Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM BIOKIMIA

KP C
MODUL VIII : KARAKTERISASI ENZIM I

Tanggal Praktikum:

Kamis, 29 April 2021

Nama Praktikan:

1. Kevin Laksmono 170219022


2. Inna Morata 170219027
Asisten Dosen:
1. Felicia 170118003
2. Yudith Christina Agustin 170118010

Dosen:
1. Dr. Dra. Tjandra Pantjajani, M. S.
2. Yulanda Antonius, S. Si., M. Sc

PROGRAM STUDI BIONUTRISI DAN INOVASI PANGAN


FAKULTAS TEKNOBIOLOGI
UNIVERSITAS SURABAYA
2021
I. TUJUAN
Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim yaitu
suhu dan pH.
II. PENDAHULUAN
Enzim adalah biomolekul protein berbentuk globular yang
mengandung satu rantai polipeptida atau lebih dari satu rantai
polipeptida dan berfungsi sebagai katalis. Substrat akan dipercepat
perubahannya menjadi molekul lain (produk). Keunggulan enzim
yaitu memiliki spesifitas tinggi, mempercepat reaksi kimia tanpa
pembentukkan produk samping, produktivitas tinggi dan dapat
menghasilkan produk akhir yang tidak terkontaminasi sehingga
mengurangi biaya purifikasi dan efek kerusakan lingkungan.
Amilase yaitu enzim yang berfungsi dalam mengubah amilum
menjadi glukosa. Dapat ditemukan dalam saliva / air liur.
Katalis merupakan molekul yang mampu mempercepat laju
reaksi,namun tidak mengubah kesetimbangan kimia dari suatu
reaksi dengan menurunkan energy aktivasi (Chang,2010). Dengan
menurunkan energi aktivasi dimana reaksi kimia berjalan dengan
cepat. Enzim meningkatkan produk, bekerja pada pH netral dan
pada suhu rendah, bersifat selektif pada substrat tertentu. Ada
beberapa hal yang dapat memengaruhi aktivitas enzim, diantaranya
adalah suhu dan pH. Enzim α-amilase merupakan enzim yang
ditemukan dalam air liur manusia (Utama). Fungsi α-amilase saliva
sebagai pengubah pati dalam makanan menjadi glukosa. Aktivitas
enzim α-amilase stabil pada suhu 25oC. Suhu optimum untuk
aktivitas enzim α-amilase pad asuhu antara 40oC hingga 42oC.
Serta diamati bahwa enzim membutuhkan pH netral atau antara pH
7,0 hingga 7,4 dan suhu tubuh optimal untuk aktivitas terbaiknya.
.Aktivitas enzim dapat dianalisa dengan melihat selisih
konsentrasi amilum yang terhidrolisis oleh enzim pada waktu
tertentu. Analisa ini dapat menggunakan metode kolorimetri dari
ikatan kompleks amilum-iodine yang membentuk warna biru
keunguan. Kepekaan warna yang terbentuk dapatdiketahui dengan
mengukur absorbansi pada panjang gelombang 580 nm. Proses
hidrolisis amilum oleh enzim harus dihentikan agar didapatkan
hubungan linear antara aktivitas enzim dengan penurunan
intensitas warna pada kompleks amilum-iodine, salah satu caranya
dengan mendenaturasi enzim dengan asam.

III. ALAT dan BAHAN


Alat:
1. Labu Ukur 50 ml
2. Gelas ukur 10, 50 ml
3. Mikropipet 1 ml atau Pipet ukur 5 dan 1 ml
4. Tabung reaksi dan rak
5. Beaker ml dan 250 ml
6. Bola hisap
7. Waterbath
8. Termometer
9. Pengaduk
10. Sentrifuge
11. Kuvet
12. Spektrofotometer
13. Botol Semprot
Bahan:
1. Aquades
2. Amilum
3. HC1 1M
4. Iodine
5. Saliva
6. Larutan buffer pH 3,5 ; 5,0 ; 6,5; 8

IV. CARA KERJA


1. Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim
Enzim saliva

akuades

Enzim yang diencerkan

1 ml saliva

Tabung 1: Tabung 2: Tabung 3: Tabung 4:


larutan larutan larutan larutan
buffer pH buffer pH buffer pH buffer pH
3,5 5,0 6,5 8

1 ml substrat
Diinkubasi selama 2 menit pada suhu 37 C pada waterbath.
0

1 ml iodin 1 ml HCl

Diencerkan menjadi 50 ml dan diamati dengan spektrofotometer pada panjang


gelombang 580 nm.

2. Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim

Enzim saliva hasil pengenceran

akuades

Enzim yang diencerkan

1 ml saliva
1 ml substrat

Suhu 00 C (dalam Suhu kamar Suhu 470 C Suhu 750 C


air es)
(inkubasi 2 menit) (inkubasi 2 (inkubasi 2 menit)
(inkubasi 2 menit) menit)
.

1 ml iodin 1 ml HCl
Diencerkan menjadi 50 ml dan diamati dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang 580 nm.

3. Pembuatan kurva kalibrasi Amilum

10 ml larutan standar amilum dengan konsentrasi 20 mg/ml

Dipanaskan hingga larut, diencerkan 2 kali, 4 kali, 8 kali, 16 kali, 32 kali.

1 ml hasil 1 ml hasil 1 ml hasil 1 ml hasil


1 ml hasil
pengenceran pengenceran pengenceran pengenceran
pengenceran
4 kali 8 kali 16 kali 32 kali
2 kali

I ml iodin

Divortex, diencerkan sampai 50 ml, diambil 10 ml. Diamati dengan


spektrofotometer pada panjang gelombang 580 nm.

V. DATA HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

1. Kurva Kalibrasi Amilum

Konsentrasi Amilum Absorbansi (580 nm)


(mg/ml)
10 1,289
5 0,751
2,5 0,43
1,25 0,261
0,625 0,199
2. Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim amilase
Pengenceran sampel = 10x
Waktu inkubasi = 2 menit
pH Absorbansi Absorbansi Konsentrasi Konsentrasi Aktivitas
(A580) (A580) Amilum Amilum enzim
(kontrol) (sampel) kontrol sampel (mg/ml.detik)
(mg/ml) (mg/ml)
3,5 1,012 7,506393862 2,253728279

5,0 1,275 0,593 12,01385042 3,9343536351 4,039748392

6,5 0,409 2,3657289 4,82406076

8,0 0,875 6,338448423 2,837700999

3. Pengaruh Suhu terhadap aktivitas enzim amilase


Pengenceran sampel = 10x
Waktu inkubasi = 2 menit
suhu Absorbansi Absorbansi Konsentrasi Konsentrasi Aktivitas
(A580) (A580) Amilum Amilum enzim
(kontrol) (sampel) kontrol sampel (mg/ml.detik)
(mg/ml) (mg/ml)
3,5 0,841 6,04859335 6,04859335

5,0 1,119 0,54 8,418584825 3,482523444 2,468030691

6,5 0,497 2,3657289 2,651321398

8,0 0,934 6,338448423 0,7885763

VI. PEMBAHASAN
Aktivitas enzim dianalisis dengan menggunakan hasil dari
banyaknya amilum yang dihidrolisis selama kurun waktu tertentu.
Pengukuran kadar amilum dilakukan dengan membuat kurva kalibrasi
amilum. Pada kurva, terlihat jelas nilai absorbansi meningkat diikuti
dengan naiknya kadar amilum. Dari hasil pembacaan absorbansi,
didapati data R2 sebesar 0,9979 yang akan mendekati angka 1 sehingga
y= 0,1173x + 0,1315. Kurva dapat dikatakan tidak akurat karena
ketidakstabilan ikatan kompleks amilum-iodin yang selanjutnya akan
terdisosiasi dalam air. Blanko terbuat dari akuades yang ditambahkan
dengan iodin kemudian diencerkan hingga 50 mL berfungsi dalam
membandingkan dan mengetahui besarnya serapan oleh zat selain
sampel. Pengujian pengaruh suhu dan pH terhadap aktivitas enzim α-
amilase yang diperoleh dari saliva dan diencerkan 20 kali dari
konsentrasi awal. Inkubasi dilakukan selama 2 menit pada pengujian
pengaruh pH dan pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim amilase.
Substrat berasal dari amilum konsentrasi 10 mg/mL dan indikator iod
yang digunakan telah diketahui membentuk kompleks berwarna biru
keunguan dengan amilum. Larutan kontrol digunakan merupakan
enzim yang telah inaktivasi dengan menggunakan HCl sebelum
ditambahkan substrat dan di inkubasi. HCl digunakan untuk
mendenaturasi enzim agar tidak menghidrolisis amilum/substrat
menjadi monomer. Pada pengujian pengaruh pH terhadap aktivitas
enzim α-amilase, digunakan variasi pH dengan larutan buffer 3,5; 5,0;
6,5; 8,0. (Budiarti, 2016 )

Aktivitas enzim yang rendah pada pH 3,5 sebesar 2,253728279


mg / mL.Sedangkan pada pH 5 dan 6,5 didapatkan aktivitas enzim
sebesar 4,039748392 mg/mL dan 4,82406076 mg/mL. Pada pH 6,5
lebih besar daripada pH 5. Berdasarkan studi literatur bahwa pH
optimum enzim jenis α-amilase berada diantara pH 7,0 - 7,4 (). Pada
pengujian pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim amilase didapatkan
perhitungan pada masing-masing kondisi uji. Didapatkan aktivitas
enzim amilase tertinggi pada suhu 6,5oC yaitu sebesar 2,651321398
mg/mL, sementara aktivitas enzim α-amilase paling rendah sebesar
0,7885763mg/mL pada suhu 8oC,. Hasil yang diperoleh berdasarkan
literatur bahwa suhu optimum enzim α-amilase di kisaran 42 oC-45oC
sehingga memberkan aktivitas enzim yang paling tinggi dibandingkan
dengan kondisi uji lainnya. Pada suhu rendah reaksi berjalan lambat,
suhu tinggi enzim mengalami denaturasi sehingga sisi aktif enzim
terganggu dan aktivitas menurun ( Soeka, 2015 )

VII. KESIMPULAN
Aktivitas enzim α-amilase dipengaruhi oleh suhu dan pH, dimana
enzim α-amilase bekerja secara baik pada pH 7,0 dan suhu 47oC
berdasarkan studi literatur yang ada.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Budiarti, G.I., Sumardiono, S., Kusmiyati. 2016. “Studi Konversi Pati
Ubi Kayu (Cassava Starch) menjadi Glukosa secara Enzimatik”.
Chemica,3(1), pp 7-16. Indriati, G., Megahati, R. R. P. S., dan Maizeli,
A., 2015, Optimasi Aktivitas Amilase dari Bakteri Termo-Alkalifil, 81-
86.

Khalikov, R. M., dan Nigamatullina G. B., 2015, Transformasi


Makromolekul Amilosa dan Amilopektin dengan Pengolahan
Teknologi Sayuran Granula Pati Mentah dalam Industri Makanan,
Jurnal Ilmiah Elektronik, 13(1): 55-57.

Nangin, D., dan Sutrisno, A., 2015, Enzim Amilase Pemecah Pati
Mentah dari Mikroba: Kajian Pustaka, Jurnal Pangan dan
Agroindustri 3(3): 1032- 1039.
Soeka, Y. S., 2015, Kemampuan Bacillus Licheniformis dalam
Menghasilkan Enzim α-Amilase, Pros Sem Nas Masy BiOdiv Indon,
1(5): 1162-1166.

LAMPIRAN

Pengaruh Absorbansi terhadap Konsentrasi amilum


1.4
1.2 f(x) = 0.12 x + 0.13
R² = 1
1
Absorbansi

0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 2 4 6 8 10 12
Kosentrasi Amilum (mg/mL)

A = 0,1315, B = 0,1173, R2 = 0,9979

Y = A + BX

1.)

a) Perhitungan konsentrasi kontrol pengaruh pH terhadap aktivitas enzim


amilase

pH (3,5 , 5,0 , 6,5 , 8,0)

= Absorbansi – A / B = 1,275 – 0,1315 / 0,1173 = 12,01385042

b) Perhitungan konsentrasi sampel pengaruh pH terhadap aktivitas enzim


amilase
pH 3,5 = Absorbansi – A / B = 1,012 – 0,1315 / 0,1173 = 7,506393862

pH 5,0 = Absorbansi – A / B = 0,593 – 0,1315 / 0,1173 = 3,9343536351

pH 6,5 = Absorbansi – A / B = 0,409 – 0,1315 / 0,1173 = 2,3657289

pH 8,0 = Absorbansi – A / B = 0,875 – 0,1315 / 0,1173 = 6,338448423

C) Perhitungan Aktivitas Enzim pengaruh pH terhadap aktivitas enzim


amilase

pH 3,5 = Konsentrasi kontrol – konsentrasi sampel / waktu =

12,01385042 - 7,506393862 / 2 = 2,253728279

pH 5,0 = Konsentrasi kontrol – konsentrasi sampel / waktu =

12,01385042 - 3,9343536351 / 2 = 4,039748392

pH 6,5 = Konsentrasi kontrol – konsentrasi sampel / waktu =

12,01385042 - 2,3657289 / 2 = 4,82406076

pH 8,0 = Konsentrasi kontrol – konsentrasi sampel / waktu =

12,01385042 - 6,338448423 / 2 = 2,837700999

2.)

a) Perhitungan konsentrasi kontrol pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim


amilase

suhu ( 3,5 , 5,0 , 6,5 , 8,0° C ) = Absorbansi – A / B = 1,119 - 0,1315 / 0,1173

= 8,418584825

b) Perhitungan konsentrasi sampel pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim


amilase

Suhu 3,5° C = Absorbansi – A / B = 0,841 – 0,1315 / 0,1173 = 6,04859335

Suhu 5,0° C = Absorbansi – A / B = 0,54 – 0,1315 / 0,1173 = 3,482523444


Suhu 6,5° C = Absorbansi – A / B = 0,497 – 0,1315 / 0,1173 = 3,115942029

Suhu 8,0° C = Absorbansi – A / B = 0,934 – 0,1315 / 0,1173 = 6,841432225

C) Perhitungan Aktivitas Enzim pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim


amilase

Suhu 3,5° C = Konsentrasi kontrol – konsentrasi sampel / waktu =

8,418584825 - 6,04859335 / 2 = 1,184995738

Suhu 5,0° C = Konsentrasi kontrol – konsentrasi sampel / waktu =

8,418584825 -3,482523444 / 2 = 2,468030691

Suhu 6,5° C = Konsentrasi kontrol – konsentrasi sampel / waktu =

8,418584825 - 3,115942029 / 2 = 2,651321398

Suhu 8,0° C = Konsentrasi kontrol – konsentrasi sampel / waktu =

8,418584825 - 6,841432225 / 2 = 0,7885763

Anda mungkin juga menyukai