ENZIMOLOGI
ACARA PRAKTIKUM KE : II
UJI AKTIVITAS AMILASE SECARA KUANTITATIF
LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
ACARA II
UJI AKTIVITAS AMILASE SECARA KUANTITATIF
I. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum maka mahasiswa akan mampu menguji aktivitas amil
ase pada sampel secara kuantitatif.
3.2 Bahan
1. Larutan glukosa/maltose
2. Pereaksi DNS
3. Larutan pati 1%
4. Amilase dengan beberapa konsentrasi
5. Buffer fosfat pH 6,9
2.5
2
Absorbansi
0.5
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
Konsentrasi
Faktor pengenceran = 6
Aktivitas Enzim = Y x 1000 x Faktor pengenceran
10 x BM Glukosa
= 5,36 x 1000 x 6
10 x 180
= 17,86
V. PEMBAHASAN
Praktikum Enzimologi Acara ke II yang berjudul “Uji Aktivitas Amilase seca
ra Kuantitatif” memiliki tujuan setelah melakukan praktikum maka mahasiswa akan
mampu menguji aktivitas amilase pada sampel secara kuantitatif. Praktikum ini dila
ksanakan secara daring menggunakan aplikasi Microsoft Teams pada hari Rabu, 17
November 2021.
Dalam praktikum ini, beberapa tahapan memiliki persamaan dengan
penelitian Wahjuni et al (2017). Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut
ditentukan dengan menggunakan reagen DNS menggunakan metode
spektrofotometri. Sampel disiapkan dengan mereaksikan 1 mL enzim dengan 1 mL
substrat dalam 0,2M buffer fosfat pH 7 dan divortex untuk menghomogenkan
larutan, kemudian diinkubasi pada temperatur 70°C selama 20 menit. Lalu ke dalam
sampel (1 mL) ditambahkan 1,5 mL reagen DNS. Campuran dihomogenisasi
dengan vorteks dan suhu dinaikkan pada 100°C selama 10 menit. Setelah itu,
campuran didinginkan pada suhu ruang selama 20 menit dan diukur absorbansinya
pada panjang gelombang maksimum 515,6 nm. Aktivitas enzim amilase dinyatakan
dalam unit per mL, di mana satu unit enzim didefinisikan sebagai jumlah enzim
yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1,0 µmol gula pereduksi per menit di bawah
kondisi pengujian. Tiap sampel pengujian aktifitas enzim dibuat ulangannya
sebanyak tiga kali.
Pembuatan kurva standar didapatkan dengan adanya hubungan antara
penyerapan cahaya (absorbansi) dengan konsentrasi total gula, yang dimaksudkan
untuk menghasilkan persamaan linier. Persamaan linier inilah yang nantinya akan
menjadi data penentuan untuk menentukan nilai x yang nantinya akan diolah
datanya untuk menentukan aktivitas suatu enzim. Kurva Standar hasil absorbansi
dari larutan standar yang diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang
540 nm dibuat menjadi kurva standar. Nilai-nilai absobansi yang diperoleh dan
konsentrasi dari larutannya dimasukkan pada Ms. Excel dan dibuat kurva
standarnya. X pada kurva standar adalah konsentrasi dari larutan glukosa dan Y
adalah absorbansinya. Dalam penelitian Melisha et al (2016), perhitungan aktivitas
enzim dilakukan dengan mensubstitusikan absorbansi larutan yang diperoleh pada
pengujian aktivitas enzim ke dalam persamaan regresi kurva kalibrasi larutan
standar glukosa.
Dalam praktikum ini, untuk mengukur unit aktivitas amilase digunakan
Y x 1000 x Faktor pengenceran
rumus: . Y pada rumus adalah nilai absorbansi.
10 x BM Glukosa
Faktor pengenceran pada praktikum ini adalah 6, yang didapat dari jumlah
keseluruhan dari volume larutan yang dipakai. BM glukosa adalah berat molekul
dari glukosa yaitu 180 g/mol sehingga didapatkan hasil pengukuran aktivitas enzim
17,86 mg/Ml. Dalam penelitian Susilawati et al (2015), aktivitas amilase dihitung
berdasarkan data kadar glukosa relatif sebagai volume glukosa yang dihasilkan oleh
1 mL filtrat kasar amilase. Besarnya satu unit aktivitas enzim dapat dihitung
MG x 1000
menggunakan rumus sebagai berikut: AE= dengan keterangan AE yaitu
BMG x MI
aktivitas enzim (Unit/mL), MG yaitu miligram glukosa yang dihasilkan dari reaksi
hidrolisis pati, BMG yaitu berat molekul glukosa (180), dan MI yaitu masa inkubasi
(20 menit).
VI. KESIMPULAN
Amilase adalah enzim pencernaan yang sebagian besar disekresikan oleh
pankreas dan kelenjar ludah dan ditemukan di jaringan lain dalam jumlah yang
sangat kecil. Fungsi utama amilase adalah menghidrolisis ikatan glikosidik dalam
molekul pati, mengubah karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana. Nilai
absorbansi yang diperoleh adalah 1,06550154876. Nilai konsentrasi sampel yang
diperoleh adalah 5,369. Nilai unit aktivitas amilase yang diperoleh adalah 17,86
mg/mL.
DAFTAR PUSTAKA
Azzopardi, E., Lloyd, C., Teixeira, SR., Conlan, RS., Whitaker, IS. Clinical Application
of Amylase: Novel Perspectives. Surgery. 160(1):26-37.
Priyanta, Rissang., Arisanti, Cokorda., Anton, Jemmy. 2015. Sifat Fisik Granul Amilum
Jagung yang Dimodifikasi Secara Enzimatis Dengan Lactobacilus acidophilus
Pada Berbagai Waktu Fermentasi. Farmasi. 1(1):1-8.
Melisha, Harpeni., Esti., Supono. 2016. Produksi dan Pengujian Aktivitas Amilase
Burkholderia cepacia Terhadap Substrat yang Berbeda. e-JRTBP. 5(1):559-566.
National Center for Biotechnology Information (2021). PubChem Compound Summary
for CID 11873, 3,5-Dinitrosalicylic acid. Retrieved November 17, 2021
from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/3_5-Dinitrosalicylic-acid.
Susilawati, Ika., Batubara, Ummi., Riany, Hesti. 2015. Analisis Aktivitas Enzim
Amilase yang Berasal dari Bakteri Tanah di Kawasan Universitas Jambi.
Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat. 1(1):359-367.
Wahjuni, Sri., Suarya, Putu., Saputra, I. 2017. Isolasi Enzim Amilase dari Kecambah
Biji Jagung Lokal Seraya (Zea mays L.) untuk Hidrolisis Pati. Jurnal Kimia.
11(2):122-128.
Winarno, F.G. 2010. Enzim Pangan. Bogor: M-Brio Press.
Xiao, Zhizhuang., Storms, Reginald., Tsang, Andrian. 2017. A quantitative starch–
iodine method for measuring alpha-amylase and glucoamylase activities.
Analytical Biochemistry. 1(1):1-4.
LEMBAR PENGESAHAN
Asisten, Praktikan,