Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN NUTRISI PADA TANAMAN

KELOMPOK 5

Nama Dosen :
1. Dr. Partaya , M. Si.
2. Drs. F. Putut Martin Herry Bodijantoro, BSc, M. Si.
Nama Anggota :
1. Tiara Aqiilah Syafiqoh (4211422060)
2. Zulfaa Munaa Syariifah (4211422049)
3. Dwifi Maulana Wildan (4211422064)
4. Tamara Rizky Senda (4211422076)
5. Aditya Putra Pamungkas (4211422069)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
NUTRISI PADA TANAMAN

1. Dasar Teori
Tumbuhan pada prinsipnya sama dengan manusia yaitu membutuhkan zat makanan
(nutrisi) untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Perbedaannya terletak pada cara
mengolah dan memperoleh makanan dari habitatnya. Tumbuhan tingkat tinggi
merupakan organisme (makhluk hidup) yang bersifat autotropik yaitu mampu
memproduksi sendiri makanan dari alam dengan melakukan asimilasi (sintesis) dari
unsur-unsur yang sederhana membentuk zat makanan yang kompleks yang dapat pula
dikosumsi oleh makhluk hidup lainnya termasuk manusia dan hewan (Dris et al., 2002).
Nutrisi tanaman mempelajari tentang unsur hara yang diperlukan oleh tanaman serta
fungsi unsur-unsur tersebut pada kehidupan tanaman. Sebagai sains, nutrisi tanaman
berhubungan dengan fisiologi tumbuhan. Proses fisika, kimia, fisiologi serta biokimia ini
berkaitan dengan interaksi tanaman dengan kimia medianya, dimana tahap awal adalah
memperoleh unsur-unsur kimia, serta distribusinya dalam tanaman. Hal ini merupakan
bidang nutrisi tanaman (Hakimah dkk, 2002).
Pertumbuhan dan kualitas tanaman sangat dipengaruhi oleh kadar hara yang tersedia
dalam media tumbuh dan tersedia untuk diserap oleh tanaman Berbagai unsur dapat
ditemukan pada tumbuhan, tetapi bukan berarti semuanya diperlukan untuk kelangsungan
hidup tumbuhan. Ada banyak elemen di tanah. Tanah pada umumnya mengandung unsur
esensial atau non esensial bagi tanaman Dalam konsentrasi tinggi, unsur-unsur tersebut
dapat merusak tanaman Membutuhkan sejumlah besar elemen seperti nitrogen, fosfor,
kalium, dll. Bahkan secara berlebihan, umumnya tidak terlalu berbahaya bagi tanaman.
Mangan, molibdenum, boron, dll. hanya membutuhkan sejumlah kecil barang, situasinya
berbeda.
Makhluk hidup membutuhkan nutrisi untuk keberlangsungan hidupnya. Nutrisi yang
dibutuhkan oleh setiap jenis makhluk hidup berbeda-beda. Nutrisi yang dibutuhkan oleh
tumbuhan biasanya diperoleh dari tanah maupun atmosfer.
Kebutuhan nutrisi utama pada tumbuhan meliputi macronutrient dan micronutrient atau
yang biasa disebut elemen esensial. Macronutrient berupa nitrogen (N), fosfor (P),
potasium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S) yang dibutuhkan dalam
jumlah besar dan akumulasinya pada jaringan tumbuhan berkisar 0.1%. Micronutrient
meliputi boron (Br), klorin (Cl), tembaga (Cu), besi (Fe), mangan (Mn), molybdenum
(Mo), nikel(Ni), dan zinc (Zn) yang dibutuhkan dalam jumlah kecil dan akumulasinya
pada jaringan tumbuhan berkisar 0.01%. Tumbuhan yang mengalami kekurangan salah
satu atau beberapa elemen-elemen tersebut dapat mengganggu proses reproduksi dan
pertumbuhan tanaman.
unsur hara di dalam tubuh tanaman ada yang sifatnya bergerak atau dapat berpindahdan
ada unsur hara yang cenderung tidak bergerak atau tidak dapat berpindah. Secara
umu,unsur makro memiliki kecenderungan bergerak sedangkan unsur mikro tidak
bergerak.Tanaman mampu memindahkan unsur hara yang bergerak. Unsur hara yang
bergerakdipindahkan dari daun yang lebih tua ke titik-titik pertumbuhan yang baru. Hal
ini bertujuanuntuk memastikan pertumbuhan tetap berlanjut dan terus terjadi ketika
kekurangan unsur- unsur hara tertentu.Gejala-gejala kekurangan unsur hara kan terlihat
pada titik pertumbuhan yang lebihtua atau di bagian bawah tanaman. Unsur- unsur hara
yang tidak bergerak bersifat tetap dantida dapat di pindahkan di dalam tubuh tanaman.
Biasanya menjadi satu komponen-komponen structural tanaman. Gejala defisiensi unsur
hara tidak bergerak umumnya dan padamulanya berada di titik-titik pertumbuhan baru, di
dekat bagian atas tanaman (Trail, 2016)

2. Tujuan
Untuk mengetahui daya hisap air pada tumbuhan pada tempat gelap dan tempat terang.

3. Alat dan Bahan


Alat :
1. Gunting
2. Timbangan
3. Pisau Silet
4. Erlenmeyet
5. Object glass
6. Deck glass
Bahan :
1. Eosin
2. Isolasi
3. Tanaman pacar air
4. Tanaman Herba
5. Kertas kobalt khlorida

4. Cara Kerja

KEGIATAN I : PENGAMATAN DAYA HISAP AIR

1. Sediakan larutan eosin 0,1% dalam erlenmeyer sampai 3 per 4 nya.


2. Masukkan tanaman pacar air beserta akarnya yang sudah dibersihkan terlenih dahulu.
Kemudian biarkan selama 1 jam.
3. Perhatikan dengan cermat perubahan warna yang terjadi pada bagian tertentu dari
tanaman tersebut ( batang dan urat daun ).
4. Potong secara melintang batang yang mengalami perubahan warna tersebut dan
gambarlah. Untuk lebih jelasnya, amati dengan mikroskop.
5. Ambil kesimpulan dari hasil pengamatan tersebut.
KEGIATAN II : PENGAMATAN TUMBUHAN MENGUAPKAN AIR
1. Buatlah kertas kobalt khlorida dengan ukuran 1 x 3 cm dengan cara : guntinglah
kertas saring ukuran 1 x 3 cm, kemudian celupkan dalam larutan kobalt khlorida dan
keringkat. Dalam keadaan kering kertas kobalt khlorida berwarna biru tetapi pada
keadaan basah berwarna merah.
2. Tempelkan kertas kobalt khlorida pada permukaan atas dan permukaan bawah daun
masing-masing 5 buah, tutuplah dengan isolasi transparan.
3. Amati perubahan warna yang terjadi. Catat waktunya
4. Ambil kesimpulan dari hasil pengamatna tersebut.
5. Hasil Pengamatan
Laj Transpirasi
u
Praktikum Kelompok 10 (menit) 20 (menit)
Terang 1-4 1,5 cm 2,2 cm
Gelap 5-8 1 cm 4,5 cm
1,5 cm 7 cm
1 cm 3 cm
r = 1,16 cm r = 4,8 cm

6. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum nutrisi pada tumbuhan yang diperoleh pada percobaan ditempat
terang pada 10 menit pertama laju transpirasi nya sebesar 1,5 cm, lalu pada 10 menit kedua laju
transpirasi bertambah menjadi 2,2 cm. Lalu pada percobaan ditempat gelap laju transpirasinya
1,16 cm, lalu pada 10 menit kedua laju transpirasi bertambah menjadi 4,8 cm. Lalu hasil tersebut
terjadi kesalahan pada pengamatan percobaan ditempat gelap di 10 menit kedua, kesalahan
tersebut terjadi karena kurangnya ketelitian pada pengukuran dan kelebihan waktu dari ketentuan
saat praktikum berlangsung, lalu pada hasil kedua percobaan tersebut seharusnya pada percobaan
ditempat terang memiliki daya serap lebih tinggi dibanding percobaan ditempat gelap
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pada percobaan tesebut, pertama banyaknya daun
mempengaruhi percepatan proses fotosintesis, kedua ketebalan diameter batang, semakin kecil
diameter batang maka daya kapilaritas batang akan lebih tinggi, ketiga banyaknya akar yang
terdapat pada tanaman tersebut, semakin banyaknya akar pada tumbuhan maka semakin besar
daya hisap akar
Kesimpulan
Unsur hara atau disebut juga dengan nutrisi tumbuhan ialah unsur unsur (elemen) kimia
yang dibutuhkan oleh tanaman untuk melangsungkan proses proses fisiologis agar kehidupan
tumbuhan tersebut berlangsung dengan baik. Selain unsur hara faktor faktor pada tumbuhan juga
sangat memengaruhi berjalannya nutrisi pada tumbuhan. Salah satunya dari mengetahui daya
hisap air pada tumbuhan.
Hasil yang kita dapatkan dari percobaan ini bahwa tumbuhan akan lebih cepat
berfotosintesis dibawah sinar matahari jika didukung dengan banyaknya daun, batang, dan akar.
Dan tumbuhan ditempat gelap memiliki daya hisap yang sedikit karena kurangnya sinar matahari
dan pengaruhnya kelembaban udara karena semakin lembab udaranya semakin daya serap air
pada tumbuhan semakin kecil.
Daftar Pustaka
1. Luqmanmaniabgt.blogspot.com. 25 Juli 2012. Laporan Nutrisi Tanaman. Diakses pada, 12
September 2022, dari
http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/07/laporan-nutrisi-tanaman.html?m=1

2. Zero-zeos.blogspot.com. 2 Agustus 2015. Nutrisi Tanaman. Diakses pada, 12 September


2022, dari
http://zero-zeos.blogspot.com/2015/08/laporan-lengkap-praktikum-nutrisi.html?m=1

3. studocu.com. 2015. Makalah Nutrisi Tumbuhan Unsur Hara pada Tanaman. Diakses pada, 12
September 2022, dari
https://www.studocu.com/id/document/uin-alauddin-makassar/calculo/makalah-nutrisi-
tumbuhan-unsur-hara-pada-tanaman/16193184

4. Academia.edu. Mei 2017. Nutrisi Tanaman. Diakses pada, 12 September 2022, dari
https://www.academia.edu/38171698/NUTRISI_TANAMAN_docx

5. Academia.edu. 2020. Jurnal Nutrisi Tanaman. Diakses pada, 12 September 2022, dari
https://www.academia.edu/43536243/Jurnal_NUTRISI_TANAMAN
Dokumentasi

10 Menit pertama

10 Menit kedua

Anda mungkin juga menyukai