Anda di halaman 1dari 16

PRATIKUM I

ADAPTASI TUMBUHAN

Nama : Alfina Idayanti


NIM/ Semester : 2021010108001/ II (Dua)
Kelompok : IV (Empat)
Asisten Pembimbing : Hasrani Rahman
Dosen Pengampuh : Dr. Jumarddin La Fua S. Si., M. Si

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap tumbuhan mengembangkan ciri adaptasi yang berbeda untuk

menghadapi stress lingkungan sekitar habitatnya seperti salinitas, panas,

kekeringan, genangan, logam berat dan faktor nutrient. Studi terhadap

pengaruh stress lingkungan terhadap tumbuhan dan adaptasi yang dilakukan

tumbuhan merupakan subjek penelitian yang sangat berkembang cepat didunia

karena berbagai stress lingkungan yang ada menjadi faktor pembatas bagi

produktivitas tumbuhan.

Salah satu jenis adaptasi yang dilakukan yakni adaptasi anatomis yang

sangat peka terhadap perubahan lingkungan.Adaptasi jenis ini merupakan salah

satu bentuk adaptasi melalui perubahan atau pembentukan struktur yang

membantu tumbuhan untuk menghadapi habitat ekstrim, pathogen, maupun

kondisi lingkungan yang mengancam kehidupannya. Trikoma, metabolit

sekunder, kutikula, dan perubahan ukuran sel adalah contoh adaptasi anatomis

yang sering ditemukan. Adaptasi anatomi menjadi salah satu jenis adaptasi

sangat penting bagi tumbuhan pangan yang dibutuhkn manusia.

Tumbuhan secara konstan selalu menghadapi berbagai macam faktor

eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu

faktor eksternal yang sangat berperan dalam proses itu adalah temperatur.

Setiap tumbuhaan memiliki adaptasi terhadap perubahan temperatur seperti

tumbuhan tropis yang peka terhadap temperatur tinggi namun tidak peka

terhadap temperatur yang mencapai titik beku.


Stress temperatur rendah atau biasa disebut sebagai stress dingin pada

tumbuhan merupakan faktor pembatas khususnya dalam produktivitas tanaman

agrikultur. Temperatur rendah memiliki dampak yang besar dalam survival dan

penyebaran secara geografis dari tumbuhan.

Adapun ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang adaptasi tumbuhan

yaitu:

َ ِ‫ت اِ َّن فِ ْي ٰذل‬


َ‫ك اَل ٰ يَةً لِّقَوْ ٍم يَّتَفَ َّكرُوْ ن‬ ِ ۗ ‫َاب َو ِم ْن ُكلِّ الثَّ َم ٰر‬ ُ ِ‫يُ ۢ ْنب‬
َ ‫ت لَ ُك ْم بِ ِه ال َّزرْ َع َوال َّز ْيتُوْ نَ َوالنَّ ِخ ْي َل َوااْل َ ْعن‬

Artinya : Dengan (air hujan) itu Dia menumbuhkan untuk kamu tanam-

tanaman, zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sungguh,

pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi

orang yang berpikir.1

1
Akmalia, Hafidha Asni (2015). Adaptasi Anatomis Tumbuhan Terhadap Perbedaan
Stress Lingkungan. Jurnal Adaptasi Tumbuhan. Vol 14 (1), 18-27.
2
Kasi, Pauline Destinugrainy (2013). Adaptasi Tumbuhan Terhadap Temperatur Rendah.
Jurnal Dinamika. Vol.04. No. 2, 32-40.
B. Tujuan

Adapun tujuan dari pratikum ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui adaptasi tanaman secara morfologi dan anatomi tumbuhan

pada habitatnya

2. Membandingkan berbagai karakter morfologi dan anatomi tumbuhan

berdasarkan adaptasinya terhadap air dalam habitatnya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian adaptasi menurut para ahli yaitu: Menurut Rohadi et al,

adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk bisa menyesuaikan diri

terhadap lingkungan hidupnya. Menurut Lamarch, adaptasi adalah perubahan

yang dilakukan makhluk hidup untuk dapat menyesuaikan diri terhadap

lingkungannya. Wallace, seorang ahli biologi dari Britania Raya menyebutkan

bahwa adaptasi adalah proses yang berlangsung turun temurun yang disebut

dengan evolusi dan semua proses evolusi tidak selalu sama dengan proses

adaptasi. Dari pengerian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa adaptasi

adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dari lingkungan

dan mengatasi tekanan agar bisa bertahan hidup.

Cekaman atau stress dalam istilah biologi berarti penyimpangan dalam

proses fisiologi, perkembangan dan fungsi tanaman yang bisa berbahaya, serta

dapat menimbulkan kerusakan yang tidak dapat balik pada sistem tanaman.

Perbaikan tanaman untuk meningkatkan produktivitas telah diupayakan

melalui perbaikan adaptasi terhadap cekaman abiotik dilahan sub-obtiomal.

Ada banyak bentuk adaptif tubuh makhluk hidup supaya dapat bertahan

hidup, bentuk adaptif ini dapat berupa struktur tubuh, fungsi alat tubuh dan

lain-lain, yang semuanya bertujuan untuk membantu bertahan hidup. Walaupun

ada banyak cara makhluk hidup untuk beradaptasi tetapi secara garis besar

adaptasi debedakan menjadi tiga yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi,

dan adaptasi tingkah laku.


Keanekaragaman jenis (spesies diversity) vegetasi, baik sebelum dan

sesudah perubahan ekosistem akibat kebakaran hutan merupakan sebagian dari

bentuk infotmasi ekologis yang dapat memberikan gambaran mengenai kondisi

suatu komunitas/ekosistem tersebut. Kebakaran menyebabkan perubahan pola

vegetasi sesuai dengan pola kebakaran yang baru yang terjadi atas berbagai

fase suksesi. Sedangkan dampak fisiologis kebakaran yaitu terganggunya

proses metabolisme dalam tumbuhan sebagai akibat dari pemanasan yang

tinggi.

Karakter anatomi merupakan karakter yang baik untuk studi identifikasi

dan perbandingan antar taksa maupun inter taksa tumbuhan. Variasi struktur

anatomi daun memiliki dasar genetik dan evolusi yang kuat. Dalam

perkembangannya, struktur anatomi daun menunjukan respon tumbuhan

terhadap faktor lingkungan seperti cahaya, kadar air, suhu dan CO2 melalui

respon perkembangan bagian-bagian fotosintetik daun. Oleh sebab itu, variasi

struktur anatomi yang berkaitan dengan fungsi daun sebagai organ fotosintetik

mampu menjelaskan fungsi fisiologi-ekologi jenis-jenis tumbuhan.

Adaptasi pada tumbuhan terhadap kondisi lingkungan bisa diamati dari

perubahan secara morfologi maupun anatominya. Adaptasi secara anatomonya

inilah yang paling kompleks dan mudah terjadi walaupun dalam satu spesies.

Adaptasi merupakan proses penyesuaian diri (makhluk hidup terhadap

lingkungannya. Adaptasi dilakukan oleh makhluk hidup untuk

mempertahankan hidupnya (bertahan hidup) karena dengan cara beradaptasi

makhluk hidup dapat memperoleh makanan, terhindar dari bahaya (pemangsa)

dan menjaga keadaan tubuh agar tetap normal.


BAB III
METODOLOGI PRATIKUM

A. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat praktikum adaptasi tumbuhan ini berlangsung pada

hari minggu tanggal 19 Juni 2022, pada pukul 09:00 WITA Bertempat di

Sekitaran kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum adaptasi

tumbuhan ini dapat lihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Alat dan kegunaannya


Alat Kegunaan
Kamera Untuk dokumentasi
Kantong plastik Untuk menyimpan bahan pengamatan
Pensil Untuk menggambar
Pensil warna Untuk mewarnai gambar
Penggaris Untuk menggaris
Kertas Untuk menuliskan hasil pengamatan

Tabel 2. Bahan dan kegunaannya


Bahan Kegunaan
Lidah mertua (Sansevieria) Sebagai hasil pengamatan
Lidah Buaya (Aloe vera) Sebagai hasil pengamatan
Palem phoenix (Phoenix Sebagai hasil pengamatan
roebelenii)
Putri malu (Mimosa pudica) Sebagai hasil pengamatan
Kamboja (Adelium obesum) Sebagai hasil pengamatan
Kangkung air (Ipomoea aquatic Sebagai hasil pengamatan
F.)
Eceng gondok (Eichhornia Sebagai hasil pengamatan
crassipes)
Teratai (Nymphaea) Sebagai hasil pengamatan
Genjer (Limocharis flava) Sebagai hasil pengamatan
Apu-apu (Pistia stratiotes) Sebagai hasil pengamatan
Daun ungu (Graptophyllum Sebagai hasil pengamatan
pictum)
Keladi pink star (Caladium Sebagai hasil pengamatan
bicolor)
Mangga (Mangifera indica) Sebagai hasil pengamatan
Rambutan (Nephelium Sebagai hasil pengamatan
lappaceum)
Rumput jepang (Zoysia Sebagai hasil pengamatan
japonica)

C. Prosedur Kerja

Mengamati habitat beberapa wakil


spesies tumbuhan yang termasuk
hidrofit, mesofit, dan xerofit

Mendatangi lokasi pratikum

Mencari tumbuhan hidrofit, mesofit,


dan xerofit

Menggambar dan membuat laporan


sementara

Menyusun klasifikasi
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A. Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan dari hasil penelitian adaptasi tumbuhan

sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil pengamatan


Gambar Keterangan

Xerofit
Lidah mertua (Sansevieria)
1. Daun
2. Batang
3. Akar

Xerofit
Lidah buaya (Aloe vera) 1. Daun
2. Batang
3. Akar
Xerofit
Palem phoenix (Phoenix 1. Daun
roebolenii) 2. Batang
3. Akar

Xerofit
Putri malu (Mimosa pudica) 1. Bunga
2. Daun
3. Batang
4. Akar

Xerofit
Kamboja (Adenium obesum) 1. Bunga
2. Batang
3. Akar
4. Daun
Hidrofit
Kangkung air (Ipomoea aquatica 1. Bunga
F.) 2. Daun
3. Akar
4. Batang

Hidrofit
Eceng gondok (Eichhornia 1. Daun
crassipes) 2. Bunga
3. Batang
4. Akar

Hidrofit
Teratai (Nymphaea) 1. Bunga
2. Daun
3. Tangkai
4. Akar
Hidrofit
Genjer (Limnocharis flava) 1. Helaian daun
2. Bunga
3. Tangkai daun
4. Akar

Hidrofit
Apu-apu (Pistia stratiotes L.) 1. Daun
2. Akar

Higrofit
Daun ungu (Graptophyllum 1. Daun
pictum) 2. Batang
3. Akar
Higrofit
Keladi pink star (Caladium 1. Daun
bicolor) 2. Batang
3. Akar

Higrofit
Mangga (Mangifera indica) 1. Daun
2. Buah
3. Batang
4. Akar
5. Bunga

Higrofit
Rambutan (Nephelium 1. Daun
lappaceum) 2. Batang
3. Buah
4. Akar
Higrofit
Rumput jepang (Zoysia japonica) 1. Daun yang runcing dan
ramping
2. Akar

B. Pembahasan

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan kami dari hasil pratikum tentang

adaptasi tumbuhan dapat disimpulkan bahwa:

1. Adaptasi morfologi ditandai dengan perubahan atau perbedaan pada bentuk

daun, batang, dan akar sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap kondisi

dan situasi ekosistem.

2. Adapun ciri-ciri adaptasi yang hidup di daerah kering (xerofit) yaitu:

Daunnya tebal, Sempit. Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian

daun tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin. Batangnya tebal, Akar

panjang. Ciri-ciri adaptasi tanaman yang hidup di daerah air (hidrofit)

yaitu: daunya tipis dan lebar, mempunyai banyak stomata, batangnya

memiliki rongga-rongga, memiliki akar serabut. Ciri-ciri adaptasi tanaman

yang hidup di lingkungan yang lembab (higrofit) yaitu: daunnya lebar,

tipis, batangnya berongga, memiliki akar pendek.

A. Saran

Adapun saran dari hasil pratikum kami yaitu sebaiknya Pratikan selalu

mengikuti arahan yang diberikan asisten agar pratikum berjalan dengan lancar

dan Asisten lebih mengontrol pratikum agar pratikum dapat berjalan dengan

lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Akmalia, Hafidha Asni (2015). Adaptasi Anatomis Tumbuhan Terhadap
Perbedaan Stress Lingkungan. Jurnal Adaptasi Tumbuhan. Vol 14 (1),
18-27.
Astuti, Tri. Rangkuman Ilmu Pengetahuan Alam Lengkap SMP Kelas 7, 8, 9 ,
(Jakarta : Vicosta Publishing, 2015) hal.66
Kasi, Pauline Destinugrainy (2013). Adaptasi Tumbuhan Terhadap Temperatur
Rendah. Jurnal Dinamika. Vol.04. No. 2, 32-40.
Pratiwi, Rina Hidayanti (2019). Studi adaptasi Tumbuhan Secara Anatomi
Terhadap Kondisi lingkungan Yang Ekstrim. Jurnal Biologi Indonesia.
Vol.2. No.1, 158-162
Rindyastuti, Ridesti & Lia Hapsari (2017). Adaptasi Ekofisiologi Terhadap Iklim
Tropis Kering : Studi Anatomi Daun Sepuluh Jenis Tumbuhan
Berkayu. Jurnal Biologi Indonesia. Vol.13. No.1, 1-14
Sopandie,Didy. Fisiologi Adaptasi Tanaman, (Bogor : PT Penerbit IPB Press,
2018) hal.3
Syaufina, Lailan & Aisyah Anggraini (2021). Komposisi Jenis Dan Adaptasi
Vegetasi Pada Area Bekas Kebakaran Pada Hutan Produksi Terbatas Di
Kota Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi
Sumatera Selatan. Jurnal Silvikultur Tropika. Vol. 12. No.3, 151-156
Yuniawati, Ibrahim Sani Ali Manggala, Natalia Nofitasari, Feby Dwi rahmasari.
Karakter peduli Lingkungan Dan Kompetensi Abad 21 di sekolah
dasar. (Jawa Timur : Cv. Bayfa Cendekia Indonesia, 2021) hal.64

Anda mungkin juga menyukai