oleh:
Pendidikan Biologi A 2016
Kelompok 7
C. Tujuan
1. Mengetahui enzim-enzim pencernaan makanan yang terdapat pada usus
ikan.
2. Mengetahui perubahan pH pada vakuola, silosis dan pengeluaran sisa
makanan yang tidak dicerna (defekasi)
3. Mengetahui pengaruh temperature terhadap kerja enzim amylase.
D. Landasan Teori
Semua mahkluk hidup makanan yang digunakan sebagai sumber energy.
Proses pencernaan pada hewan invertebrate, misalnya Amoeba (Hewan bersel
satu ) dilakukan secara intrasel (Djamhur, 2018). Selanjutnya hewan bersel
banyak dilakukan secara ekstrasel. Makanan dicerna lebih lanjut dengan
mememcah molekul besar dengan bantuan enzin. Secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi tiga,yaitu enzim pemecah karbohidrat, pemecah
lemak, dan pemecah protein (Isnaeni, 2006).
Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh
sel. Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi
metabolisme dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim
terganggu maka reaksi metabolisme sel akan terhambat hingga pertumbuhan
sel juga terganggu. Enzim merupakan suatu protein seperti halnya protein
lain, enzim dapat mengalami perubahan struktur apabila dikenakan pada suhu
yang ekstrem. Bila terjadi perubahan struktur, enzim menjadi tidak fungsional
lagi. Supaya dapat bekera secara optimal, enzim memerlukan kondisi (pH,
suhu, kepekatan) tertentu. Kerja enzim bersifat spesifik, emzim ptialin hanya
bekerja untuk amilum, enzim katalase untuk hydrogen peroksida dan
sebagainya (Syamsyuri,2007).
E. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat yang digunakan dalam Pencernaan Makanan
pada Clarias batrachus
No Nama Alat Jumlah
1. Botol dengan tutup rapat 1 botol
2. Lumpang dan mortar porselin 1 buah
3. Tabung reaksi Secukupnya
4. Pipet tetes Secukupnya
5. Alumunium foil Secukupnya
6. Kertas karbon Secukupnya
Gambar 1.
Larutan Ekstrak Usus + Albumin
(Dok. Kel 7, 2018)
Gambar 2.
Larutan Aquades + Albumin
(Dok. Kel 7, 2018)
2. Pencernaan Pada Paramecium sp.
Gambar 3.2
Gambar 1.2 Larutan Ekstrak Usus Ikan
Larutan Saliva (Dok.Kel 7,2018)
(Dok.Kel 7,2018)
4 Menit Warna ungu
10 kebiruan pada
larutan saliva
sudah mulai
memudar
dibandingkan
larutan
ekstrak usus
ikan. Pada
suhu 50oC
enzim bekerja
Gambar 4.1 Gambar 4.2 ssangat
Larutan Saliva Larutan Ekstrak Usus Ikan lambat untuk
(Dok.Kel 7,2018) (Dok.Kel 7,2018) mencapai titik
achromatisnya
Interval Iodium
waktu o
20 C o
25 C o
30 C 35oC 40 oC 45 oC 50 oC
Sali Usus Sali Usus Sali Usus Sali Usus Sali Usus Sali Usus Sali Usus
va va va va va va va
1. +++ ++ + ++ ++ _ + + + + ++ ++ + +
+
2. +++ ++ + ++ ++ _ + + + + ++ ++ + +
+
3. +++ ++ + ++ ++ _ ++ _ + + + ++ + +
+
4. +++ +++ ++ ++ + + + _ + + + ++ + +
5. +++ +++ +++ ++ + ++ _ _ + + + ++ + +
6. +++ ++++ + ++ + ++ _ _ _ _ + +++ + +
7. +++ ++++ + ++ + ++ _ _ _ _ ++ ++++ ++ +
8. ++ ++++ + ++ + ++ _ _ _ _ ++ +++ ++ +
9. ++ ++++ + ++ + ++ _ _ _ _ ++ ++ ++ +
10. ++ ++++ + ++ + ++ _ _ _ _ ++ ++ ++ +
Syamsuri, Istamar. dkk. 2007. Biologi Jilid 2A untuk SMA Kelas XI Semester 1.
Bandung: UPI.