Anda di halaman 1dari 14

KARYA INOVASI PEMBELAJARAN

A. Ide Dasar
1. Konsep dasar dan pendekatan teori.
Tumbuhan sebagai makhluk hidup tentu memerlukan makan dan minum. Secara
umum sumber bahan makanan tumbuhan berada di dalam tanah berupa air dan mineral.
Sebagian tumbuhan melakukan fotosintesis yaitu memasak bahan makanan sendiri.
Tempat memasak bahan makanan tersebut berada di dalam daun. Jadi dengan demikian
terdapat perpindahan air dan mineral yang berada di dalam tanah sampai di daun tempat
memasak, melalui akar, batang, dan ranting, serta dengan bantuan apa daun tersebut
memasak bahan makanan tersebut. Perjalanan air dan mineral ini, serta proses
memasaknya sulit untuk diamati.
IPA merupakan mata pelajaran yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung (kontekstual). Nurhadi dkk (2004: 3) menjelaskan bahwa
belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang dipelajarainya, bukan
“mengetahui”nya. Selanjutnya pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar
dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan salah satu konsep inilah media pembelajaran “viagraminofosis” ini
dirancang. Jika pembelajaran ini diterapkan dengan benar, diharapkan siswa akan terlatih
untuk dapat menghubungkan apa yang diperoleh di kelas dengan kehidupan dunia nyata
yang ada di lingkungannya.
2. Jenis inovasi pembelajaran.
Menurut penulis jenis inovasi ini pembelajaran “viagraminofosis” ini merupakan jenis
penemuan. Hal ini dikarenakan mungkin karena keterbatasan dan kekurangan referensi
penulis, selama ini penulis belum menemukan media yang sejenis ini. Selama ini yang
penulis lakukan dengan cara membawa batang seledri lalu batangnya dipotong kemudian
dimasukkan ke dalam gelas yang diisi air berwarna merah, dan air tersebut akan mengisi
rongga batang seledri tersebut.

3. Desain/rancang bangun.
Media pembelajaran “viagraminofosis” didesain/rancang untuk satu kali kegiatan jika
hasilnya sudah mencapai indikator keberhasilan. Tetapi jika dalam satu kali pertemuan
belum mencapai indikator kerberhasilan maka kegiatan akan diulangi pada pertemuan
kedua dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan pada pertemuan pertama.
Selain itu media ini dirancang untuk digunakan dalam satu kelompok. Satu kekompok
terdiri dari empat orang sampai lima orang. Agar siswa dapat melakukan percobaan
dengan benar maka dalam melakukan percobaan siswa dipandu dengan lembar kerja siswa
(LKS).
4. Definisi operasional karya inovasi pembelajaran.
Definisi operasional dalam penulisan ini adalah peningkatan pemahaman siswa kelas
V SDN Wates 5 Kota Mojokerto pada mata pelajaran IPA tentang gerak air, mineral dan
fotosintesis pada tumbuhan berhijau daun yang didapat selama proses dan setelah
pembelajaran dengan menggunakan media viagraminofosis.
Peningkatan pemahaman di sini ditandai dengan kemapuan memprediksi, mengamati,
keberanian melakukan percobaan dan kemampuan membuat kesimpulan, tentang gerak air,
mineral, dan fotosintesis pada tumbuhan berhijau daun setelah menggunakan media
viagraminofosis.
B. Rancangan Karya Inovasi Pembelajaran
Media pembelajaran “viagraminofosis” didesain/rancang seperti gambar berikut.

Gambar 3.1 Desain/rancangan karya inovasi pembelajaran


C. Proses Penemuan/Pembaharuan
1. Alat dan Bahan
Untuk membuat alat praktikum viagraminofosis ini diperlukan alat dan bahan:
1. Selang 9. Kabel
2. Kertas tisue 10. Rumah baterai (Jika tidak tersedia
3. Pewarna bubuk listrik)
4. Botol air mineral 11. Baterai (jika tidak tersedia listrik)
5. Botol plastik kecil 12. Bohlam kecil
6. Pipa paralon 13. Corong air dilapisi aluminium foil
7. Tutup paralon 14. Pipa listrik
8. Air 15. Triplek

Gambar: 3.2. Alat dan bahan media Viagraminofosis


2. Proses Pembuatan
Media “viagraminofosis” ini dalam proses pembuatannya tidak harus mengikuti
langkah-langkah yang baku seperti dalam penulisan ini, karena pada dasarnya pembuatan
media ini dapat berlangsung terpisah-pisah, artinya mana yang harus didahulukan dan
mana yang harus diakhirkan, hal ini tidak terlalu penting, namun yang terpenting adalah
bagaiman media ini dapat digunakan dengan tepat dan efektif. Berikut penulis sampaikan
langkah-langkahnya secara garis besar:
Langkah-langkah Pembuatan Media Viagraminofosis.
a) Sediakan alat dan bahan antara lain selang, kertas tisue (kertas tisue untuk daun
dalamnya diberi pewarna bubuk warna hijau.

Gambar: 3.3 Gambar rancangan daun.

b) Untuk kertas tisue dalam batang diberi pewarna bubuk warna merah).
Gambar: 3.4 Gambar calon isi batang.

c) Masukkan kertas tissu yang telah diberi bubuk pewarna merah ke dalam botol
kecil.

Gambar: 3.5 Gambar rancangan batang.

d). Rangkai langkah-langkah di atas menjadi seprti gambar berikut:

Gambar: 3.6 Gambar rangkaian batang dan daun


e). Rangkai botol air mineral, botol plastik, tutup botol/paralon, rangkaikan seperti
gambar berikut:

Gambar: 3.7 Gambar rangkaian botol air mineral, botol plastik, tutup botol/paralon
f) Buatlah papan pratikum, yang terdiri dari kabel, rumah baterai, baterai, bohlam
kecil, corong air yang telah diberi aluminium foil, pipa listrik, dan triplek, serta
kayu/papan untuk tempat praktikum.
Gambar: 3.8 Gambar rangkaian sumber cahaya dan papan praktek
g) Rangkai semua alat sehingga nampak seperti gambar berikut, dan siap untuk
digunakan sebagai alat praktikum.

Gambar: 3.9 Gambar media viagraminofosis yang telah dirangkai

D. Aplikasi Praktis dalam Pembelajaran


Penggunaan media Viagraminofosis ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Sediakan alat dan bahan antara lain alat praktikum yang telah dirangkai, dan air
jernih.

Gambar: 3.10 gambar persiapan alat percobaan viagraminofosis


2. Kegiatan dimulai dengan mempersiapkan siswa untuk siap menerima pelajaran,
membuka pelajaran dengan cara memberi salam, menanyakan kabar siswa, berdoa,
dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan kali ini
yaitu: pada akhir kegiatan nati siswa akan paham tentang gerak air, mineral, dan
proses fotosintesis pada tumbuhan berhijau daun.
3. Guru memberikan penjelasan tentang bagian-bagian tumbuhan sambil
menunjukkan pada alat visualisasi antara lain: akar, batang, dan daun. Di akar
terdapat tudung akar untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Batang
untuk mengangkut air yang diisap akar dari tanah ke daun. Di batang terdapat
xilem sebagai saluran pengangkut air dan mineral ke daun, dan floem untuk
mengangkut makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan,
serta daun tempat proses pembuatan makanan bagi tumbuhan.
4. Guru membagikan lembar panduan percobaan, kemudian meminta siswa untuk
melakukan percobaan sesuai petunjuk/panduan, lalu guru membimbing siswa
dalam melakukan percobaan. Langkah-langkah percobaanya sebagai berikut:
a. Amati bagian-bagian tumbuhan (yang terdapat pada alat visualisasi), dan air
(dalam botol).
b. Siswa diminta untuk memprediksi apa yang terjadi jika botol yang berisi air itu
di pindahkan ketempat yang lebih tinggi dari pada rangkain visualisasi
tumbuhan. (mengalir atau tidak mengalir)
c. Siswa membuka tutup botol yang berisi air tersebut, lalu mengamati dan
menuliskan hasilnya. (air mengalir)
d. Siswa mengamati gerak air tersebut, di sini guru sambil memberikan
bimbingan, dan memberikan pertanyaan mengapa air berubah warna?
(menunjukkan bahwa air sudah bercampur dengan mineral dari dalam tanah)
serta memberi pertanyaan melalui apa air dan mineral tersebut sampai di
batang? (zilem)
Gambar 3. 14 gambar siswa mengamati gerak air dan mineral
e. Siswa dapat dibantu guru menyalakan lampu. Di sini guru memberikan
penjelasan bahwa tumbuhan memerlukan cahaya.
f. Siswa mengamati gerak air dan mineral dari dalam tanah (visualisasi). Guru
memberikan pertanyaan kepad siswa apa yang terjadi jika air dan mineral
sampai di daun? Mengapa air dan mineral berubah warna? Di sini guru
memberikan bimbingan tentang fungsi cahaya.
g. Siswa masih tetap mengamati gerak air dan mineral, guru memberikan
pertanyaan mengapa air dan mineral berubah warna menjadi hijau tua? Di sini
guru memberi penjelasan bahwa perubahan warna tersebut berubah warna hijau
tua karena daun tersebut telah melakukan fotosintesis yang menghasil makanan
yang siap untuk diedarkan ke seluruh bagian-bagian tumbuhan dan sebagai
cadangan makanan.
h. Siswa mengambil keseimpulan hasil percobaan tentang gerak air, mineral dan
proses fotosintesis.
5. Siswa membacakan kesimpulan hasil percobaannya di tempat kelompoknya.
6. Siswa mengerjakan soal tes tertulis.
7. Guru memberi penguatan dan menutup pembelajaran.
E. Data Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran selesai pada setiap pertemuan, selanjutnya guru
mencermati proses dan hasil pembelajaran.
1. Data proses pembelajaran
Data proses pembelajaran didapat dari hasil pengamatan guru. Pengamatan guru
meliputi: I = memprediksi, II= pengamatan, III= keberanian, dan IV = kesimpulan
Tabel. 3.1.
Hasil pengamatan proses pembelajaran pertemuan I
Aspek yang dinilai    
No Nama Siswa
I II III IV JML NA
1 Ahmad Rifat 3 3 4 5 15 7,5
2 Ahmad Yusfi 3 3 4 4 14 7
3 Ariqoh Widyawati 3 4 4 4 15 7,5
4 Asti Anggraini 4 3 3 4 14 7
5 Hajihan Nursafira 3 4 3 4 14 7
6 Hargi Sanggraha 4 4 3 4 15 7,5
7 Jihan Okta Fayosa 3 4 4 4 15 7,5
8 Marsela Yunita A 3 4 4 4 15 7,5
9 M. Khoirul Rizal 4 3 4 4 15 7,5
10 Mecca Farah Dita 4 3 4 4 15 7,5
11 Mohammad Faibil 3 3 4 5 15 7,5
12 Mohammad Faruk 3 4 3 5 15 7,5
13 Mohammad Jeki 4 3 4 4 15 7,5
14 Mohammad Romadhon 4 3 3 4 14 7
15 Mohammad Erdiansyah 4 4 4 4 16 8
16 Nofa Lefia Janita 3 4 3 5 15 7,5
17 Nofi Lefia Janita 4 3 3 5 15 7,5
18 Nurul Hikmah Ikahayati 3 4 4 4 15 7,5
19 Rakha Suraih 4 4 3 4 15 7,5
20 Rendra Rusli Permana 4 5 4 4 17 8,5
21 Ridha Ananda 3 3 3 4 13 6,5
22 Rizki Ibnu Farit 4 4 4 4 16 8
23 Rohid Ferdiansyah 4 3 3 4 14 7
24 Sabrina Ayuningtyas 4 4 3 4 15 7,5
25 Siti Nurhaliza 3 4 4 4 15 7,5
26 Solehudin Al Ayubi 4 4 3 4 15 7,5
27 Sufiana 3 4 4 4 15 7,5
  Jumlah 95 98 96 113
  Rata-Rata 3,52 3,63 3,56 4,19
Prosentase keberhasilan 70,37 72,69 71,11 83,700
Sumber data penulis. Rentang nilai tiap aspek 1 sampai 5
Tabel. 3.2.
Hasil pengamatan proses pembelajaran pertemuan II
N Aspek yang dinilai    
Nama Siswa
o I II III IV JML NA
1 Ahmad Rifat 4 4 5 5 18 9
2 Ahmad Yusfi 4 4 4 4 16 8
3 Ariqoh Widyawati 4 5 4 5 18 9
4 Asti Anggraini 4 4 4 5 17 8,5
5 Hajihan Nursafira 4 4 5 4 17 8,5
6 Hargi Sanggraha 4 5 4 4 17 8,5
7 Jihan Okta Fayosa 4 5 4 5 18 9
8 Marsela Yunita A 4 4 5 5 18 9
9 M. Khoirul Rizal 4 4 5 5 18 9
10 Mecca Farah Dita 4 5 4 4 17 8,5
11 Mohammad Faibil 4 5 5 5 19 9,5
12 Mohammad Faruk 4 5 5 5 19 9,5
13 Mohammad Jeki 4 4 5 4 17 8,5
14 Mohammad Romadhon 4 4 5 4 17 8,5
15 Mohammad Erdiansyah 4 4 5 4 17 8,5
16 Nofa Lefia Janita 4 5 5 5 19 9,5
17 Nofi Lefia Janita 4 4 5 5 18 9
18 Nurul Hikmah Ikahayati 4 4 4 4 16 8
19 Rakha Suraih 4 4 4 4 16 8
20 Rendra Rusli Permana 5 5 5 5 20 10
21 Ridha Ananda 4 4 5 4 17 8,5
22 Rizki Ibnu Farit 4 5 4 4 17 8,5
23 Rohid Ferdiansyah 4 4 5 4 17 8,5
24 Sabrina Ayuningtyas 4 4 4 5 17 8,5
25 Siti Nurhaliza 3 4 5 5 17 8,5
26 Solehudin Al Ayubi 4 4 5 5 18 9
27 Sufiana 4 4 4 5 17 8,5
  Jumlah 108 117 124 123
  Rata-Rata 4,00 4,33 4,59 4,56
Prosentase ketuntasan 86,6 91,8 91,1
80
(%) 6 5 1
Sumber data penulis.
Rentang nilai tiap aspek 1 sampai 5
4,1 s/d 5 = baik sekali 2,1 s/d 3 = cukup
3,1 s/d 4 = baik 1,1 s/d 2 = kurang

Kategori Nilai Akhir:


8 - 10 = Amat baik (A) 2 – 3,99 = Kurang (D)
6 - 7,99 = Baik (B) 0 – 1,99 = Sangat kurang (E)
4 – 5,99 = cukup (C)
Selaian mencermati proses pembelajaran guru juga mencermati hasil pembelajaran
yang diperoleh melalui tes tertulis, yang mana selama dua kali pertemuan hasilnya
nampak sebagai berikut.
2. Data hasil pembelajaran
Berikut tabel hasil setelah pembelajaran yang diperoleh dari dua kali pertemuan.
Tabel. 3.3
Data hasil pembelajaran
Pertemuan I Pertemuan II
No Nama Siswa
Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan
1 Ahmad Rifat 5 TT 7 T
2 Ahmad Yusfi 6 TT 8 T
3 Ariqoh Widyawati 6 TT 8 T
4 Asti Anggraini 5 TT 8 T
5 Hajihan Nursafira 5 TT 8 T
6 Hargi Sanggraha 6 TT 9 T
7 Jihan Okta Fayosa 5 TT 8 T
8 Marsela Yunita A 7 T 8 T
9 M. Khoirul Rizal 6 TT 8 T
10 Mecca Farah Dita 5 TT 8 T
11 Mohammad Faibil 6 TT 9 T
12 Mohammad Faruk 7 T 9 T
13 Mohammad Jeki 6 TT 9 T
14 Mohammad Romadhon 7 T 8 T
15 Mohammad Erdiansyah 6 TT 8 T
16 Nofa Lefia Janita 7 T 10 T
17 Nofi Lefia Janita 7 T 9 T
18 Nurul Hikmah Ikahayati 5 TT 7 T
19 Rakha Suraih 5 TT 7 T
20 Rendra Rusli Permana 7 T 10 T
21 Ridha Ananda 5 TT 7 T
22 Rizki Ibnu Farit 6 TT 8 T
23 Rohid Ferdiansyah 5 TT 7 T
24 Sabrina Ayuningtyas 5 TT 7 T
25 Siti Nurhaliza 6 TT 8 T
26 Solehudin Al Ayubi 6 TT 7 T
27 Sufiana 5 TT 8 T
  Jumlah 157 T= 6 218 T=27
  Rata-Rata 5,81 TT= 21 8,07 TT=0
Prosentase ketuntasan (%) 58,15 80,74
Sumber: data penulis
F. Analisis Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran
1. Deskripsi proses pembelajaran
Data proses pembelajaran selanjutnya dianalisis. Untuk memudahkan proses analisis
digunakan tabel seperti berikut:
Tabel. 3.4
Analisis proses pembelajaran
  I II III IV
Pertemuan I 3,52 3,65 3,56 4,19
Pertemuan II 4 4,33 4,59 4,56
Peningkatan 0,48 0,68 1,01 0,37
Prosentase Naik 9,6% 13,6% 20,2% 7,4%
Rentang nilai tiap aspek 1 sampai 5
4,1 s/d 5 = baik sekali 2,1 s/d 3 = cukup
3,1 s/d 4 = baik 1,1 s/d 2 = kurang
Kategori Nilai Akhir:
8 - 10 = Amat baik (A) 2 – 3,99 = Kurang (D)
6 - 7,99 = Baik (B) 0 – 1,99 = Sangat kurang (E)
4 – 5,99 = cukup (C)
Selanjutnya dalam bentuk grafik dapat disajikan sebagai berikut.
12

10

8 Series1
Series2
6
Series3
4 Series4

Grafik 3.1. Grafik prosentase kenaikan nilai proses pembelajaran.


Mencermati data dan grafik proses pembelajaran dari dua kali pertemuan tersebut
dapat dideskripsikan sebagai berikut.
a. Kemampuan memprediksi. Pada pertemuan pertama kemampuan siswa memprediksi
proses percobaan rata-rata sebesar 3, 52. Hal ini menunjukkan pada proses ini rata-rata
menunjukkan nilai baik, tetapi hal ini masih dapat ditingkatkan. Untuk itu dengan
memperhatikan aspek lainnya maka dilakukan pertemuan kedua. Pada pertemuan
kedua menunjukkan nilai rata-rata kemampuan memprediksi sebesar nilai 4,00. Hal ini
menunjukkan adanya kenaikan sebesar 9,6%. Pada aspek kemampuan memprediksi ini
dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa menunjukkan kemampuan yang “baik”.
b. Kemampuan mengamati. Pada pertemuan pertama kemampuan siswa dalam mengamati
rata-rata sebesar 3, 65 sudah mencapai pada kategori baik. Tetapi dengan
memperhatikan aspek yang lain maka perlu pertemuan berikutnya. Pada pertemuan
kedua mendapatkan hasil rata-rata sebesar 4,33. Hal ini menunjukkan peningkatan
sebesar 13,6% dan menempatkan rata-rata siswa pada kategori “amat baik”
c. Kemampuan keberanian. Pada pertemuan nilai rata-rata siswa sebesar 3,56 sudah
menempatkan siswa pada kategori baik, tetapi masih dapat ditingkatkan. Pada
pertemuan kedua nilai rata-rata siswa sebesar 4,59, berarti ada kenaikan sebesar 20,2%.
Pada pertemuan kedua ini siswa secara rata-rata sudah masuk kategori “amat baik”.
d. Kemampuan menyimpulkan. Pada pertemuan pertama nilai rata-rata siswa sebesar 4,19
sudah masuk kategori amat baik. Tetapi dengan memperhatikan aspek yang lain maka
di lakukan pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua ini mendapatkan hasil sebesar 4,56,
berarti ada kenaikan sebesar 7,4% dan menempatkan siswa secara keseluhan pada
kategori “amat baik”.
Mencermati seluruh paparan data dan grafik proses pembelajaran tentang gerak air,
mineral, dan proses fotosintesis ini secara keseluruhan menunjukkan kemampuan siswa
“amat baik”. Maka secara proses bahwa proses pembelajaran berhasil amat baik. Artinya
proses pembelajaran ini berlangsung secara menarik, kontekstual, menumbuhkan daya
pikir yang tinggi, siswa dapat melakukan percobaan dengan penuh pengamatan, analisis,
sehingga siswa dapat menarik kesimpulan dengan benar.
2. Deskripsi hasil belajar
Daftar hasil belajar IPA tentanggerak air, mineral dan proses fotosintesis melalui
viagraminofosis siswa kelas V SDN Wates 5
Tabel. 3.1.
Tabel hasil belajar siswa
Ketuntasan
Pertemuan Ke Nilai
Tidak Tuntas Tuntas
Uraian
I 5,81 21 6
II 8,07 0 27
Kenaikan nilai 2,26
Prosentase kenaikan 8,37% 100%
Dalam bentuk grafik dapat ditampilkan grafik sebagai berikut:
3.2. Grafik peningkatan hasil belajar siswa
12
10
8
Series1
6
Series2
4
2
0

Data dan grafik di atas menunjukkan perolehan nilai hasil belajar tersebut dapat
dideskripsikan bahwa pada pertemuan pertama rata-rata nilai hasil belajar siswa sebesar
5,81. Dalam hal ini siswa yang belum tuntas sebanyak 21 orang sedangkan yang tuntas
baru 6 orang. Untuk itu maka perlu adanya pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua siswa
mendapat nilai rata-rata 8,07. Pada pertemuan kedua ini seluruh dinyatakan tuntas belajar.
Berarti terdapat peningkatan nilai sebesar 2,26 atau jika diprosentasekan sebesar 91,63%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan viagraminofosis ini
materi gerak air, mineral, dan fotosintesis pada siswa kelas kelas V SDN Wates 5 Kota
Mojokerto dinyatakan “berhasil”.
DAFTAR PUSTAKA
Andriana, Sofia Ira, (2007), Penerapan Teori Belajar IPA dan Penalaran Siswa Sekolah
Dasar, SIC, Jakarta.
Budimansyah, D. Suparlan, Meriawan, D, (2010), PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif,
efektif, dan Menyenangkan, , Bandung: PT GENESINDO
Dahar, Ratna Wilis, 2003, Beberapa Pendekatan Pembelajaran IPA, Fasilitator, edisi II
tahun 2003, Jakarta.
Gerzon, M. dalam Affandi I, (2012), Global Citizens, Bandung; Universitas Pendidikan
Indonesia.
Ibrahim, Muslimin, (2012), Konsep, Miskonsepsi dan Cara Pembelajarannya, Unesa
University Press, Surabaya.
Johnson, LouAnne, (2009), Pengajaran yang Kreatif dan Menarik cara Membangkitkan
Minat Siswa Melalui Pemikiran, PT Indeks, Jakarta
Komalasari, K,. (2011), Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, Bandung: PT,
Refika Aditama.
Kuraesin.E, (2004), Belajar Sains 4 dengan Orientasi Ketrampilan Ekspserimen untuk SD
Kelas 4, PT Sarana Panca Karya Nusa, Bandung.
Kurniawan, D, (2011), Pembelajaran Terpadu Teori, Praktek dan Penilaian, Bandung;
CV.Pustaka Cendekia Utama.
Nurhadi, dkk (2004), Pembelajaran Kontekstual (contextual Teaching and
learning/CTL)dan Penerapannya dalam KBK, Penerbit Universitas Negeri Malang.
Rustaman, Nuryani, 2003, Kemampuan Dasar Bekerja Ilmiah dalam Sains, Fasilitator,
edisi V tahun 2003, Jakarta.
Surya, Yohanes, (2007) IPA dibuat asyik untuk sekolah dasar 4A, PT. Armandelta
Selaras, Jakarta.
Syah, Muhibbin, (2009), Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, PT. Remaja
Rosda Karya, Bandung.
Tim BKG, (2008), IPA Jilid 4 untuk Sekolah Dasar, Erlangga, Jakarta.
Trianto, (2007), Model-model Pembelajaran Ivovatif Berorientasi Konstruktivistik,
Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta
-----------2006, Permendiknas no 6 tahun 2006 tentang Standar Isi, Depdiknas, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai