Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

PERCOBAAN VIII
GEOTROPISME

OLEH :

NAMA : FADILAH
STAMBUK : F1D1 18 048
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEM PEMBIMBING : ANDRI RIFALDI LAWENGA

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian

tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian

lembar daun tertentu. Gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses

pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang

dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut,

tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju kearah rangsang atau

menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu. Beberapa jenis

gerakan tumbuhan yang tergolong iritabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu

tropisme, taksis, dan nasti. Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu resapan

terhadap rangsangan (stimulus) baik yang berasal dari dalam maupun dari luar

individu. Jadi timbulnya gerak pada tumbuhan merupakan bukti adanya

iritabilitas.

Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan,

antara lain cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan

tersebut, ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak

menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan

menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan, pada

tumbuhan, rangsangan disalurkan melalui benang plasma (plasmodesmata) yang

masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang terdapat pada dinding

sel.
Gerak geotropisme adalah gerak yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi

terhadap pertumbuhan organ tanaman. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat

rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuhan akar ini merupakan

contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi

disebut geotropisme, karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik

bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya ranngsangan, maka gerak

tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain

yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif. Sebelum pembuahan

adalah geotropism negatif dan setelah terjadi pembuahan adalah geotropisme

positif (Kusuma, 2012). Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan praktikum

geotropisme.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaiamana melihat

pengaruh gaya gravitasi terhadap arah pertumbuhan akar kecambah?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat pengaruh gaya gravitasi

terhadap arah pertumbuhan akar kecambah.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat dari praktikum ini adalah melihat pengaruh gaya gravitasi

terhadap arah pertumbuhan akar kecambah.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tumbuhan

Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Tumbuhan, walaupun

tampaknya tidak bergerak juga melakukan gerakan. Tumbuhan memiliki

kepekaan terhadap rangsangan. Rangsangan itu berupa rangsangan mekanis,

misalnya sentuhan. Rangsangan juga dapat berupa cahaya, suhu, air, kelembaban

atau zat-zat kimia. Gerak pada tumbuhan biasanya sangat lambat sehingga tidak

terlihat oleh mata. Gerak pada tumbuhan berdasarkan sumber rangsangan terjadi

bukan karena rangsangan dari luar atau rangsangan itu berasal dari dalam

tumbuhan, disebut gerak endonom atau otonom sedangkan gerak pada tumbuhan

yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar disebut gerak etionom

(Wahyuni, 2009).

B. Gerak Tropisme Tumbuhan

Gerak tropisme merupakan gerak tumbuhan atau bagian tumbuhan yang

arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Berdasarkan jenis

rangsangannya gerak tropisme dibedakan menjadi fototropisme, geotropisme,

tigmotropisme, hidrotropisme dan kemotropisme. Gerak fototropisme,

rangsangnya berupa cahaya contohnya gerak ujung batang kearah cahaya

matahari. Gerak geotropisme, rangsangannya berupa gaya gravitasi bumi

contohnya gerak tumbuh akar menuju pusat bumi. Gerak tigmotopisme,

rangsanganya berupa singgungan atau sentuhan contohnya gerak melilitnya sulur

tanaman markisa, sirih, mentimun, anggur dan semangka pada ajir. Gerak
hidrotropisme, rangsangannya berupa air contohnya akar akan bergerak menuju

sumber air dan gerak kemotropisme rangsangannya berupa zat kimia, contohnya

gerak akar menuju pupuk (Purwendi, 2013).

C. Geotropisme

Geotropisme adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi

(gaya tarik) bumi. Apabila arah pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk

geotropisme negatif akan tetapi, apabila arah pertumbuhan menuju kebawah

berarti termasuk gerak geotropisme positif. Contoh geotropisme positif adalah

pertumbuhan akar yang selalu menuju kebawah atau kedalam tanah. Istilah

geotropisme digunakan untuk fenomena yang mana bagian-bagian tanaman

multiseluler mengamsumsikan orientasi pada sudut yang secara khusus

berhubungan dengan arah tali pengukur tegak lurus. Sebagian besar organ

tanaman mencapai keseimbangan stabil pada sebuah sudut tertentu terhadap

vaktor gaya berat dan dari setiap keberangkatan yang dipaksakan akan

menyebabkan tanaman melengkung balik kepada apa yang mungkin disebut

orientasi yang disukai (Ammaria, 2011).

D. Jenis-Jenis Reaksi Geotropisme

Reaksi geotropisme diklasifikasikan menurut orientasi keseimbangan dari

organ relative terhadap arah tarikan gravitasional. Sumbu pusat dari sebagian

besar tanaman meluruskan diri sejajar mereka sejajar dengan arah ini dan disebut

sebagai ortogeotropis. Apabila pertumbuhan mereka ada pada arah vektor gaya

berat, misalnya akar-akar primer mereka adalah geotropis positif. Jika mereka
tumbuh arah berlawanan, mereka adalah geotris negatif, misalnya batang utama.

Organ lateral biasanya menemukan keseimbangan pada sudut terhadap

karakteristik vektor gaya berat dari tahapan perkembangannya terhadap kondisi-

kondisi dibawah mana ia tumbuh, perilaku ini disebut sebagai plagiogeotropis

(Wiraatmaja, 2017).

E. Faktor Penyebab Gerak pada Tumbuhan

Gerak pada tumbuhan dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti di

karena adanya iritabilitas tumbuhan yaitu kemampuan tumbuhan untuk

menanggapi impuls. Adanya impuls yang datang dari luar dan dalam tumbuhan

yang masuk melalui desmodesmata. Menurut penyebabnya, gerak tumbuhan dapat

dibedakan menjadi higroskopis, yaitu gerak pada tumbuhan yang diakibatkan oleh

adanya pengaruh kelembaban atau perubahan kadar air. Autonom atau endonom,

yaitu gerak pada tumbuhan yang diakibatkan oleh proses dalam tubuh tumbuhan

sehingga dapat terjadi dengan sendirinya. Esionom atau etionom, yaitu gerak pada

tumbuhan yang diakibatkan oleh adanya impuls dari luar tubuh tumbuhan

(Asyhar, 2013).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari. Bertempat di Laboratorium Unit

Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yag digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan kegunaan


No Bahan Satua Kegunaan
. n
1 2 3 4
1. Kacang hijau - Sebagai objek pengamatan
(Phaseolus vulgaris)
2. Kapas - Sebagai media tumbuh
3. Air - Sebagai sumber hara
4. Kertas label - Untuk melabelkan hasil
pengatmatan

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan kegunaan


No Alat Satuan Kegunaan
.
1 2 3 4
1. Alat tulis - Untuk menulis hasil pengamatan
2. Kamera - Untuk mendokumentasikan
3. Cawan dish - Untuk tempat menumbuhkan biji
kacang hijau (Phaseolus vulgaris)
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Petri dish disisi dengan kapas basah, kemudian letakkan kecambah kacang

dengan akar menghadap ke atas, ditutup lalu di letakan pada standar dengan

tegak dan akar menghadap ke atas.

2. Percobaan di amati setiap hari sampai akar sudah menuju ke bawah, putar

kembali agar akar meghadap ke atas, amati kembali pertubuhan akar.


DAFTAR PUSTAKA

Ammaria, H., 2011, Efektivitas Model Pembelajaran Teams Games Tournament


(TGT) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP
Hasanuddin 6 Semarang kompotensi Dasar Gerak pada Tumbuhan,
Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang.

Asyhar, D.S., 2013, Penggunaan Compact Disc (CD) Pembelajaran Stop Mition
Animation sebagai Media Pembelajran Materi Gerak pada Tumbuhan di
SMP 2 Bukateja, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah.

Purwendri, R., 2013, Penggunaan Media Pembelajaran dengan Program Berbasis


Lectora untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Konsep Gerak
Tropisme pada Siswa SMP Kelas VIII, Jurnal Ilmiah Guru, 2(17): 16

Wahyuni, D.E., 2009, Studi Komparasi Hasil Belajar IPA antara Siswa Belajar
dengan Metode Praktikum di Laboratorium dan Metode Ceramah Materi
Pokok Gerak pada Tumbuhan di Mts Al-Iman Purworejo, Skripsi, Insitut
Agama Islam Negei Walisongo, Semarang.

Wiraatmaja, I.W., 2017, Bahan Ajar Gerak pada Tumbuhan, Fakultas Pertanian,
UNUD.

Anda mungkin juga menyukai