Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk

hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan

perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu

tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah

besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga

mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju

kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk

tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Di Indonesia tanaman kacang panjang (Vigna unguiculata sesquipedalis L.)

merupakan tanaman yang sangat sering dikonsumsi oleh masyarakat apalagi karena

budidaya tanaman kacang panjang tidak terlalu sulit, serta tanaman kacang panjang

memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap (protein, lemak, karbohidrat, kalsium,

fosfor, zat besi, vitamin B dan C. Kandungan protein nabati pada sayuran kacang

panjan berkisar 17-21%.. Kacang panjang merupakan tanaman semusim (annual) yang

bersifat membelit (merambat) dan setengah membelit. Daun kacang panjang

merupakan dau majemuk yang tersusun tiga helaian dan melekat pada tangkai daun

yang agak panjang.

Pemupukan adalah pemberian pupuk terhadap tanaman. Sedangkan pupuk

adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi

kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk

mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman

dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar

tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak unsur hara. Terlalu sedikit atau terlalu banyak

unsur hara dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun

disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk yang menjadi alternatif dan mulai

popular kembali setelah cukup lama tidak pernah digunakan dalam perkembangan

pertanian organik yaitu pupuk organik. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari

materi makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh

bakteri pengurai, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia. Pupuk

organik banyak memberikan keuntungan ditinjau dari peningkatan kesuburan tanah

dan peningkatan produktifitas tanaman, atas dasar tersebut saya merasa tertarik untuk

mengkaji dan mengetahui lebih dalam mengenai pupuk organik serta segala sesuatu

yang berkaitan dengan pupuk organik.

Pupuk merupakan nutrisi atau unsur hara yang ditambahkan kepada tanaman,

dimana tanaman kekurangan akan unsur hara. Nutrisi pupuk dapat berupa bahan

organik atau non organik (mineral). Pupuk berbeda dengan suplemen. Pupuk

mengandung bahan bakar yang diperlukan pertumbuhan tanaman, sementara suplemen

seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme.

Pupuk organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, ataupun kotoran ayam.

Pupuk organik biasanya berupa zat padat. Akan tetapi, pupuk organik juga dapat berupa

pupuk cair. Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organik

yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur
haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik ini adalah dapat secara

cepat mengatasi defesiensi hara, tidak masalah dalam pencucian hara, dan mampu

menyediakan hara secara cepat.


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tanaman

Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) sudah lama dibudidayakan oleh

orang Indonesia. Sebenarnya kacang panjang berasal dari India dan Afrika. Kemudian

menyebar penanamanya ke daerah-daerah Asia Tropika hingga ke Indonesia.

Klasifikasi kacang panjang adalah sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Subkelas : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Famili : Leguminoceae

Genus : Vigna

Spesies : Vigna sinensis

Tanaman kacang panjang mempunyai sebutan lain seperti kacang lanjaran

(Jawa), kacang turus (Pasundan), taukok (Cina), sitao (Philipina), kacang belut

(Malaysia), paythenki, yardlong bean dan asparagus bean. Tanaman ini mudah tumbuh

dengan baik di berbagai jenis lahan, baik lahan sawah, tegalan bahkan pekarangan

rumah. Kacang panjang merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu, bersifat

memanjat dengan membelit. Daunnya bersusun tiga-tiga helai, sedangkan bunga

kacang panjang seperti kupu-kupu berwarna biru muda, polongnya berwarna hijau

berbentuk gilig dengan panjang sekitar 10 -80 cm (Anto, 2013).


2.3. Pemupukan

Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan

melakukan pemupukan menggunakan pupuk organik. Kandungan unsur hara dalam

pupuk kandang tidak terlalu tinggi, tetapi jenis pupuk ini mempunyai lain yaitu dapat

memperbaiki sifat – sifat fisik tanah seperti permeabilitas tanah, porositas tanah,

struktur tanah, daya menahan air dan kation – kation tanah. Penambahan bahan organik

kedalam tanah lebih kuat pengaruhnya kearah perbaikan sifat – sifat tanah, dan bukan

khususnya untuk meningkatkan unsur hara di dalam tanah. Contoh, Urea kadar N 46%,

sedangkan bahan organik mempunyai kadar N < 3% sangat jauh perbedaan kadar unsur

N. Akan tetapi Urea hanya menyumbangkan 1 unsur hara yaitu N sedangkan bahan

organik memberikan hamper semua unsur yang dibutuhkan tanaman dalam

perbandingan yang relatif setimbang, walaupun kadarnya sangat kecil.Sehingga jangka

panjang pengelolaan tanah atau kesinambungan usahatani, sangat baik apabila

memperhatikan dan mempertahankan kadar bahan organik tanah (Roidah, 2013).

Pupuk organik adalah pupuk yang dapat berbentuk padat atau cair yang berasal

dari tanaman dan atau hewan. Digunakan pupuk organik sebagai alternatif dari

penggunaan pupuk anorganik, karena selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan

biologi tanah, pupuk organik secara ekonomis jauh lebih terjangkau dari pupuk

anorganik, sehingga dapat mengurangi biaya produksi pertanian. Digunakan pupuk

organik berbentuk cair, yaitu cairan lumpur dari kotoran sapi yang telah melalui

proses fermentasi dari digester dengan terlebih dahulu dipisahkan antara padatan dan

cairan atau disebut dengan sludge. Sludge dapat memperbaiki pertumbuhan dan
meningkatkan produksi tanaman, karena mengandung berbagai unsur hara yang

dibutuhkan oleh tanaman (Hartono et al., 2014).

Pupuk organik merupakan pupuk yang berperan meningkatkan aktifitas

biologi, kimia dan fisik tanah sehingga tanah menjadi subur dan baik untuk

pertumbuhan tanaman. Saat ini sebagian besar petani masih tergantung pada pupuk

anorganik karena mengandung beberapa unsur hara dalam jumlah yang banyak,

padahal jika pupuk anorganik digunakan secara terus-menerus akan menimbulkan

dampak negatif terhadap kondisi tanah. Pupuk organik terdapat dalam bentuk padat

dan cair. Kelebihan pupuk organik cair adalah unsur hara yang terdapat didalamnya

lebih mudah diserap tanaman pemberian pupuk organik cair juga harus memperhatikan

dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman agar tidak mengakibatkan timbulnya gejala

kelayuan pada tanaman (Rahmah et al., 2014).

Perlakuan aplikasi pupuk organik kotoran sapi dengan dosis yang berbeda-beda

memberikan pengaruh terhadap parameter pertumbuhan dan produksi tanaman yang

diamati, seperti tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun dan bobot segar. Adanya

respon pertumbuhan dan produksi yang baik pada pemberian pupuk organik cair

kotoran sapi disebabkan oleh adanya nutrisi yang berupa hara yang terkandung, pupuk

organik cair kotoran sapi berpengaruh bagi pertumbuhan, tinggi tanaman, pertambahan

jumlah daun dan produksi tanaman sawi (Arinong, 2011).

Pemakaian pupuk anorganik yang relatif tinggi dan terus-menerus dapat

menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan tanah, sehingga menurunkan

produktivitas lahan pertanian. Kondisi tersebut menimbulkan pemikiran untuk

kembali menggunakan bahan organik sebagai sumber pupuk organik. Penggunaan


pupuk organik mampu menjaga keseimbangan lahan dan meningkatkan produktivitas

lahan serta mengurangi dampak lingkungan tanah. Pupuk organik merupakan hasil

dekomposisi bahan-bahan organik yang diurai (dirombak) oleh mikroba, yang

hasil akhirnya dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk

pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk organik sangat penting artinya

sebagai penyangga sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga dapat meningkatkan

efisiensi pupuk dan produktivitas lahan. Penggunaan pupuk organik padat dan cair

pada sistem pertanian organik sangat dianjurkan. Sejumlah penelitian menunjukkan

bahwa pemakaian pupuk organik juga dapat memberi pertumbuhan dan hasil

tanaman yang baik (Supartha et al., 2012).

DAFTAR PUSTAKA

Anto A. 2013. Teknologi budidaya kacang panjang. Litbang Pertanian Kalteng.


Palangkaraya.
Arinong AR dan Chrispen DL. 2011. Aplikasi pupuk organik cair terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman sawi liquid organic fertilizer application
on growth and production of mustard. Jurnal Agrisistem, 7(1): 47-54.

Hartono R. Ruslan W. dan Liliya DS. 2014. Pengaruh teknik dan dosis pemberian
pupuk organic dari Sludge Bio-Digester terhadap prosuksi tanaman jagung
(Zea mays L.) varietas bima. Jurnal Sumber daya Alam dan Lingkungan,
1(2): 1-5.
Rahmah, A. Munifatul I dan Sarjana P. 2014. Pengaruh pupuk organik cair berbahan
dasar limbah sawi putih (Brassica chinensis L.) terhadap pertumbuhan
tanaman jagung manis (Zea mays L. Var. Saccharata). Jurnal Buletin
Anatomi dan Fisiologi, 22(1): 65-71.
Roidah IS. 2013. Manfaat penggunaan pupuk organik untuk kesuburan tanah. Jurnal
Universitas Tulungagung Bonorowo, 1(1): 30-42.
Supartha INY. Gede W dan Gede MA. 2012. Aplikasi jenis pupuk organik pada
tanaman padi sistem pertanian organik. E-Jurnal Agroteknologi Tropika, 1(2):
98-106.

Anda mungkin juga menyukai