Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

Judul Praktikum :

Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 7 Oktober 2021

Praktikan : 1. Azzahra Hafjuwika Istiqomah (1901025043)

2. Bintang Maha Putra Tasik (1901025

3. Endah Permatasari (1901025007)

4. M. Maulana Zufar Rofid (1901025455)

5. Sekar Reviyana Larasati (1901025176)

Kelas : 5G – PGSD

A. Landasan Teori
Organ pokok pada tumbuhan meliputi akar, batang dan daun. Organ
modifikasi pada tumbuhan meliputi bunga, buah dan biji. Akar berperan
mempertkuat berdirinya tumbuhan dan menyerap air dan zat hara dalam tanah.
Sistem perakaran dibedakan atas akar serabut dan akar tunggal. Batang
berperan sebagai alat transportasi pada tumbuhan, jenis batang ada batang
berkayu, batang basah, dan batang rumput. Batang tumbuhan monokotil tidak
bercabang dan tidak berkambium sedangkan batang tumbuh dikotil bercabang
dan berkambiun. Daun berperan sebagai tempat fotosintesis. Tipe pertulangan
daun ada yang menyirip, menjari melengkung, dan sejajar. Bungan merupakan
organ reproduksi pada tumbuhan. Bunga terdiri dari bagian-bagian bunga
seperti kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Buah merupkan hasil dari
pembuahan pada tumbuhan. Biji merupakan alat perkembangan utama, jenis
biji terdiri dari biji berkeping satu (monokitil) dan biji berkeping dua (dikotil)
B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui bagian-bagian tumbuhan
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. 3 jenis tumbuhan (taneman anggur, pohon jeruk, dan taneman papaya
jepang)

D. Rangkaian Alat Praktikum

E. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang dibutuhkan
2. Amati bagian-bagian tumbuhan mulai dari akar sampi biji
3. Identifikasi jenis akr, struktur batang, jenis pertulungan daun, jumlah
kelopak bunga dan jumlah keping biji setiap tumbuhan

F. Perolehan Data

G. Analisis Data

H. Kesimpulan
Dari hasil pratikum yang telah kami lakukan bersama kelompok, dapat kita
simpulkan bahwa Daun anggur berbentuk jantung yang mempunyai tepi
bergerigi dan tepinya berlekuk atau bercangap. Daunnya mempunyai tulang
menjari, ujungnya runcing dan berbentuk bulat Batang anggur dibiarkan
tumbuh liar, batang anggur mempunyai cabang yang tidak jauh dari
permukaan tanah. Tanaman jeruk memiliki system perakaran yakni akar
tunggang yang strukturnya sangat kokoh. Tanaman Pepaya Jepang ini
termasuk dalam tanaman semak yang tingginya mencapai 6 meter. Bunganya
termasuk uniseksual hingga lonjong bagian-bagian dari tumbuhan termasuk
batang, daun, akar, buah dan bunga saling berkesinambungan untuk
menghasilkan bibit yang lebih unggul
I. Daftar Pustaka
LAPORAN PRAKTIKUM

Judul Praktikum : Transportasi Tumbuhan

Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 7 Oktober 2021

Praktikan : 1. Azzahra Hafjuwika Istiqomah (1901025043)

2. Bintang Maha Putra Tasik (1901025

3. Endah Permatasari (1901025007)

4. M. Maulana Zufar Rofid (1901025455)

5. Sekar Reviyana Larasati (1901025176)

Kelas : 5G – PGSD

A. Landasan Teori
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe
sel yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai
saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal
sekaligus berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut,
sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai
kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang
membentuk kayu pada batang. Sedangkan Floem adalah jaringan pengangkut
yang berfungsi mengantarkan kasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.
Floem biasanya disebut sebagai pembuluh tapis, karena ada sel sel tapis yang
mirip dengan saringan. Pada batang tumbuhan dikotil, floem ada di sebelah
luar dari xylem.
Di dalam tubuh makhluk hidup selalu terjadi sistem transportasi. Sistem
transportasi ini terjadi melalui proses pengangkutan nutrisi, oksigen,
karbondioksida, dan sisa metabolisme. Transportasi pada tumbuhan
melibatkan jaringan seperti tabung yang disebut xilem dan floem. Air dan
mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar, kemudian diangkut melalui
xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di daun
akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan zat
makanan. Xilem dan floem adalah jaringan pengangkut yang salurannya
terpisah. Xilem yang ada di akar bersambungan dengan xilem yang ada di
batang dan di daun. Floem juga bersambungan ke semua bagian tubuh
tumbuhan.

B. Tujuan Praktikum
Untuk memahami proses pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan
melalui xylem (pembuluh kayu).

C. Alat dan Bahan Praktikum


1. Gelas 3 buah
2. Air Secukupnya
3. Sawi 3 batang
4. Pewarna makanan 2 (Merah dan ungu)

D. Rangkaian Alat Praktikum


Menyiapkan gelas plastik dengan ukuran 400 ml, kemudian berikan label
yang bertuliskan A, B dan C pada masing-masing gelas.

E. Prosedur Praktikum

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum.


2. Memberikan label yang bertuliskan A, B dan C pada masing-masing
gelas.
3. Memasukan air 200 ml pada masing-masing gelas A, B dan C.
4. Memotong tiga helai sawi dan memasukannya ke dalam masing-masing
gelas A, B dan C yang sudah berisi air.
5. Menuangkan dua atau tiga tetes pewarna makanan merah ke dalam gelas
A dan pewarna makanan ungu ke dalam gelas C. Sedangkan pada gelas B
tidak diberi pewarna karena untuk perbandingan.
6. Setelah semua proses dilakukan, kemudian diamkan sawi beserta larutan
pewarna selama kurang lebih 1 jam dan amati perubahan yang terjadi
pada daun dan batang tanaman Sawi.
F. Perolehan Data

Nama Kondisi Daun Kondisi Batang Tinggi Air pada


Tanaman Gelas
Tanaman A Berubah warna Berubah warna
menjadi merah menjadi merah
Tanaman B Tidak berubah Tidak berubah
karena tidak diberi karena tidak
warna diberi warna
Tanaman C Berubah warna Berubah warna
menjadi ungu menjadi ungu

G. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan praktikum sistem transportasi air
dan mineral pada batang akan dianalisis dengan menggunakan analisis
statistika deskriptif.
1. Tanaman sawi pada gelas A yang diberi larutan pewarna merah, merubah
batang dan daunnya menjadi berwarna merah. Dan tinggi air yang
diperoleh pada gelas A yaitu
2. Tanaman sawi pada gelas B yangtidak diberi larutan pewarna, tidak
merubah warna pada batang dan daunnya. Dan tinggi air yang diperoleh
pada gelas B yaitu
3. Tanaman sawi pada gelas C yang diberi larutan pewarna merah, merubah
batang dan daunnya menjadi berwarna merah. Dan tinggi air yang
diperoleh pada gelas C yaitu

H. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil praktikum Transportasi Tumbuhan dengan
menggunakan sawi putih dapat disimpulkan bahwa transportasi tanaman sawi
putih memerlukan penyerapan yang lengkap dari batang hingga menuju daun.
Pada tanaman sawi putih terdapat sel yang ada di tumbuhan tersebut yang
dapat mengangkut air, yaitu xilem. Sawi putih dapat menyerap air warna
tersebut karena semua tanaman bagian akar, batang dan daun dapat menyerap
air sehingga daun dan batang sawi putih terjadi perubahan warna pada
seratnya mengikuti warna air tersebut.

I. Daftar Pustaka
LAPORAN PRAKTIKUM

Judul Praktikum :

Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 7 Oktober 2021

Praktikan : 1. Azzahra Hafjuwika Istiqomah (1901025043)

2. Bintang Maha Putra Tasik (1901025

3. Endah Permatasari (1901025007)

4. M. Maulana Zufar Rofid (1901025455)

5. Sekar Reviyana Larasati (1901025176)

Kelas : 5G – PGSD

A. Landasan Teori
Putri malu atau Mimosa pudica merupakan tumbuhan yang berasal dari
Amerika tropis, yang ditemukan pada ketinggian 1200 M diatas permukaan
laut. Ciri-ciri tumbuhan putri malu atau Mimosa pudica adalah daun berupa
daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jika daun disentuh sirip
akan melipatkan diri menyirip rangkap.
Bawang Bombai atau Allium Cepa Linnaeus yaitu jenis bawang yang
sangat banyak dan luas dibudidayakan, dipakai sebagai bumbu maupun bahan
masakan, mempunyai wujud bulat dan berdaging tebal.
Gerak pada tumbuhan terbagi menjadi dua yaitu gerak endonom yaitu
gerak yang rangsangannya berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri,
sedangkan gerak etionom adalah gerak yang rangsangannya berasal dari luar .
Gerak Etionom terdiri atas gerak tropisme, gerak taksis dan gerak nasti.
Gerak tropisme adalah gerak sebagian tubuh tumbuhan yang arah gerak
dipengaruhi oleh arah rangsang, terdiri atas gerak fototropisme (foto=cahaya),
geotropism (geo=bumi), dan sebagainya. Gerak taksis adalah gerak seluruh
bagian tumbuhan yang arah gerak dipengaruhi arah rangsang, terdiri atas
fototaksis (foto=cahaya), kemotaksis (kemo=kimia). Gerak nasti adalah gerak
sebagian tubuh tumbuhan yang arah gerak tidak dipengaruhi oleh arah
rangsang, terdiri atas seismonasti (seismo=getaran), termonasi (termo=suhu),
niktinasti (nikti=malam) dan sebagainya.

B. Tujuan Praktikum
Dengan adanya praktikum ini, mahasiswa diharapkan bisa mengamati :
1. Gerak seismonasti
2. Gerak nistinasi
3. Gerak geotropisme dan gerak fototropisme pada tumbuhan.

C. Alat dan Bahan Praktikum


Praktikum I Gerak seismonasti dan Niktinasi
1. Tanaman putri malu dalam pot 2 buah
2. Kotak dari karton warna hitam 1 buah
3. Gunting 1 buah

Praktikum II Gerak Geotropisme dan Fototropisme

1. Bawang bombai 1 buah


2. Gelas plastik 1 buah
3. Tusuk sate 1 buah
4. Pisau 1 buah
5. Air secukupnya

D. Rangkaian Alat Praktikum


Praktikum I Gerak seismonasti dan Niktinasi
Membuat kotak persegi panjang berbahan kardus yang kemudian dilapisi
dengan karton hitam pada setiap sisinya.

Praktikum II Gerak Geotropisme dan Fototropisme

Menyiapkan gelas plastik dengan ukuran 400 ml


E. Prosedur Praktikum
Praktikum I Gerak seismonasti dan Niktinasi
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum.
2. Memberikan label A dan B pada masing-masing pot putri malu.
3. Setelah diberi label, simpan pot A putri malu dibawah sinar matahari
sedangkan pot B putri malu dimasukan ke dalam kotak hitam.
4. Melakukan sentuhan sentuhan halus, sedang dan juga kasar terhadap
daun-daun putri malu.
5. Mengamati reaksi ke dua tumbuhan putri malu tersebut.

Praktikum II Gerak Geotropisme dan Fototropisme

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum.


2. Memotong bagian atas dan bagian bawah bawang bombai.
3. Menusukan bagian tengah bawang bombai menggunakan tusuk sate.
4. Mengisikan gelas dengan air secukupnya, jangan sampai mengenai bagian
bawah bawang.
5. Meletakan bawang bombai yang telah ditusuk di atas gelas yang berisi air.
6. Mengamati kurang lebih selama 5 hari apa yang terjadi pada bawang
bombai tersebut.

F. Perolehan Data
Praktikum I Gerak Niktinasi

Reaksi daun putri malu


Mula-mula ½ jam kemudian
No Pot Putri Malu
1. Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka
(Pot A)
2. Disimpan di tempat gelap Daun terbuka Daun tertutup
(Pot B)

Praktikum I Gerak seismonasti

No Jenis sentuhan pada Reaksi dari daun Keterangan


daun putri malu putri malu
1. Halus Daun menutup Daun cepat membuka
dengan lambat kembali
2. Sedang Daun menutup Daun perlu waktu
agak cepat kurang lebih 2 menit
untuk membuka kembali
3. Kasar Daun menutup Daun perlu waktu
dengan cepat kurang lebih 4 menit
untuk membuka kembali

Praktikum II Gerak Geotropisme

Gerak Hasil pengamatan hari ke - keterangan


1 2 3 4 5

Geotropism
e

Praktikum II Gerak Fototropisme

Gerak Hasil pengamatan hari ke - keterangan


1 2 3 4 5

Fototropisme

G. Analisis Data
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan
gerak geotropismedan fototropisme pada tumbuhan. 
 Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan
sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus,
proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak
cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat
menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-
tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang
kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
 Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Pengamatan niktinasti
pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang
atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan
di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang
berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada
saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
 Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif,
misalnya gerakan akar menuju air. Jika arah geraknya menjauhi rangsang
disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi air.
Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara
normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara
bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang
menjauhi tanah.

H. Kesimpulan

I. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai