Anda di halaman 1dari 38

Modul 2

Pengenalan Kesejahteraan Hewan


(Kesrawan)
Modul ini awalnya disusun untuk WSPA oleh Dr David Main (University of Bristol) pada
tahun 2003, kemudian direvisi pada tahun 2012 oleh para penasihat ilmiah WSPA
dengan menggunakan masukan terkini dari Dr Caroline Hewson. WSPA
mempublikasikannya pada Juli 2013. Terjemahan bahasa Indonesia oleh Dr. drh. Doddi
Yudhabuntara (Universitas Gadjah Mada)
Tujuan pembelajaran: Setelah mengikuti
modul ini, mahasiswa akan mengetahui
tentang
Hewan-hewan apa yang menjadi perhatian kita dan apa alasannya
Sentience (= mampu merasa)
Penderitaan
Anthropomorphism
Kematian dan kesejahteraan hewan
Mengapa kesrawan bersifat kompleks
Definisi ilmiah yang berbeda-beda tentang kesrawan
Mengapa ilmu kesrawan melibatkan lebih banyak hal dibandingkan
kedokteran hewan
Peran sains, etika, dan hukum
Latar belakang
Selama ribuan tahun, manusia di seluruh dunia
telah memperhatikan bahwa hewan-hewan
sedang menderita.
Apakah hal tersebut hanya merupakan
anthropomorphism, yaitu menghubungkan
karakteristik manusia ke hewan? Tidak: kita
dan banyak spesies lainnya adalah sentient
(makhluk yang dapat merasakan sesuatu) .
Definisi (1)
Sentience
Makhluk sentient (makhluk yang dapat merasa) adalah makhluk yang
memiliki beberapa kemampuan: untuk mengevaluasi tindakan makhluk
lainnya dalam hubungannya dengan dirinya sendiri maupun dengan
pihak ketiga, untuk mengingat beberapa tindakannya sendiri dan
konsekuensinya, untuk menilai resiko, untuk memiliki perasaan, dan
untuk memiliki kewaspadaan. (Broom, 2006)
- yaitu, perasaan yang penting untuk tiap individu (Webster, 2011)
- kesadaran tentang perasaan (Mendl & Paul, 2004), contohnya ini
menyakitkan/menyenangkan
- tidak sama dengan kesadaran diri (self-consciousness ) Aku merasa
menyakitkan/menyenangkan
Hewan sentient
Mungkin seluruh vertebrata, beberapa invertebrata, termasuk misalnya,
gurita dan beberapa krustasea (Mellor et al., 2009)
Lanjutan sentience
Sentience adalah kemampuan untuk mengalami penderitaan
dan kesenangan
Ini menunjukkan tingkat kesadaran
Sentience hewan berarti bahwa hewan dapat merasa nyeri
dan menderita serta mengalami emosi positif
Penelitian menunjukkan bahwa banyak hewan dapat
mengalami emosi kompleks, misalnya sedih dan empati
(Douglas-Hamilton et al., 2006; Langford et al., 2006)
Sentience hewan didasarkan pada bukti ilmiah dari ilmu
saraf, ilmu perilaku, dan etologi kognitif.
Definisi (2)
Penderitaan
Satu atau lebih perasaan buruk yang
berlangsung tidak hanya sekejap. (Broom &
Fraser, 2007)
Untuk dapat menderita, seekor hewan harus
merupakan makhluk yang dapat merasakan
sesuatu
Anthropomorphism
Anthropomorphism umumnya dikritik
Pemakaian penilaian berdasarkan ukuran
manusia dapat menjadi langkah pertama yang
berguna (Webster, 2011)
Misalnya pembedahan dan nyeri (Viuela-
Fernandez et al., 2007)
Penilaian anthropomorphic harus qualified
dengan bukti ilmiah dan informasi untuk
diketahui serta memenuhi kebutuhan individu
hewan
Hewan sentient yang mana yang menjadi
perhatian dokter hewan?
Spesies yang kita pelihara: spesies yang
didomestikasi dan satwa liar yang ditangkarkan
(cf. Fraser & MacRae, 2011)
peternakan
penggunaan, misalnya dalam riset, peternakan,
hewan kesayangan; penyalahgunaan
transport, penjualan, pasar
penyembelihan, etanasia (termasuk kematian
satwa liar pengendalian hama, pemburuan)

Kesejahteraan dan kematian
Kesejahteraan
Kesejahteraan memperhatikan masalah
kualitas hidup seekor hewan, bukan
mengenai berapa lama hewan tersebut
hidup (kuantitas)
Ketika seekor hewan mati, dia tidak dapat
lagi mengalami sesuatu, dan
kesejahteraannya tidak lagi merupakan
suatu masalah
Kematian
Bagaimana cara seekor hewan menemui
ajalnya adalah suatu masalah
kesejahteraan
Angka kematian yang tinggi merupakan
suatu indikasi adanya kesejahteraan yang
buruk
Ringkasan sementara
Meskipun anthropomorphism banyak dikritisi, tetapi dapat
bermanfaat pula
Beberapa hewan dapat menderita
Penderitaan satu atau lebih perasaan buruk yang
berlangsung tidak hanya dalam waktu singkat (Broom &
Fraser, 2007)
Sentience kemampuan untuk mengevaluasi tindakan pihak
lain dalam hubungannya dengan diri sendiri dan pihak ketiga,
untuk mengingat beberapa tindakannya sendiri dan
konsekuensinya, untuk menilai resiko, untuk memiliki perasaan
dan untuk memiliki kewaspadaan (Broom, 2006)
Kematian bukanlah bagian dari kesrawan, tetapi bagaimana
cara menemui kematian itulah yang merupakan bagian dari
kesrawan, karena dapat merupakan sumber penderitaan
Definisi kesejahteraan hewan
Masih ada banyak perbedaan pendapat
mengenai kesrawan karena adanya perbedaan
nilai etika
Misalnya Jika hewan sehat, kesejahteraannya
pasti baik

Apakah kesejahteraan hewan itu?
Konsep yang kompleks dengan tiga area yang
perlu diperhatikan (Fraser et al., 1997)
Apakah hewan berfungsi dengan baik (misalnya
kesehatannya baik, produktivitasnya baik, dll.)?
Apakah hewan merasa baik (misalnya tidak ada
nyeri, dll.)?
Apakah hewan mampu untuk melakukan perilaku
alami/khas spesies yang penting baginya
(misalnya merumput)?
Tiga pendekatan ketika memikirkan
kesejahteraan hewan
After Appleby, M. C. (1999) and Fraser et al. (1997)
Fisik
Mental
Aspek
alamiah
Definisi kesejahteraan hewan: fisik
Kesejahteraan seekor hewan adalah keadaan
dalam hal upaya untuk mengatasi
lingkungannya (Broom, 1986)
Saya berpendapat bahwa hewan dalam
keadaan kesejahteraan yang buruk hanya
ketika sistem fisiologiknya terganggu sampai
pada titik dimana ketahanan hidup atau
reproduksinya rusak (McGlone, 1993)
Definisi: mental
... Tidak perlu sehat atau tidak stres maupun
bugar untuk dapat menyimpulkan bahwa seekor
hewan memiliki kesejahteraan yang baik.
Kesejahteran itu bergantung kepada apa yang
dirasakan oleh hewan tersebut (Duncan, 1993)
Perasaan memiliki nilai adaptif (Broom, 1998;
Keeling et al., 2011)
Negatif: melarikan diri dari bahaya langsung
Positif: meningkatkan manfaat jangka panjang
hewan berada dalam situasi yang meningkatkan
perasaan-perasaan tersebut
Perilaku alamiah
Pada prinsipnya, kami tidak menyetujui
pengurungan hewan yang menyebabkan kesulitan
dalam membentuk perilaku alamiahnya (Brambell
Committee, 1965)
Kesejahteraan tidak hanya akan mengendalikan
rasa nyeri dan penderitaan, tetapi juga akan
memelihara dan memenuhi sifat alami hewan, yang
saya sebut sebagai telos (Rollin, 1993)
Perasaan, kealamiahan dan kebutuhan
(Widowski, 2010)
Perilaku-perilaku spesifik yang dikembangkan
oleh hewan untuk memperoleh suatu sumber
daya penting
Contohnya, pembuatan sarang oleh babi induk;
menyusu oleh pedet
Kebutuhan untuk memperlihatkan perilaku-
perilaku tertentu
Apabila lingkungan atau penanganan domestik
mencegah hewan untuk melakukan perilaku-
perilaku tersebut, maka timbul emosi negatif,
misalnya frustrasi penderitaan

Pernyataan terpadu (1)
World Organisation for Animal Health (Office International des
Epizooties; OIE). Terrestrial Animal Health Code (OIE, 2011a)
Kesejahteraan hewan berarti bagaimana seekor hewan menghadapi
kondisi tempat dia hidup
Seekor hewan dalam keadaan sangat sejahtera apabila hewan
tersebut (sebagaimana ditunjukkan dengan bukti ilmiah) sehat,
nyaman, cukup gizi, aman, mampu menunjukkan perilaku bawaan, dan
apabila hewan tersebut tidak menderita akibat keadaan yang tidak
menyenangkan seperti nyeri, takut dan cemas. Kesejahteraan hewan
yang baik membutuhkan pencegahan penyakit dan terapi veteriner,
tempat naungan yang layak, tata kelola, nutrisi, penanganan yang
manusiawi, dan penyembelihan/pembunuhan yang manusiawi
Pernyataan terpadu (2)
Lima Kebebasan (The Five Freedoms) (Farm Animal
Welfare Council, 1992) sering digunakan sebagai suatu
kerangka untuk menilai kesejahteraan hewan
1. Bebas dari rasa lapar dan haus (Freedom from
hunger and thirst).
2. Bebas dari ketidaknyamanan (termal/suhu)
(Freedom from (thermal) discomfort).
3. Bebas dari nyeri, cedera dan penyakit (Freedom
from pain, injury and disease).
4. Bebas untuk berperilaku normal (Freedom to
express normal behaviour).
5. Bebas dari rasa takut dan cemas (Freedom from
fear and distress).

Ringkasan sementara
Definisi
Penderitaan satu atau lebih perasaan buruk yang
berlangsung tidak hanya sekejap
Sentience kemampuan untuk mengevaluasi tindakan pihak
lain dalam hubungannya dengan diri sendiri dan pihak ketiga,
untuk mengingat beberapa tindakannya sendiri dan
konsekuensinya, untuk menilai resiko, untuk memiliki perasaan
dan untuk memiliki kewaspadaan
Kesejahteraan hewan keadaan hewan fungsi fisik, keadaan
mental dan perilaku alami
Bagaimana ilmu kesejahteraan hewan berkembang, dan
mengapa ilmu tersebut tidak sama dengan kedokteran
hewan
Sejarah
India
Ahimsa: jangan menyakiti sesama makhluk
hidup
- Hinduism, Buddhism, Jainism (Taylor, 1999)
Suku Bishnoi di Rajasthan
- filosofi ekologik selama ~500 tahun
- Jangan makan apapun yang berasal dari hewan,
dan berikan 10 persen hasil panen kepada satwa
liar (Templar & Leith, 2010)
Sejarah
Cina: Konfusianisme
Karena kemanunggalan dengan semua makhluk,
maka penderitaan hewan merupakan sumber
kesusahan pada manusia (Taylor, 1999)
Eropa (Fraser, 2008a)
Yunani kuno
Inggris pada abad ke-18 dan 19

Yunani kuno
(Fraser, 2008a)
Kisaran perdebatan yang sama seperti yang kita hadapi
sekarang.
Contohnya:
Pythagoras dan lainnya (~500 sampai 300 SM): kita
serupa dengan hewan, maka kita tidak boleh
memakannya
Stoics: hewan tidak rasional, oleh karena itu kita tidak
perlu khawatir tentang apakah kita memperlakukan
mereka dengan adil
Plutarch: hewan mungkin tidak rasional, tetapi kita
hendaknya memperlakukan mereka dengan baik
Porphyry (~250 M): hewan berhak dipertimbangkan
secara moral karena mereka merasakan kecemasan

Inggris pada abad ke-18 dan 19 (Fraser,
2008a)
Berabad-abad lamanya di Inggris, perlakuan
terhadap hewan sangat tidak dipedulikan
Hal tersebut menjadi keprihatinan karena otoritas
keagamaan dan otoritas lainnya percaya bahwa
manusia hendaknya berbuat saleh (mis. Jeremy
Bentham pada tahun 1700an; undang-undang
perlindungan hewan yang pertama diberlakukan
pada tahun 1822)
aturan keagamaan lainnya (Taylor, 1999) mis.
Judaisme melarang menyakiti hewan; Islam
melarang perbuatan kejam terhadap hewan
Pertanian modern
Di Eropa dan Amerika Utara, peternakan
menjadi lebih bersifat industri pada tahun
1950an dan 1960an
Fokus pada produksi dan efisiensi pangan
lebih murah untuk manusia kesehatan
manusia yang lebih baik
Pengandangan hewan dalam jumlah besar
pengawasan yang lebih mudah, tetapi
meningkatkan penyakit
Kontribusi kesejahteraan yang penting dari
kedokteran hewan vaksinasi, terapi
Sejarah
Perhatian dari kalangan umum dan pakar ilmiah
yang meningkat sejak tahun 1960an mengenai
hewan ternak
- UK: Ruth Harrison (1964) Animal Machines
- UK: Brambell Committee (1965)
satwa liar terpengaruh oleh aktivitas manusia
- Jane Goodall: studi tentang simpanse di Tanzania
- gerakan konservasi
- perdagangan spesies langka
Ilmu kesejahteraan hewan
Mandat untuk menjawab pertanyaan spesifik
yang menjadi perhatian publik (Fraser, 2008a)
Brambell Committee (1965)
Misalnya apakah ayam memerlukan mandi
debu?
Ilmiah
Kepentingan internasional (1)
World Organisation for Animal Heath (OIE, 2011b)
178 wilayah dan negara anggota
Secara internasional menjadi panutan untuk
masalah kesejahteraan hewan
Terrestrial Animal Health Standards Code: tujuh
standar kesejahteraan hewan
Aquatic Animal Health Standards Code: dua standar
Food and Agriculture Organization (FAO) dari
United Nations (UN)

Kepentingan internasional (2)
One Health Initiative (2011)
Strategi di seluruh dunia untuk memperluas kolaborasi
interdisipliner dan komunikasi dalam semua aspek pelayanan
kesehatan bagi manusia, hewan dan lingkungan
Risiko bersama dari berbagai penyakit pada hewan dan
manusia, praktek lingkungan dll yang mempengaruhi
kesejahteraan hewan dan kesejahteraan manusia, seperti flu
burung:
- menyebar dengan cepat dalam situasi dimana hewan tidak
dikandangkan dengan baik
- ketika disembelih untuk mengendalikan penyakit ini, urgensi
mungkin berarti bahwa hewan tidak ditangani atau disembelih
secara manusiawi, dan personil mungkin terkena resiko

Dokter hewan dan ilmu kesejahteraan
hewan
Pencegahan dan pemberantasan penyakit
infeksius
~60 vaksin (Mellor et al., 2009)
Pentingnya perilaku
gejala-gejala klinik; nyeri
perilaku sebagai suatu indikator keadaan emosi

Pada abad ke 21 (1)
Ilmu kesejahteraan hewan sekarang merupakan disiplin ilmu
yang diakui di sekolah kedokteran hewan di seluruh dunia
Banyak proyek penelitian, kelompok peneliti, dan pelatihan
pascasarjana
Kompetensi dokter hewan baru (day 1 competency of new
veterinary graduates) (OIE, 2011c)
- Menjelaskan kesrawan dan tanggungjawab yang terkait
- Mengidentifikasi dan memperbaiki masalah kesejahteraan
- Mengetahui di mana memperoleh informasi dan standar
lokal/nasional maupun internasional tentang produksi,
transport, dan penyembelihan yang manusiawi
Pada abad ke 21 (2)
Banyak orang merasa bahwa kita punya kewajiban
terhadap hewan (Broom, 2010)
Hal ini untuk alasan-alasan yang berbeda, misalnya
Karena hewan memiliki nilai intrinsik
Karena hewan bernilai bagi kita, misalnya kita
memakannya/hewan berguna bagi kita
Karena hewan dapat menderita
Karena spesiesnya langka
Etika dan undang-undang
Simpulan akhir
Kesejahteraan hewan merupakan konsep yang
kompleks
Untuk memahaminya perlu ilmu (bagaimana lingkungan
yang berbeda mempengaruhi kesehatan dan perasaan
hewan, dari sudut pandang hewan)
Memutuskan bagaimana menerapkan temuan ilmiah
melibatkan etika (bagaimana manusia harus
memperlakukan hewan: orang di seluruh dunia selalu
khawatir tentang hal ini)
Penegakan keputusan di masyarakat melibatkan hukum
(bagaimana manusia harus memperlakukan hewan)
Daftar Acuan
Appleby, M.C., (1999) What Should We Do About Animal Welfare? Oxford, Blackwell.
Barnard, C.J. & Hurst, J.L., (1996). Welfare by design: the natural selection of welfare criteria. Animal Welfare 5: 405-433
Brambell Committee (1965). Report of the Technical Committee to enquire into the welfare of livestock kept under intensive husbandry
systems. Command Report 2836. London: Her Majestys Stationery Office.
Broom, D.M. 1986. Indicators of poor welfare. Br.vet. J., 142, 524-526
Broom, D.M. 1998. Welfare, stress and the evolution of feelings. Adv. Study Behav., 27, 371-403
Broom, D.M. (2006). The evolution of morality. Appl. Anim. Behav. Sci., 100, 20-28.
Broom, D. M. (2010). Cognitive ability and awareness in domestic animals and decisions about obligations to animals. Applied Animal
Behaviour Science, 126, 1-11.
Broom, D.M. & Fraser, A.F. (2007). Domestic Animal Behaviour and Welfare, 4
th
Edition. Wallingford, CABI.
Dawkins, M. (1988). Behavioural deprivation: a central problem in animal welfare. Applied Animal Behaviour Science, 20, 209-225.
Duncan, I. J. D. (1993). Welfare is to do with what animals feel. Journal of Agricultural and Environmental Ethics (Special Supplement
2), 8-14.
Farm Animal Welfare Council (1992). Farm Animal Welfare Council updates the Five Freedoms. Veterinary Record, 131, 357.
Food and Agriculture Organization (FAO) of the United Nations (UN) (2011). Gateway to Farm Animal Welfare. Retrived from
www.fao.org/ag/againfo/themes/animal-welfare

Daftar Acuan
Fraser, D., Weary, D. M., Pajor, E. A., & Milligan, B. N. (1997). A scientific conception of animal welfare that
reflects ethical concerns. Animal Welfare, 6, 187-205.
Fraser, D. (2008a). c (UFAW Animal Welfare Series). Chichester, UK: Wiley-Blackwell, pp. 2-78.
Fraser, D. (2008b) Toward a global perspective on farm animal welfare. Applied Animal Behaviour Science,113,
330-339.
Fraser, D., & MacRae, A. M. (2011). Four types of activities that affect animals: implications for animal welfare
science and animal ethics philosophy. Animal Welfare, 20, 581-590.
Harrison, R. (1963). Animal machines: the new factory farming industry. Vincent Stuart.
Keeling, L. J., Rishen, J., & Duncan, I. J. H. (2011). Understanding animal welfare. In M. C. Appleby, J. A.
Mench, I. A. S. Olsson, & B. O. Hughes (Eds.), Animal Welfare (2nd ed.) (pp. 13-26). Wallingford, UK: CABI.
McCune, S. (1995). The impact of paternity and early socialisation on the development of cats behaviour to
people and novel objects. Applied Animal Behaviour Science, 45, 109-124.
McGlone, J. (1993). What is animal welfare? Journal of Agricultural and Environmental Ethics (Special
Supplement 2), 26.
Daftar Acuan
Mellor, D. J., Patterson-Kane, E., & Stafford, K. J. (2009). The sciences of animal welfare (UFAW Animal Welfare
Series). Chichester, UK: Wiley-Blackwell, pp. 34-52.
Mendl, M. & Paul, E. S. (2004). Consciousness, emotion and animal welfare: Insights from cognitive science.
Animal Welfare 13: S17-S25
Moberg, G. P. (1985). Biological response to stress: key to assessment of animal well-being? In G. P. Moberg
(Ed.) Animal stress (pp. 27-49). Bethesda, MD: American Physiological Society.
Mullan, S., & Main, D. M. (2001) Principles of ethical decision-making in veterinary practice. In Practice,
July/August, 394-401.
Office International des Epizooties (OIE) (2011a). Terrestrial Animal Health Code, Article 7.1.1. Retrieved from
www.oie.int/index.php?id=169&L=0&htmfile=chapitre_1.7.1.htm
Office International des Epizooties (OIE) (2011b). The OIEs achievements in animal welfare. Retrieved from
www.oie.int/animal-welfare/animal-welfare-key-themes/
Office Internationale des Epizooties (OIE) (2011c). Report of the Meeting of the OIE Ad Hoc Group on
Veterinary Education, Paris, Annex 3, Section 1.2.8. Retrieved from
www.oie.int/fileadmin/Home/eng/Support_to_OIE_Members/Vet_Edu_AHG/A_Ad__hoc_Group_Veterinary_Educ
ation_August_2011.pdf
Daftar Acuan
One Health Initiative (2011). One Health Initiative will unite human and veterinary medicine. Retrieved from
www.onehealthinitiative.com/
Pingali, P. (2006) Westernization of Asian diets and the transformation of food systems: Implications for research and
policy. Food Policy, 32, 281-298.
Rollin, B. (1993). Animal welfare, science and value. Journal of Agricultural and Environmental Ethics (Special Supplement
2), 8-14.
Scholtz, M. M., McManus, C., Okeyo, A. O., & Theunissen, A. (2011). Opportunities for beef production in developing
countries of the southern hemisphere. Livestock Science, 142, 195-202.
Taylor, A. (1999) Magpies, Monkeys and Morals. What philosophers say about animal liberation. Broadview, Peterborough.
p 24
Templar, D. & Leith, B. (2010) Human Planet. BBC Books. London. p180-181
Viuela-Fernndez, I., Jones. E., Welsh, E. M., & Fleetwood-Walker, S. M. (2007). Pain mechanisms and their implication
for the management of pain in farm and companion animals. The Veterinary Journal, 174, 227-239.
Webster, J. (2011). Zoomorphism and anthropomorphism: fruitful fallacies? Animal Welfare, 20, 29-36
Widowski, T. (2010). Why are behavioural needs important? In T. Grandin (Ed.) Improving animal welfare. A practical
approach (pp. 290-307). Wallingford, UK: CABI.
Yeates, J. W. & Main, D. C. J., (2008). Assessment of positive welfare: A review. The Veterinary Journal 175: 293300

Anda mungkin juga menyukai