LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
OLEH :
SOLEHA S.Pd.I
Belajar PAI tentang Kisah Nabi Muhammad SAW. dengan Media Video pada
Pemalang”
motivasi belajar siswa. Dalam hal ini guru dapat menggunakan seperangkat cara
dalam menyampaikan materi kepada siswa sehingga tercapailah tujuan yang telah
dirumuskan.
penelitian ini adalah “Bagaimana meningkatkan hasil belajar PAI tentang kisah
Nabi Muhammad SAW. melalui penggunaan media video pada siswa kelas V di
bertujuan untuk “Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PAI
tentang kisah Nabi Muhammad SAW. melalui penggunaan media video pada
iii
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
tes dan observasi. Data yang diperoleh dengan teknik analisis data dari subyek
media video dalam pembelajaran tentang kisah Nabi Muhammad SAW. hasil ini
dapat dilihat berdasarkan hasil tes siswa pada tiap siklusnya. Pada siklus I hasil
belajar siswa mencapai nilai rata-rata 68,04, sedangkan pada siklus II nilai rata-
rata siswa mencapai 84,13 dengan persentase ketuntasan siswa mencapai 100%.
Dengan demikian maka kegiatan penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti
dalam meningkatkan hasil belajar PAI tentang kisah Nabi Muhammad SAW
iv
MOTTO
Sukses dan kegagalan adalah satu paket yang tidak bisa dibeli terpisah butuh
Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu
vi
KATA PENGANTAR
kepada junjungan nabi kita Muhammad SAW, para sahabat dan pengikutnya,
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI
Tentang kisah nabi Muhammad SAW dengan Media Video pada siswa kelas V di
berbagai pihak, maka dari itu perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka penulis mengharap saran dan kritik
Soleha S.Pd.I
vii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN............................................................................. ii
ABSTRAK..................................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
viii
1. Hakikat Media Pembelajaran ............................... 22
D. Hipotesis Tindakan................................................... 26
2. Objek Penelitian........................................... 31
B. Kerangka Teknis
2. Implemetasi ........................................ 38
ix
3. Observasi ........................................... 38
4. Refleksi .............................................. 45
2. Implementasi ................................... 47
3. Observasi ......................................... 48
4. Refleksi ........................................... 49
2. Siklus I ................................................................ 52
3. Siklus II ............................................................... 58
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan .............................................................. 68
B. Saran-saran .............................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA
x
BAB I
PENDAHULUAN
didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar
kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan
individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang
tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya
pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu
menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku
kurang baik menjadi baik. 1 Kondisi riil anak seperti ini, selama ini kurang
mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari perhatian sebagian
perhatian.
individual anak dan didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat
1
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.
10.
1
2
nyata antara anak yang cerdas dan anak yang kurang cerdas dalam pencapaian
ketuntasan dalam belajar, sehingga sistem belajar tuntas terabaikan. Hal ini
karena kegiatan belajar mengajar diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang
(attitude).2 Guru dan siswa harus active dalam proses belajar mengajar, karena
proses interaksi edukatif tidak mungkin terjadi bila salah satu unsur saja yang
active. Active dalam arti sikap, mental, dan perbuatan. Dalam sistem pengajaran
dengan pendekatan keterampilan proses, anak didik harus lebih active dari pada
2
Ibid, h. 11
3
motivasi belajar siswa. Dalam hal ini guru dapat menggunakan seperangkat cara
dalam menyampaikan materi kepada siswa sehingga tercapailah tujuan yang telah
dirumuskan. 3
didukung dengan metode yang tepat, salah satunya adalah media video. Hal ini
pembelajaran didukung dengan media yang sesuai dan tepat yang dapt
dan hasil belajar pada siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan antara
kurang sesuai dengan harapan, hasil belajar yang kurang optimal, kondisi
pembelajaran yang kurang kondusif dan proses belajar mengajar yang kurang
3
Darwiansyah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Faza
Media, 2006), h. 33.
4
Departemen Pendidikan Nasional, Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar,
(Jakarta: Depdiknas, 2003), h. 12.
4
yang kurang sesuai dengan materi pembelajaran pada saat itu, umumnya
selalu sama pada mata pelajaran yang lain. Hal ini terlihat berdasarkan observasi
peneliti dalam meninjau lokasi penelitian dalam langkah awal dalam penelitian
tindakan kelas.
dengan judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI tentang Kisah Nabi
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil belajar PAI tentang kisah Nabi Muhammad SAW. pada
Pemalang?
D. Pemecahan Masalah
pembelajaran kisah-kisah Nabi yang ada di dalam mata pelajaran PAI dapat
terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, masalah yang ada dalam proses
media video,
Muhammad SAW.
1. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pelajaran PAI tentang kisah
2. Manfaat Penelitian
1) Secara teoritis,
a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan dalam hal yang
2) Secara praktis,
F. Sistematika Pembahasan
dalam penelitian yang terdiri dari beberapa bab. Adapun sistematika pembahasan
dalam penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut :
7
belajar PAI, yang membahas tentang: pengertian hasil belajar, faktor-fakor yang
mempengaruhi hasil belajar, indikator hasil belajar, materi PAI di kelas V; media
video yang membahas tentang: pengertian media video, Tujuan media video
parameter yang diukur, instrument penelitian, teknik analisis data serta siklus 1
melalui siklus I dan siklus II, pembahasan dan refleksi siklus I dan siklus II.
TINJAUAN PUSTAKA
belajar dapat memberikan hasil impormasi kepada guru tentang kemajuan siswa
hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan keriteria tertentu, hal ini
dilihat dari kepribadian siswa dalam kehidupan sehari, apakah siswa mampu
pendidikan yang telah diikutinya dalam sekolah, maka seorang siswa rajin
1
Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2009), h.3
2
Ibid, h. 3
8
9
dalam diri siswa. Menurut soemanto, faktor yang mempengaruhi belajar dapat
Yang dimaksud dengan stimuli belajar disini yaitu segala hal yang
serta suasana lingkunga eksternal yang harus dierima atau dipelajari oleh
sipelajar.
metode belajar yang dipakai oleh siswa, denga kata lain metode belajar
yang dipakai oleh guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses
belajar.
c. Faktor individu
a) Faktor internal (faktor dari dalam siswa) yani keadaan atau kondisi
b) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yani kondisi lungkungan diluar
siswa
c) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
materi-materi peljaran.3
Dari faktor di atas yang ber asal dari dalam diri siwa itu meliputi dua
a. Aspek Pisikologis
tidak baik, untuk itu diperlukan penjagaan setamina tubuh yang kuat agar proses
b. Aspek Psikologis
yang pada umumnya dipandang esensial itu adalah sebagai berikut: tingkat
Dan dari faktor eksternal siswa juga terdiri dua maca, yakni
3
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2010), h.145.
11
a) Lingkungan Sosial
seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukan sikap dan prilaku
atau strategi yan digunakan guru kepada siswa dalam menunjang keefektifan dan
pengertian indikator itu sendiri. Indikator adalah alat pemantau sesuatu yang dapat
memberikan petunjuk atau keterangan. Jadi yang dimaksud dengan indikator hasil
belajar adalah alat bantu atau alat pementau yang dapat memberikan keterangan
Menurut Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, indikator yang dijadikan tolak
ukur dalam menyatakan bahwa hasil belajar dapat dikatakan berhasil berdasarkan
12
yaitu:
yang dicapai oleh siswa akan terkait erat dengan tujuan-tujuan instruksional
menurut tingkat kesukaran dan kategorinya. Menurut Bloom, Kruth Wohl, dan
Dave yang dikutip oleh Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, tujuan-tujuan
1. Domain Kognitif
a) Memiliki pengetahuan
b) Memiliki pemahaman
4
Moh. Uzer Usman dkk, Upaya-upaya Optimalisasikan Kegiatan Belajar Mengajar,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003), h. 10.
5
Ibid., h. 11.
13
Pada tingkat ini siswa mulai memiliki pemahaman dan penyerapan materi
c) Dapat mengaplikasikan
Pada tahap ini siswa mulai mampu menerapkan materi pelajaran yang
d) Dapat menganalisis
e) Melakukan sintesis
Siswa pada tahap ini, sudah dapat melakukan sistesa terhadap materi
f) Dapat mengevaluasi
Siswa pada tahap ini, biasanya sudah dapat memberikan pertimbangan dan
dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, metode, materi dan
sebagainya.
2. Domain Afektif
Domain afektif ini, menurut Nana Sudjana “berkenaan dengan sikap dan
nilai”. Domain ini berkenaan dengan afektif atau perasaan seseorang yang
6
Nana Sudjana, Op.Cit., h. 40.
14
a) Dapat menerima
Pada tingkat afektif terendah ini, siswa baru dapat menerima rangsangan
atau stimulus dari luar dirinya dalam kaitannya dengan belajar, siswa
dalam tingkatan ini hanya menerima materi pelajaran yang diberikan guru
kepadanya.
Pada tingkat afektif ini, siswa diharapkan dapat memberi respon atau
kepadanya.
d) Melakukan pengorganisasian
dari nilai kedalam suatu sistem organisasi termasuk hubungan satu nilai
dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.
tertinggi ini mengacu pada karakter dan gaya hidup seseorang, artinya
pada tingkatan ini, siswa sudah memiliki keterpaduan nilai dan sistem nilai
yang ada dan dapat mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
3. Domain Psikomotorik
15
1) Melakukan Peniruan
oleh guru.
3) Melakukan Ketepatan
4) Melakukan Artikulasi
Pada tahap ini, siswa lebih ditekankan untuk melakukan koordinasi suatu
dan dapat mencapai apa yang diharapkan berupa konsisten internal antar
5) Melakukan Pengalamiahan
7
Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), h. 130
16
satu indikator yang dapat menjadi tolak ukur prestasi hasil belajar seorang siswa.
Materi atau bahan pelajaran yang dikenal dengan materi pokok merupakan
subtansi yang akan diajarkan dalam kegiatan belajar mengajar. 8 Setiap mata
pelajaran memiliki ciri khas atau krakteristik tertentu yang dapat membedakannya
dengan mata pelajaran lainnya. Begitu juga halnya mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI), khususnya di Sekolah Dasar (SD). Adapun kerakteristik mata
(dasar) yang terdapat dalam agama Islam, sehingga PAI merupakan bagian
pokok menjadi suatu komponen yang tidak dapat dipisahkan denga mata
tersebut harus seiring dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertawa kepada Allah SWT,
8
Darwyan Syah ddk, op, cit, h: 114
17
pengetahuan yang cukup tentang Islam, terutama sumber ajaran dan sendi-
bidang ilmu atu mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-
pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran
tersebut.
4) PAI adalah mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan peserta didik
kogitif saja, tapi yang lebih penting adalah pada aspek apektif dan
psikmotoriknya.
yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu al-quran dan as-
PAI tersebut lebih terinci dan mendetil dalam bentuk fiqih dan hasil-hasil
ijtihad lainnya.
6) prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam,
memiliki dua dimensi kajian poko, yaitu ibadah dan muamalah, dan akhlak
merupakan penjabaran dari konsep ihsan. Dari ketiga konsep dasar itulah
18
dari syariah, dan ilmu akhlak (etika Islam, oralitas Islam) yang merupakan
ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam
didik yang memiliki akhlak yang mulia (budi pekerti yang luhur). Tujuan
adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Hal ini tidak berarti bahwa
akal, dan ilmu, tetapi mereka juga memutuhkan pendidikan budi pekerti,
perasaan, kemauan, citra rasa, dan kepribadian. Sejalan dengan konsep ini
maka semua mata pelajaran atau bidang setudi yang diajarkan kepada
didiknya.
19
8) PAI merupakan mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh peserta didik,
terutama yang beragama Islam, atu yang beragama lain yang didasari
(PAI) pada umumnya dan mata pelajaran PAI di SD pada khususnya yang
berpedoman kepada panduan ini, para guru PAI atau sekolah diharapkan
Tabel 2.1
Standar
No Kompetensi Dasar Keterangan
Kompetensi
9
Departemen Pendidikan Nasional, silabus mata pelajaran PAI, Jakarta, h: 17-18
20
SWT.
2. Menyebutkan nama-
SWT.
3. Menjelaskan Al-
suci terakhir
2. Menceritakan kisah
Nabi Mussa As
3. Menceritakan kisah
Nabi Isa As
2. Meneladani perilaku
Nabi Sulaiman As
3. Meneladani perilaku
Nabi Ilyas As
SWT
2. Menyebutkan nama-
3. Membedakan Nabi
dan Rasul
2. Menceritakan kisah
keteladanan nabi
Muhammad SAW
2. Meneladani perilaku
Nabi Muhammad
SAW
22
B. Media Video
sehingga keputusan yang diambil sesuai dengan kebutuhan yang ada, serta dapat
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata "medium" yang secara harfiah berarti "perantara" yaitu perantara sumber
dimaksudkan adalah media yang digunakan sebagai alat, bahan dan sumber dalam
pesan dalam kegiatan pembelajaran biasa dikenal dengan sebutan guru, dan
penerima pesannya disebut dengan murid atau dengan sebutan sejenis lainnya
dalam profesi yang berbeda, dan yang dimaksud pesannya adalah materi atau
jenis dan klasifikasinya, salah satu ahli yang mengklasifikasikan media adalah
10
Departemen Pendidikan Nasional, Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar,
(Jakarta: Depdiknas, 2003), h. 34.
11
Hidayatullah, Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Thariqi Press,
2012), h. 19.
12
Ibid, h. 35
23
untuk menampilkan suara disertai gerakan titik secara inier, jadi tidak
dan telewriting.
4) Media visual gerak, yaitu jenis media yang memiliki kemampuan media
(Silent Film).
informasi secara visual, tetapi tidak bisa menyajikan suara maupun motion
video.
video bahwa film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di
mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis
sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan
bergantian sehingga memberikan visual yang kontinu. Sama halnya dengan film,
daya tarik tersendiri. Jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-
mempengaruhi sikap.
13
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 49
25
obejk yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kera
pembelajaran. 14
C. Kerangka Berpikir
Agar psoses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan mencapai
sasaran, maka salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah
14
Azhar Arsyad, Op.Cit, h. 50
26
faktor-faktor lain.
Media dalam pembelajaran adalah suatu cara, alat atau proses yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber pesan kepada penerima pean
demikian untuk memilih media yang digunakan secara tepat berdasarkan tujuan
pemilihannya.
Dalam hal ini penggunaan media yang ditentukan dalam kegiatan belajar
mengajar pada materi kisah Nabi Muhammad Saw. adalah media video, guna
D. Hipotesis Tindakan
bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang
15
Hidayatullah, Op.Cit, h. 49
27
jawaban dari suatu rumusan masalah. Sebagai jawaban sementara atau dugaan
sudah pasti jawaban tersebut belum tentu benar dan oleh karenanya perlu
“Jika media video digunakan dalam materi kisah Nabi Muhammad SAW
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2002), h. 64.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Komponen Metodologis
1. Jenis Penelitian
Kelas (PTK) yang dalam Bahasa Inggris disebut dengan Classroom Action
Research (CAR). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian tindakan yang
Penelitian Tindakan Kelas berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar
yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain)
ataupun output (hasil belajar). Penelitian Tindakan Kelas harus tertuju atau
Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada
untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
28
29
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak saja
ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan
kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang
sedang belajar.2
atau kegiatan.3
a. Tempat Penelitian
Yang menjadi tempat dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
1
Suharsimi Arikunto, et al., Penelitian Tindakan Kelas Cet ke-8, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), h.58.
2
Ibid., h. 60.
3
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h.44.
30
penelitian yang difokuskan pada pembelajaran kisah Nabi Muhammad SAW pada
mata pelajaran PAI dengan menggunakan media video ini dilakasanakan di kelas
sebanyak 23 siswa.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan, dengan rincian
pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam dua siklus, dengan lama penelitian terbagi
dalam empat minggu. Masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan
Adapun rincian kegiatan penelitian tindakan kelas tiap siklus dapat dilihat
Penelitian
dan kelima
Siklus penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua tahap yakni
siklus I dan siklus II. Sedangkan dalam tiap siklusnya terdiri dari dua kali
pertemuan. Peneliti merencanakan siklus tindakan ini pada materi kisah Nabi
31
Muhammadiyah 02.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar PAI siswa melalui media
video pada siswa kelas V Sekolah Dasar Muhammadiyah 02 Comal kabupaten Pemalang.
3. Subjek Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang menjadi sasaran atau subjek
pada aktivitas belajar siswa, aktivitas guru dan hasil belajar siswa yakni tingkat
a. Sumber Data
Yang menjadi sumber data penelitian ini adalah siswa, guru dan teman
sejawat.
1. Siswa, data yang diperoleh dari siswa adalah data hasil pembelajaran
2. Guru, data yang didapat dari guru adalah data tentang informasi
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis dan observasi.
a. Penilaian tes tulis menggunakan lembar kerja siswa yang dilakukan pada
akhir tiap siklus, yang akan menggambarkan berupa hasil / nilai tentang
d. Indikator Kinerja
Indikator Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilihat pada diri siswa
sebagai berikut:
2. Penelitian ini dikatakan berhasil bila 75% hasil belajar siswa tentang
materi kisah Nabi Muhammad saw. mencapai KKM yang telah ditetapkan
yaitu 70.
e. Prosedur Penelitian
langkah yang berurutan; artinya langkah pertama harus dikerjakan terlebih dahulu
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
4
I.G.A.K Wardani, et al., Penelitian Tindakan Kelas Cet Ke-17, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2006), h.2.4-2.5.
34
Adapun rincian kegiatan yang dilakukan oleh penulis pada setiap tahapan
1. Perencanaan (Planning)
tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang
melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah
untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya
amatan yang dilakukan. Penelitian kolaborasi ini sangat disarankan kepada para
guru yang belum pernah atau masih sangat jarang melakukan penelitian.
melakukan tindakan. Kolaborasi juga dapat dilakukan oleh dua orang guru, yaitu
dengan cara bergantian mengamati. Ketika sedang mengajar, dia adalah seorang
guru; ketika sedang mengamati, dia adalah seorang peneliti. Kegiatan yang
siswa
3. Menyusun soal tes kemampuan akhir (pos test) yang diberikan pada setiap
di kelas. Hal yang perlu dicermati adalah bahwa dalam langkah kedua ini
pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan
dan perilaku siswa pada saat proses pembelajaran di kelas sedang berlangsung.
video.
3. Pengamatan (Observing)
waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang
aktivitas guru dan siswa. Observasi juga dilakukan degan melihat catatan
4. Refleksi (Reflecting)
yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari bahasa Inggris Reflection, yang
Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah
dengan “memantul, seperti halnya memancar dan menatap kaca”. Dalam hal ini,
guru pelaksana sedang memantulkan pengalamannya pada peneliti yang baru saja
mengamati kegiatannya dalam tindakan. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu
ketika guru pelaku tindakan siap mengatakan kepada peneliti tentang hal-hal yang
dirasakan sudah berjalan dengan baik dan bagian mana yang belum. Guru
oleh peneliti dengan guru. Hasil refleksi tersebut dijadikan sebagai bahan
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan dua pendekatan, yaitu untuk data
Sedangkan data kuantitatif (data hasil tes dan dokumentasi) dianalisis dengan
pengumpulan data, penyusunan data, pengolahan data, dan penyajian data dalam
bentuk tabel, grafik, ataupun diagram agar memberikan gambaran yang teratur,
setelah proses pembelajaran. Hasil belajar siswa dilihat dari hasil tes yang
37
dilakukan. Hasil tes siswa dianalisis untuk menentukan peningkatan hasil belajar
2. Peningkatan kemampuan belajar bisa dilihat dari hasil nilai rata-rata pada
tiap postes. Skor nilai rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan skor
4. Jika terdapat siswa yang belum mencapai nilai KKM maka guru akan
5. Siswa yang telah mencapai nilai KKM diberikan pengayaan dan arahan
oleh guru untuk membantu siswa lain yang belum mencapai nilai KKM
B. Kerangka Teknis
1. Siklus I
refleksi pada pra skilus, dengan menghasilkan empat langkah tindakan yang akan
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada tahap pra siklus, maka peneliti dan guru
yang sesuai dengan materi yang dipelajari yakni materi kisah Nabi Muhammad
pembelajaran yang efektif yang dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa agar
mereka lebih aktif berperan di kelas, langkah peneliti dalam mengaktifkan siswa
dalam kegiatan belajar dengan menggunakan media video. Setelah itu peneliti
juga menyusun tes atau evaluasi, guna mengukur peningkatan hasil belajar siswa.
b. Implementasi
d) Guru menjelaskan alur atau rencana serta tujuan dari proses pembelajaran
singkat,
c. Observasi
Pada tahap ini penulis meminta bantuan kepada observer (teman sejawat
aktivitas siswa dan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, sedangkan untuk hasil tes atau evaluasi belajar siswa
dilakukan oleh peneliti sendiri. Adapun observasi yang dilakukan oleh teman
sejawat adalah:
1. Aktivitas siswa
a) Apersepsi
b) Eksplorasi
Tabel 4.1
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 AISYAH RAHMA 1 2 1 2 2 3 2 2 3 18 67
2 ARIELLA ANDIN 1 3 2 2 3 2 3 3 2 21 78
3 AZALIA ANDINA 2 3 3 3 3 3 2 2 3 24 89
4 AZKIA S K 2 2 1 2 3 2 2 2 3 19 70
5 AZZAHRA R 3 3 3 2 2 2 3 2 1 21 78
6 DAHLIA RIZKI 2 2 2 2 1 2 1 3 1 16 59
7 GEIS MAHER 3 3 2 3 3 2 2 3 3 24 80
8 HISANAH HILMA 2 2 2 2 3 3 2 3 2 21 78
9 IBROHIM S 3 3 1 2 1 1 1 2 1 15 56
41
10 KUNING NILIFA 2 2 2 2 1 3 3 3 3 21 78
11 LINTANG N 1 3 3 2 2 3 1 2 2 19 70
12 M. ALTHAF A 2 3 2 3 3 3 2 1 1 20 74
13 MALDA RIZQY 2 2 2 1 3 3 2 2 2 19 70
14 M. LUTFI M 1 2 2 1 1 3 2 1 2 15 68
15 M. ISMAIL 1 2 3 3 3 2 2 1 1 18 67
16 M. ASYAM 2 2 2 2 1 3 1 2 1 16 65
17 M. AZRIL 1 3 1 2 1 3 2 3 1 17 68
18 M. HISYAM 1 2 2 1 2 3 1 1 3 16 59
19 SHABRINA 2 2 1 2 3 2 1 1 1 15 56
20 SYAFA ADINA 1 2 1 2 1 2 2 1 2 14 60
21 YUSFA A 2 2 3 3 3 2 2 2 3 22 81
22 ZAKIYA ZEY 2 2 1 1 3 2 3 2 2 18 67
23 RIZKI MAULANA 1 2 1 1 2 1 2 2 1 13 70
Keterangan penilaian:
Setiap aspek yang diamati maksimal nilai yang didapat adalah tiga yakni:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Dengan Sembilan aspek yang diamati dengan tiga kriteria maka jumlah
skor total atau skor ideal adalah 27, dengan format penilaian (skor yang didapat
Sedangkan untuk nilai persentase didapat dari nilai dibagi nilai total dikali
100%.
dengan demikian dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa pada siklus I berkategori
cukup.
2. Aktivitas guru
Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat, agar aktivitas guru dapat diamati dengan
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Penilaian
NO AKTIVITAS YANG DIAMATI
1 2 3 4 5
I Kegiatan Awal
II Kegiatan Inti
berlangsung.
2 Memberikan tugas
JUMLAH 51
PERSENTASI 68%
terhadap aktivitas guru selama pembelajaran materi kisah Nabi Muhammad SAW.
pada kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti dan kegiatan akhir secara
Hasil tes ini dilakukan guna melihat hasil akhir tujuan dari penelitian,
apakah penelitian ini dianggap berhasil atau tidak, tes ini dilakukan dalam tiap
44
akhir siklus untuk mendapatkan nilai dari semua siswa guna diteliti. (Adapun
Sedangkan hasil tes belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Taabel 4.3
1 AISYAH RAHMAH L 70
2 ARIELLA ANDINA L 65
3 AZALIA ANDINA P 60
4 AZKIA SABILA L 80
5 AZZAHRA RAMADHANI L 70
6 DAHLIA RIZKY P 70
7 GEIS MAHER T P 60
8 HISANAH HILMA L 75
9 IBROHIM SOLEH P 70
10 KUNING NILIFA L 50
11 LINTANG NAFIZA P 90
12 M. ALTHAF A P 80
13 MALDA RIZQY L 50
14 M. LUTFI M P 70
15 M. ISMAIL YORDAN L 50
16 M. ASYAM A P 80
17 M. AZRIL P 55
18 M. HISYAM L 70
19 SHABRINA NAILA P 60
20 SYAFA ADINA F L 85
45
21 YUSFA ADINA F L 55
23 RIZKI MAULANA L 80
Jumlah 1565
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata tes unjuk kerja
siswa adalah 68,04. Siswa yang memperoleh nilai > 70 ada 14 orang siswa. Ini
berarti baru mencapai 60,87 % yang mencapai KKM, sedangkan sisanya adalah
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
nilai siswa > 70 nilai siswa < 70
d. Refleksi
baik, walaupun masih belum maksimal. Hal ini terlihat dari hasil
berhasil karena nilai rata-rata siswa baru mencapai 68,04% dan hanya
kisah Nabi Muhammad SAW dengan media video pada siklus II agar
menyenangkan.
47
2. Siklus II
refleksi pada skilus I, dengan menghasilkan empat langkah tindakan yang akan
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada tahap siklus I, maka peneliti dan guru kelas
kegiatan dan pengaturan waktu yang sesuai agar efektif dan efisien.
b. Implementasi
c) Guru menjelaskan alur atau rencana serta tujuan dari proses pembelajaran
c. Observasi
aktivitas siswa dan aktivitas guru. Adapun observasi yang dilakukan oleh teman
sejawat adalah:
1. Aktivitas siswa
2. Aktivitas guru
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat, agar aktivitas guru dapat
diamati dengan cermat serta tidak keluar dari rencana yang telah tersusun.
Hasil tes ini dilakukan guna melihat hasil akhir tujuan dari penelitian, apakah
penelitian ini dianggap berhasil atau tidak, tes ini dilakukan dalam tiap akhir
d. Refleksi
siswa lebih antusias dan lebih kondusfi serta aktif, baik dalam kegiatan
dengan serius, dan penuh disiplin. Siswa lebih termotivasi dalam menyimak
50
51
b) Eksplorasi
1) Menyimak dengan baik
2) Mengingat materi dengan teliti
3) Mecatat materi dengan cermat
c) Pengembangan dan aplikasi
1) Dapat menjelaskan materi yang disampaikan
2) Mampu menceritakan kembali materi yang disampaikan
3) Mampu mempresentasikan materi dengan baik
Adapun hasil dari pengamatan aktivitas siswa yang dilakukan selama
aktivitas pembelajaran berlangsung dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Aspek yang Dinilai
No NAMA Apersepsi Eksplorasi Aplikasi Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 AISYAH RAHMA 1 2 1 2 2 3 2 2 3 18 67
2 ARIELLA ANDIN 1 3 2 2 3 2 3 3 2 21 78
3 AZALIA ANDINA 2 3 3 3 3 3 2 2 3 24 89
4 AZKIA S K 2 2 1 2 3 2 2 2 3 19 70
5 AZZAHRA R 3 3 3 2 2 2 3 2 1 21 78
6 DAHLIA RIZKI 2 2 2 2 1 2 1 3 1 16 59
7 GEIS MAHER 3 3 2 3 3 2 2 3 3 24 80
8 HISANAH HILMA 2 2 2 2 3 3 2 3 2 21 78
9 IBROHIM S 3 3 1 2 1 1 1 2 1 15 56
10 KUNING NILIFA 2 2 2 2 1 3 3 3 3 21 78
11 LINTANG N 1 3 3 2 2 3 1 2 2 19 70
12 M. ALTHAF A 2 3 2 3 3 3 2 1 1 20 74
13 MALDA RIZQY 2 2 2 1 3 3 2 2 2 19 70
14 M. LUTFI M 1 2 2 1 1 3 2 1 2 15 68
15 M. ISMAIL 1 2 3 3 3 2 2 1 1 18 67
16 M. ASYAM 2 2 2 2 1 3 1 2 1 16 65
17 M. AZRIL 1 3 1 2 1 3 2 3 1 17 68
18 M. HISYAM 1 2 2 1 2 3 1 1 3 16 59
19 SHABRINA 2 2 1 2 3 2 1 1 1 15 56
20 SYAFA ADINA 1 2 1 2 1 2 2 1 2 14 60
21 YUSFA A 2 2 3 3 3 2 2 2 3 22 81
54
22 ZAKIYA ZEY 2 2 1 1 3 2 3 2 2 18 67
23 RIZKI MAULANA 1 2 1 1 2 1 2 2 1 13 70
Keterangan penilaian:
Setiap aspek yang diamati maksimal nilai yang didapat adalah tiga yakni:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Dengan Sembilan aspek yang diamati dengan tiga kriteria maka jumlah
skor total atau skor ideal adalah 27, dengan format penilaian (skor yang didapat
dibagi skor ideal dikalikan 100).
Sedangkan untuk nilai persentase didapat dari nilai dibagi nilai total dikali
100%.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
aktivitas siswa dalam kegiatan belajar memperoleh nilai persentase 69,91 %,
dengan demikian dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa pada siklus I berkategori
cukup.
2. Aktivitas guru
Observer dalam mengamati aktivitas guru disesuaikan dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat, agar aktivitas guru dapat diamati dengan
cermat serta tidak keluar dari rencana yang telah tersusun.
Adapun hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Penilaian
NO AKTIVITAS YANG DIAMATI
1 2 3 4 5
I Kegiatan Awal
55
Taabel 4.3
Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I
1 AISYAH RAHMAH L 70
2 ARIELLA ANDINA L 65
3 AZALIA ANDINA P 60
4 AZKIA SABILA L 80
5 AZZAHRA RAMADHANI L 70
6 DAHLIA RIZKY P 70
7 GEIS MAHER T P 60
8 HISANAH HILMA L 75
9 IBROHIM SOLEH P 70
10 KUNING NILIFA L 50
11 LINTANG NAFIZA P 90
12 M. ALTHAF A P 80
13 MALDA RIZQY L 50
14 M. LUTFI M P 70
15 M. ISMAIL YORDAN L 50
16 M. ASYAM A P 80
17 M. AZRIL P 55
18 M. HISYAM L 70
19 SHABRINA NAILA P 60
20 SYAFA ADINA F L 85
21 YUSFA ADINA F L 55
22 ZAKIYA ZEY AISYA P 70
23 RIZKI MAULANA L 80
Jumlah 1565
Nilai rata-rata 68,04
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata tes unjuk kerja
siswa adalah 68,04. Siswa yang memperoleh nilai > 70 ada 14 orang siswa. Ini
berarti baru mencapai 60,87 % yang mencapai KKM, sedangkan sisanya adalah
39,13 % belum mencapai KKM. Padahal penelitian dapat dikatakan berhasil
apabila ada 80% siswa yang telah mencapai KKM.
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
nilai siswa > 70 nilai siswa < 70
d. Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan, pengamatan nilai siswa dalam proses
pembelajaran maka dapat direfleksi:
1) Aktivitas Guru sudah dapat melaksanakan pembelajaran dengan cukup
baik, walaupun masih belum maksimal. Hal ini terlihat dari hasil
observasi yang menunjukan bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran
masih dalam kategori sedang. Beberapa siswa masih belum bisa
mengikuti dengan baik, belum terbiasa dengan penggunaan media video.
2) Aktivitas siswa pada proses pembelajaran materi Kisah Nabi Muhammad
SAW. dengan penggunaan media video baru mencapai 69,91 % sehingga
dapat dikatakan belum berhasil karena belum mencapai target penelitian
yaitu 80% dari jumlah siswa mencapai nilai KKM 70.
3) Siswa terlihat sudah mengikuti pembelajaran dengan serius, ceria dan
kondusif. Siswa sudah mau dan termotivasi mengikuti perintah guru
dalam materi kisah Nabi Muhammad SAW.
4) Penilaian terhadap siswa berdasarkan tes belajar belum dapat dikatakan
berhasil karena nilai rata-rata siswa baru mencapai 68,04% dan hanya
baru 14 siswa yang dapat dikatakan berhasil dengan persentase sebesar
60,87%. Perlu perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran PAI materi
kisah Nabi Muhammad SAW dengan media video pada siklus II agar
tercapai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.
58
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada tahap siklus I, maka peneliti dan guru kelas
merancang rencana kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media video
dengan lebih maksimal. Adapun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) lebih
dispesifikasikan pada penggunaan media video lebih baik, dengan merancanng
kegiatan dan pengaturan waktu yang sesuai agar efektif dan efisien.
b. Tindakan
Setelah perencanaan disiapkan, maka tindakan pada siklus II
dimaksimalkan pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan tindakan ini rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) lebih difokuskan pada penggunaan media video.
Adapun kegiatan pembelajaran yang terlaksana sebagai berikut:
a) Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar.
b) Guru mempersiapkan media pembelajaran.
c) Guru menjelaskan alur atau rencana serta tujuan dari proses pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
d) Menginstruksikan kepada siswa tentang kegiatan yang harus dilakukan
setelah menyimak video.
59
c. Observasi
Observasi pada siklus II dilakukan dengan lebih maksimal dengan meneliti
aktivitas siswa dan aktivitas guru. Adapun observasi yang dilakukan oleh teman
sejawat adalah:
1. Aktivitas siswa
Pelaksanaan observasi terhadap aktivitas siswa diteliti dengan
kriteria sama dengan siklus I, untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Adapun hasil dari pengamatan aktivitas siswa yang dilakukan selama
aktivitas pembelajaran berlangsung dapat digambarkan dalam tabel di
bawah ini:
Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Aspek yang Dinilai
No NAMA Apersepsi Eksplorasi Aplikasi Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 AISYAH R 2 3 2 2 2 3 2 2 3 21 78
2 ARIELLA A 2 3 2 3 3 2 3 3 2 23 85
3 AZALIA ANDINA 2 3 3 3 3 3 2 2 3 24 89
4 AZKIA 3 2 3 3 3 2 2 2 3 23 85
5 AZZAHRA 3 3 3 2 2 2 3 2 1 21 78
6 DAHLIA 2 3 2 3 2 2 3 3 3 23 85
7 GEIS MAHER 3 3 2 3 3 2 2 3 3 24 89
8 HISANAH HILMA 3 2 2 2 2 3 2 3 2 21 78
9 IBROHIM S 3 3 2 2 2 2 2 2 2 20 74
10 KUNING N 2 2 2 3 3 3 3 3 3 24 89
11 LINTANG N 3 3 3 2 2 3 3 2 2 23 85
12 M. ALTHAF A 2 3 3 3 3 3 2 2 3 24 89
13 MALDA RIZKY 3 3 2 2 3 3 2 2 2 22 81
60
14 M. LUTFI M 3 2 2 2 3 3 2 2 2 21 78
15 M. ISMAIL Y 3 2 3 3 3 2 2 3 2 23 85
16 M. ASYAM A 2 3 2 2 3 3 3 2 3 23 85
17 M. AZRIL 3 3 2 2 3 3 2 3 2 23 85
18 M. HISYAM 2 2 3 3 2 3 3 3 3 24 89
19 SHABRINA N 2 3 2 2 3 2 2 3 3 22 81
20 SYAFA A 3 2 3 2 3 3 2 2 2 22 81
21 YUSFA A 2 2 3 3 3 2 2 2 3 22 81
22 ZAKIYA ZEY 2 3 2 2 3 2 3 2 2 21 78
23 RIZKI MAULANA 2 2 2 3 3 3 2 3 3 23 85
Jumlah 517 1915
Persentase 83,26% 83,26%
I Kegiatan Awal
1 Mempersiapkan siswa untuk belajar.
2 Apresiasi materi pembelajaran
3 Memberikan motivasi kepada siswa
II Kegiatan Inti
1 Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran
Menjelaskan alur dan strategi pembelajaran
2
yang akan dilaksanakan
Guru mengkondisikan siswa untuk belajar
3
secara kondusif.
4 Guru mempersiapkan media pembelajaran.
Menjelaskan materi tentang kisah Nabi
5
Muhammad SAW. Secara singkat,
61
1 AISYAH RAKHMAH L 85
2 ARIELLA A L 80
3 AZALIA A P 75
4 AZKIA L 100
5 AZZAHRA L 85
62
6 DAHLIA P 85
7 GEIS MAHER P 70
8 HISANAH HILMA L 80
9 IBROHIM SOLEH P 95
10 KUNING NILIFA L 80
11 LINTANG N P 100
12 M ALTHAF A P 95
13 MALDA RIZQY L 70
14 M. LUTFI M P 85
15 M. ISMAIL Y L 75
16 M. ASYAM A P 85
17 M. AZRIL P 75
18 M. HISYAM L 100
19 SHABRINA NAILA P 75
20 SYAFA ADINA L 95
21 YUSFA ADINA L 80
22 ZAKIYA ZEY A P 75
23 RIZKI MAULANA L 90
Jumlah 1935
Nilai rata-rata 84,13
Nilai
No. Jumlah Rata – rata
Siklus I Siklus II
2. Aktivitas Guru
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat dalam
dua siklus dapat dideskripsikan guru sudah berupaya melaksanakan penelitian
dengan tindakan kelas ini dengan maksimal. Pada kegiatan penelitian, guru
merencanakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas
pembelajaran siswa tentang materi kisah Nabi Muhammad SAW dengan
menggunakan media video terjadi peningkatan aktivitas siswa dari siklus I dan
siklus II.
Guru berupaya memperbaiki pembelajaran berdasarkan hasil refleksi
setiap siklus. Pada siklus I pembelajaran masih belum kondusif, tetapi pada siklus
II terjadi peningkatan aktivitas siswa karena guru memperbaiki proses
pembelajaran. Motivasi dan antusias guru juga mempengaruhi proses
pembelajaran sehingga guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat memotivasi
siswa secara maksimal.
Adapun hasil gabungan pada gabungan tahap siklus I dan siklus II pada
aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah:
Tabel 4.8
Hasil observasi Aktivitas Guru pada siklus I dan siklus II
Nilai
No. Jumlah Rata – rata
Siklus I Siklus II
65
Berdasarkan tabel 4.8 di atas tentang data hasil observasi pada siklus I dan
II pada materi kisah Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan media video
mencapai nilai persentase sebesar 74,67%, hal ini dapat dikatakan aktivitas
pembelajaran guru dengan menggunakan media video pada materi kisah nabi
berkategori baik.
Adapun aktivitas guru dapat digambarkan dalam grafik di bawah ini:
80%
75%
70%
65%
60%
siklus I Siklus II
indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas sebesar 80%. Tetapi pada siklus II
terjdi peningkatan siswa yang mendapat nilai > 70 dan lebih sebesar 100%.
Dengan demikian penelitian ini dapat dikatakan berhasil.
Tabel 4.9
Persentase Keberhasilan Tes belajar Siswa
Nilai
No. Jumlah Rata – rata
Siklus I Siklus II
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
siklus I Siklus II
67
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan yang diuraikan pada
bab IV tentang proses pembelajaran pada materi kisah Nabi Muhammad SAW
dengan menggunakan media video, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi terbukti dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa, hal ini
dikarenakan siswa diajarkan untuk lebih giat dalam belajar dan lebih aktif
dalam proses pembelajaran. Dengan persentase keberhasilan siswa
mencapai 76,59% dengan kategori baik.
2. Aktivitas guru dalam meningkatkan kegiatan belajar siswa pada materi
kisah Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan metode demonstrasi
terbukti efektif, hal ini dikarenakan siswa merasa kegiatan belajar
mengajar lebih terasa menyenangkan. Adapun tingkat keberhasilan
aktivitas guru memperoleh 74,67% dengan kategori baik.
3. Hasil tes belajar siswa mengalami peningkatan tiap siklusnya, hal ini
karena proses kegiatan belajar mengajar yang selalu mengalami perubahan
dan perbaikan secara bertahap. Sehingga hasil belajar berdasarkan tes
siswa mencapai nilai yang diharapkan. Adapun keberhasilan siswa pada
siklus I baru mencapai angka 60,87% sedangkan pada siklus II menjadi
100%, dengan demikian kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan
metode demonstrasi pada materi kisah Nabi dikatakan berhasil dengan
persentase 80,44%.
B. Saran-saran
68
69
70