Anda di halaman 1dari 24

Laporan Praktikum Mekanika Fluida

Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik


Universitas Andalas

KELOMPOK 3 SHIFT 1 II-1


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

2.7 Data dan Hasil Praktikum

2.7.1 Data Pratikum

Tinggi Ambang = 6 cm
Panjang Ambang = 13 cm
Lebar Ambang = 0,5 cm
1. Kondisi 1
V1 = 1000 cm3
t1 = 1,63 detik
2. Kondisi 2
V2 = 1000 cm3
t2 = 2,13 detik

KELOMPOK 3 SHIFT 1 II-1


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Tabel 1. Data Pengamatan 613,49 cm3/detik


Loncatan 1 (cm) Loncatan 2 (cm) Peralihan (cm) Tenggelam 1 (cm) Tenggelam 2 (cm)
No.
X Y X Y X Y X Y X Y
0 0 9 0 9 0 8,5 0 9,2 0 9,7
1 10 2,5 10 5 10 6 10 7,6 10 9,3
2 23 3,5 23 5,2 23 6,5 23 8 23 9,5
3 32 4 32 5,5 32 6,7 32 8,5 32 9,8
4 71 5 71 6,5 71 7,4 71 9 71 10,3
5 86 5,5 86 6,6 86 7,8 86 9,5 86 11
6 132 6 132 7 132 8,3 132 10,5 132 11,5
Sumber: Data dan Perhitungan Praktikum Mekanika Fluida, 2023

KELOMPOK 3 SHIFT 1 II-2


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Tabel 2. Data Pengamatan Debit 469,48 cm3/detik


Loncatan 1 (cm) Loncatan 2 (cm) Peralihan (cm) Tenggelam 1 (cm) Tenggelam 2 (cm)
No.
X Y X Y X Y X Y X Y
0 0 9 0 9 0 9 0 9 0 9,5
1 10 3 10 4 10 5,5 10 7,7 10 9,2
2 23 4 23 5,1 23 6 23 8 23 9,5
3 32 4,4 32 5,4 32 6,5 32 8,1 32 9,8
4 71 5 71 6,3 71 7,3 71 9 71 10,6
5 86 5,4 86 6,5 86 7,6 86 9,5 86 10,9
6 132 6,2 132 7 132 8,1 132 10 132 11,5
Sumber: Data dan Perhitungan Praktikum Mekanika Fluida, 2023

KELOMPOK 3 SHIFT 1 II-3


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Tabel 2.3 Data Pengamatan dengan Debit Berubah-ubah


Loncatan 1 Loncatan 2 Tenggelam 1 Tenggelam 2
Debit Peralihan (cm)
No. (cm) (cm) (cm) (cm)
(cm3/s)
Y1 Y2 Y1 Y2 Y1 Y2 Y1 Y2 Y1 Y2
1 613,49 9 9 9 9 9 8,9 9 9 9,5 9,5
2 469,48 8,5 8 9 8,5 8,8 8,3 9 8,3 9,5 9,2
Sumber: Data dan Perhitungan Praktikum Mekanika Fluida, 2023

KELOMPOK 3 SHIFT 1 II-4


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

2.7.2 Hasil Pratikum


Contoh Perhitungan Ambang Lebar
Data : P = 6 cm
V1 = 1000 cm3
V2 = 1000 cm3
t1 = 1,63 detik
t2 = 2,13 detik
Sehingga : Q = V/t
He1 = Y1 - P
He2 = Y2 - P
1. Debit pertama
Q1 = V/t
= 1000 cm3/ 1,63 detik
= 613,49 cm3/detik
a. Kondisi Loncat 1 (L1)
P = 6 cm
Y1 = 9 cm He1= 9 – 6 = 3 cm
Y2 = 9 cm He2= 9 – 6 = 3 cm
b. Kondisi Loncat 2 (L2)
P = 6 cm
Y1 = 9 cm He1= 9 – 6 = 3 cm
Y2 = 9 cm He2= 9 – 6 = 3 cm
c. Kondisi Peralihan (P)
P = 6 cm
Y1 = 9 cm He1= 9 – 6 = 3 cm

KELOMPOK 3 SHIFT 1
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Y2 = 8,9 cm He2= 8,9 – 6 = 2,9 cm


d. Kondisi Tenggelam I (T1)
P = 6 cm
Y1 = 9 cm He1= 9 – 6 = 3 cm
Y2 = 9 cm He2= 9 – 6 = 3 cm
e. Kondisi Tenggelam 2 (T2)
P = 6 cm
Y1 = 9,5 cm He1= 9,5 – 6 = 3,5 cm
Y2 = 9,5 cm He2= 9,5 – 6 = 3,5 cm

Sehingga:

 He1 = (3 cm + 3 cm + 3 cm + 3 cm + 3,5 cm) / 5


= 3,1 cm
 He2 = (3 cm + 3 cm + 2,9 cm + 3 cm + 3,5 cm) / 5
= 3,08 cm
 C = Q / (B . He1,5) (cm0,5/s)
= 613,49 / (0,5 . 3,11,5)
= 224,80 cm0,5/s
 Cd = Q / (B . Hd1,5) (cm0,5/s)
= 613,49 / (0,5 . 2,41,5)
= 330,00 cm0,5/s
 C/Cd = 70,955 / 23,882
= 0,68 cm0,5/s
 He1/Hd = 3,1 /1,5
= 1,29

KELOMPOK 3 SHIFT 1
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

2. Debit Kedua
Q2 = V/t
= 1000 cm3/ 2,13 detik
= 469,48 cm3/detik
a. Kondisi Loncat 1 (L1)
P = 6 cm
Y1 = 8,5 cm He1= 8,5 - 6 = 2,5 cm
Y2 = 8 cm He2= 8 - 6 = 2 cm
b. Kondisi Loncat 2 (L2)
P = 6 cm
Y1 = 9 cm He1= 9 - 6 = 3 cm
Y2 = 9 cm He2= 9 - 6 = 3 cm
c. Kondisi Peralihan (P)
P = 6 cm
Y1 = 8,8 cm He1= 8,8 - 6 = 2,8 cm
Y2 = 8,3 cm He2= 8,3 - 6 = 2,3 cm
d. Kondisi Tenggelam 1 (T1)
P = 6 cm
Y1 = 9 cm He1= 9 - 6 = 3 cm
Y2 = 8,3 cm He2= 8,3 - 6 = 2,3 cm
e. Kondisi Tenggelam 2 (T2)
P = 6 cm
Y1 = 9,5 cm He1= 9,5 - 6 = 3,5 cm
Y2 = 9,2 cm He2= 9,2 - 6 = 3,2 cm

KELOMPOK 3 SHIFT 1
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Sehingga:

 He1 = (2,5 cm +3 cm + 2,8 cm +3 cm + 3,5 cm) / 5


= 2,96 cm
 He2 = (2 cm +2,5 cm +2,3 cm +2,3 cm +3,2 cm)/ 5
= 2,46 cm
 C = Q / (B . He1,5) (cm0,5/s)
= 469,48 / (0,5 . 2,961,5)
= 184,378 cm0,5/s
 Cd = Q / (B . Hd1,5) (cm0,5/s)
= 469,48 / (0,5 . 2,41,5)
= 252,542 cm0,5/s
 C/Cd = 184,378 / 252,542
= 0,73 cm0,5/s
 He1/Hd = 2,96 /2,4
= 1,233

KELOMPOK 3 SHIFT 1
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Tabel 2.4 Data Pegolahan Ambang Lebar


Debit
Kondisi Y1 (cm) He1(cm) Y2 (cm) He2 (cm)
(cm3/s)

Loncat 1 9 3 9 3
Loncat 2 9 3 9 3
613,49 Peralihan 9 3 8,9 2,9
Tenggelam 1 9 3 9 3
Tenggelam 2 9,5 3,5 9,5 3,5

Rata – rata 3,1 3,08


Loncat 1 8,5 2,5 8 2
Loncat 2 9 3 8,5 2,5

469,48 Peralihan 8,8 2,8 8,3 2,3

Tenggelam 1 9 3 9 2,3
Tenggelam 2 9,5 3,5 9,2 3,2

Rata – rata 2,96 2,46


Sumber: Data dan Perhitungan Pratikum Mekanika Fluida, 2023

KELOMPOK 3 SHIFT 1 II-18


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Tabel 2.5 Perhitungan Ambang Lebar


No He1 (cm) Q (cm3/s) C (cm0.5/s) C / Cd He1 / Hd

1 3,1 613,49 224,80 0,68 1,29


2 2,96 469,48 184,378 0,73 1,23
Sumber: Data dan Perhitungan Pratikum Mekanika Fluida, 2023

KELOMPOK 3 SHIFT 1 II-19


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Gambar 2.1 Profil Aliran Pada Ambang Lebar Debit 613,49 cm3/s
Sumber: Data dan Perhitungan Praktikum Mekanika Fluida, 2023

KELOMPOK 3 SHIFT 1 II-20


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Gambar 2.2 Profil Aliran Pada Ambang Lebar Debit 469,48 cm3/s
Sumber: Data dan Perhitungan Praktikum Mekanika Fluida, 2023

KELOMPOK 3 SHIFT 1 II-21


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Gambar 2.3 Grafik He1 terhadap He2 pada Ambang Lebar


Sumber: Data dan Perhitungan Praktikum Mekanika Fluida, 2023

KELOMPOK 3 SHIFT 1 II-22


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Gambar 2.4 Grafik He1 terhadap Q pada ambang Lebar


Sumber: Data dan Perhitungan Praktikum Mekanika Fluida, 2023

KELOMPOK 3 SHIFT 1 II-23


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Gambar 2.5 Grafik He terhadap C pada Ambang Lebar


Sumber: Data dan Perhitungan Praktikum Mekanika Fluida, 2023

KELOMPOK 3 SHIFT 1 II-24


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Gambar 2.6 Q terhadap C pada Ambang Lebar


Sumber: Data dan Perhitungan Praktikum Mekanika Fluida, 2023

KELOMPOK 3 SHIFT 1 II-25


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Gambar 2.7 Grafik C/Cd terhadap He/Hd pada Ambang Lebar


Sumber: Data dan Perhitungan Praktikum Mekanika Fluida, 2023

KELOMPOK 3 SHIFT 1 II-26


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

2.10 Analisis
2.10.1 Profil Aliran

Hubungan tinggi sekat dan tinggi muka air berbanding


lurus. Grafik profil aliran pada ambang lebar dari
perhitungan hasil praktikum dapat dianalisis bahwa
semakin besar tinggi sekat yang digunakan maka
semakin besar pula tinggi muka air. Tinggi muka air dari
yang tertinggi dimulai dari kondisi tenggelam 2, kondisi
tenggelam 1, kondisi peralihan, kondisi loncatan 2, dan
kondisi loncatan 1. Berdasarkan literatur semakin besar
tinggi sekat yang digunakan maka semakin besar pula
tinggi muka air, hal ini disebabkan oleh tinggi sekat
menimbulkan luas permukaan air menjadi berkurang
sehingga menyebabkan tinggi muka air bertambah.
Hubungan tinggi sekat dan tinggi muka air pada
praktikum sesuai dengan literatur yang diperoleh.

2.10.2 He1 dan He2

Grafik He1 dan He2 berbanding lurus dimana semakin


besar He1 maka nilai He2 juga semakin besar begitu juga
sebaliknya. Grafik He1 dan He2 dengan debit 613,49
cm3/s dan debit 469,48 cm3/s juga terlihat sinkron
sehingga apabila debit semakin besar maka nilai He1 dan

Kelompok 3 Shift 1 II-27


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

He2 juga akan semakin besar begitu juga sebaliknya.


Berdasarkan literatur massa air pelimpah pada debit yang
sama akan bernilai konstan, hal ini terjadi karena tidak
ada fakor pengubah yang mempengaruhi massa air di
atas pelimpah tersebut. Hubungan He1 dan He2 pada
praktikum sesuai dengan literatur yang diperoleh.

2.10.3 He1 dengan Debit (Q)

Grafik He1 (massa air di atas pelimpah) dengan Q (debit)


menggambarkan bahwa Q (debit) berbanding lurus
dengan He1 (massa air di atas pelimpah) dimana semakin
besar debit maka nilai massa air di atas pelimpah juga
akan semakin besar. Berdasarkan literatur, debit yang
besar akan membuat massa air di atas pelimpah juga akan
meningkat, hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh
besarnya energi yang dihasilkan oleh air pada saat
bertemu sehingga air membentuk suatu gelombang yang
mengakibatkan tingginya permukan air di muka ambang.
Hubungan He1 (massa air di atas pelimpah) dengan Q
(debit) pada praktikum sesuai dengan literatur yang
diperoleh.

Kelompok 3 Shift 1 II-28


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

2.10.4 He1 dengan C

Grafik He1 dengan C menggambarkan hubungan bahwa


massa air di atas pelimpah (He1) berbanding terbalik
dengan koefisien pengaliran (C), yaitu semakin besar
massa air di atas pelimpah (He1) maka nilai koefisien
pengaliran (C) di hulu dan hilir semakin kecil, begitu
juga sebaliknya. Berdasarkan literatur, hubungan He1
(massa air di atas pelimpah) dengan C (koefisien
pengaliran) memiliki hubungan berbanding terbalik
karena massa air di atas pelimpah akan mempengaruhi
nilai faktor koefisien pengaliran pada aliran. Hubungan
He1 (massa air di atas pelimpah) dengan C (koefisien
pengaliran) pada praktikum sesuai dengan literatur yang
diperoleh.

2.10.5 Q dengan C

Grafik Q (debit) dengan C (koefisien pengaliran) yang


didapatkan menggambarkan bahwa Q (debit) berbanding
terbalik dengan C (koefisien pengaliran), yaitu semakin
besar debit maka semakin kecil koefisien pengaliran,
begitu juga sebaliknya. Berdasarkan literatur yang
didapatkan, debit yang meningkat akan mengakibatkan
nilai koefisien pengaliran menurun, hal ini dikarenakan

Kelompok 3 Shift 1 II-29


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

nilai C (koefisien pengaliran) didapatkan dari hubungan


antara grafik (massa air di atas pelimpah) dengan Q
(debit). Hubungan Q (debit) dengan C (koefisien
pengaliran) pada praktikum sesuai dengan literatur yang
diperoleh.

2.10.6 C/Cd dengan He/Hd

Grafik C/Cd dengan He/Hd pada perhitungan hasil


praktikum, dapat disimpulkan bahwa hubungan C/Cd
dengan He/Hd adalah berbanding terbalik, semakin besar
nilai C/Cd maka nilai He/Hd semakin kecil. Berdasarkan
literatur yang diperoleh nilai C/Cd dengan He/Hd yang
berbanding terbalik dikarenakan nilai massa air di atas
pelimpah mempengaruhi nilai koefisien pengaliran
sehingga faktor pembagi yang besar akan mengakibatkan
nilai yang kecil. Grafik yang menurun menunjukan
bahwa He/Hd telah mencapai nilai maksimum, maka
pertambahan nilai C/Cd akan menyebabkan nilai He/Hd
kembali menurun. Hubungan C/Cd dengan He/Hd pada
praktikum sesuai dengan literatur yang diperoleh.

Kelompok 3 Shift 1 II-30


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

2.11 Penutup
2.11.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat


disimpulkan bahwa:
1. Profil aliran menunjukan semakin tinggi sekat yang
digunakan maka semakin besar tinggi muka air;
2. Nilai He1 dan He2 pada grafik berbanding lurus
disebabkan karena pengaruh debit aliran;
3. Debit berbanding terbalik dengan massa air di atas
pelimpah (He1) dimana semakin besar debit maka nilai
He1 semakin kecil, begitupun sebaliknya;
4. Massa air di atas pelimpah (He1) berbanding terbalik
dengan koefisien pengaliran (C), hal ini disebabkan
massa air di atas pelimpah mempengaruhi nilai
koefisien pengaliran;
5. Nilai koefisien pengaliran (C) berbanding terbalik
dengan nilai debit (Q), hal ini diakibatkan oleh debit
akan mempengaruhi nilai koefisien pengaliran pada
suatu aliran;
6. Hubungan C/Cd dengan He/Hd ialah berbanding
terbalik dikarenakan nilai faktor pembagi menjadi
rendah akibat tingginya nilai massa air pelimpah dan
nilai koefisien pengaliran.

Kelompok 3 Shift 1 II-31


Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Departemen Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

2.11.2 Saran

Saran yang dapat diberikan setelah praktikum


dilaksanakan adalah:
1. Praktikan diharapkan dapat memahami prosedur
praktikum sebelum melaksanakan percobaan dan
dapat menerapkan penerapan ambang pada
lingkungan;
2. Sarjana Teknik Lingkungan dapat memahami ambang
lebar dan ambang tajam agar dapat diaplikasikan di
kehidupan sehari-hari dan dibuat penerapannya untuk
bangunan pencegah banjir.

Kelompok 3 Shift 1 II-32

Anda mungkin juga menyukai