Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

1.1.1 Biochemical Oxygen Demand (BOD)

Tujuan percobaan pada praktikum ini adalah untuk mengetahui jumlah kadar
Dissolved Oxygen (DO) dan Biochemical Oxygen Demand (BOD) dalam sampel
air.

1.1.2 Chemical Oxygen Demand (COD)

Tujuan dari percobaan ini adalah menghitung kadar COD yang terdapat dalam
sampel.

1.2 Metode Percobaan

1.2.1 Biochemical Oxygen Demand (BOD)

Metode yang digunakan pada praktikum ini adala metode titrimetri dengan titrasi
winkler.

1.2.2 Chemical Oxygen Demand (COD)

Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah titrasi menggunakan larutan
Ferro Amonium Sulfat (FAS) dengan menggunakan indikator Ferroin.

1.3 Prinsip Percobaan

1.3.1 Biochemical Oxygen Demand (BOD)

Oksigen akan mengoksidasi Mn2+ dalam suasana basa membentuk endapan MnO2.
Dengan penambahan alkali iodide dalam suasana asam akan membebaskan
iodium.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Reaksi
Kampus yang
Unandterjadi:
Limau Manis, Padang 25163

Mn2+ + 2OH- + 1⁄2 O2 → MnO2 + H2O


MnO2 + 2I- + 4H+ → Mn2+ + I2 + H2O
I2 + S2O32- → S4O62- + 2I-
Pengukuran BOD terdiri dari pengukuran sampel, inkubasi selama 5 hari pada
suhu 20°C dan pengukuran oksigen terlarut selama inkubasi menunjukkan
banyaknya oksigen yang dibutuhkan dalam sampel air.

1.3.2 Chemical Oxygen Demand (COD)

Senyawa organik dalam air dioksidasi oleh larutan Kalium Dikromat dalam
suasana asam pada temperatur 150oC selama 2 jam. Kelebihan Kalium Dikromat
dititrasi oleh larutan FAS dengan indikator Ferroin.

ELVA EFRINA 2010941020


BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat

Alat-alat yang akan digunakan pada praktikum Biochemical Oxygen Demand


(BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) adalah sebagai berikut:

3.1.1 Biochemical Oxygen Demand (BOD)

Alat yang digunakan pada praktikum BOD adalah:


1. Inkubator;
2. aerator;
3. botol BOD 6 buah;
4. beaker glass 200 ml 1 buah;
5. erlenmeyer 500 ml 2 buah;
6. gelas ukur 50 ml 1 buah;
7. pipet tetes 1 buah;
8. labu ukur 1000 ml 4 buah;
9. buret 1 buah;
10. statip 1 buah;
11. bola hisap 1 buah;
12. pipet takar 1 ml 1 buah.

3.1.2 Chemical Oxygen Demand (COD)

Alat yang digunakan pada praktikum COD adalah:


1. Buret 1 buah;
2. tabung reaksi 2 buah;
3. pipet takar 10 ml 1 buah;
4. pipet tetes 1 buah;
5. corong 1 buah;
6. bola hisap 1 buah;
7. cod reaktor 1 buah;
8. gelas ukur 10 ml 1 buah;
9. statip 1 buah;
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
10. rakUnand
Kampus tabung reaksi.
Limau Manis, Padang 25163

3.2 Bahan

Bahan-bahan yang akan digunakan pada praktikum Biochemical Oxygen Demand


(BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) adalah sebagai berikut:

3.2.1 Biochemical Oxygen Demand (BOD)

Bahan yang digunakan pada praktikum DO-BOD adalah:


1. Larutan Sodium Thiosulfat 0,025 N;
2. larutan Alkali Iodide (NaI);
3. larutan Indikator Amilum;
4. larutan Asam Sulfat pekat (H2SO4);
5. larutan Mangan Sulfat (MnSO4);
6. larutan Magnesium Sulfat (MgSO4);
7. larutan CaCl2;
8. larutan FeCl3;
9. buffer fosfat;
10. kalium Dikromat (K2Cr2O7);
11. aquadest;
12. sampel.

3.2.2 Chemical Oxygen Demand (COD)

Bahan yang digunakan pada praktikum COD adalah:


1. Larutan digesti K2Cr2O7 0,25 N;
2. reagen asam sulfat-perak sulfat;
3. indikator ferroin;
4. larutan FAS 0,05 N;
5. aquadest;
6. sampel.

ELVA EFRINA 2010941020


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
3.3 Cara
Kampus Kerja
Unand Limau Manis, Padang 25163

3.3.1 Biochemical Oxygen Demand (BOD)

Cara kerja praktikum BOD adalah:


1. Aquadest diaerasi dalam aerator selama 1 jam;
2. untuk pengukuran DO0 ditambahkan larutan CaCl2, FeCl3, MgSO4, Buffer
Fosfat, MnSO4, dan alkali Iodide masing-masing 1 ml ke dalam sampel dan
blanko, lalu dikocok dan dimasukkan ke dalam refrigerator selama 10 menit
pada suhu 20° C. Botol BOD-DO0 tersebut diambil, kemudian dituang ke
dalam erlenmeyer 500 ml dan ditambahkan 1 ml Asam Sulfat pekat (H2SO4).
Kemudian dititrasi dengan larutan Natrium Thiosulfat hingga berwarna kuning
tua. Indikator Amilum ditambahkan hingga berwarna bening. Volume sampel
botol dan volume Natrium Thiosulfat 0,025 N yang digunakan dicatat;
3. sampel dimasukkan dalam 3 botol BOD (botol winkler), dimana 2 botol untuk
penentuan DO5 dan 1 botol untuk penentuan DO0;
4. untuk pengukuran DO5 ditambahkan larutan CaCl2, FeCl3, MgSO4, dan Buffer
Fosfat masing-masing 1 ml ke dalam sampel dan blanko, lalu dikocok dan
dimasukkan ke dalam refrigerator selama 5 hari pada suhu 20° C. Setelah 5
hari, botol BOD-DO5 tersebut diambil dan ditambahkan larutan MnSO4 dan
alkali Iodide masing-masing 1 ml. Kemudian dimasukkan kembali ke dalam
refrigerator selama 10 menit pada suhu 20° C;
5. BOD-DO5 tersebut diambil, kemudian dituang ke dalam erlenmeyer 500 ml
dan ditambahkan 1 ml Asam Sulfat pekat (H 2SO4). Kemudian dititrasi dengan
larutan Natrium Thiosulfat hingga berwarna kuning tua. Indikator Amilum
ditambahkan hingga berwarna bening. Volume sampel botol dan volume
Natrium Thiosulfat 0,025 N yang digunakan dicatat;

3.3.2 Chemical Oxygen Demand (COD)

Cara kerja praktikum COD adalah:


1. Masukkan sampel 2,5 ml sampel ke dalam tabung reaksi;
2. tambahkan 1,5 ml larutan digesti;
3. tambahkan ke dalam larutan tersebut 3,5 ml Ag2SO4. Aduk larutan tersebut
hingga homogen;

ELVA EFRINA 2010941020


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
4. letakkan
Kampus tabungManis,
Unand Limau yang berisi
Padang larutan tadi ke dalam COD reaktor
25163

kemudian panaskan pada suhu 150oC selama 2 jam;


5. setelah dingin tambahkan 3 tetes indikator ferroin;
6. titrasi dengan larutan FAS 0,05 N hingga terjadi perubahan warna dari hijau
sampai merah-coklat;
7. diperlukan percobaan blanko dengan cara seperti di atas.

3.4 Perhitungan

Rumus perhitungan yang akan digunakan untuk menghitung kadar BOD dan COD
pada sampel adalah sebagai berikut:

3.4.1 Biochemical Oxygen Demand (BOD)

1. Rumus standarisasi larutan Thiosulfat (Na2S2O3):


( Volume K2 Cr 2 O7 ) x Normalitas K2 Cr 2 O7
Normalitas Na 2 S2 O3 =
Volume Na2 S2 O3
2. Rumus perhitungan DO dan BOD:
( Volume Na2 S2 O3 ) x Normalitas Na2 S2 O3 x 8 x 1000
DO (mg/l) =
Volume sampel
( DO0 - DO5 ) - (B 0 - B5 ) (1 - p)
BOD 5 hari, 20 C
o =
p

Keterangan:
B0 = DO 0 hari blangko (mg/l)
B5 = DO 5 hari blangko (mg/l)
DO0 = DO 0 hari sampel (mg/l)
DO5 = DO 5 hari sampel (mg/l)
p = angka pengenceran

3.4.2 Chemical Oxygen Demand (COD)

( A-B ) x N X 8000
COD sebagai O2 =
ml sampel

Keterangan:
A = ml FAS untuk blanko
B = ml FAS untuk sampel

ELVA EFRINA 2010941020


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
N = normalitas
Kampus FASManis, Padang 25163
Unand Limau

ELVA EFRINA 2010941020

Anda mungkin juga menyukai