Seleksi Eksplan Kacang Hijau (Vigna radiata) dengan PEG 6000 Secara In
Vitro
(Laporan Praktikum Kultur Jaringan)
Oleh
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Harum Mutmainnah
NPM : 1517021059
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah dapat memahami dalam
mengaplikasikan teknik kultur jaringan dalam bioteknologi tumbuhan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan
sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan
lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada
kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga
mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari
konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan
bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau
(Hendrayono, 2007).
C. Cara Kerja
1. Biji kacang hijau disterilisasi terlebih dahulu.
2. Setelah steril, ambil botol kultur yang sudah berisi media kemudian
masukkan kedalam laminar air flow.
3. Lalu ambil kacang hijau dengan menggunakan pinset, kemudian ditanam
setengah tenggelam di dalam media kultur. Proses penanaman dilakukan
di dalam laminar air flow.
4. Kemudian tutup kembali botol kultur yang sudah ditanam dengan
menggunakan plastik wrap.
5. Letakkan botol kultur di rak kultur, kemudian diamati pertumbuhannya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
Jenis Pengamatan
Tanaman I II III IV V
Kacang - - - - -
Hijau 1
Kacang - - - - -
Hijau 2
B. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil yaitu baik
kacang hijau 1 maupun kacang hijau 2 tidak terjadi pertumbuhan sampai
pengamatan ke V. Hal ini terjadi diakibatkan buruknya kualitas kacang hijau
yang ditanam sehingga tidak bisa tumbuh.
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan
pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan
ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang
tanah. Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan
merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium
dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang
hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin
menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang
hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau
tidak mudah berbau. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak
jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang
mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting
untuk menjaga kesehatan jantung.
Polietilena glikol (PEG) adalah polimer yang banyak digunakan dalam industri
pangan, kosmetik, dan farmasi. Secara kimiawi, PEG merupakan sekelompok
polimer sintetik yang larut air dan memiliki kesamaan struktur kimia berupa
adanya gugus hidroksil primer pada ujung rantai polieter yang mengandung
oksietilen (-CH2-CH2-O-).Beberapa sifat utama dari PEG adalah stabil, tersebar
merata, higroskopik (mudah menguap), dapat mengikat pigmen, dll. Dalam
industri farmasi, PEG digunakan untuk melarutkan obat-obat yang tidak larut
air. Penggunaan PEG sebagai pelarut juga dapat meningkatkan penyebaran
obat di dalam tubuh manusia. PEG dapat digunakan untuk melapisi kaca atau
metal, dan sebagai campuran cat serta tinta. Di dalam kehidupan sekari-hari,
PEG juga dimanfaatkan untuk pembuatan kosmetik, perlengkapan mandi, dan
alat-alat rumah tangga. Selain itu, PEG juga banyak dimanfaatkan dalam
industri kertas, bahan karet, kulit, dan tekstil. PEG dengan berat molekul cukup
tinggi (5000 sampai 10 000) dipakai dalam skrining tanaman tahan kekeringan,
karena akar mengalami kesulitan menyerap air pada konsentrasi PEG tertentu.
1. Eksplan kacang hijau tidak ada yang tumbuh dikarenakan biji yang
ditanam kurang berkualitas.
2. Kontaminasi pada kultur jaringan dapat disebabkan oleh bakteri maupun
cendawan.
3. Fungsi penggunaan PEG yaitu dipakai dalam skrining tanaman tahan
kekeringan.
DAFTAR PUSTAKA
George, E.F. & P.D. Sherrington. 2004. Plant propagation by tissue culture.
Handbook and Directory of Commercial Laboratories Exegetics Ltd.
Basingstoke. England.