Anda di halaman 1dari 31

TUGAS BESAR

TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM DI PERUMAHAN VILLA SENTOSA KOTA


JAMBI

Dosen Pembimbing:

Siti Umi Kalsum S.T, M.Eng

Disusun Oleh:

Ramadhan Bagus Permadi 2000825201001

Juan Patricia Sohan 2000825201014

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BATANGHARI

JAMBI

2022
Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

BAB I

PENDADULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di era pembangunan yang semakin pesat, pembangunan jaringan-jaringan pipa lebih


banyak digunakan dalam berbagai keperluan. Hal ini karena pipa mempunyai kelebihan
dibanding dengan sarana lain (saluran terbuka, pengangkutan dengan sarana transportasi), antara
lain: jumlah kehilangan volume fluida lebih kecil, waktu penghantaran fluida lebih cepat dan tak
terputus, fluida lebih terlindungi.

Melihat perkembangan yang semakin meningkat, kebutuhan terhadap air juga meningkat
pada suatu komunitas yang besar. Kebutuhan akan air pada masing-masing keluarga berbeda-
beda, sehingga dibutuhkan suatu sistem pendistribusian air yang baik. Jaringan pipa harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga debit yang dikeluarkan sesuai dengan permintaan.
Kesalahan dalam perencanaan dan penghitungan dapat berakibat permintaan tidak terpenuhi.

Semakin berkembangnya jumlah penduduk di Perumahan Rafira Harmoni, semakin


berkembang pula kebutuhan air bersih. Air bersih merupakan kebutuhan manusia yang penting
dalam memenuhi standar kehidupan manusia secara sehat. Ketersediaan air yang terjangkau dan
berkelanjutan menjadi bagian yang terpenting untuk masyarakat yang senantiasa membutuhkan
air bersih. Air bersih dapat digunakan antara lain untuk memasak ,mencuci, dan banyak lagi
lainnya.

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kelangsungan hidup
manusia. Kualitas air bersih yang memadai untuk kebutuhan pokok di suatu wilayah hendaknya
dimanfaatkan secara maksimal, sehingga dapat berfungsi optimal dalam memenuhi kebutuhan
masyarakan akan air bersih di daerah tersebut.

1.2 TUJUAN

Tujuan dari tugas besar Penyediaan air minum ini yaitu :


1. Mengetahui kebutuhan pengunaan air di Perumahan Villa Sentosa
2. Mengetahui diameter jaringan pipa tersier di Perumahan Villa Sentosa.

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

3. Mengetahui RAB pemasangan jaringan pipa di Perumahan Villa Sentosa.


1.3 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari tugas besar ini meliputi:


1. Wilayah perencanaan adalah kecamatan Jambi Selatan kelurahan Eka Jaya
2. Perhitungan kehubuthan air minum berdasarkan proyeksi jumlah penduduk.
3. Perencanaan sistem penyedia air minum berupa unit air baku dan unit distribusi
4. Model Perencanaan sistem jaringan distribusi menggunakan aplikasi AUTOCAD.
5. Analisis biaya yang dibutuhkan berupa perhitungan RAB.

1.4 MANFAAT PENULISAN

Manfaat dari penulisan ini adalah dengan adanya perhitungan penyediaan air bersih yang
baik diharapkan kebutuhan Perumahan Villa Sentosa akan air bersih dapat terpenuhi secara
berkelanjutan, dan dapat mensejahterakan Perumahan Villa Sentosa, serta membantu
perencanaan air bersih yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya di daerah setempat.

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 WILAYAH PERENCANAAN

Gambar 1 Wilayah Perumahan Villa Sentosa di Kota Jambi

2.1.1 GEOGRAFIS

Kota Jambi merupakan ibukota Provinsi Jambi yang lebih dikenal dengan sebutan Jambi
Kota Beradat. Wilayah Kota Jambi dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Muaro Jambi baik dari
Utara, Selatan, Barat maupun di sebelah Timur. Penduduk Kota Jambi berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS) Kota Jambi sebanyak 583.487 jiwa pada tahun 2016. Secara geografi
wilayah Kota Jambi terletak di antara : 103o30’1,67” Bujur Timur sampai 103o40’0,22” Bujur
Timur 01o30’2,98” Lintang Selatan sampai 01o40’1,07” Lintang Selatan dengan luas wilayah
205,38 Km2 atau sekirar 0,38 persen dari luas Provinsi Jambi.

Wilayah Kota Jambi secara keseluruhan terdiri atas daratan dengan luas 20,538 ha atau
seluas 205,38 Km2. Topografi wilayah Kota Jambi terdiri atas wilayah datar dengan kemiringan
0 hingga 2%, bergelombang dengan kemiringan 2 hingga 15% dan curan dengan kemiringan 15
hingga 40%.Dari sisi iklim, Kota Jambi termasuk beriklim tropis.

Keadaan iklim rata-rata Kota Jambi dalam kurun waktu tahun 2008 – 2012 terlihat sangat
berfluktuasi. Suhu udara rata-rata terendah berkisar 22,70 C dan tertinggi berkisar 32,40 C.
Kelembaban udara rata-rata terendah berkisar 83,33 % dan tertinggi berkisar 84,00 %. Curah
hujan rata-rata terendah berkisar 143,50 mm/tahun dan tertinggi berkisar 231, 43 mm/tahun.
Sedangkan kecepatan angin rata-rata terendah berkisar 7,00 knot dan tertinggi berkisar 11,25
knot.

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


2.1.2 PENDUDUK

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua Orang yang
tinggal di daerah tersebut Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan
kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.Perumahan Villa Sentosa di Jambi
terletak di Provinsi Jambi,yang berada di Jl. Perumahan Gang Villa Sentosa, kota Jambi.
Perumahan Villa Sentosa memiliki 526 Pelanggan dan Jumlah penduduk di Perumahan Permata
Land Kota Jambi terhitung sejak tahun 2016 hingga tahun 2022 mengalami peningkatan jumlah
penduduk setiap tahun sekitar 40% dengan perkiraan setiap rumah ditempati 4 orang. Perumahan
Villa Sentosa Kota Jambi terdapat beberapa aktivitas rumah tangga seperti mandi, cuci kaskus
dan kegiatan lainnya yang dapat menimbulkan limbah domestik rumah tangga . Banyaknya
aktivitas ini menambah kebutuhan akan air bersih di Perumahan Villa Sentosa . hal ini harus di
imbangi dengan perbaikan sistem pengolaan air bersih yang baik, penyaluran distribusi yang
baik sehingga dapat merata dinikmati oleh masyarakat

2.1.3 FASILITAS UMUM

Perumahan Villa Sentosa ini adalah perumahan ber type 36 dengan 526 pelanggan.
Perumahan Villa Sentosa ini tidak memiliki fasilitas umum di dalam kawasan Perumahan.
Masjid dan Fasilitas seperti taman terdapat di luar pemukiman Perumahan Villa Sentosa, Namun
dapat dinikmati oleh Masyarakat dalam Perumahan Villa Sentosa dikarenakan jaraknya
tergolong dekat.

2.2 KONDISI PELAYANAN AIR MINUM

Informasi mengenai kondisi pelayanan air minum di Perumahan permata Land dibahas
pada sub bab berikut.

2.2.1 PELAYANAN AIR MINUM

Semakin banyak unit rumah pada suatu daerah maka semakin besar pula kebutuhan air
yang harus didistribusikan di daerah tersebut. Untuk mengetahui kebutuhan air di Perumahan
Villa Sentosa harus mendata atau menghitung jumlah unit rumah atau sambungan rumah (SR)
yang menjadi potensi pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Hasil pendataan yang telah
Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

dilakukan pada tahap awal bahwasannya unit rumah atau sambungan rumah (SR) sebanyak 526
unit rumah atau sambungan rumah yang berpotensi menjadi pelanggan PDAM Tirta Mayang
Kota Jambi.

Berdasarkan Peraturan Departemen Pekerjaan umum kebutuhan air untuk sambungan


rumah (SR) berkisaran 170 liter/orang/hari, maka dari itu dalam yang merupakan kategori Kota
Besar dengan jumlah penduduk 531.857 jiwa adalah 150 liter/orang/hari. Untuk debit perblok..

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Menurut Permen PU No. 18/PRT/M/2007, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)


merupakan sarana dan prasarana air minum yang meliputi kesatuan fisik (teknis) dan non fisik
(non teknis). Aspek teknis terdiri dari unit air baku, unit produksi, unit distribusi, dan unit
pelayanan. Aspek non teknis, mencangkup keuangan, sosial, dan institusi. Sistem penyediaan air
minum memiliki karakteristik tertentu yang bergantung pada sumber air, topografi daerah
pelayanan, sejarah penyediaan air di daerah pelayanan, dan sebagainya. Dalam Pedoman
Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum pada Permen PU
No. 18/PRT/M/2007 yang dimaksud dengan:

A. Unit Air Baku adalah sarana dan prasarana pengambilan dan/atau penyedia air baku,
meliputi bangunan penampungan air, bangunan pengambilan/penyadapan, peralatan
pengukuran dan pemantauan, sistem pemompaan,dan/atau bangunan pembawa serta
kelengkapannya.
B. Unit Produksi adalah sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah air
baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi, dan/atau biologi meliputi
bangunan pengolahan dan kelengkapannya, perangkat operasional, peralatan
pengukuran dan pemantauan, serta bangunan penampungan air minum.
C. Unit Distribusi adalah sarana untuk mengalirkan air minum dari pipa transmisi air
minum sampai ke unit pelayanan.
D. Unit Pelayanan adalah sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat
yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum, dan hidran kebakaran

.3.2 KEBUTUHAN AIR


1. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH

Semakin padat jumlah penduduk dan semakin tinggi tingkat kegiatan akan menyebabkan
semakin besarnya tingkat kebutuhan air. Variabel yang menentukan besaran kebutuhan akan air
bersih antara lain adalah sebagai berikut:
Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

1. Jumlah penduduk
2. Jenis Kegiatan
3. Standar konsumsi air untuk individu
4. Jumlah sambungan

Target pelayanan dapat merupakan potensi pasar atau mengacu pada kebijaksanaan nasional.
Asumsi-asumsi lain yang digunakan mengikuti kecenderungan data yang ada di lapangan serta
kriteria dan standar yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang, yaitu seperti:

1. Cakupan pelayanan
2. Jumlah pemakai untuk setiap jenis sambungan
3. Jenis sambungan
4. Tingkat kebutuhan konsumsi air
5. Perbandingan SR/HU
6. Kebutuhan Domestik dan Non Domestik
7. Angka kebocoran
8. Penanggulangan kebakaran

Perencanaan pengadaan sarana prasarana air bersih dilakukan dengan memperhitungkan jumlah
kebutuhan air yang diperlukan bagi daerah perencanaan.Proyeksi kebutuhan air dihitung dengan
menggunakan data proyeksi jumlah penduduk, standar kebutuhan air bersih, cakupan pelayanan,
koefisien kehilangan air, dan faktor puncak yang diperhitungkan untuk keamanan hitungan
perencanaan.

2. SATUAN KEBUTAHN AIR BERSIH

Kebutuhan air terbagi atas kebutuhan untuk:

1. Rumah Tangga (Domestik)


2. Non Rumah Tangga ( non Domestik )

1. Kebutuhan air Rumah Tangga (domestik) adalah kebutuhan air minum untuk
pemenuhan kegiatan sehari-hari atau rumah tangga seperti untuk minum, memasak,
mandi, cuci dan lain-lain sehingga kebutuhan air domestik merupakan bagian terbesar
dalam perencanaan kebutuhan air. Pemerintah Indonesia telah menyusun program

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

pelayanan air bersih sesuai dengan kategori daerah yang dikelompokkan berdasarkan
jumlah penduduk.

Tabel 3.1 Kriteria Perencanaan Air Bersih

No Jumlah Kategori Kota Konsumsi Unit Konsumsi Unit


Penduduk Sambungan Hidran
RUmah (liter/orang/hari)
(liter/orang/hari)
1 ˃ 1.000.000 Kota ˃ 150 20-40
Metropolitan
2 500.000 s/d Kota Besar 150-120 20-40
1.000.000
3 100.000 s/d Kota Sedang 90-120 20-40
500.000
4 20.000 s/d Kota Kecil 80-120 20-40
100.000
5 ˂ 20.000 Desa 60-80 20-40

Sumber : SK-SNI Air Bersih


2. KebutuhanNon Rumah Tangga(Non Domestik) Kebutuhan air non domestik berasal
dari fasilitas umum dan industri di suatu daerah. Namun pada daerah yang belum
terdapat industri, maka kebutuhan air non domestik hanya berasal dari fasilitas umum.
Fasilitas umum Dapat Dilihat pada tabel 2.2 .
Tabel 3.2 Tingkat Pemakaian Air Non Rumah Tangga

No Non Rumah Tangga Tingkat Pemakaian Air


(Fasilitas)
1 Sekolah 10 liter/hari
2 Rumah Sakit 200 liter / hari
3 Puskesmas (0,5-1) m3/unit/hari
4 Peribadatan (0,5-2) m3/unit/hari
5 Kantor (1-2) m3/unit/hari

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

6 Toko (1-2) m3/unit/hari


7 Rumah Makan 1 m3/unit/hari
8 Hotel/Losmen (100-150) m3/unit/hari
9 Pasar (6-12) m3/unit/hari
10 Industri (0,5-2) m3/unit/hari
11 Pelabuhan/Terminal (10-20) m3/unit/hari
12 SPBU (5-20) m3/unit/hari
13 Pertamanan 25 m3/unit/hari

Sumber: SK-SNI Air Bersih


3.3 SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI
1. SISTEM PENGALIRAN

Untuk mendistribusikan air minum dapat dipilih salah satu sistem diantara tiga sistem
pengaliran, yaitu :

A. SISTEM PENGALIRAN GRAVITASI

Sistem ini digunakan bila elevasi sumber air baku atau pengolahan jauh berada diatas
elevasi daerah pelayanan dan sistem ini dapat memberikan energi potensial yang cukup
tinggi hingga pada daerah pelayanan terjauh. Sistem ini merupakan yang paling
menguntungkan karena pengoperasian dan pemeliharaannya mudah dilakukan.

B. SISTEM POMPA

Sistem ini digunakan bila beda elevasi antara sumber air atau instalasi dengan daerah
pelayanan tidak dapat memberikan tekanan air yang cukup, sehingga air yang akan
didistribusikan dipompa langsung ke jaringan distribusi. Kelemahan sistem ini yaitu
dalam hal biaya yang besar karena dibutuhkan pompa untuk pengalirannya.

C. SISTEM KOMBINASI

Sistem ini merupakan sistem pengaliran dimana air baku dari sumber air atau
instalasi pengolahan dialirkan ke jaringan pipa distribusi dengan menggunakan pompa
atau reservoir distribusi, baik dioperasikan secara bergantian ataupun bersama-sama

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

dan disesuaikan dengan keadaan topografi pada daerah pelayanan tersebut.


1. SISTEM DISTRIBUSI AIR
Air yang disuplai melalui pipa induk akan didistribusikan melalui dua alternatif sistem
yakni:

A. CONTINUOUS SYSTEM (SISTEM BERKELANJUTAN

Dalam sistem ini, air minum yang ada akan disuplay dan didistribusikan kepada
konsumen secara terus menerus selama 24 jam. Sistem ini biasanya diterapkan bila pada
setiap waktu kuantitas air baku dapat mensuplay seluruh kebutuhan konsumen di daerah
tersebut.

Keuntungan :
 Konsumen akan mendapatkan air setiap saat
 Air minum yang diambil dari titik pengambilan di dalam jaringan pipa distribusi
selalu didapat dalam keadaan segar
Kerugian :
 Pemakaian air cenderung lebih boros
 Jika ada sedikit kebocoran maka jumlah air yang terbuang besar

B. INTERMITTEN SYTEM

Dalam sistem ini, air minum yang ada akan disuplay dan didistribusikan kepada
konsumen hanya selama beberapa jam dalam satu hari. Biasanya berkisar antara 2
hingga 4 jam untuk sore hari. Sistem ini biasanya diterapkan bila kuantitas dan tekanan
air yang cukup tidak tersedia.

Keuntungan :
 Pemakaian air cenderung lebih hemat
 Jika ada kebocoran maka jumlah air yang terbuang relatif kecil
Kerugian :
 Bila terjadi kebakaran pada saat tidak beroperasi maka air untuk pemadam
kebakaran tidak dapat disediakan.

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

 Setiap rumah perlu menyediakan tempat penyimpanan air yang cukup agar
kebutuhan air sehari-hari dapat terpenuhi
 Dimensi pipa yang digunakan akan lebih besar karena kebutuhan air yang
disuplay dan didistribusikan dalam sehari hanya ditempuh dalam jangka waktu
yang pendek
Dari kedua sistem hidrolika distribusi diatas dapat diketahui bahwa sistem berkelanjutan
(Continous System) merupakan sistem distribusi air yang baik dan ideal.

3. SISTEM JARINGAN INDUK DISTRIBUSI

Sistem jaringan induk distribusi yang digunakan dalam pendistribusian ada 2 macam,
yaitu :

A. SISTEM CABANG ATAU BRANCH

Pada sistem ini, air hanya mengalir dari satu arah dan pada setiap ujung pipa akhir
daerah pelayanan terdapat titik akhir (dead end). Sistem ini biasanya digunakan pada
daerah dengan sifat-sifat sebagai berikut:

Gambar 3.1 Sistem Cabang

 Perkembangan kota ke arah memanjang


 Sarana jaringan jalan tidak saling berhubungan
 Keadaan topografi dengan kemiringan medan yang menuju satu ara

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Keuntungan :
 Jaringan distribusi relatif lebih searah
 Pemasangan pipa lebih mudah
 Penggunaan pipa lebih sedikit karena pipa distribusi hanya dipasang pada daerah
yang paling padat penduduknya
Kerugian :
 Kemungkinan terjadinya penimbunan kotoran dan pengendapan di ujung pipa
tidak dapat dihindari sehingga setidaknya perlu dilakukan pembersihan .
 Bila terjadi kerusakan dan kebakaran pada salah satu bagian sistem maka suplay
air akan terganggu
 Kemungkinan tekanan air yang diperlukan tidak cukup jika ada sambungan baru
 Keseimbangan sistem pengaliran kurang terjamin, terutama jika terjadi tekanan
kritis pada bagian pipa yang terjauh .

A. SISTEM MELINGKAR ATAU LOOP

Pada sistem ini, jaringan pipa induk distribusi saling berhubungan satu dengan yang
lain membentuk lingkaran-lingkaran, sehingga pada pipa induk tidak ada titik mati
(dead end) dan air akan mengalir ke suatu titik yang dapat melalui beberapa arah.
Sistem ini biasa diterapkan pada :

Gambar 3.2 Sistem Melingkar


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

 Daerah dengan jaringan jalan yang saling berhubungan


 Daerah yang perkembangan kotanya cenderung ke segala arah
 Keadaan topografi yang relatif datar
Keuntungan :
 Kemungkinan terjadinya penimbunan kotoran dan pengendapan lumpur dapat
dihindari (air dapat disirkulasi dengan bebas)
 Bila terjadi kerusakan, perbaikan, atau pengambilan untuk pemadam kebakaran
pada bagian sistem tertentu, maka suplay air pada bagian lain tidak terganggu
Kerugian :
 Sistem perpipaan yang rumit
 Perlengkapan pipa yang digunakan sangat banyak

3. Pelayanan Air
Jenis pelayanan air memberi pengaruh terhadap konsumsi air. Dikenal 2 kategori
fasilitas penyediaan air minum, yaitu :
1. Fasilitas perpipaan, meliputi :
 Sambungan langsung
Pipa dan kran disediakan hingga ke bagian dalam rumah/bangunan
 Sambungan umum
Berupa kran umum atau bak air yang dipakai bersama-sama oleh sekelompok
rumah/bangunan
2. Fasilitas non perpipaan, meliputi :
 Sumur umum, mobil air atau mata air

1.4 HIDROLIKA PERPIPAAN

Hidrolika adalah ilmu yang mepelajari perilaku air secara fisik dalam arti perilaku perilaku
yang ditelaah harus terukur secara fisik. Perilaku yang dipelajari meliputi hubungan antara debit
air yang mengalir dalam pipa dikaitkan dengan diameter pipanya sehingga dapat diketahui gejala
gejala yang timbul seperti tekanan, kehilangan energi dan gaya-gaya lainnya. Hubungan gejala
gejala akan dijelaskan dalam formulasi empiris yang lazim dipakai dalam praktek.

Pada dasarnya dalam menelaah aspek hidrolika dalam pipa kita selalu beranggapan atau
berasumsi bahwa air adalah fluida yang mempunyai sifat “incompresible” atau diasumsikan

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

tidak mengalami perubahan volume / isi apabila terjadi tekanan. Fluida yang bergerak di dalam
pipa dianggap dalam kondisi “steady state” atau air dianggap mempunyai kecepatan yang
konstan dari waktu ke waktu apabila melalui suatu pipa dengan diameter yang sama.

Fluida yang bergerak di dalam pipa juga dianggap dalam kondisi “uniform “atau air
dianggap mempunyai kecepatan yang seragam sepanjang pipa apabila melalui suatu pipa dengan
diameter yang sama .Pada kenyataannya dilapangan kondisi yang dijelaskan dalam asumsi ini
tidak selalu tercapai terutama kondisi steady flow dan uniform flow.Penyimpangan keadaan
tersebut disebut keadaan transient yang umum terjadi pada saat awal pembukaan dan penutupan
valve.efek yang timbul disebut sebagai water hammer yang terefleksi dengan kejadian
pengempisan pipa, pecahnya pipa atau dalam keadaan yang ringan adalah terdengarnya suara
ketukan ketukan palu dipipa besi.

1.4.1 KECEPATAN ALIRAN

Nilai kecepatan aliran dalam pipa yang diizinkan adalah 0.3 – 2.5 m/detik pada debit jam
puncak. Kecepatan yang terlalu kecil menyebabkan endapan yang ada dalam pipa tidak bisa
terdorong.Selain itu, pemborosan biaya karena diameter pipa yang besar. Sedangkan pada
kecepatan terlalu besar mengakibatkan pipa mudah aus dan mempunyai headloss yang tinggi,
sehingga biaya pembuantan elevated reservoir naik. Untuk menentukan kecepatan aliran dalam
pipa digunakan rumus :

1. Q = A.V
1
2. Q =
4
π.D².V
4.Q
3. V= π . D ²

4. dimana :
5. Q = debit aliran (m3/detik)
6. V = kecepatan aliran (m/detik)
7. D = diameter pipa (m)

3.4.2 SISA TEKANAN

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

Nilai sisa tekanan minimum pada setiap titik jaringan pipa induk yang direncanakan adalah
sebesar 10 meter kolom air.Hal ini dimaksudkan agar air dapat sampai di konsumen dengan
tekanan yang cukup. Untuk mendapatkan tekanan minimum ini dapat dengan cara antara lain
dengan menaikkan elevated reservoir, mengatur nilai kecepatan aliran dalam pipa serta headloss
total. Kehilangan tekanan air dalam pipa (Hf) terjadi akibat adanya friksi antara fluida dengan
fluida dan antara fluida dengan permukaan dalam pipa yang dilaluinya.Kehilangan tekanan
maksimum 10 m/km panjang pipa. Kehilangan tekanan ada dua macam, yaitu:

1. Mayor losses

Mayor losses adalah kehilangan tekanan sepanjang pipa lurus, dapat dihitung dengan
persamaan Hanzenwilliam:

Rumus:

1/ 0,54
Q
hf = [ ] .L
0,00155 . C . d 2,63

Keterangan:

Hf = mayor losses sepanjang pipa lurus (m)

L = panjang pipa (m)

Q = debit aliran (L/det)

D = diameter pipa (cm)

C = koefisien Henzen-William (tergantung jenis pipa)

2. Minor losses

Minor losses adalah kehilangan tekanan yang terjadi pada tempat-tempat yang
memungkinkan adanya perubahan karakteristik aliran, misalnya pada belokan, valve, dan
aksesoris lainnya. Persamaan yang digunakan.

2
h fm = K V
2. g

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

Keterangan:

Hfm = minor losses (m)

K = konstanta konstruksi (sudah tertentu) untuk setiap

jenis peralatan pipa berdasarkan diameternya.

V = kecepatan aliran (m/det)

Pengaturan kehilangan tekanan aliran dapat diusahakan dengan pemilihan diameter.Untuk


mengetahui tekanan dan kecepatan aliran yang ada dalam pipa, selain besarnya debit aliran dan
panjang pipa, diperlukan juga penentuan elevasi tanah pada titik-titik tertentu (node) dari daerah
pelayanan.

3.4.3 PERHITUNGAN DIMENSI PIPA

Metode perhitungan dimensi pipa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu secara
manual dan dengan menggunakan program komputer.Penggunaan metode secara manual yaitu
dengan menggunakan persamaan Hardy-Cross.

Langkah-langkah perhitungan analisa jaringan pipa induk secara manual, yaitu sebagai berikut:

A. Mengasumsikan kecepatan aliran (min 0,3 m/s) dan debit yang mengalir pada setiap pipa

B. Mencari diameter pipa Sekunder dan PipaTersier dengan Rumus :

Diameter Pipa Sekunder = Dpipa Sekunder

C. Menghitung head loss dengan persamaan Hazen Williams

3.5 JENIS PIPA


Beberapa jenis pipa yang umumnya digunakan dalam pekerjaan sistem distribusi air
minum adalah:
1. Cast Iron Pipe (CIP)
Karakteristik CIP adalah mempunyai kekuatan tinggi dan sangat cocok dipasang di
daerah yang sulit, serta dapat disambungkan dengan berbagai cara.
2. Ductile Iron Pipe (DIP)

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

Merupakan kombinasi antara daya tahan terhadap korosi CIP dan sifat mekanik dari
pipa baja.

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


3. Galvanized Iron Pipe (GIP)
Pipa ini terbuat dari salah satu bahan mild karbon baik berupa welded pipe maupun
stainless pipe. Keuntungan dari pipa ini antara lain kuat, tidak mudah rusak akibat
pengangkutan kasar dan tahan terhadap tegangan
4. Asbes Cement Pipe (ACP)
Karakteristik ACP adalah sangat ringan sehingga mudah dalam transportasi dan dalam
pemotongan dan penyambungan.
5. Polivinil Chloride (PVC)
Karakteristik PVC adalah bebas dari korosi, ringan mempermudah dalam
pengangkutan, mudah dalam penyambungan dan mempunyai umur yang relatif lama.
6. Poly Ethylene (PE)
Karakteristik pipa PE adalah memiliki fleksibilitas tinggi, memiliki kemampuan dalam
menahan benturan, memiliki ketahanan akan temperatur rendah bahkan temperatur air
beku, ringan, mudah dalam penanganan dan transportasi, metode penyambungan cepat
dan mudah, tahan terhadap korosi dan abrasi, permukaan halus sehingga akan
meminimalkan hilangnya tekanan dan jangka waktu pemakaian cukup lama sekitar 50
tahun.

3.6 AKSESORIS JARINGAN SPAM


Beberapa aksesoris yang umum dipasang dalam jaringan SPAM antara lain :

1. Gatevalve
Berfungsi untuk mengontrol aliran dalam pipa assesoris ini dapat menutup suplay air
jika diinginkan dan membagi aliran ke bagian lain.
2. Air releasevalve
Berfungsi untuk melepaskan udara yang ada di dalam aliran air. Dipasang pada setiap
jalur pipa tinggi dan mempunyai tekanan lebih dari 1 atm.
3. Blow offvalve
Adalah gate valve yang dipasang pada setiap dead end atau titik terendah dari setiap
jalur pipa
4. Check valve
Valve ini dipasang bila pengaliran di dalam pipa diinginkan satu arah. Alat ini dipasang
pada pipa tekan antara pompa dan gate valve. Tujuannya, bila pompa mati maka
pukulan akibat aliran balik tidak merusak pompa.
Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

5. Firehydrant
Berfungsi untuk memberikan air bila terjadi kebakaran. Alat ini dipasang pada area
yang frekuensi kebakarannya cenderung tinggi dan tergantung pada:
 Kepadatan penduduk danaktivitasnya
 Luas daerahpelayanan
 Setiap persimpangan jalan yang cukup padat sehingga memudahkan tugas
pemadamkebakaran
6. Mahhole / Valve Chamber
Sebagai tempat pemeriksaan atau perbaikan bila terjadi gangguan pada valve.
Penempatannya pada tempat assesoris yang penting dan pada jalur pipa setiap jarak
300-600 meter, terutama pada pipa berdiameter besar. Ukuran manhole ini biasanya ±
60cmx60cm
7. Bangunan perlintasan pipa
Diperlukan bila pipa harus memotong sungai, rel kereta api dan jalan agar keamanan
pipa dapat terjamin.8. Thrustblock
Diperlukan pada pipa yang mengalami beban hidrolik yang tidak seimbang, misalnya
pada pergantian diameter pipa, akhir pipa dan belokan. Gaya ini harus ditahan oleh
thrust block untuk menjaga agar fitting tidak bergerak. Umumnya lebih praktis
memasang thrust block ini setelah saluran ditimbun tanah dan dipadatkan, sehingga
menjamin mampu menahan getaran/gaya hidrolik atau bebam lain. Thrust block
hendaknya dipasang pada sisi parit, maka dari itu perlu untuk meratakan sisi parit atau
menggali sebuah lobang masuk ke dalam dinding parit untuk menahan gaya geser.
8. Metertekanan
Dipasang pada pompa agar dapat diketahui besarnya tekanan kerja pompa. Kontrol
perlu dilakukan untuk menjaga keamanan distribusi dari tekanan kerja pompa dan
menjaga kontinuitas aliran.
9. Meterair
Berfungsi untuk mengetahui besarnya jumlah pemakaian air dan juga sebagai alat
pendeteksi kebocoran. Meter air terpasang pada setiap sambungan yang dipasang secara
kontinu.
10. Sambungan pipa danperlengkapannya
Sambungan pipa dan perlengkapannya yang sering digunakan meliputi:

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


A. Bell dan spigot
Spigot dari suatu pipa dimasukkan ke dalam bell (socket) pipa lainnya. Untuk
menghindari kebocoran, menahan pipa serta memungkinkan defleksi (sudut
sambungan berubah) maka dilengkapi dengan gasket.
B. Flangejoint
Biasanya dipakai untuk pipa bertekanan tinggi dan untuk sambungan yang letaknya
dekat dengan instalasi pompa. Sebelum kedua flange disatukan dengan mur dan baut,
maka diantara flange disisipkan packing untuk mencegahkebocoran
C. Balljoint
Digunakan untuk sambungan dua pipa dalam air.
D. Reducer-increaser
Increaser untuk menyambung pipa dari diameter kecil ke diameter besar sedangkan
reducer untuk menyambung dua pipa dari diameter besar ke diameter kecil
E.Bend
Merupakan assesoris untuk belokan pipa. Sudut belokan pipa yang umumnya
digunakan 900, 450,22.50, dan 11.250.
F. Tee
Untuk menyambung pipa pada percabangan.
G. Tappingband
Dipasang pada tempat yang perlu disadap dan untuk dialirkan ke tempat lain. Dalam
hal ini, pipa distribusi di bor dan tapping band dipasang dengan baut disekeliling
pipa dengan memeriksa agar cincin melingkar penuh pada keliling lubang dan tidak
menutupi lubang tapping. Apabila dimensi penyadapan terlalu besar, maka pipa
distribusi dapat dipotong selanjutnya dipasang tee atau perlengkapan lain yang
sesuai.

3.7 POMPA

Dalam memilih suatu pompa untuk jaringan distribusi air minum harus tersedia data-data
mengenai sistem pemompaan maupun data-data pompa yang ada di pasaran yang dapat
diperoleh dari brosur pompa. Data mengenai sistem pemompaan yang harus tersedia adalah
sebagai berikut:
Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

A. Kapasitas Sistem
Dalam menentukan kapasitas pompa, perlu diketahui kondisi sistem pemompaan.Pada
sistem distribusi air minum, kapasitas yang harus dialirkan tergantung dari kebutuhan air suatu
daerah pelayanan di mana kebutuhan air ini berfluktuasi tergantung dari pemakaiannya.Dalam
merencanakan sistem pompa distribusi dan menentukan kapasitas pompa distribusi diperlukan
data perkiraan kebutuhan air maksimum, kebutuhan air rata-rata dankebutuhan air minimum
sehingga diharapkan sistem dapat melayani kebutuhan air daerah pelayanan
B. Head Sistem Head
menunjukkan energi atau kemampuan untuk usaha persatuan massa. Dalam pompa head
adalah ukuran energi yang diberikan ke air pada kapasitas dan kecepatan operasi tertentu,
sehingga air dapat mengalir dari tempat rendah ke tempat tinggi. Dalam sistem pompa ada
beberapa macam head, yaitu:
- Head statik
- Head yang bekerja pada kedua permukaan zat cair
- Head kecepatan
- Head loss
Persamaan untuk head total pompa adalah:
Rumus:


𝐻 = 𝐻𝑠 + 𝐻𝑓 + 𝐻𝑚 + ………………………Persamaan 3.
2g
Keterangan:
H = head total pompa
Hs = head statik
Hf = headloss pada pipa
Hm = headloss pada aksesoris pipa
c. Daya Pompa
Daya pompa yang diperlukan dapat dihitung menggunakan rumus berikut.
Rumus:
P = Q . . g . H …. . . . . . . . . . . . . . .Persamaan (3.19)
Keterangan :
P = Daya pompa
 = Massa jenis

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

H = Total head pompa


g = 9,81 m/dt2

Gambar 3.3 Contoh sistem Pemompaan

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi

Gambar Rencana Jaringan Distribusi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

Bab IV

METODOLOGI PERENCANAAN

4.1 Umum

Metode perencanaan memiliki peranan penting dalam suatu perencanaan.


Maksud dari adanya metode perencanaan ini adalah memberikan gambaran mengenai
metode-metode dan langkah-langkah yang akan digunakan dalam perencanaan, sehingga
sesuai dengan tujuannya, yaitu:
1. Memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaan perencanaan.
2. Memberikan gambaran awal mengenai tahapan-tahapan perencanaan yang sistematis
dan efisien.
3. Memperkecil kesalahan selama pelaksanaan perencanaan.

4.2 KERANGKA PERENCANAAN

Kerangka perencanaan merupakan acuan dalam melaksanakan perencanaan yang disusun


berdasarkan adanya permasalahan dan mencapai tujuan. Penyusunan kerangka
perencanaan disusun dengan tujuan:

1. Sebagai gambaran awal mengenai tahapan perencanaan


secara sistematis.
2. Mengetahui tahapan kerja yang harus dilakukan dalam
melaksanakan perencanaan.
3. Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
perencanaan.
4. Memperkecil dan menghindari kesalahan yang mungkin
terjadi dalam melaksanakan perencanaan.
Kerangka perencanaan dalam tugas besar ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.2

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 KEBUTUHAN AIR MINUM

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

Sebelum menentukan wilayah pelayanan dalam perencanaan SPAM, perlu diketahui


jumlah kebutuhan air minum di Perumahan Villa Sentosa. Kebutuhan air minum yang akan
dihitung terdiri atas kebutuhan domestik dan non domestik, yang akan dibahas lebih lanjut
sebagai berikut.

5.1.1 KEBUTUHAN AIR DOMESTIK

Kebutuhan air minum domestik adalah kebutuhan air minum untuk pemenuhan
kegiatan sehari-hari atau rumah tangga seperti untuk minum, memasak, mandi, cuci dan
lain-lain.rata-rata pemakaian air minum di Perumahan Villa Sentosa adalah sebesar 170
L/orang/hari Adapun dalam standar pemakaian air minum domestik untuk wilayah Kota
adalah sebesar 170 L/orang/hari. Jumlah unit pada perumahan Villa Sentosa sebanyak
526 unit dan Berikut adalah contoh perhitungan kebutuhan air domestik

Qr = Jumlah Unit x Jumlah Orang x Status Kebutuhan Air

=526 unit x 4 orang x 170 L/org/hari

= 357,680 L/hari

= 357,68 m³/hari

=0,004139 m³/detik

5.1.2 KEBUTUHAN AIR NON DOMESTIK

Perumahan Villa Sentosa ini tidak memiliki fasilitas umum.

5.2 PENENTUAN WILAYAH PELAYANAN

Penentuan wilayah pelayanan SPAM pada perencanaan ini mempertimbangkan beberapa hal
seperti sebran penduduk,rencana tata ruang dan kondisi topografi serta kemudahan akses jalan
suatu wilayah.

Untuk merencanakan sistem jaringan distribusi maka dilakukan pembagian


blok .Selanjutnya,direncanakan debit pelayanan setiap blok.Berdasarkan jumlah penduduk yang
terjalani dan dengan mempertimbangkan factor tingkat kehilangan air yaitu sebesar

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

20%.Pembagian Blok pelayanan dan debit pelayanan setiap blok berdasarkan hasil survey yakni
ada 19 blok yang dapat dilihat pada site plan pada lampiran.

Langkah-langkah yang dilakukan yakni melakukan survey diperumahan tersebut dengan


memperoleh data hasil wawancara dan melakukan tracking untuk mengetahui elevasi permukaan
tanah di perumahan tersebut. Setelah mengetahui setiap blok perumahan dan dibuat site plan
yang membantu untuk memudahkan menentukan titik-titik pipa sekunder dan tersier dari setiap
blok perumahan tersebut,sehingga membuat sistem jaringan distribusi

5.3 SKENARIO DISTRIBUSI DEBIT PUNCAK

a. Menentukan Debit Air Bersih (Q total)

Debit total air bersih adalah debit domestik dijumlahkan dengan debit non domestik, maka akan
didapat debit total air bersih pada suatu wilayah. Berdasarkan perhitungan sebelumnya, didapat
Qdomestik sebesar 357,68 m3/hari. Sedangkan untuk Qnon-domestik tidak ada dikarenakan tidak
memiliki fasilitas umum. Adapun perhitungan Q total adalah sebagai berikut.

Q total = Q domestik + Q non-domestik

= 0,003576 m3/hari + 0 m3/hari

=0,003576 m3/hari

b.MENENTUKAN DEBIT PUNCAK (QHM)

Dalam menentukan kebutuhan harian puncak, hal yang perlu diketahui adalah faktor harian
puncak. Menurut PerMen PU No. 18/PRT/M/2007, faktor jam puncak adalah 1,15 sampai 3,0.
Adapun faktor jam puncak yang di pakai pada perencanaan ini adalah 1,5. Berikut adalah
perhitungan guna mendapatkan kebutuhan harian puncak.

Qhm = Qtotal x Faktor jam puncak

= 0,003576 m3/hari x 1,15

= 0,0041124 m3/hari

=4,7025 m3/detik

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

5.4. SKENARIO DISTRIBUSI DEBIT RATA-RATA

Kebutuhan air rata - rata harian dapat dihitung dengan penjumlahan debit total dengan
debit yang hilang akibat kebocoran air. Kebutuhan air rata - rata harian dapat dilihat pada
perhitungan berikut.

Rata-rata Harian= Q total + Kebocoran air

= 0,003576 m3/hari + 13,7

=13,70m3/hari

5.5 Analisis BOQ dan RAB


Analisis BOQ (Bill of Quantity) dan RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang dilakukan
merupakan analisis pada tahap konstruksi/ Analisis BOQ dan RAB yang dilakukan salah
satunya meliputi
 pemasangan dan pengadaan pipa
Pedoman yang digunakan dalam melakukan analisis BOQ dan RAB yaitu HSPK Sampang 2016
dan SNI sesuai dengan jenis.
5.5.1 Pemasangan dan Pengadaan Pipa
Jenis pipa yang digunakan dalam perencanaan ini adalah pipa HDPE . Pipa HDPE
digunakan pada jalur pipa yang ditanam di dalam tanah,. Kedalaman penanaman pipa
yang direncanakan adalah 50 cm. Pekerjaan pemasangan pipa dimulai dari penggalian
tanah, pemasangan pipa, pengurugan kembali Untuk pipa besi yang dipasang di daerah
berbukit, hanya dilakukan pekerjaan pemasangan pipa.

Gambar 5.1 Tipikal Galian Tanah Stabil

Tabel 5.1 Biaya Pemasangan Pipa PVC Sekunder Diameter 2 inch

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

Harga Satuan
Pekerjaan satuan Volume (Rp) Biaya (Rp)

Galian Tanah m³ 258,65 58.725 15.189.221

Pengadaan Pipa PVC AW


2".4m Batang 157 60.000 9.420.000

Pasang Pipa m' 940,55 2.878 2.706.903

Pengurugan Pasir m³ 51,7 179.924 9.302.071

Pengurugan Tanah Kembali m³ 206,921 16.636 3.442.338

Giboult Joint CI For PVC


Ukuran 2 inc Buah 157 110.000 17.270.000

Total Biaya       57.330.533

PPN 11%       6.306.358

Total Biaya - PPN 11%       51.024.175

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 5.2 Biaya Pemasangan Pipa PVC TERSIER Diameter 1/2 inch

Harga Satuan
Pekerjaan Satuan Volume (Rp) Biaya(Rp)

Galian Tanah m³ 89,1 58.725 5.232.398

Pengadaan Pipa PVC AW


2".4m Batang 54 20.000 1.080.000

Pasang Pipa m' 324 2.878 932.472

Pengurugan Pasir m³ 17,82 179.924 3.206.246

Pengurugan Tanah Kembali m³ 71 16.636 1.185.814

Total Biaya       11.636.929

PPN 11%       1.280.062

Total Biaya - PPN 11%       10.356.867

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 5.3 Pemasangan Pipa PVC Sekunder 2 inch dan Tersier ½ inch

Pemasangan pipa Jumlah Biaya

Pemasangan pipa Sekunder 2 inch 51.024.175

Pemasangan pipa Tersier 1/2 inch 10.356.867

Total Biaya 61.381.042

Sumber : Hasil Perhitungan

BAB VI

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

1. Penyediaanairminummerupakanrangkaiankegiatanyangberkaitandenganupayameny
ediakan air dari sumber air yang berkaitan dengan upaya menyediakan air dari

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi


Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)

sumberair hingga diterima oleh konsumen.


2. Dari hasil tracking pada Perumahan Villa Sentosa elevasi tertinggi pada Blok A
sebesar 32 m dan elevasi terendah pada Blok S 28 m.
3. Dari perhitungan yang kami cari didapatkan nilai perhitungan debit sebesar 13,70
m³/hari
4. Dari perhitungan yang kami cari didapatkan nilai perhitungan debit per unit rumah
4,7025 m³/detik.
5. Dari perhitungan yang kami cari didapatkan nilai perhitungan diameter pipa
sekunder 120 mm dan dipasaran 110 mm atau 4 inch
6. Dari perhitungan yang kami cari didapatkan nilai perhitungan diameter pipa tersier
1,1 mm dan dipasaran 16 mm atau ½ inch.
7. Perhitungan kehilangan tekanan yang didapatkan 6,86 m.
8. Perhitungan kecepatan aliran yang didapatkan 0,45 m.
9. Htotal yang di dapat sebesar 11,16
6.2 SARAN
Adapun saran yang dapat penulis berikan pada akhir pembahasan Tugas Besar ini antara lain :
1. Menghitung jaringan distribusi mulai dari Instalasi Pengolahan Air (IPA).
Dalam perhitungan sangat diperlukan pengetahuan, kemampuan, ketelitian, dan keterampilan dalam
menghitung karena apabila terdapat suatu kesalahan maka akan mempengaruhi perhitungan-perhitungan
selanjutnya dan dalam pengerjaan harus diawasi dengan teliti.

Perumahan Rafira Harmoni, Kota Jambi

Anda mungkin juga menyukai