Anda di halaman 1dari 18

JURNAL PERKULIAHAN 7

MATAKULIAH : BIOTEKNOLOGI

SKS/SEMESTER : 6 / Genap

NAMA DOSEN : Hifni Septina Carolina, M.Pd

WAKTU : Kamis, 14 April 2022

OLEH : DELLA AULIA PANGESTI

NPM : 1901080005

A. PROSES:
Pada pertemuan kali ini membahas tentang “Pengembangan
Produk Bioteknologi: Proses dan Produk Bioteknologi Bidang Pertanian”.
Penyajian makalah oleh Riza Elprilda Paraswati, untuk pembahas
makalah oleh Ardia Regita Cahya, Della Aulia Pangesti dan Riza Elprilda
Paraswati. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Setelah
itu perkuliahan diakhiri dengan salam penutup.

B. ISI
1. Pemaparan Penyaji
A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi
tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu
terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular,
mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan
kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan
berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
B. Produk-Produk Bioteknologi dalam Bidang Pertanian
Penerapan bioteknologi tanaman juga dapat memudahkan petani
dalam proses budidaya tanaman. Misalkan dalam pengendalian gulma
yaitu dengan menghasilkan tanaman yang memiliki ketahanan terhadap
jenis herbisida tertentu. Sebagai contoh adalah tanaman berlabel
Roundup Ready yang terdiri dari kedelai, canola (sejenis tanaman
penghasil minyak), dan jagung yang tahan terhadap herbisida Roundup.
Ketahanan dan kemandirian pangan di Indonesia perlu adanya
upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian, seperti tanaman
pangan. Menurut Pawiroharsono (2012), perlu adanya upaya
ekstensifikasi dengan memanfaatkan lahan marginal sebagai
alternatifnya. Mengingat Indonesia memiliki potensi besar
mengembangkan pertanian di lahan marginal untuk meningkatkan
produksi pangan.
Beberapa jenis tanaman unggul baru yang dibuat dengan
pemanfaatan bioteknologi adalah sebagai berikut:
a. Padi Golden Rice
Padi merupakan tanaman pangan utama dunia. Dengan demikian
padi menjadi prioritas utama dalam bioteknologi. Selain padi, tanaman
pangan yang telah banyak mendapat sentuhan bioteknologi adalah
kentang. Penerapan bioteknologi pada tanaman padi sebenarnya telah
lama dilakukan. Salah satu produknya adalah pari jenis golden rice yang
dikenalkan pada tahun 2001. Diharapkan padi jenis ini dapat membantu
jutaan orang yang mengalami kebutaan dan kematian dikarenakan
kekurangan vitamin A dan besi. Vitamin A sangat penting untuk
penglihatan, respon kekebalan, perbaikan sel, pertumbuhan tulang,
reproduksi, hingga penting untuk pertumbuhan embrionik.
Nama golden rice diberikan karena butiran yang dihasilkan
berwarna kuning menyerupai emas karena mengandung karotenoid.
Rekayasa genetika merupakan metode yang digunakan untuk produksi
golden rice. Hal ini disebabkan karena tidak ada plasma nutfah padi yang
mampu untuk mensintesis karotenoid.
b. Kentang Russet Burbank
Teknik bioteknologi saat ini telah banyak digunakan dalam
produksi kentang. Baik dalam teknik penyediaan bibit, pemuliaan
kentang, hingga rekayasa genetika untuk meningkatkan sifat-sifat unggul
kentang. Dalam hal penyediaan bibit, saat ini teknik kultur jaringan telah
banyak digunakan. Teknik kultur jaringan me-mungkinkan petani
mendapatkan bibit dalam jumlah besar yang identik dengan induknya.
Contoh varietas kentang baru adalah kentang Russet Burbank yang
memiliki kandungan pati yang tinggi yang dapat menghasilkan kentang
goreng dan kripik kentang dengan kualitas yang lebih baik karena
menyerap lebih sedikit minyak ketika digoreng.
c. Tomat FlavrSavr
Teknologi rekayasa genetika juga telah diaplikasikan pada
tanaman hortiklutura. Sebagai contoh yang cukup terkenal adalah tomat
FlavrSavr, yaitu jenis tomat yang buah matangnya tidak lekas
rusak/membusuk. Hal ini sangat berbeda dengan tanaman tomat lain, di
mana buah yang matang cepat menjadi rusak. Sifat tomat FlavrSavr ini
sangat berguna dalam pengiriman buah ke tempat yang jauh sebelum
tiba di tangan konsumen.
d. Tembakau Rendah Nikotin
Salah satu dari sekian banyak kerugian merokok adalah
gangguan kesehatan karena kadar nikotin yang tinggi. Pendekatan
bioteknologi dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan
merakit tanaman tembakau yang bebas kandungan nikotin. Pada tahun
2001 jenis tembakau ini diklaim dapat mengurangi resiko serangan
kanker akibat merokok. Selain bebas nikotin, sentuhan bioteknologi lain
juga dilakukan untuk tanaman tembakau misalnya dengan meningkatkan
aroma menggunakan gen aroma dari tanaman lain. Salah satu yang
telah berhasil adalah mengabungkannya dengan aroma buah lemon.

C. Manfaat Bioteknologi dalam Bidang Pertanian


1. Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur jaringan tanaman adalah metode atau teknik dalam
mengisolasi bagian tanaman yaitu sel, jaringan, organ dan
protoplasma dan menumbuhkannya pada media buatan dalam
kondisi aseptic didalam ruang yang terkontrol sehingga bagian-bagian
dari tanaman tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi
tanaman yang lengkap. Bagian yang ditumbuhkan melalui kultur
jaringan dinamakan dengan eksplan. Eksplan yang digunakan
biasanya dari jaringan tumbuhan yang masih muda, seperti tunas,
daun muda dan ujung akar.
Kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi sel, yaitu setiap sel
membawa informasi genetik yang lengkap sehingga berpotensi untuk
berkembang menjadi individu baru yang lengkap.
Macam-macam kultur jaringan tumbuhan, yaitu:
a. Pollen antherkultur merupakan suatu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan dari benang sari atau serbuk sari.
b. Cloroplast kultur merupakan teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan chloroplast untuk keperluan memperbaiki
sifat dari tanaman dengan membuat varietas baru.
c. Maristem kultur merupakan suatu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan atau bagian tanaman dari jaringan muda
tau meristem.
d. Protoplast kultur merupakan suatu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan bagian tanaman protoplast atau sel hidup yang
telah dihilangkan dari dinding selnya.
e. Somatic cross atau silangan protoplasma merupakan penyilangan
dua macam protoplasma menjadi satu, kemudian membudidayaka
nnya sehingga menjadi tanaman yang kecil dengan memiliki sifat
baru.

2. Hidroponik dan aeroponik


Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan dalam bercocok
tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Untuk
memperoleh zat makanan atau unsur hara yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman, ke dalam air yang digunakan dilarutkan
campuran pupuk organik. Campuran pupuk ini dapat diperoleh dari
buatan sendiri atau pupuk buatan yang siap pakai. Adapun
keuntungan dengan cara hidroponik adalah sebagai berikut:
a. Tumbuhan bebas dari hama dan penyakit
b. Produksi tanaman lebih tinggi
c. Tumbuh lebih cepat
d. Pemakaian pupuk lebih efisien
e. Mudah pengerjaannya
f. Tidak tergantung pada kondisi alam
g. Tidak membutuhkan lahan luas
Selain hidroponik, saat ini teknik yang sedang dikembangkan
adalah teknik aeroponik. Jika hidroponik media yang digunakan untuk
tumbuh akar adalah air dan media lain misalnya kerikil atau pasir.
Tapi pada aeroponik tidak menggunakan media sama sekali. Akar
tanaman di letakkan menggantung dalam suatu wadah yang dijaga
kelembapannya dari air yang biasanya berasal dari pompa
bertekanan sehingga timbul uap air. Zat makanan diperoleh melalui
larutan nutrien yang disemprotkan ke bagian akar tanaman.
Sistem aeroponik memiliki kelebihan dibandingkan sistem
hidroponik. Pada sistem aeroponik, akar yang menggantung akan
lebih banyak menyerap oksigen sehingga meningkatkan metabolisme
dan kecepatan pertumbuhan tanaman.

3. Tanaman yang dapat menfiksasi nitrogen


Serealia atau tumbuhan rumput-rumputan berbiji merupakan
tumbuhan yang menyuplai 50% makanan pokok penduduk dunia.
Namun, serealia tidak memiliki simbion bakteri akar-akarnya untuk
memfiksasi nitrogen, sehingga kebutuhan nitrogen (N2) diperoleh dari
penambahan pupuk buatan. Kelebihan pupuk buatan yang diberikan
dapat terbilas air dan menyemari air minum yang dikonsumsi manusia
di lingkungan sekitar.
Dengan bioteknologi, para ilmuwan mengembangkan tumbuhan
yang akar-akarnya dapat bersimbiosis dengan Rhizobium. Ide ini
melibatkan gen nif yang dapat mengontrol fiksasi nitrogen. Para
ilmuwan menyisipkan gen nif ini pada:
a. Tumbuhan serealia
b. Bakteri yang berasosiasi dengan tumbuhan serealia
c. Plasmid TI (Tumor Inducing) dari Agrobacterium dan
kemudian menginfeksikannya ke tumbuhan yang sesuai
dengan bakteri yang telah direkayasa
4. Teknologi tanaman transgenik
Tanaman transgenik merupakan tanaman yang telah disusupi
DNA asing sebagai pembawa sifat yang diinginkan. DNA tersebut
dapat berasal dari tumbuhan yang beda jenis. Untuk menghasilkan
tanaman transgenik dibutuhkan teknik rekayasa genetika dan vector
sebagai pembawa gen sifat yang diinginkan. Sebagai vector
digunakanlah DNA yang berasal dari bakteri Agrobacterium
tumefaciens yang lebih dikenal dengan nama Ti plasmid (tumor-
inducing plasmid). Ti plasmid memiliki kemampuan untuk masuk ke
dalam sel tumbuhan selama proses infeksi.
Tahapan untuk memperoleh tanaman transgenik, adalah sebagai
berikut:
a. Ti plasmid dikeluarkan dari sel bakteri
b. Ti plasmid dipotong pada sisi yang spesifik dengan
menggunakan enzim restriksi
c. DNA yang berasal dari sel tanaman dipotong dengan
menggunakan enzim restriksi yang sama agar diperoleh sisi
yang speksifik. Kemudian gen tanaman yang membawa sifat
yang diinginkan dipisahkan dari DNAnya
d. Gen tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam plasmid
sehingga menghasilkan DNA rekombinan
13
e. Plasmid yang telah mengandung gen tersebut dimasukkan ke
dalam sel tanaman yang dikultur. Saat ini, sel tanaman telah
memiliki gen dari tanaman lain
f. Terjadi regenerasi sel tumbuhan yang akan terus mengalami
pembelahan hingga menjadi satu individu tanaman baru.
Tanaman baru ini memiliki sifat baru yang diinginkan dan
merupakan tanaman transgenik.
Teknologi transgenik telah dilakukan pada beberapa tanaman
pertanian seperti jagung, kapas, tomat, padi, kedelai, dan papaya.
Pada kedelai telah dimasukkan beberapa gen yang menyebabkan
variasi pada tanaman kedelai. Pada tanaman jagung telah
dimasukkan gen cry dari Bacillus thuringiensis disebut dengan jagung
Bt, yang menyebabkan jagung menghasilkan protein yang dapat
membunuh serangga, seperti kupu-kupu.

5. Penggunaan teknologi nuklir


Teknologi nuklir menggunaan unsur-unsur radioaktif yang dapat
memancarkan sinar radioaktif, antara lain sinar gama (γ ), sinar alfa (α
) dan sinar beta (β). Manfaat dari radioaktif seperti sinar gama (γ )
berguna untuk pemuliaan tanaman, yaitu dengan meradiasi sel atau
jaringan sehingga akan terjadi mutasi yaitu terjadinya perubahan
jumlah kromosom atau gen yang terdapat dalam inti sel, dengan
tujuan agar menghasilkan atau memiliki keturunan dengan bibit
unggul.
Hasil dari mutasi yang sering dinamakan mutan, ternyata memiliki
beberapa keuntungan di antaranya cocok ditanam di persawahan
pasang surut yang memiliki kadar garam cukup tinggi, tahan wereng
cokelat dan hijau, tahan penyakit busuk daun, umur lebih pendek,
dapat ditanam pada musim kemarau dalam waktu lebih singkat, hasil
panennya lebih banyak. Tanaman hasil mutasi ini bersifat poliploidi
(jumlah kromosomnya berkelipatan dari kromosom normal) sehingga
dapat memberikan hasil yang lebih tinggi, misalnya cepat berbuah,
buahnya lebih besar, dan tidak berbiji.

6. Fusi protoplas
Fusi protoplas merupakan suatu proses alamiah yang terdapat
dari mulai tanaman tingkat rendah sampai pada tanaman tingkat
tinggi. Fusi protoplas merupakan gabungan protoplas dengan
protoplas lain dari beberapa spesies, kemudian membentuk sel yang
dapat tumbuh menjadi tanaman hibrid. Hibridisasi somatik melalui fusi
protoplasma digunakan untuk menggabungkan sifat lain dua spesies
atau genus yang tidak dapat digabungkan secara seksual ataupun
aseksual. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggabungkan
seluruh genom dari spesies yang sama (intraspesies), atau
antarspesies dari genus yang sama (inter-spesies), atau antargenus
dari satu famili (inter genus).
Tujuan fusi protoplas adalah untuk mendapatkan suatu hibrida
somatic atau sibrida atau mengatasi kelemahan dari hibrida seksual.
Terdapat kelemahan dari hibrida seksual, yaitu:
a. Sukar untuk mendapatkan suatu hibrida antar spesies dan antar
genera. Hibridisasi somatik dapat mengatasi hal tersebut.
b. Sitoplasma pada perkawinan seksual hanya berasal dari induk
betina saja. Dalam proses pembuahan, ganet jantan hanya
membawa inti saja dengan sedikit sitoplasma sebaliknya pada
tetua betina selain inti juga sitoplasma. Untuk mendapat
sitoplasma dari kedua tetua diadakan fusi antara sitoplasma. Fusi
protoplas dapat dimanfaatkan untuk melakukan persilangan antar
spesies atau galur tanaman yang tidak memungkinkan untuk
dilakukan dengan persilangan biasa karena adanya masalah
inkompatibilitas fisik.
Fusi protoplas membuka kemungkinan untuk:
a. Menghasilkan hibrid somatik amphidiploid yang fertil antar
spesies yang secara seksual tidak kompatibel.
b. Menghasilkan galur heterozigot dalam satu spesies tanaman
yang secara normal hanya dapat diperbanyak dengan cara
vegetatif, misalnya pada kentang.
c. Memindahkan sebagian informasi genetik dari satu spesies
ke spesies lain dengan memanfaatkan fenomena yang
disebut penghilangan kromosom (chromosome elimination).
d. Memindahkan informasi genetik yang ada di sitoplasma dari
satu galur atau spesies ke galur atau spesies lain.
e. Fusi protoplas dapat menghasilkan dua macam
kemungkinan produk: Hibrid, jika nukleus dari kedua
spesies tersebut betul-betul mengalami fusi (menyatu) dan
Cybrid (cytoplasmid hybrid ataru heteroplast), jika hanya
sitoplasma yang mengalami fusi sedangkan informasi
genetik dari salah satu induknya hilang.
Teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari
teknik ini adalah dapat menghasilkan tanaman dengan sifat tertentu
dan dapat dilakukan dengan spesies yang berbeda. Kekurangan dari
teknik ini adalah memerlukan biaya yang mahal serta butuh ketelitan
yang lebih.
7. Bioteknologi dalam pembentukan varietas tanaman unggul baru
Teknik-teknik bioteknologi juga dimanfaatkan untuk membuat jenis
tanaman tanaman unggul yang baru. Hal ini diperlukan untuk
mencukupi kebutuhan pangan yang terus meningkat, sedangkan luas
lahan pertanian cenderung menurun. Tanaman unggul ini diharapkan
mempunyai produktivitas yang lebih baik. Selain itu, peningkatan hasil,
juga dilakukan upaya perbaikan pada kandungan nutrisi, kelestarian
lingkungan, usia panen, dan berbagai nilai tambah yang lain. Sebagai
contoh, nilai tambah pada beberapa tanaman unggul yang telah
dikembangkan adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan kandungan nutrisi pada tanaman pisang, cabe,
stroberi, dan ubi jalar.
b. Peningkatan rasa, misalnya pada tanaman tomat, cabe,
buncis, dan kedelai.
c. Peningkatan kualitas produk, misalnya pada pisang, cabe,
stroberi dengan tingkat kesegaran dan tekstur yang lebih baik.
d. Mengurangi reaksi alergi, misalnya pada tanaman polong-
polongan dengan kandungan protein penyebab alergi yang
lebih rendah.
e. Kandungan bahan berkhasiat obat, misalnya pada tomat
dengan kandungan lycopene yang tinggi yang berguna
sebagai antioksidan untuk mengurangi kanker, bawang dengan
kandungan allicin untuk menurunkan kolesterol, serta pada
padi dengan kandungan vitamin A dan zat besi untuk
mengatasi anemia dan kebutaan.
f. Tanaman yang mampu memproduksi vaksin dan obatobatan
untuk mengobati penyakit manusia, misalnya pada tanaman
tembakau yang telah direkayasa sehingga dapat menghasilkan
vaksin untuk penyakit kanker.
g. Tanaman dengan kandungan nutrisi yang lebih baik untuk
pakan ternak.

D. Dampak Penggunaan Bioteknologi dalam Bidang Pertanian


1. Dampak Positif
1) Tanaman hasil rekayasa genetika yang tahan lama
terhadap hama serangga bisa mengurangi pencemaran
lingkungan karena tidak 2. membutuhkan insektisida yang
banyak.
2) Bisa mengurangi pencemaran limbah seperti penggunaan
Thiobacillus ferrooxidans yang berguna untuk memisahkan
logam dari bijinya.
3) Memajukan ketahanan pangan suatu bangsa dengan
memproduksi bibit- bibit unggulan.
4) Dapat membuat bibit dalam waktu yang relatif singkat.
2. Dampak Negatif
1) Toksisitas pada lahan pangan
Kedelai transgenik merupakan penyebab reaksi
alergi yang serius. Selain itu pernah terjadi kontaminan
toksik dari bakteri transgenik yang digunakan untuk
menghasilkan makanan suplement triptofan. Memunculkan
bahan kimia baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh
toksisitas pada bahan pangan. Terjadi intriduksi alergan
atau toksin baru dan bahaya genetik yang semula tidak
pernah dijumpai pada hasil pertanian.
2) Mengganggu keseimbangan lingkungan dan ekosistem
Serbuk sari jagung di alam bebas dapat
bersilangan alami dengan gulma- gulma liar, sehingga
menghasilkan gulma unggul yang sulit dibasmi. Organisme
yang berubah ketahanan nya terhadap lingkungan dapat
mengganggu lingkungan baik unsur lingkungan biotik
maupun abiotik sekitar penanaman terutama jenis-jenis
adaptasi makhluk hidup yang ada pada equilibrium
ekosistem.
3) Menimbulkan penyakit/gangguan kesehatan pada tubuh
manusia
Reaksi yang ditimbulkan oleh tubuh manusia baik
berupa alergi ataupun penyakit ditimbulkan oleh masuknya
gen asing yang masuk dalam tubuh. Bioteknologi dengan
insersi gen asing ke gen inang pasti terjadi interaksi antara
gen inang produk pertanian dengan gen asing tersebut.
Contohnya kapas transgenik yang terdapat gen ada dapat
berpindah ke bakteri penyebab kencing nanah.
4) Kultur jaringan menghasilkan bibit perakaran yang tidak
kuat
Perakaran tumbuhan yang dihasilkan dari teknik
kultur jaringan tidak sekuat perakaran yang dibudidayakan
secara konvensional.
5) Potensi erosi plasma nutfah
Pengembangan tanaman transgenik dengan efek
pestisida dapat mengancam keberadaan plasma nutfah
tanaman serta mengalami ancaman erosi. Jagung Bt dapat
menyebabkan kematian pada larva spesies kupu-kupu raja
(Danaus plexippus) sehingga dikhawatirkan memusnahkan
plasma nutfah spesies kupu-kupu tersebut. Jika spesies
musnah maka akan menimbulkan gangguan
keseimbangan ekosistem.
6) Resisten pestisida
Pestisida akan menjadi resisten atau kebal
terhadap perlakuan tanaman transgenik tomat dalam
jangka waktu panjang. Hal ini menyebabkan pergeseran
gen yang membuat mematikan organisme lain. Misalnya
transgenik tomat yang awal mulanya hanya untuk
membunuh serangga tapi pada akhirnya setelah 10 tahun
berdampak mematikan cacing tanah penyubur media
tanam.

Pertanyaan dari audience : Ayu Novita Sari


1. Bagaimana cara teknik penanaman Aeroponik di Indonesia. Apakah caranya
sama dengan teknik hidroponik?
Jawaban dari Riza Elprilda Paraswati :
Aeroponik merupakan suatu cara bercocok tanam sayuran di udara tanpa
penggunaan tanah, yang dimana nutrisi atau zat hara disemprotkan melalui akar
tanaman, air yang berisi larutan hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga
mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan
menyerap larutan hara tersebut. Air dan nutrisi disemprotkan menggunakan
irigasi sprinkler. Nah biasanya tanaman aeroponik ini ditanam atau dibudidayakan
oleh masyarakat yang lahannya minim, atau tidak mempunyai lahan yang luas.
Dan juga biasanya yang membudidayakan adalah masyarakat menengah ke
atas.
Jadi tidak seperti bercocok tanam pada umumnya yang menggunakan media
tanah, nahh pada aeroponik lebih memanfaatkan udara untuk proses
menananmnya
Yang dimana Sayuran hasil budidaya dengan sistem aeroponik terbukti
mempunyai kualitas yang baik, higienis, sehat, segar, renyah, beraroma, dan
disertai citarasa yang tinggi. Sayuran aeroponik dapat mengisi peluang
kebutuhan tingkat masyarakat menengah ke atas. Oleh karena itu, sistem
aeroponik mulai banyak dikembangkan di Indonesia.

Pertanyaan dari audience : Uswatun Khasanah


2. Izin bertanya, pada bagian Tomat FlavrSavr.
Tomat FlavrSavr merupakan salah satu contoh dari rekayasa genetika. Nah
rekayasa genetika yang bagaimana yang terjadi pada Tomat FlavrSavr tersebut?
Jawaban dari Ardia Regita Cahya :
Tomat Flavr Savr merupakan tomat hasil rekayasa genetika yang memiliki shelf-
life lama dapat diciptakan dengan menyisipkan gen antibeku dari ikan air dingin
ke dalam gen tomat. Gen antibeku ini diperoleh dari ikan Flounder, yaitu jenis
ikan di Antartika yang dapat bertahan hidup dalam kondisi yang sangat dingin.
Ikan Flounder mempunyai gen antibeku yang disebut dengan gen antisenescens
yang dapat menghambat enzim polygalacturonase (enzim yang mempercepat
kerusakan dinding sel tomat).Polygalacturonase adalah satu dari beberapa enzim
kunci (penting) dalam proses pelunakan selama pemasakan buah (Grierson et
al., 1985).

Pertanyaan dari audience : Alicia Puspita Maharani


3. Tolong jelaskan dan beri contoh bagaimana upaya ekstensifikasi dengan
memanfaatkan lahan marginal sebagai alternatif?
Jawaban dari Ardia Regita Cahya :
Sebelumnya apasi lahan marginal itu?
jadi lahan yang rendah potensi dan produktivitasnya. Dari sisi kesuburan tanah,
baik kesuburan kimia, fisik maupun biologi tanah, juga rendah. Di samping itu,
tanah marginal juga mempunyai tersedianya air yang rendah.

Salah satu usaha untuk meningkatkan kesuburan di lahan marginal adalah


melakukan pemupukan. Tentu saja pemupukan dengan memperhatikan
keberimbangan antara pupuk anorganik dan organik. Sebab jika memberikan
pupuk anorganik saja, hanya akan meningkatkan kesuburan tanah semata.
Sedangkan fisik tanah akan tetap rendah dan bahkan kesuburan tanah akan
tertekan.
Ada juga upaya ekstensifikasi lainnya yaitu, Water Management System (WMS).
Water Management System adalah sebuah upaya dan strategi menyiasati
kendala pengelolaan lahan marginal basah.

Pertanyaan dari audience : Hani Dwi Aryanti


4. Teknologi transgenik telah dilakukan pada beberapa tanaman ya seperti
jagung, padi dll. Apa yang akan terjadi jika dalam satu lahan misalkan ditanami
jagung transgenik dan jagung alami, apakah ada dampak yg ditimbulkan dari
penanaman jagung transgenik terhadap jagung alami dan apakah juga
berpengaruh terhadap lingkungan disekitarnya Karna tanaman transgenik itu kan
dia bisa mengeluarkan senyawa beracun.
Jawaban dari Della Aulia Pangesti :
Tanaman transgenik Ini tadi kan merupakan tanaman yang telah disusupi DNA
asing sebagai pembawa sifat yang diinginkan. Nah DNA tersebut dapat berasal
dari tumbuhan yang beda jenis.
Semisal tadi yang ditanyakan dalam tanaman jagung ya mba, nah Jika dalam
satu lahan ditanami jagung transgenik dan jagung alami maka akan terjadi
pencemaran gen. Jagung transgenik yang telah mengalami modifikasi secara
genetik dan jagung alami akan melakukan penyerbukan silang dan memunculkan
sifat baru. Sifat baru hasil persilangan tersebut tidak dapat dikendalikan sifat
negatifnya sehingga cenderung merugikan.

Nah kemudian dampaknya pada lingkungan sekitar ini adalah Tanaman PRG
yang mengandung sifat menghasilkan toksik dikhawatirkan dapat memusnahkan
plasma nutfah yang ada dialam. misalnya jagung Bt, ternyata dapat
menyebabkan kematian larva spesies kupu-kupu raja (Danaus plexippus)
sehinggadikhawatirkan akan menimbulkan gangguan keseimbangan ekosistem
akibat musnahnya plasma nutfah kupu-kupu tersebut. Selain itu, dikhawatirkan
memicu pergeseran gen dan ketidakseimbangan ekologis yang berbahaya bagi
keragaman makhluk hidup.

Pertanyaan dari audience : Dela Aprilia


5. Apa tujuan dari kultur jaringan tumbuhan tersebut, dan apakah semua
tumbuhan bisa dilakukan kultur jaringan, jika tidak berikan beberapa contoh nya.
Jawaban dari Della Aulia Pangesti :
Tujuan dari kultur jaringan adalah sebagai berikut :
Kultur jaringan dapat memperbanyak tanaman dengan sifat seperti induknya,
pembiakan ini termasuk pembiakan secara vegetatif, yaitu individu baru terjadi
dari bagian tubuh suatu induk. Oleh karena itu, individu yang baru terbentuk
mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
Perbanyakan tanaman dengan teknik ini membuat tanaman bebas dari penyakit
karena dilakukan secara aseptik.

Penggunaan metode ini sangat ekonomis dan komersial karena bahan tanaman
awal yang diperlukan hanya sedikit atau satu bagian kecil yang menghasilkan
turunan dalam jumlah besar, sehingga penyediaan bibit dalam jumlah yang besar
tidak memerlukan banyak tanaman induk.

tidak semua tumbuhan bisa dilakukan kultur jaringan, tapi sebagian besar bisa
selama tumbuhan tersebut memiliki jaringan meristem yg merupakan bahan dari
kultur jaringan.

Dan dalam kultur jaringan hanya bagian tertentu tumbuhan yang dapat digunakan
sebagai kultur jaringan, karena tidak semua bagian pada tumbuhan memiliki
kemampuan regenerasi yang baik, maka dari itu teknik kultur jaringan hanya
menggunakan bagian bagian tanaman yang memiliki intensitas regenerasi yang
baik, contohnya seperti tepi daun, ujung akar, kambium batang, dll.

Contoh tanaman yang tidak dapat dilakukan kultur jaringan adalah tanaman yang
mempunyai biji.
Pertanyaan dari audience : Rizka Ambar Febriani
6. Dimakalah disebutkan beberapa produk hasil dsri bioteknologi dibidang
oertanian seperti tomat tahan busuk, tambakau rendah nikotin, dll. Produk
tersebut sudah diproduksi tetapi masih jarang ditemui dikalangan masyarakat
luas contohnya kayak di pasar biasa gitu.. Na apa si yg menjadi kendala hal
tesebut, apa mahal pupuknya apa gimana sehungganya blm bisa diproduksi di
taraf besar yg sudah merambah dimasyarkat biasa maksutnya bukan cmak di
mall" mewah gitu
Jawaban dari Riza Elprilda Paraswati :
Jadi gini mbak, kenapa tomat flavr savr tomat itu sudah ditemui tapi masih jarang
sekali dikalangan masyarakat? Jadi menurut beberapa sumber yang saya baca
terkait hal itu adalah diperkirakan bahwa Pertumbuhan penduduk yang semakin
pesat dewasa ini memberikan tantangan besar bagi upaya-upaya penyediaan
pangan dunia. Ancaman krisis pangan membayang-bayangi dunia pada tahun
2050.

Oleh karena itu dilakukan Berbagai upaya dilakukan guna menjawab tantangan
tersebut, diantaranya dengan menerapkan bioteknologi melalui rekayasa
genetika. Secara teori, rekayasa genetika merupakan upaya manusia yang
dengan sengaja mengubah, memodifikasi, dan/atau menambahkan susunan
suatu gen dengan material baru pada suatu organisme untuk mendapatkan
turunan sesuai dengan yang diinginkan manusia. Nahh tetapi kenapa tomat dan
tembakau itu jarang ditemui ternyata usut demi usut, Dari segi kesehatan,
tanaman transgenik disinyalir dapat menyebabkan keracunan bagi manusia.
Tanaman transgenik tahan hama yang disisipi gen Bt ternyata tidak hanya
bersifat racun terhadap serangga tetapi juga pada manusia, dan juga memiliki
dampak negatif negatif tanaman rekayasa genetika bagi lingkungan yang sangat
merusak yakni hilangnya keanekaragaman hayati. Ini dapat terjadi salah satunya
melalui polusi gen membuat musnah keanekaragaman hayati. Selain itu kenapa
kedua hal tersebut belum diterpakan karena disinggung bahwa biaya yang mahal
dan harus memiliki ketelitian yang lebih.

C. REFLEKSI BAGI PENULIS


Dalam pertemuan perkuliahan ini dengan bahasan
“Pengembangan Produk Bioteknologi: Proses dan Produk Bioteknologi
Bidang Pertanian“ bahwa Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-
lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi juga adalah
ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses
produksi barang dan jasa juga termasuk di bidang pertanian.
Produk-produk bioteknologi dalam bidang pertanian contohnya
padi golden rice, kentang russet burbank, tomat flavrsavr, dan tembakau
rendah nikotin.
Manfaat bioteknologi dalam bidang pertanian diantaranya kultur
jaringan tumbuhan, hidroponik dan aeroponik, tanaman yang dapat
menfiksasi nitrogen, teknologi tanaman transgenik, penggunaan teknologi
nuklir, fusi protoplas, serta bioteknologi dalam pembentukan varietas
tanaman unggul baru.
Selain manfaat ada juga Dampak penggunan bioteknologi dalam
bidang pertanian. Dampak positifnya antara lain tanaman hasil rekayasa
genetika yang tahan lama terhadap hama serangga, bisa mengurangi
pencemaran limbah, memajukan ketahanan pangan serta dapat membuat
bibit dalam waktu yang relatif singkat. Dampak negatifnya antara lain
toksisitas pada lahan pangan, mengganggu keseimbangan lingkungan
dan ekosistem, menimbulkan penyakit/gangguan kesehatan pada tubuh
manusia, kultur jaringan menghasilkan bibit perakaran yang tidak kuat,
potensi erosi plasma nutfah, serta resisten pestisida.
Sungguh besar keagungan Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
menciptakan alat ataupun teknologi yang memungkinkan manusia untuk
mencipatakan hal-hal baru. Sehingga bisa digunakan dan dikonsumsi
serta dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup manusia. Serta membantu
manusia untuk mempermudah dalam bidang pertanian, industri,
kesehatan dan lain-lain. Jadi, bentuk bersyukur kepada Allah salah
satunya adalah dengan mensyukuri pemberian Allah serta menjaga
pemberian-Nya dengan baik.

Untoro, 14 April 2022


Dosen Pengampu, Penulis

Hifni Septina Carolina, M.Pd Della Aulia Pangesti

Anda mungkin juga menyukai