FISIOLOGI TANAMAN
(PNA3310)
Oleh:
Tim Pengampu
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2019
KATA PENGANTAR
Praktikum merupakan salah satu bagian dari kegiatan akademik yang diselenggarakan
guna membantu dan melengkapi pemahaman mahasiswa terhadap suatu mata kuliah. Sesuai
dengan kurikulum, Mata Kuliah Fisiologi Tanaman membutuhkan praktikum yang terdiri atas
Buku petunjuk praktikum Fisiologi Tanaman ini disusun guna membantu mahasiswa
dengan kemampuan labolatorium disesuaikan dengan materi kuliah yang diberikan dan juga
pertimbangan lain.
Tim Penyusun
1
1. Tujuan Praktikum
a. Menyebutkan macam unsur hara esensial dan unsur hara bukan esensial
pertumbuhan
2. Landasan Teori
Pertumbuhan tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh faktor dalam (internal), tapi
juga oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal tersebut adalah unsur hara.
Unsur hara dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu unsur hara esensial dan
Unsur hara esensial mutlak dibutuhkan oleh tanaman dan harus tersedia,
meskipun dalam jumlah sedikit. Kekurangan unsur hara tersebut akan mengakibatkan
gejala yang disebut penyakit fisiologis. Peranan unsur hara esensial tidak dapat
digantikan oleh unsur hara lain. Golongan unsur hara esensial meliputi C, H, O, N, P,
Unsur hara dapat dibedakan lagi menjadi 2 golongan, yaitu makro dan mikro.
Unsur hara makro antara lain: C, H, O, N, P, K, S, Ca dan Mg. Adapun unsur hara
mikro meliputi: Fe, B, Mn, Cu, Zn, C, Mo dan Cl. Unsur hara memiliki peranan bagi
molekul
satu dan dua. Hal ini penting untuk mempertahankan fungsi dari protoplasma
4. Dalam sistem oksidasi- reduksi, karena sifat valensinya yang dapat berubah
4. Prosedur Kerja
1. Polibag sejumlah 15 buah, masing- masing diisi pasir sampai ¾ bagian volume
6. Media tanam pasir disiram setiap pagi dan sore setiap hari
7. Variabel jumlah tanaman yang hidup, rerata tinggi tanaman terbaik, jumlah daun
tanaman terbaik dan kondisi media tanam diamati setiap hari (data logbook)
8. Destruksi dilakukan pada 10 HST, 20 HST dan 30 HST dengan variabel yang
diamati adalah warna daun, bobot segar tanaman, tajuk dan akar serta bobot kering
2
1. Tujuan Praktikum
2. Landasan Teori
Pertumbuhan adalah perubahan volume, jumlah atau ukuran sel, organ maupun
individu, yang dapat diukur menggunakan alat ukur atau bersifat kuantitatif dan dapat
dinyatakan dengan satuan ukuran berat (g, kg) dan satuan ukuran panjang (cm, m). Secara
sederhana, pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan ukuran organisme dari kecil
kemudian berangsur-angsur lebih cepat sampai tercapai suatu titik maksimum, akhirnya
(berbentuk S). Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi
rupa dan bentuk akhir dari tumbuhan ditentukan oleh kombinasi pengaruh faktor keturunan
Akar merupakan organ vegetatif utama yang memasok air, mineral dan bahan-bahan
yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pertumbuhan akar yang
kuat diperlukan untuk kekuatan dan pertumbuhan tanaman bagian atas (batang, daun, dan
bunga). Apabila akar mengalami kerusakan karena gangguan secara biologis, fisik, atau
2. Penjangkaran tanaman
4. Transpor
5. Pembiakan
Pertumbuhan akar dan tajuk sangat saling berkaitan. Secara alamiah tanaman
bagian akar untuk mengatur pertumbuhan akar. Sitokinin dihasilkan oleh akar kemudian
4. Prosedur Kerja
1. Polibag sejumlah 9 buah, masing- masing diisi pasir sampai ¾ bagian volume
g)
c. Polibag 3 diberi pupuk dasar dosis 2x (Urea 0,3 g; SP-36 0,24 g; KCl 1,8
g)
6. Media tanam pasir disiram setiap pagi dan sore setiap hari
7. Variabel jumlah tanaman yang hidup, rerata tinggi tanaman terbaik, jumlah daun
tanaman terbaik dan kondisi media tanam diamati setiap hari (data logbook)
8. Destruksi dilakukan pada 10 HST, 20 HST dan 30 HST dengan variabel yang
diamati adalah panjang akar, tinggi tajuk, bobot segar tajuk dan akar serta bobot
3
1. Tujuan Praktikum
c. Mengukur kandungan klorofil yang terdapat pada suatu jenis daun dengan
menggunakan SPAD
2. Landasan Teori
dengan bentuk kuantitatif yang dapat diukur. Analisis pertumbuhan merupakan suatu
cara untuk mengikuti dinamika fotosintesis yang diukur oleh produksi bahan kering.
pengukuran tinggi tanaman atau jumlah daun, tetapi sering kurang mencerminkan
dalam mengikat energi dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis, serta
kering pada bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun dan bagian generatif,
waktu. Dengan memperhatikan luas daun dan bobot kering dapat diukur laju asimilasi
neto. Dengan hanya memperhatikan bobot kering tanaman dapat diukur laju tumbuh
pertanaman dan laju pertumbuhan relatif (Leopold dan Kriedermann, 1975). Permukaan
daun merupakan organ utama tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, sehingga orang
sering menyatakan pertumbuhan berdasarkan luas daun Laju Asimilasi Bersih (LAB)
merupakan hasil bersih asimilasi persatuan luas daun dan waktu. LAB merupakan laju
penimbunan bobot kering per satuan luas daun per satuan waktu (g.m -2). LAB tidak
konstan terhadap waktu, tetapi mengalami penurunan dengan bertambahnya umur tanaman
(Gardner et al., 1991). Laju asimilasi bersih tanaman umur 4 minggu lebih kecil
dibandingkan laju asimilasi bersih umur 2 minggu. Laju pertumbuhan tanaman dipengaruhi
oleh laju asimilasi bersih dan indeks luas daun. Laju asimilasi bersih yang tinggi dan
indeks luas daun yang optimum akan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman (Gardner et
al., 1991).
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat dalam tanaman, algae dan
cyanobakteria. Nama klorofil barasal dari bahasa yunani yaitu chlorophyll (choloros =
green/hijau dan phyllon = leaf/daun). Fungsi klorofil pada tanaman adalah menyerap
energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Proses
penyerapan cahaya oleh tumbuhan erat sekali hubungannya dengan suatu mekanisme
senyawa organik dari karbondioksida dan air. Proses ini hanya akan terjadi jika ada
cahaya dan melalui perantara pigmen hijau klorofil yang terletak pada kloroplas. Untuk
terjadinya fotosintesis , energi dalam bentuk elektron yang tereksitasi pada berbagai
pigmen harus disalurkan ke pigmen pengumpul energi yang disebut dengan pusat
sebagai berikut:
Dari rumus tersebut terlihat bahwa selain cahaya, klorofil atau zat hijau daun
memegang peranan penting untuk proses fotosintesis. Pada reaksi tersebut C 6H12O6 atau
yang mempunyai rumus empiris (CH2O) merupakan produk utama dari fotosintesis yang
Warna hijau pada kloroplas disebabkan oleh adanya empat tipe utama pigmen
didalamnya. Klorofil a, dan b yang berwarna hijau banyak menyerap sinar lembayung dan
merah, memancarkan warna hijau ;dan xantofil serta karotein yang berwarna kuning
sampai orange karena menyerap sinar biru dan lembayung, lebih kuat daripada sinar
berwarna lain.
Pigmen kloroplas yang menyerap cahaya yang diperlukan untuk proses fotosintesis.
Pigmen yang terdapat pada kloroplas, antara lain : klorofil a (yang berwarna hijau muda),
klorofil b (yang berwarna hijau tua), dan karotin (berwarna kuning sampai jingga). Klorofil
merupakan butiran hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya kloroplas berbentuk oval yang
mengukur luas daun. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan
bentuk relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun digambar ada kertas
millimeter ang dapat dengan mudah dikerjakan dengan meletakkan daun diatas kertas
millimeter dan pola daun diikuti. Luas daun ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang
daun yang akan ditaksir luasnya pada sehelai kertas, yang menghasilkan replika daun.
Replika daun kemudian digunting dari kertas yang berat dan luasnya pada sehelai
kertas sudah diketahui. Luas daun kemudian ditaksir berdasarkan perbandingan berat
Metode ini dipakai untuk daun yang bentuknya teratur, luas daun dapat ditaksir
b. Oven
c. SPAD
d. Milimeter blok
e. Gunting
f. Kalkulator
g. Mistar
h. Amplop
5. Prosedur Kerja
2. Bobot tanaman diukur dengan timbangan analitik untuk mendapat data bobot segar
tanaman
c. Perhitungan luas daun ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam
8. Bobot sampel tanaman setelah dioven, diukur dengan timbangan analitik untuk
Laju tumbuh relatif (LTR) atau relative growth rate merupakan kemampuan tanaman
menghasilkan bahan kering hasil asmilasi tiap bobot kering awal tiap satuan waktu
(g/g/ 10 hari).
Laju asimilasi bersih (LAB) atau net assimilation rate (NAR) merupakan kemampuan
tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan luas daun tiap satuan
4
1. Tujuan Praktikum
2. Landasan Teori
Hall and Rao (1999) menyatakan bahwa cahaya matahari merupakan sumber
energi yang digunakan tanaman untuk berfotosintesis. Pentingnya peran cahaya bagi
penyinaran, kualitas dan intensitas cahaya yang diterima tanaman akan menentukan
dihasilkan. Levitt (1980) menyatakan bahwa kebutuhan cahaya dan respon tanaman
terhadap pertumbuhan tanaman. Pada saat kondisi cahaya optimum, fotosintat yang
keseluruhan berjalan optimum. Namun sebaliknya, pada saat kondisi cahaya di bawah
tanaman seringkali dilakukan pada kondisi lahan yang kurang cahaya. Keterbatasan
diharapkan dapat memberikan toleransi. Ada jenis tanaman yang toleran terhadap
cahaya rendah, namun ada tanaman yang sangat menderita pada saat memperoleh
f. Kalkulator
g. Mistar
h. Oven
4. Prosedur Kerja
polibag yang diisi pasir tersebut sebanyak 10 buah. Pasir disiram dengan air hingga
kapasitas lapang
3. Setiap media ditanam 3 benih yang baik. Kemudian 5 polibag ditempatkan pada
kondisi ternaungi dan 5 polibag lainnya ditempatkan pada kondisi tidak ternaungi
4. Pada umur 10, 20 dan 30 hari setelah tanam dilakukan pengamatan terhadap tinggi
tanaman, kandungan klorofil, bobot segar akar dan tajuk serta bobot kering akar
dan tajuk.
TRANSPIRASI
ACARA
5
1. Tujuan Praktikum
2. Landasan Teori
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup
tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan
lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2, terjadi siang
hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah batang). Peristiwa
berubahnya air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah dan permukaan air ke
laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian
pula sebaliknya Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut
a. Transpirasi kutikula
b. Transpirasi stomata
Mekanisme transpirasi yaitu air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui
rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air
dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu
dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas.
Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan
• Sinar matahari
• Temperatur
• Kelembaban udara
• Angin
Jika kehilangan air berlangsung terus melalui absorpsi, pengaruh transpirasi yang
kelayuan dan kehilangan air yang diperlukan untuk menimbulkan gejala kelayuan pada
tumbuhan sangat beragam. Daun tipis yang umumnya terdiri dari sel parenkim yang
berdinding tipis akan layu dengan cepat. Cara Pengukuran Transpirasi Ada empat cara
2. Potometer
4. Penimbangan langsung
tumbuh dalam pot yang telah diatur sedemikan rupa sehingga evaporasi dari pot dan
permukaan tanah dapat dicegah. Kehilangan air dari tumbuhan ini dapat ditaksir untuk
e. Mistar
f. Botol kaca
4. Prosedur Kerja
5. Setiap 3 ulangan tiap jenis tanaman diletakkan di tempat yang ternaungi dan 3
8. Laju transpirasi diukur dengan metode penimbangan langsung yang dapat dihitung
dengan rumus:
Keterangan :
Hall, D.O. and K.K. Rao. 1999. Photosynthesis. 6th ed. Cambridge University Press. 214 hal.
Ismal, G.. 1979. Ekologi Tumbuh-tumbuhan dan Tanaman Pertanian. UNAND. Padang.
Lakitan, Benyamin. 1995. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada
Jakarta.
Leopold, A. C. and P. E Kriedemann. 1975. Plant Growth and Development. Tata McGrow
Hill Pub. Co. Ltd.., New Delhi. 545p.
Lerner, H.R. 1999. Plant Responses to Environmental Stresses. Marcel Dekker, Inc. New
York, Basel, 730 hal.
Levitt, J. 1980. Responses of Plants to Environmental Stresses. 2nd edition. Vol. II. Water,
Radiation, Salt, and Other Stresses. Academic Press, New York, London, Toronto,
Sydney, San Francisco. 606 hal.
Martin, J.H., R.P. Waldren, D.L.. Stamp. 2006. Principles of Field Crop Production. Pearson
Prentice Hall. Upper Saddle River, New Jersey. 954 hal.