LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
Dosen pengampu:
Dr. H. Taufik Rahman, M.Pd
Dr. Wahyu Surakusumah, M.T.
Dr. Hj. Sariwulan Diana, M.Si
Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc
oleh:
Kelompok 6
Pendidikan Biologi A 2018
Kelompok
Adrianus Kimkurin Netep 6 1805834
Adrianus
Annisa Kimkurin Netep 1805834
Primia Rahma 1806662
SaniaAnnisa Primia Rahma
Herawati 1806662
1802083
SastriSania Herawati
Azizah 1802083
1802396
UlyaSastri Azizah
Nurafifah 1802396
1807576
Ulya Nurafifah 1807576
2.3 . Genjer
3. Tujuan
Tujuan pada praktikum percobaan akumulasi hara mineral dalam sel tumbuhan
yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan ratio akumulasi ion Clˉ dalam sel dengan Clˉ dalam air kolam
yang terdapat tanaman yang akan diuji
2. Menentukan tanaman yang memiliki ratio akumulasi ion Clˉ tertinggi dari
Sembilan tanaman yang diuji
3. Menentukan berapa banyak tanaman yang mampu mengakumulasi ion Clˉ
pada selnya lebih banyak dibandingkan dengan ion Clˉ pada lingkungan
4. Metode Penelitian
1 2 3
5
4
Catat volume AgNO3
yang digunakan dan Larutan dititrasi
hitung kosentrasi (Cl-) dengan AgNO3
pada ekstrak 0,02N sampai
berubah warna
menjadi coklat
Bagan 1.Langkah kerja Mencari konsentrasi (Cl-) dalam jaringan/sel daun tanaman air
b. Mencari konsentrasi (Cl-) dalam media hidup tanaman air
1 2 3
5 4
Hitung ratio
perbandingan Catat volume AgNO3
kosentrasi (Cl-) pada yang digunakan dan
ekstrak dengan hitung kosentrasi (Cl-)
kosentrasi (Cl-) pada pada media hidup
air tempat hidup tanaman air
tanaman
Bagan 2.Langkah kerja Mencari konsentrasi (Cl-) dalam media hidup tanaman air
Berikut ditampilkan tabel hasil pengamatan akumulasi hara mineral dalam sel
tumbuhan Limnocharis flava
Tabel 5.1. Pengamatan Akumasi Hara Mineral dalam sel Limnocharis flava
Gambar Pengamatan
No. Bahan Keterangan
Sebelum Titrasi Sesudah Titrasi
Setelah proses
titrasi, terjadi
Ekstrak perubahan
1. daun dan warna pada
batang ekstrak daun
dan batang yang
Gambar 1.1 ekstrak daun Gambar 1.2 ekstrak daun
diuji.
dan batang sebelum dan batang setelah titrasi
titrasi (Dok. Kelompok 6A,
(Dok. Kelompok 6A, 2020)
2020)
Setelah proses
titrasi, terjadi
perubahan
2. Air Kolam warna pada air
Gambar 1.3 air kolam Gambar 1.4 air kolam kolamLimnocha
Limnocharis flava Limnocharis flava setelah ris flava yang
sebelum titrasi titrasi diuji.
(Dok. Kelompok 6A, (Dok. Kelompok 6A,
2020) 2020)
Berikut merupakan tabel hasil perhitungan konsentrasi Clˉ dalam sel Limnocharis
flava dan konsentrasi Clˉ dalam air kolam
Tabel 5.2. Data perhitungan konsentrasi Clˉ dalam sel tumbuhan dan air kolam
Volume Ratio
No. Sampel NormalitasSampel Ratio
AgNO₃ (ml) akumulasi
V₁N₁ = V₂N₂
1,2 ml 25xN₁ = 1,2x0,2
Ekstrak 96x10ˉ₃ :
N₁ = 96x10ˉ₃
1 daun dan 8x10ˉ₃ =
V₁N₁ = V₂N₂
batang 88x10ˉ3
1 ml 25xN₁ = 1x0,2
N₁= 8x10ˉ₃
2,75
V₁N₁ = V₂N₂
0,5 ml 25xN₁ = 0,5x0,2
4x10ˉ₃ :
N₁= 4x10ˉ₃
2 Air Kolam 24x10ˉ₃ =
V₁N₁=V₂N₂
32x10ˉ₃
0,3 ml 25xN₁ = 0,3x0,2
N₁= 24x10ˉ₃
Berikut merupakan tabel data hasil pengamatan ratio akumulasi ion Clˉ kelas
Pendidikan Biologi A 2018
Tabel 5.3. Tabel Data ratio akumulasi ion Clˉ kelas Pendidikan Biologi A 2018
Ekstrak Air
Nama
Kelompok Sumber V V Ratio
Tanaman [Cl-] (N) [Cl-] (N)
AgNO3 AgNO3
Ipomea Kolam
1 0,5ml 4 x 10-4 0,3 ml 2,4 x 10-4 1,6
aquatic botani
Echinodoru
Kolam
2 s 1,0ml 8 x 10-4 0,3ml 24 x 10-5 3,33
botani
palaefolius
Eichornia Kolam
3 0,9ml 7,2 x 10-4 0,15ml 1,2 x 10-4 6
crassipes botani
Portulaca
4 Depan isola 0,55ml 4,4 x 10-4 0,2ml 1,6 x 10-4 2,75
sp.
Kolam 1,5686 x 7,843 x
5 Hydrilla sp. 0,2ml 0,1ml 0,2
botani 10-7 10-7
Limnochari Kolam
6 1,1ml 8,8 x 10-4 0,4ml 3,2 x 10-4 2,75
s flava botani
Vallisneria
7 Aquarium 0,9ml 2 x 10-2 0,4ml 8 x 10-3 2,5
sp.
Pistia
8 Depan isola 1,0ml 1,9 x 10-4 0,25ml 1,9 x 10-4 4,105
stratiotes
Nymphaea
9 Depan isola 1,1ml 9,4 x 10-4 0,2ml 1,7 x 10-4 5,53
sp.
Dari sembilan tanaman yang telah diamati, akumulasi ion pada ekstrak
daun dan medium tempat tinggalnya menunjukkan hasil yang berbeda. Dimana
akumulasi Cl- pada delapan jenis ekstrak daun lebih banyak dibandingkan
mediumnya. Sedangkan pada satu spesies yaitu Pistia stratiotes memiliki
akumulasi Cl- yang sama dengan habitatnya Pada tabel tersebut, tanaman yang
memiliki ratio akumulasi paling tinggi terdapat pada Eichorniacrassipes dengan
ratio 6. Sedangkan ratio yang paling rendah terdapat pada tanaman Hydrilla
dengan ratio 0,2. Hal ini di akibatkan oleh beberapa faktor, yaitu tempat tumbuh
tanaman yang berbeda, kebutuhan masing-masing tanaman terhadap ion Cl-,
organ dan usia tanaman, serta ada tidaknya tumbuhan kompetitif pada
habitatnya. Habitat mempengaruhi akumulasi ion Cl- pada suatu tumbuhan
karena pada masing-masing habitat memiliki kandungan ion Cl- yang berbeda
pula. Jika suatu habitat memiliki ion Cl- yang tinggi maka akumulasi ion Cl-
pada tanaman yang hidup pada habitat tersebut juga tinggi. Namun, habitat
bukanlah satu-satunya faktor yang dapat memengaruhi akumulasi ion Cl- pada
suatu tanaman.
6. Simpulan