BAB II
PELINGKUPAN
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 1
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
luas wilayah 39,48 km2, atau sekitar 3 persen dari luas wilayah Kabupaten
Serang yang merupakan wilayah potensial untuk perkebunan dan pertanian.
Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Kopo sebagai berikut: sebelah Timur
berbatasan dengan Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang, sebelah Barat
berbatasan dengan Kecamatan Jawilan Kabupaten Serang, sebelah Utara
berbatasan dengan Kecamatan Cikande Kabupaten Serang, Sebelah Selatan
berbatasan dengan Kecamatan Maja Kabupaten Lebak. Kecamatan Kopo
berada di antara perbatasan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang
B. Peruntukan Lahan/Ruang
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 10 Tahun 2011
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serang Tahun 2011– 2031
paragraf 8 Kawasan Pemukiman pasal 45 ayat (2) dan ayat (3) menjelaskan
bahwa kawasan pemukiman pedesaan dan perkotaan dimana salah satunya
berada di Kecamatan Kopo. Mengacu pada Rencana Struktur Ruang, Rencana
Pola Ruang dan Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Peraturan Daerah
Kabupaten Serang Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Serang Tahun 2011 - 2031 dan sesuai dengan Surat Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Serang Nomor:
050/138/TR/DPUPR/2018 Perihal Informasi Rencana Tata Ruang tanggal 05
September 2018 bahwa pada lokasi rencana kegiatan ditetapkan untuk kawasan
pemukiman dengan ketentuan diperbolehkan untuk kegiatan perdagangan dan
jasa. Mencermati hal tersebut, Kegiatan Pusat Distribusi Provinsi (PDP)
Wilayah Provinsi Banten yang berlokasi di Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo,
Kabupaten Serang seluas 107.591,46 m2 (10,76 Ha) telah sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serang.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 2
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 3
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 4
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 5
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 6
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(a)
(b)
Gambar 2.3. (a) Proses Pengumuman Rencana Pengadaan Tanah Kegiatan
Pendirian Pusat Distribusi Provinsi (PDP) Banten dan (b)
konsultasi publik rencana pengadaan tanah untuk PDP Banten di
kantor kepala Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten
Serang, 4 Desember 2018
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 7
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 8
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 9
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
2. Pengurusan Perizinan
Perizinan berkaitan dengan kepentingan yang diinginkan oleh masyarakat
dan lembaga untuk melakukan aktivitas tertentu dengan mendapat
persetujuan atau legalitas dari pejabat negara sebagai alat administrasi
didalam pemerintahan suatu negara. Prinsip izin yang berlaku terkait dalam
hukum publik oleh karena berkaitan dengan perundang-undangan. Secara
garis besar hukum perizinan adalah hukum yang mengatur hubungan
masyarakat atau lembaga dengan Negara. Izin merupakan perbuatan
Hukum Administrasi Negara bersegi satu yang diaplikasikan dalam
peraturan berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana ketentuan
perundang-undangan.
3. Pembebasan Lahan
Lahan yang akan digunakan untuk rencana Pembangunan Pusat Distribusi
Provinsi (PDP) merupakan lahan milik masyarakat. Saat ini rencana lahan
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) merupakan Kawasan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 10
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
B. Tahap Konstruksi
a. Penerimaan Tenaga Kerja
Untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi Pembangunan Pusat Distribusi
Provinsi (PDP) akan diborongkan kepada kontraktor (rekanan). Kontraktor
pelaksana bertanggungjawab mengerjakan proyek mulai dari tahap awal
sampai akhir. Kontraktor pelaksana akan merekrut tenaga kerja baik yang
memiliki keahlian maupun tenaga kerja tidak ahli. Tenaga kerja
diutamakan dari masyarakat setempat sesuai dengan kualifikasi yang
tersedia, terutama dari desa yang berada dekat dengan lokasi kegiatan yaitu
Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang. Setiap tenaga kerjaakan diberikan
upah dengan besaran minimum sebesar Upah Minimum Kabupaten
Serang dan setiap tenaga kerjaakan dimasukkan keprogram BPJS
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 11
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 12
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
c. Pematangan Lahan
Lahan tapak rencana usaha berupa Kawasan Pertanian Lahan Kering dan
Kebun Campuran Masyarakat. Sebelum dilakukan pekerjaan konstruksi
dilakukan pemagaran di tapak rencana usaha dan/atau kegiatan. Pemagaran
lokasi ini berguna untuk mengurangi dampak lingkungan akibat debu saat
dilakukan konstruksi serta faktor keamanan pekerja dan masyarakat yang
beraktivitas di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 14
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kegiatan pematangan lahan ini juga akan dilakukan pekerjaan tanah dan
galian yaitu pekerjaan mendatarkan permukaan tanah sebagai tapak
pondasi. Dalam pelaksanaannya digunakan metode dewatering, sehingga
muka air tanah sekitar dapat dipertahankan ketinggiannya. Proses
penggalian tanah dilakukan menggunakan alat-alat berat seperti excavator.
Selanjutnya tanah tersebut digunakan sebagai tanah timbun di beberapa
bagian lokasi kegiatan yang membutuhkan.
Kegiatan pematangan lahan diperkirakan berpotensi menimbulkan dampak
penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, air larian (run off),
estetika (timbulan limbah padat domestik dan limbah padat material),
gangguan biota darat, sikap dan persepsi masyarakat, pola penyakit,
keselamatan dan kesehatan kerja.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 15
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
a.Penerangan
Untuk keperluan penerangan dalam kegiatan konstruksi bangunan baik
interior maupun luar gedung menggunakan sumber energi listrik dari
Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Genset sebagai cadangan pada
saat listrik dari PLN tidak menyala.
b. Penyediaan Air Bersih
Untuk kebutuhan air bersih di PDP diperkirakan dengan mengacu pada
jumlah pedagang dan kunjungan di Pasar Induk Kramatjati yaitu
tercatat terdapat sekitar 4.500 pedagang resmi dan 20.000 pengunjung
pasar yang terdata untuk jumlah harian serta rata-rata sampah per hari
sampai 20 ton. (Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
"Berapa Banyak Sampah Dihasilkan Pasar Kramatjati Per Hari",
https://megapolitan.kompas.com/read/2014/07/10/2481031/Berapa.Ban
yak.Sampah.Dihasilkan.Pasar.Kramatjati.Per.Hari.), maka :
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 16
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Gambar 2.4. Bagan Alir Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PDP
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 17
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Timbulan
Jumlah Timbulan sampah sampah yang
Sumber limbah
Orang (kg/org/hari) dihasilkan
(kg/hari)
Sisa Dagangan - - 50.000
Total Timbulan Sampah 59.975
Sumber: Pemrakarsa, 2019
C. Tahap Operasional
Komponen kegiatan tahap operasional yang diperkirakan menimbulkan
dampak terhadap komponen lingkungan adalah sebagai berikut:
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 18
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Jam tenaga kerja pada saat operasional Pusat Distribusi Provinsi (PDP)
dibagi menjadi 2 shift dengan cara pergantian tenaga kerja per shiftnya,
yaitu sebagai berikut:
1 (satu minggu) : 7 hari kerja
1 (satu hari) : 6 jam kerja per shift
Waktu kerja : 10.00 – 22.00 WIB
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 19
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
memungkinkan produk atau jasa tersedia untuk dibeli konsumen atau bisnis
(Hollensen, 2010). Konsep distribusi telah berevolusi dari physical
distribution management menjadi logistic management dan selanjutnya
menjadi supply chain management (Gattorna and Walters, 1996). Distribusi
menjadi penting bagi perusahaan karena disana terlibat sejumlah modal
yang besar. Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini telah
memungkinkan pengembangan produk baru bisa berlangsung dengan
cepat. Kompetisi di pasar menjadi sangat ketat dan pemasaran menjadi
lebih kompleks. Hal ini semakin menuntut adanya sistem distribusi yang
terintegrasi. Saluran distribusi menghubungkan pemasok dan produsen
dengan pengguna akhir barang atau jasa. Saluran distribusi yang efektif dan
efisien memberikan keunggulan strategis yang penting bagi para anggota
organisasi atas saluran-saluran pesaingnya.
Sistem distribusi yang digunakan akan mempengaruhi efisiensi yang dapat
dicapai. Sebelum tahun 1970-an, sistem distribusi yang banyak digunakan
adalah sistem ”Point-to-Point”. Pada sistem ini, distribusi dilakukan
dengan mengirimkan barang dari suatu titik ke titik yang lain tanpa terlalu
memperhatikan aliran atau rute pengiriman barang secara keseluruhan.
Dengan sistem ini, secara keseluruhan frekuensi pengiriman barang
menjadi tinggi dan berdampak pada total biaya distribusi. Pada tahun
periode 1970-1980, distribusi mulai menggunakan sistem “Hub-and-
Spoke”. Sistem ini dikembangkan dengan memperhatikan keseluruhan titik
asal dan titik tujuan pengiriman barang. Pengiriman barang dari suatu titik
ke titik yang lain dilakukan dengan menggunakan suatu titik sebagai “hub”.
Dengan sistem ini, efisiensi dapat dicapai melalui frekuensi pengiriman
barang yang lebih rendah. Selain itu, tingkat penggunaan armada menjadi
lebih baik pada rute jarak jauh. Pemilihan kapasitas armada pada suatu rute
juga dapat disesuaikan dengan volumenya.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 20
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 21
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 22
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pada prinsipnya, Pusat Distribusi (PD) sebagai suatu lembaga atau badan
penyangga yang dapat menangani sistem rantai pasok komoditas pokok dan
strategis yang diperlukan, memiliki aktivitas sebagai berikut:
a. Penampung (Collector)
Membeli hasil produksi dari petani/peternak/nelayan dan mengolahnya
(penanganan, penampungan, pemotongan dan pengepakan) menjadi
produk yang siap dijual kepada konsumen.
b. Pemasar (Marketer)
Memasarkan komoditas pokok dan strategis baik keluar negeri (ekspor)
maupun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
c. Grosir (Wholesaler)
Mengadakan barang konsumsi dan sarana produksi kebutuhan
petani/peternak/nelayan dari pabrikan atau grosir dan menyalurkannya
ke masyarakat petani/peternak/nelayan melalui outlet yang tersedia.
d. Penyedia Jasa Logistik
Menangani aktivitas logistik baik transportasi maupun pergudangan dan
inventori.
e. Pelayanan
1) Melayani kebutuhan petani/peternak/nelayan
2) Mengkoordinasikan dan menangani seluruh kegiatan bisnis
komoditas pokok dan strategis mulai tingkat pedesaan
(petani/peternak/nelayan) sampai ke perkotaan (konsumen), bahkan
ekspor.
f. Pembinaan dan Kemitraan
1) Melakukan pembinaan masyarakat petani/peternak/nelayan baik
yang terkait dengan budidaya, panen, pasca panen, pemasaran
maupun kesejahteraannya.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 23
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Jika dilihat pada mata rantai pasokan komoditas pokok dan strategis
(Gambar 2.6), Pusat Distribusi (PD) dalam melakukan konsolidasi barang
dari/ke petani/peternak/nelayan mutlak perlu melakukan kerjasama dengan
outlet pengumpul dan Unit Distribusi Kecamatan (UDK). Hal ini
dikarenakan keduaentitas bisnis tersebut merupakan perpanjangan tangan
dari PD dalam rangka pemberdayaan masyarakat pedesaan. Sementara itu,
untuk menjangkau konsumen akhir (RT, non RT dan industri pengolahan),
PD mutlak perlu melakukan kerjasama dengan jaringan pengecer (pasar
tradisional/modern) dan pedagang intermediare. Dengan demikian, PD
harus selalu berkolaborasi dengan mitra strategis di setiap rantai. Secara
lebih detil tentang fungsi PD di setiap mata rantai pasokan komoditas
pokok dan strategis ditunjukkan pada gambar berikut.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 24
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 25
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Selain berfungsi sebagai terminal, pusat distribusi barang fast moving dapat
pula berfungsi sebagai penyedia fasilitas penyimpanan khusus atau cold
storage. Fungsi cold storage merubah sifat fast moving menjadi slow
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 26
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 28
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di PDP ini diperoleh dari air
bawah tanah dengan membuat 2 (dua) titik sumur bor dengan kapasitas
3,0 m3/jam.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 29
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Seluruh air limbah yang dihasilkan dari kegiatan domestik yaitu air
limbah tenaga kerja, pedagang dan pengunjung seperti air limbah kamar
mandi, air limbah pencucian, air limbah wastafel, air limpasan dari tangki
septik dan air limbah lainnya, seluruhnya dialirkan ke bak pemisah lemak
atau minyak. Bak pemisah lemak tersebut berfungsi untuk memisahkan
lemak atau minyak yang berasal dari kegiatan pedagang makanan serta
untuk mengendapkan kotoran pasir, tanah atau senyawa padatan yang tak
dapat terurai secara biologis.
Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini
lumpur aktif yang mengandung mikro-organisme diendapkan dan
sebagian air dipompa kembali ke bagian bak pengendap awal dengan
pompa sirkulasi lumpur. Sedangkan air limpasan (outlet/over flow)
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 31
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
sebagian dialirkan ke bak yang ditanami ikan, dan sebagian lagi dialirkan
ke bak khlorinasi/kontaktor khlor. Di dalam bak kontaktor khlor ini air
limbah dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh micro-
organisme patogen. Penambahan khlor bisa dilakukan dengan
menggunakan khlor tablet atau dengan larutan kaporit yang disuplai
melalui pompa dosing. Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses
khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum. Dengan
kombinasi proses anaerob dan aerob tersebut selain dapat menurunkan zat
organik (BOD, COD), amonia, padatan tersuspensi (SS), phospat dan
lainnya dapat juga turun secara signifikan.
Bagan alir proses pengolahan air limbah domestik dengan sistem biofilter
anaerob-aerob dapat dilihat pada Gambar 2.8 berikut ini.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 32
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 33
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 34
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik,
elektrik, mekanik dan lainnya.
2) APD Kaki
Jenis APD yang digunakan biasanya sepatu boot dan sepatu produksi
untuk suatu standar yang disetujui. APD ini berfungsi melindungi kaki
dari risiko:
- Benda yang jatuh ke kaki
- Paku, atau benda tajam lainnya
- Benda tajam yang melukai urat nadi kaki
3) APD Tangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 35
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
c. Bahaya Kebakaran
Pada kebanyakan lokasi, keadaan darurat yang utama adalah kebakaran.
Banyak benda padat, cair dan gas yang dapat terbakar dengan mudah.
Setiap kejadian kebakaran dapat berdampak terhadap kesehatan,
keselamatan, kerusakan, dan penundaan pekerjaan yang merugikan.
Menurut National Fire Protection Association (NFPA) kebakaran
merupakan peristiwa oksidasi dimana bertemunya 3 buah unsur yaitu bahan
yang dapat terbakar, oksigen yang terdapat di udara dan panas yang dapat
berakibat menimbukan kerugian harta benda atau cidera bahkan kematian
manusia (Building & plant Institute dan Ditjen Binawas Depnaker, 2005).
Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No:
Kep 186/Men/1999 bahwa kegiatan Gedung/Ruang Perumahan termasuk
dalam klasifikasi bahaya kebakaran ringan.
d. Jalur Evakuasi
Jalan penyelamatan/evakuasi adalah jalur perjalanan yang menerus
(termasuk jalan ke luar, koridor/selasar umum dan sejenis) dari setiap
bagian bangunan. Bila kebakaran terjadi pada lokasi kegiatan maka perlu
diperhatikan:
- Cara memberikan peringatan:
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 36
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 37
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 38
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dari hasil analisis data hujan tersebut, nilai Q menurut Schmidt dan
Ferguson adalah 1,9 yaitu iklim kering. Maka dapat disimpulkan bahwa
lokasi Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) Wilayah Provinsi
Banten yang berlokasi di Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 39
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Serang termasuk tipe iklim kering karena berdasarkan data curah hujan
daerah tersebut diketahui adanya bulan kering, bulan basah dan bulan
lembab.
b. Suhu/Temperatur
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) Stasiun Geofisika, Serang Tahun 2013-2017, suhu udara rata-
rata 5 tahun terakhir di lokasi studi sebesar 26ºC-28.1ºC dengan suhu
maksimum 28,1ºC pada bulan Oktober tahun 2017 dan suhu udara
minimum 26ºC pada bulan Juli tahun 2013. Suhu udara rata-rata di
wilayah studi Tahun 2013-2017 dapat dilihat pada Tabel 2.12 berikut.
c. Kelembaban Udara
Kelembaban udara rata-rata di wilayah rencana lokasi kegiatan dari data
selama Tahun 2013-2017 berkisar 80,8% dengan kelembaban maksimum
85% pada bulan Oktober dan November tahun 2014. Rata-rata
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 40
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 41
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 42
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dari Tabel 2.14 dapat disimpulkan bahwa rerata kecepatan angin pada lokasi kegiatan adalah antara 1,1-8,2 knot. Kecepatan
angin rerata terendah terjadi pada bulan Juli tahun 2017 yaitu 1,1 knot.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 44
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 45
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
d. Regosol
Regosol dengan kedalaman efektif tanah > 90 cm dan tekstur tanah kasar
terdapat di pantai barat yang membentang dari utara sampai selatan yaitu
dari Anyer sampai Cinangka. Tekstur tanah halus terdapat di secara lokal di
Anyer sampai pantai barat bagian selatan Cinangka. Kegunaan jenis tanah
ini umumnya untuk tanaman palawija.
e. Latosol
Latosol dengan kedalaman efektif tanah > 90 cm dan tekstur tanah kasar
terdapat di kaki perbukitan/pegunungan di bagian barat, sedang tekstur
tanah halus terdapat pada lembah-lembah di wilayah Gunung Karang.
Latosol dengan kedalaman efektif tanah <30 cm dan tekstur tanah kasar
terdapat di Gunung Pinang. Kegunaan jenis tanah ini umumnya untuk
pertanian padi sawah, jagung, umbi-umbian, karet, kelapa sawit, coklat,
cengkeh, kopi dan hutan tropic.
f. Podsolik
Podsolik dengan kedalaman efektif tanah > 90 cm dan tekstur tanah kasar
terdapat di antara Waringinkurung dan sedikit di sebelah utara Cikande,
sedang tekstur tanah sedang penyebarannya terdapat di dataran Petir,
Cikeusal, Pamarayan, Cikande dan Kopo. Tekstur tanah halus
penyebarannya memanjang dari Pontang ke arah tenggara sampai Kragilan
dan sebelah utara Cikande. Kegunaan jenis tanah ini umumnya
diperuntukkan bagi hutan, ladang, alang-alang dan perkebunan karet.
g. Regosol Kelabu Kekuningan
Tanah dengan kedalaman efektif > 90 cm dan tekstur tanah sedang terdapat
di wilayah perbukitan daerah Waringinkurung, Mancak dan Pabuaran.
Kegunaan jenis tanah ini umumnya baik untuk tanaman palawija (jenis
kacang-kacangan).
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 46
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
3. Hidrologi
a. Air Permukaan
Kondisi air permukaan di Kabupaten Serang ditandai dengan terdapatnya
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang di dalamnya, dalam pengelolaan sungai
dikenal Satuan Wilayah Sungai (SWS) dan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Secara umum, baik SWS maupun DAS yang ada di Kabupaten Serang
relatif tidak luas. Sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Serang
memiliki lebar yang relatif kecil (lebar kurang dari 50 m) dan pendek
(panjang kurang dari 100 km). Selain itu terdapat DPS (Daerah Pengelolaan
Sungai), yakni pengelolaan satu atau beberapa DAS secara bersama yang
dilakukan dalam pelaksanaan perencanaan dan pengelolaan karena faktor
efsiensi dana dan pelaksanaan. Di Kabupaten Serang hanya ada SWS
Ciujung-Ciliman, yang terdiri dari DAS Cidurian, Ciujung dan Cibanten.
Ketiga DAS itu terdiri dari sub-sub DAS. Sungaiyang besar adalah Cidurian
dan Ciujung. Sungai Cidurian berhulu di Kabupaten Tangerang. Sebagian
besar sungai mengalir ke arah utara menuju Laut Jawa. DAS Cidanau
mengalir ke barat, Selat Sunda. Di sebelah selatannya terdapat DAS
Ciliman dimana terdapat dua arah pengaliran, yakni pada umumnya ke utara
menuju Laut Jawa atau Teluk Banten, dan sebagian ke barat menuju Selat
Sunda. Di Kabupaten Serang terdapat danau, rawa, situ atau waduk yang
digunakan sebagian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
b. Air Tanah
Kondisi air tanah di Kabupaten Serang pada umumnya memiliki sistem
akuifer berdasarkan letak kedalaman dan satuan litologinya, sebagai
berikut:
a) Akuifer Permukaan
Litologi bersifat lepas-lepas yang merupakan hasil pelapukan dan batuan
asal dengan kedalaman maksimum 20 meter.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 47
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
b) Akuifer Dasar
Litologi merupakan batuan dasar pada kedalaman di bawah 20 meter.
Produktifitas akuifernya mampu menghasilkan debit 5 lt/dt dengan aliran
tanah melalui ruang antar butir dan setempat melalui rekahan dengan
parameter transmissivity sebesar + 600 meter/hari dan ketebalan
akuifernya dapat mencapai ketebalan + 12 meter. Pada umumnya air
tanah di daerah dataran mempunyai kedalaman antara 0,5 - 3 meter,
sedangkan di daerah perbukitan kedalamannya + 15 m. Penyebaran air
tanah ini terdapat di bagian tenggara dimana air tanah membentuk mata
air di lereng Gunung Karang. Selain air tanah, Kabupaten Serang juga
memiliki beberapa mata air dengan debit yang cukup besar (>100 lt/dt).
Mata air ini jika diolah dengan baik dapat memenuhi kebutuhan air
bersih di Kabupaten Serang.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 48
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 49
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dari batuan yang tersingkap (outcrop) di Kabupaten Serang, dan dari berbagai
laporan yang dapat ditemukan (termasuk Sudarman dan Herawan 1997, Anwar
dan Herawan 2001), dapat diketahui stratigrafi dan sejarah geologi
pembentukan daratan, perairan laut, dan pulau-pulau kecil yang ada di daerah
ini. Secara umum semua batuan dan satuan sedimen yang ada berumur muda.
Batuan tertua berumur Pleistosen Bawah, mungkin sekitar tujuh (7) juta tahun
lalu, pada saat mana terbentuk batuan vulkanik lava andesit dan breksi
vulkanik yang berkaitan dengannya akibat proses desintregrasi/pelapukan fisik
dan gerakan tanah (land movement) pada daerah gunung api, baik dalam
bentuk runtuhan, longsor, ataupun rayapan tanah perbukitan vulkanik yang
terbentuk. Pada kenyataannya, sebagian besar bagian tengah Pulau Jawa
sekarang merupakan pusat kegiatan vulkanik purba dalam bentuk rantai
pegunungan gunung api (volcano) dan endapan volkanik memperlihatkan peta
geologi regional di daerah Kabupaten Serang dan Kota Cilegon pada
umumnya.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 50
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Sebagian besar dari gunung api yang berada di Kabupaten Serang berumur
relatif muda, sudah mati, dan hanya meninggalkan bekas-bekas litologi batuan
beku, breksi vulkanis dan tuf (tuff) serta morfologi puncak-puncak dan
lembah-lembah purba sebagaimana perbukitan dan kawah purba Rawa Danau.
Pada kala itu, wilayah ini merupakan Gunung api (volcano) Danau. Sebagian
dari endapan piroklastik berasal dari letusan gunung-gunung api yang lain,
termasukdari Gunung Krakatau purba. Sisa-sisa hasil letusannya yang berupa
breksi vulkanis dan tuf tersebar luas, antara lain di bagian barat daya
Kabupaten. Ukuran fragmen breksi vulkanik berkisar dari kerikil sampai
bongkah dengan matrik (matrix) yang ikut menyemen batunya berukuran lebih
halus. Sebagian fragmen berupa batu apung (pumice) yang sangat ringan.
Pada kala Pleistosen Tengah, gunung api terus bererupsi mengeluarkan lava
dan batuan piroklastik (pyroclastic) yang serupa. Hasil erosi dan transportasi
permukaan (run off) membuat banyak endapan pasir, breksi, dan konglomerat.
Sementara itu selama kala Pleistosen, dan bahkan sampai dengan sekitar 6.000
tahun lalu, muka laut berubah-ubah elevasinya, dengan tenggang kisaran
sampai sekitar 140 m. Sewaktu muka air 140 m di bawah elevasi laut sekarang,
maka Laut Jawa dan sebagian besar Selat Sunda merupakan daratan, di mana
sungai-sungai dari kabupaten Serang menuju sungai-sungai yang ada di kedua
dasar laut tersebut dalam bentuk aliran sungai di dasar laut sekarang yang
berukuran lebih besar dan lebih panjang dari yang ada di permukaan daratan
Kabupaten Serang yang sekarang. Sisa-sisa petunjuk muka laut purba yang
lebih tinggi dari elevasi sekarang tersebar terputus-putus dalam bentuk terumbu
karang terangkat pada berbagai pantai di Kabupaten Serang.
B. Komponen Biologi
Komponen biologi yang ditelaah di dalam dokumen Kerangka Acuan (KA) ini
meliputi biota darat yakni flora dan fauna darat serta biota perairan yang berada di
lokasi kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) Banten yakni di
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 51
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Jika dilihat dari jenis flora darat yang ada di lokasi kegiatan tidak dijumpai
jenis flora yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan RI No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018
tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 2.16 berikut:
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 52
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Nama Lokal/
No Famili Nama Latin Keterangan
Indonesia
B. BAMBU
9. Poaceae Bambusa sp Bambu Tanaman liar/pagar
C. HERBA
10. Poaceae Oryza sativa Padi Tanaman budidaya
11. Musaceae Musa parasidica Pisang Tanaman budidaya
12. Araceae Colocasia esculenta (L.) Talas Tanaman liar
13. Zingiberaceae Curcuma domestica Val. Kunyit Tanaman budidaya
14. Zingiber officinale Jahe Tanaman budidaya
15. Malvaceeae Sida rhombifolia Sidaguri Tanaman liar
16. Urena lobate Pulutan Tanaman liar
17. Poaceae Chloris barbata Rumput kembang goyang Tanaman liar
18. Asteraceae Ageratum conyzoide Badotan Tanaman liar
19. Eclipta prostrate Urang aring Tanaman liar
20. Synedrella mudiflora Jotang kuda Tanaman liar
21. Euphorbiaceae Phylianthus debilis Meniran Tanaman liar
22. Lamiaceae Stachytarpheta indica Pecut kuda Tanaman liar
23. Euphorbiaceae Manihot utilisima Singkong Tanaman budidaya
24. Leguminoseae Vigna cylincrica (L.) Kacang panjang Tanaman budidaya
Sumber: Pengamatan Tim Konsultan, 2019
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 53
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
b. Fauna Darat
Seperti halnya dengan vegetasi darat, pengamatan jenis fauna darat
dilakukan di rencana lokasi kegiatan dan sekitarnya. Jenis fauna darat
tersebut dibagi menjadi dua golongan yaitu yang hidup secara liar dan
hewan yang dipelihara oleh penduduk setempat. Pengamatan awal terhadap
jenis fauna darat menunjukkan bahwa satwa peliharaan yang umum
dijumpai adalah jenis hewan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan
banyak dipelihara oleh penduduk setempat seperti ayam dan kambing,
sedangkan satwa liar yang dijumpai kebanyakan dari jenis mamalia, aves,
insekta dan reptilia. Gambaran jenis satwa liar yang dapat dijumpai adalah
seperti yang tercantum dalam Tabel 2.17 di bawah ini.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 54
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
satu komponen utama dalam sistem mata rantai makanan dan jaring
makanan.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 56
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 57
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Sumber data mengenai gambaran rona sosial ekonomi budaya di lokasi studi
diambil dari data sekunder yakni data Kecamatan Kopo Dalam Angka Tahun
2018 (BPS Kabupaten Serang, 2018) dan data primer hasil wawancara dengan
masyarakat yang bermukim di sekitar rencana lokasi kegiatan, dimana
pemukiman masyarakat tersebut diprakirakan terkena dampak langsung dan
berinteraksi secara terus menerus dengan rencana usaha dan/atau kegiatan ini.
Parameter komponen sosial ekonomi dan budaya yang diprakirakan terkena
dampak penting hipotetik dari rencana usaha dan/atau kegiatan yakni: kesempatan
kerja dan peluang berusaha, peningkatan pendapatan masyarakat serta sikap dan
persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan ini. Gambar rona
awal lingkungan hidup diuraikan sebagai berikut:
1. Demografi (Potensi Sumber Daya Manusia)
Data demografi diwilayah studi dapat dipergunakan sebagai informasi untuk
memprakirakan jumlah manusia yang terkena dampak dari usaha dan/atau
kegiatan dan juga untuk melihat wilayah persebaran dampak.
a. Struktur Penduduk
a.1. Struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin
Gambaran rinci struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa
Mekarbaru, Kecamatan Kopo dapat dilihat pada tabel berikut.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 58
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
b. Kepadatan Penduduk
b.1. Gambaran Kepadatan Penduduk
Gambaran kepadatan penduduk di Desa Mekabaru, Kecamatan Kopo
dapat dilihat pada tabel berikut.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 60
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 61
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 62
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Data-data terkait kerja sama, konflik sosial, tokoh masyarakat, organisasi dan
kelembagaan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat terhadap
kegiatan diperoleh dari data primer hasil wawancara dengan masyarakat yang
menjadi responden. Dengan populasi dalam studi ini adalah seluruh rumah
tangga yang ada di Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, yang diprakirakan akan
berinteraksi secara langsung dan terkena dampak langsung dari pelaksanaan
rencana usaha dan/atau kegiatan.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 63
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
n = N/N(d)2+1
Dimana:
Dengan demikian, jumlah responden dalam survei sosial, ekonomi dan budaya
masyarakat untuk kajian ini adalah sebanyak 98 responden. Namun dengan
keterbatasan sumber daya manusia, waktu dan biaya maka jumlah responden
yang berhasil diwawancarai hanya mencapai 60 orang.
Konsultasi Publik
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang adanya rencana
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) Wilayah Provinsi Bantendi Desa
Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang dengan luas area 107.591,46 m2
(10,76 Ha) kepada masyarakat di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan.
Tujuan konsultasi publik adalah agar masyarakat sekitar area rencana usaha
dan/atau kegiatan yang diperkirakan terkena dampak langsung kegiatan dapat
mengetahui serta memberikan masukan bagi pemrakarsa khususnya mengenai
kondisi lingkungan sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang perlu
diperhatikan guna mendukung kelancaran pembangunan dan pengoperasian Pusat
Distribusi Provinsi (PDP) tersebut nantinya.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 64
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 65
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 66
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pengumuman studi AMDAL melalui media cetak Surat Kabar Harian Radar
Banten pada hari Kamis, Tanggal 5 Maret 2019 juga telah dilakukan. Tujuannya
adalah agar pemerhati lingkungan dan masyarakat terkena dampak langsung
maupun tidak langsung dapat memberikan tanggapan dan masukan konstruktif
tentang rencana usaha dan/atau kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
(PDP). Kegiatan tahap Pra Konstruksi umumnya memberikan dampak terhadap
sikap dan persepsi masyarakat yang dapat bersifat positif maupun negatif.
Masyarakat mendukung rencana Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP)
dengan harapan masyarakat dapat diterima bekerja pada tahap konstruksi, namun
diharapkan tidak mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan disekitar
lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan dan merubah tatanan kehidupan
masyarakat. Pengelolaan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) umumnya
dijalankan dengan prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 68
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 69
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
b. Morbiditas
Angka morbiditas digunakan sebagai indikator status kesehatan. Di
dalam epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah angka insidensi
dan prevalensi dan bergagai ukuran turunan dari kedua indikator
tersebut.
Selama tahun 2017, terdapat data jumlah kesakitan yang diperoleh
dari pelayanan kesahatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan,
baik pencatatan dan pelaporan rutin maupun insidentil. Data tersebut
adalah:
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 70
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(1) TB paru
Di Kecamatan Kopo Tahun 2017 ditemukan 18 kasus BTA (+)
baru dari sasaran 27 kasus BTA (+) baru, dan kasus yang
dinyatakan sembuh sebanyak kasus BTA positif 24 kasus (88%).
(2) Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh
berbagai jenis mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur.
Data penyakit ISPA non pneumonia di wilayah kerja UPT
Puskesmas Kopo tahun 2017 disajikan pada tabel berikut ini.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 71
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
7
9 Septermber 4
1 48 89
10 Oktober 98 108 106
11 November 5
6 67 123
12 Desember 50 54 104
Jumlah 596 640 1236
Sumber: Profil Kesehatan UPT Puskesmas Kopo, 2018
Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2017 penyakit ISPA non
pneumonia sebanyak 1236 kasus, dimana terjadi pada laki-laki
sebanyak 596 kasus dan perempuan 640 kasus. Jika kejadian ISPA
non pneumonia dilihat berdasarkan bulan, terbanyak terjadi pada
Juni 2017 jumlah 173 kasus dan paling sedikit terjadi pada
Februari 2017 jumlah 20 kasus.
Sedangkan, kejadian penyakit pneumonia pada balita disajikan
pada tabel berikut ini.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 72
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(3) Diare
Diare erat kaitannya dengan kesehatan lingkungan, penyediaan air
bersih dan perilaku kesehatan. Jika ketiga komponen tersebut
memenuhi syarat kesehatan maka penyebaran penyakit ini dapat
ditekan.
Kasus diare banyak diderita balita, karena kondisi fisik yang masih
rentan terhadap penyakit. Berikut tabel kasus diare di UPT
Puskesmas Kopo tahun 2017.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 73
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
sebanyak 199 kasus dan perempuan 193 kasus. Jika dilihat dari
waktu kejadian, diare terbanyak pada bulan September 2017
jumlah 56 kasus.
Berikut data kelompok umur dan jenis kelamin penduduk di wilayah kerja
UPT Puskesmas Kopo tahun 2017 disajikan pada tabel di bawah ini.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 74
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 75
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
b. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan
profesional di bidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan
formal kesehatan maupun tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangn dalam melakukan upaya kesehatan.
Tabel 2.28. Tenaga Medis dan Non Medis di UPT Puskesmas Kopo
Tahun 2017
Jumlah
Standar
No Jenis yang Ada Keterangan
(orang)
(orang)
A Medis
1 Dokter Umum 1 2 2
2 Dokter Gigi 1 -
3 Perawat 10 Pns 4 thl
3sukwan 2
4 Bidan 14 Pns 7.ptt 1
Tks 3
5 Perawat Gigi 0 1 -
6 Petugas Gizi 0 1 -
7 Analis laboratorium 1 1 Sukwan
8 Farmasi (asisten apoteker) 1 1.thl
Total A 0
B Non Medis
1 Kepala Puskesmas 1 -
2 Administrasi (TU) 1 3 -2
3 Sanitarian 1 Thl
4 Rekam Medis 0 1 Admin2,tks
5 Tenaga Kebersihan 2
6 Penjaga Malam 0 2 Merangkap
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 76
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Jumlah
Standar
No Jenis yang Ada Keterangan
(orang)
(orang)
supir-1
7 Supir 2 0 -
8 Promkes 1 1 -
9 IT 1 -
Total 9 12
Total A+B 37
Sumber: Profil Kesehatan UPT Puskesmas Kopo, 2018
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 77
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 78
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
terendah pada 2015 yakni 35,34%. Rumah tangga tidak sehat tertinggi
pada tahun 2015 sebesar 64,66% dan terendah pada 2016 yakni 49%.
Tabel 2.30. Status Gizi Balita di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kopo
Tahun 2014-2017
Tahun
Status Gizi
2014 (orang) 2015 (orang) 2016 (orang) 2017 (orang)
Gizi Lebih 25 87 88 10
Gizi Baik 1.960 3.000 2.807 2.256
Gizi Kurang 20 120 84 51
Gizi Buruk 2 4 3 3
Jumlah 2.007 3.211 2.982 2.320
Sumber: Profil Kesehatan UPT Puskesmas Kopo, 2018
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui status gizi balita sebagai berikut:
a. Balita dengan status gizi lebih tertinggi pada tahun 2016 yaitu 88
orang dan terendah pada 2017 yaitu 10 orang;
b. Balita dengan status gizi baik tertinggi pada tahun 2015 yaitu 3.000
orang dan terendah pada 2014 yaitu 1.960 orang;
c. Balita dengan status gizi kurang tertinggi pada tahun 2015 yaitu 120
orang dan terendah pada 2014 yaitu 20 orang;
Balita dengan status gizi buruk tertinggi pada tahun 2015 yaitu 4 orang
dan terendah pada 2014 yaitu 2 orang.
E. Komponen Transportasi
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 79
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 80
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas
10,76 Ha
II - 81
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dampak penting hipotetik terkait dengan rencana kegiatan dan/atau usaha. Pelingkupan
merupakan proses terpenting dalam penyusunan KA karena melalui proses pelingkupan
akan dihasilkan:
a. Dampak penting hipotetik terhadap lingkungan hidup yang dipandang relevan untuk
ditelaah secara mendalam dalam studi AMDAL dengan mengeliminasi hal-hal atau
komponen-komponen lingkungan hidup yang dipandang kurang penting untuk
dikaji;
b. Lingkup wilayah studi ANDAL berdasarkan beberapa pertimbangan: batas proyek,
batas ekologis, batas sosial dan batas administratif;
c. Batas waktu kajian yang merupakan rentang waktu yang akan digunakan sebagai
dasar dalam melakukan prakiraan perubahan kualitas/kondisi lingkungan tanpa
adanya proyek dan dengan adanya proyek;
d. Kedalaman studi ANDAL antara lain mencakup metode yang digunakan, jumlah
sampel yang diukur, dan tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan sumber daya
yang direncanakan (dana dan waktu);
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas
10,76 Ha
II - 82
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dampak potensial (Marifa dkk, 2007). Menurut Marifa dkk (2007), inti dari langkah
identifikasi dampak potensial adalah mengidentifikasi interaksi antara komponen
rencana kegiatan dengan komponen lingkungan dilokasinya yang dilakukan oleh tim
pelaksana kajian dengan membayangkan suatu situasi dimana semua dampak mungkin
saja terjadi atau situasi terburuk (worst-casescenario). Identifikasi dampak potensial
yang akan digunakan dalam Kerangka Acuan (KA) rencana usaha dan/atau kegiatan ini
menggunakan metode matriks dan bagan. Matriks digunakan untuk menunjukan
interaksi antara komponen kegiatan dengan komponen lingkungan hidup dilokasi
kegiatan dengan identifikasi yang diikuti dengan penyusunan bagan alir yang
menunjukkan urutan-urutan (sequence) kejadian dampak, sehingga menghasilkan
gambaran tentang dampak mana yang terjadi lebih dahulu (primer), serta dampak–
dampak turunannya, seperti sekunder, tersier, dan sebagainya (Mariffa dkk, 2007).
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas
10,76 Ha
II - 83
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Tabel 2.31. Matriks Identifikasi Dampak Potensial Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) Wilayah Provinsi Banten di Desa Mekarbaru,
Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang
Pra Tahap Kegiatan
Konstruksi Operasional
No Komponen Lingkungan Konstruksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A. Tahap Pra Konstruksi
I. Komponen Fisik Kimia 1. Penyusunan DED
2. Pengurusan Perizinan
1 Penurunan Kualitas Udara - - - - x x x - - - - x 3. Pembebasan lahan
2 Peningkatan Kebisingan - - - - x x x - - - - x
3 Air Larian/Run Off Water - - - - x - - - - - - B. Tahap Konstruksi
4 Estetika (Timbulan Limbah Padat) - - - - x x - x - x - 4. Penerimaan Tenaga Kerja
5. Pengangkutan Alat dan Material
5 Kualitas Air Permukaan - - - - - - - - - x - - 6. Pematangan Lahan
II. Komponen Biologi 7. Konstruksi Bangunan Utama dan Utilitas
Pendukung
6 Gangguan Biota Darat - - - - - x - - - - - -
7 Gangguan Biota Perairan - - - - - x - - - x - - C. Tahap Operasional
III. Komponen Sosekbud 8. Penerimaan Tenaga Kerja
8 Kesempatan Bekerja dan Peluang Berusaha - - - x - - - x - - - - 9. Operasional Pusat Distribusi Provinsi
10. Operasional Utilitas Pendukung
9 Peningkatan Pendapatan Masyarakat - - - x - - - x - - - - 11. Pemeliharaan Gedung dan Prasarana
10 Sikap dan Persepsi Masyarakat x x x x x x x x x x x x 12. Transportasi dan Perparkiran
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 84
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Berdasarkan matriks Tabel 2.31 di atas dampak potensial yang diprakirakan akan
muncul dari rencana Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) Wilayah Provinsi
Banten di Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang dengan lahan seluas
10,76 Ha sebanyak 13 jenis dampak yakni sebagai berikut:
1. Penurunan Kualitas Udara
2. Peningkatan Kebisingan
3. Limpasan Air Hujan (Run off)
4. Estetika (timbulan limbah padat)
5. Kualitas Air Permukaan
6. Biota Darat
7. Biota Perairan
8. Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
9. Peningkatan Pendapatan Masyarakat
10. Sikap dan Persepsi Masyarakat
11. Penurunan Sanitasi Lingkungan
12. Timbulnya Penyakit Berbasis Lingkungan
13. Bangkitan Lalu-Lintas
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas
10,76 Ha
II - 85
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Secara ringkas evaluasi dampak potensial kegiatan disajikan dalam tabel berikut.
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas
10,76 Ha
II - 86
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 87
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 88
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 89
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 90
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 91
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 92
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 93
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 94
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 95
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 96
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 97
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 98
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 99
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 100
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 101
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 102
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 103
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 104
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 105
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 106
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 107
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 108
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 109
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 110
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 111
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 112
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 113
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 114
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 115
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 116
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 117
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 118
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 119
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 120
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 121
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Komponen dampak penting hipotetik hasil dari evaluasi dampak potensial adalah:
Adapun hasil proses pelingkupan tersebut dapat dilihat dalam bagan alir berikut :
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas
10,76 Ha
II - 122
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Metode
Matriks
Interaksi
Sederhana
DAMPAK TIDAK PENTING
RONA LINGKUNGAN AWAL HIPOTETIK :
Metode :
Komponen Fisik- Kimia OPERASI
Diskusi Antar Pakar
Komponen Biologi Komponen Kesmas
Studi Literatur
Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya Penurunan Kualitas Sanitasi Lingkungan
Survei Lapangan
Komponen Kesehatan Masyarakat Timbulnya Penyakit Berbasis
Professional Judgement
Transportasi Lingkungan
Gambar 2.13. Bagan Proses Pelingkupan untuk menentukan Dampak Penting Hipotetik
Kerangka Acuan Rencana Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 123
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
a. Batas Proyek
Lokasi Rencana Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) Wilayah
Provinsi Banten berada di lokasi Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten
Serang seluas 107.591,46 m2 (10,76 Ha). Adapun batas-batas tapak lahan yaitu:
Sebelah Utara : Pemukiman Penduduk dan Kebun
Sebelah Selatan : Pemukiman Penduduk dan Kebun
Sebelah Timur : Sawah dan Sungai Cibeureum
Sebelah Barat : Jalan Raya Kopo-Maja
b. Batas Ekologis
Batas ekologi media udara berdasarkan arah dan kecepatan angin dominan ke
arahutara. Batas ekologi air mengikuti arah aliran air dari lokasi kegiatan menuju
Sungai Cibeureum, 50 meter sebelum dan sesudah air dari lokasi kegiatan
bercampur dengan air Sungai Cibeureum.
c. Batas Sosial
Batas sosial adalah wilayah di sekitar Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi
Provinsi (PDP) Wilayah Provinsi Banten yang berlokasi di Desa Mekarbaru,
Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang seluas 107.591,46 m2 (10,76 Ha) merupakan
tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai
Kerangka Acuan Rencana Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 124
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
yang sudah mapan akan terkena dampak kegiatan tersebut, dalam hal ini adalah
kelompok masyarakat di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang
diprakirakan terkena dampak langsung adalah Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo,
Kabupaten Serang.
d. Batas Administratif
Batas administratif meliputi batas administrasi pemerintahan tempat Desa
Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang di Kecamatan Kopo, Kabupaten
Serang. Batas wilayah studi adalah wilayah yang merupakan resultante dari batas
proyek, batas ekologis, batas sosial dan batas administrasi pemerintahan, yang
penentuannya disesuaikan dengan batas non wilayah yaitu kemampuan pelaksana
yang memiliki keterbatasan dana, waktu, tenaga, teknik dan metoda pengkajian.
Untuk lebih jelas lihat Peta Wilayah Studi ANDAL disajikan pada Gambar 2.14
berikut:
Kerangka Acuan Rencana Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 125
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Rencana Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 126
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kerangka Acuan Rencana Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten
seluas 10,76 Ha
II - 127
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 128
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 129
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 130
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 131
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 132
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 133
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 134
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 135
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 136
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 137
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 138
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 139
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 140
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 141
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 142
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 143
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 144
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 145
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 146
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 147
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 148
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 149
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 150
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 151
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 152
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 153
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 154
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 155
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 156
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 157
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 158
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 159
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 160
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 161
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 162
Pemerintah Provinsi Banten
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pelingkupan
Kerangka Acuan Kegiatan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di wilayah Provinsi Banten seluas 10,76 Ha
II - 163