PENYEDIAAN PANGAN
Oleh :
Farras Shanda
105130103111003
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
LATAR BELAKANG
Bahan makanan asal hewan umumnya terdiri dari daging, telur dan susu,
merupakan produk makanan yang memiliki kandungan protein yang sangat
diutuhkan manusia. Makanan ini juga memiliki kalori, lemak, vitamin dan mineral
yang hampir sempurna. Di lain pihak daging, telur dan susu mempunyai
kelemahan karena sifatnya mudah rusak (perisable food) bila tidak dikelola secara
baik dan benar serta dapat bertindak sebagai sumber penularan penyakit hewan
dan bukan tidak mungkin berakibat fatal bagi kesehatan manusia yang
mengkonsumsi makanan tersebut.
PERMASALAHAN
PEMBAHASAAN
Karena itu, ketahanan pangan (food security) adalah hal yang mutlak
dilakukan demi tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup dan memadai, tetapi
harus juga diingat akan keamanan pangan (food safety) sebagai jaminan
keamanan bagi masyarakat (konsumen). Untuk mendukung ketersediaan /
ketahanan pangan (food security) secara berkesinambungan dan jaminan
keamanan pangan (food safety) diperlukan suatu pengawasan dalam bidang
produksi, distribusi dan pemasaran produk pangan asal hewan melalui kerjasama
antara pemerintah, kesmavet (Veterinary Public Health) dalam hal ini dokter
hewan dan pihak-pihak terkait melalui suatu sistem kesehatan hewan nasional,
sehingga konsumen mendapat perlindungan dalam mengkonsumsi bahan
makanan yang aman, sehat dan berkualitas.
Alhasil masa depan tantangan bagi dokter hewan dalam bidang keamanan
pangan semakin besar seiring dengan perubahan global, terutama terkait
perkembangan penduduk, perubahan sistem pertanian, perambahan hutan,
perubahan pola makan, perdagangan global dan perubahan iklim, yang berdampak
munculnya patogen-patogen baru yang bahkan dapat bersumber pada hewan dan
dapat ditularkan melalui produk hewan. Tuntutan terhadap penyediaan pangan
yang aman dan layak semakin meningkat dan telah ditetapkan secara hukum oleh
banyak negara. Selain itu, tuntutan penerapan sistem manajemen keamanan
pangan, kesejahteraan hewan, penerapan analisis risiko dalam kebijakan impor
dan ekspor perlu menjadi perhatian serius. Hal tersebut perlu mendapat perhatian
dan kepedulian pendidikan kedokteran hewan dan pendidikan berkelanjutan bagi
dokter hewan.
DAFTAR PUSTAKA