Anda di halaman 1dari 12

KULTUR AIR

LAPORAN PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan

dosen pengampu:

Dr. H. Taufik Rahman, M.Pd.

Dra. Sariwulan Diana, M.Si.

Oleh:

Kelompok 1

Pendidikan Biologi B 2016

Rifki Muhammad Siddiq NIM 1606346


Asmi Nur Azizah NIM 1603538
Haly Nur Fadhilah NIM 1604323
Navisha Armya Hazqil NIM 1600728
Raeyhan Masthura NIM 1604237

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2019
A. Judul
Kultur Air

B. Tujuan
Mengukur pengaruh unsur-unsur tertentu bagi pertumbuhan tumbuhan.

C. Waktu dan Tempat


Hari, tanggal : Senin, 18 September 2019
Waktu : 13.00-15.30 WIB.
Tempat : Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI

D. Landasan Teori

Hara merupakan unsur yang sangat diperlukan oleh tanaman. Hara banyak
terdapat dalam air tanah. Berdasarkan peranannya, hara dibagi menjadi
(Dwidhoesuptro, 1986):
1. Hara Esensial
Hara esensial sangat diperlukan tanaman untuk menyelesaikan siklus hidupnya.
Hara ini juga sangat dibutuhkan pada proses biokimia tertentu dan peranannya tidak
dapat digantikan oleh unsur lain. Bila unsur tersebut tidak ada, maka pertumbuhan
tanaman akan terhambat, dan akan tumbuh lebih lanjut jika unsur tersebut
ditambahkan. Hambatan pertumbuhan ini memberikan dambak seperti tanda kahat
(defisiensi) yang khas. Unsur yang termasuk hara esensial berjumlah 16 unsur, dan
terletak pada sistem periodik unsur pada garis Argon (Ar).
2. Hara Fungsional
Hara fungsional adalah hara yang apabila ada dalam tanah atau medium dapat
memperbaiki pertumbuhan tanaman. Misalnya. Unsur Natrium (Na) dapat
menggantikan peran dari unsur Kalium (K). Unsur lain yang merupakan unsur hara
fungsional adalah Kobalt (Co) yang berperan dalam memperkuat ketahanan
tanaman terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan tanaman itu sendiri.
3. Hara Potensial
Hara potensial adalah unsur hara yang sering ditemukan dalam tubuh tanaman,
akan tetapi belum jelas fungsi dari unsur hara ini.
Berdasarkan Jumlah yang dibutuhkan oleh tanaman, hara dapat dibagi menjadi 2
(Dwidhoesuptro, 1986) :
1. Unsur Hara Makro
Unsur ini sangat diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang sangat besar.
Unsur ini antara lain : N, P, S (anion) dan K, Ca, Mg (kation).
2. Unsur Hara Mikro
Unsur ini dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit. Umumnya unsur ini
antara lain : B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn. Akan tetapi pada tanaman tertentu Co, Se,
Si, Na dibutuhkan juga sebagai unsur hara mikro.
Penyerapan unsur hara pada tanaman bisa melalui daun dan akar. Pada daun
biasanya unsur hara yang dapat diangkut antara lain : CO2, O2, H2O dan sat
terlarut. Dan pada akar unsur hara yang dapat terserap antara lain : O2, H2O,
mineral anorganik dan zat organik terlarut
Metode kultur air adalah metode menumbuhkan tanaman-tanaman dengan air.
Air sebagai media diisikan dalam wadah seperti tabung kaca atau wadah lainnya,
kemudian dicampur dengan larutan pupuk atau larutan mineral untuk menyuplai
kebutuhan tanaman. Tumbuhan mempuyai akar yang dapat berfungsi sebagai alat
penyerapan unsur hara. Penyerapan unsur hara ini sangat penting bagi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman itu sendiri. Dalam mekanismenya akar akan menyerap
unsur hara dari dalam tanah (Pratiwi, 2007).
Setiap jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, tentunya memiliki
fungsi, kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dalam memberikan unsur
hara pada tanaman tentunya sangat penting dijaga keseimbangan dan pengaturan
kadar pemberian unsur hara tersebut, sebab jika kelebihan dalam pemberiannya
akan tidak baik dampaknya, demikian pula halnya jika yang diberikan tersebut
krang dari takaran yang semestinya diberikan. Berikut beberapa fungsi unsur hara
(Pratiwi, 2007):
1. Nitrogen : Penyusun purin, alkohid, enzim, zat pengatur tumbuh, klorofil,
membran sel, merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Nitrogen
diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman
seperti daun,batang dan akar.
2. Hydrogen sebagai elemen pokok pembangun bahan organic
3. Fosfor merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih / tanaman muda.
4. Kalium membantu pembentukan protein dan karbohidrat,memperkuat tubuh
tanaman.Kalsium merangsang pertumbuhan bulu-bulu akar.
5. Magnesium berperan dalam pembentukan buah.
6. Belerang membantu dalam pertumbuhan bintil akar.
7. Besi(Fe) penting bagi pembentukan hijau daun(klorofil).
8. Mangan berperan dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang
tua.

E. Alat dan Bahan


Tabel E.1. Alat yang diperlukan dalam percobaan kultur air
No. Nama alat Jumlah
1. Botol selai dengan tutupnya 4 buah
2. Kapas Secukupnya
3. Sedotan 4 buah
4. Kertas karbon 4 lembar
5. Pembolong tutup selai 1 unit

Tabel E.2. Bahan yang diperlukan dalam percobaan kultur air


No. Nama bahan Jumlah
1. Tumbuhan Pleomele sp. 4 buah
2. Larutan lengkap Sach 50 ml
3. Larutan tanpa unsur Ca 50 ml
4. Larutan tanpa unsur N 50 ml
5. Larutan tanpa unsur P 50 ml
6. Larutan tanpa unsur S 50 ml
7. Larutan tanpa unsur Mg 50 ml
8. Larutan tanpa unsur Fe 50 ml
9. Akuades Secukupnya (sekitar 500ml)
F. Langkah Kerja
Bagan F.1. Langkah Kerja pada Praktikum Kultur Air

Masing-masing medium Dipilih Pleomele


diukur pH-nya sampai sebanyak 4 buah, diukur
Larutan lengkap dan tidak
5,8. ditambahkan NaOH seluruh panjang daun,
lengkap disiapkan
dan HCl jika asam atau batang, akar dan tinggi
basa seluruhnya

Dimasukkan Pleomele ke Lubang yang satunya


Medium dimasukkan ke dalam botol berisi ditutup dengan kapas
botol dan diberi label medium melalui lubang untuk aerasi ketika
yang ada pada tutupnya pengamatan

Tumbuhan disimpan
Botol ditutup dengan Botol disimpan di tempat selama 2 minggu dan
kertas karbon dan diberi yang aman dan terkena diamati setiap 2 hari
label sinar matahari sekali dengan melakukan
aerasi
G. Hasil pengamatan
Tabel G.1 hasil pengamatan kultur air -Fe pada tanaman Pleomele sp.
Jenis Variabel yang diamati Waktu pengamatan
larutan 18/09/2019 20/09/2019 23/09/2019 25/09/2019 27/9/2019 1/10/2019 3/10/2019
Batang (tinggi) 8 cm - - - - - 8 cm
daun a 21 cm 21 cm 21 cm 21 cm 21 cm 21,2 cm 21,6 cm
daun b 19,7 cm 19,7 cm 19,7 cm 19,7 cm 19,7 cm 20,1 cm 20,1 cm
-Fe Daun daun c 19,5 cm 19,5 cm 19,5 cm 19,5 cm 19,5 cm 19,5 cm 19,5 cm
(tinggi) daun d 21 cm 21 cm 21 cm 21 cm 21 cm 21 cm 21 cm
daun e 14,4 cm 14,5 cm 14,5 cm 14,5 cm 14,5 cm 14,6 cm 14,6 cm
- - - - - - - -

Tabel G.2 hasil pengamatan kultur air -Ca pada tanaman Pleomele sp.
Jenis Variabel yang diamati Waktu pengamatan
larutan 18/09/2019 20/09/2019 23/09/2019 25/09/2019 27/9/2019 1/10/2019 3/10/2019
Batang (tinggi)
8 cm - - - - - 8 cm
daun a 19,1 cm 19,1 cm 19,1 cm 19,1 cm 19,1 cm 19,1 cm 19,1 cm
daun b 18 cm 18 cm 18 cm 18 cm 18 cm 18 cm 18 cm
-Ca
Daun daun c 17,7 cm 17,7 cm 17,7 cm 17,7 cm 17,7 cm 17,7 cm 17,7 cm
(tinggi) daun d 17,7 cm 17,7 cm 17,8 cm 17,8 cm 17,8 cm 17,8 cm 17,8 cm
daun e 15,9 cm 15,9 cm 15,9 cm 15,9 cm 15,9 cm 15,9 cm 15,9 cm
daun f 9,5 cm 9,5 cm 9,7 cm 9,7 cm 10 cm 10 cm 10 m
Tabel G.3 hasil pengamatan kultur air -N pada tanaman Pleomele sp.
Jenis Variabel yang diamati Waktu pengamatan
larutan 18/09/2019 20/09/2019 23/09/2019 25/09/2019 27/9/2019 1/10/2019 3/10/2019
Batang (tinggi)
7,5 cm - - - - - 7,5 cm
daun a 16,3 cm 16,3 cm 16,4 cm 16,4 cm 16,6 cm 16,6 cm 16,6 cm
daun b 13,7 cm 13,7 cm 13,7 cm 13,7 cm 13,7 cm 13,7 cm 13,7 cm
-N
Daun daun c 17 cm 17 cm 17 cm 17,1 cm 17,1 cm 17,1 cm 17,1 cm
(tinggi) daun d 16,5 cm 16,5 cm 16,5 cm 16,5 cm 16,5 cm 16,5 cm 16,5 cm
daun e 18,5 cm 18,5 cm 18,5 cm 18,5 cm 18,5 cm 18,5 cm 18,5 cm
daun f 19,2 cm 19,2 cm 19,2 cm 19,2 cm 19,2 cm 19,2 cm 19,2 cm

Tabel G.4 hasil pengamatan kultur air dengan larutan lengkap pada tanaman Pleomele sp.
Jenis Variabel yang diamati Waktu pengamatan
larutan 18/09/2019 20/09/2019 23/09/2019 25/09/2019 27/9/2019 1/10/2019 3/10/2019
Batang (tinggi)
8 cm - - - - - 8 cm
daun a 14,3 cm 14,3 cm 14,3 cm 14,3 cm 14,3 cm 14,3 cm 14,3 cm
Larutan daun b 17,4 cm 17,4 cm 17,4 cm 17,4 cm 17,4 cm 17,4 cm 17,4 cm
Lengkap Daun daun c 17,5 cm 17,5 cm 17,5 cm 17,5 cm 17,6 cm 17,6 cm 17,6 cm
(tinggi) daun d 16,2 cm 16,2 cm 16,2 cm 16,2 cm 16,2 cm 16,2 cm 16,2 cm
daun e 17,9 cm 17,9 cm 17,9 cm 17,9 cm 17,9 cm 17,9 cm 17,9 cm
daun f 16,5 cm 16,5 cm 16,6 cm 16,6 cm 16,6 cm 16,6 cm 16,6 cm
Tabel G.5 gambar hasil pengamatan tanaman Pleomele sp. dalam kultur air

Keadaan Awal Tanaman Keadaan Akhir Tanaman


Jenis
No.
Larutan
Daun Batang Akar Daun Batang Akar

1. -Fe

Gambar 1. Daun Gambar 2. Batang Gambar 3. Akar Gambar 4. Daun Gambar 5. Batang Gambar 6. Akar
tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele
sp.–Fe sp. –Fe sp. –Fe sp. –Fe sp. –Fe sp. –Fe
Sebelum diberi Sebelum diberi Sebelum diberi Setelah diberi Setelah diberi Setelah diberi
perlakuan perlakuan perlakuan perlakuan perlakuan perlakuan
2. - Ca

Gambar 7. Daun Gambar 8. Batang Gambar 9. Akar Gambar 10. Daun Gambar 11. Batang Gambar 12. Akar
tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele
sp. –Ca sp. –Ca sp. –Ca sp. –Ca sp. –Ca sp. –Ca
Sebelum diberi Sebelum diberi Sebelum diberi Setelah diberi Setelah diberi Setelah diberi
perlakuan perlakuan perlakuan perlakuan perlakuan perlakuan
3. -N

Gambar 13. Daun Gambar 14. Batang Gambar 15. Akar Gambar 16. Daun Gambar 17. Batang Gambar 18. Akar
tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele
sp. –N sp. –N sp. –N sp. –N sp. –N sp. –N
Sebelum diberi Sebelum diberi Sebelum diberi Setelah diberi Setelah diberi Setelah diberi
perlakuan perlakuan perlakuan perlakuan perlakuan perlakuan
4. Lengkap

Gambar 19. Daun Gambar 20. Batang Gambar 21. Akar Gambar 22. Daun Gambar 23. Batang Gambar 24. Akar
tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele tanaman Pleomele
sp. larutan lengkap sp. larutan lengkap sp. larutan lengkap sp. larutan lengkap sp. larutan lengkap sp. larutan lengkap
Sebelum diberi Sebelum diberi Sebelum diberi Setelah diberi Setelah diberi Setelah diberi
perlakuan perlakuan perlakuan perlakuan perlakuan perlakuan
H. Pembahasan

I. Jawaban Pertanyaan

1. Mengapa botol yang digunakan harus ditutup dengan kertas karbon?


Jawab: Botol harus ditutup dengan kertas karbon yang berwarna gelap karena
jikaada cahaya yang masuk kemungkinan dapat terkontaminasi oleh bakteri
tanaman Protista. Selain itu, agar sesuai dengan lingkungan sebenarnya yang
gelap di bawah permukaan air atau tanah.
2. Mengapa medium harus diaerasi?
Jawab: Medium harus diaerasi karena untuk memberikan oksigen kepada
tanaman tersebut, jika tidak diaerasi atau kekurangan oksigen maka pertumbuhan
tidak akan optimal.
3. Adakah perbedaan antara perlakuan yang anda amati? Jelaskan!
Jawab: Ya, terdapat perbedaan dari keempat perlakuan yang kami amati. Pada
tumbuhan dengan larutan lengkap terlihat segar dan semuanya tumbuh dengan
baik sedangkan pada tumbuhan Pleomele lainnya yang kekurangan unsur
nitrogen, besi dan kalsium dapat dilihat ujung daunnya menguning dan layu,
terdapat bintik-bintik kuning, dan pada tumbuhan yang tidak ada kalsiumnya
pertumbuhan akarnya menjadi terhambat sehingga memiliki ukuran akar yang
sangat pendek.
4. Pada hari keberapa tumbuhan yang anda amati mulai menunjukkan perubahan?
Gejala apa saja yang anda lihat?
Jawab: Pada pengamatan yang kedua karena sudah terlihat pada tanaman yang
kekurangan unsur ada tanda dengan perubahan dari daun yang tidak segar seperti
adanya lubang, ujung daun menjadi kuning dan layu, dsb.

J. Kesimpulan
Tumbuhan memerlukan unsur esensial dalam jumlah besar (makronutrien) dan
tumbuhan juga memerlukan unsur esensial lainnya dalam jumlah kecil yang disebut
mikronutrien yang berguna dalam proses pertumbuhan. Pemberian unsur tertentu
pada tumbuhan Pleomele memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan
Pleomele. Dikarenakan setiap unsur-unsur tersebut memiliki peran tertentu terhadap
pertumbuhan Pleomele.
DAFTAR PUSTAKA

Dwidhoesuptro. (1986). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia


Pratiwi, dkk. (2007). Biologi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai