NPM : 1617021062
Ciri-ciri :
Ciri-ciri :
Ciri-ciri :
Ciri-ciri :
Ciri-ciri :
Ciri-ciri :
1. Ekor yang bebas sangat panjang, lebih dari separuh panjang ekor.
2. Ada lipatan kulit sederhana di atas lubang hidung.
3. Jari kedua terdiri dari dua tulang jari
Ciri-ciri :
1. Bagian ekor yang mencuat berada di ujung selaput kulit antar paha.
2. Moncong menjorok ke depan melebihi rahang bawah.
3. Bibir agak keriput
RESUME
1. Membantu penyerbukan
2. Membantu menyebarkan biji
3. Kotoran kelelawar mampu menjadi pupuk hayati
4. Kelelawar pemakan serangga mampu berperan menjadi pengendali alami
biologi serangga yang ada
Kelelawar juga menjadi tempat terakumulasinya berbagai macam virus yang dapat
ditularkan kepada satwa liar, hewan ternak dan manusia melalui air liur, urin,
kotoran dan air maninya. Kelelawar mampu bertahan dari berbagai macam virus
karena kemampuan terbang kelelawar mengakibatkan kelelawar dapat
mengembangkan sistem kekebalan tubuh mereka untuk melawan penyakit,
tingginya metabolisme selama terbang dapat meningkatkan atau mengaktifkan
sistem imun.
1. Wajah beragam
2. Mata kecil bahkan tidak terlihat
3. Memiliki tragus/antitragus pada telinganya
4. Memiliki ekor dengan beragam varian bentuk ekor
5. Menggunakan ekolokasi untuk mengetahui objek disekitar
1. Diukur FA (fore arm) diukur dari sisi luar siku sampai sisi luar
pergelangan tangan pada sayap yang melengkung.
2. Diukur panjang betis/tibia (TB) diukur dari sendi lutut hingga pergelangan
kaki
3. Panjang telinga diukur dari pangkal telinga hingga ujung telinga
4. Ekor diukur dari pangkal ekor sampai ujung ekor
5. HB (Head and Body) diukur dari ujung moncong sampai bagian tubuh
sebelum pangkal ekor
6. Panjang kaki belakang diukur dari ujung tumit ke ujung digit terpanjang
cakar.
Umur kelelawar terbagi menjadi 3 yaitu bayi (pup), remaja (juvenile) dan dewasA
(adult). Kelelawar dengan status (pup) masih menempel pada induknya (sekalipun
induk terbang), metaparkal dan phalanx masih bersambung pada tulang
kartilagonya. Kelelawar pada status juvenile dan adult dibedakan dengan melihat
dan menyorot bagian metaparkal dan phalanx menggunakan lampu senter. Ketika
juvenile persambungan tulang metaparkal dan phalanx sudah menyatu dan
biasanya terdapat bantalah antar 2 tulang ketika disenter, saat dewasa
persambungan keduanya sudah menyatu dan berbentuk seperti pita (sudah tidak
ada bantalan).
Status reproduksi pada jantan dibagi menjadi 3 dengan ada tidaknya pembengkak
pada testis yaitu :
1. Non reproduktif
2. Pregnant (hamil)
3. Lactating (menyusui)
4. Recent post lactating (baru selesai menyusui)
5. Post lactating (sudah pernah menyusui)