Anda di halaman 1dari 3

A.

Dasar Teori
a. Pengolahan limbah cair skala kecil
b. COD

B. Metodologi
1. ALAT
1) Mikroburet (volume 2ml)
2) Pipet gondok 2ml,1ml dan 10 ml
3) Erlenmeyer
4) Labu ukur
5) Sendok
6) Tabung reaksi khusus COD
7) COD reactor
2. BAHAN
1) Sampel air sumur
2) FAS 0,1 N
3) K2cr207 0,25 N
4) H2SO4 pekat
5) Indicator ferroin
6) HgSO4
3. PROSEDUR KERJA
a. Penentuan normalitet FAS 0,1 N
1) Mengambil 10 ml K2Cr2O7 0,25 N dengan pipet gondok, encerkan sampai 100
ml dalam labu ukur, normalitetnya 0,025 N
2) Ambil 25 ml larutan K2Cr207 tersebut dengan pipet gondok masukkan dalam
Erlenmeyer
3) Menambahkan 20 ml H2SO4 pekat, dinginkan pada suhu kamar
4) Tambahkan 2-3 tetes indicator Ferroin
5) Titrasi dengan FAS 0,1 N
6) Catat hasilnya
7) Menghitung dengan menggunakan rumus V1x N1 = V2 x N2
Keterangan :
a) V1 = Volume yang ditambahkan (25 ml)
b) N1 = Normalitet K2Cr2O7 (0,025 N)
c) V2 = Volume FAS yang digunakan titrasi
d) N2 = Normalitet FAS yang dicari
b. Penentuan COD
1) Mengambil 2 ml sampel air sumur dengan menggunakan pipet gondok
masukkan kedalam COD reactor , satu tabung khusus berisi aquades untuk
blanko
2) menambahkan sepucuk sendok (0,04 gr) HgSO4
3) menambahkan 2 ml K2Cr2O7 0,25 N dengan pipet
4) menambahkan 3 ml H2SO4 khusus COD, kemudian homogenkan
5) memanaskan 140° C selama 2 jam pada COD reactor, dinginkan
6) mentitrasi dengan FAS 0,1 N
7) mengamati adanya perubahan warna dari kuning ke merah kecoklatan
C. Hasil
- ml titrasi blanko : 4,44 ml
- ml titrasi sampel : 2,34 ml
- faktor FAS : 0,001
1000
COD : x (ml titrasi blanko – ml titrasi sampel) x 0,1 x faktor FAS x 8
2
1000
x ( 4,44 ml – 2,34 ml) x 0,1 x 0,001 x 8
2
500 x 2,1 x 0,1 x 0,008
12,4 mg / l
Chemical Oxygen Demand (COD) atau kebutuhan oksigen kimia (KOK) adalah
jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada
dalam 1 l sampel air, dimana pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen
(oxidizing agent). Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat
organis yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis, dan
mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut didalam air. Pada peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No 1 Tahun 2010 meyatakan bahwa standart kategori pencemaran air
limbah domestik yang belum diolah oleh jenis pencemar COD adalah dibagi menjadi tiga
kategori yaitu kategori rendah dengan konsentrasi COD sebesar 250 mg/l, kategori
sedang dengan konsentrasi COD sebesar 500 mg/l, dan kategori tinggi dengan
konsentrasi COD sebesar 1000 mg/l
Dari praktikum COD yang kami lakukan menggunakan air limbah domestik yang
diambil di Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya didapatkan hasil untuk nilai COD
tersebut sebesar 12,4 ml. Dari hasil yang didapat dapat diketahui bahwa nilai COD ini
tidak melebihi standart baku mutu yang ditetapkan yaitu yang terdapat pada Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:
P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 tentang baku mutu air limbah dometik yaitu untuk
COD sebesar 100 mg/l.

Anda mungkin juga menyukai