TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan air akan sangat bergantung sekali pada air, bukan hanya sekedar tanah
yang basah atau kering, walaupun istilah hidrofit digunakan juga untuk tumbuhan
yang beradaptasi dengan kondisi basah namun pada hakikatnya dapat tumbuh
pada kondisi tanah dengan kandungan air normal. Dengan kata lain tumbuhan air
merupakan tumbuhan yang hidup pada kondisi lingkungan yang lembab atau
bertindak sebagai remediator. Tumbuhan air merupakan flora yang tumbuh dan
berkembang secara alami. Berbeda halnya dengan tanaman air yang tumbuh dan
pembudidayaan. Jenis tumbuhan dan tanaman air merupakan bagian dari vegetasi
alam yang tumbuh dan berkembang pada media perairan. Sifat, bentuk dan
posisinya dapat dibedakan menjadi 4 sifat antara lain jenis yang hidup pada
Aquatic Plant), jenis tanaman air yang hidup melayang (Submerge Aquatic Plant)
dan jenis jenis tanaman air yang hidup di dasar perairan (Deep Aquatic Plant)
(Rony Irawanto,2010).
7
2.2 Fitoremediasi
dapat mengakumulasi hingga 20% Ni. Secara harfiah fitoremediasi berasal dari
Phyto asal kata dari bahasa Yunani/ Greek yaitu “phyton” yang berarti tumbuhan
/tanaman, sedangkan Remediation asal kata dari bahasa latin yaitu “remediare”
sistem dimana tanaman tertentu yang bekerja sama dengan mikro organisme
didalam media ( tanah, koral dan air) yang dapat mengubah zat kontaminan
fungsi dan struktur tumbuhan dibagi menjadi enam kelompok, US EPA (1999,
oleh tumbuhan dari media untuk dapat berakumulasi disekitar akar tumbuhan
organ tumbuhan. Spesies tumbuhan yang biasa dipakai pada proses ini adalah
8
Gambar 2.1
Proses Fitoekstraksi/Fitoakumulasi Kontaminan (Sumber: ITRC, 2001)
Gambar 2.2
Proses Rizofiltrasi kontaminan (Sumber:ITRC,2001)
pada akar yang tidak dapat terserap kedalam batang tumbuhan. Zat-zat
tersebut akan menempel erat (stabil ) pada akar sehingga tidak akan terbawa
9
oleh aliran air didalam media. Spesies tumbuhan yang biasa digunakan adalah
Gambar 2.3
Proses Fitostabilisasi kontaminan (Sumber:ITRC,2001)
aktivitas mikroba yang berada disekitar akar tumbuhan dan diperkuat oleh ragi,
fungi dan zat-zat keluaran akar tumbuhan (eksudat) yaitu seperti gula, alkohol,
asam. Spesies tumbuhan yang bisa digunakan adalah berbagai jenis rumput.
Gambar 2.4
Proses Rizodegradasi kontaminan (Sumber:ITRC,2001)
kontaminan yang memiliki rantai molekul secara kompleks dan menjadi bahan
10
yang tidak berbahaya. Enzim yang dikeluarkan oleh tumbuhan akan membantu
selama proses yang terdapat pada daun, batang, akar dan diluar akar.
Gambar 2.5
Proses Fitodegradasi kontaminan (Sumber:ITRC,2001)
tumbuhan dalam bentuk larutan yang terurai menjadi bahan yang tidak
zat-zat organik adalah tepat menggunakan proses ini. Spesies tumbuhan yang
Gambar 2.6
Proses Fitovolatilisasi kontaminan (Sumber:ITRC,2001)
11
Faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan proses fitoremediasi
jenis polutan dan jenis konsentrasi kimia dan fisika, serta sifat fisiologi tanaman
dan jumlah zat kimia berbahaya. Logam berat yang dapat diserap dan
diakumulasi oleh tanaman dapat dibagi menjadi tiga proses (Priyanto dan
Supaya tanaman dapat menyerap logam, maka logam harus dibawa ke dalam
larutan yang ada di sekitar akar (rizosfer) dengan beberapa cara tergantung pada
spesies tanaman. Senyawa-senyawa yang sudah larut dalam air biasanya akan
Logam yang telah menembus endodermis akar, maka partikel asing lain akan
bagian dari upaya untuk mencegah pengaruh racun logam terhadap sel
12
Gambar 2.7
Jalur penyerapan polutan terhadap tanaman pada proses fitoremediasi
(sumber: Schnoor, 1997).
Jenis tanaman yang memiliki akar serabut sebagian besar digunakan untuk
diterapkan pada sistem fitoremediasi dimana setiap akarnya memiliki 600 akar
lateral. Sistem perakaran yang digunakan pada batang tanaman air mempunyai
sekitar 10 akar adventif (Tangahau & dharmadewanthi, 2011). Akar adventif pada
khusus serta memainkan peranan penting didalam siklus hidup pada tanaman /
pohon tertentu. Pada tanaman lahan basah , perpindahan gas terjadi secara difusi
melaui saluran yang dibentuk oleh aerenchyima (jaringan khusus seperti sepon
beberapa jenis tanaman dari berbagai genus dan ordo yang sering dan populer
13
Merah/Kuning/ Putih, Dahlia, Dracenia Merah/ Hijau, Heleconia Kuning/ Merah,
Jaka, Keladi Loreng/Sente/ Hitam, Kenyeri Merah/ Putih, Lotus Kuning/ Merah,
Onje Merah, Pacing Merah/ Mutih, Padi-padian, Papirus, Pisang Mas, Ponaderia,
Kelebihan fitoremediasi :
Kekurangan fitoremidiasi
dalam taraf riset memiliki banyak ragam strategi diantaranya strategi yang
berlandaskan pada :
14
2. Kemampuan akar pada tumbuhan dalam menyerap kontaminan dari air tanah
(rhizofiltration).
logam yang telah diabsorbsi bahkan mampu mengubah logam tersebut menjadi
bentuk yang mudah untuk diserap. Jenis tanaman yang digunakan untuk
fitoremediasi adalah jenis yang mampu memproduksi biomasa yang tinggi, karena
dan prosesnya lebih efisien (Wong, 2004). Syarat yang harus dipenuhi untuk
(Ahmadpour et al., 2012). Monitoring dan evaluasi kinerja tumbuhan pada proses
15
didalam tanah, kandungan kontaminan dalam tanaman, penguapan, kelembaban
tanah dan sifat mikroba pada tanah (Green and Hoffnagle, 2004).
Equisetum berasal dari kata equus yang berarti kuda dan saeta yang berarti
rambut tebal dalam bahasa Latin, tumbuhan yang termasuk dalam genus ini
disebut juga paku ekor kuda. Spesies dari genus ini pada umumnya tumbuh di
lingkungan yang basah seperti kolam dangkal, daerah pinggiran sungai, atau
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Equisetopsida
Ordo : Equisetales
Famili : Equisetaceae
Genus : Equisetum
memiliki bentuk fisik dengan tinggi rerata 70 cm. Diameter batang berkisar antara
0,4 – 0,6 cm. rata –rata masa tanaman 5,1 gram. Pemilihan spesifikasi tanaman
berdasarkan pada jumlah dominan yang terdapat pada rumpun Bambu Air dengan
karakter fisik yang segar, kuat, dan tidak mudah patah. Karena kandungan
silikatnya yang cukup tinggi pada bagian batangnya, tumbuhan ini dapat
16
2.3.1 Morfologi Umum
Salah satu hal yang paling mendominasi pada tubuhnya terdapat pada bagian
sedangkan pada spesies lainnya hanya terbatas pada satu musim dan dimulai pada
saat awal musim semi. Batang tumbuhan berwarna hijau, beruas-ruas, berbuku,
terdapat lubang pada bagian tengahnya dan bergabung secara jelas serta pada
bagian tengahnya dapat dengan mudah dipatahkan. buku yang terdapat pada
batang berongga yang memiliki dua tipe yang berbeda. Salah satunya pendek,
tidak bercabang, tanpa klorofil, dan memproduksi spora di bulan April atau awal
bulan Mei. Batang ini disebut sebagai batang generatif (fertil). Sedangkan lainnya
merupakan batang steril (disebut pula batang vegetatif), berwarna hijau, dan
terus dapat tumbuh sepanjang musim. Batang ini berperan juga sebagai
organ fotosintesis menggantikan daun, karena daun dan pada semua anggota
tumbuhan tereduksi sehingga menyerupai sisik yang menutupi nodus dan tidak
mengandung klorofil.
Berbeda halnya pada spesies Equisetum Hyemale, hanya terdapat satu tipe
batang yaitu batang hijau berongga yang menghasilkan bentukan seperti kerucut
pada bagian ujungnya (apeks), sehingga batang ini berperan ganda baik sebagai
17
2.3.2 Struktur Anatomi
Pada bagian tengah batang mula-mula ditempati oleh pith yang akan
menghilang, sehingga bagian tengah pada batang yang telah tua akan berlubang.
Jaringan permanen dari batang terdiri dari epidermis, korteks, dan berkas
lakuna sentral atau kanal tersebut, pada batang Equisetum biasanya terdapat juga
dua tipe kanal longitudinal. Pertama adalah kanal (rongga) vallecular yang
dari batang. Yang kedua adalah kanal carinal yang masing-masing berhubungan
dengan ikatan pembuluh dan letaknya lebih dalam. Di bawah ini adalah ilustrasi
Keterangan gambar :
e. rongga sentral
f. rongga carinal
g. rongga vallecular.
Pada umumnya, tidak ada kambium atau jaringan sekunder yang terbentuk
pada Equisetum. Jaringan endodermal biasanya muncul dan tumbuh dengan baik
18
pada batang. Jaringan ini terdistribusi dengan cara endodermis tunggal eksternal
pada sistem vascular dam endodermis eksternal dan internal. Bagian akan
membentuk sebuah lingkaran pada bagian nodul dan biasanya berupa struktur
batang. Bentuk akar yang kecil dan liat, menunjukkan adanya ikatan pembuluh
tunggal dengan jaringan yang tersusun secara radial yang diperkirakan muncul
Pertumbuhan sporofit dilakukan oleh bagian pada pertengahan ujung dari sel
apikal yang berbentuk seperti piramid yang berada pada ujung batang dan akar.
Sel apikal ini merupakan meristem primodial yang berperan dalam pembentukan
sel baru yang menyusun jaringan dari organ-organ ini. Bagian apeks dari batang
akan terbentuk berupa bentukan seperti kerucut. Apeks merupakan organ yang
menghasilkan spora pada Equisetum. Bentukan kerucut ini berisi poros sentral
menempel pada kerucut dengan bantuan tangkai pendek. Beberapa ahli botani
spora. Namun yang lain percaya bahwa sporangiofor merupakan struktur batang
khusus atau merupakan perpaduan antara daun dan batang. Apapun interpretasi
yang tepat dari sporangiofor, sporosit diploid pada sporangia mengalami meiosis
2.4 Filtrasi
19
Filtrasi adalah proses yang digunakan untuk melepaskan padatan dari cairan
atau gas dengan menggunakan media saring yang memungkinkan cairan tersebut
lewat, tetapi bukan padatan. Istilah "filtrasi" berlaku baik filter itu mekanis,
biologis, atau fisik. Cairan yang lolos filter disebut filtrat. Media saringannya bisa
berupa filter permukaan, yang merupakan padatan yang menjebak partikel padat,
atau saringan dalam, yang merupakan bahan dasar yang menjebak padatan.
Banyak cara yang dilakukan untuk melakukan pengolahan terhadap air limbah.
penyerapan dan penjerapan. Media yang sering digunakan adalah pasir, ijuk,
arang batok, kerikil, tawas, bubuk kapur. Saat ini zeolit banyak digunakan sebagai
media penyaring.
1) Zeolit
limbah yang mengandung ion- ion logam berat telah banyak dilakukan dan perlu
pori yang selektif dalam melakukan filtrasi. Arang memiliki pori-pori yang lebih
besar daripada zeolit. Hal ini menyebabkan arang dapat melakukan filtrasi
terhadap molekul yang bersifat nonpolar. Poripori yang dimiliki zeolit lebih kecil
sehingga dapat melakukan filtrasi terhadap molekul polar. Kedua sifat mineral dan
20
mineraloid yang cenderung berbeda ini merupakan kombinasi yang bagus untuk
2) Arang aktif
Arang merupakan produk dari proses karbonisasi kayu yang sebagian besar
telah mengalami pemrosesan secara lanjut dengan pemanasan tinggi atau dengan
terbuka dan mampu menjadi adsorben. Daya serap arang aktif terjadi karena
cairan beracun, gas beracun, bau busuk, penjernih air, dan sebagainya (Akhmad B
dkk, 2012).
Bahan baku yang dapat digunakan sebagai pembuatan arang aktif antara lain
perkebunan kelapa sawit, tempurung kelapa, tanaman kayu hutan, aspal muda,
dan lain-lain. Dalam industri minyak goreng arang aktif yang dicampur
21
dengan bleaching earth digunakan sebagai penghilang peroksida, zat warna, rasa,
dan bau tidak enak yang dihasilkan dari proses sponifikasi (Alfathoni, 2002). Sifat
adsorpsi yang dimiliki arang aktif dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
(Agusta, 2012) :
Sifat fisika arang aktif dipengaruhi oleh banyaknya jumlah pori yang ada di
dalam arang aktif yang dapat dimasuki oleh adsorbat yang ada di dalam arang
aktif.
Sifat kimia yang dimiliki arang aktif ini dimiliki ketika proses aktivasi
berlangsung. Gugus aktif yang dimiliki arang aktif akan berinteraksi dengan
molekul organik secara kimiawi. Proses adsorpsi terjadi karena adanya gaya Van
3) Jenis adsorbat
Adsorbat yang bersifat nonpolar akan mudah berinteraksi dengan gugus aktif
pada arang aktif. Sehingga molekul organik yang memiliki kelarutan kecil pada
4) Suhu
Semakin rendah suhu akan memperbesar daya serap yang dimiliki arang aktif,
karena kelarutan molekul adsorbat lebih kecil sehingga lebih banyak yang
teradsorpsi.
5) Waktu kontak
22
Semakin lama waktu kontak antara arang aktif dengan adsorbat maka
Semakin luas permukaan yang dimiliki arang aktif daya serap yang dimiliki
semakin besar.
Gambar 2.11 Proses adsorpsi arang aktif (a) difusi pada permukaan adsorben, (b)
migrasi ke dalam pori adsorben, (c) pembentukan monolayer adsorben (Adli, 2012)
Gambar 2.11 memperlihatkan proses adsorpsi yang terjadi pada arang aktif.
Gugus aktif yang terletak pada permukaan arang aktif berinteraksi dengan
adsorbat berupa senyawa kimia. Adanya pengaruh gaya Van Der Waals antara
dalam pori arang aktif. Dan pada saat inilah terjadi proses adsorpsi arang aktif
terhadap adsorbat.
23
2.5 Pengertian air lindi (Leachate)
Air lindi didefinisikan sebagai suatu cairan yang dihasilkan dari pemaparan
air hujan pada timbunan sampah. Dalam kehidupan sehari-hari air lindi ini dapat
dianalogikan seperti seduhan air teh. Air lindi membawa materi tersuspensi dan
terlarut yang merupakan produk degradasi sampah. Cairan yang timbul dari hasil
akibat masuknya air eksternal ke dalam urugan atau timbunan sampah, selayaknya
benda cair air lindi akan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Air lindi dapat
merembes ke dalam tanah dan bercampur dengan air tanah, ataupun mengalir di
permukaan tanah dan bermuara pada aliran air sungai. Kemampuan air lindi
mencemari air permukaan atau air tanah dipengaruhi oleh kondisi geologi (tipe
tanah dan jenis batuan) serta kondisi hidrologi (kedalaman dan pergerakan air
tanah, jumlah curah hujan serta pengendalian aliran permukaan) dimana lokasi
(Hidrokarbon, Asam Humat, Sulfat, Tanat dan Galat) dan anorganik (Natrium,
Kalium, Kalsium, Magnesium, Khlor, Sulfat, Fosfat, Fenol, Nitrogen dan senyawa
air lindi bisa mencapai 1000 sampai 5000 kali lebih tinggi dari pada konsentrasi
dalam air tanah (Maramis, 2008). Cairan pekat dari TPA yang berbahaya
terhadap lingkungan dikenal dengan istlah leacheat atau air lindi. Cairan ini
berasal dari proses perkolasi/percampuran (umumnya dari air hujan yang masuk
24
terekstraksi atau berbaur. Cairan ini harus diolah dari suatu unit pengolahan
bawah dapat sampai pada kedalaman permukaan air tanah sehingga dapat
memberi pengaruh kualitas air tanah, sedang pergerakan air lindi ke samping
Lindi dari tempat pembuangan akhir telah mengakibatkan polusi yang serius.
Senyawa organik termasuk hidrokarbon aromatik, fenol pada air tanah, dengan
konsentrasi amonium, logam berat, dan kontaminan organik yang sangat tinggi.
Logam berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik, mengendap
di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen sehingga kadar logam berat dalam
Menurut Palar (2012), secara umum logam berat memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
sebagai berikut:
25
b) Dapat terakumulasi dalam organisme termasuk kerang dan ikan, dan akan
dari konsentrasi logam dalam air. Di samping itu sedimen mudah tersuspensi
karena pergerakan masa air yang akan melarutkan kembali logam yang
yang pulih dalam waktu yang singkat, logam-logam tersebut antara lain: Hg,
tidak dalam waktu yang relatif lama, logam-logam tersebut antara lain: Ba,
Be, Cu, Au, Li, Mn, Se, Te, Co, dan Rb.
kesehatan, logam-logam tersebut antara lain: Al, Bi, Co, Fe, Ca, Mg, Ni, K,
26
2.6.3 Besi (Fe)
Besi (Fe) adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap
tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Umumnya besi
yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut sebagai Fe²+ atau Fe³+ . Besi terlarut
dalam air dapat berbentuk kation ferro (Fe²+) atau kation ferri (Fe³+). Hal ini
tergantung kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Besi terlarut dapat
27