Anda di halaman 1dari 20

FOTOSINTESIS

LAPORAN

OLEH :
RAMADHIANTIE KARNAIN
160301199
AGROEKOTEKNOLOGI IVB

LABORATORIUM F I S I O L O G I T U M B U H A N
P ROGRAMSTUDI AGROEKOTEKNOLOGI
F A K U L T A S P E R T A NI A N
UNIVERSITAS SUMATERAUTARA
2017
FOTOSINTESIS

LAPORAN

OLEH :
RAMADHIANTIE KARNAIN
160301199
AGROEKOTEKNOLOGI IVB

Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen


Penilaian di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

LABORATORIUM F I S I O L O G I T U M B U H A N
P ROGRAMSTUDI AGROEKOTEKNOLOGI
F A K U L T A S P E R T A NI A N
UNIVERSITAS SUMATERAUTARA
2017
Judul : Kurva Sigmoid
Nama : Prayoga Bagaskara
NIM : 160301198
Program Studi : Agroekoteknologi

Diperiksa Oleh Diperiksa Oleh


Asiten Koordinator Asiten Korektor

(Muhammad Fauzan Alwani ) (Muhammad Fitrah Hanif)


NIM . 130301064 NIM . 140301098

Ditugaskan Oleh
Dosen Penanggungjawab Praktikum

(Ir. Meiriani, MP )
NIP . 196505181992032001

LABORATORIUM F I S I O L O G I T U M B U H A N
P ROGRAMSTUDI AGROEKOTEKNOLOGI
F A K U L T A S P E R T A NI A N
UNIVERSITAS SUMATERAUTARA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan karunia-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta kemudahan

sehingga paper ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Adapaun judul dari laporan ini adalah Fotosintesis Laporan ini

merupakan salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di

Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Program Studi Agroekoteknologi Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada

Ir. Meiriani M.P., Ir. Rosanty Lahay M.P., Ir. Haryati M.P.,

Ir. Revandy I.M Damanik M.Sc, Ir. Hot Setiado, M.S., Ph.D.selaku dosen mata

kuliah Fisiologi Tumbuhan serta kakak dan abang asisten yang telah membantu

dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yangmembangun demi kesempurnaan

jurnal ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini

bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, Mei 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Kegunaan Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Jagung ( Zea mays L.)
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanah
Botani Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.)
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanah
Botani Tanaman Pucuk Merah (Syzgium Oleana)
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanah
Pertumbuhan dan Perkembangan
Kurva Sigmoid& Inisiasi AKar
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat Praktikum
Bahan dan Alat
Prosedur Praktikum

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Pembahasan

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN DATA
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah

kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi

bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi

pada umumnya tergolong pada organisme autotroph. Senyawa organik yang baku

adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis.

Fotosintesis atau asimilasi karbon adalah proses pengoubahan zat-zat anorganik

H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan

cahaya (Nurzaman,2013).

Fotosintesis merupakan fenomena biologi yang jauh lebih penting di bumi.

Melalui fotosintesis semua bahan organik yang berguna yang tersedia di muka

bumi telah diproduksi. Tingkat bahan organik dari persediaan makanan nyata bagi

kita dan hewan lainnya sebagai sumber energi utama, disimpan dalam tempat

penyimpanan bahan bakar, dan kurang nyatanya bahan mentah untuk sintesis dan

produksi sintesis serat, plastik, poliester, dan bahan berguna lainnya (Hendriyani

dan Setiari,2009).

Cahaya matahari merupakan salah satu faktor yang berperan penting

dalam laju fotosintesis. Cahaya matahari berasal dari cahaya putih yang dapat

diuraikan menjadi komponen-komponen warna karena panjang gelombang cahaya

yang berbeda untuk setiap warna yang berbeda. Komponen-komponen warna

tesebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu

(Wirahadikusumah,2005).
Hubungan fotosintesis dengan manusia bukan saja penting ditinjau dari

segi makanan, tetapi juga penting karena manusia tergantung pada proses ini

untuk sebagian besar kepentingan ekonominya. Banyak bahan dasar industri

secara langsung atau tidak langsung berasal dari fotosintesis. Pembuatan alkohol

dan produk-produk fermentasi lainnya sebagian bergantung pada suplai molasa

(tetes) dan biji serealia, bergantung pada aktivitas fotosintesis tumbuhan hijau

(Li et al., 2006).

Daun berfungsi sebagai organ utama fotosintesis pada tumbuhan tingkat

tinggi. Evolusi daun telah mengembangkan suatu struktur yang akan menahan

kekerasan lingkungan, namun juga efektif dalam penyerapan cahaya dan cepat

dalam penambilan CO2 untuk fotosintesis (Juwilda,2014).

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh

intensitas cahaya matahari terhadap kecepatan fotosintesa

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat

untuk dapat memenuhi komponen penilaian praktikum di Laboratorium Fisiologi

Tumbuhan Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara Medan dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang

membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Limut (Hydrilla verticillata L.)

Klasifikasi dari tanaman Limut (Hydrilla verticillata L.)adalah sebagai

berikut: Kingdom : Plantae, Super Divisi : Spermatophyta, Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida, Ordo : Hydrocharitales, Famili : Hydrocharitaceae

Genus : Hydrilla, Spesies : Hydrilla verticillata (L. f.) Royle

(Lambers et al., 2008)

Hydrilla verticillata memiliki ciri-ciri yaitu, daun berukuran kecil

berbentuk lanset yang tersusun mengelilingi batang. Batangnya bercabang dan

tumbuh mendatar sebagai stolon yang pada tempat tertentu membentuk akar

serabut. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang seluruh bagian tubuhnya

tenggelam di bawah permukaan air. Perkembangbiakan Hydrilla verticillata

terjadi dengan pesat dengan adanya stolon. Hydrilla verticillata merupakan

vegetasi akuatik yang mendominasi di perairan Danau Toba (Wattimena,2000).

Hydrilla verticillata merupakan tanaman air yang hidup di kolam maupun

danau yang airnya relatif jernih atau tidak keruh. Hydrilla verticillata memiliki

daun yang kecil berwarna hijau karena mengandung klorofil. Untuk

bertumbuhnya tanaman ini tidak terlepas dari pengaruh cahaya yang dapat

diterima pada tanaman tersebut yang digunakan untuk berfotosintesis. Hydrilla

verticillata sering kali digunakan dalam suatu percobaan Ingenhoustz dikarenakan

mudah untuk dilakukan pengambilan data yang digunakan sebagai parameter

(Machakova,2008).

Daun hidrilla berwarna hijau, tipis, berbentuk lanset dengan tepi bergerigi

dan berduri, lebar 2-4 mm dan panjang 6-20 mm, setiap tiga sampai empat helai
daun tumbuh melingkar dan membentuk ruas-ruas pada batang. Tangkai daun

berdiameter 0,1 mm dan berwarna hijau. Pelepah daun sering berwarna merah dan

memiliki satu duri di bawah permukaannya (Joselin, 2014).

Batang Hidrilla berwarna hijau, tegak, ramping, bercabang dan dapat

tumbuh sepanjang 7 m. Batangnya bercabang dan tumbuh mendatar sebagai

stolon yang pada tempat tertentu membentuk akar serabut

(George dan Davis,2008).

Syarat Tumbuh

Hydrilla dapat tumbuh dalam berbagai kondisi, termasuk

cahayarendah, atau masih mengalir air, dangkal atau mendalam. Ini keluar-

bersaingluas air yang invasif milfoil-Eurasia dengan lebih cepat pertumbuhan

danreproduksi. Ini merupakan ancaman serius bagi danau dan sungai di mana-

mana karena adaptasi nya (Joselin,2014).

Hydrilla sp adalah tumbuhan Spermatophyta yang hidup di air,

sehingga ia memiliki bentuk adaptasi yang berbeda dengan Spermatophyta darat.

Dinding selnya tebal untuk mencegah osmosis air yang dapat

menyebabkan lisisnya sel. Sel Hydrilla berbentuk segi empat beraturan yang

tersusun seperti batu bata. Memiliki kloroplas dan klorofil yang terdapat

didalamnya. Pada daun Hydrilla, dapat pula diamati proses aliran sitoplasma,yaitu

pada bagian sel sel penyusun ibu tulang daun yang memanjang ditengah

tengah daun. Pada hydrilla juga terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah

penguapan yang berlebihan (Hutauruk,2014).

Hydrilla memiliki beberapa metode reproduksi. didalam air, cabang atau

akar fragmen dari tanaman yang rusak dapat hanyut ke daerah baru.
Selain itu, dapat menyebar ke daerah lain melalui cabang/akar fragmen yang

melekat pada perahu dan trailer. Tunas kecil, kompak tunas yang

terbentuk di axils daun sepanjang batang dapat melayang ke daerah-daerah baru

(Wagner, 2009).

FOTOSINTESIS

Fotosintesis adalah suatu proses pada tumbuhan hijau untuk menyusun

senyawa organik dari karbondioksida dan air. Proses fotosintesis hanya akan

terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau klorofil yang terletak

pada organel sitoplasma tertentu yang disebut kloroplas. Reaksi keseluruhan dapat

ditulis dengan persamaan sebagai berikut :

CO2 + H2O + Energi Cahaya (CH2O)+O2

(Gunawan dan Mulyani, 2004).

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau

energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri

dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan

energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energy

yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting

bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar

oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energy

melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof

(Arikunto,2002).

Proses fotosintesis berlangsung dalam 2 proses. Proses pertama

merupakan proses yang tergantung pada cahaya matahari (Reaksi Terang), yaitu

reaksi yang membutuhkan energi cahaya matahari Iangsung dan molekul-molekul


energi cahaya tersebut belum dapat digunakan untuk proses berikutnya. Oleh

karena itu pada reaksi terang ini, energi cahaya matahari yang belum dapat

digunakan tersebut akan dikonversi menjadi molekul-molekul energi yang dapat

digunakan yaitu dalam bentuk energi kimia. Konversi energi cahaya menjadi

energi kimia dilakukan oleh aktvitas pigmen daun (klorofil). Elektron diperoleh

dengan memecah air (H20) sehingga terjadi pelepasan O2 yang kemudian

mengkonversi energi menjadi bentuk ATP dan NADP . Reaksi terang tersebut

terjadi dalam grana. Proses kedua adalah proses yang tidak membutuhkan cahaya

(Reaksi Gelap) yang terjadi ketika produk dari reaksi terang digunakan untuk

membentuk ikatan kovalen C-C dari karbohidrat. Pada proses ini, CO2 atmosfer

(atau CO2 dari air untuk organis me akuatik/ marine) ditangkap dan dimodifikasi

oleh penambahan hidrogen menjadi bentuk karbohidrat. Reaksi gelap biasanya

dapat terjadi dalam gelap apabila energi carrier dari proses terang tersedia. Reaksi

gelap ini berlangsung dalam stroma kloroplas (Handoko, 2011).

Proses fotosintesis dapat berlangsung karena adanya organ pada tumbuhan

yang disebut klorofil. Di dalam klorofil terdapat organel yang disebut kloroplas.

Kloroplas berwarna hijau disebabkan adanya empat tipe utama pigmen yaitu

klorofil a dan b yang berwarna hijau serta xanthofil dan karoten yang berwarna

kuning-oranye. Klorofil sangat berperan bagi kelangsungan proses fotosintesis

karena klorofil mampu menangkap cahaya matahari yang merupakan radiasi

elektromaknetik pada spektrum kasat mata (Utomo,2007).

Faktor-Faktor Laju Fotosintesis.

Fotosintesis dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam

maupun faktor dari luar. Faktor dalam antara lain adalah :1) umur daun ; 2)
keadaan stomata ; 3) jenis tumbuhan. Faktor luar antara lain adalah : 1) CO2 dan

O2 ; 2) Ketersediaan air ; 3) Kelembaban dan suhu udara ; 4) Keadaan cahaya

(Campbell dan Reece, 2002).

Sumber cahaya matahari merupakan suatu faktor terpenting dalam

kehidupan makhluk hidup, khususnya dalam ekosistem perairan karena hampir

semua energi yang menggerakkan dan mengontrol metabolisme di perairan

berasal dari energi matahari yang dikonversi secara biokimia melalui proses

fotosintesis. Laju fotosintesis akan tinggi bila intensitas cahaya tinggi dan

menurun bila intensitas cahaya berkurang. Oleh karena itu cahaya berperan

sebagai faktor pembatas utama dalam fotosintesis atau produktifitas primer

(Lenny,2006).

Fotosintesis di pengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam

maupun faktor dari luar. Factor dari dalam, antara lain: Umur daun, keadaan

stomata, dan jenis tumbuhan.Fackor dari luar,antara lain ;1) Cahaya ; 2) Klorofil ;

3) Suhu ; 4) Karbon dioksida (CO2) ; 5) Air (H2O) (Suyitno,2013).

Faktor penting yang memengaruhi fotosintesis adalah intensitas cahaya.

Ketika intensitas cahaya rendah, perputaran gas pada fotosintesis lebih kecil

daripada respirasi. Pada keadaan diatas titik kompensasi yaitu konsentrasi

karbondioksida yang diambil untuk fotosintesis dan dikeluarkan untuk respirasi

seimbang, maka peningkatan intensitas cahaya menyebabkan kenaikan sebanding

dengan laju fotosintesis. Pada intensitas cahaya sedang peningkatan laju

fotosintesis menurun sedangkan pada intensitas cahaya tinggi laju fotosintesis

menjadi konstan (Dewi,2007).

Spektrum Cahaya
Spektrum cahaya atau spektrum tampak adalah bagian dari spektrum

elektromagnetik yang tampak oleh mata manusia. Radiasi elektromagnetik dalam

rentang panjang gelombang ini disebut cahaya. Sedangkan cahaya merupakan

bentuk energi yang dikenal sebagai energi elektromagnetik yang disebut radiasi.

Spektrum elektromagnetik ini dipancarkan oleh matahari secara keseluruhan

melewati atmosfer bumi sedangkan radiasi elektromagnetik diluar jangkauan

panjang gelombang optik atau jendela tranmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap

atmosfer (Lakitan,2007).

Cahaya merupakan salah satu bentuk gelombang elektromagnetik. Jarak

antara puncak gelombang elektromagnetik disebut panjang gelombang. Panjang

gelombang berkisar antara kurang dari 1 nanometer hingga lebih dari 1 kilometer.

Cahaya ultraviolet (UV) berada pada daerah panjang gelombang dari 100 sampai

380 nm. Keseluruhan kisaran radiasi ini dikenal sebagai spektrum

elektromagnetik. Berikut merupakan gambar yang menunjukkan spektrum cahaya

dalam spektrum gelombang elektromagnetik secara keseluruhan

(Ghica dan Brett,2004).

Ke tujuh warna sinar memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda.

Berdasar urutan panjang gelombangnya dari panjang ke pendek adalah meliputi

sinar merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu .Tetapi tidak semua jenis

sinar tersebut dimanfaatkan atau diserap secara optimal oleh tumbuhan.Klorofil


menyerap semua warna sinar,kecuali sinar hijau. Sinar yang paling banyak diserap

untuk fotosintesis adalah sinar merah ( 700 nm) dan biru ( 750 nm). Jenis sinar

yang lain juga diserab energinya walaupun dalam tingkat yang lebih rendah. Sinar

hijau justru dipantulkan oleh klorofil, sehingga daun tampak berwarna hijau

(Santoso,2004).

Terkait dengan sinar tampak diketahui bahwa energi sinar yang digunakan

tumbuhan untuk fotosintesis ternyata hanya 0,5 sampai 2% dari jumlah energi

sinar yang tersedia. Energi yang diberikan oleh sinar itu bergantung kepada

kualitas (panjang gelombang), intensitas (banyaknya sinar per 1 cm per detik)

dan waktu (sebentar atau lama). Sinar-sinar yang tampak oleh mata bergelombang

390 m sampai 760 m (1 m = 10 amstrom). Diurutkan dari yang bergelombang

panjang maka sinar-sinar tersebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila

dan ungu (Suyitno,2010).

Fotosintesis Pada Tanaman Limut (Hydrilla verticillate L.)

Tumbuhan air efektif meningkatkan kadar oksigen dalam air melalui

proses fotosintesis. Karbondioksida dalam proses fotosintesis diserap dan oksigen

dilepas ke dalam air. Proses fotosintesis mempunyai manfaat penting dalam

akuakultur, di antaranya adalah menyediakan sumber bahan organik bagi

tumbuhan itu sendiri serta sumber oksigen yang digunakan oleh semua organisme

(Gandjar dan Rohman,2007).

Hydrilla verticillata merupakan tumbuhan yang letak stomatanya lebih banyak

berada pada permukaan bawah daun. Hal ini dibuktikan pada percobaan yang dilakukan

oleh Ingen House diketahui bahwa daun-daun yang berfotosintesis mengeluarkan oksigen

lebih cepat pada bagian permukaan sisi bawah daun daripada sisi permukaan atas daun.
Terdapat sejumlah 100.000/cm2 stomata dibagian sisi permukaan bawah daun dan tidak

ditemukan sama sekali adanya stomata di permukaan atas daun (Achmad,2007).

Tumbuhan akuatik lebih menyukai karbondioksida sebagai sumber karbon

dibandingkan dengan bikarbonat dan karbonat. Bikarbonat sebenarnya dapat berperan

sebagai sumber karbon. Namun, di dalam kloroplas bikarbonat harus dikonversi terlebih

dahulu menjadi karbondioksida dengan bantuan enzim karbonik anhidrase.Energi

matahari diserap oleh klorofil dan digunakan untuk menguraikan molekul air, membentuk

gas oksigen dan mereduksi molekul NADP menjadi NADPH (Rianawaty, 2009).

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Percobaan

Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Fisiolgi Tumbuhan Program

Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

dengan ketinggian tempat 25 m diatas permukaan laut. Pada 22 Maret 2017

pukul 10.00-11.45 WIB.

Bahan dan Alat Percobaan

Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Hydrilla

verticillata sebagai objek percobaan, air kolam digunakan sebagai media

percobaan dan kertas minyak (merah, kuning, hijau, putih dan biru) yang

digunakan sebagai indikator panjang gelombang cahaya merah, kuning, hijau dan

biru, dan karet gelang.

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas beker

digunakan sebagai wadah objek percobaan,funnel digunakan untuk menyangga


objek percobaan,tabung reaksi digunakan untuk menutup ujung funnel, corong

sebagai tempat meletakkan objek percobaan , kawat digunakan untuk menegakkan

objek percobaan dengan funnel, timbangan untuk menimbang objek percobaan,

ember digunakan sebagai tempat air kolam, stopwatch digunakan untuk

menghitung waktu, buku tulis untuk mencatat hasil data, alat tulis digunakan

untuk mencatat data dan kalkulator digunakan untuk menghitung data.

Prosedur Percobaan

1. Ditimbang Hydrilla verticillata 5 gram, sebanyak 5 bagian.

2. Diisi 5 buah gelas beker dengan air kolam bagian.

3. Dimasukkan Hydrilla verticillata ke dalam gelas beker dan ditahan dengan

menggunakan funnel hingga setinggi 2 cm dari dasar gelas beker dan

ditegakkan dengan menggunakan kawat.

4. Ditutup ujung funnel dengan tabung reaksi sehingga berisi air tetapi tidak

boleh ada gelembung udara di dalam tabung reaksi. Ditutup gelas beker

dengan kertas minyak warna merh,hijau, kuning dan biru.

5. Ditempatkan dibawah sinar matahari

6. Diamati gelembung udara yang dibentuk pada interval waktu, sebanyak 3

kali.

7. Dihitung jumlah gelembung udara yang dibentuk persatuan waktu:

Jumlah gelembung udara / waktu.


8. Dibandingkan hasil yang diperoleh.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Syamsul Arifin., 2007, Tumbuh-Tumbuhan Obat Indonesia, jilid I, ITB

Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi V.


Jakarta: Rineka Cipta.
Campbell dan Reece. 2002 Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Dewi,I.R. 2007. Fotosintesis Sebagai Proses Dasar. Universitas Padjajaran.
Bandung.
Gandjar dan Rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, fakultas Farmasi UGM Yogyakarta,
Pustaka Pelajar Yogyakarta.
George, E.F. and W. Davies. 2008. Effects of the Physical Environment. In Plant
Propagation by Tissue Culture 3rd Ed. Vol. 1. The Background. Edited by E. F. George, M.
A. Hall & Geert-Jan De Klerk. Published by Springer, Dordrecht, The Netherlands. p. 423-
464.
Ghica and Brett, 2004, Electrochemical Oxidation of Rutin, Departamento de Qu_mica,
Faculdade de Ciencias e Tecnologia, Universidade de Coimbra, 3004-535 Coimbra,
Portugal, Journal,313-318.
Gunawan dan Mulyani, 2004, Farmakognosi Jilid I, Cet I, Penebar Swadaya, Jakarta.

Handoko, P.2011.Pengaruh Spektrum Cahaya Tampak Terhadap Laju Fotosintesis


Tanaman AIR Hydrilla verticillata. Universitas Nusantara. Kediri.
Hendriyani, I.S. and N. Setiari. 2009. Kandungan klorofil dan pertumbuhan kacang

panjang (Vigna sinensis) pada tingkat penyediaan air yang berbeda. J. Sains & Mat. 17

(3):145-150.

Hutauruk, V.O. 2014. Pengaruh Ekstrak Segar Limut (Hydrilla Verticillata


L.)Danau Toba Terhadap Kadar Kolesterol Total Dan Gambaran
Mikrostruktur Aorta Mencit (Mus Musculusl.). Universitas Sumatera
Utara.Medan.
Joselin,M. 2014. Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air Dan Ekstrak Etanol Hidrilla (Hydrilla
Verticillata(L.F.) Royle.Universitas Sumatera Utara.Medan.

Juwilda. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi LajuFotosintesis.Universitas


Sriwijaya.
Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Lambers, H., T.L. Pons & F.S. Chapin III. 2008. Plant Physiological Ecology. 2nd Ed.
Springer Science + Bussiness Media LLC. New York. USA. pp 73- 75.
Lenny, Sovia. 2006, Senyawa Terpenoida dan Steroida, Karya Ilmiah, Departement Kimia,
Fakults MIPA, Universits Sumtera Utara Medan
Li, R., P. Guo, M. Baum, S. Grando and S. Ceccarelli. 2006. Evaluation of chlorophyll
content and fluorescence parameters as indicators of drought tolerance in barley. Agric.
Sci. in China 5 (10):751-757.
Machakova, I. t al. 2008. Plant Growth Regulators I: Introduction; Auxins, their
Analogues and Inhibitors. In Plant Propagation by Tissue Culture 3rd Ed. Vol. 1.The
Background. Edited by E. F. George, M. A. Hall & Geert-Jan De Klerk. Published by
Springer, Dordrecht, The Netherlands. p.175- 204.
Nurzaman,J. 2013. Laporan Tetap Praktikumekologi Pertanian Daur Karbon.Universitas
Sriwijaya. Indralaya.

Rianawaty, 2009.Fotosintesis. Universitas Padjajaran.bandung


Santoso. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Bengkulu : Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Suyitno. 2010. Fotosintesis I. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Suyitno. 2013. Fotosintesis II. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Utomo. 2007. Proses Fotosintesis. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Wagner, Heildebert., 2009, Plant Drug Analysis A Thin Layer Chromatography

Atlas, Departement of Pharmacy, ludwig-maximilian, University of Munich,

Germany.

Wattimena, G. A. 2000. Pengembangan Propagul Kentang Bermutu dan Kultivar

Kentang Unggul dalam Mendukung Peningkatan Produksi Kentang di Indonesia.

Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Hortikultura. Fakultas Pertanian Institut

Pertanian Bogor. 86p.

Wirahadikusumah, M. 2005. Biokimia: metabolisme, energi, karbohidrat, dan lipid.


Penerbit ITB. Bandung. pp 96- 118.

Anda mungkin juga menyukai