Oleh :
Kelompok 2
Biologi C 2015
Diardy Shauman R 1501974
Mega Maurizka Fitri 1506797
Putri Allinya 1500118
Tomie Permana 1503842
Widya Nur Septiani 1506533
3. Termometer 1 unit
4. Meteran 1 unit
6. Kamera 1 unit
1. Kr2Cr2O7 10 ml
2. H2SO4 20 ml
3. H3PO4 10 ml
4. NaF 0,2 g
5. Diphenylamin 30 tetes
H. Metode
a) Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini kami menggunakan jenis penelitian Deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengumpulkan data untuk
menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian mengenai
status terakhir dari subyek penelitian. Penelitian deskriptif berusaha
untuk memperoleh deskriptif lengkap dan akurat dari suatu situasi
b) Waktu dan Tempat
Gambar
Pengamatan pada setiap titik pada dua zona yang berbeda dilakukan 3 kali
pengulangan. Pengambilan titik yang diambil secara acak pada dua zona
disesuaikan dengan luas zona tersebut
A B C A B C
1 1
2 2
Peta Kuadran 3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
I. Langkah Kerja
Ulangi
prosedur
Hitung
tersebut
dengan
untuk
menggunak
sampel
an rumus :
tanah
10 (1 - T/S)
tanaman
x 1,34
sereh wangi
dewasa
J. Hasil Pengamatan
• Reagen
blank/blanko =
62.21 ml
Tanah • Sampel titrasi
%MOT = 10 (1 - ) x 1.34
Tanaman Tanaman muda =
Dewasa 27.84 ml
= 10 (1 - ) x 1.34
Gambar 1. Hasil MOT
(umur 2
tanah tanaman dewasa • Sampel titrasi
tahun) = 8.3% Tanaman tua =
(Dokumentasi 23.68 ml
Kelompok, 2018)
• Pipet kalibrasi
blanko (1 ml = 18
tetes)
• Pipet kalibrasi
sampel ( 1 ml =
15 tetes)
Tanah • S is the ml of
%MOT = 10 (1 - ) x 1.34
Tanaman ferrous solution
Muda used in the
= 10 (1 - ) x 1.34
(umur 1 Gambar 2. Hasil MOT titration of reagen
tahun) = 7.37% blank
tanah tanaman muda
(Dokumentasi • T is the ml of
Kelompok, 2018) ferrous solution
used in the titraton
of sample
K. Pembahasan
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi suatu
pertumbuhan tanaman, baik itu faktor dari luar maupun faktor dari dalam.
Faktor terpenting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan adalah pH
karena dapat menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh
tanaman. Pada umumnya unsur hara akan mudah diserap tanaman pada pH
6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara akan mudah larut
dalam air.Kelembaban dan temperatur tanah yang baik membuat tanah
menjadi memiliki ruang pori yang cukup sehingga sirkulasi udara di dalam
tanah dapat berjalan dengan baik. Tanah mengandung berbagai unsur
mikro seperti Timbal, T embaga, Cadmium dan lain-lain. Kandungan rata-
rata Pb secara alamiah pada tanah yaitu 10 ppm. Faktor yang dapat
mempengaruh kondisi tanah diantaranya curah hujan, karena jika curah
hujan tinggi maka dapat menurunkan nilai temperature tanah dan mampu
meningkatkan kelembaban tanah sehingga lambat laun berdampak pada
terbawanya unsur-unsur mikro dalam tanah dari tempat tinggi ke tempat
yang rendah (Karmina dkk, 2017).
Tanaman sereh wangi memiliki pH pertumbuhan optimal kisaran
5-7 dan memiliki drainase yang baik. Untuk pertumbuhan daun yang baik
diperlukan iklim yang lembab, sehingga pada musim kemarau
pertumbuhannya menjadi agak lambat. Dari data yang diperoleh dari hasil
pengamatan, pada tanaman dewasa cenderung lebih mampu mengontrol
pH tanah agar tetap netral. Hal ini dikarenakan tumbuhan dewasa memiliki
kebutuhan nutrisi yang lebih banyak dibandingkan tumbuhan muda. Selain
itu, tumbuhan dewasa memiliki struktur tubuh yang lebih sempurna, Pada
grafik kuadran C9 (dewasa) menunjukkan pH tanah asam, mungkin hal ini
dipengaruhi oleh pemberian pupuk yang tidak merata pada titik tersebut.
Suhu mempengaruhi kelembaban tanah. Kelembaban tanah
merupakan air yang mengisi sebagian atau seluruh pori-pori tanah.
Hubungannya dengan suhu, semakin rendah suhu, semakin sedikit air
yang diserap oleh akar dan begitupun sebaliknya. Pada tumbuhan dewasa
yang memiliki suhu lebih rendah, maka kelembaban tanahnya lebih tinggi.
Rata-rata suhu tanah pada sereh muda sebesar 24,7 oC dan pada sereh
muda sebesar 22 oC, Sereh muda memiliki suhu yang lebih tinggi
dibandingkan dengan sereh dewasa, hal ini dikarenakan sereh dewasa
memiliki daun yang lebih lebar sehingga tanah disekitar akar tertutup dari
cahaya matahari dan suhu tanah menjadi lebih rendah dibanding dengan
sereh muda yang tidak terdapat daun yang menutupi tanah sekitar yang
membuat suhu tanah menjadi tinggi. Faktor suhu ini mempengaruhi
kelembaban tanah, yang dapat dilihat dari nilai kelembaban sereh muda
dengan nilai kelembaban 19,5% yang merupakan nilai rendah dibanding
dengan sereh dewasa yang memiliki nilai kelembaban sebesar 22,5%.
Tinggi atau rendahnya temperature dapat dipengaruhi oleh faktor
luar (radiasi matahari, awan, curah hujan, kecepatan angina dan
kelembaban udara) dan faktor dalam (struktur tanah, kadar air, kandungan
bahan organic dan pH). Semakin tinggi suhu maka semakin cepat
pematangan pada tanaman (Ardhana dan Gede, 2012).
Temperatur tanah juga mempengaruhi aktivitas microbial tanah
dan aktivitas ini sangat terbatas pada temperature dibawah 10 oC, Laju
optimum aktivitas biota tanah yang menguntungkan pada kisaran 18-30 oC
seperti bakteri pengikat N pada tanah berdrainase baik (Pathan and
Colmer,2002).
Pengukuran materi organic pada kedua sampel tanah dari titik
sereh muda dan dewasa, dilakukan menggunakan titrasi ferrous. Dari hasil
akhir didapatkan kecenderungan perbedaan keduanya sebesar 1% bila
dilihat dari kadar organic yang terkandungnya. Setelah dilakukan uji
MOT, didapatkan hasil perhitungan yang sejalan dengan pengukuran
faktor edafik yang tertera pada tabel hasil pengamatan diatas. Tanaman
Sereh wangi dewasa mengandung bahan organic yang lebih banyak
dibandingkan tanaman muda, ditunjang dengan suhu yang stabil dan
kelembaban yang cukup tinggi pula.
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme yang
melakukan proses dekomposisi akan berbanding lurus dengan jumlah
bahan organic yang terbentuk. Suhu yang terlalu ekstrim salah satunya
akan menyebabkan proses perombakan oleh mikroorganisme terhambat
sehingga bahan organic yang terbentuk akan semakin sedikit pula.
L. Kesimpulan
Terdapat kecenderungan perbedaan faktor edafik (suhu, pH,
Kelembaban dan MOT) pada dua zona yang terdiri dari satu spesies yang
sama tetapi berbeda dari sisi umur yaitu tanaman muda (umur 1 minggu)
dan tanaman dewasa (umur 2 tahun) tanaman sereh wangi (Cymbopogon
nardus) di Kebun Percobaan Manoko, Lembang.
DAFTAR PUSTAKA
Scroeder, D. 1984. Soils Facts and Concepts. Int J Potash Inst. Bern 140 h