Disusun Oleh:
Nama : Fanita Widyah Alviana
NIM : 115040200111044
Kelompok : Selasa, 11.00
Asisten : Husnul
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
(Bastomi,2011)
Murashige-Skoog (MS)
(Hendaryono,1994)
Knop’s solution
(Bastomi,2011)
Media White
(Bastomi,2011)
(Bastomi,2011)
Media Gamborg B5 (media B5)
(Bastomi,2011)
(Bastomi,2011)
(Colemann,2003)
Media padat
(Yusnita,2005)
Media cair
Jenis media ini sama dengan media padat hanya saja tanpa
dilakukan penambahan zat pemadat. Penggunaan metode ini kurang
praktis karena untuk menumbuhkan kalus langsung dari eksplan
sangat sulit sehingga keberhasilannya sangat kecil dan hanya
tanaman-tanaman tertentu saja yang dapat tumbuh, oleh karena itu
pemakaian media cair ditekankan pada suspensi sel, yaitu untuk
menumbuhkan protokormus. Dari protokormus ini nantinya dapat
tumbuh menjadi planlet apabila dipindahkan ke media padat yang
sesuai. Selain menumbuhkan protokormus, media cair juga
digunakan untuk memperbanyak kalus dengan jalan berulang kali
melakukan sub kultur. Suspensi sel dapat pula diartikan sebagai
kultur dari sel-sel bebas di dalam media cair. Tujuan khusus dari
suspensi sel adalah untuk memecah kalus menjadi single sel.
(Prasetya, 2012)
Makronutrient (mg/L)
KN3 1.900
NH4NO3 1.650
CaCl.2H2O 440
MgSO4.7H2O 370
KH2PO4 170
b) FeNa2EDTA
Mikronutrient (mg/L)
MnSO4.4H2O
22,3
ZnSO4.7H2O
8,6
H3BO3
6,2
KI
0,83
CuSO4.5H2O
0,025
NaMoO4.2H2O
0,25
CoCl2.6H2O
0,025
FeSO4.7H2O
27,8
NaEDTA.2H20
37,3
d) Myoinositol
e) Vitamin
Vitamin (mg/L)
Myoinositol 100
Thiamin HCl 0,1
Nikotonik asid 0,5
Piridoksin HCl 0,5
Glisin 2
f) Sukrosa
h) Agar
(Novalin, 2009)
2.3 Teknik-teknik aseptic Dalam Pembuatan Media
a. Penyiapan Media
Media yang digunakan untuk menumbuhkan eksplan harus
steril. Dalam media harus tersedia empat komponen, yaitu:
1) Sumber Karbon (gula tebu)
2) Hara Makro (makro nutrien)
3) Hara Makro (mikro utrien)
4) Vitamin dan hrmon tumbuh
5) Agar sebagai pemadat
b. Sterilisasi Eksplan
Eksplan atau bahan tanam yang hendak ditumbuhkan dalam
botol kultur harus disterilkan terlebih dahulu. Bahan eksplan
dicuci dengan detergen lalu dibilas bersih kemudian disterilisasi
dengan cara dibakar sesaat atau direndam dalam larutan
desinfektan. Selanjutnya, bahan eksplan dibilas dengan air steril
beberapa kali. Bahan eksplan siap untuk dikultur.
c. Penanaman Eksplan
Setelah bahan eksplan disterilkan dan dipotong-potong eksplan
ditanam dalam botol kultur. Pemotongan eksplan dilakukan
dalam ruang kultur yang steril dan dengan menggunakan alat-
alat yang steril pula.
(Puspa, 2011)
(Nugroho,2005)
V 1 M1 = V 2 M2
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan
1. Unsur Makro
NH4NO3 : 14,85 g
KNO3 : 17,1 g Sebagai pembuat 300 ml
MgSO47H2O : 3,33 g media kultur larutan makro
KH2PO4 : 1,53 g
CaCl22H2O : 3,96 g Untuk medai kultur (3 ml)
2. Unsur Mikro A
H3BO3 : 0,038 g Untuk pembuatan 300 ml
MnSO44H2O : 0,2007 g media kultur diambil 3 ml
ZnSO47H2O : 0,0774 g
3. Unsur Mikro B
KI : 0,083 g
Na2MoO47H2O : 0,025 g Untuk pembuatan 300 ml
CuSO45H2O : 0,0025 g diambil larutan 0,3 ml
CoCl6H2O : 0,0025 g
4. FeEDTA
FeSO47H2O : 2,503 g Untuk pembuatan 300 ml
Na2EDTA : 3,357 g diambil larutan 3 ml
5. Vitamin
Tiamin HCl : 0,001 g
Peridoksin HCl : 0,005 g Untuk pembuatan 300ml
Asam Nikotinat : 0,005 g diambil 0,3 larutan vitamin
Olycine : 0,02 g
Makro : 30 ml
Mikro A : 3 ml
Mikro B : 0,3 ml
Fe EDTA : 3 ml
Vitamin : 0,3 ml
CaCl2 : 3 ml
Sukrosa : 9 gram
Autoclave
Botol ke 7
terkontami
nasi jamur
Botol ke 7
terkontami
nasi jamur
Botol ke 7
terkontami
nasi jamur
*Seharusnya 2 hari sekali selama 2 minggu, tetapi pengamatan tetap
dilakukan hingga melebihi 2 minggu.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Puspa.2011.Induksi Kalus.(Online).
http://puspalarasati.wordpress.com/category/kultur-
jaringan/.diakses 2 November 2012
1. 2. 3.
4. 5. 6.
7.
2. Dokumentasi Hasil Akhir Pengamatan Penutup
Alumunium Foil
1. 2. 3.
4. 5. 6.
7.