PEMBUATAN MEDIA
Nama
: Alfiyah Kurniawati
NIM
: 125040201111078
Kelompok
: Kamis, 07.30-09.15
Asisten
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media kultur jaringan digunakan untuk media
tumbuh dimana media tersebut menyediakan mineral
dan air yang diperlukan bagi pertumbuhan eksplan.
Selain menyediakan mineral dan air, media harus
steril dari mikroorganisme yang keberadaannya tidak
diharapkan dalam media. Jadi media kultur jaringan
sangat menentukan keberhasilan praktek kultur
jaringan.
Kesterilan alat dan bahan menjadi penentu
keberhasilan pembuatan media. Selain itu, teknik
yang dilakukan juga dapat mempengaruhi media
tersebut bebas kontaminan atau tidak.
Media yang akan dibuat adalah media MS. Media
MS yang telah dibuat dimasukkan dalam botol kultur
dan ditutup dengan menggunakan plastik lalu diikat
dengan karet agar botol dan isinya tetap steril.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pembuatan media
kultur ini adalah membahas tentang media MS serta
komposisi yang dikandung dan media baik yang
sesuai untuk pertumbuhan eksplan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODOLOGI
Stirer
:untuk mencampur agar-agar dan
sukrosa
Plate magnetic stirer :untuk mengaduk larutan
Beaker glass
:untuk mencampur larutan
Botol semprot
:untuk menyemprotkan alkohol
pada plastik dan aluminium foil
Gelas ukur
:untuk mengukur volume larutan
stok
Pipet
:untuk mengambil larutan dengan
skala kecil
Kertas lakmus
:untuk menentukan pH larutan
Timbangan analalitik
:untuk menimbang agaragar dan sukrosa
Botol kultur
:untuk tempat media kultur
jaringan
Aluminium foil
:untuk menutup media kultur
jaringan
Karet gelang
:agar media benar-benar tertutup
rapat dan tidak ada udara yang masuk
Plastik
:untuk menutup media kultur
jaringan
Autoclave
:untuk mensterilkan botol kultur
jaringan
Microwave
:untuk memanaskan campuran
agar-agar dengan sukrosa
3.1.2
Bahan
Langkah kerja
3.3
Analisa perlakuan
Pada praktikum pembuatan media kultur
jaringan ini langkah awal yang dilakukan yaitu
membuat larutan stok sesuai kebutuhan yang sudah
dihitung terlebih dahulu diantaranya makro (25 ml),
Ca (2,5 ml), Mikro A (2,5 ml), Mikro B (0,25 ml), Fe
(2,5 ml) dan vitamin (0,25 ml) dan ditaru dalam
beaker glass. Tambahkan aquades hingga volume
mencapai 250 ml. Setelah itu dimasukkan magnet
stirer dan diletakkan pada plate magnetic stirer
dengan tujuan mencampur dan mengaduk larutan.
Kemudian tambahkan sukrosa yang tujuannya untuk
menambah nutrisi pada media kultur tersebut. Ukur
pH sesuai ketentuan (5,8) apabila setelah diukur pH
asam maka ditambahkan NaOH dan apabila pH basa
tambahkan HCl agar netral dan sesuai ketentuan.
Jika pH sesuai , stirer lagi dan tambah agar-agar
yang
tujuannya
untuk
memadatkan
media,
dipanaskan sampai mendidih. Kemudian dipindahkan
larutan ke beaker glass dan tutup dengan plastik agar
tetap steril karena larutan tadi akan dimasukkan ke
microwave dengan suhu 150oC untuk memanaskan
dan sterilisasi. Kemudian distirer lagi agar larutan tadi
tidak terlalu padat dan pindahkan ke beaker glass
tutup dengan plastik dan diikat dengan karet agar
tidak kontaminan. Setelah itu media siap disterilisasi
di autoclave dengan tekanan 15 ppm selama 20menit
dengan suhu 121oC an setelah itu pindah ke ruang
kultur untuk digunakan sebagai media tanam.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
N
o
1
Dokumentas
i
Tgl
pengamat
an
Keadaa
n media
Keteranga
n
18
Nopember
2013
Agak
Cair
Media
bersih
20
Nopember
2013
Mulai
Padat
Media
bersih
22
Nopember
2013
Sudah
jadi
agar
Tetap
bersih
tanpa
kontamina
n
BAB V
KESIMPULAN
Pada pembuatan media tanam parameter
pengamatannya berdasarkan dari 3 aspek dimana
untuk kepadatan yaitu medianya termasuk padat.
Sesuai dengan literatur yaitu media yang dipadatkan
dengan agar secara umum warnanya lebih
transparan tergantung dari tingkat kemurniannya.
Keuntungannya media yang transparan diperlukan
untuk pengamatan akar. Selai itu agar dapat
dicairkan kembali sewaktu-waktu menggunakan
pemanas setelah disimpan dalam keadaan padat
(Priadi, 2007)
DAFTAR PUSTAKA
Dalton et al, 1983.Plant Hormones and Plant Growth
Regulators in Plant Tissue Culture. In Vitro Cell
Dev. Biol.
Gunawan,L.W. 1988. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan.
Laboratorium Kultur Jaringan PAU Bioteknologi.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Machmud, M. 2008. Teknik Penyimpanan dan
Pemeliharaan Mikroba.
Balai
Penelitian
Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor.