Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

KESUBURAN TANAH DAN TANAMAN

ACARA III
Analisis Kadar Bahan Organik Tanah

Oleh:
Wahyu Arif Widiyanto
NIM A1D018154

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2018
I. PEMBAHASAN

A. Latar Belakang

Tanah merupakan penyusun sebagian besar bumi disamping air. Sebagai

pijakan dalam hidup kita di bumi ini. Kita membutuhkan tanah sebagai sumber

kehidupan dan sebagai media tumbuhnya tanaman. Sebagai media tumbuhnya

tanaman tanah harus dapat menyediakan unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman

untuk tumbuh. Salah satu faktor yang harus ada adalah bahan organik tanah.

Hampir seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalam tanah tergantung pada

bahan organik untuk energi dan bahan makanannya. Banyak sekali

keanekaragaman mikroorganismedan hewan tanah baik yang bersifat merugikan

maupun menguntungkan. Kandungan yang terdapat didalam tanah tidak

selamanya terpenuhi dan dapat berkurang karena adanya faktor alam seperti erosi

yang mempengaruhi sehingga kandungan dalam tanah tersebut sering hilang

terbawa air.

Bahan organik merupakan salah satu faktor pembatas yang sangat

berperan untuk menambah hara dan sebagai penyangga hara. Penambahan bahan

organik dapat meningkatkan daya menahan air tanah, mampu mengikat air dalam

jumlah besar sehingga mengurangi jumlah air yang hilang dan mengurangi

kejadian erosi di lahan pertanian. Berbagai manfaat bahan organik yang sangat

diperlukan tanah untuk mempertahakan kualitas sifat fisik tanah sehingga

membantu perkembangan perakaran tanaman sehingga dapat membantu

perkembangan akar tanaman dan siklus air tanah melalui pori tanah yang
terbentuk dan agregat tanah yang mantap. Manfaat biologi melalui penyediaan

energi bagi berlangsungnya aktivitas organisme, sehingga meningkatkan kegiatan

organisme makro maupun mikro yang merupakan manfaat lain dari bahan organik

dalam tanah. Indikasi bahan organik dalam tanah dapat dilihat dari kandungan C-

Organik dan N-Total sehingga diperoleh nisbah C/N yang dapat dipakai untuk

menduga ketersediaan hara dari mineralisasi bahan organik. Penambahan bahan

organik ke dalam tanah dapat dilakukan melalui pengembalian sisa panen,

pengomposan, pemulsaan, dan pupuk hijau serta pemberian pupuk kandang.

Berdasarkan uraian diatas, maka praktikum mengenai kandungan bahan organik

perlu untuk dilakukan.

B. Tujuan
II. TINJAUAN PUSTAKA

Pada umumnya bahan organik merupakan faktor pembatas yang sangat


berpengaruh pada tanaman. Bahan organik merupakan suplai zat tumbuh untuk
tanaman. Hal ini diperkuat oleh Hakim et al., (1986) mengemukakan peranan
bahan organik tanah sangat penting bagi tanaman, bahan organik mengandung
sejumlah zat tumbuh dan vitamin.Pada waktu tertentu bahan organik dapat
merangsang pertumbuhan tanaman dan jasad mikro.Bahan organik tanah juga
berpengaruh penting terhadap ciri tanah baik secara fisik, kimia, maupun biologi.
Budidaya pertanian yang diusahakan secara intensif akan mengurangi
cadangan C dalam tanah. Menurut Young (1989), tanah subur bila mengandung
bahan organik tanah di lapisan atas paling sedikit 2%, dimana untuk
mempertahankannya diperlukan masukan bahan organik minimal sebanyak 8-9
ton ha-1. Namun demikian penerapan sistem budidaya yang tepat dengan teknik
konservasi yang memiliki biomassa tinggi akan menambah input menjadikan
kedua sistem ini lebih efektif dalam meningkatkan kandungan N dan C-organik
serta mengurangi aliran permukaan yang menyebabkan terjadi pencucian hara di
lahan kering miring. Adapun berbagai komponen lain seperti pohon rambutan,
rumput gajah, jagung memberikan keragaman tajuk dan perakaran yang
berpengaruh terhadap iklim mikro, dimana akan mempengaruhi proses pelapukan
dan ketersediaan bahan organik pada sistem.
Kandungan bahan organik (karbon organik) dalam tanah mencerminkan
kualitas tanah yang langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada kualitas
tanah tersebut dan sustainabilitas agronomi karena pengaruhnya pada indikator
fisik, kimia dan biologi dari kualitas tanah (Reeves, 1997). Bahan organik di
wilayah tropika berperan menyediakan unsur hara N, P, S yang dilepaskan secara
lambat, meningkatkan KPK tanah masam, menurunkan fiksasi P karena
pemblokan sisi fiksasi oleh radikal organik, membantu memantapkan agregat
tanah, memodifikasi retensi air, dan membentuk komplek dengan unsur mikro
(Sanchez, 1976)
Reeves, D. W. 1997. The Role of Soil Organic Matter in Maintaining Soil
Quality in Continuous Cropping Systems. Soil Tillage Res. 43 : 131–167.
Hakim, N. M. N. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M. R. Saul, M. A.
Diha, Go Ban Hong & H. H. Bailey, 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas
Presindo, Jakarta.
Sanchez, P. A., 1976. Properties and Management of soils in the Tropics.
A Wiley-Interscience Publication. JohnWiley and Sons. New York. Dalam;
Kandungan Bahan Organik sebagai Dasar Pengelolaan Tanah di Lahan Kering
Madura. Slamet supriyadi. embryo vol 5 no. 2 desember 2008:
Young, A., (1989). Agroforestry For Soil Conservation. CAB International
Wallingford. (International Council for Research in Agroforestry).
III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Traktor roda dua

2. Traktor roda empat

B. Prosedur Kerja

1. Semua alat kendali yang ada pada traktor yang digunakan diamati dan di

gambar

2. Langkah-langkah pengoperasian traktor diperhatikan mualai dari

menghidupkan traktor, berjalan maju mundur, belok, sampai mematikan

traktor

3. Traktor tangan dan traktor roda empat dikemudikan

4. Catat hasil pengamatan


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
B. Pembahasan

Traktor adalah sebuah kuda mekanis, sebuah kerbau motor diatas roda-roda,

sebuah daya yang bergerak berpindah-pindah atau sebuah motor yang dapat

dibawa berpindah-pindah (portable). Pengertian traktor secara umum adalah

kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada

kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen yang digunakan

dalam pertanian atau konstruksi. Egronomika yaitu penyesuaian peralatan dan

kelengkapan kerja dengan kondisi dan kemampuan manusia sehingga mencapai

kesehatan tenaga kerja dan produktivitas kerja yang optimal. Misalnya hubungan

antara traktor dengan manusia, jika manusia yang menggunakan traktor itu kuat

dan terampil maka traktor bisa dikendarai dengan maksimal, selain itu hubungan

traktor dengan lahan, lahan yang curam ataupun miring akan dapat

membahayakan traktor karena dapat menyebabkan traktor terbalik dan masih

banyak hubungan – hubungan lainnya seperti hubungan traktor dengan ekonomi

dan lingkungan.

Traktor pertanian didefinisikan sebagai suatu kendaraan yang mempunyai

daya penggerak sendiri, minimum mempunyai sebuah poros roda yang diracang

untuk menarik serta menggerakkan alat atau mesin pertanian. Atas dasar bentuk

dan ukuran traktor, maka traktor pertanian dapat dibedakan menjadi tiga jenis,

yaitu: traktor besar, traktor mini dan traktor tangan.

Traktor tangan merupakan (hand tractor) merupakan sumber penggerek dari

implement (peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk

mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang
serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerek implement yang lain,

seperti pompa air. Selain kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling

kemudian terletak di bawah gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda.

Kopling kemudian dioperasikan melalui tunas kemudi kiri dan kanan. Apabila

kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung

dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti , dan traktor tangan

dapat bergerak maju mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros

motor penggerek disalurkan di samping roda (Mugniesyah, 2006).

Traktor roda dua adalah suatu alat pengolahan lahan yang biasanya dipakai

di kebun, tetapi bisa digunakan di sawah apabila dilengkapi dengan suatu

peralatan seperti bajak, garu perata tanah, pembuat pematang, dll. Tenaga

penggerak 15 PK, poros tunggal, dikendalikan dengan tangan oleh pengemudi

yang berjalan dibelakangnya, dengasn atau tidak dengan kopling sedangkan

kemudi dan gas ditangan (Nawawi, 2001).

Traktor roda dua atau traktor tangan adalah mesin-mesin yang dapat

digunakan untuk mengolah tanah dan lain-lain pekerjaan pertanian dengan alat

pengolah tanahnya digandengkan atau dipasang dibagian belakang mesin. Mesin

ini mempunyai efisiensi tinggi, karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat

dilakukan dalam waktu bersamaan (Hardjosentono, 2006).

Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi

dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring,

dll. Secara umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari

motor diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk
bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawah. Berdasarkan ukurannya

dibedakan menjadi traktor mini, menengah, dan traktor besar (Hardjomidjojo,

2008).

Traktor besar dicirikan sebagai traktor yang mempunyai dua buah poros

roda (beroda empat atau lebih), panjangnya berkisar 1740–2010 mm dan dayanya

berkisar 20–120 HP. Jenis traktor ini harganya sangat mahal sehingga petani

masih belum mampu untuk memiliki secara perorangan. Di samping itu

penggunaannya pun kurang efisien mengingat bentuk petakan sawah yang relatif

kecil. Traktor ini banyak dijumpai pada perusahaan-perusahaan yang mempunyai

areal yang luas dan modal yang cukup besar (Rizaldi, 2006).

Traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari motor

diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk bekerja di

lahan kering, bukan untuk lahan sawah (Zaenal, 2003).

Prinsip kerja traktor adalah mesin pengolah tanah dengan menggunakan

tenaga penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel. Sebagai mesin

pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik peralatan pengolahan tanah,

seperti bajak piring, garu piring, dll. Traktor roda empat yang dirangkai dengan

peralatan pengolah tanah perlu diatur atau disetel posisi peralatannya agar dapat

difungsikan dengan baik. Pengaturan tersebut dilakukan dengan mamanjangkan

atau memendekkan pada ikatan sambungan peralatan atau pada "tiga titik

penyambungan".

Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah dengan

menggunakan tenaga penggerak motor bakar, yang pang umumnya bermotor


diesel. Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk bisa menarik

peralatan pengolah tanah, seperti bajak Piring, garu Piring, dll.

Prinsip kerja traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk di

tempat kendali sambil duduk sambil mengemudikannya. Peralatan pengolah tanah

dipasangkan atau disambungkan dengan traktor melalui Perangkat yang disebut

three hitch point atau penyambungan tiga titik, yang terdiri dari sepasang garpu

kiri dan kanan, sedangkan satu tuas lainnya berada di bagian atas sistem

penyambungan tiga titik, disebut top link (Tuas penyambung bagian atas). Dengan

menggunakan sistem penyambungan ini pengaturan posisi peralatan (seperti

membajak, dll.) yang diinginkan operator dapat diatur dengan memanjangkan atau

memendekkan tuas penyambung atas. Untuk mengamankan agar traktor tidak

terangkat pada saat dioperasikan untuk pekerjaan pengolahan tanah, maka traktor

perlu diseimbangkan dengan beban saat memasang tambahan beban pada bagian

depan traktor. Dengan melakukan persiapan seperti ini, maka persiapan traktor

lelah Siap untuk dioperasikan dalam pengolahan tanah. .

Bagian-bagian traktor tangan adalah sebagai berikut:

1. Tuas perseneling utama traktor tangan

Tuas ini berfungsi untuk memindahkan susunan gigi pada persneleng

sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak dan poros

roda dapat diatur. Traktor tangan yang lengkap biasanya mempunyai 6

kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur. Kecepatan ini dapat dipilih sesuai

dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan.


2. Tuas persneleng cepat lambat traktor tangan

Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya terdiri

dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor tangan

dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi persneleng ini untuk

memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan transportasi

(berjalan dan menarik trailer atau gerobak). Dengan adanya tuas cepat lambat,

kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa dikurangi.

3. Tuas kopling utama traktor tangan

Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama. Bila

tuas dilepas pada posisi pasang atau on, maka tenaga motor akan tersambung

ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi netral atau bebas atau

off, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila ditarik

lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada pada

rumah kopling utama.

4. Tuas persneleng mesin rotary traktor tangan

Tuas ini berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO. Apabila

hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka tempatkan posisi

tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat dan sebaliknya. Kecepatan

putar pisau rotary dapat juga diatur dari posisi pemasangan rantai

penghubung.

5. Tuas persneleng kemudi

Tuas persneleng kemudi pada traktor tangan ada dua, masing-masing

berada di kiri dan kanan. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling
kemudi ke kanan dan ke kiri. Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan,

maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan

sehingga roda kanan akan berhenti dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu

juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.

6. Tuas gas traktor tangan

Tuas ini dihubungkan dengan tuas gas pada motor peggerak. Tuas ini

digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang

sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk

mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi stop.

7. Tombol lampu dan bel traktor tangan

Terkadang, traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga diperlukan

penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di jalan raya.

Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus dilengkapi

dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.

8. Tuas penyangga depan

Tuas ini menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan

mendorong penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan

hanya mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti, maka

untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.

Bagian-bagian traktor roda 4 adalah sebagai berikut:

1. Sistem kemudi, yaitu alat untuk digunakan dalam mengendalikan jalannya

atau operasi traktor di lapangan.


2. Roda depan, yaitu roda bagian depan traktor dari yang berfungsi sebagai

pengendalian, dan memiliki ukura diameter lebih kecil dari roda bagian

belakang.

3. Roda bagian belakang, dengan ukuran diameter lebih besar dari roda

bagian depan traktor yang berfungsi menumpu beban traktor dan peralatan

yang terpasang.

4. Chasis traktor, yaitu bagian rangka traktor roda empat yang juga

merangkap sebagai rumah dari sistem transmisi.

5. Pemberat, yaitu besi cor yang dirancang khusus untuk bisa menjadi

pemberat traktor agar tidak terangkat pada saat mengolah tanah.

6. Poros PTO yaitu, Poros yang difungsikan untuk bisa menggerakkan

peralatan yang dalam pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak rotary),

atau bisa untuk menggerakkan peralatan stasioner.

7. Sistem penyambungan peralatan , bentuk peralatan pengolahan tanah yang

relatif besar, maka pada traktor roda empat memerlukan mekanisme

penyambungan khusus, yakni Sistem penyambungan titik tiga (three hitch

point).

Beberapa hal ini perlu diperhatikan ketika hendak menggunakan traktor roda

empat dalam pengolahan tanah :

1. Atur posisi sudut bajak (peralatan yang lain) dengan permukaan tanah

disesuaikan dengan kondisi tanahnya (tanah berat atau ringan).

2. Pengaturan posisi sudut bajak dilakukan melalui tuas penyambungan titik

tiga.
3. Pasangkan beban sebagai penyeimbang di bagian depan traktor.

4. Traktor telah siap dioperasikan untuk pekerjaan dalam mengolah tanah.

Implement traktor dibedakan berdasarkan tahap penglohannya yaitu

pengolahan tanah pertama dan pengolahan tanah kedua. Masing-masing tahapan

memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pada pengolahan tanah pertama berfungsi

untuk membalikkan tanah, menghancurkan tanah dan membongkar tanah, alat-alat

yang digunakan dalam pengolahan tanah pertama yaitu bajak singkal, baja piring,

bajak rotari, bajak chisel bajak sub soil. Sedangkan pada pengolahan tanah kedua

berfungsi menggemburkan tanah dan meratakan tanah. Alat-alat yang digunakan

pada pengolahan tanah kedua yaitu garu piring, garu paku, garu pegas, garu rotari,

garu khusus, land roller dan pulverizers. Implement-inplement tersebut sangat

berperan penting dalam pengolahan tanah menggunakan traktor sebelum

dilakukan pengolahan lebih lanjut, agar tanah benar-benar siap untuk digarap atau

ditanami benih tanaman. Sehingga unsur hara yang ada pada tanah dapat terserap

oleh tanaman.

Cara mengoperasikan dan menghentikan traktor roda dua adalah sebagai

berikut:

1. Memulai mengoperasikan traktor tangan atau traktor roda dua

a. Sebelum menjalankan traktor, periksalah minyak pelumas, bahan bakar,

kekencangan baut, tegangan V-Belt, dan kelengkapan lainnya untuk

memastikan traktor dapat beroperasi dengan baik.


b. Pastikan V-Belt dalam posisi kendor (tidak meneruskan tenaga atau

putaran),kemudian hidupkan diesel dengan memutar Engkol Starter yang

tersedia.

c. Dalam Menghidupkan traktor, Seharusnya semua Komponen Pada Traktor

tersebut dapat berfungsi dengan baik.traktor yang menggunakan motor

diesel dihidupkan dengan engkol. Mula – mula engkol dipasang pada

poros engkol (crank Shaft). Setelah gas dibesarkan sedikit. Engkol diputar

beberapa kali sampai putarannya cukup untuk menghidupkan motor.

Sewaktu pemutaran, jangan lupa menarik alat penghilang kompresi

(dekompresi level). Jika tidak akan dapat memutar engkol motor.

d. Orang yang menghidupkan Traktor tersebut, harus sangat paham dan kenal

mengenai Traktor tersebut.

e. Dalam menghidupkan traktor tangan diperlukan tenaga yang kuat dalam

memutarkan Engkol, Karena Traktor tersebut bermesin Diesel yang

tekanannya berat.

f. Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor tangan”

g. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada padastang kemudi.

h. Mata memandang ke depan.

i. Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.

j. Jangan membelokkan stang kemudi

k. Jangan memindah posisi gigi persneleng

2. Cara menghentikan traktor tangan/ traktor roda dua:

a. Gas dikecilkan pada posisi idle.


b. Tuas kopling utama ditarik pada posisi “OFF”. Lalu ditarik kembali pada

posisi rem.

c. Persneleng dinetralkan.

d. Gas dikecilkan

Cara Mengoprasikan dan menghentikan Traktor Roda 4 adalah sebagai berikut:

Memulai menjalankan traktor roda empat

1. Lakukan langkah menghidupkan traktor

2. Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.

3. Tuas rem parkir dilepas

4. Pedal kopling diinjak penuh

5. Tuas persneleng cepat lambat dibindah ke posisi “cepat” atau “lambat”

6. Tuas persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).

7. Pedal kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat

mulai jalan.

8. Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”

9. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi. Posisi ibu jari

keluar.

10. Mata memandang ke depan.

11. Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.

12. Kedua kaki dipindah ke landasan, jangan di pedal gas, kopling atau rem.

13. Jangan membelokkan stang kemudi

14. Jangan memindah posisi gigi persneleng

Cara Menghentikan traktor roda 4, yaitu sebagai berikut:


1. Gas dikecilkan pada posisi idle untuk mengurangi kecepatan.

2. Injak pedal kopling sehingga posisi transmisi terlepas.

3. Injak pedal rem, traktror akan berhenti.

4. Persneleng utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan.


V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Traktor merupakan kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan

traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen

yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Bagian utama pada traktor

tangan adalah tenaga penggerak motor, kerangka dan transmisi atau penerus

tenaga traktor tangan, tuas kendali. Bagian-bagian traktor roda 4 yaitu sistem

kemudi, roda depan, roda bagian belakang, chasis traktor, pemberat, poros PTO,

sistem penyambungan peralatan.

B. Saran

Praktikum acara satu sudah bagus, dan dapat menerangkan mengebai traktor

dengan baik. Sarannya asisten praktikum harus lebih mendalami mengenai hal

yang akan diterangkan kepada praktikan, sehingga praktikan tidak bingung saat

asisten menerangkan bagian-bagian dari setiap komponen traktor dan mekanisme

kerja dari masing masing traktor. Kemuadian memperhatikan waktu dan tempat

untuk melaksanakan praktikum, sehingga praktikum akan berjalan dam kondusif.


DAFTAR PUSTAKA

Hardjosentono. 2006. Mesin-mesin Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.

Hardjomidjojo, 2008. Alat dan Mesin Pertanian. Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan,Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Kusno Hadiutomo. 2012. Mekanisasi Pertanian. Bogor: IPB Press

Mugneisyah. 2006. Mesin Pasca Pengelolahan Lahan. IPB : Bogor

Mulyoto H. 2006. Mesin-mesin Pertanian.Jakarta:Bumi Aksara.

Nawawi, 2001. Pengenalan Traktor Tangan (Hand Traktor).Jakarta:Erlangga.

Rizaldi. 2000. Bagian- Bagian dari Traktor. USU. Medan

Rizaldi, 2006. Mekanisasi Pertanian. Jakatra: PT Grasindo

Reksohadiprojo, S. 2006. Manajemen Pengolahan Pada Perusahaan Perkebunan.


BPFE : Yogyakarta

Siregar. 2004. Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian. Departemen


Pendidikan Nasional Jakarta

Sukirno, 1999. Peralatan yang digunakan dalam Pertanian. UGM. Yogyakarta.

Zaenal, 2003. Memilih, Menggunakan dan Merawat Traktor Tangan. Jakarta:PT


Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai