Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TEKNOLOGI BUDIDAYA SAYUR KAILAN

DOSEN PENGAMPUH :Prof. Dr. Ir. Irfan Suliansyah, MS

DISUSUN OLEH :
NAMA : ARMADI SIHOTANG
NIM : 2110221023
MATKUL : TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
HORTIKULTURA UTAMA

PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG

2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kailan merupakan salah satu komoditas horti bernilai ekonomi tinggi. walaupun di
Indonesia masih tergolong baru, kailan memiliki prospek yang bagus. Umunya sayuran ini
dikonsumsi oleh kalangan menengah keatas, terutama yang menyukai chinese food.
Umumnya kailan di jual di supermarket-supermarket dan jarang sekali di pasar tradisional.
Tanaman kailan (Brassica oleraceae Var. acephala) termasuk tanaman sayur daun yang
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi setelah kubis crop, kubis bunga dan brocoli. Jenis
tanaman kailan berkembang pesat di daerah subtropis maupun tropik. Tanaman ini baru
mendapatkan perhatian untuk dibudidayakan setelah diketahui mempunyai manfaat sebagai
bahan makanan sayuran yang bergizi baik. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
Sumatera Utara pada tahun 2014 (BPS Sumut, 2014), produksi tanaman kailan tahun 2012
sebesar 5.320 kg/ha dan pada tahun 2014 mengalami penurunan yaitu 3.484 kg/ha.
Rendahnya produksi kailan terjadi karena menurunnya kualitas tanah baik sifat fisik, kimia dan
biologi tanah disebabkan hilangnya unsur hara di dalam tanah.
Budidaya tanaman kailan sesungguhnya bisa dilakukan secara organik maupun
anorganik, namun untuk mendapatkan tanaman kailan yang bermutu tinggi tentunya budidaya
secara organik harus lebih difokuskan, mengingat semakin mahalnya pupuk dan pestisida
organik dan residu yang dihasilkan dari bahan-bahan kimia dapat mempengaruhi hasil dari
produksi tanaman dan mempercepat kerusakan tanah secara fisik dan biologi. Namun,
pemanfaatan LCPKS untuk peningkatan produksi tanaman kailan perlu diuji lebih lanjut dalam
upaya peningkatan produksi tanaman kailan tersebut.
Tanaman kailan merupakan sayuran yang mulai umum dibudidayakan oleh petani di
Indonesia. Tanaman kailan memiliki harga jual yang cukup tinggi, dan termasuk kedalam
sayuran yang memiliki umur panen singkat sehingga dapat dijadikan pilihan bagi petani.
Kondisi tersebut mendorong perlunya usaha peningkatan produksi kailan melalui teknik
budidaya yang baik diantaranya dengan pemberian pupuk organik dan penambahan
mikroorganisme pengurai bahan organik.
Produksi kailan dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, contohnya dengan memperluas
areal penanaman, teknik budidaya yang baik, serta menjaga kesuburan tanah agar
kesinambungan usaha pertanian tetap terlaksana. Penggunaan pupuk kimia yang digunakan
terus menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan rusaknya sifat biologis,
fisika, dan kimia pada tanah yang dapat menurunkan produktivitas lahan, maka diperlukannya
pertanian berkesinambungan yang merupakan teknik budidaya pertanian yang tidak
menghendaki adanya produk berupa bahan kimia yang dapat merusak ekosistem alam, pada
pertanian berkesinambungan identik dengan pupuk organik.
Pupuk organik memiliki peranan penting dalam menjaga dan mempertahan kesuburan
tanah, salah satu pupuk organik adalah pupuk kandang yang bermanfaat untuk menyediakan
unsur hara makro-mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan
mengefektifkan bahan-bahan anorganik di dalam tanah. Pupuk organik mengandung sepuluh
unsur hara makro dan mikro dalam skala jumlah yang relative rendah, tetapi bila pupuk organik
ini dipadu dengan bahan lain, kemungkinan penambahan hara di dalam tanah akan lebih
terpenuhi, penambahan bahan yang tepat untuk pupuk organik adalah organisme pengurai
yang bertujuan untuk mempercepat penguraian dari pupuk organik sehingga ketersediaan
dan penyerapan pupuk lebih optimal.
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana cara untuk membudidayakan sayur
kailan tersebut.
1.3.Tujuan Pembahasan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
 mengetahui cara pembudidayaan sayuar kailan mulai dari syarat tumbuh sampai
panen nantinya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kailan (Brassica oleracea var. alboglabra) merupaka tanaman semusim yang tergolong
dalam famili kubis-kubisan (Brassicaceae). Menurut klasifikasi botani dalam tatanama (sistem
tumbuhan), kailan termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Papavorales, famili Cruciferae
dan genus Brassica. Tanaman ini berasal dari daratan cina yang kemudian menyebar ke seluruh
dunia. Kailan masuk ke Indonesia sekitar abad ke-17, namun sayuran ini sudah cukup populer
dan diminati di kalangan masyarakat (Darmawan, 2009).
Tanaman kailan memiliki bentuk daun yang tebal, bulat memanjang dan berwarna hijau
tua. Batang tanaman kailan merupakan batang sejati, tidak keras, tegak, beruas- ruas dengan
diameter antara 3-4 cm dan berwarna hijau muda. Batang tanaman kalian umumnya pendek dan
banyak mengandung air (herbaceous). Di sekeliling batang hingga titik tumbuh terdapat tangkai
daun yang bertangkai pendek. Perakaran tanaman kailan merupakan akar tunggang dan serabut.
Tanaman kailan memiliki perakaran yang panjang yaitu akar tunggang bisa mencapai 40 cm dan
akar serabut mencapai 25 cm (Wahyudi, 2010).
Tanaman kailan umumnya memiliki bunga berwarna kuning namun ada pula yang
berwarna putih. Bunganya terdapat dalam tanda yang muncul dari ujung/tunas. Kailan berbunga
sempurna dengan 6 benang sari yang sisanya dalam lingkaran luar. Buah – buahan kailan
berbentuk polong, panjang dan ramping berisi biji. Biji-bijinya bulat kecil berwarna coklat sampai
kehitam-hitaman.Adapun klasifikasi tanaman kailan adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio: Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Papavorales
Family : Cruciferae (Brassicaceae)
Genus : Brassica
Spesies : Brassica oleraceae var. Acephala
Kailan (Brassica oleraceae var. achepala) merupakan sayuran yang masih satu
bersaudara dengan tanaman Kol atau yang memiliki nama latin (Brassica oleracea). Kailan yang
lebih dikenal sejak zaman Yunani kuno ini sekarang sudah di budidayakan dimana – mana
meskipun dalam skala kecil. Kailan termasuk sayuran semusim berumur pendek berkisar 40-45
hari setelah bibit ditanam (Samadi, 2013).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Syarat tumbuh buah sirsak
A. Iklim
Kailan merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat diproduksi sepanjang tahun.
Sayuran ini bisa ditanam saat musim penghujan ataupun dingin, dan bisa juga ketika musim
kemarau jangka pendek. Kailan dapat dibudidayakan pada 7 dataran medium, dan dataran tinggi
dengan ketinggian 300 – 1900 m diatar permukaan laut (Samadi, 2013). Curah hujan yang
dikehendaki tanaman ini yaitu 1000 – 1500 mm/tahun dengan kelembapan udara yang baik
sekitar 60 sampai 90% (Samadi, 2013). Kailan dapat tumbuh secara optimal jika iklimnya sesuai,
kailan menyukai iklim yang dingin selama pertumbuhannya. Suhu yang baik berkisar antara 15-
25ᵒC serta cukup mendapat sinar matahari. Penanaman kailan yang kurang mendapat sinar
matahari dapat menyebabkan pertumbuhan yang kurang baik sehingga mudah terserang
penyakit, serta ketika umur tanaman masih muda sering terjadi stagnasi atau berhenti
berkembang.
B. Tanah
Sama seperti sayuran lainnya, kailan memiliki batas pH dan kelembapan tertentu agar
tanaman ini dapat tumbuh dengan baik. Kailan menghendaki keadaan tanah yang bertekstur
gembur dan subur dengan pH antara 5,5-6,5. Sejatinya Kailan bisa tumbuh dan beradaptasi di
semua jenis tanah, baik tanah yang bertekstur ringan maupun tanah yang bertekstur berat
(Sinaga, 2014). Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman kailan adalah lempung berpasir.
Pada tanah masam (pH kurang dari 5,5), pertumbuhan kailan sering mengalami hambatan,
seperti mudah terserang akar bengkak atau “Club root” yang disebabkan oleh cendawan
Plasmodiophora brassicae Wor. pada tanah basa (alkalis) (pH lebih dari 6,5) tanaman dapat
terserang (blackleg) akibat cendawan Phoma lingam.
3.2 Teknologi Budidaya
Budidaya kailan organik adalah metode budidaya tanaman kailan yang mengutamakan
prinsip-prinsip pertanian organik. Berikut adalah beberapa prinsip dan praktik yang umum
digunakan dalam budidaya kailan organik:
1. Penggunaan Pupuk Organik: Dalam budidaya kailan organik, penggunaan pupuk organik
menjadi prioritas utama. Pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang, atau
pupuk hijau digunakan untuk memberikan nutrisi yang diperlukan tanaman kailan. Pupuk
organik membantu memperbaiki struktur tanah dan mempertahankan kesuburan tanah
secara alami.
2. Pengendalian Hama dan Penyakit Organik: Dalam budidaya kailan organik, pengendalian
hama dan penyakit dilakukan dengan menggunakan metode organik. Ini melibatkan
penggunaan insektisida organik, seperti ekstrak tumbuhan atau minyak neem, dan
penggunaan agen pengendali hayati untuk mengendalikan hama. Untuk mengendalikan
penyakit, teknik seperti rotasi tanaman, pemilihan varietas yang tahan penyakit, dan
penggunaan pupuk organik yang tepat digunakan.
3. Pengelolaan Gulma Organik: Dalam budidaya kailan organik, pengelolaan gulma
dilakukan secara alami tanpa menggunakan herbisida kimia.
4. Keanekaragaman Hayati: Mempertahankan keanekaragaman hayati di sekitar area
budidaya kailan organik dapat membantu meningkatkan keseimbangan ekosistem dan
membantu pengendalian hama alami. Misalnya, menanam tanaman penutup tanah yang
menarik serangga penyerang hama atau menanam bunga-bunga yang menarik lebah dan
serangga penyerbuk lainnya.
5. Penggunaan Bahan Organik dalam Pengendalian Tanah: Untuk menjaga kesehatan
tanah, praktik-praktik organik seperti penggunaan kompos organik, pemberian pupuk
hijau, dan pengolahan tanah yang minim digunakan. Hal ini membantu meningkatkan
kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan retensi air.
6. Sertifikasi Organik: Untuk menjamin keaslian produk kailan organik, petani dapat
mengajukan sertifikasi organik yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi yang
terakreditasi.
Selain itu teknologi budidaya kailan telah berkembang seiring dengan perkembangan
pertanian modern. Berikut adalah beberapa teknologi budidaya kailan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pembudidayaan sayur
kailan:
1. Hidroponik: Metode budidaya hidroponik telah menjadi populer dalam budidaya sayuran,
termasuk kailan. Dalam sistem hidroponik, tanaman ditanam tanpa menggunakan tanah,
melainkan dalam larutan nutrisi yang kaya akan nutrisi esensial. Teknologi ini
memungkinkan pengendalian yang lebih baik terhadap nutrisi tanaman, penggunaan air
yang lebih efisien, dan mengurangi risiko penyakit tanah.
2. Aeroponik: Aeroponik adalah metode budidaya tanaman di mana akar tanaman terkena
kabut atau semprotan larutan nutrisi secara periodik. Teknologi ini memungkinkan
tanaman kailan untuk tumbuh dengan cepat dan menghasilkan hasil panen yang tinggi.
Selain itu, aeroponik juga mengurangi penggunaan air dan pupuk yang dibutuhkan
dibandingkan dengan metode budidaya konvensional.
3. Kultur Jaringan: Kultur jaringan digunakan untuk menghasilkan bibit kailan yang
berkualitas tinggi secara massal.
4. Sistem Irigasi Tetes: Sistem irigasi tetes merupakan metode irigasi yang efisien dalam
penggunaan air dan pupuk. Sistem irigasi tetes mengurangi kehilangan air akibat
penguapan dan memungkinkan pemberian nutrisi yang tepat pada setiap tanaman kailan.
5. Sistem Kontrol Lingkungan: Dalam budidaya kailan, penggunaan sistem kontrol
lingkungan seperti rumah kaca atau tunel plastik dapat memberikan keuntungan. Sistem
ini memungkinkan pengendalian suhu, kelembaban, dan cahaya yang optimal untuk
tanaman kailan. Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen kailan, serta
melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit
6. Penggunaan Sensor dan Pemantauan Berbasis Teknologi: Penggunaan sensor dan
teknologi pemantauan seperti Internet of Things (IoT) dapat membantu petani dalam
memantau dan mengontrol kondisi pertumbuhan tanaman kailan secara real-time.
3.3 Pembibitan
Pembibitan merupakan tahap awal dalam budidaya kailan. Berikut adalah beberapa langkah
yang dapat Anda ikuti untuk pembibitan kailan:
1. Persiapan Media Tanam: Siapkan media tanam yang baik untuk benih kailan. Anda dapat
menggunakan campuran tanah, pupuk kompos, dan bahan organik lainnya. Pastikan
media tanam memiliki drainase yang baik agar tidak terlalu lembab.
2. Pemilihan Benih: Pilih benih kailan yang berkualitas. Pastikan benih tersebut segar dan
bebas dari penyakit. Baca petunjuk pada kemasan benih untuk mengetahui persyaratan
khusus atau petunjuk perkecambahan.
3. Persemaian: Persemaian bibit kailan idealnya bisa Anda lakukan dua minggu sebelum
waktu tanam. Semai biji ke dalam baris yang memiliki jarak 5 cm. Bibit kailan yang telah
berumur 3 minggu – 1 bulan dapat Anda pindahkan ke bedengan dengan menggunakan
jarak tanam 40 x 30 cm. Dibutuhkan benih sebanyak 150 – 300 gram untuk setiap satu
hektar.
4. Penyiraman: Setelah penaburan benih, basahi media tanam dengan hati-hati
menggunakan sprayer atau semprotan air yang halus. Pastikan media tanam tetap lembab
tetapi tidak terlalu basah. Jaga kelembaban dengan menyiram secara teratur, jika
diperlukan.
3.4 pengolahan lahan
1. Pemilihan Lokasi: Pilih lokasi yang sesuai untuk budidaya kailan. Lokasi harus memiliki
akses sinar matahari yang cukup dan drainase yang baik. Hindari lahan yang rentan
tergenang air atau memiliki kondisi tanah yang terlalu becek.
2. Pembersihan Lahan: Bersihkan lahan dari gulma, rerumputan, dan sisa-sisa tanaman
sebelumnya. Pastikan tidak ada sisa akar atau tanaman yang dapat mengganggu
pertumbuhan kailan.
3. Pengolahan Tanah: Olah tanah dengan cara penggemburan atau pengolahan fisik
lainnya. Gunakan bajak atau cangkul untuk membalik dan menggemburkan tanah. Tujuan
dari pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur tanah, memperluas aerasi, dan
meningkatkan retensi air.
4. Pemberian Pupuk: Analisis tanah dan berikan pupuk organik atau pupuk kompos sesuai
dengan kebutuhan tanah. Pupuk organik membantu memperbaiki kesuburan tanah dan
menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan kailan.
5. Perataan Lahan: Ratakan permukaan lahan untuk memastikan penanaman kailan
dilakukan dengan rata. Hal ini memudahkan pengairan dan menghindari pembentukan
genangan air yang dapat merusak tanaman.
6. Pembuatan Bedengan: Jika ditanam dalam bedengan, buat bedengan dengan lebar dan
panjang yang sesuai. Bedengan membantu meningkatkan drainase dan pengelolaan air
yang lebih baik. Pastikan jarak antar-bedengan cukup untuk memudahkan akses dan
perawatan tanaman. Buat saluran drainase atau got dengan kemiringan yang tempat
untuk mengalirkan air ketempat yang diinginkan.
3.5 Penanaman
Penanaman sayur kailan dapat Anda lakukan setelah usia bibit kailan 3 – 4 minggu. Berikan
jarak tanam sekitar 40 x 30 cm setiap bibitnya. Waktu ideal untuk melakukan pindah tanam adalah
di sore hari karena cuaca cenderung tidak panas dan bagus untuk bibit. Akhir musim penghujan
adalah waktu yang pas untuk menanam sayur kailan karena tanaman ini tidak suka dengan
banyak air yang menggenang seperti yang terjadi pada musim penghujan.
3.6 Pemeliharaan
Adapun beberapa langkah pemeliharaan atau perawatan tanaman agar sayur kailan dapat
tumbuh maksimal adalah sebagai berikut:
a. Pemupukan
 Pemupukan dapat Anda lakukan saat sayur kailan berumur 2 minggu setelah pindah
tanam. Anda bisa menggunakan pupuk Urea dan TSP. Selain itu Anda juga bisa
menggunakan pupuk majemuk NPK dengan dosis kandungan N yang tinggi. Sehingga
diharapkan bagian batang dan daun kailan dapat tumbuh subur.
 Selain menggunakan pupuk NPK pilihan pupuk lainnya yang bisa Anda gunakan adalah
pupuk urea dengan dosis 35 gram, SP – 36 dosis 10 gram dan KCL dosis 10 gram. Ketiga
jenis pupuk tadi Anda campur dengan merata kemudian di taburkan pada sekeliling
tanaman kailan dengan jarak tabur antara 5 – 7 cm.
b. Penyiraman, Penyulaman dan Penyiangan
 Penyiraman pada budidaya sayur kailan bisa Anda lakukan di waktu pagi dan sore hari.
Intensitas penyiraman bisa Anda lakukan dengan menyesuaikan kebutuhan air pada
tanaman. Untuk penyiraman Anda bisa menggunakan gembor. Jika ada tanaman yang
mati segera lakukan penyulaman agar tanaman dapat tumbuh dengan seragam. Lakukan
juga penyiangan secara rutin untuk mencegah gangguan gulma dan tanaman
pengganggu lainnya.
c Pengendalian Hama Dan Penyakit.
 Hama yang sering dijumpai menyerang tanaman sayur kailan adalah ulat, serangga, kutu
daun dan kumbang. Untuk pengendalian Anda bisa menyemprotkan pestisida dengan
dosis yang dianjurkan. Untuk mencegah penyakit Anda diharuskan lebih memperhatikan
kondisi serta kelayakan sanitasi dari parit gelengan maupun bedengan.
3.7 Panen
Buah sirsak sebaiknya dipanen setelah tua benar tetapi masih keras. Buah ini dianggap
tua jika duri-durinya sudah saling berjauhan dan warna kulitnya yang tadinya hijau berkilat telah
berubah menjadi hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan. Jika dipetik terlalu awal, kualitas
buah akan jelek. Sebaliknya jika buah dibiarkan matang di pohon, seringkali buah itu dimakan
oleh kelelawar sebelum jatuh ke tanah. Di daerah yang iklimnya tidak mengenal musim, buah
sirsak dapat dijumpai sepanjang tahun, tetapi biasanya pohon sirsak memiliki 1-3 kali masa
panen, dengan puncaknya yang nyata pada masa musim utama. Buah harus dipetik secara
selektif; dipotong gagangnya dengan pisau yang tajam atau gunting setek, kemudian disimpan di
dalam keranjang bambu yang telah dialasi dengan bahan yang empuk, seperti jerami.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Sayur kailan merupakan sayuran yang menarik untuk dibudidayakan karena
permintaannya yang terus meningkat dan kaya akan nutrisi. Dalam makalah ini, telah dibahas
berbagai aspek penting dalam budidaya sayur kailan, mulai dari persyaratan tanam, metode
budidaya, perawatan, hingga perspektif pasar. Dengan pemahaman yang baik tentang semua
faktor ini, petani dan pecinta pertanian dapat mengoptimalkan usaha budidaya sayur kailan
mereka dan memperoleh keuntungan ekonomi yang baik. Pada tahap pembibitan, penting untuk
mempersiapkan media tanam yang baik dan memilih benih kailan yang berkualitas. Persemaian
atau penggunaan biji benih kailan lebih besar dapat dilakukan sebagai langkah awal dalam
pembibitan. Pengolahan lahan sebelum menanam kailan melibatkan pembersihan lahan,
pengolahan tanah, pemupukan, dan perataan lahan. Prinsip-prinsip pertanian organik perlu
diperhatikan untuk budidaya kailan organik.
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, S., & Yulianti, I. (2019). Budidaya Kailan di Lahan Terbatas. Jurnal Agro
Industri Perkebunan, 7(2), 81-88.
Putri, V. I. A., & Marini, N. (2018). Peningkatan Hasil Kailan Organik Melalui Penggunaan
Pupuk Kompos. Jurnal Agribisnis Terapan, 2(1), 1-9.
Rahayu, E. S., & Wahyuningrum, A. (2021). Analisis Usahatani Kailan Organik di
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan,
21(1), 52-59.
Susilowati, A., & Widodo, S. (2020). Penerapan Teknologi Budidaya Organik dalam
Meningkatkan Produksi Kailan. Jurnal Hortikultura, 30(1), 46-55.
https://www.infoagribisnis.com/2018/02/sayur-kailan/
uspita, G. R. 2014. Interaksi Jenis Biomulsa dan Jarak Tanam Kailan terhadap Produksi
Tanaman Kailan (Brassica oleracea L. cv. grup Kailan). Skripsi. Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogo

Anda mungkin juga menyukai