PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan, kita tidak pernah lepas dari orang lain, yang mana kita pasti
akan membutuhkan mereka sebagai pelengkap pada hidup kita akan tetapi sebelum
kita mengenal siapa mereka dan bagaimana dia kita harus beradaptasi pada mereka
terlebih dahulu. Individu merupakan organisme tunggal, tanpa bantuan dari orang lain
kita tidak bisa hidup sempurna. Adaptasi adalah bentuk penyesuaian yang dilakukan
makhluk hidup agar bisa bertahan hidup dengan lingkungannya. Sebelum lingkungan
yang baru, bukan hanya pada manusia saja, tetapi pada hewan dan tumbuhan juga
Pada salah satu adaptasi pada makhluk hidup ialah adaptasi tumbuhan.
makhluk hidup tak bisa beradaptasi maka akan menyebabkan tumbuhan tidak
bertahan lama.
Pada bagian morfologi adaptasi sangat bisa terlihat karena masih jelas yaitu
pada tumbuhan xerofit, hidrofit dan mesofit. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat
Dari uraian diatas, praktikum ini dirasa sangat penting untuk diadakan sebagai sarana
adaptasinya. Selain bisa mengenali bentuk adaptasi tumbuhan, juga dapat melatih
kemampuan mahasiswa dalam menggunakan mikroskop. Disamping itu praktikum
ini dirasa bisa menambah pengalaman mahasiswa, menambah pengetahuan akan
Praktikum ini akan menjadi dasar dan ilmu awal bagi mahasiswa dalam
merupakan bentuk pembaruan ilmu pengetahuan yang bersifat dinamis dan sebagai
2. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah agar para praktikan mengerthui gejala-gejala dan
C. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan pada praktikum ini yaitu pembuatan potongan kertas untuk
ditebar pada daerah yang telah ditentukan luasnya kemudian diambil kertas jilid yang
terlihat oleh mata dan kemudian dihitung besar yang terambil dan yang tak terambil,
kemudian dilakukan pula pengamatan stomata melalui pembuatan preparat pada daun
Druce., selain itu juga pengamatan morfologi bagian tangkai dan daun Eichhornia
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
dalam menyesuaikan kehidupan di habitat tertentu. Oleh karena itu, adaptasi anatomi
dan fisiologi dapat dijadikan indikator terhadap perubahan lingkungan bahkan
menyesuaikan diri dengan terhadap lingkungan apapun agar dapat mampu bertahan
hidup. Penyesuaian tersebut akan dilakukan dengan cara spesifik karena daya
penyesuaian yang dimiliki oleh individu satu dengan yang lain berbeda-beda.
Tanaman yang melakukan fotosintesis dengan kondisi air yang terbatas akan
Secara umum pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
eksternal dan internal. Faktor eksternal yang mempengaruhi antara lain cahaya, udara,
air dan tanah. Sedangkan faktor internal berasal dari tanama itu sendiri. Kedua faktor
tersebut saling berhubungan satu sama lain. Air yang digunakan oleh tanaman
sebagai bagian dari tubuh tanaman dan sarana transportasi zat-zat yang dibutuhkan
untuk metabolisme tanaman dalam pemberian air tanaman di setiap fase pertumbuhan
disimpan cukup dari laju kehilangan sehingga tumbuhan dapat bertahan hidup. (Fahn,
1990: 71)
meliputi proses fisiologis, biokimia, anatomi dan morfologi. Pada saat kekurangan
air, sebagian stomata daun penutup menutup sehingga terjadi hambatan masukna CO2
dinding sel tanaman kekurangan air secara umum yang lebih kuat dibandingkan
tanaman yang tumbuh normal kekurangan air menyebabkan kematian pada tanaman.
yakni tanaman yang beradaptasi pada kondisi basah (hidrofit plant), tanaman yang
beradaptasi pada kondisi kering (xerofit plant) dan tanaman yang beradaptasi pada
kondisi cuukup air (mesofit plant). Hidrofit plant memiliki tempat penyimpanan gas
berbentuk rongga udara yang dipisahkan oleh diafragma (aerenkim). Mesofit plant
berkutikula tipis, jaringan epidermis bermodifikasi menjadi sel kipas untuk
air, sebagai contohnya kangkung (Ipoema aquatica Forsk.) dan teratai (Nelumbium
yang moderat (tidak terlalu basah), sebagai contohnya jagung (Zea mays L.)
sebagian kecil terdiri dari lumut dan paku-pakuan, sebagian besar terdiri dari
spermatophyta atau tumbuhan yang sebagian atau seluruh daun hidupnya berada di
tumbuhan air, terdapat beberapa tanaman air yang dapat digunakan dalam pengolahan
air limbah. Tumbuhan air tersebut adalah kayu apu (Pistia stratiotes L.), kangkung
berbagai tipe tumbuhan air mencaut dan tenggelam. Masing-masing tumbuhan air
tersebut memiliki tipe kemampuan yang berbeda dalam mengolah air limbah.
Jika memperlihatkan sifat dan posisi hidupnya di perairan, tanaman air dapat
dibedakan dalam empat jenis, yaitu tanaman air yang hidup pada bagian tepi perairan
atau disebut marginal aquatic plant, tanaman yang hidup pada bagian permukaan air
disebut floating aquatic plant, tanaman yang hidupnya melayang di dalam perairan
disebut submerge aquatic plant dan tanaman yang tumbuh pada dasar perairan
disebut the deep aquatic plant. (Yusuf, 2008: 70)
Tumbuhan air efektif meningkatkan kadar oksigen dalam air melalui proses
fotosintesis. Karbon dioksida dalam fotosintesis diserap dan oksigen dilepas ke dalam
adalah menyediakan sumber bahan organik bagi tumbuhan itu sendiri serta sumber
berperan mencegah kehilangan air. oleh karena itu sebagian tumbuhan air memiliki
kutikula tipis atau tidak memiliki kutikula. Pada tumbuhan air, stomata umumnya
selalu terbuka sepanjang waktu. Sebab, air melimpah dan oleh karena itu tidak
mempunyai kantung udara untuk mengapung, akar kecil dan tipis dan umumnya akar
memiliki spesialisasi untuk mengambil oksigen tumbuhan umumnya mengapung.
Tumbuhan tingkat tinggi yang hidup di air digolongkan menjadi empat yakni
air, batang dan akarnya di dalam air. Tumbuhan jenis ini memiliki segi positif dengan
menyediakan oksigen bagi organisme di udara oleh daunnya yang tumbuh diatas
permukaan daun dan air. Akar yang berada di dalam tanah juga tidak terlalu
mengganggu ketersediaan natrium dan usur hara yang diambilnya berasal dari tanah.
Golongan yang kedua yaitu tumbuhan yang daunnya muncul di atas permukaan air,
namun akar-akarnya melayang di dalam air. Tumbuhan jenis ini memberikan oksigen
di udara karena daunnya yang tumbuh di atas permukaan air. Akar-akar yang
melayang di dalam air dapat menyerap natrium dan unsur hara yang yang terdapat di
dalam air. Selain itu, beberapa jenis tumbuhan ini akarnya dapat menyerap logam
seperti besi untuk menetralisir peranan air dan pencemaran logam sehingga
ketiga tumbuhan yang daunnya muncul di atas permukaan air, tidak memiliki batang
dan akarnya melayang di dalam air. Tumbuhan jenis ini kelipatannya memiliki
beberapa segi positif dengan menyerap senyawa toksik terlarut dalam saluran air
masuk (ingasi) dan saluran air keluar (drainase) seperti Fe dan SO4 sehingga
memiliki sifat toleransi terhadap kelarutan besi yang tinggi. Golongan yang terakhir
yaitu tumbuhan yang seluruh aktivitas hidupnya berada di dalam air sehingga
daunnya tidak dapat menyediakan oksigen bagi peraian yang dapat dimanfaatkan oleh
organisme/hewan air seperti ikan. Hal ini dikarenakan daunnya tumbuh di dalam
perairan. Selain itu, juga di dalamnya bisa menjadi makanan bagi ikan herbivora.
(Manfaat dan Jenis-Jenis Tanaman Air, 2016: 77-78)
Kehadiran tumbuhan air pada suatu ekosistem perairan adalah penting selama
populasinya masih terkendali. Fungsi tumbuhan air pada suatu ekosistem perairan
darat diantaranya sebagai sumber makanan hewan seperti ikan, tempat ikan
vertebrata dari teriknya sinar matahari ataupun dari predator. (Kurniawan, 2012: 63)
B. Uraian Tanaman
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Subclass : Sympetalae
Ordo : Commelinales
Famili : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia
tunas merapayap yang keluar dari ketiak daun, dimana tumbuh lagi tumbuh-
tumbuhan baru; 0,4-0,8 m tingginya. Daun dalamm rozet; tangkai pada ekslampar
yang dewasa panjang, pada yang muda pendek dan berperut; helaian daun bulat telur
lebar, tulang daun melengkung rapat, panjang 7-27 cm, gundul. Karangan bunga
pelindung yang duduknya sangat dekat, yang terbawah dengan helaian kecil dan
pelepah yang berbentuk tabung, yang teratas berbentuk tabung. Poros bulir sangat
persegi. Tabung tenda bunga 1,5-2 cm panjangnya dengan pangkal hijau dan ujung
pucat; taju 6, tidak sama, lila, panjang 2-3 cm; taju belakang yang terbesar, dengan
noda di tengah-tengah warna kuning cerah. Benang sari 6, bengkok, 3 dari padanya
Divisi : spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Subclass :-
Ordo : Hydrocartales
Famili : Hydrocartaceae
Genus : Hydrilla
panjang 1-4 cm. Sarung terdapat sendirian di dalam ketiak daun. Tanaman berumah
2. Bunga berkelamin 1, terdapat sendiri dalam sarung, putih atau jambon. Bunga
jantan : panjang sarung sekitar 1 mm. Bunga sebelum membuka sudah dilepas, naik
ke atas permukaan, di sana membuka dan mengapung di atas kelopak daun yang
cekung. Daun kelopak dan mahkota panjang 2 mm. Benan sari 3, di muka daun
keloak. Bunga betina : sarung berbentuk tabung, panjang 4-5 mm. Daun kelopak dan
daun mahkota panjangnya lk. 3 mm. Bakal buah pada ujungnya diperpanjang menjadi
paruh yang panjang yang berbentuk seperti benang, yang persis menonjol di atas
permuakaan air. Kepala putik 3. Buah berduri tempel yang lunak, berbiji 2-6. Di
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Subclass : Apetalae
Ordo : Nymphaeles
Famili : Nymphaeceae
Genus : Nelumbium
Species : Nelumbium nelumbo Druce.
tanah. Daun sebagian datar dan mengapung, sebagian bentuk cekungan tidak dalam
dan muncul jauh keluar air, tegak atau mula-mula tegak kemudian menurun. Tangkai
daun dan bunga berjerawat tegas. Tangkai daun 75-150 cm. Helaian daun bulat, sisi
atas hijau kebiruan, berlilin, sisi bawah ungu, garis tengah sampai 60 cm. Tangkai
bunga 75-200 cm. Daun kelopak 2, cepat rontok. Daun mahkota banyak, yang terluar
yang terkecil, ros dengan pangkal putih jarang putih, panjang 7-15 cm. Benang sari
sangat banyak, kepala sari kuning, penghubung ruang sari dengan alat tambahan putih
atau kekuningan. Dasar bunga berbentuk kerucut terbalik, dengan ujung datar,
semacam spons, pada waktu mekar kuning, kemudian hijau, akhirnya coklat hitam,
garis tengah 6-11 cm. Bakal buah banyak, terpencar, 1 tenggelam dalam dasar bunga,
bebas. Buah lepas dalam ruang dari dasar bunga, berbiji 1. Seluruh buah semu
muncul di atas air. Dari benua Asia. Ditanam di genangan atau kolam, menjadi liar di
dataran rendah.
BAB III
METODE KERJA
1. Alat
Alat yang digunakan pada pecobaan ini yaitu gunting, mikroskop, object
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu plastik mika berwarna
(cokelat, hijau dan Jingga), tali, tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes
B. Cara Kerja
c. Dibuat potongan kertas mika berwarna (coklat, hijau dan jingga) dengan lebar 1
e. Ditebar potongan kertas mika berwarna (cokelat, hijau dan jingga) secara acak
f. Diambil kembali potongan kertas mika yang tampak oleh mata dengan lama
waktu 10 menit.
g. Dihitung jumlah masing-masing kertas mika berwarna (cokelat, hijau dan jingga)
f. Dikupas atau dikerok potongan daun dengan menggunakan ujung pinset atau
silet.
nelumbo Druce.)).
d. Diamati tanaman tersebut dengan melihat ciri-ciri daun seperti lebar dan lilin.
nelumbo Druce.)).
A. Tabel Pengamatan
Yang tersisa
pada warna
hijau adalah
20 potongan
dan yang
terseleksi
adalah 30
potongan,
pada warna
cokelat
yang tersisa
adalah 11
potongan
1. 30 20 39 11 48 2 yang
terseleksi
adalah 39
potongan
sedangkan
pada warna
jingga yang
tersisa
adalah 2
potongan
dan yang
terseleksi
adalah 48
potongan.
2. Pengamatan stomata pada daun
5 125
Gambar 21. 4
Eceng gondok
bagian bawah
perbesaran 4x Pada bagian atas
eceng gondok
terdapat 9
9 89 stomata yang
rusak dan 89
stomata dengan
kondisi baik.
Gambar 21. 5
Eceng gondok
bagian bawah
perbesaran 10x
9 89
Gambar 21. 8 - -
Daun hidrilla
bagian atas
perbesaran 10x
Gambar 21. 10 - -
Daun hidrilla
bagian bawah
perbesaran 10x
Gambar 21. 13 - -
Daun teratai
bagian atas
perbesaran 10x
Gambar 21. 14 - - Pada bagian
Daun teratai bawah teratai
bagian bawah tidak terdapat
perbesaran 4x stomata karena
bersentuhan
langsung dengan
permukaan air.
Gambar 21. 15 - -
Daun teratai
bagian bawah
perbesaran 10x
5. Kerapatan stomata
= 3, 84 = 8, 16
1
= ×3,14 (0,5)2
10
1
= ×3,14 (0,25)
10
0,785
=
10
= 0,078
jumlah stomata
=
luas bidang pandang
240
=
0,078
= 3, 076
B. Pembahasan
Adaptasi adalah salah satu bentuk penyesuaian diri makhluk hidup terhadap
hidup memerlukan adaptasi sebab makhluk hidup tidak dapat hidup sendiri tanpa
adanya bantuan makhluk yang lain, untuk itu beradaptasi sangatlah diperlukan. Hal tu
berguna untuk menunjang kelangsungan hidup makhluk hidup itu sendiri. Adaptasi
beberapa bagian potongan kertas jilid yang termasuk ke dalam teori adaptasi dan
pengamatan pada stomata, daun dan tangkai dari sampel eceng gondok (Eichhornia
nelumbo Druce.).
Percobaan pertama yaitu pengamatan yang berkenaan dengan teori dasar
adaptasi dimana terdapat 3 plastik mika berwarna yakni hijau, cokelat dan jingga
diperoleh hasil yaitu plastik mika berwarna jingga, yang mampu beradaptasi ada 2
potongan dan yang terseleksi oleh alam ada 48 potongan, hal ini dikarenakan warna
jingga tidak mampu beradaptasi dan tidak memiliki banyak kesamaan dengan warna
alami sehingga banyak sekali yang terseleksi. Selanjutnya plastik mika berwarna
cokelat, yang mampu beradaptasi sebanyak 11 potongan dan yang terseleksi oleh
alam sebanyak 39 potongan, hal ini dipengaruhi oleh warna plastik mika cokelat
memiliki kesamaan dengan warna alami tanah yang berwarna cokelat pula. Yang
terakhir pada plastik mika berwarna hijau, yang mampu beradaptasi sebanyak 20
potongan dan terseleksi oleh alam sebanyak 30 potongan, hal ini dikarenakan
kemapuan beradaptasi plastik mika warna hijau sangat baik dan didukung oleh warna
alami alam sekitar yakni hijau sehingga yang terseleksi jauh lebih sedikit
daun eceng gondok (Eichhornia crassipes Solms.), pada hasil pengamatan diperoleh
jumlah stomata pada bagian atas sebanyak 130 stomata dengan 125 stomata dengan
kondisi baik dan 5 stomata dengan kondisi rusak, sedangkan pada bagaian bawah
daun jumlah stomata yang utuh sebanyak 89 stomata dan yang rusak sebanyak 9
stomata. Jadi total stomata pada bagian bawah daun sebanyak 98 stomata dan dapat
disimpulkan bahwa stomata terbanyak terdapat pada bagaian atas daun. Sama halnya
pada literatur (Campbell, 2007: 7) jumlah stomata paling banyak terdapat pada bagian
atas permukaan daun, hal ini dikarenakan bagian atas daun lebih banyak terkena
cahaya dibandingkan dengan bagian bawah daun. Sampel yang kedua adalah daun
hidrilla (Hydrilla verticillata Royle.), tidak ditemukan adanya stomata baik pada
permukaan atas maupun permukaan bawah daun. Hal ini disebabkan oleh hidrilla
termasuk tanaman hidrofit tipe deep aquatic plant yang jarang terkena cahaya matahri
dan tumbuh di dalam air. Sampel ketiga yaitu daun teratai (Nelumbium nelumbo
Druce.), baik permukaan atas maupun permukaan bawah tidak tampak adanya
stomata, namun pada literatur (Manfaat dan Jenis-Jenis Tanaman Air, 1992: 21)
sebagian dari permukaan daun teratai terdapat stomata yang berfungsi sebagai tempat
Percobaan ketiga yaitu pengamatan pada daun. Sampel yang pertama yaitu
daun eceng gondok (Eichhornia crassipes Solms.), pada daun eceng gondok terdapat
rongga, permukaannya licin dan berwarna kehitaman, panjang daun adalah 10 cm dan
lebar 7,5 cm. Daun berbentuk bulat telur, baik ujung dan pangkal daun berbentuk
meruncing dengan tepi yang tidak bergerigi serta permukaan daun yang mengkilap.
Selanjutnya pada daun hidrilla (Hydrilla verticillata Royle.), daun hidrilla berukuran
kecil dan tipis, ukurannya agak panjang dengan ukuran 1 cm dan lebar 0, 3 cm. Selain
itu permukaan daun hidrillah licin dan berair. Sampel yang terakhir yaitu daun teratai
(Nelumbium nelumbo Druce.), pada daun teratai memiliki panjang daun 19,5 cm
dengan lebar 15,6 cm, permukaan daun berlilin, lebar dan tipis, bentuk daun bundar
yaitu daun eceng gondok (Eichhornia crassipes Solms.), tangkai daun eceng gondok
berbentuk bundar dan memiliki rongga, berlilin serta rongga-rongga udara dibatasi
oleh dindig-dinding pembatas berupa selaput tipis berwarna putih. Selanjutnya pada
daun hidrilla (Hydrilla verticillata Royle.), hidrillah memiliki tangkai yang berongga,
licin dan berbulu kecil serta halus. Tangkai ddari hidrilla lurus dan mempunyai
sedikit duri hitam yang hampir tidak bisa dilihat sekilas, warna tangkai daun adalah
hijau. Sampel yang terakhir yaitu daun teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), Teratai
memiliki tangkai yang berongga dan terdapat duri-duri htam, teratai memiliki tangkai
yang lurus, berwarna hijau kecoklatan dan terdapar ruang udara kecil di dalam rongga
tangkainya.
Yang terakhir yaitu menghitung kerapatan stomata pada sampel daun eceng
gondok (Eichhornia crassipes Solms.). Pada bagian atas memiliki kerapatan stomata
sebesar 3, 84 dan pada bagian bawah sebesar 8, 16. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kerapatan stomata lebih besar pada bagian bawah daun eceng gondok dibandingkan
berdampak pada tidak adanya stomata yang tampak pada hasil pengamatan.
Di dunia farmasi, memiliki banyak manfaat pada tanaman percobaan yang
bisa dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai bahan yang bisa dimanfaatkan untuk
dijadikan sebagai bahan obat tradisional karna obat tidak hanya berasal dari bahan
kimia, bahan tradisional juga memiliki banyak manfaat namun hanya sedikit efek
A. Kesimpulan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Adaptasi erat kaitan dengan seleksi alam,
dimana ketika makhluk hidup tidak mampu untuk beradaptasi maka makhluk hidup
tersebut harus rela terseleksi oleh alam. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah
Memiliki karasteristik seperti batang dan tangkai daun yang berongga karena
tanaman air sangat tipis bahkan terkadang tidak ada sama sekali. Stomata umumnya
membuka pada saat pagi hari dan menutup pada malam hari. Pada pengamatan ini
stomata paling banyak terdapat di bagian atas daun, hal ini dikarenakan bagian atas
daun merupakan bagian yang paling banyak terkena cahaya matahari. Kerapatan
stomata yang diperoleh pada pengamatan stomata pada daun eceng gondok
(Eichhornia crassipes Solms.), diperoleh kerapatan stomata bagian atas sebesar 3, 84
dan kerapatan stomata bagian bawah sebesar 8, 16, dapat disimpulkan bahwa stomata
pada bagian bawah memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan dengan bagian
atas daun dikarenakan stomata umumnya hanya membuka saat terkena cahaya
B. Saran
1. Saran untuk Asisten
Diharapkan agar asisten selalu mengawasi praktikan pada saat percobaan agar
tidak ada lagi yang kurang paham masalah praktikum yang dilakukan pada saat itu.
diperbanyak agar praktikan tidak perlu meminjam peralatan dari laboratorium lain.
DAFTAR PUSTAKA
Diucapkan basmalah
Dibuat potongan kertas mika berwarna (coklat, hijau dan jingga) dengan lebar
Ditebar potongan kertas mika berwarna (cokelat, hijau dan jingga) secara acak
Diambil kembali potongan kertas mika yang tampak oleh mata dengan lama
waktu 10 menit
Dihitung jumlah masing-masing kertas mika berwarna (cokelat, hijau dan
Diucapkan basmalah
Dikupas atau dikerok potongan daun dengan menggunakan ujung pinset atau silet
Ditempel potongan daun pada object glass
Diucapkan basmalah
Diamati tanaman tersebut dengan melihat ciri ciri daun seperti lebar dan lilin