I. TUJUAN PERCOBAAN
Mampu menetapkan COD pada air buangan
III. TEORI
Chemical oxygen demand (COD) atau kebutuhan oksigen kimia adalah
jumlah oksigen (mg.O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat zat organis
yang ada dalam 1 l sampel air,dimana pengoksidasi K 2Cr2O7 digunakan
sebagai sumber oksigen (oxygen agent).
Angka COD merupakan ukuran bagi pencermaran air oleh zat zat
organis yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses
mikrobiologis,dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut didalam air.
Analisa COD berbeda dengan analisa BOD namun perbandingan angka
COD dengan angka BOD dapat ditetapkan.
Sebagian besar zat organis melalui tes COD ini dioksidasi oleh larutan
K2Cr2O7 dalam keadaan asam yang mendidih:
E
2- +
CaHbOc + Cr2O7 + H CO2 + H2O + Cr3+
zat organis Ag SO
2 4
Indikator ferroin digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi yaitu di saat
warna hijau biru larutan berubah menjadi coklat merah. Sisa K 2Cr2O7 dalam
larutan blanko adalah K2Cr2O7 awal, karena diharapkan blanko tidak
mengadung zat organis yang dapat dioksidasi oleh K2Cr2O7.
NO VOLUME FAS(ML)
1 13
2 13,1
3 13
volume rata rata= 39,1/3 =13,03 ml
2. Penetapan COD
NO VOLUME FAS(ML)
1 Blanko = 11,3
2 Air limbah(sampel) = 11
VIII. PERHITUNGAN
1. Standarisasi FAS
gr K2Cr2O7 / BE K2Cr2O7 = VFAS x NFAS
0,61 x 10/50 x 1000
= 13,03 x NFAS
49,036
2,48 = 13,03 x NFAS
NFAS = 2,48
13,03
NFAS = 0,19 N
2. Nilai COD
IX.ANALISA PERCOBAAN
Dalam percobaan ini hal pertama yang dilakukan adalah membuat reagen,
kemudian menstandarisasi larutan FAS dengan mengencerkan 10 ml larutan
standar K2Cr2O7 dengan aquadest 90 ml lalu menambahkan 30 ml H 2SO4 pekat
dengan hati hati kedalam erlenmeyer yang berisi larutan tadi dan
mendinginkan erlenmeyer tersebut didalam wadah berisi berisi air dingin,
warna awal larutan ini adalah orange. Dan setelah dingin maka diberi 3 tetes
indicator ferroin dan dititrasi dengan FAS,warna berubah menjadi hijau
muda lalu menjadi hijau tua, kemudian hijau toska, lalu menjadi sedikit
kebiru biruan, dan akhirnya menjadi merah tua. Dan didapatkan volume dari
3 sampel yakni 13 ml, 13.1 ml, 13 ml dengan volume rata rata standarisasi
FAS = 13,03 ml
Kemudian yang selanjutnya adalah penetapan COD, dibuat 1 erlenmeyer diisi
aquadest dan 1 erlenmeyer diisi sampel air limbah dilakukan dengan
prosedur yang telah ditentukan. Perubahan warna yang terjadi hampir sama
dengan standarisasi FAS, yang berbeda dari penetapan COD adalah adanya
proses memanaskan sampel dengan menggunakan alat reflux. Volume rata
rata yang didapat untuk blanko = 11,3 ml, dan air limbah=11 ml,dengan
volume rata rata=11,15 ml.
X.KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan oksigen kimia (COD) yaitu jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat zat organis yang ada dalam 25 ml air sampel. Hal ini terbukti
dengan perubahan warna hijau pada saat direflux, dimana mengoksidasi
K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen dapat diketahui kandungan COD
pada air sampel adalah 18,24 mg/l dan NFAS yang didapat adalah 0,19 N.
1. STANDARDISASI FAS
2. PENETAPAN COD
PERTANYAAN
Jawaban:
1) COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat zat organis yang
ada didalam sampel air sedangkan BOD adalah suatu analisis empiris yang mencoba
mendeteksi secara global proses proses biologis yang benar benar terjadi didalam
air.
2) Penetapan COD termasuk titrasi langsung (redoks)
6Fe2+ + CrO72- + 14H+ 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O
GAMBAR ALAT
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
NAMA : 1. PRABTAMA HERNANDA
2. RIA WAHYUNI KARTIKA
3. SASMAFERA AFRIANTI
4. TANIA DWI PUTRI
5. TRI ANUGRAH KURNIAWAN
6. YOSY ANGGRAWATI
7. ZULFA
KELAS : 1 KD