Oleh
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Harum Mutmainnah
NPM : 1517021059
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media kultur jaringan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan
tingkat keberhasilan paebanyakan tanaman secara invitro, dalam hal ini adalah
kultur jaringan. Berbagai formulasi atau komposisi media tanam telah banyak
ditemukan untuk mmengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
yang dikulturkan.
Peranan media kultur berhubungan dengan penyediaan unsure hara dan energi
serta zat-zat lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
bahan eksplan di dalam botol kultur sehingga sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan kultur jaringan Melihat peranan penting dari media kultur, maka
melaui praktikum ini dilakukan pembuatan media kultur secara baik dan benar
sesuai dengan prosedur yang ada. Untuk itu dalam praktikum ini kita akan
mempelajari cara membuat medium tanam dan sterilisasinya.
B. Tujuan
Adapun tujan dari praktikum ini adalah :
1. Untuk memahami tatacara dan dapat melakukan sterilisasi peralatan gelas,
logam dan media kultur.
2. Untuk memahami tatacara dan dapat melakukan pembuatan larutan
medium tanam dengan terampil dari medium dasar MS.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Media yang terlalu padat dapat mengakibatkan akar sukar tumbuh, sebab akar-
akar sulit untuk menembus ke dalam media. Sedangkan media yang terlalu
lembek akan menyebabkan kegagalan dalam pekerjaan. Kegagalan dapat berupa
tenggelamnya eksplan yang ditanam, terutama eksplan yang berat seperti eksplan
wartel, melinjo, eksplan bawang putih, eksplan kedelai, dan lain sebagainya.
Pemakaian media cair lebih ditekankan pada suspensi sel, yaitu untuk
menumbuhkan plb (protocorm like bodies atau disebut juga protokormus). Dari
protokarmus ini nantinya dapat tumbuh menjadi planlet apabila dipindahkan ke
dala media padat yang sesuai (Hendaryono, 2007).
Media invitro yang biasa digunakan biasa berupa media padat sebab memiliki
beberapa keuntungan antara lain penggunaan eksplan terkecil akan lebih muda
terlihat, eksplan berada di atas permukaan media sehingga tidak perlu
memerlukan alat Bantu untuk aerasi, tunas dan akar akn lebih muda tumbuh pada
media yang diam. Namun pada media cair juga terdapat beberapa keuntungan
yang tidak dimiliki pada media padat yaitu antara lain tidak memerlukan
tambahan bahan pemadat, tepat untuk proses kultur protoplasma maupun kultur
sel, eksudat yang dikeluarkan oleh eksplan tidak terakumulasi disekitar eksplan,
kontak ekslan dengan media lebih besar (George, 2004).
Pada umumnya media kultur jaringan dibedakan menjadi media dasar dan media
perlakuan. Resep media dasar adalah resep kombinasi zat yang mengandung hara
esensial (makro dan mikro), sumber energi dan vitamin. Dalam teknik kultur
jaringan dikenal puluhan macam media dasar. Penamaan resep media dasar pada
umumnya diambil dari nama penemunya atau peneliti yang menggunakan pertama
kali dalam kultur khusus dan memperoleh suatu hasil yang penting (Nugroho,
2007).
C. Cara Kerja
Pembuatan Medium dan Sterilisasi Medium
1. Takar bahan-bahan seperti larutan stok unsur hara makro 10 ml, mikro
5 ml, vitamin 2,5 ml dan Fe 2,5 ml.
2. Masukkan semua bahan kedalam erlenmeyer, kemudian masukkan
aquades 480 ml.
3. Masukkan sukrosa 15 gr, kemudian ukur pH hingga 5,7.
4. Tambahkan agar 3,5 gr, kemudian dimasak.
5. Setelah itu medium yang sudah masak dimasukkan kedalam erlenmeyer
untuk disterilisasi dengan menggunakan autoclave selama 15 menit.
6. Setelah steril masukkan mediuk kedalam 20 botol kultur sebanyak 25
ml medium kedalam masing-masing botol kultur.
IV. PEMBAHASAN
Pengertian unsur hara bagi tanaman adalah suatu senyawa/zat anorganik yang ada
didalam tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Oleh sebab itu, unsur hara sangat penting dan perlu bagi
tanaman agar tidak tumbuh abnormalitas atau pertumbuhan terhambat tidak
dengan semestianya. Berdasarkan tingkat kebutuhan tanaman, unsur hara dapat
digolongkan menjadi dua macam yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.
1. Pengertian unsur hara makro adalah unsur hara yang sangat dibutuhkan
dan diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif banyak. Ada dua
macam yang dibutuhkan unsur makro dalam relatif banyak yaitu unsur
hara makro primer seperti Kalium (K), Phospor (P) dan Nitrogen (N),
sedangkan unsur hara makro sekunder seperti kalium (Ca), Magnesium
(Mg) dan Sulfur (S).
2. Pengertian unsur hara mikro adalah unsur hata yang dibutuhkan dan
diperlukan oleh tanaman dalam jumlah relatif kecil. Biasanya senyawa
yang dibutuhkan oleh unsur hara mikro adalah Besi (Fe), Borium (B),
Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Molibdenum (Mo).
Besi (Fe) merupakan salah satu unsur hara mikro tanaman. Tanaman menyerap
besi dalam bentuk ion Fe3+, tetapi lebih banyak diserap dalam bentuk ion Fe2+.
Besi juga dapat diserap dalam bentuk garam-garam kompleks organik (chelate)
dan dapat juga diserap oleh daun dalam bentuk Fe sulfat. Fe adalah salah satu
unsur immobile. Zat besi penting dalam pembentukan hijau daun (klorofil),
pembentukan karbohidrat, lemak, protein, dan enzim. Jika dalam tanaman terjadi
kekurangan mangan (Mn) dan kalium (K) atau kelebihan sulfat (S), akan
mengakibatkan pergerakan Fero terhambat dan Fero tidak sampai ke daun
meskipun pengisapan Fe dalam tanah berlangsung terus.
Sterilisasi adalah proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan seperti
medium pertumbuhan mikroba atau peralatan laboratorium dari semua bentuk
kehidupan. Proses sterilisasi dapat dibedakan menurut teknik pengerjaannya, yaitu
sterilisasi dengan penyaringan, khususnya untuk bahan cair yang bersifat
termolabil, seperti ekstrak enzim, serum, toksin bakteri, dan medium
pertumbuhan, sterilisasi dengan pemanasan melalui teknik pemijaran, udara
panas, uap air panas maupun uap air panas bertekanan, sterilisasi dengan senyawa
kimia, seperti etilen oksida, maupun beta propiolacton dan sterilisasi melalui
medium UV.
Ketika ingin menggunakan autoclave, harus diisi dengan air sampai batas rang
atau dasar yang berlubang-lubang tempat meletakkan alat. Alat-alat yang ingin
disterilkan harus terlebih dahulu dibungkus dengan alumunium foil dan bagian
mulutnya ditutup dengan kapas. Hal ini dilakukn untuk menghindari terbentuknya
uap air didinding dan didalam alat-alat yang dipanaskan. Alat-alat yang ingin
dipanaskan kemudian dimasukkan kedalam autoclave, selanjutnya tutup dipasang
hingga pas. Kran pengatur tempat keluar air dibiarkan terbuka sampai uap air saja
dan semu udara terdesak keluar dengan demikian didalam bejana hanya terdapat
tekann uap air saja. Besarnya tekanan yang digunakan tergantung pada jenis
bahan atau alat yang disterilisasi.
Berdasarkan literatur suhu yang digunakan pada oven pada saat sterilisasi sesuai
dengan literatur yang menyatakan “ Pemanasan kering sering dilakukan dalam
sterilisasi alat-alat gelas di laboratorium, dimana menggunakan oven dengan suhu
160-180oC selama 1,5-2 jam dengan sistem udara statis. Suhu yang digunakan
pada autoklaf 121oC hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan “Pemanasan
basah adalah sterilisasi panas yang digunakan bersama-sama dengan uap air.
Pemanasan basah biasanya dilakukan didalam autoklaf atau aterilisator uap yang
mudah diangkat dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121 oC
selama 15 menit.
Pembuatan media tanam dalam 1 liter dibuat dengan mencampurkan larutan stok
yang dibutuhkan dengan konsentrasi tertentu. Langkah pertama masukkan larutan
stok unsur hara makro 20 ml, mikro 10 ml, vitamin 5 ml dan Fe 5 ml kedalam
beaker glass. Setelah itu masukkan aquades 960 ml, sehingga volume larutan stok
dan aquades menjadi 1 liter. Kemudian masukkan sukrosa 30 gr. Larutan tersebut
diaduk dengan menggunakan batang pengaduk kemudian diukur pH sampai 5,7.
Selanjutnya tambahkan agar 7 gr sambil dimasak diatas kompor. Setelah larutan
media terlihat agak bening angkat media, kemudian masukkan kedalam
erlenmeyer untuk disterilisasi dengan menggunakan autoklaf selama 15 menit.
Setelah di sterilisasi media tadi langsung dimasukkan ke dalam botol kultur.
Dalam pembuatan 1 liter media dapat mengisi 40 botol kultur dengan masing-
masing botol terisi oleh 25 ml media.
V. KESIMPULAN
George, E.F. & P.D. Sherrington. 2004. Plant propagation by tissue culture.
Handbook and Directory of Commercial Laboratories Exegetics Ltd.
Basingstoke. England.