DI MI NAJAHIYAH PALEMBANG
Oleh :
NAMA : Meli Iranti
NIM : 2110202042
i
ii
KATA PENGANTAR
iii
Palembang, Juli 2022
Mahasiswa Magang I
Prodi Pendidikan Agama Islam
Meli Iranti
NIM. 2110202042
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................
i
KATA PENGANTAR...................................................................................................
ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................................
v
DAFTAR BAGAN.........................................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1
A. Latar Belakang Magang
1
B. Tujuan Magang
1
C. Manfaat Magang
2
D. Waktu dan Tempat Magang
3
BAB II DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN...................................................
4
A. Gambaran Umum Tempat Magang .............................................................
4
1. Lokasi Magang
4
2. Sejarah Sekolah
v
4
3. Visi dan Misi sekolah
4
4. Struktur Organisasi sekolah
6
B. Pelaksanaan Kegiatan Magang
12
1. Jenis dan Bentuk Legiatan Magang..............................................................
12
a. Kultur Sekolah...........................................................................................
12
b. Pemanfaatan Sarana Prasarana menunjang Proses Pembelajaran.............
18
2. Kendala yang Dihadapi dan upaya mengatasinya........................................
22
3. Hal yang Mendukung...................................................................................
22
BAB III PENUTUP.......................................................................................................
23
A. Kesimpulan
23
B. Saran
23
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
24
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................................
25
DOKUMENTASI..........................................................................................................
65
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR BAGAN
Bagan Struktur Organisasi Sekolah
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 15 : Pemberian Cenderamata Untuk GPM
74
Gambar 16 : Pemberian Cenderamata Untuk Kepala Sekolah
74
x
DAFTAR LAMPIRAN
Surat menyurat
Lembar Penilaian Guru
Lembar Penilaian Dosen
Dokumentasi
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pendidikan di perguruan tinggi menuntut pencapaian kompetensi
mahasiswa secara optimal, baik dalam hal sikap, pengetahuan, maupun
keterampilan. Pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
tuntutannya lebih banyak lagi, karena LPTK tidak hanya mengemban tanggung
jawab untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten pada bidangnya akan tetapi
juga mempersiapkan mereka menjadi tenaga profesional di bidang pendidikan.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Raden Fatah
merupakan salah satu LPTK yang bertujuan menghasilkan para calon sarjana
pendidikan.Untuk itu FITK bertanggung jawab untuk membekali para lulusannya
dengan berbagai kompetensi, dari penguasaan bidang studi, landasan keilmuan
kegiatan mendidik, hingga strategi menerapkannya secara profesional di
lapangan.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk memaksimalkan pencapaian
penguasaan yang dimaksud adalah melalui magang. Magang adalah pembelajaran
dengan berbuat (learning by doing) yang memungkinkan pembentukan
keterampilan, pengetahuan, dan sikap secara maksimal.Dengan magang,
diharapkan terbentuknya pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan
melalui pengalaman menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang ditugaskan termasuk
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi di lapangan.
Sejalan dengan hal itu dan seiring dengan kebijakan penerapan kurikulum
berbasis KKNI, maka Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Raden
Fatah menetapkan magang sebagai bagian integral kurikulum yang wajib bagi
mahasiswa.
1
efektif, dan
2
kultur lembaga yang menunjang terlaksananya proses pembelajaran di
lembaga pendidikan formal.
C. Manfaat Magang
Program magang ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa, lembaga
tempat magang, dan FITK UIN Raden Fatah Palembang yang dijabarkan sebagai
berikut.
1. Manfaat bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman di bidang
manajemen dan kultur sekolah/madrasah;
b. Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses
membangun kompetensi paedagogik, kepribadian, dan sosial di
sekolah/madrasah;
c. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan
terhadap proses pembelajaran di kelas;
d. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu
dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di
sekolah/madrasah;
e. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan
dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah/madrasah;
f. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah/madrasah;
g. Memberi kesempatan untuk dapat berperan sebagai motivator,
fasilitator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem
solver
2. Manfaat bagi Lembaga Tempat Magang
a. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara
sekolah/madrasah tempat Program Magang dengan FITK UIN Raden
Fatah Palembang;
b. Memperoleh kesempatan untuk ikut serta dalam menyiapkan calon
3
sarjana pendidikan yang berdedikasi dan profesional; dan
c. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah
/madrasah.
4
3. Manfaat bagi FITK UIN Raden Fatah Palembang
a. Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja;
b. Membangun sinergitas antara sekolah/madrasah dengan FITK UIN
Raden Fatah dalam mempersiapkan lulusan yang bermutu;
c. Mendapatkan umpan-balik tentang kompetensi akademik mahasiswa
FITK UIN Raden Fatah Palembang.
d. Membina jaringan kerjasama dengan sekolah tempat Program Magang
dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara
substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan sumber
daya manusia yang dibutuhkan dalam pengembangan pendidikan
masyarakat.
5
BAB II
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
Misi
1. Menghasilkan Prestasi Dalam Bidang Akademik.
2. Menghasilkan Lulusan Yang Dapat Bersaing Di Sekolah Lanjutan.
3. Menghasilkan Prestasi Dalam Bidang Ekstrakurikuler.
4. Membina Pengalaman Iman Dan Taqwa.
6
Sejarah Sekolah
Ketika pemimpin bangsa pada periode tahun 1960-an mencanangkan
pembangunan nasional semesta, di negeri kota Palembang disibukkan dengan
pembangunan dalam bidang Fisik seperti membuat jembatan Musi yang modern
oleh para sarjana ahli teknik bangsa Jepang, sementara dalam bidang pendidikan,
Pemerintah mulai menghapuskan mata pelajaran membaca dan menulis bahasa
dan sastra Melayu pada semua Sekolah Tingkat Dasar Negeri, atau lebih dikenal
sebagai Sekolah Rakyat (SR), maka bukan mustahil, kebijaksanaan ini telah dapat
mengkhawatirkan sebagian para ulama’, karena dapat menghilangkan jati diri
sebagian besar kaumnya.
Kondisi ini dapat pula menjadi salah satu faktor didirikannya sebuah
Sekolah Islam Tingkat Ibtidaiyah Swasta dan Sekolah Islam Tingkat Tsanawiyah
yang membawa misi khusus dengan turut berpartisipasi aktif mencerdaskan umat
guna mempertahankan dan memperkokoh jati diri keluarga besar wong
Palembang, maka pada akhir tahun 1964, didirikanlah sebuah lembaga
pendidikan/ perguruan Islam oleh beberapa pemuka masyarakat dan Ulama di
kelurahan 3-4 Ulu Palembang yang didukung kaumnya.
Seiring dengan terus adanya munculnya beberapa kebijaksanaan
pemerintah, maka status pendirian Madrasah dilegalkan dengan nama Yayasan
Madrasah Najahiyah. Arti Najahiyah adalah sukses atau jaya. Diberkan nama ini
sebagai mengenang nama Kiyai Demang Jayalaksana yang pada tahun 1848-
1851-an telah menjadikan kampung halamannya sebagai pusat pendidikan dan
dakwah Islam. Dengan mengumpulkan sejumlah ulama, sastrawan Melayu dan
menerbitkan sejumlah kitab agama dan sastra Melayu, khususnya menerbitkan al-
Qur’anul-Azhim sebanyak 105 exemplar yang disebarkan ke berbagai negeri yang
dihuni oleh komunitas Melayu pada masa itu.
Dalam musyawarah secara kekeluargaan itu, segenap anggota keluarga
yang turut rapat telah memilih dan mempercayakan kepada K. Muhammad H. Din
selaku ketua umumnya dibantu oleh 8 (delapan) orang lainnya sebagai pengurus
harian, dilengkapi dengan unsur pembina, dewan penasehat, serta dewan donatur,
maka pada masa kepengurusannya, K. Muhammad menjalankan amanat
7
kepengurusannya dengna mendidikan tiga kelas ruang belajar dari bahan kayu di
atas tanah tumpangan milik keluarganya yang terletak di Lorng Seberang Sungai,
yakni Seberang Sungai Saudagar Kucing. Kini lebih dikenal dengan nama Lr.
Saudagar Ku-cing (Saudagar Seberang Laut). MI Najahiyah ini dipimpin oleh
ustadz Kms. Abd. Aziz (Cek Dung), 5 Ulu Palembang. Namun, sekitar tahun
1973-an, bangunan madrasah ini ambruk ditimpa kayu besar, dan pengurus belum
mampu membangunnya kembali, lalu para muridnya pindah ke beberapa
madrasah di tempat lain.
Seiring dengan keadaan yang memprihatinkan itu, terdengarlah bahwa
pihak Pemerintah melalui penjabaran Kepres No. 34 tahun 1972, dan Inpres No.
15 tahun 1972 yang dilakukan pada tahun 1973 dalam bentuk usaha peningkatan
mutu madrasah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga mengeri, yakut
Mendikbud, Mend, dan Menag No. 6 tahun 1973; No. 037/U/1976; dan No. 36
tahun 1975, yang isinya agar dilakukan usaha bersama untuk meningkatkan mutu
pendidikan pada madrasah, sehingga kualitas pengetahuan umum siswa madrasah
bisa mencapai tingkat yang sama dengan tingkat mata pelajaran umum siswa
sekolah umum yang sederajat. Dengan demikian, standar mata pelajaran umum
pada madrasah sama dengan sekolah umum.
Selanjutnya, pada tahun 1975, yayasan dipimpin oleh mantan pejuang 5
hari 5 malam, yaitu H.N.A. Muhammad, dengan ketua I; bidang pendidikannya
dijabat oleh K. Hasanuddin Nur, BA, salah saorang guru SMP swasta ternama dan
unggul di Palembang. pada masa kepengurusan ini pula, Ki.H.M. Amin bin Baba
Azhari bin Ki. H. Baba Baluqia bin Baba Muhammad Najib berjuluk Ki Demang
Jayalaksana akan mewakafkan sebagian tanah usaha miliknya (disahkan Lurah 3-
4 Ulu; No. 11/SK/VI/5/1975 dan oleh Camat No. 102/S.U.I/1975, tanggal 28 Mei
1975) kepada pengurus Yayasan madrasah Najahiyah untuk dibangunkan
Madrasah. Pada masa ini pula, K. Hasanuddin Nur, BA selaku Ketua I Yayasan,
menerima bahan bangunan wakaf dari keluarga Ustaz A. Malik Tadjudin 1 Ulu,
karena status tanah milik KI.H.M. Amin Azhari digugat oleh Kemas Usman bin
Kemas Ing, maka upaya pembangunan ruang belajar Madrasah tiga kelas menjadi
terhambat.
8
Untuk mengatasi hambatan itu, pihak Yayasan berikhtiar meminjam tanah
kosong yang ada dan belum digunakan untuk dijadikan tempat pendirian
madrasah, setelah berhasil mendapatkannya, maka sekitar tahun 1976,
didirikanlah tiga kelas ruang belajar baru dari bahan bangunan kayu plus genteng
wakaf itu di atas tanah tumpangan milik keluarga salah seorang pengurusnya; K.
Arsyad Halim di Lorong Jayalaksana. Madrasah ini dipimpin oleh Ustadz K.M.
Jusuf bin K. Hasan; 5 Ulu Palembang.
Beberapa tahun kemudian, tanah tumpangan tersebut akan digunakan oleh
pemiliknya untuk mendirikan bangunan rumahnya, maka proses belajar mengajar
menumpang di bawah rumah Baba H. Abdul Kholik bin Baba Azhari, juga
berlokasi di lorong Jayalaksana. Setelah itu, Madrasah dipimpin oleh Ustadz K.A.
Hamid bin K.Hasan; 5 Ulu Palembang.
Selanjutnya, pada tanggal 18 Mei dan 1 Juni 1986, diadakan rapat Dewan
Pengurus di Langgar Nurul Misbah guna mengadakan penyegaran kepengurusan,
maka terpilihlah K. Hasanuddin Nur, BA yang menjabat selaku Ketua Umum
Yayasan Madrasah Najahiyah dengan sekretaris I; bidang administrasi
pendidikannya dijabat oleh Drs. Abd. Azim Amin, dan bendahara I; bidang
keuangan pendidikannya dijabat oleh H. Baderel Misbach Amin. Pada masa
kepengurusan ini tahun 1987, Ki.H.M. Amin bin Baba Azhari selaku wakif telah
mewakafkan tanah milik usahanya seluas 17,65 X 70 M = 1.212 M2 secara sah
dihadapan Ka. KUA Seberang Ulu I kepada tiga pengurus harian Yayasan ini
selaku Nadier; dengan suratnya bernomor; W.1/KP.9/05/BA.03.2/01/1987,
bertanggal 2 Sya’ban 1407/ 1 April 1987; pada masa ini, yayasan didaftarkan
pada kantor Pengadilan Negeri Palembang dengan No. 105/1987/Y.
Pada tahun ini pula, Ki.H.M. Amin Azhari di kediamannya mendapat
kunjungan Wali Kota M. Cholil Aziz, SH. Selanjutnya, sengketa tanah dapat
selesai dan pihak Ki.H.M. Amin Azhari dan Yayasan dinyatakan oleh keputusan
MA sebagai pemegang sah hak tanah. Sejak itu, rencana pembangunan ruang
belajar tiga kelas bercagak, berdinding dan berlantai papan, serta beratap genteng
terus dilanjutkan. Bangunan selesai tahun 1989, semua siswa yang semula belajar
di bawah rumah pindah ke ruangan belajar baru; tempatnya amat strategis, di
9
pinggir jalan Tembus, kin bernama jalan Ki.H.M. Asyik Amir.
Pada periode kepengurusan ini pula, pihak Pemerintah memberlakukan
UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN), pemerintah
berupaya mengintegrasikan madrasah ke dalam Sistem Pendidikan Nasional;
madrasah dituntut mengadopsi dan menerapkan kurikulum pendidikan umum
yang dikeluarkan oleh Depdikbud-sekarang Depdiknas, sehingga berubah wajah
secara substansial sebagai sekolah umum berciri khas Islam. Maksud
dikeluarkannya serangkaian kebijaksanaan tersebut bukan untuk mengerdilkan
misi madrasah, tetapi justru sebaliknya untuk memperkokoh misinya secara
instritusional, operasional, dan sistem pembelajaran (Samsul Susilowati,
madrasah, des.2008: 129-132).
Pada masa yang sama, pihak Yayasan Madrasah merupakan lembaga
pendidikan yang berada di bawah Departemen Agama, namun kurikulum
pembelajarannya mengikuti Departemen Pendidikan Nasional. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 28 dan No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar
dan Menengah, serta diberlakukannya kurikulum 1994, Madrasah berubah
statusnya menjadi Sekolah Umum yang berciri khas Islam (Ahmad Abthohi dan
Khoiri, 2004; madrasah; 2008: 94). Meskipun disebut sebagai sekolah umum yang
bercirikan khas Islam, madrasah masih terus mencari bentuk idiologinya.
Selanjutnya Menag., menetapkan sejumlah madrasah untuk dijadikan sebagai
sekolah unggulan (madrasah model)(Depag. 1988.RI, 1998;I)
Dalam TAP MPR RI/ berupa GBHN yang disahkan pada tanggal 19
Oktober 1999, bab IV; arah kebijaksanaan pada poin D. Agama; ayat 5, MPR
memberikan amanatnya yang antara lain berbunyi “meningkatkan peran dan
fungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut mengatasi dampak perubahan
yang terjadi dalam semua aspek kehidupan untuk memperkukuk jati-diri dan
kepribadian bangsa serta memperkuat kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara”.
Selanjutnya arah kebijaksana pada poin E. Pendidikan; ayat 4, MPR
memberikan amanatnya pula yang antara lain berbunyi “memberdayakan
lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat
10
pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan, serta meningkatkan partisipasi
keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana memadai” .
Sedangkan ayat 6-nya antara lain berbunyi “meninyang diselenggarakan oleh
masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang
efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni”. (GBHN, 1999-2004, Oktober 1999: 27-28).
Sejalan dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang
otonomi daerah yang berimbang pada desentralisasi dan otonomi pendidikan.
Otonomi bertujuan untuk memandirikan dan memberdayakan sekolah melalui
pemberian kewenangan (otonomi) kepada sekolah, pemberian pada fleksibilitas
yang lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumber daya sekolah dan
mendorong partisipasi warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu
pendidikan dalam konteks pendidikan, dan pengertian mutu; mencakup input dan
outpu pendidikan (Walid, madrasah, des. 2008; 17). Selanjutnya, sekitar tahun
2001, pimpinan sekolah/ madrasah dijabat oleh Ustadzah Cek Esa. Keadaan
bangunan sekolah secara fisik menjadi lebih baik; yakin semi permanen. Karena
ruang kelas dari bahan kayu diganti dengan bahan bangunan batu.
Tahun 1997, K.A. Hamid Hasan memasuki usia pensiun, beberapa tahun
kemudian Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah dipimpin oleh ibu Mys. Elisa (Cek Esa)
binti Msg. Hasan dari tahun 2000 – 2004 selaku guru DP Depag /Guru yang
diperbantukan sebagai PNS. Sewafatnya Ustadzah Cek Esa, pada tahun 2004,
maka diganti oleh Ustadzah Hasnah, dari tahun 2004 - 2008, karena pindah tugas,
maka selanjutnya dipimpin oleh Ustadz A. Junaidi Halim, S.Pd.I dari tahun 2008
– 2016 Pada akhir tahun 2016, Pengurus Yayasn Najahiyah menyelengarakan
rapat akhir tahun selama sepekan, guna memenuhi Peraturan
Pemerintah/Kemenkumham Republik Indonesia tentang yayasan, sekaligus
mengadakan penyegaran. Pengurus. Sesuai peraturan pemerintah, struktur
organisasi yayasan terdiri dari unsur a. Pembina, diiketuai Kgs.H.Hasanuddin
Nur, B.A di dampingi Kgs.H.M.Aryad Halim, dan H, Baderil Misbach Amin; b.
Pengurus, diketuai Drs. Abd.Azim Amin,M.Hum. dilengkapi dengan 10 anggota
pengurus sebagai wakil Ketua, Bendahara, Wakil Bendahara, Sekretaris, Wakil
11
Sekretaris, dan 6 (enam) anggota pengurus, dan unsur lainnya c. Pengawas
yayasan yang di ketuai ibu Zainatun Hafsah Amin, B.A. (SK. Kemenkumham RI
Terlampir). Susunan Pembina, Pengurus dan Pengawas dilengkapi harta kekayaan
yayasan dan Anggaran dasarnya disahkan oleh sdr Zulkifli Rusdi,SH. Selaku
Notaris dan pejabat Pembuat Akta Tanah di Palembang Bernomor 17, tertanggal
29 Desember 2016, Selanjutnya Pengurus mengadakan beberapa kali rapat untuk
menyusun anggaran rumah tangga (ART) yayasan, Visi dan misi yayasan,
program kerja berjangka, dan lainnya, diantara program jangka segera adalah
mendirikan Madrasah Tsanawiyah Najahiyah, Perpustakaan Kiyai Baba Haji
Amin Azhari (kiyai ce’ming) untuk periode 2017-2022; Pada periode ini MI
Najahiyah kemudian dipimpin oleh Ustadz Ali Amin dari tahun 2016 berdasarkan
SK Pengurus Yayasan No. 737/YN-A/XII tahun 2015 MI Najahiyah. Pada masa
ini, madrasah benar-benar sama dan sejajar dengan sekolah pada umumnya,
karena melalui PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan
Permendiknas No. 22, 23, 24 tahun 2006, telah memberikan standarisasi, baik isi,
proses, pengelolaan, dan penilaian terhadap semua bentuk dan jenis pendidikan
formal di Indonesia mulai dari tingat dasar/ ibtidaiyah, sampai pendidikan tinggi/
baik yang berupa sekolah umum (SD, SMP, SMA, ST, Universitas), maupun
madarasah (MI, MTs, MA, STAIN, IAIN, UIN).
Dalam menghadapi abad ke-21, maka partisipasi warga sekolah dan
masyarakat melalui suatu lembaga yayasan untuk meningkatkan mutu pendidikan,
baik dalam konteks pengertian mutu itu sendiri, maupun dalam terpenuhinya
sarana dan prasarana pendukung yang lebih memadai perlu terus diiktiarkan dan
dilaksanakan, sehingga dalam proses belajar dan mengajarnya dapat terlaksana
secara nyaman, lancar, dan mampu menerima mueid dalam jumlah yang memadai
pula..
Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah sebagai lembaga pelaksana tugas pokok
Yayasan Madrasah Najahiya, Visinya menjadikan Yayasan Madrasah Najahiyah
sebagai pusat pendidikan dan dakwah Islam, khusunya tingkat dasar dengan
mengoptimalkan sarana, prasarana, dan usaha dana yang sah dan halal dengan tiga
misinya, pertama, melaksanakan kegiatan pendidikan dan dakwah Islam yang
12
bermutu; kedua, meningkatkan kinerja propesional guru dan pegawai, khusunya
guru honorer/ tenaga tiga tetap; ketiga, mengaktualisasikan falsafah “adat bersendi
agamo, dan agamo bersendi kitab al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi Muhammad
SAW.
13
3. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
MI NAJAHIYAH PALEMBANG
14
5. Data atau Daftar Guru di Sekolah tempat Magang
15
14. Wali Kelas III.B Honorer
EKA OCTAHLIZA, S.Pd
16
30. Nyimas Rohma,S.Pd.I Kepala TU Honorer
17
Data Jumlah Siswa
a. Data Ruangan
1) Ruang kelas : 11 Ruang (Kondisi baik)
2) Kantor : 1 Ruang (kondisi baik)
3) Ruang perpustakaan : 1 Ruang (kondisi baik)
4) Ruang Kepala Sekolah : 1 Ruang (Kondisi baik)
5) Ruang Tata Usaha : 1 Ruang (kondisi baik)
6) Ruang Mushollah : 1 Ruang (kondisi baik)
7) Ruang UKS : 1 Unit (kondisi baik)
8) Kamar mandi / WC guru : 1 unit (kondisi baik)
9) Kamar mandi / WC siswa : 1 unit (kondisi baik)
10) Lapangan Sekolah : 1 unit (kondisi baik)
18
Ruangan/Bangunan Kondisi (Unit)
Baik RR RB Jml
Ruang Kelas 16 0 0 16
Ruang Kantor 1 0 0 1
Ruang Kepala Madrasah 1 0 0 1
Ruang Guru 1 0 0 1
Ruang Tata Usaha 1 0 0 1
Laboratorium IPA 0 0 0 0
Laboratorium Fisika 0 0 0 0
Laboratorium Kimia 0 0 0 0
Laboratorium Biologi 0 0 0 0
Laboratorium Komputer 0 0 0 0
Laboratorium Bahasa 0 0 0 0
Laboratorium Multimedia 0 0 0 0
Perpustakaan 1 0 0 1
Ruang UKS 1 0 0 1
WC Guru 1 0 0 1
WC Siswa 0 0 2 2
Masjid / Musholla 1 0 0 1
Aula / Gedung Pertemuan 0 0 0 0
Ruang 0 0 0 0
Ketrampilan/Kesenian
19
Data Sarana dan Prasarana
Kela
Prasarana s Jumlah
I II III IV V VI
Nama BukuPerpustakaan
Bara Tahun /
Judul Spesifika
No ng / Jumlah cetakPembelian
si
JenisB
ara ng
1 BukuP Atlas 120 178 2007
erp
ustak
an
Jus Amma 50 10 2007
Kamus 3 4 2008
Bhs
Inggris
KamusBah 5 4 2008
asa
20
Indonesia
21
IPS Kls I-VI 100 2006
3 Pian - - 1 2006
ika
Seru - - 8 2006
ling
Re - - 9 2007
bana
Dru 1 Set 2007
mba
nd
22
C.Pelaksanaan Kegiatan Magang
1. Jenis dan Bentuk Kegiatan Magang
a. Kultur sekolah
1. Perilaku Siswa Terhadap Guru
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru, sikap peserta
didik terhadap guru-gurunya sangatsopan dan juga ramah, patuh, hormat,
meskipun diantaranya ada beberapa peserta didik yang bersikap kurang sopan
tetapi hal tersebut masih dapat dimaklumi karena faktor usiapeserta didik yang
masih belia. Dalam hal ini juga, ada beberapa faktor lain yang dapat
melatarbelakangi peserta didik bersikap dan bertindak demikian, diantaranya
mempunyai masalah dalam urusan ekonomi, kurang perhatian dan interaksi dari
orang tua yang menyebabkan tidak bertindak sopan kepada guru dan lain
sebagainya.
Seorang peserta didik memang diwajibkan bersikap baik, sopan dan juga
ramah terhadap guru. Hal ini dikarenakan guru merupakan pengganti orang tua
peserta didik saat disekolah. Oleh sebab itu, peserta didik harus menghormati guru
agar ilmu yang diberikan oleh guru dapat bermanfaat untuk diri peserta didik itu
sendiri dan juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari disekolah maupun
dilingkungan sekitar tempat tinggal.
Berbakti kepada orang tua, menghormati, dan bersikap baik kepada guru
dan orang yang lebih tua serta menyayangi orang yang lebih muda merupakan
perilaku yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW para sahabat, dan juga
pengikutnya.
Selain itu juga berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru,
peserta didik juga aktif dengan pembelajaran di kelas, hal ini memang diwajibkan
untuk peserta didik lebih aktif dikelas saat pembelajaran karena guru hanya
berperan sebagai Fasilitator untuk mengarahkan peserta didik.
23
2. Perilaku Siswa Terhadap Siswa Lainnya
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru, interaksi
sesama peserta didik baik semua dan rukun terhadap sesama. Di usia yang masih
belia, memang tidak aneh jika sikap peserta didik bermacam-macam ada yang
berteman sangat baik, ada yang saling berbuat jahil, dan ada yang bersikap
selayaknya terhadap peserta didik yang lain.
Sikap peserta didik sangatlah beragam, sesama peserta didik mestinya
bersikap saling menghargai karena itu merupakan hal yang sangat terpuji.
Meskipun sering ada peserta didik yang berselisih itu merupakan hal yang wajar
tetapi tidak mengurangi rasa saling menghargai antar peserta didik.
Jika ada teman atau sahabat yang selalu berbuat baik dan suka membantu
kita, hargailah dia. Karena perilaku demikian merupakan bentuk dari menghargai
dan mencintai sesama manusia.
24
4. Perilaku Siswa Terhadap Civitas Akademika Sekolah Lainnya
(Seperti Kepala Sekolah, Karyawan, TU, Satpam, dan lain-lain)
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru, karyawan,
TU, Satpam, dan lain-lain. Perilaku siswa terhadap civitas akademika sangat
berhubungan baik, sopan, santun, ramah, dan juga segan karena rasa hormat. Ada
juga beberapa siswa yang sedikit kaku atau canggung saat berhadapan atau
berinteraksi langsung dengan civitas akademika sekolah, mungkin tidak begitu
heran jika siswa merasa kaku terhadap civitas akademika ada banyak hal yang
dapat mempengaruhinya salah satu diantaranya beberapa peserta didik memang
mempunyai karakteristik yang pemalu dan terhadap orang- orang disekitarnya,
menurut pengamatan kami hal itu terjadi karena rasa segan dan hormat kepada
orang yang lebih tua.
Jika hal tersebut terjadi tidak membuat heran karena, jika siswa merasa
kaku terhadap civitas akademika ada banyak hal yang dapat mempengaruhinya
salah satu diantaranya beberapa peserta didik memang mempunyai karakteristik
yang pemalu dan terhadap orang- orang baru disekitarnya.
25
memberikan peringatan terhadap peserta didik yang terlambat dan jika diulangi
sampai 3 kali akan diberi hukuman ringan. Dengan cara tersebut proses belajar
mengajar tidak terganggu.
Dalam proses pembelajaran “budi pekerti” ini guru perlu memberikan
model-model perilaku yang sesuai dengan apa yang diajarkan. Misalnya bila anak
diajarkan untuk disiplin waktu, maka gurunya menjadi model(panutan), ketika
guru selalu datang ke kelas tepat waktu dan memulai proses pembelajaran tepat
pada waktunya, sikap dan perilaku disiplin guru tersebut akan menjadi panutan
dan pengalaman anak dalam disiplin waktu.
26
8. Kedisiplinan Dalam Mengikuti Upacara Bendera Setiap Hari Senin
dan Senam Setiap Hari Jumat
Kegiatan upacara dilaksanakan secara rutin pada hari Senin. Dalam
mengikuti upacara bendera setiap anak harus mengenakan seragam yang lengkap:
baju, celana, kaos kaki, sepatu, topi dan dasi.Pada waktu upacara bendera, anak-
anak dilatih untuk tertib. Kegiatan itu melatih menjalin persatuan dan wawancara
pada guru dalam pelaksanaan kegiatan upacara ini siswa selalu melaksanakan
dengan baik, tepat waktu, serta disiplin.
27
11. Budaya 4 K (Kebersihan, Kesehatan, Keindahan, Kesopanan)
Budaya 4 K sudah terlaksana dengan sangat baik oleh peserta didik. Bukan
hanya budaya 4 K, MI NAJAHIYAH Palembang sudah menerapkan budaya 9 K
yaitu Ketaqwaan, Keindahan, Keamanan, Kesehatan, Kebersihan, Keterbukaan,
Keteladanan, Kekeluargaan dan Kenyamanan. Berdasarkan hasil pengamatan
sekolah ini sangat bersih dan juga indah.
Kesehatan di lingkungan sekolah sangat terjaga karena memiliki
lingkungan yang bersih, indah, dan nyaman juga dilengkapi fasilitas UKS yang
memadai.
28
13. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Penunjang Proses
Pembelajaran
1. Pemanfaatan Ruang Kelas
Dalam pemanfaatannya ruang kelas telah digunakan dengan sangat baik
dalam kegiatan belajar mengajar, jumlah peserta didik yang terdapat dalam satu
ruang kelas mencapai ± 20 siswa.
Ruang kelas adalah prasarana yang disediakan sekolah yang berfungsi
sebagai tempat untuk kegiatan tatap muka dalam proses kegiatan belajar mengajar
yang nyaman untuk siswa. Ruang kelas memiliki kelayakan dari standar tertentu,
misalnya ukuran, pencahayaan alami, sirkulasi udara. mebeler dalam ruangan
ini biasanya terdiri dari meja siswa, meja guru, kursi siswa, kursi guru, lemari
kelas, papan tulis, serta aksesoris ruangan lainnya.
2. Pemanfaatan Perpustakaan
Dalam pemanfaatan perpustakaan sudah sangat baik, dilengkapi dengan
penataan buku-buku tersusun rapi dan juga cukup lengkap. Buku yang disusun
berdasarkan kode buku dan jenis-jenis buku pelajaran dan buku cerita.
Perpustakaan juga memiliki fasilitas lain seperti kipas angin dan meja belajar
(meja diskusi) juga pelayanan guru perpustakaan.
Perpustakaan MI NAJAHIYAH Palembang menyediakan layanan
peminjaman buku bagi siswa-siswi kelas 3 sampai kelas 6 dengan jaminan kartu
perpustakaan atau kartu pelajar mereka masing-masing, sedangkan kelas 1 dan 2
hanya diperbolehkan membaca di tempat. Waktu untuk peminjaman buku
berlangsung 3 hari, jika melewati batas peminjaman, peminjam akan dikenakan
denda.
Kehadiran perpustakaan di sekolah sangat penting. Ibarat membaca adalah
jembatan ilmu maka perpustakaan menjadi alatnya. Perpustakaan dijadikan ajang
untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuan melalui kegiatan membaca. Siswa
juga perlu mengetahui dan memahami pengelolaan dalam perpustakaan, misalnya
jenis-jenis buku yang ada di perpustakaan, tata letak buku yang dibedakan, serta
pelayanannya untuk siswa yang dapat memanfaatkan buku, fasilitas serta
pelayanan perpustakaan dengan baik.
29
3. Pemanfaatan Ruang Pimpinan
Ruang pimpinan (ruang kepala sekolah) merupakan bagian yang tentunya
sangat penting di sekolah, ruangan ini terletak disebelah ruang kelas dan
berhadapan langsung dengan ruangan guru, MI NAJAHIYAH Palembang. Ruang
kerja kepala sekolah terbagi menjadi 2 bagian yang dipisahkan oleh lemari
dokumen.
Ruang pimpinan (ruang kepala sekolah) ini berfungsi sebagai tempat
kepala sekolah beristirahat, pertemuan penting dalam kapasitas kecil misal
pertemuan kepala sekolah dengan pihak dinas atau wali siswa, tentunya sebagai
tempat kepala sekolah menenunaikan tugasnya mengenai sekolah, tempat
menyimpan arsip-arsip penting sekolah, dan lain-lain.
30
6. Pemanfaatan Ruang UKS
UKS berada di sekitar kelas bersebelahan dengan WC, didalamnya juga
dilengkapi dengan perlengkapan yang memadai untuk siswa jika ada yang sakit
dan beberapa alat kesehatan seperti kotak P3K, dan alat pengukur tinggi badan
maupun berat badan, dan lain-lain.
Dengan adanya ruang UKS di sekolah memudahkan peserta didik yang
sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama yang di berikan oleh petugas yang
ada di UKS. Kebersihan dan kerapihannya sudah baik sekali.
7. Pemanfaatan Jamban
Jamban (toilet) sangat bersih dan sangat nyaman, dilengkapi dengan air
dan bak mandi yang memadai. Toilet di sekolahini terdiri dari3 ruang yang
terpisah, 1 untuk anak didik laki-laki, 1 untuk anak didik perempuan, dan 1
lainnya khusus untuk para dewan guru.
Toilet merupakan media penularan bakteri dan virus penyebab penyakit.
Karena itu kebersihan toilet sangat di perlukan untuk mencegah penularan bakteri
dan virus penyebab penyakit di antara warga sekolah yang menggunakannya.
8. Pemanfaatan Gudang
Pemanfaatan gudang di MI NAJAHIYAH Palembang sudah sangat baik.
Pemanfaatan gudang di sekolah ini digunakan untuk menyimpan buku lama
yangtidak terpakai, menyimpan alat olahraga, menyimpan alat marching band dan
lain-lain jadi barang tersebut dapat digunakan kembali.
31
2. Kendala yang Dihadapi dan Upaya Mengatasinya
Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan magang di MI NAJAHIYAH
Palembang yakni:
a. Magang dilaksanakan langsung dengan tatap muka, sehingga pengamatan
terhadap siswa sangat terbatas.
b. Waktu magang yang sangat singkat. Upaya untuk mengatasinya yaitu
dengan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
c. Transportasi, hal ini merupakan salah satu kendala yang dihadapi saat
melaksanakan magang 1 dikarenakan lokasi sekolah yang jauh dari tempat
tinggal sehingga memerlukan waktu 30 menit lebih di perjalanan. Untuk
itu perlu berangkat lebih cepat agar tidak terkena macet di jalan. Tidak
hanya itu, biaya transportasi pun menjadi kendala yang dihadapi.
d. Rasa percaya diri, hal ini merupakan salah satu faktor yangmenjadi
kendala, apalagi saat kami akan berinteraksi langsung dengan civitas
akademika yang ada di sekolah mitra.
32
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pelaksanaan magang ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan
kultur lembaga dan sarana prasarana di MI NAJAHIYAH Palembang sudah
sangat baik dan sudah lengkap. Namun, pemanfaatan sarana prasarana akan lebih
baik bila terus ditingkatkan untuk menunjang proses belajar mengajar yang baik
dan efektif di MI NAJAHIYAH Palembang.
B. Saran
Sebaiknya dalam rangka menunjang terlaksananya proses pembelajaran
lembaga pendidikan formal sebaiknya sebuah lembaga pendidikan melengkapi
sarana dan prasarana yang memadai sehingga memudahkan dalam kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang
diharapkan
33
LAMPIRAN-LAMPIRAN
34
35
36
37
Lampiran b: Lembar Pengamatan & Refleksi Terhadap Kultur sekolah
38
ada juga yang berbuat pula diantara mereka,
jahil, dan ada yang serta membentuk
bersikap selayaknya kepribadian mereka.
39
terhadap siswa yang
lain
3. Perilaku siswa di luar Berdasarkan hasil Perilaku seperti ini
kelas pengamatan dan memang sudah harus
wawancara dengan ditingkatkan sejak usia
guru, perilaku siswa di belia agar selalu tetap
luar kelas sangat baik, terjaga dan selalu
ramah, sopan, santun melekat pada diri
dan rukun. mereka mengenai
perilaku yang baik
4. Perilaku siswa Berdasarkan hasil Siswa-siswi MI
terhadap civitas pengamatan dan NAJAHIYAH
akademika sekolah wawancara dengan Palembang sangat
lainnya (seperti kepala guru, perilaku siswa segan dan
sekolah, karyawan, terhadap civitas menghormati civitas
TU, satpam dan lain- akademika sangat akademika di
lain) berhubungan baik, sekolahnya perilaku
sopan, santun, ramah, seperti ini untuk
dan juga segan karena meningkatkan rasa
rasa hormat hormat kepada orang
yang lebih tua
40
5. Ketepatan waktu Berdasarkan hasil Dalam hal ini sikap
memulai proses pengamatan dan disiplin perlu
pembelajaran wawancara dengan diterapkan terhadap
guru, ketepatan waktu semua peserta didik
dalam memulai proses salah satu cara yang
belajar mengajar diciptakan sikap
(PBM) sangat tepat disiplin di sekolah
dan juga guru yang yaitu dengan
bersangkutan masuk memberikan
tepat waktu yaitu peringatan atau
pukul 06.40 WIB hukuman ringan
diawali kegiatan terhadap peserta didik
41
keagamaan lalu yang datang terlambat
kegiatan belajar sebanyak 3 kali.
mengajar (KBM) pada Dengan cara tersebut
pukul 07.00 WIB proses belajar
sedangkan dimasa mengajar tidak
pandemi kegiatan terganggu dan juga
belajar mengajar melatih kedisiplinan
(KBM) dimulai pukul siswa dan siswi
08.00 WIB
42
lain. Kegiatan positif
ini dapat membentuk
karakter peserta didik
menjadi lebih Baik
lagi.
43
Kesimpulan:
Setelah melakukan wawancara dengan dewan guru, dapat
disimpulkan bahwa mayoritas siswa/siswi di MI NAJAHIYAH Palembang
sudah berperilaku dengan sangat baik, dan para siswa telah menunjukkan
bagaimana mereka bersikap, berperilaku yang baik kepada guru, staff,
sesama siswa lainnya, dan terhadap lingkungan sekolah. Mereka juga aktif
dalam kegiatan belajar maupun kegiatan diluan pembelajaran. Meskipun
ada beberapa siswa yang masih harus diingatkan dan dibimbing lagi
karena faktor lingkungan dan umur. Kami selaku mahasiswa sangat
memakluminya karena masih dalam proses didikan dan pembelajaran.
44
45
46
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa di MI NAJAHIYAH Palembang sesuai dengan
lembar pengamatan dan refleksi pemanfaatan sarana dan prasarana telah
ada sangat menunjang dan juga sudah dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya. Seluruh ruangan yang ada di MI NAJAHIYAH terlihat rapi dan
bersih.Kebersihan dan kerapian tiap ruangan sangat detail, sehingga
sangat nyaman untuk digunakan.Penataan fasilitas yang ada di tiap
ruangan juga patut diacungi jempol serta penaataan luar ruangan juga
sangat baik taman bunga dan penanaman bunga hydroponik juga patut
diacu
47
48
Lampiran l : Biodata Mahasiswa
BIODATA MAHASISWA
49
Lampiran 2 : Dokumentasi
DOKUMENTASI
Gambar 1
Gapura MI NAJAHIYAH Palembang
Gambar 2
Lapangan olahraga
Gambar 3
Ruang guru
50
Gambar 4
Ruang kelas
Gambar 5
Musholla
51
Gambar 6
Ruang perpustakaan
Gambar 7
Ruang UKS
Gambar 8
Wc
52
Gambar 9
Tampak Depan ruang kelas.
Gambar 10
pos satpam
Gambar 11
Ruang Kepala yayasan
53
Gambar 12 Gambar 13
Serah terima mahasiswa magang 1 Penutupan magang 1
Gambar 14 Gambar 15
Foto bersama sebelum magang pemberian sertifikat untuk
Guru Pamong
54
Gambar 16
Pemberian cendramata untuk untuk kepala sekolah
55