Dalam ilmu kedokteran hewan, handling dan restrain anjing sangat diperlukan untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan, pengobatan penyakit maupun perawatan rutin. Karakteristik anjing kintamani yang selalu waspada dan aktif pada
kondisi yang baru justru dapat membahayakan banyak orang disekitarnya. Guna meminimalisir hal tersebut maka dapat
dilakukan handling untuk mengurangi pergerakan anjing.
DEFINISI
Handling merupakan cara penanganan atau memegang hewan sebelum diperiksa dengan cara menghalangi
gerak aksi dari hewan secara fisik.
Sementara Restraint ‘pengekangan’ didefinisikan sebagai suatu penahanan secara paksa dalam hal ini
pada praktik veteriner, suatu metode penahanan hewan secara paksa dibawah pengawasan para teknis
veteriner
Definisi lain dari kata restraint dalam kedokteran hewan adalah membatasi aktivitas suatu hewan
secara verbal, fisikal, dan atau farmakologis supaya hewan tersebut dicegah dari melukai diri
serta yang berada di sekelilingnya
Sedangkan menurut Mr. Webster restraint atau pengekangan adalah tindakan mencegah aksi atau
gerakan maju, baik dengan kekuatan moril atau fisik maupun dengan membuat suatu aksi atau gerakan
dan pengekangan pasien adalah hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang dokter hewan.
FUNGSI HANDLING DAN RESTRAIN
Restrain Pada Anjing Memiliki Fungsi Handling pada anjing memiliki anjing memiliki
Sebagai Berikut : fungsi sebagai berikut sebagai berikut :
Untuk mempermudah penanganandan meminimalisir
Supaya hewan tenang saat diperiksa terjadinya cedera pada hewan maupun pada manusia
saat akan melakukan pemeriksaan
Handling cara menangani hewan dengan tangan kosong agar hewan tenang dan tidak stress sehingga mempermudah
perlakuan. (McCurnin, 1985). Mendekati anjing dengan tenang dan tidak menunjukkan gelagat adanya ancaman atau disakiti,
memanggil nama anjing dengan suara lebih tinggi dan keras, karena frekuensi pendegaran anjing lebih tinggi. Bila menurut
anjing akan berposisi rebah, dan kelihatan lebih inferior. Setelah itu dekati anjing dengan gerakan wajar tidak terlalu cepat
atau kaku lalu ulurkan tangan dengan telapak tangan menghadap ke bawah dan biarkan anjing mengendusnya. Bila anjing
sudah mengendus setelah itu kita bisa menggaruk-garuk bagian bawah telinga atau dada. Ini berarti anjing sudah akrab dan
percaya dengan kita (McCurnin, 1985).
TEKNIK HANDLING
1. Pemasangan Brangus
• Anjing harus berada pada posisi
duduk pada meja periksa atau lantai,
tergantung ukuran anjing. Kadang-
kadang dibutuhkan seorang asisten
untuk memasangkan brangus.
• Berdiri disamping anjing dengan
memegang brangus pada tangan.
• Letakkan brangus pada moncong
anjing dan tarik tali dengan kedua
tangan dan ikatkan di belakang.
• Ikatan yang tepat akan
memungkinkan untuk menyelipakn
satu jari pada tali
SECARA FISIK (PHYSICAL RESTRAINT)
SECARA FISIK (PHYSICAL RESTRAINT)
2. Restrain Anjing
• Tempatkan tali jerat pada anjing.
• Lingkarkan lengan kanan di bagian bawah
dagu anjing hingga menyentuh
punggungnya, dan tangan kiri melingkar
pdari bagian bawah perut hingga
punggungnya. Jauhkan moncong anjing
dari orang yang melakukan prosedur agar
terhindar dari gigitan.
• Pegang tubuh anjing hingga merapat pada
tubuh. Pindahkan salah satu lengan
tergantung pemeriksaan apa yang akan
dilakukan. Apakah pemeriksaan pada
dubur atau pada muka.
RESTRAIN ANJING POSISI LATERAL
Rendrawan, Dedy. 2014. Penuntun Praktikum Ilmu Bedah Umum Veteriner. Makassar: Program Studi Kedokteran Hewan
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Kangmaruf. 2015. Handling dan Restrain Praktis pada Anjing dan Kucing. Diakses Pada 19 November 2020 Ma’uruf. Adrin.
2015.Handling dan restrain praktis pada anjing dan kucing.URL https://mydokterhewan.blogspot.com/2016/05/handling-dan-
restrain praktis- pada.html?m=1
Herman N F. et al. 2014. Handling, Restrain, Venasectio, Dan Pemberian Obat. Universitas Hasanudin Baraya. Makasar.
Selvaraju, Sarojoni; dkk, 2011, “Simulasi Handling dan Restrain Hewan Besar dan Kecil”. Departemen Klinik Reproduksi dan
Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Insitut Pertanian Bogor, Bogor
THANK YOU