Anda di halaman 1dari 7

UNIT 6 PENGARUH NUTRISI BAGI PERTUMBUHAN TANAMAN

Nurhaida (60300120073)

Praktikum Botani Lanjut, Laboratorium Botani, Program Studi Biologi, Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
2022

ABSTRAK

Pertumbuhan tanaman salah satunya dipengaruhi oleh nutrisi. Nutrisi adalah senyawa
kimia yang digunakan tubuh untuk menjalankan fungsi dengan baik, mendorong
perbaikan dan pertumbuhan, serta menyediakan energi untuk membantu menjalankan
berbagai proses kehidupan. Tidak semua nutrisi memberikan energi, tetapi diperlukan
untuk aktivitas fisiologis tertentu Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui gejala
kekurangan (defisiensi) unsur hara pada tanaman. Metode yang digunakan adalah
metode observatif dengan mengamati langsung gejala pada tanaman yang diberi
perlakuan nutrisi yang berbeda-beda. Hasil pengamatan kecambah yang mengalami
kekurangan nutrisi makro umumnya menunjukkan gejala pertumbuhan yang terhambat,
daun yang kering serta muncul nekrosis pada daun. Sedangkan tanaman yang
kekurangan nutrisi makro menunjukkan gejala daun yang kering, dengan bentuk yang
tidak beraturan, sebagian mengalami klorosis serta pertumbuhan akar yang tidak
normal.

Kata kunci: Makronutrien, Mikronutrien, Nutrisi, Tanaman.

LATAR BELAKANG Pertumbuhan tanaman salah


Pertumbuhan dan perkembangan satunya dipengaruhi oleh nutrisi. Nutrisi
merupakan dua proses kehidupan yang adalah senyawa kimia yang digunakan
tidak dapat dipisahkan karena proses tubuh untuk menjalankan fungsi dengan
tersebut terjadi secara bersamaan. baik, mendorong perbaikan dan
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertumbuhan, serta menyediakan energi
proses dimana sel-sel meningkat dalam untuk membantu menjalankan berbagai
ukuran atau volume dan jumlah secara proses kehidupan. Tidak semua nutrisi
permanen atau tidak dapat kembali ke memberikan energi, tetapi diperlukan
bentuk aslinya. Perkembangan adalah untuk aktivitas fisiologis tertentu
proses perubahan biologis menuju (Gondal et al., 2021). Contoh nutrisi
kedewasaan dan dapat dinyatakan yang dibutuhkan organisme adalah
dalam bentuk perubahan bentuk tubuh protein, lemak, karbohidrat, vitamin,
(metamorfosis) dan kedewasaan dan beberapa mineral (Naona,
daripada ukuran (Bala et al., 2018). 2019).Nutrisi ini harus tersedia dalam
jumlah cukup dan seimbang, antara satu Sebagian besar kekurangan
dengan yang lain. unsur hara disebabkan oleh kandungan
Tumbuhan memerlukan nutrisi unsur hara yang tidak mencukupi dalam
untuk kelangsungan hidupnya. Nutrisi media pertumbuhan atau larutan nutrisi.
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak Namun, faktor lingkungan juga dapat
disebut unsur makro (makronutrien). mempengaruhi kemampuan tanaman
Unsur makro misalnya karbon, oksigen, untuk menyerap unsur hara, karena
hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kondisi pertumbuhan yang buruk. Hal
kalsium, posfor dan magnesium. ini dapat terjadi jika media tanam terlalu
Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan asam atau basa, atau jika mengalami
dalam jumlah sedikit disebut unsur kekeringan atau genangan air
mikro (mikronutrein). Contoh unsur (Dzikriansyah dkk., 2017).
mikro adalah klor, besi, boron, mangan, Gejala visual yang paling jelas
seng, tembaga dan molibdenum. dari defisiensi unsur hara tanaman
Kekurangan nutrien di tanah atau media adalah daun berubah warna atau
tempat tumbuhan hidup menyebabkan mengering, serta akar kerdil dan gundul
tumbuhahan mengalami defisiensi. karena gagal panen. Namun, penting
Defisiensi mengakibatkan tumbuhan untuk dicatat bahwa banyak kekurangan
menjadi tumbuh dan berkembang yang serupa dan tanaman biasanya
dengan tidak sempurna (Sagala dkk., mengalami banyak kekurangan nutrisi
2022). secara bersamaan (Siregar, 2018).
Berdasarkan uraian latar
belakang tersebut, maka dilakukan
praktikum ini dengan tujuan untuk
mengetahui gejala kekurangan
(defisiensi) unsur hara pada tanaman.

METODE PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada
praktikum ini yaitu 11 botol selai yang
telah dicat hitam berukuran 250 ml, 11
sumbat botol dari gabus berlubang tiga,
gelas ukur, pH meter, kapas, dan kertas tumbuhnya ganggang atau jamur di
label. Bahan yang digunakan yaitu sekitar hipokotil. Setelah itu, diperiksa
kecambah kacang hijau (Phaseolus pH larutan hara dalam masingmasing
radiatus) yang berumur kira-kira 7 hari, botol dan diperiksa setiap hari serta
larutan baku unsur-unsur hara, dan ditambahkan air destilasi apabila air
aquadest. dalam botol berkurang.
2. Prosedur Kerja Setelah satu minggu diperiksa
Pertama-tama disiapkan alat dan keadaan kecambah dan dicatat gejala-
bahan, kemudian botol selai dicuci gejala yang tidak normal. Kecambah
sampai bersih dan dibilas 2 atau 3 kali yang mati atau tumbuhnya sangat
dengan aquadest lalu ditandai botol- terhambat dibuang dan tinggalkan dua
botol tersebut dengan etiket: Lengkap kecambah pada masing-masing botol.
FeEDTA, Lengkap FeCl3, - Ca, -S, -Mg, Periksa pH larutan hara dan catat bila
-K, -N, -P, -Fe, dan larutan hara mikro. ada perubahan. Pada minggu kedua
Selanjutnya, botol-botol tersebut diisi diukur panjang rata-rata akar dan batang
dengan larutan hara sampai ke lehernya srta dicatat gejala-gejala yang muncul.
dengan komposisi 2/3 botol dengan Pada akhir minggu keempat, diukur
aquadest dan ditambahkan berturut- kembali panjang rata-rata akar dan
turut ke dalam masing-masing botol tadi batang. Kemudian diukur kembali pH
larutan baku, lalu dicampurkan dengan larutan hara dan dicatat apabila terjadi
baik setelah setiap penambahan larutan perubahan pH. Pengamatan diakhiri
baku setelah itu ditambahkan ke dalam pada minggu keempat.
masing-masing botol air destilasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
sampai volumenya mencapai batas yang
Hasil yang didapatkan pada
telah ditentukan (leher botol).
praktikum ini menunjukkan beberapa
Selanjutnya dipasang kecambah kacang
gejala yang terjadi pada kecambah
hijau pada sumbat botol selai dan
kacang hijau (Phaseolus radiatus)
diperkuat kedudukan kecambah, dengan
setelah tiga pekan pengamatan,
melilitkan kapas ke dalam lubang
sebagian besar diantaranya mati karena
sumbat di sekeliling hipokotil
disebabkan oleh beberapa faktor.
kecambah serta diusahakan kapas tidak
Berikut ini adalah hasil pengamatan tiap
mengenai larutan, untuk menghindari
pekan, dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Gejala tanaman berdasarkan beberapa perlakuan nitrisi.
Hasil Pengamatan
Panjang Akar Panjang Batang Gejala Pada Tanaman
No Perlakuan
Rata- Rata- pH (Minggu ke-)
1 2 3 1 2 3
rata rata 1 2 3
28, Tumbuhan Tumbuhan
1 Kontrol 6,8 0 0 2,26 0 0 9,46 5,5 Normal
4 mati mati
Daun Tumbuhan Tumbuhan
2 FeEDTA 3,5 0 0 1,16 13 0 0 4,33 7,7
kering mati mati
Daun
27, kriput, Tumbuhan Tumbuhan
3 FeCl3 6,5 0 0 2,16 0 0 9,16 3,7
5 bintik mati mati
kecokletan
22, Daun Tumbuhan Tumbuhan
4 -Ca 6,9 0 0 2,3 0 0 7,46 5,8
4 kering mati mati
Daun
18, 20, Daun kriput, Tumbuhan
5 -S 4,4 4,4 0 5,86 0 25,03 7,3
2 5 kering bintik mati
kecokletan
Bintik Daun Tumbuhan
6 -Mg 5,5 5,7 0 7,4 24 24 0 32 5,7
kecoklatan kering mati
20, Daun Tumbuhan Tumbuhan
7 -K 4 0 0 1,33 0 0 6,83 6,2
5 kering mati mati
27, 27, Daun Daun Tumbuhan
8 -N 5,2 5,6 0 7,06 0 36,4 6,1
3 3 kering kering mati
20, Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan
9 -P 6,5 0 0 2,16 0 0 6,73 7,5
2 mati mati mati
Daun Daun
23, 25, keriput, keriput, Tumbuhan
10 -Fe 7,5 7,5 0 10 0 31,9 7,4
5 2 bintik bintik mati
kecoklatan kecoklatan
-Hara Daun Tumbuhan Tumbuhan
11 2,5 0 0 0,83 11 0 0 3,66 7,7
mikro kering mati mati

Nutrisi adalah senyawa yang berkecambah, tumbuh, melawan


ditemukan oleh organisme dalam penyakit dan hama, serta bereproduksi.
makanan yang digunakan dalam proses Sama seperti hewan, tumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan. membutuhkan lebih banyak atau lebih
Tanaman membutuhkan nutrisi untuk
sedikit nutrisi untuk tetap sehat serta daun menguning. Gejala tersebut
(Heryanto dkk., 2020). dapat disebabkan oleh defisiensi unsur
Hasil percobaan pengaruh hara makro pada tanaman. Di sisi lain,
nutrisi FeEDTA (Ferric menurut Mohammadipour (2019),
Eethylenediaminetetraacetate) terhadap kondisi yang disebabkan oleh
pertumbuhan kecambah (Tabel 1) kekurangan nutrisi umumnya masuk
menunjukkan bahwa pertumbuhan dalam lima kategori, termasuk
kecambah P. radiatus menunjukkan pertumbuhan terhambat. klorosis,
gejala daun kering pada minggu klorosis intravena, pewarnaan merah,
pertama, hingga tanaman mati pada dan nekrosis. Stunting adalah gejala
minggu ketiga. Hasil ini sejalan dengan umum dari banyak malnutrisi karena
penelitian Andriani (2019) yang berbagai fungsinya pada tumbuhan
menemukan bahwa kekurangan zat besi (Jones, 2020).
dapat melemahkan tanaman secara Paada pengamatan minggu
dramatis, sedangkan kelebihan zat besi terakhir, ditemukan bahwa semua
mengakibatkan 'stunting' atau dengan tanaman mati. Hal ini disebabkan oleh
kata lain pertumbuhan terhambat, serta faktor lingkungan dan ketidaktelitian
menyebabkan "bronzing daun" atau dalam mencampur nutrisi serta
daun berwarna kecoklatan. formulasi yang tidak sesuai dengan
Pada pengamatan pengaruh dosis yang ditentukan. Menurut Souri et
defisiensi unsur hara makro (-Ca, -S, - al. (2019) pertumbuhan tanaman
Mg, -K, -N, -P dan –Fe) terhadap dipengaruhi oleh beberapa faktor
pertumbuhan kecambah (Tabel 1.) eksternal dan internal seperti jenis
menunjukkan Pertumbuhan kecambah benih, kadar air, jenis tanah, kuantitas
P. radiatus umumnya memperlihatkan cahaya, suhu dan kelembaban.
gejala daun mengering dan terjadi Sedangkan, Menurut Crane et al. (2013)
nekrosis pada daun. Hasil ini sejalan komposisi unsur hara dalam media
dengan penelitian yang dilakukan oleh tumbuh merupakan faktor utama yang
Gunaratne (2016) yang menemukan mempengaruhi penyediaan unsur hara
berbagai gejala defisiensi antara lain tanaman. Misalnya, jumlah total nutrisi
pertumbuhan tanaman terhambat, yang dapat disebarkan, kecepatan
gugurnya daun dan tunas prematur, perjalanannya, jarak yang dibutuhkan,
dan sebagainya. Itu didorong ke of Pharmacognosy and
Phytochemistry, 7(4), 2737-2742.
permukaan akar.
Craine, J. M., & Dybzinski, R. (2013).
Berdasarkan praktikum yang Mechanisms of plant competition
telah dilaksakan diperoleh kesimpulan for nutrients, water and
light. Functional Ecology, 27(4),
yaitu kecambah yang mengalami 833-840.
kekurangan nutrisi makro umumnya Dzikriansyah, F. F., Hudaya, R., &
menunjukkan gejala pertumbuhan yang Nurhaeti, C. W. (2017, July).
Sistem Kendali Berbasis PID
terhambat, daun yang kering serta untuk Nutrisi Tanaman
muncul nekrosis pada daun. Sedangkan Hidroponik. In Prosiding
Industrial Research Workshop
tanaman yang kekurangan nutrisi makro and National Seminar (Vol. 8,
menunjukkan gejala daun yang kering, pp. 621-626).
dengan bentuk yang tidak beraturan, Gondal, A. H., Hussain, I., Ijaz, A. B.,
Zafar, A., Ch, B. I., Zafar &
sebagian mengalami klorosis serta Usama, M. (2021). Influence of
pertumbuhan akar yang tidak normal. soil pH and microbes on mineral
solubility and plant nutrition: A
review. International Journal of
DAFTAR PUSTAKA Agriculture and Biological
Sciences, 5(1), 71-81.
Abbaszadeh-Dahaji, P., Masalehi, F., &
Akhgar, A. (2020). Improved Gunaratne, G. P., Kottegoda, N.,
growth and nutrition of sorghum Madusanka, N., Munaweera, I.,
(Sorghum bicolor) plants in a Sandaruwan, C., Priyadarshana,
low-fertility calcareous soil W. M. & Karunaratne, V. (2016).
treated with plant growth– Two new plant nutrient
promoting rhizobacteria and Fe- nanocomposites based on urea
EDTA. Journal of Soil Science coated hydroxyapatite: Efficacy
and Plant Nutrition, 20(1), 31-42. and plant uptake. Indian J. Agric.
Sci, 86(4), 494-499.
Andriani, V., & Habibah, R. N. (2019,
September). Penambahan Heryanto, A., Budiarto, J., & Hadi, S.
Konsentrasi Fe EDTA Pada (2020). Sistem nutrisi tanaman
Nutrisi AB Mix Terhadap hidroponik berbasis internet of
Pertumbuhan Dan Produksi things menggunakan NodeMCU
Tanaman Pakchoy (Brassica rapa ESP8266. Jurnal Bumigora
l.) Sistem Hidroponik Nutrien Information Technology
Film Technique (NFT). (BITe), 2(1), 31-39.
In Prosiding Seminar Nasional Jones, T. K. L., & Medina, R. F. (2020).
Hayati (Vol. 7, pp. 159-163). Corn stunt disease: an ideal
Bala, K., Sood, A. K., Pathania, V. S., insect–microbial–plant
& Thakur, S. (2018). Effect of pathosystem for comprehensive
plant nutrition in insect pest studies of vector-borne plant
management: A review. Journal diseases of corn. Plants, 9(6),
747.
Mohammadipour, N., & Souri, M. K.
(2019). Effects of different levels
of glycine in the nutrient solution
on the growth, nutrient
composition, and antioxidant
activity of coriander (Coriandrum
sativum L.). Acta
Agrobotanica, 72(1).
Neina, D. (2019). The role of soil pH in
plant nutrition and soil
remediation. Applied and
Environmental Soil
Science, 2019.
Sagala, D., Ningsih, H., Sudarmi, N.,
Purba, T., Rezki, R., Panggabean,
N. & Trisnawaty, A. R.
(2022). Pengantar Nutrisi
Tanaman. Yayasan Kita Menulis.
Siregar, M. (2018). Respon Pemberian
Nutrisi Abmix pada Sistem
Tanam Hidroponik Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Sawi (Brassica
Juncea). Jasa Padi, 2(02), 18-24.
Souri, M. K., & Hatamian, M. (2019).
Aminochelates in plant nutrition:
a review. Journal of Plant
Nutrition, 42(1), 67-78.

Anda mungkin juga menyukai