Anda di halaman 1dari 45

UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI

Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

BAB I
PENDAHULUAN

1. Nama Kegiatan : Penyusunan dokumen pengadaan lahan dan


dokumen lingkungan embung Ciputri
2. Alamat Kegiatan : : Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber Kota
Cilegon Provinsi Banten
3. Nama Pemrakarsa : : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Banten
4. Penanggung jawab Pemrakarsa
Nama : Didik Purwanto, ST,.MT.
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen
Alamat : Jl. Syech Nawawi Al-Bantani (KP3B) Curug
: Sukajaya-Kota Serang Provinsi Banten

5. Penyedia Jasa
Nama : PT. Eka Dwi Satya
Alamat : Jl. Taman Graha Asri Selatan Blok J4 No.9 -
Sayabulu Kota Serang Provinsi Banten

BAB II
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 1


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

2.1. LATAR BELAKANG KEGIATAN

Salah satu kebutuhan yang paling fundamental dalam kegiatan pengembangan dan
pengelolaan sumber daya air adalah ketersediaan air. Air sangat penting bagi kehidupan dan
merupakan faktor utama yang sangat dibutuhkan. Dalam rangka untuk menjaga
ketersediaan air dan mengurangi dampak banjir, pemerintah daerah berupaya melaksanakan
pembangunan embung. Terkait dengan permasalahan yang timbul, diperlukan serangkaian
upaya untuk melindungi, mengendalikan, mengembangkan, dan memanfaatkan potensi
Sumber Daya Air yang ada, khususnya di Kota Cilegon. Selain upaya konservasi untuk
memperbaiki kondisi disepanjang daerah tersebut, pembangunan embung merupakan salah
satu solusi alternatif untuk menahan aliran permukaan pada musim hujan dan dapat
menambah ketersediaan air pada musim kemarau.

2.2. NAMA RENCANA USAHA DAN/ATAU USAHA KEGIATAN

Kegiatan Penyusunan Dokumen Pengadaan Tanah dan Dokumen Lingkungan yang


diprakarsai oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten adalah tahap
lanjutan dari Rencana kegiatan Pembangunan Embung Ciputri oleh Balai Besar Sungai
Cidanau Ciujung Cidurian.

2.3. LOKASI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

2.3.1 Batas-batas Lokasi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan


Lokasi Rencana Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri atau daerah yang akan diteliti
seluruhnya berada di wilayah Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon,
Provinsi Banten atau secara geografis berada pada posisi koordinat 6°04'24,4"S
106°02'52,5"E dengan luas daerah tangkapan air embung Ciputri adalah 8,22 km 2 dan
berbatasan dengan:
1. Sebelah Utara : Pemukiman Warga
2. Sebelah Timur : Lahan Kosong Milik
3. Sebelah Selatan : Lahan Kosong Milik
4. Sebelah Barat : Jl.
Secara visual batas-batas lokasi Rencana Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri dapat
dilihat pada Gambar 2.1. Letak lokasi rencana kegiatan tersebut dapat dilihat pada
Gambar 2.2. Peta Administrasi dan Gambar 2.3. Citra Lokasi Rencana Kegiatan.

2.3.2 Jarak Lokasi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Dengan Fasilitas Umum
Secara eksisting lokasi Rencana Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri memiliki jarak
dengan fasilitas umum yaitu :
1. Exit Tol Cilegon Timur : 8,45 Km

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 2


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

2. SMA Negeri 3 Kota Cilegon : 3 Km


3. Pondok Pesantren : 2,5 Km
4. Kantor Kelurahan Cikerai : 1 Km
5. Kantor Kecamatan CIbeber : 3 Km
6. Pemakaman Cikerai : 2,5 Km
7. Pemerintrah Kota Cilegon : 11 Km
8. Dinas Sosial Panti Rehabilitasi : 12 Km
9. Tambang Pasir :

Secara waktu lokasi diatas dapat ditempuh dengan waktu 10 - 40 menit dengan
menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dengan jarak tersebut Kegiatan
Pembangunan Embung Ciputri tidak Mengganggu Kegiatan Pertahanan Negara maupun
kegiatan vital lainnya di Kota Cilegon, Provinsi Banten.

Gambar 2. 1. Batas-Batas Lokasi Rencana Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri


Gambar 2. 2. Peta Administrasi Lokasi Rencana Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri
Gambar 2. 3. Citra Lokasi Rencana Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri
Gambar 2.4. Ground Plan Embung Ciputri Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber Kota Cilegon

2.4. SKALA/BESARAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


Kegunaan embung sangat bergantung dari musim yang terjadi. Pada musim hujan embung
dapat dipergunakan sebagai tampungan air. Tampungan ini akan dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan air pada saat kekurangan, atau dapat juga sebagai stabilisator
kebutuhan air. Dimusim kemarau bila catcment area masih baik dapat berfungsi sebagai
pensuplai air yang relatif baik dan menguntungkan. Tetapi tidak jarang terjadi jika pada
musim kering tiba, suatu embung sama sekali tidak dapat diharapkan airnya, dan kalau
sudah demikian tak bisa lain areal dibiarkan kekeringan dan kebutuhan akan air tidak
terpenuhi.

Dalam menentukan lokasi embung perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Tujuan pembangunan embung


2. Keadaan topografi, tempat embung merupakan cekungan yang cukup untuk
menampung air, lebih disukai yang keadaan geologi tekniknya yang tidak lulus air
sehingga kehilangan air sedikit
3. Keadaan hidrologi dan klimatologi
4. Rencana bahan timbunan yang tersedia di lokasi
5. Hubungan dengan bangunan-bangunan pelengkap
6. Semua bangunan, baik embung dan bangunan pelengkap harus aman terhadap banjir,
longsoran, gempa bumi dan angin topan
7. Semua instalasi harus dapat beroperasi dengan baik, sampai usia guna

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 3


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

8. Hasil galian tanah sedapat mungkin bisa dimanfaatkan untuk bahan urugan (bila
embung dari urugan), pondasi embung dan tanah rendah
9. Lokasi dekat dengan desa yang memerlukan air sehingga jaringan distribusi tidak
begitu panjang dan tidak banyak kehilangan energi
10. Lokasi dekat jalan atau mudah pencapaiannya
11. Adanya kesediaan masyarakat setempat untuk tidak menuntut ganti rugi tanaman dan
tanah yang terkena pembangunan embung atau adanya jaminan Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam hal penyediaan lahan untuk bangunan embung dan jaringan air
bakunya.

Untuk menjamin fungsi dan keamanannya, maka bangunan embung mempunyai beberapa
bagian, yaitu :

1. Tubuh embung, berfungsi menutup lembah atau cekungan (depresi) sehingga air dapat
tertahan di hulunya
2. Kolam embung, selain berfungsi untuk menampung air baik base flow atau air hujan
untuk keperluan pemenuhan kebutuhan air yang akan digunakan oleh rencana
pemakai, juga berfungsi sebagai dead storage dan tampungan banjir.
3. Alat sadap, berfungsi mengeluarkan air kolam untuk beberapa keperluan baik air
minum, air ternak dan kebutuhan air kebun/irigasi (jika memungkinkan).
4. Jaringan transmisi, berupa rangkaian pipa berfungsi membawa air dari kolam ke bak
tandon air harian di atau dekat pemukiman secara gravitasi dan bertekanan, sehingga
pemberian air tidak menerus/kontinyu
5. Pelimpah, berfungsi mengalirkan banjir dari kolam ke lembah untuk mengamankan
tubuh embung atau dinding kolam terhadap peluapan.

Faktor-faktor yang penting adalah dalam pemilihan tipe/jenis embung antara lain adalah
tujuan pembangunan, keadaan klimatologi, hidrologi, geologi dan topografi setempat,
keadaan di daerah genangan, tersedianya bahan bangunan, hubungan dengan bangunan
pelengkap dan pembantu, keperluan untuk operasi waduk, keadaan lingkungan setempat,
biaya proyek dan gempa bumi.

Tubuh embung bertipe urungan (homogen dan majemuk) dapat dibangun pada fondasi
tanah atau batu, sedangkan tipe pasangan batu atau beton hanya dapat dibangun pada
fondasi batu. Disamping itu tipe pasangan batu atau beton karena mahal hanya disarankan
bila lembah sempit (bentuk V) dimana kedua tebingnya curam dan terdiri dari material
batu. Bilamana lembah panjang/lebar dan terdiri dari material batu maka tubuh embung
akan lebih murah bilamana dipilih tipe komposit.

Beberapa tipe/jenis embung, yaitu :

1. Urugan Tanah Homogen

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 4


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

Tubuh embung dapat didesain sebagai urugan homogen, dimana bahan urugan
seluruhnya atau sebagian besar hanya menggunakan satu macam material saja yaitu
lempung atau tanah berlempung, dengan harga permeabilitas (K) antara 10-4 - 10-6.
Tubuh embung yang didesain dengan tipe ini harus memperhatikan kemiringan lereng
dan muka garis preatik atau rembesan. Kemiringan lereng umumnya cukup landai
terutama untuk menghindari terjadinya longsoran di lereng hulu pada kondisi surut
cepat serta menjaga stabilitas lereng hilir urungan pada kondisi rembesan langgeng.
2. Urugan Majemuk
Tubuh embung dapat didesain sebagai urugan majemuk apabila tersedia material
urugan lebih dari satu macam. Urugan terdiri dari urugan kedap air, urugan semi
kedap air (transisi) dan urugan lulus air. Urugan kedap air atau inti kedap air
umumnya dari lempung atau tanah berlempung, dan di tempatkan vertikal didesain
dibagian tengah. Tanah bahan urugan inti harus mengandung lempung minimal 25%
(perbandingan berat). Bagian inti tanah ini dilindungi dengan urugan semi kedap air di
bagian hulu dan hilirnya. Sedangkan bagian paling luar terdiri dari urugan lulus air.
Dengan susunan seperti itu koefisien kelulusan air dan gradasi material berubah secara
bertahap, makin ke luar makin besar. Untuk mencegah terangkutnya butiran halus
material urugan inti ke dalam urugan paling luar yang lulus air oleh aliran rembesan,
maka urugan semi kedap air di hulu dan di hilir inti kedap air harus dapat berfungsi
sebagai filter dan transisi. Apabila tanah bahan inti tidak dapat diperoleh di tempat,
maka inti dapat dibuat dari bahan substitusi, misal beton atau semen tanah. Bila bahan
substitusi dipakai maka inti menjadi relatif tipis, tebal minimal 0,60m, dan disebut
dinding diafragma.
3. Pasangan Batu/Beton
Apabila fondasi tubuh embung terdiri dari satuan batu, maka tubuh embung dapat
dibuat dari pasangan batu atau beton. Pada lembah yang sempit dan curam, berbentuk
V, tubuh embung tipe ini umumnya didesain menjadi satu dengan bangunan pelimpah
yang terbuat dari material yang sama. Agar keamanan terhadap stabilitas dapat
terpenuhi maka tubuh embung didesain berbentuk gravity, sehingga stabilitasnya
dapat diperoleh dari berat strukturnya sendiri. Tubuh embung bagian hilir didesain
dengan kemiringan tidak lebih curam dari IH : IV dan tidak terlalu tinggi, hal ini
karena pertimbangan kestabilan tubuh embung itu sendiri. Bangunan pelimpah yang
menjadi satu dengan tubuh embung dapat berbentuk ogee, bulat atau ambang lebar
dengan peredam energi kolam loncatan USBR atau lainnya.
4. Komposit
Tipe komposit dibangun pada fondasi yang terdiri dari satuan batu, dengan lembah
yang cukup panjang. Bangunan pelimpah dibangun menjadi satu dengan tubuh
embung. Bangunan pelimpah didesain sebagai pelimpah dari pasangan batu atau
beton, sedang tubuh embung dibangun di kiri atau kanan pelimpah yang dapat
didesain sebagai urugan homogen atau urugan majemuk. Yang perlu diperhatikan

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 5


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

disini yaitu hubungan antara pelimpah dengan urugan tubuh embung, karena bagian
kontak ini merupakan tempat yang kritis terhadap rembesan. Dibidang kontak antara
pasangan batu/beton dengan urugan ini perlu diberi tanah lempung yang sangat plastik
dan dipadatkan dalam keadaan basah.

Secara umum pondasi suatu embung harus memenuhi 3 (tiga) persyaratan terpenting
sebagai berikut:

1. Mempunyai daya dukung yang mampu menahan bahan dasar dari tubuh embung
dalam berbagai kondisi.
2. Mempunyai kemampuan penghambat aliran filltrasi yang memadai sesuai dengan
fungsinya sebagai penahan air.
3. Mempunyai ketahanan terhadap gejala-gejala sufosi (piping) dan sembulan (boiling)
yang disebabkan oleh aliran filtrrasi yang melalui lapisan-lapisan pondasi tersebut.

Volume total waduk terdiri dari volume waduk aktif (active storage), volume waduk tidak
aktif (inactive storage) dan volume waduk mati (dead storage). Dalam pemilihan metode
dalam penentuan volume total waduk akan dipertimbangkan data-data dan hasil analisis
yang ada. Penentuaannya didasarkan 3 (tiga) faktor, yaitu berdasar data topografi (Vp),
berdasar debit aliran masuk embung (Vb) dan berdasarkan kebutuhan (Vu).

Dari ketiga besaran tersebut di atas (Vu, Vb dan Vp) dipilih yang terkecil sebagai
volume/kapasitas tampung desain embung (Vd). Bila Vb atau Vp yang menentukan, maka
kemampuan embung melayani berbagai keperluan akan berkurang yaitu tidak sebesar yang
diperlukan (Vu), tetapi hal ini bisa dilakukan dengan cara mengoptimalkan potensi air
(debit andalan) yang ada atau dengan sistem golongan dan rotasi. Dan untuk keperluan air
baku penduduk tetap diprioritaskan, bahkan bila debit yang tersedia atau topografi yang ada
tidak cukup untuk kebutuhan air baku. Berdasarkan formula perhitungan hidrolika dan
perencanaan, data teknis Embung Ciputri dapat dijelaskan sebagai berikut dibawah ini.

Direncanakan :

Embung

Tipe embung = Gravity (pasangan batu kali)

Debit sungai rerata tahunan = 0,39 m3/dtk

Luas Embung = 22,67 m3 m2

Muka Air Tinggi = 35 m dpl

Muka Air Normal = 34 m dpl

Muka air min. untuk air baku = 28 m dpl

Banjir Rencana (100 th) = 49,3 m3 /dtk

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 6


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

Muka Air Banjir = 34,8 m dpl

Kap. Waduk Kotor =52,4 m3 m3

Kap. Waduk Efektif = 23,7 m3 m3

Bendungan

Tipe Bendungan = Urugan

Elevasi puncak = 35 m dpl

Tinggi bendungan (sungai) = 8 m

Tinggi bendungan (pondasi) = 9 m

Panjang puncak bendungan = 72,6 m

Volume timbunan = 278 m3 m3

Pelimpah

Tipe pelimpah = Pelimpah Bebas

Elevasi Puncak = 34 m dpl

Lebar Pelimpah = 19 m

Kapasitas (Q1000) = 13,24 m3 /dtk

Jalur Air

Tipe Intake = Verical Intake

Debit pemanfaatan = 27 ltr/dtk

El.ambang air baku = 30 m dpl

Fasilitas Pemantauan

Duga Muka Air = 2 Unit

Peralatan Klimatologi = 1 Unit

Pusat Listrik tenaga air

Tipe = Submerged

Dia. Pipa transmisi = 20 mm

Panjang pipa transmisi = 750 m

Kapasitas Pompa = 0,314 kWh/m3

2.4.1 Penggunaan Lahan


Lahan yang akan digunakan dalam Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri adalah lahan
milik warga yang saat ini masih dalam tahap penyusunan dokumen pengadaan tanah yang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 7


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

akan digunakan untuk pembangunan embung Ciputri dengan total luas lahan ±8.600 m2
dan lahan untuk material quary ±700.000 m2 adalah lahan milik perhutani juga milik
warga setempat. Lahan ini akan ditata mulai dari elevasi 157 mdpl sampai ke elevasi 115
mdpl dengan sistim single blok. Lahan ini merupakan lahan dengan sertifikat hak milik
(sebagaimana terlampir). Adapun fungsi dan luasan lahan yang digunakan tersebut tediri
dari bangunan utama embung, bangunan intake, bangunan Instalasi Pengolahan Air Baku,
Bangunan bak penampung (reservoar), Rumah Pompa transmisi, bangunan gudang,
rumah genset dan ruang serba guna. Sedangkan penggunaan lahan penunjang operasional
quarry adalah ±700.000 m2. Secara rinci penggunaan lahan untuk pembangunan Lahan
Perumahan fasilitas penunjang kegiatan tahap operasional sebagai berikut:

a) Bangunan utama/embung
b) Instalasi Pengolahan Air Baku
c) Rumah Pompa transmisi
d) Rumah Genset
e) Gudang
f) Ruang Serba Guna

Gambar 2.4. Peta Desain Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri


Gambar 2.5. Denah Layout Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri
Gambar 2.5. Peta Penggunaan Lahan Sekitar Bendungan Simo
Gambar 2.6. Kepemilikan Lahan pada Batas Sempadan (Greenbelt) Embung Ciputri

2.5. GARIS BESAR KOMPONEN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


2.5.1 Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan Dengan Tata Ruang
Berdasarkan Keterangan Rencana Kota (KRK) Nomor : 591/1472/DISTARU/III/2018.
Maka Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri yang diperuntukkan sebagai salah satu
indikator tingkat pelayanan pemerintah bagi masyarakat terkait penyediaan air baku
mengingat Penyediaan air baku sebagai salah satu sarana yang sangat diperlukan selama
ini menjadi permasalahan yang banyak mengemuka terutama pada musim kemarau. Oleh
karenanya hal ini dapat dilakukan karena telah sesuai dengan Peraturan Daerah Kota
CIlegon Nomor Tahun tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon Tahun 2011-
2031 dan Perda Provinsi Banten No.1 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Banten bahwa Peruntukan Kawasan di lokasi kegiatan adalah untuk
pengembangan dan pengelolaan sumber daya air .

2.5.2 Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


2.5.2.1 Tahap Pra Konstruksi
Pada tahap pra konstruksi, kegiatan yang akan dilakukan meliputi: Penentuan Lokasi
dan trase Embung, Sosialisasi Rencana Kegiatan, Pengurusan Perijinan Pembangunan
Embung Ciputri, Pembebasan Tanah dan Rekrutmen Tenaga Kerja Konstruksi.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 8


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

1. Penentuan Lokasi dan Trase Embung


Kegiatan ini meliputi identifikasi titik awal dan titik akhir proyek. pengukuran
dan pemasangan patok khususnya untuk menentukan lengkung kapasitas
Embung, serta survey untuk mendapatkan batas tanah/lahan yang akan digunakan
untuk pembangunan Embung Ciputri.
2. Sosialisasi Rencana Kegiatan
Keterbukaan informasi tentang sebuah usaha dan/atau kegiatan wajib diketahui
masyarakat sekitar, sehingga perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat
terkait dengan rencana Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri oleh pemrakarsa
kegiatan. Sosialisasi bertujuan untuk menyamakan penafsiran dan pemahaman
terhadap Kegiatan Pembangunan embung Ciputri. Dengan demikian, diharapkan
dapat mengurangi persepsi negatif dari masyarakat, dan pada akhirnya
masyarakat dapat menerima dan mendukung berlangsungnya kegiatan tersebut.
Informasi yang akan diberikan dalam sosialisasi tersebut antara lain perencanaan
kegiatan yang akan dilakukan dan dampak-dampak yang akan ditimbulkan baik
bersifat positif/untung maupun bersifat negatif/rugi terhadap lingkungan maupun
masyarakat.

Kegiatan sosialisasi merupakan suatu metode untuk mengumpulkan aspirasi


masyarakat terhadap rencana Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri. Kegiatan
sosialisasi kepada masyarakat dilakukan untuk memberikan informasi yang jelas
mengenai rencana kegiatan sehingga masyarakat dapat mengerti dan memahami
rencana kegiatan yang akan dilakukan. Sosialisasi rencana kegiatan dilakukan
terutama pada masyarakat yang terkena dampak langsung kegiatan yaitu pada
masyarakat yang tempat tinggalnya di sekitar lokasi dan masyarakat pemilik
lahan yang berdekatan dengan lokasi Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri di
Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber Kota Cilegon.

Pelaksanaan Pertemuan Konsultasi Masyarakat merupakan sosialisasi rencana


kegiatan kepada masyarakat dan stakeholder terkait sekaligus menampung
aspirasi masyarakat. Kegiatan PKM di Kelurahan Cikerai dihadiri oleh Camat
Cibeber (perwakilan), Danramil, Kapolsek Cibeber (perwakilan), Kepala
Kelurahan Cikerai, Kepala Kelurahan Bulakan, BPD, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Pemuda, Kepala Dusun, Kepala RW dan RT setempat dan dilaksanakan pada
hari Senin, 26 Oktober 2020 di Aula Kantor Kelurahan Cikerai, dimana telah
dihadiri oleh 57 orang peserta PKM dengan hasil sebagai berikut:
2) Seluruh peserta yang hadir mendukung rencana pembangunan Embung
Ciputri sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan air bersih
masyarakat.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 9


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

3) Dari desain bangunan embung Ciputri dan data teknis dimana debit
optimum yang dimanfaatkan yaitu 27,16 liter per detik mampu melayani 4
(empat) kelurahan: Cikerai, Bulakan, Kalitimbang dan Karangasem yang
mana pengelolalaannya dilaksanakan oleh PDAM Kota Cilegon.
4) Kegiatan ini masih tahap awal sehingga perlu ditindaklanjuti dengan
pekerjaan lanjutan yaitu Kajian Lingkungan dan Studi Larap untuk
pembebasan lahan.
5) Dampak-dampak terhadap lingkungan akan dikelola sesuai dengan tahapan
kegiatan yang sedang dilakukan.
6) Warga masyarakat minta pembebasan lahan harga tanah sesuai dengan
harga pasaran.
7) Kegiatan Pembebasan tanah akan selalu berpedoman pada peraturan-
peraturan yang berlaku.
3. Pengurusan Perizinan
Kegiatan pengurusan perizinan ini dimaksudkan untuk memenuhi semua
perizinan yang wajib dimiliki terkait pelaksanakan rencana kegiatan
pembangunan embung Ciputri. Dalam kegiatan pengurusan perizinan ini,
DPUPR Provinsi Banten akan melakukan koordinasi dengan instansi-instansi
terkait.
Dalam kegiatan pengurusan perizinan salah satunya yaitu penyusunan dokumen
UKL-UPL untuk mendapatkan rekomendasi dokumen lingkungan yang
selanjutnya akan digunakan untuk mendapatkan izin lingkungan. Isi dari Izin
lingkungan meliputi ketentuan-ketentuan terkait kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh pemegang izin Pembangunan Embung Ciputri di Kelurahan
Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon. Dengan dimilikinya Izin lingkungan
tersebut, selanjutnya dapat melakukan pengurusan perizinan lain terkait
pelaksanaan rencana kegiatan pembangunan embung Ciputri. Adapun jenis
perizinan yang belum dan wajib dimiliki terkait rencana kegiatan Pembangunan
Embung Ciputri akan dilakukan terhadap instansi-instansi terkait di wilayah
kewenangan daerah setempat.
4. Pembebasan Tanah
Kegiatan pembebasan tanah ada yang meliputi daerah genangan, site dan
pelimpah, untuk itu diperlukan adanya penyusunan dokumen pengadaan tanah
melalui koordinasi dan kerjasama antar aparat pemerintahan kelurahan Cikerai
dengan warga yang tanahnya terdampak rencana pembangunan Embung Ciputri.

2.5.2.2 Tahap Konstruksi


1. Jadwal dan Jam Kerja Kegiatan Tahap Konstruksi

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 10


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

Jadwal kegiatan tahap konstruksi dalam Rencana Kegiatan Pembangunan Embung


Ciputri dijadwalkan selama + 1 tahun. Untuk Jam kerja pada tiap harinya akan
ditentukan selanjutnya melalui kebijakan dan ketentuan oleh penyedia jasa konstruksi.

2. Kegiatan Tahap Konstruksi


Kegiatan tahap konstruksi Rencana Pembangunan Embung Ciputri terdiri dari
kegiatan mobilisasi tenaga kerja konstruksi, mobilisasi peralatan, pembersihan lahan
dan pematangan lahan, mobilisasi peralatan dan material konstruksi, pembangunan
Embung Ciputri, , pembersihan akhir serta Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tenaga
kerja konstruksi.
a. Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi
Penerimaan tenaga kerja konstruksi disesuaikan dengan kebutuhan dari Kegiatan
Pembangunan Embung Ciputri. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai
dengan kualifikasi yang diinginkan maka dilakukan penerimaan tenaga kerja
yang disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam penerimaan tenaga kerja tersebut
diutamakan tenaga kerja lokal (penduduk setempat).. Rekrutmen tenaga kerja
tahap konstruksi Pembangunan Embung Ciputri dapat dibaca pada Tabel berikut.
Tabel 2. 1. Estimasi Rencana Tenaga Kerja Tahap Konstruksi
Personal
Kualifikasi
No Klasifikasi Pekerjaan Jenis Kelamin
Jumlah
L P Pendidikan Pengalaman
1 Project Manager 1 - 1 D3/S1/S2 3 tahun
2 Engineering Manager 1 - 1 D3/S1 2 tahun
3 Construction Manager 1 - 1 D3/S1 2 tahun
4 Project Controller 1 - 1 D3/S1 2 tahun
5 Mechanical Engineer 1 - 1 D3/S1 2 tahun
6 Electrical Engineer 1 - 1 D3/S1 2 tahun
7 Civil Engineer 1 - 1 D3/S1 2 tahun
8 Safety Engineer/ Officer 1 - 1 D3/S1 2 tahun
9 Teknisi Mesin 1 1 2 SLTA 1 tahun
10 Teknisi Komunikasi 1 - 1 SLTA 1 tahun
11 Finance & Accounting 1 1 2 SLTA 1 tahun
12 Juru gambar (Drafter) 1 1 2 SLTA 1 tahun
13 Administrasi & sekretariat 2 1 3 SLTA 1 tahun
14 Operator Alat Berat (Excavator dan Dozer) 7 - 7 SLTA 1 tahun
15 Helper Alat Berat 3 - 3 SLTA 1 tahun
16 Driver Kendaraan Pengangkut (Dump Truck) 12 - 12 - -
17 Tenaga Kerja dari Masyarakat Desa 22 14 36 - -
18 Security/Satpam 4 - 4 - -
Jumlah 80

b. Mobilisasi Peralatan dan material konstruksi


Mobilisasi peralatan yang dimaksud dalam Rencana Kegiatan Pembangunan
Embung Ciputri adalah dengan mendatangkan peralatan ke lokasi proyek guna
menunjang segala keperluan yang berhubungan dengan proses Pembangunan
Embung Ciputri. Mobilisasi peralatan dan material. Mobilisasi dalam konteks ini
adalah pemindahan peralatan/material ke dan dari lokasi kegiatan/proyek.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 11


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

Kegiatan mobilisasi peralatan akan dilakukan pada awal dan akhir pekerjaan
tahap konstruksi, sedangkan mobilisasi material akan dilaksanakan sepanjang
kegiatan konstruksi tersebut berlangsung. Mobilisasi peralatan maupun
bahan/material akan dilakukan melalui akses jalan yang ada. Dengan demikian,
maka kegiatan tersebut akan sangat tergantung pada kondisi lalu lintas yang ada,
prasarana jalan dan jembatan yang dilalui serta jenis alat angkut yang digunakan.

Dalam kegiatan mobilisasi peralatan dan material pada tahap konstruksi dapat
saja mempergunakan kendaraan transportasi besar dan alat berat, dengan
frekuensi sesuai dengan jenis peralatan yang akan diangkut dan volume material
yang dibutuhkan.
1) Peralatan Konstruksi
Mobilisasi peralatan berupa alat berat (excavator) 2 unit dilakukan dengan
menggunakan trailer, untuk kendaraan pengangkut berupa mobil tanki dan
dump truck dapat dibawa secara langsung ke lokasi tanpa menggunakan
trailer. Semua peralatan didatangkan dari luar ke lokasi Pembangunan
Embung Ciputri.
(a) Peralatan Utama Konstruksi
Peralatan utama yang digunakan dalam tahap konstruksi terdiri dari
alat berat berupa 2 unit excavator, dump truck 12 unit, mobil tangki 1
unit, mobil pick up 2 unit, mixer molen 4 unit, truck mixer ready mix 3
unit dan vibro roller 1 unit. Rincian peralatan dan fungsi peralatan
yang digunakan dalam tahap konstruksi dapat dibaca pada Tabel
berikut.
Tabel 2. 2. Estimasi Rencana Penggunaan Peralatan Utama Tahap Konstruksi
Jumlah Tenaga
No Jenis Alat Kapasitas Fungsi Dampak Yang Ditimbulkan
(Unit) Penggerak
Penggalian
1. Penurunan kualitas udara
(excavatioan) dan
1 Excavator PC 200 2 Mesin Diesel 2. Peningkatan kebisingan
Pemuatan material
3. Timbulan limbah B3
(loading)
1. Penurunan kualitas udara
2. Peningkatan kebisingan
Pengangkutan 3. Timbulan limbah B3
2 Dump Truck 5 m3 12 Mesin Diesel
(Hauling) material 4. Gangguan kelancaran lalu lintas
5. Terjadinya kecelakaan lalu lintas
6. Terjadinya kerusakan jalan
1. Penurunan kualitas udara
Memindahkkan dan
3 Dozer D85ESS 1 Mesin Diesel 2. Peningkatan kebisingan
menyebarkan material
3. Timbulan limbah B3
1. Penurunan kualitas udara
Memadatkan material
4 Vibro Roller 4 ton 1 Mesin Diesel 2. Peningkatan kebisingan
yang ditata
3. Timbulan limbah B3
1. Penurunan kualitas udara
Penyiraman jalan dan 2. Peningkatan kebisingan
5 Mobil Tangki 5.000 liter pembersih roda 1 Mesin Diesel 3. Timbulan limbah B3
kendaraan pengangkut 4. Gangguan kelancaran lalu lintas
5. Terjadinya kecelakaan lalu lintas
1. Penurunan kualitas udara
2. Peningkatan kebisingan
Mobil Pick Pengangkutan bahan
6 2 m3 2 Mesin Diesel 3. Timbulan limbah B3
Up keperluan konstruksi
4. Gangguan kelancaran lalu lintas
5. Terjadinya kecelakaan lalu lintas

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 12


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

Jumlah Tenaga
No Jenis Alat Kapasitas Fungsi Dampak Yang Ditimbulkan
(Unit) Penggerak
1. Penurunan kualitas udara
2. Peningkatan kebisingan
Mencampur bahan 3. Timbulan limbah B3
7 Mixer Molen 0,8 m3 4 Mesin Diesel
material konstruksi 4. Gangguan kelancaran lalu lintas
5. Terjadinya kecelakaan lalu lintas
6. Terjadinya kerusakan jalan
1. Penurunan kualitas udara
2. Peningkatan kebisingan
Truck Mixer Membawa bahan 3. Timbulan limbah B3
8 5-7 m3 3 Mesin Diesel
Ready Mix material konstruksi 4. Gangguan kelancaran lalu lintas
5. Terjadinya kecelakaan lalu lintas
6. Terjadinya kerusakan jalan

(b) Peralatan Penunjang Konstruksi


Untuk peralatan penunjang konstruksi terdiri dari 10 unit gerobak
sorong, 20 unit cangkul, 2 unit pompa air, 6 unit parang/sabit dan alat
bengkel. Rincian peralatan yang digunakan pada Tahap Konstruksi
dapat dibaca pada Tabel dibawah ini.
Tabel 2. 3. Estimasi Rencana Penggunaan Peralatan Penunjang Tahap Konstruksi
No Jenis alat Kapasitas Jumlah (Unit) Tenaga Penggerak
1 Gerobak Sorong 65 L 10 -
2 Cangkul - 20 -
3 Pompa Air 670 Liter/menit 2 Mesin Bensin
4 Sabit/Parang 6 -
5 Profil Tank 2.300 Liter 4 -
6 Jerigen 30 Liter 8 -
7 Alat Bengkel - - -
8 Genset 16 kVA 1 Solar
9 Peralatan K3 - 20 Paket -

Pengelolaan lingkungan yang sudah direncanakan sejak awal pada kegiatan


mobilisasi peralatan ini adalah dengan mengatur rute jalan yang dilalui Trailer
yang membawa 2 unit excavator dengan berkoordinasi bersama pihak terkait
Dinas Perhubungan dan Ditlantas, agar kegiatan mobilisasi alat berat tidak
mengganggu lalu lintas yang ada.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 13


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

Gambar 2. 6. Ilustrasi Rencana Peralatan


Utama Yang Digunakan

Gambar 2. 7. Ilustrasi Kegiatan Mobilisasi


Alat Berat Dengan Menggunakan Trailer

2) Mobilisasi Material Konstruksi


Mobilisasi material konstruksi yang dimaksud adalah dengan
mendatangkan material ke lokasi proyek guna menunjang segala keperluan
yang berhubungan dengan Rencana Kegiatan Pembangunan Embung
Ciputri. Pengangkutan material mempergunakan dump truck yang memiliki
kapasitas angkut 5 m3 dan mobil pick up dengan dengan kapasitas 2,540 kg.
Material yang akan digunakan dalam tahap konstruksi untuk rencana
Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri dapat dibaca pada Tabel berikut.
Tabel 2. 4. Rencana Material Konstruksi yang Digunakan

No Jenis Material Jumlah Satuan


1 Pasir Beton 3.400 m3
2 Pasir Pasang 2.350 m3
3 Tanah Urug 700 m3

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 14


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

No Jenis Material Jumlah Satuan


4 Batu Pecah 5/7 120 m 3

5 Batu Pecah 4/6 120 m3


6 Batu Kali 300 m3
7 Semen @ 50 Kg 18.650 Sak
8 Papan Kayu 85 m3
9 Kaso 150 m3
10 Besi Beton U-20 9.500 Kg
11 Paku 200 Kg
12 Kawat Beton 100 Kg
13 Pipa Galvanis Ø 1,5” Medium 1.500 m
14 Pipa PVC Ø 4” 1.000 m
15 Paving Block K400 T : 8 cm 9.693 m2
16 Thinner (Pelarut) 150 Kg
17 Cat Kayu 150 Kg
18 Cat Tembok 100 Kg
19 Cat Besi 50 Kg
20 Kayu 3.500 m3
21 Bata Ringan 650 m2
22 Kabel Instalasi 300 m
23 Paving Block 23.000 Buah
24 Concrete Ready Mix 13.000 m3
25 Rangka baja 2.463 Kg
26 Aluminium Cladding 1.934 m2
27 Frame Aluminium 1.131 m
28 Hydrant System 2 Set
29 Fire alarm system 1 Set
30 Sprinkler 1 Set
31 Fire stop 1 Set
32 Kabel tray 1 Set
33 Jaring pengaman 1 Set
34 Plate bordes 1 Set
35 Instalasi listrik 1 Set
36 Plumbing 1.000 m
37 Genteng 9.000 m2
38 Pompa Lumpur 1 Unit
39 Pompa Air Baku 1 Unit
40 Instrumen Pemantau embung 1 Set

Semua material konstruksi direncanakan akan disimpan di dalam gudang


penyimpanan yang dibangun dalam lokasi rencana kegiatan untuk
menghindari terjadinya kerusakan material konstruksi akibat terpapar hujan
atau sinar matahari. Adapun konstruksi gudang penyimpanan merupakan
konstruksi bangunan yang tidak permanen sehingga mudah dalam
pembongkaran setelah kegiatan tahap konstruksi diselesaikan. Dalam
kegiatan pengangkutan, material akan ditutup menggunakan terpal dan
volume material yang diangkut akan disesuaikan dengan kapasitas dump
truck maupun kapasitas mobil pick up untuk mencegah terjadinya ceceran
atau tumpahan material selama kegiatan pengangkutan material serta
kelebihan muatan yang dapat mengakibatkan kerusakan jalan yang dilalui
dan kerusakan pada alat angkut.

c. Pembersihan Lahan dan Pematangan Lahan

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 15


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

Rencana lahan yang akan dilakukan pembersihan lahan dan pematangan lahan di
lokasi kegiatan adalah seluas ± 426 m2 .
1) Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan merupakan pekerjaan yang terdiri dari pembersihan
lahan dari semua pohon, halangan-halangan, semak-semak, sampah, dan
bahan lainnya yang tidak dikehendaki atau mengganggu keberadaannya.
Pepohonan dan semak-semak dibersihkan dengan menggunakan alat
excavator. Selain itu pemotongan pohon juga dapat dilakukan dengan alat
penunjang seperti parang/gergaji. Semua tunggul dan akar sisa pemotongan
harus dicabut dengan excavator dan ditampung pada TPS limbah domestik.
Kemudian setelah itu akan dibuang ke lokasi TPA terdekat yaitu TPA
Bagendung dengan menggunakan dump truck.

Gambar 2. 8. Ilustrasi Pembersihan Lahan


2) Pematangan Lahan
Kegiatan pematangan lahan dimaksudkan untuk meratakan permukaan
lahan lahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan
Pembangunan Perumahan. Kegiatan pematangan lahan dilakukan dengan
cara penggalian/pengupasan material penutup lahan, penimbunan lahan
yang tidak rata termasuk lubang bekas pencabutan akar/tunggul dari
kegiatan pembersihan lahan serta pengangkutan pengangkutan material sisa
hasil penggalian/pengupasan keluar lokasi kegiatan.
a) Penggalian, Penimbunan dan Pemadatan Lahan
Kondisi lahan secara keseluruhan di lokasi kegiatan umumnya
merupakan lahan yang tertutup material penutup lahan berupa tanah
pucuk (top soil) dengan ketebalan lapisan ± 3 m dan sifat material
yang masih rapuh (loose). Tanah pucuk (top soil) ini akan
dikupas/digali (cut) menggunakan alat berat (excavator) dan untuk
lahan dengan kondisi yang curam penggalian dilakukan dengan
pembuatan jenjang. Selanjutnya material penutup lahan hasil
penggalian akan diangkut (hauling) menggunakan dump truck
berkapasitas 5 m3 dan dilakukan penimbunan (Fill) serta pemadatan

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 16


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

menggunakan dozer. Hal ini dilakukan untuk


menghindari/mengurangi risiko terjadinya erosi akibat air hujan dan
longsor di lokasi kegiatan.

Gambar 2. 9. Ilustrasi Kegiatan Pengupasan, Loading, dan


pengangkutan Kegiatan Pematangan Lahan
b) Material Cut dan Fill
Material sisa berupa tanah pucuk (top soil) ini direncanakan akan
diangkut ke luar lokasi kegiatan (lokasi pihak ketiga yang
membutuhkan) menggunakan dump truck yang dimilki oleh
pemrakarsa yaitu sebanyak 12 unit dengan masing-masing dump truck
berkapasitas 5 m3 dengan pengakutan tiap dump truck 5 rit/hari.
Penggunaan 12 dump truck dalam pengangkutan material sisa tanah
ini disesuaikan dengan kemampuan pelaku usaha dalam hal
kepemilikan kendaraan pengangkut (dump truck).

Dalam kegiatan pengangkutan, material akan ditutup menggunakan


terpal dan volume material yang diangkut akan disesuaikan dengan
kapasitas dump truck (5 m3) untuk mencegah terjadinya ceceran atau
tumpahan material selama kegiatan pengangkutan serta kelebihan
muatan yang dapat mengakibatkan kerusakan jalan yang dilalui dan
kerusakan pada alat angkut. Pengangkutan material sisa ini bisa keluar
dari lokasi Kegiatan Pembangunan jika pelaku usaha telah
mendapatkan izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Provinsi Banten.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 17


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

Secara umum Kegiatan pembersihan lahan dan pematangan lahan


Rencana Kegiatan Pembangunan Embung Ciputri dapat dilihat pada
Gambar 2.14.

Gambar 2. 10. Bagan Alir Ringkasan Kegiatan Pembersihan Lahan dan Pematangan
Lahan

d. Pekerjaan Konstruksi Embung dan fasilitas penunjang lainnya


1) Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan pondasi dilakukan sebelum pekerjaan konstruksi bangunan
fasilitas penunjangnya dilakukan. Pondasi merupakan bagian dari bangunan
yang berfungsi sebagai pendukung seluruh berat dari bangunan dan
meneruskannya ke tanah dibawahnya. Struktur pondasi bangunan
direncanakan menggunakan pondasi tapak (footplate) dengan mutu beton
K-250 dan menggunakan struktur beton sloof beton 25/40.
1) Penggalian Sleuf/Alur Pondasi
 Galian tanah pondasi adalah sleuf/alur tanah tempat meletakkan
pondasi. Galian mempunyai kemiringan tertentu, tergantung pada
struktur tanah
 Dalam galian tanah ditentukan oleh daya dukung tanah minimum
0,5 kg/cm2

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 18


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

 Pekerjaan sleaf/alur pondasi dengan menggunakan linggis dan


sekop. Tanah hasil penggalian akan digunakan kembali sebagai
tanah urugan.
 Pada umumnya lapisan tanah di permukaan setebal ± 50 cm adalah
lapisan tanah humus yang sangat labil dan tidak mempunyai daya
dukung yang baik, oleh karena itu dasar pondasi tidak boleh
diletakkan pada lapisan tanah humus ini. untuk menjamin
kestabilan pondasi dan memperoleh daya dukung tanah yang
cukup besar, maka dasar pondasi harus diletakkan pada kedalaman
lebih dari 50 cm dari permukaan tanah sampai mencapai lapisan
tanah asli yang keras.
2) Pemasangan pondasi
 Pondasi bangunan harus diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga
dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri,
beban-beban berguna, dan gaya-gaya luar seperti tekanan angin,
gempa bumi dan lain-lain. Pondasi tidak boleh turun setempat-
setempat.
 Pondasi langsung atau pondasi dangkal (shallow foundation),
digunakan bila lapisan tanah padat dengan daya dukung yang
cukup besar, letaknya tidak di dalam.
 Dasar pondasi langsung harus terletak di atas tanah padat, juga
harus terletak di bawah lapisan-lapisan tanah yang masih
dipengaruhi oleh iklim antara lain gerusan erosi, susut muai atau
retak-retak pada tanah liat dimusim kemarau. Oleh karena itu
kedalaman dasar pondasi minimal 0,60 meter di bawah permukaan
tanah.
 Pasangan batu kali disusun sedemikian rupa dengan
memperhatikan grading/susunan butir pasir yang memenuhi syarat.
Kadar lumpur pasir tidak dibenarkan lebih dari 5%.
3) Pengisian tanah/pasir urugan pondasi
 Urugan pasir di bawah pondasi
- Urugan pasir di bawah pondasi berfungsi untuk perbaikan dan
perataan tanah.
- Pasir urug disiram dengan air sampai padat.
- Volume = h x b x p (h = tebal urugan, b = lebar urugan dan p =
panjang urugan).
 Urugan tanah kembali sisi pondasi
- Urugan tanah kembali adalah mengisi sleuf/alur yang tidak
terisi oleh pondasi.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 19


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

- Pengisian dilaksanakan setelah pondasi mengeras dan diisi


lapis demi lapis sampai padat, hingga tidak ada penurunan atau
penyusutan.
- Dalam analisa B.O.W untuk timbunan bangunan perumahan
diambil rata-rata 1/4 galian. Untuk Volume = 1/4 x Volume
galian tanah.

Gambar 2. 11. Ilustrasi Rencana Pekerjaan Pondasi

2) Pekerjaan Struktur Atas


Pekerjaan struktur atas meliputi pekerjaan kolom, balok, dinding struktur,
dan plat lantai untuk bangunan berlantai 2. Pemuatan, pengikatan,
pengangkutan dan penuangan material pada mobilisasi vertikal memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pembangunan struktur
bangunan dengan beton bertulang menggunakan Ready Mix yang akan
dilakukan di tempat. Pembangunan struktur tersebut menggunakan mesin
molen yang tersedia dengan jumlah 3 (tiga) unit. Untuk menghindari
jatuhnya material yang keluar dari lokasi kegiatan, sekeliling bangunan
akan dibentangkan jala. Sehingga jala tersebut akan menahan lontaran
material atau peralatan kecil yang jatuh ataupun keluar dari lokasi kegiatan,
sehingga memudahkan dalam pencarian, serta tidak membahayakan
bangunan, kendaraan atau manusia yang berada di sekitar lokasi kegiatan.
Mobilisasi tenaga kerja secara vertikal akan menggunakan tangga kayu
sedangkan untuk supply material bangunan ke atas akan menggunakan tali
dan katrol.
3) Pekerjaan Dinding
Dinding berfungsi sebagai penyekat atau pembatas antar ruang. Material
dinding secara umum menggunakan bata hebel yang diplester dan diaci.
Pada dinding yang berbatasan dengan ruang basah, akan menggunakan
plesteran trasram yang kedap terhadap air. Bata hebel merupakan bata
ringan yang memiliki bentuk dan ukuran presisi dan seragam. Material
yang ringan memberikan efisiensi pada beban kerja struktur bangunan

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 20


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

secara keseluruhan dan bentuk dan ukuran yang presisi menghasilkan


dinding yang datar, dan mudah dalam pengerjaannya.

Finishing terhadap dinding bata ini dilakukan setelah pekerjaan plesteran


dan acian selesai. Beberapa tipe finishing akhir untuk pelapis terluar dari
dinding antara lain pengecatan, wallpaper, dan lain-lain. Material pelapis
dinding dipilih sesuai kebutuhan dan fungsi ruang, pengaruh cuaca udara
luar, kemudahan pemeliharaan atau tuntutan desain arsitektural. Pada
ruang-ruang khusus yang membutuhkan pencahayaan yang maksimal atau
karena tuntutan secara arsitektural, material dinding menggunakan kaca 8-
10 mm, yang dipasang dengan rangka bahan metal.
4) Pekerjaan Plafond
Plafond digunakan sebagai penutup langit-langit atap sehingga memberikan
keindahan dan menimbulkan rasa aman dan nyaman ketika melintas di
bawahnya. Rangka plafond menggunakan bahan profil baja WF dan profil
baja lantai pabrikan sedangkan material plafond sendiri menggunakan
bahan gypsum. Sebelum material plafond diikat pada penggantung perlu
dilakukan tes pembebanan terlebih dahulu untuk memastikan material
penggantung yang digunakan kuat untuk menahan beban plafond secara
keseluruhan.
5) Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
Material yang digunakan untuk pekerjaan kusen pintu dan jendela antara
lain; kayu, kaca, alumunium dan besi. Pemasangan kusen kayu untuk pintu
dan jendela dilakukan bersamaan dengan pekerjaan dinding. Sedangkan
untuk kusen pintu dan jendela yang berbahan aluminium dipasang setelah
pekerjaan dinding selesai. Daun pintu dan jendela dipasang menyusul
setelah lokasi pekerjaan aman bagi pengerjaan pintu dan jendela.

Gambar 2. 12. Ilustrasi Rencana Pekerjaan Kusen dan Pemasangan Pintu Serta
Jendela
e. Pembersihan Akhir dan Kegiatan Pertamanan

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 21


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

Untuk pembersihan lokasi setelah pelaksanaan konstruksi yang dilakukan secara


bertahap, dimana pembersihan ini bertujuan pada saat beroperasinya kegiatan tidak
ada lagi pemandangan yang tidak sedap akibat adanya sisa bahan atau material dari
kegiatan pembangunan. Selain pembersihan lokasi, juga akan dilakukan penghijauan
yaitu di antaranya dibuat taman atau kawasan hijau yang dijadikan kawasan pejalan
kaki yang terletak mengelilingi Perumahan.
Selain itu juga untuk jalan dalam taman direncanakan akan menggunakan konstruksi
jalan menggunakan perkerasan grass block. Hal ini dimaksud agar terjadi penyerapan
air hujan untuk mengurangi peningkatan debit run off di dalam lokasi kegiatan.

f. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) /Demobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi


Pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap tenaga kerja konstruksi akan dilakukan
secara bertahap sesuai dengan jenis pekerjaan konstruksi yang telah terselesaikan.
Pelaksanaan pemutusan hubungan kerja dilakukan secara bertahap sampai pekerjaan
konstruksi selesai secara keseluruhan. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan
perjanjian/kontrak yang telah disepakati sebelumnya antara pelaku usaha dan tenaga
kerja konstruksi.

2.5.2.3 Tahap Pasca Konstruksi


1. Pengoprasian Embung
Kegiatan pengoperasian Embung mecakup kegiatan yang dilakukan setelah Embung
pada saluran distribusi berfungsi atau dapat digunakan airnya oleh masyarakat
2. Pemeliharaan Embung
Kegiatan pemeliharaan Embung dan saluran/irigasi distribusi ini dilakukan guna
mempertahankan kondisi embung dan saluran distribusi agar tingkat penggunaannya
tetap baik. Kegiatan diatas ini antara lain meliputi kontrol rutin terhadap adanya
kerusakan saluran distribusi dan perlengkapannya.

BAB III

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 22


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

3.1 IDENTIFIKASI DAMPAK YANG DITIMBULKAN

Dampak lingkungan yang akan terjadi dengan adanya kegiatan pembangunan Embung
Ciputri yang berlokasi di Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber Kota Cilegon Provinsi
Banten, ditetapkan melalui proses pelingkupan (scoping), dengan mempertimbangkan
kondisi lingkungan sekitar lokasi kegiatan. Proses penetapannya diawali dengan melakukan
identifikasi komponen lingkungan dan rencana kegiatan guna memperoleh dampak
potensial yang muncul, dampak inilah yang akan dikelola dan dipantau perkembangannya.

Secara umum, pelingkupan dampak pada semua kegiatan yang dilakukan, digunakan
metode matriks. Dengan memperhatikan dampak yang ditimbulkan apakah primer,
sekunder atau tersier, maka digunakan dengan metode bagan alir . Dampak yang
ditimbulkan dari kegiatan pembangunan Embung Ciputri yang berlokasi di Kelurahan
Cikerai Kecamatan Cibeber Kota Cilegon Provinsi Banten akan dilakukan pengelolaan
dengan menggunakan salah satu atau beberapa pendekatan pengelolaan seperti : pendekatan
teknologi, pendekatan sosial ekonomi maupun pendekatan institusional. pendekatan yang
dimaksudkan diuraikan sebagai berikut :

3.2 UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

1. Pendekatan teknologi
Pendekatan teknologi sebagai salah satu alternatif pengelolaan lingkungan hidup yang
merupakan suatu pendekatan dengan menggunakan cara atau teknologi untuk mengelola
dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Lingkup teknologi yang
dipertimbangkan adalah teknologi yang tersedia baik, mudah didapatkan, tidak memiliki
nilai ekonomi dan operasional yang tinggi tapi memiliki efektifitas pengelolaan yang
maksimal.
2. Pendekatan sosial ekonomi
Pendekatan sosial ekonomi sebagai salah satu alternatif pengelolaan lingkungan hidup yang
merupakan suatu pendekatan dalam memanfaatkan instrumen sosial ekonomi, berupa
interaksi sosial dan ekonomi serta peran pemerintah. Dalam penyusunan rencana
pengelolaan lingkungan hidup, pendekatan sosial ekonomi dengan mempertimbangkan
kondisi sosial ekonomi masyarakat yang akan terkena dampak serta peluang
pengembangannya. Instrumen pengelolaannya akan mempertimbangkan pendekatan
ekonomi, partisipasi, pendidikan, kesehatan, informasi dan penyelesaian konflik.
3. Pendekatan institusional

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 23


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

Pendekatan institusional sebagai salah satu alternatif pengelolaan lingkungan hidup yang
merupakan suatu pendekatan dengan melibatkan institusi kelembagaan dalam pengelolaan
lingkungan hidup. Pendekatan ini digunakan dengan maksud mempertimbangkan fungsi
pelayanan kelembagaan formal maupun informal. Prinsip penting yang dikembangkan
dalam pendekatan ini adalah keterpaduan dalam pengelolaan lingkungan hidup antara unsur
pemerintah, pemrakarsa, masyarakat dan pihak lain yang terkait.

3.3 UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Pemantauan akan dilakukan secara terus menerus dengan cara mengamati komponen
lingkungan bagi yang terkena dampak. Hasil pemantauan akan dilakukan pelaporan secara
berkala kepada instansi terkait guna memberikan laporan kondisi lingkungan yang terkena
dampak akibat kegiatan yang dilakukan. Kegiatan pemantauan selain dilakukan oleh pihak
pengelola operasi dan pemeliharaan embung Ciputri juga akan dilakukan oleh instansi
terkait seperti Badan Lingkungan Hidup serta beberapa instansi lainnya yang
berkepentingan. Komponen lingkungan yang akan dipantau adalah komponen lingkungan
yang mengalami tekanan akibat kegiatan yang dilakukan.
1. Lingkungan Geofisika-Kimia
A. Meteorologi
Data temperature yang dikaji terdiri dari parameter iklim, curah hujan dan hari hujan,
suhu udara dan kelembaban.
a) Iklim
Kota Cilegon mempunyai iklim tropis dengan suhu rata-rata 22˚C - 33˚C, curah
hujan maksimum terjadi pada bulan Desember - Februari dan minimum pada
bulan Juli-September. Curah hujan bulanan sekitar 17 mm per tahun dan
kelembaban relatif sebesar 82%. Menurut klasifikasi iklim Koppen, pada
awalnya iklim di Kota Cilegon termasuk dalam Iklim Hutan Basah Tropis tetapi
semakin dengan pesatnya perkembangan Kota Cilegon jumlah tutupan Hijau di
Kota ini menjadi sangat berkurang sehingga mengubah jenis tutupan permukaan
di wilayah Kota Cilegon. Sumber : Kota Cilegon Dalam Angka 2018.
b) Temperatur udara
Temperatur udara minimum di Wilayah Kota Cilegon terjadi pada Bulan
September yaitu 24C dan temperature maksimum pada Bulan April sebesar
32,90C. Nilai rata-rata suhu udara terendah terjadi pada Bulan Agustus yaitu
27,10C dan yang tertinggi terjadi pada Bulan Januari yaitu 28,10C. Nilai
temperatur udara di Kota Cilegon dapat dilihat pada dibawah ini.
Sumber : Kota Cilegon dalam Angka Tahun 2022

c) Kelembaban Relatif

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 24


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

Kelembaban relatif rata-rata tertinggi di Kota Cilegon adalah 85% pada bulan
Februari dan Maret.
Sumber : Kota Cilegon dalam Angka Tahun 2022

d) Curah Hujan dan hari hujan


Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Cilegon, curah hujan rata-rata
tertinggi terjadi pada Bulan Februari yaitu 26 mm dan yang terendah terjadi pada
Bulan Juni yaitu 13 mm. Terjadi hari hujan sepanjang tahun. Selanjutnya jumlah
hari hujan terbanyak terjadi pada Bulan Februari yaitu selama 26 hari terjadinya
hujan dan yang terendah terjadi pada Bulan Juni yaitu 13 hari.
Sumber : Kota Cilegon dalam Angka Tahun 2022

e) Kecepatan Angin dan Tekanan Udara


Berdasarkan Tabel 6.7, kecepatan angin rata-rata sebesar 0,90 knots, kecepatan
angin tertinggi terjadi pada Bulan Januari yang mencapai 1,10 Knot, sedangkan
kecepatan angin terendah terjadi pada Bulan Juni yaitu sebesar 0,77 knot.
Ratarata tekanan udara sebesar1009 mb sepanjang tahun.
Sumber : Kota Cilegon dalam Angka Tahun 2022

B. Topografi
Morfologi dataran pada umumnya terdapat di wilayah timur kota dan wilayah pantai
barat. Morfolgi perbukitan landai sedang terdapat di wilayah tengah kota. Sedangkan
morfologi perbukitan terjal terdapat di sebagian wilayah utara dan sebagian kecil di
wilayah selatan kota.
Kecamatan Cibeber memiliki luas wilayah ± 2.149 Ha, secara geografis terletak di
bagian barat berbatasan langsung dengan Kecamatan Cilegon, di bagian selatan
Kabupaten Serang, di bagian Timur Kabupaten Serang dan Kabupaten Serang di
bagian utara. Dengan topografi wilayah yang merupakan dataran rendah dengan
ketinggian kurang dari 20 - 75 mdpl. Kecamatan Pulo Merak memiliki luas wilayah ±
2.149 Ha, secara geografis terletak di bagian barat berbatasan langsung dengan Selat
Sunda, di bagian selatan Kabupaten Serang, di bagianTimur Kabupaten Serang dan di
bagian utara Selat Sunda. Dengan topografi wilayah yang merupakan dataran rendah
dengan ketinggian kurang dari 5 - 25 mdpl.
C. Penggunaan lahan
D. Hidrologi
E. Kegempaan
a) Beban gempa rencana dan kategori bangunan
b) Jenis tanah
c) Wilayah gempa
d) Pengaruh gempa vertical

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 25


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

2. Komponen Biologi
a) Flora
Informasi jenis flora dan fauna di lokasi jalur Saluran Pembawa Air Baku Ciputri
didapat data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Berdasarkan hasil survei di
lapangan, penggunaan lahan di sepanjang jalur Saluran Pembawa Air Baku Ciputri
(Cikerai) sepanjang ± 4,14 km terdiri dari ekosistem persawahan, semak belukar dan
pekarangan. Jenis tanaman yang dibudidayakan masyarakat yaitu kelapa (Cocos
nucifera), padi (Oryza sativa) kacang tanah (Arachis hypogaea) dan jagung (Zea
mays). Sedangkan jenis tanaman yang ditanam di pekarangan umumnya merupakan
tanaman buah, seperti mangga (Mangifera indica), srikaya (Annona muricata), jeruk
(Citrus sp.) dan jambu Air (Syzygium aqueum).
b) Fauna
Informasi jenis fauna di dapat dari studi literatur, jenis fauna yang ditemukan di
sekitar rencana lokasi proyek pada umumnya merupakan hewan budidaya, seperti
sapi, kambing, anjing dan ayam. Sedangkan jenis fauna liar umumnya dari jenis
burung, diantaranya Tekukur Biasa (Spilopelia chinensis), Cekakak Sungai
(Todiramphus chloris), Burung Gereja (Passer montanus), Bondol Jawa (Lonchura
leucogastroides) dan Walet Sapi (Collocalia esculenta).

3. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya


a) Sosial Budaya
Lokasi Embung Ciputri dari WTP Cikerai (di Kelurahan Cikerai dilanjutkan dengan
pembangunan saluran distribusi air baku yang secara administrasi melintasi 6
kelurahan di Kecamatan Cibeber.
(1) Kependudukan
(2) Struktur penduduk berdasarkan golongan umur
(3) Sarana pendidikan
(4) Hasil survei primer

b) Komponen kesehatan masyarakat


1) Pola penyakit
2) Sarana Kesehatan masyarakat
3) Tenaga kesehatan

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 26


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

Komponen Kegiatan

Tahap Tahap Pasca


Tahap Konstruksi
Prakonstruksi Konstruksi

Komponen Lingkungan

Penentuan Lokasi

Mobilisasi Tenaga

Pembuatan Jalan

Pekerjaan Galian

Tubuh Embung
Mobilisasi Alat

dan Bangunan
Masuk /Akses

Pengoprasian
pengoprasian

Pemeliharaan
Pembuatan /
Pembebasan

Pembuatan
Base camp

Pelengkap
dan Trase

Berat dan
Material
Embung

Embung
Embung
Tanah
Tanah

Kerja
Kualitas Udara - - - -
Bising - - - -
Fisik-Kimia

Hidrologi
Kualitas Air - -
Aksesibilitas - -
Limbah Padat - -
Biota Darat
Biologi
Biota Perairan - -
Kesempatan Kerja dan +
berusaha
Sosekbud &
Kesmas

Pendapatan + +
Persepsi + + +
Keresahan -

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 27


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

TAHAP TAHAP TAHAP PASCA


PRAKONSTRUKSI KONSTRUKSI KONSTRUKSI

A Mobilisasi Tenaga Mobilisasi Alat Pembuatan Jln Pemb / pengopr Pekerjaan Pembuatan Tubuh Embung
Kerja Berat & Material Masuk Base camp Galian Tanah dan Bangunan Pelengkap

B Kesempata Kerja
dan Berusaha Aksesibilitas Limbah Padat Kualitas Udara Bising

C Pendapatan Persepsi Kesehatan


Masyarakat Masyarakat

Persepsi Keresahan
D Masyarakat Masyarakat

Keterangan:
A=Kegiatan
B=Dampak Primer
C=Dampak Sekunder
D=Dampak Tersier
Gambar 3.1. Bagan Alir Dampak Kegiatan Pembangunan Embung Lagundi

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 28


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

4. Komponen Kegiatan
A. Tahap Prakonstruksi
1. Penentuan lokasi dan trase embung
a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan
1) Sumber dampak
o Penentuan lokasi dan trase embung
2) Jenis dampak
• Persepsi positif masyarakat
3) Besaran dampak
• Dukungan masyarakat sekitar rencana pembangunan Embung
Ciputri
b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup
1) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Mengumpulkan informasi dari masyarakat sekitar rencana
pembangunan embung Ciputri.
2) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Areal sekitar wilayah rencana pembangunan embung Ciputri.
3) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Hanya dilakukan pada saat survei penentuan lokasi dan trase
embung.
c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup
1) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
• Memberikan informasi kepada masyarakat sekitar rencana
pembangunan embung Ciputri.
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
• Areal sekitar wilayah rencana pembangunan embung Ciputri
3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
• Selama survei penentuan lokasi dan trase embung dilakukan
d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan
hidup
• Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian
• Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten
• Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cilegon
• PDAM Kota Cilegon
2) Institusi pengawas
• Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon
• Pemerintah Kelurahan Cikerai dan kecamatan Cibeber.
3) Institusi penerima laporan

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 29


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

• Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

2. Pengadaan/ Pembebasan Tanah


a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan
1) Sumber dampak
• Pembebasan Tanah
2) Jenis dampak
• Persepsi masyarakat
• Keresahan masyarakat
3) Besaran dampak
• Persepsi sikap negatif masyarakat akan menimbulkan keresahan
masyarakat yang mengklaim lahan yang akan dijadikan daerah
genangan, site dan pelimpah Embung Ciputri.
b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup
1) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Membuka komunikasi dengan semua pihak yang memiliki klaim-
klaim terhadap lahan-lahan yang akan dibebaskan.
2) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Kelurahan Cikerai dan Kecamatan Cibeber
3) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Selama kegiatan Tahap Prakonstruksi pembangunan Embung
Ciputri
c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup
1) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
• Mengumpulkan data pihak-pihak yang mengklaim lahan yang
terkena area genangan, site dan pelimpah rencana pembangunan
embung Ciputri
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
• Kelurahan Cikerai dan Kecamatan Cibeber
3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
• Selama kegiatan Tahap Prakonstruksi pembangunan Embung
Ciputri
d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan
hidup
 Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian
 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten
 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cilegon
 PDAM Kota Cilegon
2) Institusi pengawas

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 30


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

• Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon


• Pemerintah Kelurahan Cikerai dan kecamatan Cibeber.
3) Institusi penerima laporan
o Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

B. Tahap Konstruksi
1. Mobilitas peralatan dan material bangunan
a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan
1) Sumber dampak
• Kualitas udara
Penurunan kualitas udara bersumber dari emisi gas kendaraan dan
alat berat yang dimungkinkan keluar masuk lokasi kegiatan
pembangunan embung Ciputri yang mengakibatkan munculnya
partikel debu.
• Kebisingan
Peningkatan kebisingan dapat bersumber dari suara kendaraan
pengangkut material bahan pembangunan embung lagundi yang
keluar masuk dari dalam lokasi kegiatan
• Aksesibilitas
Gangguan lalu lintas pada saat mobilitas material bahan dan juga
dimungkinkan adanya kecelakaan lalulintas yang bersumber dari
kendaraan yang keluar masuk dari dalam lokasi kegiatan.
• Persepsi
Munculnya dampak terhadap persepsi negatif masyarakat
bersumber dari gangguan lalulintas kendaraan yang keluar masuk
dari lokasi kegiatan.
• Keresahan
Dampak keresahan dapat muncul yang merupakan dampak turunan
dari adanya gangguan lalulintas sekitar lokasi kegiatan
pembagunan embung Lagundi.
• Kesehatan masyarakat
Kesehatan masyarakat, khusunya masyarakat sekitar lokasi
pembagunan embung Lagundi yang disebabkan dan bersumber
bila terjadi penurunan kualitas udara.
2) Jenis dampak
• Kualitas Udara
Jenis dampak yang dapat ditimbulkan bila terjadi peningkatan
konsentrasi SOx, NOx, CO, Pb disekitar pembagunan embung
Lagundi dan partikel debu jalan menuju lokasi kegiatan.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 31


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

• Kebisingan
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah meningkatnya kebisingan
disekitar lokasi akibat aktifitas didalam lokasi kegiatan
pembagunan embung Ciputri.
• Aksesibilitas
Jenis dampak yang muncul adalah terjadinya gangguan lalulintas
di laut dan didarat sekitar lokasi kegiatan.
• Persepsi
Jenis dampak yang muncul adalah adanya persepsi negatif
dilingkungan sosial masyarakat sekitar lokasi kegiatan
pembangunan embung Ciputri.
• Keresahan
Jenis dampaknya adalah ketidak nyamanan masyarakat yang
terkena dampak akibat kegiatan pembangunan embung Ciputri.
o Kesehatan masyarakat
Jenis dampaknya yang muncul adalah terjadinya gangguan
kesehatan seperti iritasi mata dan batuk akibat meningkatnya
partikel debu di sekitar lokasi kegiatan.
3) Besaran dampak
• Kualitas udara
Besaran dampak peningkatan konsentrasi partikel debu bersumber
dari material konstruksi yang terjadi disekitar lokasi kegiatan, dan
material yang terlindas dari mobilitas kendaraan masuk dan keluar
pada lokasi kegiatan yang dapat menimbulkan partikel debu
diudara.
• Kebisingan
Suara kebisingan dapat bersumber dari kendaraan yang melakukan
pengangkutan material bahan pembangunan Embung Ciputri dan
selama kegiatan konstruksi berlangsung.
• Aksesibilitas
Jumlah material yang digunakan selama konstruksi bangunan tidak
terlalu banyak sehingga intensitas pengangkutan tidak berlangsung
tiap hari. Peralatan yang dimobilisasi hanya dilakukan pada saat
pekerjaan akan dilaksanakan dan setelah pekerjaan selesai.
• Persepsi
Terhadap persepsi dan pandangan masyarakat hasil observasi yang
dilakukan dengan memperoleh informasi langsung, dari hasil
observasi terhadap masyarakat yang berprofesi sebagai petani
mendukung pembanguan embung lagundi, demikian juga terhadap

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 32


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

kendaraan yang masuk dan keluar dari lokasi embung Ciputri


karena letak lokasi pembangunan Embung Ciputri jauh dari
pemukiman penduduk, selebihnya tidak terganggu dengan aktifitas
dan mobilitas kegiatan operasional.
• Keresahan
Relatif jumlah masyarakat yang diperkirakan mengalami
keresahan yang berpersepsi negatif jika dampak yang ditimbulkan
tidak dikelola dengan baik dan tidak sama dengan jumlah
masyarakat yang berpersepsi positif,.
• Kesehatan masyarakat
Masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan bila terjadi
akibat meningkatnya partikel debu yang disebabkan meningkatnya
aktifitas mobilitas kendaraan masuk dan keluar lokasi Embung
Ciputri. Jenis gangguan kesehatan dapat terjadi seperti iritasi mata
dan batuk akibat meningkatnya partikel debu di sekitar lokasi
kegiatan.
b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup
1) Bentuk pengelolaan lingkungan hidup
• Pengelolaan kualitas udara dan kebisingan sebagai sumber dampak
persepsi, keresahan dan gangguan kesehatan adalah :
o Menutup material pada saat pengangkutan.
o kendaraan yang digunakan harus menggunakan filter emisi
untuk penetrasi kebisingan pada knalpot.
• Aksesibilitas
• Memasang rambu marka jalan di pintu masuk keluar
pembangunan Embung Ciputri.
2) Lokasi pengelolaan lingkungan hidup.
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan dilokasi
pembangunan embung dan jalur mobilisasi sekitar Embung Ciputri
3) Periode pengelolaan lingkungan hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pada saat
pengangkutan material serta peralatan konstruksi dan operasional
kegiatan pembangunan Embung Ciputri.
c. Upaya pemantauan lingkungan hidup
1) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
• Kualitas Udara
Cara dan metode pemantauan adalah melakukan pengukuran
kualitas udara dan di analisis di laboratorium, dan hasil analisis

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 33


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

laboratorium selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu yang


berlaku.
• Kebisingan
Cara metode pemantauan adalah melakukan pengukuran tingkat
kebisingan dengan menggunakan sound level meter.
• Aksesibilitas
Cara dan metode pemantauan yaitu dilakukan perhitungan volume
dan mobilitas kendaraan masuk keluar di lokasi embung Ciputri
• Persepsi keresahan dan kesehatan masyarakat
Cara dan metode pengumpulan data dilakukan dengan metode
observasi langsung, data hasil observasi ditabulasi dalam tabel
untuk mengetahui jumlah prosentase masing-masing komponen
sosial dan kesmas.
2) Lokasi pemantauan lingkungan hidup
• Kualitas udara dan kebisingan
Lokasi pemantauan kualitas udara dan kebisingan dilakukan di
areal pembangunan Embung Ciputri serta pemukiman masyarakat
Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber Kota Cilegon.
• Aksesibilitas
Lokasi Pemantauan aksesibilitas dilakukan di areal pembangunan
Embung Ciputri serta jalan masuk dan keluar lokasi kegiatan.
• Persepsi keresahan dan kesehatan masyarakat
Lokasi Pemantauan dilakukan di sekitar Kelurahan Cikerai
kecamatan Cibeber.
3) Periode pemantauan lingkungan hidup
Pemantauan kualitas udara, kebisingan, aksesibilitas, persepsi,
keresahan dan kesehatan masyarakat dilakukan minimal sekali dalam
tahap kegiatan pembangunan embung Lagundi mobilisasi peralatan
dan material bangunan. Setelah tahap konstruksi selesai pemantauan
komponen lingkungan hidup yang terkena dampak akibat kegiatan
pembangunan embung Ciputri. mobilisasi peralatan dan material
bangunan sudah tidak dilakukan lagi.
d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
1) Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan
hidup
• Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian
• DPUPR Kota Cilegon
• DPUPR Provinsi Banten
• PDAM Kota Cilegon
2) Intistusi pengawas

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 34


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

• Dinas Perhubungan Kota Cilegon


• Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon
• Pemerintah Kelurahan Cikerai dan kecamatan Cibeber.
3) Institusi penerima laporan
• Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon

b) Kegiatan mobilisasi tenaga kerja konstruksi


a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan
1) Sumber dampak
• Munculnya kesempatan kerja bersumber dari adanya kebutuhan
tenaga untuk melaksanakan kegiatan pekerjaan konstruksi
pembangunan Embung Ciputri, kesempatan berusaha muncul dari
adanya kebutuhan tenaga kerja selama pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang sebagian memanfaatkan masyarakat sekitarnya.
• Peningkatan pendapatan dapat bersumber dari penerimaan upah
kerja yang dapat diperoleh dari hasil pekerjaan konstruksi dari
pihak pelaksana pekerjaan konstruksi serta keuntungan
masyarakat.
• Persepsi positif akan muncul dalam lingkup pemanfaatan tenaga
kerja sekitarnya yang digunakan terkait dengan tersediannya
lapangan pekerjaan baru bagi mereka, dan juga persepsi positif
masyarakat terhadap pembangunan Embung Ciputrii.
2) Jenis dampak
• Kesempatan kerja dan berusaha terhadap jenis dampak yang
ditimbulkan adalah terjadinya penurunan angka pencari kerja yang
ada disekitar lokasi pembangunan embung Ciputri.
• Peningkatan pendapatan dengan konstribusi jenis dampaknya
adalah tingkat pendapatan masyarakat yang bekerja sebagai
pekerja konstruksi.
• Persepsi jenis dampaknya adalah munculnya tanggapan positif
masyarakat sekitar lokasi akibat adanya dampak posisitif yang
dirasakan terkait pembangunan embung Ciputri.
3) Besaran dampak
• Kesempatan kerja dan berusaha
Jumlah tenaga kerja konstruksi yang dibutuhkan untuk kegiatan
pembangunan embung Ciputri.
• Peningkatan pendapatan
Masyarakat sekitar lokasi pembangunan Embung Ciputri,
mendapat tambahan pendapatan yang diperoleh sebagai tenaga
kerja di lokasi kegiatan.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 35


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

• Persepsi positif masyarakat


Jumlah masyarakat yang berpersepsi positif adalah semua tenaga
kerja yang akan direkrut dan masrayakat Kelurahan Cikerai
Kecamatan Cibeber.
b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup
1) Bentuk pengelolaan lingkungan hidup
• Kesempatan kerja dan berusaha sebagai sumber dampak, persepsi
masyarakat dalam pengelolaannya menggunakan pendekatan
sosial ekonomi dan institusi antara lain :
o Mengutamakan masyarakat sekitar lokasi untuk menjadi
tenaga kerja konstruksi pembangunan Embung Ciputri.
o Melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar lokasi
terkait dengan spesifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang
dibutuhkan
o Melakukan koordinasi dengan pemerintah Cikerai
Kecamatan Cibeber terkait dengan kebutuhan tenaga kerja
o Memberikan kesempatan untuk masyarakat sekitarnya untuk
melakukan usaha sekitar lokasi kegiatan
o Melakukan pembinaan usaha bagi masyarakat baik
masyarakat sekitar lokasi maupun masyarakat Kecamatan
Cibeber pada umumnya.
• Pendapatan sebagai sumber dampak persepsi, pengelolaannya
menggunakan pendekatan sosial ekonomi antara lain :
o Memberikan upah kerja yang minimal sama dengan UMK
atau UMP yang berlaku
o Memberikan santunan bagi tenaga kerja yang mengalami
kecelakaan kerja pada saat konstruksi berlangsung
o Melengkapi tenaga kerja dengan alat pelindung diri pada
pekerjaan konstruksi berlangsung.
2) Lokasi pengelolaan lingkungan hidup
Areal Proyek Pembangunan Embung Ciputri, Kelurahan Cikerai
Kecamatan Cibeber Kota Cilegon
3) Periode pengelolaan lingkungan hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan setiap hari selama
kegiatan konstruksi berlangsung.
c. Upaya pemantauan lingkungan hidup
1) Metode pengumpulan dan analisis data
• Cara pemantauan dilakukan dengan observasi lapangan

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 36


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

• Metode pengumpulan data sekunder di Kantor Kecamatan


Kambowa dan Instansi terkait.
• Data yang diperoleh ditabulasi dan diolah secara diskriptif
kualitatif.
2) Lokasi pemantauan lingkungan hidup
Areal Proyek Pembangunan Embung Ciputri, Kelurahan Cikerai dan
Kecamatan Cibeber
3) Periode pemantauan lingkungan hidup
Pemantauan dilakukan minimal dua kali selama konstruksi dan
diprioritaskan pada saat setelah dilakukan pembayaran upah kerja.
d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
1) Pelaksana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
 Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian.
 DPUPR Kota Cilegon
 PDAM Kota Cilegon
2) Institusi pengawas
• Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Cilegon
• Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon
• Pemerintah Kelurahan Cikerai dan Kecamatan Cibeber
3) Institusi penerima laporan.
• Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon.
• Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Cilegon.
3. Pembuatan / Pengoperasian Base Camp
a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan
1) Sumber dampak
• Pembuatan / Pengoperasian Base Camp
2) Jenis dampak
• Timbulnya limbah padat
3) Besaran dampak
• Jumlah timbulan sampah padat.
b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup.
1) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Mengumpulkan sementara limbah padat dengan memilah terlebih
dahulu (organik dan anorganik), selanjutnya dibuang di
pembuangan sampah domestik.
2) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Areal Base Camp pembangunan embung Ciputri
3) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Selama kegiatan pembangunan tahap konstruksi Embung Ciputri

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 37


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup


1) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
• Memantau terjadinya timbulan limbah padat
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
• Areal Base Camp pembangunan embung Ciputri
3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
• Setiap bulan selama kegiatan pembangunan Embung Ciputri
d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
1) Pelaksana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
 Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian.
 DPUPR Kota Cilegon
2) Institusi pengawas
• Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon
• Pemerintah Kelurahan Cikerai dan Kecamatan Cibeber.
3) Institusi penerima laporan.
• Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon.
4. Pembuatan Jalan Masuk/Akses
a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan
1) Sumber dampak
• Pembuatan Jalan Masuk/Akses
2) Jenis dampak
• Kualitas udara
Penurunan kualitas udara bersumber dari emisi gas kendaraan dan
alat berat kegiatan pembuatan jalan masuk/akses pembangunan
embung Ciputri yang mengakibatkan munculnya partikel debu.
 Kebisingan
Suara kebisingan dapat bersumber dari kendaraan dan alat berat
yang melakukan kegiatan pembuatan jalan masuk/akses
pembangunan Embung Ciputri dan selama kegiatan konstruksi
berlangsung
• Aksesibilitas/Gangguan Lalu lintas
Terjadinya kecelakaan lalu lintas pada saat aktifitas pembuatan
jalan akses masuk pembangunan embung Ciputri.
• Penurunan Kesehatan Masyarakat
Masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan bila terjadi
akibat meningkatnya partikel debu yang disebabkan pembuatan
jalan masuk/akses pembangunan embung CIputri. Jenis gangguan
kesehatan dapat terjadi seperti iritasi mata dan batuk akibat
meningkatnya partikel debu di sekitar lokasi kegiatan.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 38


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

3) Besaran dampak
• Parameter kualitas udara ambient berdasarkan Baku Mutu
Peraturan Daerah Provinsi Banten.
• Jumlah Gangguan Lalulintas
• Jumlah pengaduan gangguan kesehatan oleh masyarakat
b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup.
1) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Kendaraan yang digunakan harus menggunakan filter emisi untuk
penetrasi kebisingan pada knalpot
• Melakukan penyiraman dilokasi pembuatan jalan masuk jika
dimungkinkan.
• Menempatkan petugas serta rambu-rambu jalan untuk mengatur
lalulintas di pintu jalan masuk dan keluar.
2) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Sekitar area jalan masuk/akses pembangunan embung Ciputri
3) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Selama pengerjaan dan pembuatan jalan akses pembangunan
embung Ciputri.
c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup
1) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
• Melakukan pemantauan udara ambient berdasarkan Baku Mutu
Peraturan Daerah Provinsi Banten
• Melakukan pemantauan gangguan lalulintas
• Melakukan pemantauan terjadianya pengaduan kesehatan
masyarakat
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
• Di areal sekitar pembuatan jalan akses ke Embung Ciputri
3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
• Minimal sekali selama kegiatan pembuatan jalan akses
d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
1) Pelaksana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
 Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian
 DPUPR Kota Cilegon
 PDAM kota Cilegon
2) Institusi pengawas
• Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon
• Pemerintah Kelurahan Cikerai dan Kecamatan Cibeber.
3) Institusi penerima laporan.
 Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 39


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

5. Pekerjaan Galian Tanah


a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan
1) Sumber dampak
• Pekerjaan Galian Tanah pada embung
2) Jenis dampak
• Kualitas Udara
Jenis dampak yang dapat ditimbulkan bila terjadi peningkatan
konsentrasi SOx, NOx, CO, Pb dan partikel debu disekitar lokasi
kegiatan pekerjaan galian tanah pembagunan embung Ciputri.
• Kebisingan
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah meningkatnya kebisingan
disekitar lokasi akibat aktifitas pekerjaan galian tanah didalam
lokasi kegiatan pembangunan embung CIputri
• Kualitas Air
Meningkatnya konsentrasi BOD, COD dan dapat menurunkan
oksigen terlarut dalam air (DO) akibat aktifitas pekerjaan galian
tanah didalam lokasi kegiatan pembangunan embung Ciputri
3) Besaran dampak
• Parameter kualitas udara ambient berdasarkan Baku Mutu
Peraturan Daerah Provinsi Banten.
• Parameter kualitas air berdasarkan Baku Mutu Peraturan
Pemerintah RI No.82 Tahun 2001.
b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup.
1) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Melakukan perawatan mesin kendaraan dan alat berat secara
periodik yang digunakan untuk pembangunan embung.
• Mewajibkan para pekerja/buruh untuk menggunakan peralatan K3
diantaranya helm pengaman dan ear plug.
• Diatur secara periodik dalam penggalian tanah di badan embung.
• Dibuatkan saluran air darurat terlebih dahulu di sekeliling lokasi
yang dimatangkan pada awal kegiatan.
2) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Areal pekerjaan galian tanah pembangunan embung Ciputri
3) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Selama pembangunan embung tahap pekerjaan galian tanah
c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup
1) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
• Pemantauan kualitas udara ambient berdasarkan Baku Mutu
Peraturan Daerah Provinsi Banten.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 40


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

• Pemantauan kualitas air berdasarkan Baku Mutu Peraturan


Pemerintah RI No.82 Tahun 2001.
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
• Areal sekitar proyek embung dan pemukiman warga Kelurahan
Cikerai
3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
• Setiap 3 bulan sekali selama kegiatan Tahap Konstruksi
d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
1) Pelaksana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
 Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian.
 DPUPR Kota Cilegon
 DPUPR Provinsi Banten
2) Institusi pengawas
• Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon
• Pemerintah Kelurahan Cikerai dan Kecamatan Cibeber.
3) Institusi penerima laporan.
• Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon.

6. Pembuatan Tubuh Embung dan Bangunan Pelengkap


a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan
1) Sumber dampak
• Pembuatan Tubuh Embung dan Bangunan Pelengkap
2) Jenis dampak
• Kualitas Udara
Jenis dampak yang dapat ditimbulkan bila terjadi peningkatan
konsentrasi SOx, NOx, CO, Pb dan partikel debu disekitar lokasi
kegiatan pekerjaan pembuatan tubuh embung dan bangunan
pelengkap pembagunan embung Ciputri.
• Kebisingan
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah meningkatnya kebisingan
disekitar lokasi akibat aktifitas pekerjaan pembuatan tubuh
embung dan bangunan pelengkap didalam lokasi kegiatan
pembagunan embung Ciputri
• Kualitas Air
Meningkatnya konsentrasi BOD, COD dan dapat menurunkan
oksigen terlarut dalam air (DO) akibat aktifitas pekerjaan
pembuatan tubuh embung dan bangunan pelengkap didalam lokasi
areal kegiatan pembangunan embung Ciputri
• Limbah Padat

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 41


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

Dapat terjadi tumpukan limbah padat di dalam lokasi proyek


kegiatan pembagunan embung Ciputri pada saat tahap konstruksi
kegiatan aktifitas pekerjaan pembuatan tubuh embung dan
bangunan pelengkap.
3) Besaran dampak
• Parameter kualitas udara ambient berdasarkan Baku Mutu
Peraturan Daerah Provinsi Banten dan PP-RI No. 41 Tahun 2009.
• Parameter kualitas air berdasarkan Baku Mutu Peraturan
Pemerintah RI No.82 Tahun 2001.
• Banyaknya Limbah padat hasil dari pembangunan tubuh embuh
dan bangunan pelengkap lainnya diantaranya kayu, plastik, besi,
yang digunakan untuk penyanggah dan pendukung pekerjaan
pembangunan.
b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup.
1) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Melakukan perawatan mesin kendaraan dan alat berat secara
periodik yang digunakan untuk pembangunan embung.
• Mewajibkan para pekerja/buruh untuk menggunakan peralatan K3
diantaranya helm pengaman dan ear plug.
• Membuat saluran air darurat terlebih dahulu di sekeliling lokasi
yang dimatangkan pada awal kegiatan sebelum kegiatan
pembangunan tubuh embung.
• Mengumpulkan limbah padat dari hasil pembangunan embung
jauh dari tubuh embung dan pelimpah.
2) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Areal proyek kegiatan pembuatan tubuh embung dan bangunan
pelengkap embung Ciputri
3) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Selama kegiatan tahap konstruksi pembangunan embung lagundi
pekerjaan tubuh embung.
c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup
1) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
• Melakukan Pemantauan kualitas udara ambient berdasarkan Baku
Mutu Peraturan Daerah Provinsi Banten dan PP-RI No. 41 Tahun
2009.
• Melakukan pemantauan kualitas air berdasarkan Baku Mutu
Peraturan Pemerintah RI No.82 Tahun 2001.
• Melakukan pemantauan terhadap limbah padat yang hasil dari
pembangunan tubuh embuh dan bangunan pelengkap lainnya.
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 42


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

• Areal proyek kegiatan pembuatan tubuh embung dan bangunan


pelengkap embung Ciputri.
3) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Setiap 6 bulan sekali pada tahap konstruksi pembangunan embung
Ciputri.
d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
1) Pelaksana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
 Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian.
 PDAM Kota Cilegon
2) Institusi pengawas
• Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon
• Pemerintah Kelurahan Cikerai dan Kecamatan Cibeber
3) Institusi penerima laporan.
• Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon.

C. Tahap Pasca Konstruksi


1. Pengoperasian Embung
a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan
4. Sumber dampak
a. Pengoperasian Embung
5. Jenis dampak
a. Persepsi masyarakat
b. Pendapatan Masyarakat Petani
6. Besaran dampak
a. Persepsi positif masyarakat pengguna suplai air embung Ciputri
untuk bercocok tanam yang diiringi dengan bertambahnya
pendapatan masyarakat.
b. Mendapatkan suplai air bersih
b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup.
1) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
c. Menugaskan PDAM Kota Cilegon
d. Membentuk kelompok P2AE (Perkumpulan Pemakai Air Embung)
2) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup.
e. Sekitar wilayah embung dan pengguna suplai air embung Ciputri.
3) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
f. Setiap saat dalam pengoperasian dan suplai air embung
c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup
1) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
g. Musyawarah kelompok P2AE dan petugas pengairan setempat
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 43


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

h. Sekitar wilayah embung dan pengguna suplai air embung Ciputri


3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
i. Setiap saat apabila adanya keluhan masyarakat dan kelainan pada
bangunan embung Ciputri.
d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
1) Pelaksana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
j. Petugas PDAM Kota Cilegon
k. Kelompok P2AE (Perkumpulan Pemakai Air Embung).
2) Institusi pengawas
l. Dinas PUPR Kota Cilegon
m. Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon
n. Pemerintah Kelurahan Cikerai dan Kecamatan Cibeber
3) Institusi penerima laporan.
 Dinas PUPR Kota Cilegon
2. Pemeliharaan Embung
a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan
1) Sumber dampak
o. Pemeliharaan Embung
2) Jenis dampak
p. Persepsi Masyarakat
3) Besaran dampak
q. Dukungan masyarakat pengguna suplai air embung Ciputri untuk
memelihara Embung Ciputri dan pendukungnya.
b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup.
1) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
r. Mencegah kebocoran /rembesan di tubuh embung Embung
s. Menanam gebalan rumput di badan timbunan embung
2) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
t. Areal Embung Ciputri termasuk saluran irigasnya
3) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
u. Setiap saat diperkirakan terjadi perubahan debit air embung
Ciputri
c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup
1) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
v. Menugaskan Staf PDAM Kota Cilegon
w. Membentuk kelompok P2AE (Perkumpulan Pemakai Air Embung)
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
x. Areal Embung Ciputri termasuk saluran irigasnya
3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 44


--------------------------
UKL-UPL EMBUNG CIPUTRI
Kec. Cibeber – Kota Cilegon 2023

d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup


1) Pelaksana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
y. PDAM Kota Cilegon
z. Kelompok P2AE (Perkumpulan Pemakai Air Embung).
2) Institusi pengawas
 Dinas PUPR Kota Cilegon
 Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon
 Pemerintah Kelurahan Cikerai dan Kecamatan Cibeber
3) Institusi penerima laporan.
aa. Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon.

BAB IV
JUMLAH DAN IZIN-IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN

Adapun Izin PPLH yang dibutuhkan dalam pembangunan Embung lCIPUTRI adalah Izin
Lingkungan dan Rekomendasi Lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten 45


--------------------------

Anda mungkin juga menyukai