Anda di halaman 1dari 22

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT serta sholawat dan salam kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan ummat yang terus
memegang teguh ajarannya.
Alhamdulillahi Rabbil Alamin berkat rahmat, karunia, serta ridho-Nya akhirnya
naskah karya lomba inovasi pembelajaran yang berjudul “Penerapan Paikem pada Mata
Pelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri Wates 5 dengan Alat Peraga Jam Kardus
Notasi 24” ini dapat rampung dan terselesaikan tepat waktu.
Dalam penyusunan naskah ini tentu saja penulis mendapatkan bantuan, arahan,
serta dukungan dari berbagai pihak baik yang terlibat langsung maupun secara tidak
langsung dalam kegiatan ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada Kepala SD Negeri Wates 5 yang telah memberikan motivasi dan
arahan dalam penyusunan naskah ini. Rekan-rekan guru di SD Negeri Wates 5 yang terus
memberikan dukungan dan kerja sama yang baik. Kedua orang tua dan sanak saudara yang
tak henti-hentinya mengalirkan doa untuk kesuksesan penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan naskah ini masih banyak terdapat
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan.

Mojokerto, September 2020

Penulis

2
ABSTRAK

Zamzani, Chania. 2022. “Penerapan Paikem pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas
V SD Negeri Wates 5 dengan Alat Peraga Jam Kardus Notasi 24”. Naskah karya Inovasi
Pembelajaran Bagi Guru SD.

Tidak sedikit siswa yang menjadikan pelajaran matematika sebagai pelajaran yang tidak
disenangi. Tingkat kesulitan dan kerumitan dalam belajar matematika pada tingkat SD
(Sekolah Dasar) bisa dikatakan memang lebih tinggi dibanding pelajaran lain. Oleh karena
itu para guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang
PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) agar materi
yang diberikan kepada siswa dapat terserap dengan baik dan tidak terasa membosankan
atau bahkan dihindari oleh siswa. Guru juga dituntut untuk inovatif dan kreatif dalam
memilih fasilitas belajar yang relevan dengan materi yang diajarkan. Salah satunya adalah
pemilihan dan penggunaan alat peraga yang tepat. Penggunaan alat peraga “Jam Kardus
Notasi 24” di kelas IV pada mata pelajaran matematika tentang pengukuran satuan waktu
merupakan salah satu contoh konkrit. Berdasarkan pengalaman dalam penggunaan alat
peraga ini terbukti mampu meningkatkan keaktifan siswa saat KBM berlangsung.
Disamping itu, suasana belajar juga lebih menyenangkan dan akhirnya apa yang menjadi
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif.

3
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


SURAT PERNYATAAN ................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR/FOTO ............................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................... 2
D. Manfaat ................................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. PAIKEM ............................................................................................... 3
B. Matematika ............................................................................................ 3
C. Alat Peraga ............................................................................................ 4
D. Notasi 12 dan 24 Jam ............................................................................ 4
BAB III KARYA INOVASI PEMBELAJARAN
A. Ide Dasar ............................................................................................... 6
B. Rancangan Karya Inovasi Pembelajaran ............................................... 7
C. Proses Penemuan/Cara Pembuatan........................................................ 8
D. Aplikasi Praktis dalam Pembelajaran ................................................... 11
E. Data/Dokumntasi Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran ........... 13
F. Analisis Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran ........................... 14
G. Diseminasi ............................................................................................. 14
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................... 15
B. Saran ...................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar matematika bagi sebagian siswa adalah sesuatu yang menakutkan. Tidak
jarang dijumpai siswa yang menjadikan pelajaran matematika sebagai pelajaran yang
dihindari. Bagaimana tidak, tingkat kesulitan dan kerumitan dalam belajar matematika
pada tingkat SD (Sekolah Dasar) bisa dikatakan memang lebih tinggi dibanding
pelajaran lain. Ditambah lagi jika penyajian materi dan suasana belajar yang dilakukan
oleh guru bersifat monoton. Akhirnya banyak siswa menyerah dan merasa tidak
mampu memahami materi.

Oleh karena itu para guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan
suasana belajar yang PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovaif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan) agar materi yang diberikan kepada siswa dapat terserap dengan baik
dan tidak terasa membosankan atau bahkan dihindari oleh siswa.

Hal tersebut bukan sesuatu yang mustahil bagi guru. Mengingat saat ini telah
banyak jenis model pembelajaran yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan materi
yang akan diajarkan. Sejalan dengan itu pemerintah juga sedang giat melaksanakan
pelatihan-pelatihan untuk guru guna mendukung terciptanya suasana PAIKEM saat
KBM berlangsung.

Namun untuk menciptakan suasana PAIKEM tidaklah cukup hanya


mengandalkan berbagai model pembelajaran yang ada. Mengingat kebutuhan materi
ajar pada setiap bidang studi itu berbeda-beda. Sehingga guru juga dituntut untuk
inovatif dan kreatif dalam memilih fasilitas belajar yang relevan dengan materi yang
diajarkan. Salah satunya adalah pemilihan dan penggunaan alat peraga yang tepat.

Di kelas IV terdapat materi pada mata pelajaran matematika dengan Standar


Kopetensi (2.) “Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam
pemecahan masalah” Kompetensi Dasar (2.1) “Menuliskan tanda waktu dengan
menggunakan notasi 24 jam.”

1
Pada materi tersebut siswa diharapkan dapat menggunakan tanda waktu dengan
notasi 12 jam (melibatkan keterangan pagi, sore atau malam) serta menenetukan
tanda waktu dengan notasi 24 jam. Namun selama ini alat peraga yang digunakan
pada materi tesebut adalah model jam analog dengan notasi 12 jam. Sehingga dalam
KBM siswa seringkali hanya ditugaskan menggambar jam model analog dengan
notasi 12 jam untuk menjukkan waktu yang telah ditentukan.

Hal tersebut tentu saja belum bisa mewakili ketercapaian tujuan dari materi
tersebut. Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba menciptakan alat peraga yang
dapat menujukkan waktu dengan notasi 24 jam sebagai pelengkap dan penunjang
yang diberi nama “Jam Kardus Notasi 24” yang dapat digunakan bersamaan dengan
alat peraga jam model analog dengan notasi 12 jam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka muncul pertanyaan apakah alat peraga
“Jam Kardus Notasi 24” ini dapat membantu siswa dalam memahami konsep
pengukuran waktu dengan notasi 12 dan 24 jam?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam naskah karya lomba inovasi pembelajaran ini berdasarkan
permasalahan yang telah diungkap sebelumnya adalah:

“Untuk menciptakan suasana belajar yang PAIKEM sehingga dapat membantu


siswa memahami konsep pengukuran waktu notasi 12 dan 24 jam .”

D. Manfaat

Dengan alat peraga “Jam Kardus Notasi 24” siswa dapat lebih memahami
konsep pengukuran waktu secara kontekstual. Selain itu juga dapat menciptakan
suasana belajar yang PAIKEM. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
efektif.

6
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PAIKEM

PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,


dan Menyenangkan. Adapun maksud dari masing-masing kata PAIKEM menurut
Suparlan dkk. (2008 : 70) yaitu :

“Aktif adalah bagaimana menciptakan suasana sedemikan rupa di dalam kelas


sehingga peserta didik aktif mengajukan pertanyaan, mengemukakan gagasan,
dan memecahkan masalah. Inovatif yaitu guru dituntut menciptakan kondisi
belajar dan kegiatan pembelajaran yang baru sesuai tuntutan dan perkembangan
pendidikan. Kreatif yaitu guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Efektif yaitu
menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran yakni
mencapai tujuan/kompetensi yang ditetapkan. Menyenangkan yaitu guru harus
mampu menciptakan suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga
siswa memusatkan perhatiannya tinggi.”

Jadi PAIKEM merupakan suatu kegiatan pembelajaran dimana di dalamnya


muncul ide-ide baru yang lebih kreatif serta melibatkan peserta didik secara aktif,
sehingga dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan akhirnya tujuan
pembelajaran dapat tercapai dan terpenuhi.

B. Matematika

Menurut Johnson dan Myklebus (Abdurrahman 2009: 252) matematika adalah


bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan
kualitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan
berfikir.

Sedangkan pada (https://id.wikipedia.org/wiki/Matematika) dijelaskan bahwa


matematika adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan
mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran
melalui metode deduksi yang ketat diturunkan dari aksioma-aksioma dan definisi-
definisi yang bersesuaian.

7
Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang
dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun
dan pergerakan benda-benda fisika. Metematika praktis mewujud dalam kegiatan
manusia sejak adanya rekaman tertulis.

Pada tingkat SD pelajaran matematika meliputi Bilangan, Geometri,


Pengukuran, dan Statistika/ Data. Dalam hal ini materi yang diangkat dalam tulisan ini
termasuk dalam materi pengukuran.

C. Alat Peraga

Adapun yang dimaksud dengan alat peraga menurut Sudjana, (2002 :59) adalah
semua atau segala sesuatu yang bisa digunakan dan dapat dimanfaatkan untuk
menjelaskan konsep-konsep pembelajaran dari materi yang bersifat abstrak atau
kurang jelas menjadi nyata dan jelas sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian serta minat para siswa yang menjurus kearah terjadinya proses belajar
mengajar.

Alat peraga merupakan suatu alat yang dipakai untuk membantu dalam proses
belajar-mengajar yang berperan besar sebagai pendukung kegiatan belajar-mengajar
yang dilakukan oleh pengajar atau guru. Penggunaan alat peraga ini bertujuan untuk
memberikan wujud yang riil terhadap bahan yang dibicarakan dalam materi
pembelajaran. Alat peraga yang dipakai dalam proses belajar-mengajar dalam garis
besarnya memiliki manfaat menambahkan kegiatan belajar para siswa, menghemat
waktu belajar, memberikan alasan yang wajar untuk belajar, sebab dapat
membangkitkan minat perhatian dan aktivitas para siswa.

Dapat disimpulkan bahwa alat peraga merupakan segala sesuatu yang digunakan
dalam proses pembelajaran yang dapat mewakili bahan yang dibicarakan sebagai
penunjang yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan
penggunaan alat peraga dapat menghemat waktu dan memberikan pengalaman belajar
yang menyenangkan kepada siswa.

8
D. Notasi 12 dan 24 Jam

Ketika seseorang menanyakan waktu kepada kita, tentu kita dapat menjawabnya
dengan mudah dengan menggunkan sistem waktu 24 jam. Namun tidak jarang dalam
kehiduoan sehari-hari orang-orang juga biasanya menggunakan sistem waktu 12 jam
tentu saja memerlukan keterangan waktu pagi, siang, sore, ataupun malam.

Pada tingkat SD kelas IV semester satu terdapat materi tentang pengukuran


satuan waktu yang menggunakan notasi 24 jam yaitu pada Standar Kompetensi (2.)
“Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan
masalah” Kompetensi Dasar (2.1) “Menuliskan tanda waktu dengan menggunakan
notasi 24 jam.”

9
BAB III

KARYA INOVASI PEMBELAJARAN

A. Ide Dasar

Meteri pengukuran satuan waktu pada kelas IV bukan hanya sekedar mengenal
tanda waktu. Namun lebih lanjut lagi siswa diharapkan dapat melakukan operasi
hitung yang melibatkan satuan waktu dengan menggunakan notasi 12 dan 24 jam.

Selama ini contoh-contoh latihan soal yang disediakan pada buku cetak hanya
meminta jawaban dalam bentuk notasi 12 jam atau menentukan waktu yang
ditunjukkan oleh jarum jam seperti pada gambar;

Gambar 3.1 Contoh Soal

Hampir tidak ada buku yang menyediakan soal-soal yang dapat menggali
potensi siswa dalam memahami konsep pengukuran waktu dengan menggunakan
notasi 12 dan 24 jam. Oleh karena itu penulis memandang perlu menyajikan soal-soal
yang jawabannya memadukan antara notasi 12 dan 24 jam untuk menggali lebih
dalam lagi potensi yang dimiliki oleh siswa.

Namun selama ini alat peraga yang tersedia hanyalah jam dengan model analog
(notasi 12 jam) sehingga muncullah ide untuk menciptakan sebuah alat peraga jam
yang dapat menunjukkan waktu dengan notasi 24 jam dengan cara kerja seperti jam
digital yang kemudian diberi nama “Jam Kardus Notasi 24”.

6
10
B. Rancangan Karya Inovasi Pembelajaran
Metode belajar PAIKEM tentunya menuntut keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu guru harus mampu mendesain kegiatan belajar yang
dapat memancing keaktifan siswa.
Salah satunya pada mata pelajaran matematika kelas IV dengan materi
pengukuran satuan waktu yang menggunakan notasi 12 dan 24 jam dalam pemberian
tugas/latihan soal, siswa tidak lagi hanya diharap memberikan jawaban dalam bentuk
tertulis. Namun lebih lanjut lagi siswa diharapkan dapat memberikan jawaban dalam
bentuk demonstrasi.
Untuk mewujudkan hal tersebut selain menggunakan alat peraga jam analog
(notasi 12 jam) alat peraga “Jam Kardus Notasi 24” ini merupakan salah satu
alternatif yang dapat digunakan sebagai pelengkap/penunjang sehingga siswa dapat
mendemonstrasikan tanda waktu 12 dan 24 jam secara bersamaan. Hal ini tentu saja
dapat membuat siswa aktif sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan dan
akhirnya siswa dapat menyerap materi dengan baik. Selain itu guru juga akan
termotivasi untuk lebih inovatif dan kreatif lagi dalam merancang dan menyajikan
materi.
Adapun kerangka pikir dari naskah karya lomba inovasi pembelajaran ini,
sebagai berikut; Siswa dapat melakukan
pengukuran satuan waktu dengan
notasi 12 dan 24 jam

Penyajian soal latihan yang


variatif

Memberikan jawaban
dengan demonstrasi

Jam Analog Menggunakan Alat “Jam Kardus


(12 jam) Peraga yang relevan Notasi 24”

Siswa aktif dalam KBM


Suasana belajar menyenangkan
Materi dapat diserap dengan baik
Memotivasi guru untuk lebih inovatif dan kreatif

Bagan 3.1 Kerangka Rancangan

11
C. Proses Pembuatan/Cara Pembuatan
Dalam membuat suatu alat peraga tentu saja harus memperhatikan prinsip
relevansi dan efisiensi. Dalam arti alat perga yang dibuat haruslah dapat mewakili isi
materi sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Begitupula dalam proses
pembutannya sebaiknya memanfaatkan barang-barang bekas yang mudah diperoleh di
lingkungan sekitar.
Oleh karena itu saat merancang alat peraga “Jam Kardus Notasi 24” ini hal
yang terlebih dahulu dilakukan adalah memilih bahan yang akan digunakan.
Akhirnya kardus bekas menjadi pilihan yang tepat dengan alasan bahannya dapat
diperoleh dari kantin sekolah atau pun warung-warung sekitar rumah selain itu kardus
juga mudah dibentuk sehingga mempermudah dalam proses pembuatannya.
Adapun cara pembuatannya sebagai berikut ;
a) Alat dan bahan
1) Kardus bekas yang memiliki luas permukaan + 30cm
2) Pisau Cutter
3) Gunting
4) Lem
5) Solasi Bening 1/2”
6) Laptop dan Printer untuk membuat pola
(untuk pola bisa digambar langsung)
b) Cara membuat
1) Membuat pola angka pada microsoft word yang terdiri dari dua lingkaran
dengan diameter 20 cm. Pada lingkaran pertama diberi angka 0 – 9 yang akan
menempati satuan pada “jam” dan untuk lingkaran kedua diberi angka 0 – 5
yang akan menempati puluha pada “menit” seperti pada gambar ;

Gambar 3.2 pola satuan jam dan pola puluhan menit

12
2) Membuat pola angka pada microsoft word yang terdiri dari dua lingkaran
dengan diameter 13 cm. Pada lingkaran pertama diberi angka 0 – 2 yang akan
menempati puluhan pada “jam” dan untuk lingkaran kedua diberi angka 0 – 6
yang akan menempati satuan pada “menit” seperti pada gambar ;

Gambar 3.3 pola puluhan jam dan pola satuan menit

3) Pola tersebut kemudian diprint dan ditempel pada kardus bekas seperti pada
gambar;

Gambar 3.4 tempelan pola pada kardus

4) Setelah tertempel selanjutnya masing-masing digunting mengikuti bentuk pola


seperti pada gambar;

Gambar 3.5 guntingan pola

13
5) Untuk lingkaran yang berdiameter 20cm pada bagian tengah diberi lubang
sebesar lingkaran yang berdiameter 13cm seperti pada gambar;

Gambar 3.6 model pola lingkaran 20cm

6) Selanjutnya lingkaran yang menunjukkan satuan dan puluhan menit digabung


begitupun dengan lingkaran yang menunjukkan satuan dan puluhan jam. Untuk
penyatuan kedua lingkaran dibuat dengan longgar sehingga masing masing
lingkaran dapat berputar dengan bebas seperti pada gambar;

Gambar 3.7 Pasangan pola

7) Setelah kedua pasang lingkaran benar-benar pas selanjutnya kita membuat


bagian luar jam yang terdiri dari dua buah kardus bekas yang berpentuk
persegi panjang dengan ukuran + 60cm x 30cm.
8) Selanjutnya kedua kardus tersebut dipasang dengan posisi mengapit kedua
lingkaran. Namun sebelumnya kita lubang yang sejajar dengan angka yang
akan menujukkan jam dan menit pada bagian depannya dan lubang tempat
mamutar lingkaran pada bagian belakang. Posisi lubang harus diatur
sedemikian rupa agar benar-benar pas.

14
9) Setelah posisinya pas kemudian kedua pasang bagian luar tersebut direkatkan
dengan lem dan setiap sisinya dipasangkan solasi/solatip agar lebih kuat.
Catatan saat dilem jangan mengenai bagian lingkaran agar lingkaran dapat
berputar, seperti pada gambar ;

Gambar 3.8 Jam Kardus Notasi 24

Itulah langkah-langkah proses pembuatan alat peraga “Jam Kardus Notasi 24”
yang merupakan pembahasan inti dari naskah karya lomba inovasi pembelajaran ini.

D. Aplikasi Praktis dalam Pembelajaran


Alat peraga “Jam Kardus Notasi 24” ini dapat digunakan pada jenjang kelas II
– Kelas IV sekolah dasar untuk mata pelajaran matematika. Namun dalam
pembahasan Naskah Karya Lomba Inovasi Pembelajaran ini digunakan pada jenjang
kelas IV semester 1 berdasarka silabus pada mata pelajaran matematika dengan
Standar Kopetensi (2) “Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan
dalam pemecahan masalah” Kompetensi Dasar (2.1) “Menuliskan tanda waktu dengan
menggunakan notasi 24 jam.” dan (2.2) “Melakukan operasi hitung satuan waktu”.
Adapun aplikasi praktis dalam pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut ;
1. Sebelum pelajaran berlangsung guru telah mempersiapkan alat peraga Jam
Kardus Nitasi 24, Jam Analog Notasi 12 dan LKK (Lembar Kerja Kelompok)
siswa.

15
2. Guru menyampaikan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
serta Tujuan Pembelajaran.
3. Tanya jawab tentang satuan waktu dengan notasi 12 dan 24 jam.
4. Guru menampilkan kedua alat peraga jam kardus notasi 24 dan jam analog
notasi 12 jam. Kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan
yang mana dari kedua jam tersebut yang menggunakan notasi 12 ataupun 24
jam.
5. Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 5 orang.
6. Guru menjelaskan cara mengerjakan soal yang berkaitan dengan satuan waktu.
Contoh “Jika sekarang pukul 10.00, pukul berapakah 50 menit sebelumnya ?”
7. Selanjutnya guru menyetel kedua alat peraga tersebut sesuai dengan jawaban
yang telah didapatkan.
8. Setelah semua siswa mengerti setiap kelompok kemudian dibagikan lembar
kerja kelompok (LKK) seperti pada gambar;

Gambar 3.9 Lembar kerja kelompok


9. Selanjutnya setiap kelompok melengkapi soal yang ada pada LKK tersebut
tanpa memberi jawaban.
10. Setelah selesai melengkapi soal guru kembali mengumpulkan LKK tersebut.
Selanjutnya secara berurutan kelompok satu memilih kembali LKK yang telah
dikumpul (guru telah mengeluarkan LKK yang telah diisi oleh kelompok satu).
Begitu seterusnya sampai semua kelompok kembali mendapatkan LKK dan
setiap kelopok dipastikan tidak mengambil LKK yang telah diisi sebelumnya.
11. Setiap kelompok kemudian mencari jawaban dari soal yang ada pada LKK.
Setelah menemukan jawaban secara bergantian setiap kelompok masing-masing
tampil di depan temannya kemudian menyetel kedua jam tersebut sesuai dengan
jawaban yang didapatkan, kelompok lain memberikan tanggapan.

16
12. Adapun unsur yang dinilai pada kegiatan tersebut adalah ;
a) Ketepatan dari jawaban soal pada LKK
b) Kesesuaian saat menyetel serta menunjukkan waktu sesuai dengan jawaban
pada alat peraga jam anolog notasi 12 dan jam kardus notasi 24.
Demikianlah langkah-langkah pembelajaran dalam aplikasi praktis penggunaan
alat peraga “Jam Kardus Notasi 24”.
Alat peraga ini memiliki kelebihan sebagai berikut :
1. Bahan yang digunakan bersal dari barang bekas.
2. Alat yang digunakan mudah didapatkan.
3. Dapat digunakan mulai dari kelas 2 – Kelas IV.
4. Mudah diaplikasikan.
Namun demikian alat peraga ini tidak lepas dari kekurangan dan pastinya masih
membutuhkan penyempurnaan. Adapun kekurangangan adalah sebagai berikut ;
1. Saat proses pembuatan alat peraga ini membutuhkan ketelitian dan
keasbaran.
2. Saat memutar bagian yang menunjukkan jam ataupun menit putarannya
belum terlalu lancar.

17
E. Data dan Dokumentasi Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran
Penggunaan alat peraga “Jam Kardus Notasi 24” terbukti dapat menciptakan
suasana belajar yang lebih aktif. Setiap siswa terlihat sangat antusias ingin mencoba
menggunakan alat peraga tersebut. Adapun dokumentasi saat penggunaan alat peraga
“Jam Kardus Notasi 24” di SDN Wates 5 Kota Mojokerto sebagai berikut ;

Gambar 3.10 Siswa menyetel alat peraga

Gambar 3.11 Perwakilan kelompok mendemonstrasikan jawaban kelompoknya

Berdasarkan hal tersebut terbukti bahwa pada setiap kelompok minimal terdapat
4 siswa yang aktif. Sementara jumlah anggota setiap kelompok berjumlah 5 orang.
Satu orang siswa yang tidak mendapatkan bagian saat menggunakan alat peraga
sebelumnya telah mengerjakan soal bersama temannya. Disamping itu siswa tersebut
juga memiliki kesempatan untuk tampil membatu temannya jika mendapatkan
tanggapan dari kelompok lain, jadi hampir seluruh siswa berpartisipasi aktis saat
KBM berlangsung.
Adapun persentase nilai siswa sebelum dan setelah menggunakan alat peraga
“Jam Kardus Notasi 24” adalah sebagai berikut :

18
No Kualifikasi Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik (90-100) 2 5,7%
2 Baik (80 – 89) 6 17,1 %
3 Cukup (70 – 79) 14 40 %
4 Kurang (<70) 13 37,1 %
Jumlah 32 100 %
Tabel 3.1 Persentase Nilai Siswa Sebelum Penggunaan Alat Peraga “Jam Kardus Notasi 24”

No Kualifikasi Frekuensi Persentase


1 Sangat Baik (90-100) 8 22,9 %
2 Baik (80 – 89) 12 34,3 %
3 Cukup (70 – 79) 12 34,3 %
4 Kurang (<70) 3 8,6 %
Jumlah 32 100 %
Tabel 3.2 Persentase Nilai Siswa Setelah Penggunaan Alat Peraga “Jam Kardus Notasi 24”

Dari tabel tersebut telihat perbandingan antara nilai siswa sebelum dan setelah
penggunaan alat peraga sangat signifikan. Dimana nilai siswa sebelum penggunaan
alat peraga dengan predikat “sangat baik” hanya terdapat 5,7% sedangkan yang
“kurang” 37,1%. Sementara nilai siswa setelah penggunaan alat peraga dengan
predikat “sangat baik” 22,9 % sedangkan yang “kurang” hanya 8,6 %.
Berdasarkan data tersebut terbukti bahwa penggunaan alat peraga “Jam Kardus
Notasi 24” dapat meningkatkan nilai Matematika siswa Kelas IV SDN Wates 5 Kota
Mojokerto pada materi operasi hitung waktu dengan notasi 12 dan 24 jam.

F. Analisis Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran


Setelah mengajar dengan menggunakan alat peraga “Jam Kardus Notasi 24”
berdasarkan pengamatan langsung dan dokumentasi rekaman video, penggunaan alat
peraga “Jam Kardus Notasi 24” menunjukkan tingkat keaktifan siswa lebih tinggi
dibandingkan dengan menggunakan metode biasa.
Saat pembelajaran siswa dibagi menjadi kelompok besar yang terdiri dari 5
anggota setiap kelompoknya. Saat mengerjakan soal dari LKK seluruh anggota
kempok aktif. Setelah mendapatkan jawaban 2 siswa bertugas mengatur waktu pada
alat peraga sesuai dengan jawaban kelompoknya kemudian dua siswa lainnya
menampilkan alat peraga yang telah diatur tadi didepan temannya.

19
Berdasarkan hal tersebut terbukti bahwa pada setiap kelompok minimal terdapat
4 siswa yang aktif. Sementara jumlah anggota setiap kelompok berjumlah 5 orang.
Satu orang siswa yang tidak mendapatkan bagian saat menggunakan alat peraga
sebelumnya telah mengerjakan soal bersama temannya. Disamping itu siswa tersebut
juga memiliki kesempatan untuk tampil membatu temannya jika mendapatkan
tanggapan dari kelompok lain, jadi hampir seluruh siswa berpartisipasi aktis saat
KBM berlangsung.
G. Diseminasi
Berbagi kebaikan merupakan suatu hal yang sangat dianjurkan. Melihat tingkat
keberhasilan penggunaan alat peraga “Jam Kardus Notasi 24” dalam menciptakan
suasana belajar yang PAIKEM, maka dipandang perlu untuk memperkanalkannya
kepada rekan-rekan guru.
Untuk itu alat peraga ini telah diperkenalkan kepada Kepala SDN Wates 5 Kota
Mojokerto serta rekan-rekan guru lainnya. Disamping itu seiring dengan
perkembangan teknologi yang semakin modern cara pembuatan alat peraga “Jam
Kardus Notasi 24” inipun telah dipublikansikan pada blog pribadi, youtube dan telah
di share ke group-group media sosial. Besar harapan alat peraga ini dapat digunakan
oleh seluruh rekan-rekan guru kelas II – V seluruh Indonesia.

20
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
Setelah menggunakan alat peraga “Jam Kardus Notasi 24” sebagai pelengkap
dan penunjang dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika tentang
operasi hitung satuan waktu dengan menggunakan notasi 24 jam di Kelas IV SDN
Wates 5 Kota Mojokerto, maka dapat disimpulkan bahwa alat peraga “Jam Kardus
Notasi 24” ini dapat ;
1. Meningkatkan keaktifan siswa saat KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
berlangsung.
2. Mencipatakan suasan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang menyenangkan
bagi siswa.
3. Mewujudkan tercapainya tujuan belajar yang diharapkan secara efektif.
4. Mewujudkan tercapainya pembelajaran yang PAIKEM (Pembelajaran yang
Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan).
B. Saran

Dengan keberhasilan penggunaan alat peraga “Jam Kardus Notasi 24” ini maka
tidak berlebihan rasanya jika menjadi bahan pertimbangan agar ;

1. Kepada rekan-rekan guru yang akan mengajarkan materi tentang satuan waktu
disarankan agar menggunakan alat peraga “Jam Kardus Notasi 24” ini.
2. Kepada kepala sekolah agar kiranya dapat menfasilitasi dan memberikan motivasi
kepada guru-guru untuk terus menggali potensi dan kreativitas yang dimiliki.
3. Kepada pemerintah diharapkan dapat terus memberikan penghargaan kepada
guru-guru yang telah menyumbangkan kreativitas/inovasinya agar menjadi
pemicu bagi guru-guru yang lain untuk tampil dan berinovasi demi perkembangan
dunia pendidikan kedepannya.

21
17
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2009. Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta :


Rineka Cipta

https://id.wikipedia.org/wiki/Matematika

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006. Depdikbud. Jakarta

Saepudin, A dkk.2009. BSE Gemar Belajar Matematika 5 untuk Siswa SD/MI


Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana.2002. Metoda Satistika .Bandung : Tarsito.

Suparlan, dkk.2009. PAKEM, Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif, dan


Menyenangkan.Bandung: PT. Genesindo

22

Anda mungkin juga menyukai