PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai kebutuhan pangan
seperti buah dan sayuran. Satu diantara jenis sayuran yang sering dibudidyakan
adalah tanaman pakchoy. Tanaman pakchoy bila ditinjau dari aspek ekonomi layak
dikembangkan untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin tinggi.
1.2 Tujuan
Penelitiasn ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Plant
Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan pupuk kandang ayam pada tanaman
pakcoy.
1.3 Hipotesis
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Pakchoy
Pakchoy ialah tanaman sayuran yang tersebar luas di Asia, terutama di
Tiongkok. Pertumbuhannya tergolong cepat dan memilliki banyak varietas.
Tanaman pakchoy masih termasuk keluarga sawi-sawian dan memiliki penampilan
yang khas yaitu tangkai daunnya pendek dibandingkan sawi biasa. Urat daunnya
lebih besar dan memiliki daun yang lebar (Pranowo, 2010). Sedangkan menurut
Thompson dan Kelly (1957), ciri-ciri tanaman pakchoy adalah daunnya lebih
pendek daripada daun petsai dengan permukaan daun halus dan tangkai berdaging
tebal pada pangkalnya. Helai daun membulat seperti sendok sehingga sering disebut
sawi sendok. Bentuk daun oval dan berwarna hijau cerah.
Adapun klasifikasi tanaman pakchoy menurut USDA (2013) yaitu sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida – Dicotyledons
Subclass : Dileniidae
Order : Capparales
Family : Brassicaceae / Cruciferae
Genus : Brassica L.
Species : Brassica chinensis L.
Walaupun tanaman pakchoy bukan asli Indonesia, namun memiliki
kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanah sehingga dapat dikembangkan di
Indonesia (Bobihoe,2010). Daerah penanaman yang cocok untuk pakchoy adalah
mulai dari ketinggian 5 mdpl – 1.200 mdpl sehingga tanaman pakchoy dapat
diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Namun umumnya tanaman
pakchoy dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 mdpl – 500
mdpl. Tanaman pakchoy tahan pada musim hujan sehingga dapat ditanam
sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman
secar teratur (Rukmana,1994).
METODOLOGI