Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN
‘PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN’

oleh:
KELOMPOK VI

PRODI BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Oktober, 2014
HALAMAN PENGESAHAN:
PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

oleh:
Kelompok VI

Yogyakarta, 15 November 2014

Nama NIM Tanda tangan


Asih Rahayu 13304241009
Nurul Jannah Yuliani 13304241018
Rieska Dies Rahmawulan 13304241019
Setiarti Dwi Rahayu 13304241031
Linda Indriawati 13304241039

Diserahkan pada tanggal …………………………………………………………, jam ………………………

Mengetahui:
Dosen Pembimbing / Asisten Praktikum

(……………………………………)
PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

I. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman

II. Tinjauan Pustaka


Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif dan iireversible,
berlangsung selama masa pertumbuhan setiap organisme. Perubahan kuatitatif paling
nyata diukur dari pertambahan biomassa kering tubuh organisma. Proses ini diawali dari
pertambahan substansi, pembelahan sel (mitosis), perbedasan dan perpanjangan sel.
Sedangkan perkembangan lebih dicirikan oleh adanya proses perubahan yang bersifat
kualitatif , oleh adanya proses deferensiasi dan spesialisasi (Suyitno Al, 2014).
Pertumbuhan tanaman sering didefinisikan sebagai pertambahan ukuran, berat atau
jumlah sel. Indikator pertumbuhan dapat dilihat dengan mengukur tinggi tanaman,
mengukur luas permukaan daun atau mengukur volume akar. Pertumbuhan merupakan
salah satu ciri yang terjadi pada makhluk hidup. Pertumbuhan adalah pertambahan massa
x volume yang bersifat irreversiabel / tidak dapat kembali ke asal ( Dwidjoseputro. 1986).
Pertumbuhan pada tanaman hanya dapat terjadi pada tempat-tempat tertentu saja, yaitu
pada jaringan meristem yang terdapat diujung akar, ujung batang, bakal tunas, dan pada
kambium. Aktifitas pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Pada
tanaman kecepatan pertumbuhan dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut
busur tumbuh atau auksanometer. Perkembangan tanaman dapat dilihat dari proses
pembentukan jaringan dan organ-organ tanaman, sehingga tiap individu tanaman
mempunyai bentuk morfologi yang khas (Salisbury. 1991).

Tahap pertumbuhan pada tumbuhan adalah sebagai berikut :

1. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan
plumula (calon batang). Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu :
a. Perkecambahan Epigeal
Selama hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke
permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis daun belum terbentuk.
Contoh : perkecambahan kacang merah.
b. Perkecambahan Hipogeal
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul
diatas permukaan tanah.

Contoh : perkecambahan kacang kapri.

2. Pertumbuhan primer dan sekunder


a. Pertumbuhan primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem primer. Pertumbuhan
ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terjadi pada ujung akar dan
ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
b. Pertumbuhan sekunder
Setelah mengalami pertumbuhan primer,tumbuhan akan mengalami pertumbuhan
sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan yang terjadi karena
adanya meristem sekunder.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu faktor luar (eksternal) dan faktor dalam (internal).

1. Faktor luar
Faktor-faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan antara lain makanan,
air, suhu, kelembapan, dan cahaya.
a. Makanan (nutrisi)
Tumbuhan memerlukan zat makanan untuk hidupnya. Unsur/mineral yang
diperlukan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro, sedangkan yang
diperlukan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro. Unsur makro misalnya :
karbon, oksigen, hydrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalsium, kalium, dan
magnesium. Sedangkan unsur mikro, misalnya : besi, klorin, mangan, tembaga,
seng, boron, dan nikel.
b. Air
Fungsi air bagi tumbuhan yaitu untuk proses fotosintesis, mengaktifkan reaksi-
reaksi enzim, membantu proses perkecambahan biji, menjaga kelembapan, dan
untuk transpirasi.
c. Suhu
Tumbuhan dapat tumbuh dengan baik pada suhu optimum. Suhu paling rendah bagi
tanaman untuk tumbuh disebut suhu minimum, sedangkan suhu tertinggi pada
tanaman agar dapat tetap tumbuh disebut suhu maksimum.
d. Cahaya
Setiap tumbuhan memerlukan cahaya untuk pertumbuhan, karena cahaya sangat
berperan dalam fotosintesis dan fotomorfogenesis.
2. Faktor Dalam
Faktor dalam (internal) yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah gen dan
hormon.
a. Gen
Gen adalah faktor penentu sifat-sifat yang akan diwariskan kepada generasi
berikutnya. Gen juga berperan dalam pengendalian metabolisme zat di dalam sel,
misalnya proses sintesis protein. Protein merupakan komponen dasar penyusun
tubuh makhluk hidup termasuk tumbuhan. Dengan demikian gen dapat mengatur
pola pertumbuhan dengan cara lain menurunkan sifat-sifatnya dan sintesis-sintesis
yang dikendalikannya.
b. Hormon
Hormon pertumbuhan dibedakan menjadi :
1. Auksin
Auksin berfungsi untuk merangsang perpanjangan sel, merangsang pembentukan
bunga dan buah, merangsang pemanjangan titik tumbuh, mempengaruhi
pembengkokan batang, merangsang pembentukan akar lateral, merangsang
terjadinya proses diferensiasi.
2. Giberelin
Zat ini berfungsi untuk merangsang pembelahan sel kambium, merangsang
pembungaan lebih awal sebelum waktunya, merangsang pembentukan buah
tanpa biji, merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai
ukuran raksasa.
3. Sitokinin
Hormon ini berfunsi untuk menggiatkan pembelahan sel, mempengaruhi
pertumbuhan sel, mempengaruhi pertumbuhan tunas.
4. Asam absisat
Fungsi dari zat ini adalah menghambat perkecambahan biji, memengaruhi
pembungaan tanaman, memperpanjang masa dormansi umbi-umbian,
memengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.
5. Gas etilen
Senyawa ini dapat memengaruhi proses pematangan buah-buahan, merangsang,
pengguran bunga dan daun.
6. Hormon kalin
Ada beberapa macam hormone kalin yaitu :
a) Filokalin, merangsang pertumbuhan daun.
b) Kaulokalin, merangsang pertumbuhan batang.
c) Rizokalin, merangsang pertumbuhan akar.
d) Anthokalin, merangsang pertumbuhan bunga.
7. Asam traumalin
Hormon ini berperan dalam regenerasi sel. Misalnya membantu menutupnya luka
pada akar maupun batang tanaman ( Indra feriyanto, 2011).

III. Metode Praktikum


a. Tempat dan Waktu Praktikum
Tempat Praktikum : Laboratorium Biokimia
Waktu Praktikum :
Hari dan tanggal : Selasa, 30 September 2014
Pukul : 11.00 – 13.00 WIB
b. Alat dan Bahan
1. Biji kacang merah (15 biji)
2. Polybag (3 buah)
3. Karton yang berbentuk tabung (2 buah)
4. Penggaris dan alat tulis
5. Pupuk kompos dan tanah
c. Prosedur

Menyiapkan polly bag (3) diisi dengan tanah secukupnya

Menyiapkan 15 biji kacang merah yang baik


Membuat 2 buah tabung dari karton, yang satu diberi lubang kecil dan
satunya lagi tidak diberi lubang

Menanam ke dalam masing-masing polly bag sebanyak 5 biji kacang


merah. Member air agar terjadi perkecambahan

Memberi perlakuan pada ke-3 polly bag tadi sebagai berikut:

Polly bag I : Meletakkan pada tempat terkena sinar matahari

Polly bag II : Meletakkan pada tempat yang terkena sinar diberi


penyungkup yang berlubang pada salah satu sisinya

Polly bag III : Memberi penyungkup rapat (tanpa lubang)

Selama percobaan menjaga kelembaban tanahnya tidak boleh sampai


kering

Mengamati dan mengukur ketinggian tanaman

Memasukkan hasil pengukuran ke dalam tabel


IV. Hasil Dan Pembahasan

Tabel Pengamatan
Pertambahan panjang batang (cm)
Polybag I
Hari/tanggal Polybag II Polybag III
Langsung terkena
Diberi lubang Ditutup rapat
cahaya matahari

1. 0,5 1. 7 1. 10,5
2. 0,5 2. 7 2. 10,5
Jum’at
3. 0,8 3. 0,5 3. 10,5
3 Oktober 2014
4. 0,5 4. - 4. -
5. - 5. - 5. -

1. 15,5 1. 24 1. 31
2. 11 2. 20 2. 21
Selasa
3. 13,5 3. 28 3. 5
7 Oktober 2014
4. 12 4. - 4. -
5. - 5. - 5. -

1. 17 1. 27 1. 35,6
2. 11,5 2. 24,7 2. 33,8
Jum’at
3. 14,8 3. 32 3. 8
10 Oktober 2014
4. 14,5 4. - 4. -
5. - 5. - 5. -

1. 19 1. 28,3 1. 36,1
2. 13,2 2. 25,3 2. 34,7
Senin
3. 15,3 3. 34.1 3. 9,8
13 Oktober 2014
4. 15,8 4. - 4. -
5. - 5. - 5. -
1. 20,3 1. 30,1 1. 37,3
2. 14,2 2. 26,1 2. 35,9
Kamis
3. 16,1 3. - 3. -
16 Oktober 2014
4. 16,3 4. - 4. -
5. - 5. - 5. -

1. 21,4 1. 31,6 1. 37,9


2. 15,8 2. 27,8 2. 36,3
Minggu
3. 16,8 3. - 3. -
19 Oktober 2014
4. 17,1 4. - 4. -
5. - 5. - 5. -

1. 22,5 1. 32,3 1. 34,4


2. 16,4 2. - 2. -
Rabu
3. 18,3 3. - 3. -
22 Oktober 2014
4. - 4. - 4. -
5. - 5. - 5. -

1. 23,6
2. 17,1
Sabtu
3. 20,1 MATI MATI
25 Oktober 2014
4. -
5. -

Selasa
MATI MATI MATI
28 Oktober 2014
Jum’at
MATI MATI MATI
31 Oktober 2014

Pembahasan

Praktikum Fisiologi Tumbuhan ini bertema “Respirasi dan Pertumbuhan” dengan


topik tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman. Praktikum ini
dilakukanpada hari Selasa 30 Oktober 2014 pukul 11.00-12.45 WIB. Alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah polybag, kertas manila hitam, penggaris, double
tip , dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah kacang merah, pupuk
kompos, dan tanah.

Variabel bebas pada percobaan ini ialah biji kacang merah dengan ukuran dan
usia yang sama, jenis dan volum tanah yang sama. Variabel terikat berupa pertumbuhan
tanaman (gejala yang timbul seperti perpanjangan batang/tinggi tanaman). Dalam
percobaan ini ada tiga perlakuan yang berbeda (berperan sebagai kontrol). Polybag I
dengan perlakuan tanpa diberi sungkup dan diletakkan di tempat yang cukup cahaya.
Polybag II diberi perlakuan ditutup dengan sungkup yang dilubangi pada salah satu
sisinya. Polybag III diberi perlakuan ditutup sungkup rapat, tanpa lubang sama sekali.

Dalam pelaksanaannya, pengukuran dan pengamatan dilakukan 3 hari sekali


selama 1 bulan penuh. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang valid dan dapat
diolah dengan baik, akibat pengulangan-pengulangan yang dilakukan.

Berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan yang kami lakukan, dari 5 biji
yang kami tanam sebagai pengulangan pada tiap polybag, dapat diketahui bahwa cahaya
sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan tanaman kacang merah.Dalam hal ini
gejala yang sangat tampak adalah tinggi dari masing-masing tanaman yang dikenai
perlakuan yang berbeda yaitu tanpa sungkup, ditutup sungkup berlubang, dan ditutup
sungkup rapat menunjukan perbedaan/selisih tinggi yang sangat kentara.
Tanaman dengan sungkup rapat memiliki batang lebih panjang/tinggi daripada
tanaman dengan sungkup ber;lubang dan tanaman tanpa sungkup.

sungkup rapat>sungkup berlubang>tanpa sungkup

Tanaman yang berada pada polybag III (sungkup rapat) mengalami pertumbuhan
yang lebih cepat dibandingkan tanaman pada polybag II (sungkup berlubang) atau pun
pada polybag I (tanpa sungkup), yang tampak pada pemanjangan batang lebih cepat
pada tanaman tersebut. Hal tersebut terjadi berkaitan dengan intensitas cahaya yang
diperoleh tanaman sebagai salah satu faktor eksternal dari pertumbuhan. Tanaman yang
berada pada tempat gelap (polybag III) akan mengalami etiolasi, yaitu tanaman
mengalami pertumbuhan tinggi yang cepat. Peristiwa tersebut terjadi akibat aktivitas
hormon auksin yang kerjanya dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari.Auksin
merupakan zat pengatur tumbuh yang dapat mempengaruhi pemanjangan sel. Hormon
ini disintesis di pucuk batang dekat meristem pucuk, jaringan muda (misal daun muda).
Sehingga tanaman pada polybag III (sungkup rapat) mengalami pemanjangan batang
yang lebih cepat. Tanaman pada keadaan seperti ini memiliki daun kecil dan berwarna
puvat serta batang tumbuh sangat cepat tetapi tidak kokoh (layu). Sehingga usia
tanaman tidak panjang (mati terlebih dulu.

(Pada polybag II (sungkup berlubang), hanya sedikit sinar matahari yang masuk
ke dalam sungkup dan menimbulkan suasana remang. Sehingga kerja auksin pun masih
dipengaruhi oleh intensitas cahayamatahari namun tidak sehebat pada keadaan gelap.
Perlakuan tersebut yang menyaebabkan selisih tinggi tanaman pada polybag II tidak
terlalu jauh dengan tanaman pada polybag III. Tanaman pada keadaan seperti ini
memiliki daun yang kecil dan tidak terlalu pucat serta batang yang kurang kokoh
(hampir mirip dengan tanaman pada polybag III). Tanaman pada polybag II tumbuh
menuju datangnya cahaya (lubang). Hal ini menunjukan bahwa tanaman membutuhkan
cahaya untuk tumbuh. Gerak ujung batang menuju arah dtaangnya cahaya terdebut
disebut fototropisme.

Berbeda dengan tanaman pada polybag I (tanpa sungkup), selisih tinggi batangnya
dengan tanaman pada polybag II sangat jauh. Pada polybag I pemanjangan batang tidak
terlalu cepat. Ini dikarenakan tanaman terpapar sinar matahari langsung, sehingga
mendapat cukup cahaya untuk tumbuh normal. Tanaman pada polybag I ini memiliki
daun yang lebih lebar dan lebih hijau serta batang yang lebih kokoh. Sehingga usia
tanaman lebih lama dibanding dengan tanaman yang berada pada polybag II dan
polybag III.

Gejala yang tampak pada tanaman di masing-masing polybag (selain


pemanjangan batang) dapat dipengaruhi oleh ada tidaknya proses fisiologi, dalam hal
ini fotosintesis. Tanaman pada polybag I mengalami fotosintesis dengan semestinya,
sedangkan pada polybag II dan polybag III proses fotosintesis tidak terjadi denganbaik.
Padahal fotosintesis menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam
pembentukan kloroplas. Apabila fotosintesis tidak terjadi, maka akan sedikit kloroplas
yang terbentuk, sehingga menyebabkan daun yang tumbuh berwarna pucat dan layu
(tidak segar). Itulah yang terjadi pada tanaman di polybag II dan polybag III. Lainn
halnya dengan tanaman pada polybag I yang memiliki daun lebar, hijau, dan segar
karena memiliki banyak kloroplas yang terbetuk akibat pengaruh hasil dari proses
fotosintesis tersebut.

V. Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan didapatkan kesimpulan bahwa cahaya matahari
mempengaruhi pertumbuhan biji kacang merah, dimana biji kacang merah yang terkena
langsung cahaya matahari pertumbuhannya lebih lambat akan tetapi batangnya lebih
kokoh dan daunnya lebih lebar dibandingkan biji kacang hijau yang kurang cahaya
matahari

VI. Saran
Percobaan ini memerlukan ketelatenan dalam merawat perkecambahan kacang merah
terlebih pengamatan dilakukan dalam waktu yang lama selama 30 hari dan harus teliti
dalam mengukur pertambahan panjang batang kecambah.

VII. Dikusi/Pembahasan
1. Setelah melihat grafik pertumbuhan, apakah tampak adanya perbedaan laju pertumbuhan
antara pertumbuhan pada batang dan daun ?
Ada. Pada tanaman yang terkena cahaya matahari langsung pertumbuhan batangnya
lambat dan daunnya lebih lebar. Sedangkan pada tanaman yang tidak terkena cahaya
langsung ataupun tanaman tertutup rapat pertumbuhan batangnya lebih cepat dan daunnya
lebih kecil.
2. Dari hasil uji T, apakah pencapaian tinggi / bobot basah tanamannya berbeda nyata ?,
Jelaskan, mengapa tidak berbeda ataupun bila berbeda nyata !
3. Apakah kecambah yang dicungkup tumbuh menuju lubang / sumber cahaya ?
Jelaskan mengapa menuju ataupun tidak menuju lubang ?
Iya. Karena terjadi Fototropisme atau heliotropisme adalah gerak tumbuhan yang terjadi
akibat pengaruh arah datangnya rangsang berupa cahaya. Fototropisme merupakan
adaptasi tumbuhan untuk mengarahkan tajuknya ke arah cahaya matahari yang sangat
penting untuk berlangsungnya proses fotosintesis.
4. Pada tanaman yang tercungkup rapat apakah menunjukkan warna daun tertentu ?
Mengapa demikian ? Gejala apakah itu ?
Iya. Karena tanaman yang tercungkup rapat tidak terkena cahaya matahari sehingga tidak
terjadi fotosintesis dan mengakibatkan batang maupun daunnya lebih layu/pucat.

TUGAS PENGEMBANGAN
1. Dimanakah letak titik tumbuh pada batang
Daerah tumbuh batang, terletak dibawah kotiledon ( dibawah tumbuhnya calon daun)
2. Apakah ada hormon-hormon tertentu pada titik tumbuh ?
Ada. Hormon auksin untuk merangsang pemanjangan titik tumbuh
3. Bagaimana sifat hormon apabila terkena sinar matahari ?
Hormon auksin apabila terkena sinar matahari akan rusak dan berubah menjadi suatu zat
yang justru akan menghambat terjadinya pembelahan sel-sel pada daerah pemanjangan
batang
4. Apa akibatnya terhadap pertumbuhan tanamannya ?
Akibatnya pertumbuhan sel-sel batang yang terkena sinar matahari akan menjadi lebih
lambat dibandingkan dengan sel-sel jaringan pada sisi batang yang tidak terkena sinar
matahari
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Feryanto, Indra. 2011. Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi:
Universitas Bangka Belitung.

Salisbury, Ross. 1991. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB.

Suyitno Al. 2003. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan Dasar. Yogyakarta: FMIPA
UNY.

Anda mungkin juga menyukai