Anda di halaman 1dari 11

ACARA IV

ADAPTASI TANAMAN PADA FAKTOR AIR

I. TUJUAN
1. Mengetahui macam macam adaptasi tanaman terhadap ketersediaan air.
2. Untuk mengetahui perbedaan anatomis maupun morfologis tanaman yang
beradaptasi pada kandungan air yang berbeda

II. TINJAUAN PUSTAKA

Adaptasi adalah penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan dan pelajaran (Tim


Penyusun KBBI, 1997 cit., Ardiansyah, 2013). Menurut Eko A. Meinarno dkk,
adaptasi adalah proses penyesuaian diri terhadap lingkungan dan keadaan sekitar
(Meinarno dkk, 2011 cit., Ardiansyah, 2013). Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa adaptasi merupakan suatu proses perubahan yang menyertai
individu dalam merespon terhadap perubahan yang ada dilingkungan dan dapat
mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisiogis maupun psikologis yang akan
menghasilkan prilaku adaptif (Rahmawati, 2016).
Adaptasi fisiologis merupakan proses penyesuaian tubuh srcara alamiah atau
secara fisiologis untuk mempertahankan keseimbangan dari berbagai faktor yang
menimbulkan atau mempengaruhi keadaan menjadi tidak seimbangan. Adaptasi
tanaman terhadap lingkungan mnerupakan rekayasa secara khusus sifat-sifat
karakteristik anatomi dan fisiologi untuk memberikan peluang keberhasilan
menyesuaikan kehidupan di habitat tertentu. Oleh karena itu adaptasi anatomi dan
fisiologi dapat dijadikan indikator terhadap perubahan lingkungan hidup tanaman
(Haryanti dkk., 2006).
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara
garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Kedua faktor ini memiliki peran masing-masing dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman (Yonida, 2017). Faktor internal terdiri dari gen dan hormon.
Faktor genetik merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan sifat dari
tanaman (Hayati dkk., 2012). Selain faktor internal, faktor lingkungan juga perlu
diperhatikan, misalnya suhu, kelembaban udara, media tanam, nutrisi dan intensitas
cahaya. Faktor lingkungan ini mempengaruhi laju pertumbuhan (laju akumulasi
bahan kering) dan laju perkembangan tanaman (laju perkembangan dari fase satu ke
fase yang lain) (Hidayati dan Saefudin, 2002).
Media tumbuh yang baik untuk budidaya tanaman adalah media yang mampu
menunjang pertumbuhan dan perkembangan akar serta mencukupi kebutuhan
tanaman akan air dan unsur hara. Manipulasi media tumbuh yang tepat adalah
dengan membuat komposisi media yang dapat mempertahankan kelembaban tanah
dalam waktu relatif lebih lama dan mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman
(Muliawati, 2001; Sarief, 1985).
Tanaman memperoleh air untuk bertahan hidup dengan cara menyerap air dari
lingkungannya. Apabila tanaman berada pada cekaman kekeringan, hal ini dapat
menimbulkan pengaruh yang kompleks terhadap tanaman. Berdasarkan kadar air
lingkungan hidupnya, tanaman diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu mesofit,
xerofit, dan hidrofit. Mesofit merupakan tanaman yang dapat tumbuh subur di
tempat tersedianya air dengan jumlah sedang, tidak terlalu basah dan tidak terlalu
kering. Xerofit merupakan tanaman yang dapat beradaptasi pada lingkungan yang
kering. Sedangkan Hidrofit merupakan tanaman yang tahan pada lingkungan
perairan.
Bentuk adaptasi tanaman terhadap ketersediaan air dapat dilihat pada
mekanisme adaptasi tanaman untuk mengatasi cekaman kurang air, yaitu dengan
respon kontrol transpirasi dan pengaturan osmotik sel. Pada mekanisme ini terjadi
sintesis dan akumulasi senyawa organik yang dapat menurunkan potensial osmotik
sehingga menurunkan potensial air dalam sel tanpa membatasi fungsi enzim namun
tetap menjaga turgor sel. Beberapa senyawa yang berperan dalam penyesuaian
osmotika sel antara lain gula osmotik, prolin, betain, dan protein dehidrin (Setiawan
dkk., 2013).
Stres air dapat berdampak buruk pada banyak aspek fisiologi tanaman, terutama
kapasitas fotosintesis. Jika stress berlangsung secara berkepanjangan, pertumbuhan
dan produktivitas tanaman akan berkurang atau menurun. Tanaman telah
mengembangkan adaptasi fisiologis dan biokimia yang kompleks untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai tekanan lingkungan. Mekanisme molekuler dan
fisiologis yang terkait dengan toleransi terhadap tekanan air dan efisiensi
penggunaan air telah dipelajari secara ekstensif (Osakabe et al., 2014).
Dalam budidaya tanaman, pemahaman akan jenis kondisi tanaman dalam
adaptasinya terhadap ketersediaan air sangatlah diperlukan. Jika suplai air ke lahan
pertanian berlebih, maka tanaman akan mengalami keadaan anaerob dan mati
membusuk. Sebaliknya, jika suplai air ke lahan pertanian kurang, maka tanaman
akan mengalami dehidrasi dan mati mongering. Jadi, dengan pemahaman tersebut
proses pengairan dapat dilakukan dengan optimal agar hasilnya maksimal.

III. METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Praktikum acara 4 dengan judul Adaptasi Tanaman terhadap Faktor Air


dilaksanakan di Laboratorium Manajemen Produksi Tanaman, Sub Laboratorium
Ekologi Tanaman pada tanggal 15 Maret 2018. Alat-alat yang digunakan yaitu pisau
atau silet, mikroskop, kaca preparat, dan pensil. Sedangkan bahan-bahan yang
digunakan yaitu Jagung (Zea mays), kaktus (Opunctia Sp) dan Enceng gondok
(Eichornia crassipes).

Langkah kerja praktikum ini dimulai dengan disiapkannya tanaman-tanaman


yang termasuk mesofit, xerofit dan hidrofit. Kemudian diambil satu tanaman dari
masing-masing kelompok tanaman, kemudian dilakukan pengamatan secara morfologis.
Setelah itu, masing-masing tanaman diambil penampang melintang dan membujur
daunnya, untuk diamati secara anatomis. Bagian-bagian tanaman yang diamati secara
morfologis, meliputi habitus tanaman, bentuk batang dan cabang-cabangnya, bentuk
daun, tangkai daun, permukaan daun dan ketebalan daun serta struktur akar. Sedangkan
yang diamati secara anatomis, meliputi penampang melintang daun; ketebalan kutikula,
letak stomata, banyak sedikitnya jaringan pengangkut, ada tidaknya tempat penimbunan
air,aerenkim dan sebagainya serta penampang membujur daun ; bentuk sel epidermis,
banyak sedikitnya stomata dan sebagainya. Dari pengamatan secara morfologis dan
anatomis tersebut, dibuat gambar atau skema pada masing-masing tanaman beserta
keterangan bagian-bagiannya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Tanaman Jagung (Zea mays)
a. Secara morfologis

Gambar 4.1 Morfologis tanaman jagung (Zea mays)


Sumber : dokumentasi pribadi
Keterangan :
1. Daun
2. Batang
3. Akar

b. Penampang melintang daun jagung

Gambar 4.2 Penampang melintang daun jagung (Zea mays)

Sumber : dokumentasi pribadi


Keterangan :
1. Epidermis atas
2. Epidermis bawah
3. Sel kipas
4. Xylem
5. Floem
6. Stomata

c. Penampang membujur daun jagung

Gambar 4.3 Penampang membujur daun jagung (Zea mays)


Sumber : dokumentasi pribadi
Keterangan :
1. Sel gabus
2. Stomata

2. Tanaman Kaktus (Opunctia sp.)


a. Secara morfologis

Gambar 4.4 Morfologis tanaman kaktus (Opunctia sp.)


Sumber : dokumentasi pribadi
Keterangan :
1. Akar
2. Batang
3. Daun/duri

b. Penampang melintang daun kaktus

Gambar 4.5 Penampang melintang daun kaktus (Opunctia sp.)


Sumber : dokumentasi pribadi
Keterangan :
1. Epidermis
2. Sel gabus
3. Jaringan palisade

c. Penampang membujur daun kaktus

Gambar 4.6 Penampang membujur daun kaktus (Opunctia sp.)


Sumber : dokumentasi pribadi
Keterangan :
1. Stomata

3. Tanaman Eceng Gondok (Eichonia crassipes)


a. Secara morfologis

Gambar 4.7 Morfologis tanaman eceng gondok (Eichonia crassipes)


Sumber : dokumentasi pribadi
Keterangan :
1. Akar
2. Batang
3. Daun

b. Penampang melintang daun eceng gondok

Gambar 4.8 Penampang melintang daun eceng gondok (Eichonia


crassipes)
Sumber : dokumentasi pribadi
Keterangan:
1. Epidermis
2. Berkas pengangkut
3. Palisade

c. Penampang membujur daun eceng gondok

Gambar 4.9 Penampang membujur daun eceng gondok (Eichonia


crassipes)
Sumber : dokumentasi pribadi
Keterangan :
1. Sel gabus
2. Stomata

B. PEMBAHASAN
Berdasarkan habitat atau keadaan lingkungan di Indonesia, tanaman di
Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu tanaman mesofit, xerofit, dan
hidrofit. Mesofit merupakan tanaman yang dapat tumbuh subur di tempat
tersedianya air dengan jumlah sedang, yaitu tidak terlalu basah dan tidak terlalu
kering. Sedangkan xerofit merupakan tanaman yang dapat beradaptasi pada
lingkungan yang kering dengan kondisi air terbatas, sehingga tanaman ini dapat
hidup pada cuaca yang sangat panas dan kering. Kebalikan dari xerofit, tanaman
hidrofit merupakan yang tahan pada lingkungan perairan.
Tanaman jagung merupakan salah satu contoh tanaman mesofit karena
tahan pada kondisi air yang cukup atau tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering.
Oleh karena itu, pada penampang melintang dan membujur daunnya, tidak
menunjukkan adanya bentuk adaptasi secara morfologis, anatomis, maupun
biokimia.
Tanaman kaktus merupakan salah satu contoh tanaman xerofit karena hidup
pada lingkungan yang kering dengan kondisi air terbatas. Tanaman ini beradaptasi
secara morfologis dengan perakaran yang dalam untuk mencari dan mengambil air
dari dalam tanah. Adaptasi secara anatomis dapat dilihat pada penampang
melintang daun kaktus yaitu terdapat jaringan penyimpan air guna menyimpan
cadangan air.
Tanaman eceng gondok merupakan tanaman hidrofit karena hidup pada
lingkungan perairan dengan kondisi air yang banyak. Tanaman tersebut beradaptasi
secara anatomis dengan rongga udara yang berfungsi untuk menyimpan O2 dari
hasil fotosintesis maupun respirasi.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Bentuk adaptasi tanaman terhadap ketersediaan air ada 3, yaitu secara


morfologis, anatomis, dan biokimia.
2. Adaptasi secara morfologis dapat dilihat pada misalnya dengan adanya lapisan
lilin pada batang atau bentuk perakaran yang dalam seperti yang bisa dilihat
pada tanaman kaktus. Sedangkan adaptasi secara anatomis dapat dilihat pada
adanya jaringan penyimpan pada kaktus dan adanya rongga udara pada tanaman
eceng gondok.

VI. SARAN

Pada praktikum ini ada baiknya jika digunakan preparat yang jelas agar
setiap bagian daun tanaman dapat diamati dengan baik sehingga perbedaan bentuk
adaptasi secara anatomis pada masing-masing tanaman dapat diamati dan
dibedakan secara baik.
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Yudi P. 2013. Pola Pertanian Orang Jawa di Desa Muara Aman
Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara Tahun 2013. Skripsi.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung.
Haryanti, S., R. B. Hastuti, E. D. Hastuti, Y. Nurchayati. 2006. Adaptasi Morfologi
Fisiologi dan Anatomi Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart) Solm) di
Berbagai Perairan Tercemar. Buletin Anatomi dan Fisiologi 14(2): 39-46.
Hayati, E., Sabaruddin, Rahmawati. 2012. Pengaruh Jumlah Mata Tunas dan Komposisi
Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Jarak Pagar (Jatropha
curcas L.). Agrista 16(3): 129-134.
Hidayati, N. dan Saefudin. 2002. Pertumbuhan dan produktivitas kumis kucing
(Orthosiphon aristatus) pada mikroklimat yang berbeda dan perlakuan pupuk
organik cair. Prosiding Simposium Nasional II Tumbuhan Obat dan Aromatik.
APINMAP. Bogor, 8-10 Agustus 2001.
Muliawati, E. S. 2001. Kajian tingkat serapan hara, pertumbuhan dan produksi
sambiloto (Androgaphis paniculata Ness.) pada beberapa komposisi media tanam
dan tingkat pengairan. Prosiding Simposium Nasional II Tumbuhan Obat dan
Aromatik. APINMAP. Bogor, 8-10 Agustus 2001.
Osakabe, Y. K., Osakabe, K. Shinozaki, and L. P. Tran. 2014. Response of plants to
water stress. Front Plant Sci Journal 5(1): 86.
Rahmawati. 2016. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Mekanisme Koping pada
Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Sarief, E. S. 1985. Konservasi Tanah dan Air. Bandung: Pustaka Buana.
Setiawan, Tohari, dan D. Shiddieq. 2013. Pengaruh cekaman kurang air terhadap
beberapa karakter fisiologis tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.). Littri
19(3): 108-116.
Yonida, Arinda D. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman. https://farming.id/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
pertumbuhan-dan-perkembangan-tanaman/. diakses pada 28 Maret 2018 pukul
00:26.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai