Anda di halaman 1dari 4

GEOGRAFI TANAH

PERTEMUAN KE 10 ORGANISME TANAH BAGIAN 2: TUMBUHAN


(SISTEM DARING)
Drs. Nedi Sunaedi, M.Pd.; Revi Mainaki, S.Pd.,M.Pd.,

Bacalah setiap petunjuk dengan seksama sampai selesai dan kumpulkan tugas
sesuai instruksi untuk pengganti kehadiran dalam perkuliahan!

1. Mahasiswa dipersilahkan nanyakan prihal instruksi dan materi perkuliahan


jika ada yang tidak dimengerti secara daring kepada dosen bersangkutan
2. Mahasiswa dipersilahkan untuk membaca artikel berikut dengan seksama
untuk memahami organisme yang ada didalam tanah dalam hal ini adalah
kehidupan tumbuhan
3. Berikut artikel dari beberapa peneliti dan praktisi yang menarik, akuntabel dan
sesuai dengan perkuliahan

ORGANISME TANAH: TUMBUHAN

Fungsi Tanah Bagi Tumbuhan


Tanah adalah sumber daya alam yang berasal dari komponen bumi,
berupa hasil pelapukan batuan yang memiliki fungsi untuk memenuhi
kebutuhan semua makhluk hidup, tanah memiliki fungsi bagi tumbuhan
diantaranya:

1. Akar Menjadi Tempat Tumbuh dan Berkembang Tanaman. Fungsi atau


manfaat tanah untuk tanaman ialah sebagai tempat pertumbuhan dan
perkembangan akar. Dalam fungsi ini, tanah memainkan dua peran utama,
yaitu mendukung pertumbuhan pohon atau bagian atas tanaman, dan
penyerapan zat yang dibutuhkan tanaman.
2. Penyedia Kebutuhan Dasar Bagi Pertumbuhan Tanaman. Bukan hanya
manusia yang mempelajari kebutuhan dan memiliki kebutuhan dasar. Akan
tetapi semua makhluk hidup juga memiliki kebutuhan dasar, termasuk
tanaman. Tanah adalah sarana yang menyediakan kebutuhan dasar tanaman
untuk melakukan aktivitas metabolisme mereka, baik selama pertumbuhan
atau produksi. Beberapa kebutuhan pokok untuk tanaman yang disediakan
oleh tanah antara lain air, udara, dan nutrisi lainnya.
3. Penyedia Persyaratan Sekunder Untuk Pertumbuhan Tanaman. Selain
kebutuhan dasar, ternyata tanaman juga memiliki kebutuhan sekunder.
Kebutuhan kecil tanaman memiliki tujuan agar tanaman dapat melakukan
aktivitasnya dengan baik. Beberapa zat yang mendukung aktivitas tanaman
untuk operasi optimal termasuk aditif yang dihasilkan oleh organisme hidup,
terutama dari mikroflora di tanah, seperti stimulus pertumbuhan (hormon,
vitamin, dan asam organik khas), kebijakan antagonis, dan racun yang juga
bermanfaat sebagai penyakit anti-tanaman juga ada di tanah.Bahkan,
senyawa atau enzim yang berada dalam tanah juga berguna dalam
menyediakan kebutuhan primer, atau mengubah racun eksternal, seperti
pestisida dan limbah berbahaya industri.
4. Sebagai Habitat Bagi Organisme Tanah yang Hidup. Fungsi tanah sebagai
habitat tanaman hidup adalah positif karena terlibat langsung atau tidak
langsung dalam memasok kebutuhan primer, dan sekunder tanaman, serta
sifat negatif karena merupakan hama tanaman.
Fungsi Tanaman Bagi Tanah
1. Tanaman pelindung bisa mencegah hilangnya bahan organik tanah. Hal
tersebut karena pohon pelindung dapat menghambat sinar matahari
langsung yang mengakibatkan naiknya suhu dan penguapan tanah,
2. Bisa menambah bahan organik tanah. Daun dan ranting kering yang rontok
di atas permukaan tanah akan menjadi mulsa,
3. Pohon pelindung menjadi pencegah banjir dan tanah longsor. Sebab akar
akar dari pohon akan meneyrap air hujan
4. Cadangan air dalam tanah akan meningkat sebab, air akan tersimpan di akar
akar pohon.
5. Menstabilkan kondisi lingkungan atau mikroklimat, sehingga pertumbuhan
dan proteksi tanaman mudah dikendalikan,
6. Membantu pencegahan erosi, karena sistem perakaran yang dalam

Tumbuhan Penutup Tanah


Tanaman penutup tanah adalah tumbuhan atau tanaman yang khusus
ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi dan / atau
untuk memperbaiki sifat kimia dan sifat fisik tanah. Tanaman penutup tanah
berperan: (1) menahan atau mengurangi daya perusak butir-butir hujan yang
jatuh dan aliran air di atas permukaan tanah, (2) menambah bahan organik
tanah melalui batang, ranting dan daun mati yang jatuh, dan (3) melakukan
transpirasi, yang mengurangi kandungan air tanah. Peranan tanaman penutup
tanah tersebut menyebabkan berkurangnya kekuatan dispersi air hujan,
mengurangi jumlah serta kecepatan aliran permukaan dan memperbesar
infiltrasi air ke dalam tanah, sehingga mengurangi erosi.
Tumbuhan atau tanaman yang sesuai untuk digunakan sebagai penutup
tanah dan digunakan dalam sistem pergiliran tanaman harus memenuhi syarat-
syarat: (a) mudah diperbanyak, sebaiknya dengan biji, (b) mempunyai sistem
perakaran yang tidak menimbulkan kompetisi berat bagi tanaman pokok, tetapi
mempunyai sifat pengikat tanah yang baik dan tidak mensyaratkan tingkat
kesuburan tanah yang tinggi, (c) tumbuh cepat dan banyak menghasilkan daun,
(d) toleransi terhadap pemangkasan, (e) resisten terhadap gulma, penyakit dan
kekeringan, (f) mampu menekan pertumbuhan gulma, (g) mudah diberantas jika
tanah akan digunakan untuk penanaman tanaman semusim atau tanaman
pokok lainnya, (h) sesuai dengan kegunaan untuk reklamasi tanah, dan (i) tidak
mempunyai sifat-sifat yang tidak menyenangkan seperti duri dan sulur-sulur
yang membelit.

Bakteri Tanah
Berdasarkan Sumber Makanan, dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Bakteri Autotroph atau Bakteri Lithotropik, yaitu: bakteri yang dapat
menghasilkan makanan sendiri, contohnya: bakteri nitrifikasi, bakteri
denitrifikasi, bakteri pengoksidasi belerang, bakteri pereduksi sulfat, dll.
Bakteri autotroph ini dikelompokkan lagi berdasarkan sumber energi yang
diperlukan, yaitu: (1) Bakteri Photoautotroph atau Bakteri Foto Lithotropik:
bakteri yang menghasilkan makanan sendiri dan sumber energi yang
digunakan berasal dari Sinar Matahari, dan (2) Bakteri Khemoautotroph atau
Bakteri Khemolithotropik : bakteri yang menghasilkan makanan sendiri dan
sumber energi yang digunakan dari hasil oksidasi bahan organik, dan
b. Bakteri Heterotroph atau Bakteri Organotropik, yaitu: bakteri yang
mendapatkan makanan dari bahan organik atau sisa-sisa dari makhluk
hidup lain, baik fauna maupun flora, dan baik yang makro maupun yang
mikro. Bakteri heterotroph ini pun dikelompokkan lagi berdasarkan sumber
makanan, menjadi dua kelompok, yaitu: (1) Bakteri Photoheterotroph atau
Bakteri Fotoorganotropik: bakteri yang mendapatkan makanan dari bahan
organik atau sisa-sisa makhluk hidup lain dan sumber energi yang digunakan
berasal dari Sinar Matahari, dan (2) Bakteri Khemoheterotroph atau Bakteri
Khemoorganotropik: bakteri yang mendapatkan makanan dari bahan organik
atau sisa-sisa makhluk hidup lain dan sumber energi yang digunakan dari
hasil oksidasi bahan organik.

Berdasarkan Kebutuhan Oksigen, dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:


a. Bakteri Aerob, yaitu bakteri yang selama hidupnya membutuhkan oksigen
(O2),
b. Bakteri Anaerob, yaitu bakteri yang selama hidupnya tidak membutuhkan
oksigen, bahkan bila terdapat oksigen bakteri ini mati, dan
c. Bakteri Mikroaerofilik, yaitu bakteri yang selama hidupnya hanya
membutuhkan oksigen dalam jumlah yang sedikit.

Berdasarkan Peranannya dalam Penyediaan Hara bagi tanaman, dikelompokkan


menjadi 3, yaitu:
a. Bakteri Pemfiksasi Nitrogen
b. Bakteri Pelarut Fosfat
c. Bakteri Pereduksi Sulfat

Bakteri Pemfiksasi nitrogen dikelompokkan juga menjadi tiga berdasarkan


hubungannya dengan tanaman, yaitu:
a. Simbiosis,
b. Asosiasi, dan
c. Hidup bebas.

Fungi (Jamur) Tanah


Secara umum berdasarkan sifat hubungan antara fungi dengan akar
tanaman, maka fungi tanah dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a. Parasitik, yaitu: fungi tanah yang sebagian atau seluruh hidupnya dapat
menyebabkan penyakit pada akar tanaman, seperti: penyakit bercak akar
kapas,
b. Saprophitik, yaitu: fungi tanah yang semasa hidupnya mendapatkan
makanan (energi) dari dekomposisi bahan organik tanah. Fungi kelompok ini
tidak menyebabkan penyakit pada akar tanaman.
c. Simbiotik, yaitu: fungi tanah yang semasa hidupnya berada pada akar-akar
tanaman dan hubungannya dengan akar tanaman membentuk hubungan
yang saling menguntungkan, seperti: Mycorhiza atau jamur akar.

Fungi Mycorhiza adalah fungi yang hidup pada permukaan akar- akar
tanaman dan bersifat saling menguntungkan antara Mycorhiza dengan akar
tanaman. Berdasarkan perkembangan hifanya pada akar tanaman, mycorhiza
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a. Endomycorhiza, yaitu: Mycorhiza yang perkembangan hifanya dapat


memasuki sel-sel akar tanaman,
b. Ektomycorhiza, yaitu: Mycorhiza yang perkembangan hifanya tidak memasuki
sel-sel akar tanaman tetapi hanya menyear pada permukaan akan dan
memasuki ruang antar sel-sel akar tanaman, dan
c. Ektendomycorhiza, yaitu: Mycorhiza yang perkembangan hifanya menyerupai
kedua kelompok Mycorhiza diatas.
REFERENSI

Altri Kharisme R. (2017). Peran Tumbuhan. [Online]. Tersedia:


https://www.kompasiana.com/ . (Diakses 13 April 2020)

Tori Susanto. (2020). Mengulas Fungsi Tanaman bagi Tanah. [Online]. Tersedia:
https://www.goodnewsfromindonesia.id/. (Diakses 13 April 2020)

Madjid, A. (2007). Bakteri Tanah dan Fungi Tanah. [Online]. Tersedia:


http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2007/11/bakteri-tanah.html.
(Diakses 13 April 2020)

Tim Pkk. (2016). Pentingnya Tanaman Pelindung Sebagai Pencegah Tanah


Longsor. [Online]. Tersedia: http://pusatkrisis.kemkes.go.id/pentingnya-
tanaman-pelindung-sebagai-pencegah-tanah-longsor. (Diakses 13 April
2020)

User. (2017). Ekologi Tumbuhan dan Tanah. [Online]. Tersedia:


http://www.biologi.lipi.go.id/index.php/laboratorium-botani/ekologi-
tumbuhan-tanah. (Diakses 13 April 2020)

Anda mungkin juga menyukai