Oleh
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Harum Mutmainnah
NPM : 1517021059
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Memahami dan terampil melakukan penanaman kultur organ dalam botol
(in vitro) pada medium dasar MS.
2. Memahami dan terampil melakukan pengamatan pertumbuhan dan
perkembangan tunas.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Autoklaf yang sederhana menggunakan sumber uap dari pemanasan air yang di
tambahkan ke dalam autoklaf. Pemanasan air dapat menggunakan kompor atau
api Bunsen. Dengan autoklaf sederhana ini, tekanan dan temperatur di atur dengan
jumlah panas dari api. Kelemahan dari autoklaf ini adalah bahwa perlu adanya
penjagaan dan pengaturan panas secara manual dan terkontrol, selama masa
sterilisasi di lakukan. Tetapi autoklaf ini mempunyai keuntungan, yaitu: lebih
sederhana sederhana, harga relatif murah, tidak tergantung dari aliran listrik yang
sering merupakan problema untuk negara-negara yang sedang berkembang, serta
lebih cepat dari autoklaf listrik yang seukuran dan setaraf (Hendrayono, 2007).
Pekerjaan dalam teknik kultur jaringan harus senantiasa dalam keadaan bersih dan
steril. Pemeliharaan kondisi aseptik diperlukan untuk mendapatkan keberhasilan
yang memuaskan dalam pelaksanaan teknik kultur jaringan. Sterilisasi merupakan
langkah awal dalam kegiatan kultur jaringan, meliputi: sterilisasi alat-alat gelas,
instrumen dan bahan tanaman, sterilisasi ruang kerja dan perkerja (praktikan)
(Marlin, 2012).
Sterilisasi alat dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain: autoklaf,
pemanasan kering dalam oven, dan bahan kimia. Penggunaan cara ini tergantung
dari jenis bahan yang akan disterilisasi. Sumber eksplan yang berasal dari lapang
cukup banyak mengandung kontaminan berupa mikroba (bakteri, fungi,
nematoda) sehingga sebelum digunakan harus disterilisasi. Sterilisasi tanaman
dilakukan dengan cara tidak mematikan jaringan tanaman tetapi dapat mematikan
atau menghilangkan kontaminan yang ada (George, 2004).
Bawang putih (Allium sativum; bahasa Inggris: garlic) adalah nama tanaman dari
genus Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Mempunyai sejarah
penggunaan oleh manusia selama lebih dari 7.000 tahun, terutama tumbuh di Asia
Tengah, dan sudah lama menjadi bahan makanan di daerah sekitar Laut Tengah,
serta bumbu umum di Asia, Afrika, dan Eropa. Dikenal di dalam catatan Mesir
kuno, digunakan baik sebagai campuran masakan maupun pengobatan. Umbi dari
tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan
Indonesia. Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat
kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau
angur (Nugroho, 2007).
III. METODOLOGI KERJA
C. Cara Kerja
1. Ambil satru siung bawang putih, dikupas kemudian di belah menjadi dua
bagian yaitu bagian atas dan bagian cakram dengan menggunakan pisau.
2. Setelah itu bawang yang sudah dibelah tadi dicelupkan kedalam cawan
petri 1 yang berisi aquades.
3. Kemudian masukkan kedalam cawan petri 2 yang berisi baclyn.
4. Lalu masukkan kedalam cawan petri 3 dan 4 yang berisi aquades sebagai
pembilas.
5. Setelahn dirasa steril tanam eksplan kedalam botol kultur yang sudah
berisi media MS, menanam eksplan dilakukan di dalam laminar air flow.
6. Setelah eksplan di dalam butol kultur tutup botol kultur dengan
menggunakan plastik wrap, kemudian letakkan botol kultur yang sudah
berisi eksplan di rak kultur.
7. Kemudian diamati pertumbuhannya.
A. Data Pengamatan
Hendaryono dan Ir Ari Wijayani. 2007. Teknik Kultur Jaringan. IPB. Bandung.