PENDAHULUAN
DNA (Deoxyribo Nukleid Acid) adalah macam asam nukleat yang berhubungan
dengan hereditas. Penemu DNA adalah seorang ahli kimia asal Jerman Friederich
Mieschier (1869), yang menyelidiki susunan kimia dari nucleus. Berdasarkan hasil
penelitian Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins pada DNA dengan menggunakan
sinar – X, James Watson dan Francis Crick (1953). mengemukakan suatu model
gen yang terkenal dengan nama double helix (tangga tali berpilin ganda). Watson
dan Crick mendapatkan hadiah nobel pada tahun 1962 atas penemuan tersebut.
Deoxyribo Nukleid Acid mengandung informasi genetik dari makhluk hidup, dan
kebanyakan terdapat di dalam kromosom (Brown 2002)
Enzim restriksi memotong DNA double strands dengan memutus ikatan
kovalen di antara fosfat dari satu deoksiribonukleotida dengan gula dari
deoksiribonukleotida yang berbatasan dengannya. Terdapat dua tipe hasil
pemotongan, ujung rata (blunt end) dan ujung kohesif (sticky end). Ujung rata
(blunt end) dihasilkan ketika dua utas molekul dipotong pada posisi yang sama,
bagian akhirnya rata dan tidak ada nukleotida yang tidak berpasangan. Ujung
kohesif (sticky end) dihasilkan ketika setiap molekul DNA dipotong pada posisi
yang tidak sama sehingga salah satu utas (5’ atau 3’) menggantung dengan beberapa
nukleotida (Suharsono dan Widyastuti 2006).
Enzim restriksi yang berbeda memiliki situs pemotongan yang berbeda, namun
ada beberapa jenis enzim restriksi yang diisolasi dari sumber yang berbeda
memiliki situs pemotongan yang sama. Enzim restriksi memiliki palindrom yaitu
situs pengenalan enzim restriksi yang terdiri atas beberapa basa dan memiliki basa
komplemen yang sama. Enzim restriksi dengan situs pengenalan yang sama tetapi
situs pemotonganya berbeda disebut neoshizomer. Enzim restriksi dengan situs
pengenalan dan pemotongan yang sama disebut isoschizomer. Enzim restriksi yang
memiliki situs pengenalan berbeda tetapi ujung terminasinya identik
disebut isocaudomer (Solomon. dkk. 1993). Praktikum ini bertujuan memahami
dan dapat melakukan proses isolasi pada DNA genom serta memahami dan dapat
melakukan pemotongan DNA dengan enzim restriksi.
METODE
ditambahka menambahka
n 2 μl n 0,5 μl diinkubasi
ditambahka
larutan enzim 37 ᵒC,
n akuades
penyangga selama 1-2
restriksi ke steril 15,5 μ
ke setiap setiap tabung jam
tabung
HASIL
DNA
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
yang
terama
ti
Sumur 12 : kelompok 11
Sumur 13 : kelompok 12
DNA
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 yan
g
tera
mat
i
Sumur 12 : kelompok 10
Sumur 13 : kelompok 11
PEMBAHASAN
SIMPULAN
Proses isolasi DNA memiliki tiga langkah utama, yaitu perusakan dinding
sel atau membran sel (lisis). Langkah selanjutnya pemisahan DNA dari bahan padat
seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA. Hasil Elektrolisis menunjukkan
adanya DNA pada daun lobak.
DAFTAR PUSTAK/A
Brooks G, Carroll KC, Butel J, Morse S. 2013. Jawetz, Melnick & Adelberg's
Medical Microbiology. 26th ed. New York (US): McGraw-Hill Medical.
Brown TA. 2002. Genomes 2nd edition. Oxford (UK): Willey – Liss.
Henry dan Robert J. 2001. Plant Genotyping : The DNA Fingerprinting of Plants.
New York (US): CABI Publishing.
Klug WS dan Cumming MR. 1994. Concepts of Genetic. New Jersey
(US):Prentice-Hall Inc.
Lee SB, Milgroom MG, Taylor JW. 1988. A rapid, high yield mini-prep method for
isolation of total genomic DNA from fungi. Fungal Genetics Newsletter 35:
23–24.
Pingoud, A. 2005.Type II restriction endonucleases: structure and mechanism.
Basel (SW): Birkhauser.
Sambrook J, Fritsch EF, Maniatis T. 1989. Molecular Cloning. A Laboratory
Manual. New York(US): Cold Spring Harbour Laboratory Press.
Solomon EP, Berg LR, Martin DW, Ville C. 1993. Biology 3nd ed. Florida (US):
Saunders College Publishing,.
Suharsono & Widyastuti, U. 2006. Pelatihan Teknik Pengklonan Gen. Bogor (ID):
Pusat Penelitian Sumber Daya Hayati dan Bioteknologi.
Surzycki S. 2003. Human Molecular Biology Laboratory. USA: Blackwell Science
Ltd.
Syafaruddin dan Santoso TJ. 2011. Optimasi teknik isolasi dan purifikasi dna yang
efisien dan efektif pada kemiri sunan (Reutalis trisperma (blanco) airy shaw).
Jurnal Penelitian Tanaman Industri. 17(1): 11-17.
Tenriulo AE, Suryati E, Panrenrengi A, Rosmiat. 2001. Ekstraksi DNA rumput laut
Kappahpycus alvarezii dengan metode fenol kloroform. Marina Chimica Acta.
2(2): 6-10.
Yuwono T. 2005. Biologi Molekuler. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga.