Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun
atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi
mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain. Di
Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa
kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain
itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga
petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-
kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk membedakannya
dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis
sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok
menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy)
merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia
boga Indonesia.
Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada
penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki
fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan. Sedangkan
kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe,
Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut
asalnya di Asia. karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan
tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini. Tanaman sawi dapat tumbuh
baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat
diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada
kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman
yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas
permukaan laut.
Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100
meter sampai 500 meter dpl. Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat
di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah
penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini
membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana
lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang.
Dengan demikian, tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir musim penghujan.
Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung
humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang
optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.
Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang
baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih

1
sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat,
kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih
coklat kehitaman.
Budidaya caisim dapat dilakukan dengan cara konvensional ataupun dengan cara
organik dengan menggunakan sistem hidroponik. Budidaya hidroponik dilakukan
untuk dapat menghasilkan produk caisim yang bebas pestisida serta fisik produk
yang baik karena terlindungi dan ternaungi oleh tutupan greenhouse. Budidaya
caisim dilakukan karena merupakan salah satu sayuran daun yang digemari pasar
sehingga sampai sekarang ini terus dilakukan perkembangan proses
pembudidayaan caisim agar dihasilkan produk yang baik, dan bermutu tinggi
hingga menyebabkan naiknya nilai jual produk caisim dipasaran.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah pengaruh penggunaan teknik hidroponik terhadap tanaman

sawi?

1.3 Tujuan Penelitian

Menjabarkan pengaruh penggunaan teknik hidroponik terhadap tanaman sawi.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan membawa manfaat kepada :

1.4.1. Masyarakat sebagai petani

Penelitian ini diharapkan dapat membantu petani untuk mendapat

alternaltif pupuk yang dapat memaksimalkan hasil panen.

1.4.2. Masyarakat umum

Masyarakat umum dapat mengetahui bahwa penggunaan hidroponik

berdampak ke percepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman

sawi.

1.5 Metode Penelitian

2
1.5.1 Metode Kepustakaan

Penulis menggunakan beberapa buku yang berkaitan dengan

budidaya tanamn sawi.

1.5.2 Metode Percobaan

Penulis melakukan percobaan secara berturut dengan

menggunakan hidroponik.

1.5.3 Metode Pengamatan

Penulis melakukan pengamatan sucara rutin terhadap pertumbuhan

tanaman sawi.

1.6 Pembatasan Istilah

1.6.1 Kateristik :..................(KBBI,2016 :636)

BAB II

3
LANDASAN TEORI

2.1 Tanaman Sawi

Sawi(Brassica rapa var. Parachinenss L)merupakan tanaman hortikultura dari

jenis sayuran dimana yang bagian dimanfaatkan adalah daun-daun yang massih

muda.Layaknya jenis sayuran lainnya,sawi juga memiliki berbagai macam

manfaat dan kegunaan untuk kesehatan manusiai.Sawi selain dimanfaatkan

untuk makanan sayuran,juga dapat dimanfaatan untuk pengobatan.Sawi

termasuk sayuran daun dari keluarga cruicfeae yang mempunyai nilai ekonomi

yang tinggi.Sawi berasal dari tiongkok dan Asia Timur.(Utami Putri,2016 :7)

Divisi:Spermartophyta

Sub division:angiospermae

Kelas :Dicotyledonae

Ordo :Papavorales

Famili :Cruciterae atau Brassiceae

Genus :Brassica

Spesies : Brassica juncea

4
2.2 Hidroponik

Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa

menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi

bagi tanaman.Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan

air pada budidaya dengan tanah.

BAB III

5
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

6
Utami Putri. 2017 .Kiat Sukses Usaha Budidaya Sawi.Jawa Barat :PT.Palapa

Anda mungkin juga menyukai