Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

FISIOLOGI TUMBUHAN
UNSUR HARA ESENSIAL PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

Oleh

Dito Hutomo Abiyyudha (1806111809)

Lestari Dwi Rizki (1806110549)

Nurisca Rahmi (1806112363)

Putri Septiani (1806110041)

Risma Susanti (1806110233)

Yudit Aziz Priyanto (1806110223)

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah “Unsur Hara Esensial Pada Tanaman
Jagung” ini dengan baik tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan
makalah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang
telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan makalah
ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini masih terdapat
banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta masukan dari para
pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih lagi.

Penulis

Pekanbaru, 17 Oktober 2019


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman memerlukan air dan hara untuk bermetabolisme, tanaman dapat tumbuh
dengan baik atau normal apabila kebutuhan akan unsur haranya terpenuhi. Pertumhuan
merupakan proses bertambahnya ukuran tanaman meliputi tinggi tananman, sedangkan
perkembangan tanaman merupakan proses bertambahnya berat dan lebar tanaman. Kedua
proses ini baik pertumbuhan maupun perkembangan tanamn dipengaruhi oleh ketersedian
unsur hara. apabila ketersedian unsur hara tercukupi, proses pertumbuhan maupun
pekembangan tanaman akan dapat berjalan normal.hara merupakan material yang
dibutuhkan tanaman untuk melakukan proses demi kelangsungan hidupnya.
Hara merupakan kebutuhan utuma tanaman, masingmasing hara memiliki perananya
masingmasing. Hara bedasarkan kapasitas yang dibutuhkan tanaman dibedakan menjadi
hara makro dan hara mikro. Hara makro merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman
dalam jumlah yang besar . Sedangkan unsur hara mikro merupakan unsur hara yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namum harus ada bagi tanaman.
Defisiensi adalah kondisi dimana tanaman kekurangan unsur hara sehingga proses
fisiologisnya terganggu. Defisiensi unsur hara dapat dilihat secara visual dari gejala yang
muncul pada tanaman. Untuk itu kebutuhan unsur hara tanaman harus tercukupi. dapat
diberikan melalui tanah maupun bagian tanaman untuk menambah atau mencukupi
kebutuhan hara tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan normal. Apabila tanaman
menunjukkan gejala pertumbuhan yang tidak normal pada bagian tanaman baik itu daun, akar ,
dan batangnya perlu dilakukan pemupukan untuk memenuhi kebutuhan akan baranya
sehingga tanaman dapt tumbuh normal. Pertumbuhan tanaman akan menimbulkan
permasalahan ketika kekurangan dan kelebihan unsur hara dalam tanaman.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jagung
Jagung adalah salah satu tanaman yang bisa ditanam di sawah maupun kebun. Jagung
menjadi salah satu komoditas pangan yang bisa dijadikan bahan makanan pokok. Sama dengan
tanaman yang lainnya, jagung memiliki morfologi (Anonim 1, 2017) seperti akar, batang dan
daun.
1. Bagian tongkol dan biji
Bagian ini merupakan bagian buah jagung. Bagian ini adalah bagian utama pada
jagung, dimana bagian inilah hasil utama yang dipetik. Seperti yang kita kenal, bahwa
morfologi jagung pada bagian tongkol ini diselimuti oleh dinding pericarp. Pericarp ini
menempel dengan biji sehingga dapat melindungi biji jagung dengan baik.
Dalam biji jagung, ada bagian luar atau pericarp, bagian dalam atau endosperm, serta
bagian lembaga atau embrio. Fungsi pericarp adalah menjaga embrio agar selalu cukup air,
kemudian bagian endosperm ini berfungsi sebagai cadangan makanan pada jagung. Dimana
ada kandungan pati sebanyak 90 % dan 10% kandungan zat yang lainnya (minyak, protein,
dan mineral). Sedangkan bagian embrio sendiri merupakan inti dari tanaman jagung ini.
Dimana embrio ini akan menjadi cikal bakal terbentuknya biji yang bisa ditanam lagi untuk
menjadi tanaman jagung baru.
2. Bagian bunga
Bagian morfologi jagung ini menjadi bagian yang penting, karena bunga inilah yang
menjadi alat untuk penyerbukan jagung. Ada dua jenis bunga, yaitu bunga jantan dan bunga
betina. Keduanya akan mengalami penyerbukan, hasilnya adalah berupa pati yang kemudian
berkumpul menjadi tongkol jagung.
3. Bagian batang dan daun
Batang menjadi bagian morfologi jagung yang berfungsi untuk menopang tubuh
tanaman jagung. Bentuk dari batang tanaman jagung adalah tipis, berbuku-buku, beruas, dan
bercabang-cabang. Ada 3 bagian yang ada pada batang, yakni bagian epidermis atau bagian
kulit luar, bagian jaringan pembuluh dan bagian pusat batang.
Kemudian pada bagian daun jagung terdiri dari bagian helai daun, pelepah daun, serta
bagian ligula. Daun jagung ini akan tumbuh di setiap ruas yang ada pada batang jagung.
4. Sistem perakaran
Karena tanaman jagung merupakan tanaman dikotil, maka akarnya pun dalam bentuk
akar serabut. Dimana pada akar serabut jagung sendiri ada 3 bagian, yaitu akar adventif, akar
penyangga dan akar seminal. Ketiga bagian akar tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri.
Bagian akar pertama yakni akar penyangga, yang berfungsi untuk membuat tanaman
jagung tetap tegak dan juga untuk menyerap air dan zat hara. Kemudian pada akar adventif
berfungsi untuk mengambil zat hara dan air dari dalam tanah. Sedangkan untuk akar seminal
berfungsi untuk mengembangkan embrio.
Morfologi jagung tersebut adalah bagian-bagian detail pada tanaman jagung yang bisa
kita pelajari. Sehingga kita menjadi lebih jelas tentang bagian-bagiaan jagung beserta fungsi
dari setiap komponen yang ada pada jagung. Selain itu kita juga perlu mengenal klasifikasi
dari tanaman jagung yang bermanfaat untuk memperlajari asal-usul serta berbagai jenis
tanaman lain yang memiliki ciri khas yang sama.
5. Klasifikasi tanaman jagung
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
2. 2 Unsur Hara

Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh dan berproduksi secara
optimal adalah ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup di dalam tanah. Jika tanah
tidak dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka pemberian pupuk perlu
dilakukan untuk memenuhi kekurangan tersebut. Setiap jenis unsur hara yang dibutuhkan
oleh tanaman, tentunya memiliki fungsi, kelebihandan kekurangannya masing-masing.
Dalam memberikan unsur hara pada tanaman tentunya sangat penting dijaga keseimbangan
dan pengaturan kadar pemberian unsur hara tersebut, sebab jika kelebihan dalam
pemberiannya akan tidak baik dampaknya, demikian pula halnya jika yang diberikan
tersebut kurang dari takaran yang semestinya diberikan (Setiaji, 2006).
Seperti manusia, tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman.
Berbeda dengan manusia yang menggunakan bahan organik, tanaman menggunakan bahan
anorganik untuk mendapatkan energi dan pertumbuhannya. Dengan fotosintesis, tanaman
mengumpulkan karbon yang ada di atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah air
yang diubah menjadi bahan organik oleh klorofil dengan bantuan sinar matahari. Unsur yang
diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan hara tanaman Mekanisme
perubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi disebut
Metabolsime (Setiaji, 2006).
Tanaman membutuhkan asupan atau suplai hara pertumbuhan dan perkembanganya.
Hara tanaman terbagi menjadi unsur hara makro dan hara mikro. Unsur hara makro
adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tanaman. Sedangkan unsur
hara mikro adalah hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit naman
esensial bagi tanaman. Unsur hara makro diperlukan oleh tanaman lebih besar daripada
unsur hara mikro. Nitrogen (N) misalnya, dalam jaringan tanaman ditemukan seribu kali lebih
besar daripada unsur seng (Zn). Umumnya tanaman memiliki kadar unsur hara berdasarkan
urutan besarnya, yakni: C, H, O, N, P, K (Puspitasari, D, et al., 2012).
Unsur hara mikro merupakan unsur hara yang harus ada untuk tanaman dan dibutuhkan
dalam jumlah sedikit. Meski hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, kekurangan salah
satu unsur hara mikro maupun kelebihan unsur hara ini dapat menyebabkan gangguan
metabolisme bahkan kematian pada tanaman. Unsur hara mikro antara lain: Fe, Zn, Mn,
Cu, dan lain-lain.. Masingmasing unsur hara ini memiliki peran dan fungsinya masingmasing.
Apa bila salah satu dari unsur tersebut tidak dipenuhi baik kekurangan maupun kelebihan
dapat menimbulkan permasalahan bagi tanaman. Permasalahan ini daat berupa gangguan
fisiologis tanaman, hanguan ini dapat terlihat dari gejala yang ditunjukan oleh tanaman
(Widyati, E., 2011).
Melakukan pemupukan dapat memenuhi hara tanaman, pemupukan berperan untuk
mensuplai atau memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan
perkembangnya. dipengaruhi oleh ketersedian atau tercukupinya unsur hara untuk tanaman
(Surtinah, 2009).
Untuk unsur hara makro dan mikro jika diambil oleh tanaman dalam jumlah sedikit
ataupun banyak akan berpengaruh dalam metabolisme tanaman.Gejala kekurangan unsur
hara tergantung baik pada mobilitas dan peran unsur haranya. Biasanya terjadi batang
kerdil dan daun, klorosis daun,klorosis seluruh,nekrosis daun,tinggi tanaman dan ukuran
daun hampir sama dengan gejala yang lain (Nurdin, 2008).
Oleh sebab itu maka tanaman harus diberikan nutrisi unsur hara yang cukup dan
sesuai dengan kebutuhan dari fase tanaman saat itu juga. Dalam proses pemupukan adalah
salah satu kegiatan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan produksi tanaman.
Ketersediaan pupuk dengan sumber hara makro seperti N, P , dan K yang cepat direspons
oleh tanaman saat ini semakin sulit diperoleh oleh kalangan masyarakat salah satunya petani,
sehingga diperlukan suatu informasi mengenai ketersediaan unsur hara di dalam tanah
agar petani mengetahui unsur hara yang kahat di tanah tersebut (Nurdin, 2008)
A. Nitrogen

Fungsi Nitrogen bagi pertumbuhan tanaman adalah memperbaiki pertumbuhan vegetatif


tanaman. Tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N, berwarna lebih hijau. Selain itu
Nitrogen berfungsi dalam pembentukan protein.

Gejala kekurangan unsur N :

 Warna daun yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning
 Daun menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan
 Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh terhadap
pembuahan sehingga buahnya tidak sempurna, umumnya kecil dan cepat matang.

Gejala kelebihan unsure N

 Tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan menjadi lebih besar
 Batang menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah dan mudah diserang
penyakit
 Penundaan pembentukan bunga, bahkan mudah lebih mudah rontok dan pemasakan buah
cenderung terlambat.
B. Phosphor (P)

Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman
muda. Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu. Membantu
proses asimilasi dan pernapasan tanaman.Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan
buah.

Gejala kekurangan unsur Phosfor adalah :

 Seluruh warna daun berubah menjadi lebih tua dan sering tampak mengkilap kemerahan.
 Tepi daun, cabang dan batang akan berwarna merah keunguan yang lambat laun akan
berubah menjadi kuning dan kemudian layu.
 Jika tanaman berbuah, buahnya akan kecil, mutunya jelek, dan cepat masak.

C. Kalium (K)
 Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
 Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
 Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.

Gejala kekurangan unsur Kalium adalah :

 Daun tua akan mengkerut dan keriting


 Pada daun akan timbul bercak merah kecoklatan, lalu daun akan mengering dan mati.
 Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya sedikit dan tidak tahan
simpan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ada pula ditemukan unsur hara tertentu dengan kadar cukup tinggi pada tanaman, tetapi
tidak memiliki peran yang berarti karena tanaman hidup pada tanah dengan kadar unsur hara
tersebut dalam jumlah melimpah. Misalnya alumunium (Al), Nikel (Ni), dan Fluor (F).
Penggolongan unsur hara menurut Davidescu (1988) adalah sebagai berikut.

 Makro primer: N, P, K
 Makro sekunder: Ca, Mg, S
 Mikro primer: Fe, Mn, Zn, B, Cu
 Mikro sekunder: Mo, Co, Cl

Unsur hara yang diperlukan tanaman adalah Karbon (C), Hidrogen (H),Oksigen (O),
Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium (Ca),Magnesium (Mg), Seng (Zn),
Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Molibden(Mo), Boron (B), Klor (Cl), Natrium (Na),
Kobal (Co), dan Silikon (Si). Unsur hara tersebut tergolong unsur hara Essensial. Nitrogen
merupakan elemen hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Sumber utama Nitrogen di
dalam tanah yaitu bahan organik tanah. Selain dari bahan organik tanah Nitrogen juga diperoleh
dari gas N2 di atmosfer melalui penambatan atau fiksasi Nitrogen. Hidrogen merupakan unsur
pertama dalam table periodik. Dalam kondisi normal, hidrogen merupakan gas yang tidak berbau
dan tidak berwarna yang dibentuk oleh molekul diatomik, H2. Karbon berasal dari bahasa Latin
carbo, yang berarti arang. Karbon, suatu unsur yang telah itemukan sejak jaman pra-sejarah
sangat banyak ditemukan di alam. Karbon juga banyak terkandung di matahari, bintang-bintang,
komet dan amosfir kebanyakan planet. Oksigen merupakan zat kimia yang keberadaannya sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup, walaupun memang terdapat tumbuhan yang justru mampu
menghasilkan oksigen.

3.2 Saran

Adapun saran yang ingin kami sampaikan pada makalah ini adalah ungkapan diman
kami ingin belanjar dari hal tidak mengerti menjadi mengerti maka dari itu kami menginkan dari
pembaca agar memberikan kritik serta saran kepada si pembuat makala agar kiranya dapat
membuat makalah yang lebeh baik dari makalah makalah yang ada
DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1, 2017, Klasifikasi dan Morfologi Jagung yang Perlu Kita Ketahui
http://www.agroindustri.id/klasifikasi-dan-morfologi-jagung/
Nurdin, dkk. 2008. Pertumbuhan dan Hasil Jagung yang Dipupuk N, P , dan K Pada T
anah Vertisol Isimu Utara Kabupaten Gorontalo. Tanah Trop 14(1):
4956
Puspitasari, D., Purwani, K.I. dan Muhibuddin, A. 2012. Eksplorasi Vesicular Arbuscular
Mycorrhiza (V AM) Indigenous pada Lahan Jagung di Torjun,
Sampang Madura. Sains dan Sen ITS, 1(2): 1922.
Setiaji, Surip P. Unsur Hara Esensial. Jakarta: Penebar Swadaya. 2006
Surtinah. 2009. Pemberian Pupuk Organik Super Natural Nutrition (Snn) pada Tanaman
Selada (Lactuca sativa, L) di Tanah Ultisol. Ilmiah Pertanian, 6(1): 2025.

Widyati, E. 2011. Optimasi Pertumbuhan Cunn. Ex Benth. Padatanah Bekas T ambang


Batu Bara dengan Ameliorasi T anag Acacia crassicarpa. Penelitian
Hutan Tanaman, 8(1): 2462.

Anda mungkin juga menyukai