Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BATANGHARI
JAMBI
2022
Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)
BAB I
PENDADULUAN
Melihat perkembangan yang semakin meningkat, kebutuhan terhadap air juga meningkat
pada suatu komunitas yang besar. Kebutuhan akan air pada masing-masing keluarga berbeda-
beda, sehingga dibutuhkan suatu sistem pendistribusian air yang baik. Jaringan pipa harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga debit yang dikeluarkan sesuai dengan permintaan.
Kesalahan dalam perencanaan dan penghitungan dapat berakibat permintaan tidak terpenuhi.
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kelangsungan hidup
manusia. Kualitas air bersih yang memadai untuk kebutuhan pokok di suatu wilayah hendaknya
dimanfaatkan secara maksimal, sehingga dapat berfungsi optimal dalam memenuhi kebutuhan
masyarakan akan air bersih di daerah tersebut.
1.2 TUJUAN
Manfaat dari penulisan ini adalah dengan adanya perhitungan penyediaan air bersih yang
baik diharapkan kebutuhan Perumahan Villa Sentosa akan air bersih dapat terpenuhi secara
berkelanjutan, dan dapat mensejahterakan Perumahan Villa Sentosa, serta membantu
perencanaan air bersih yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya di daerah setempat.
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1.1 GEOGRAFIS
Kota Jambi merupakan ibukota Provinsi Jambi yang lebih dikenal dengan sebutan Jambi
Kota Beradat. Wilayah Kota Jambi dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Muaro Jambi baik dari
Utara, Selatan, Barat maupun di sebelah Timur. Penduduk Kota Jambi berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS) Kota Jambi sebanyak 583.487 jiwa pada tahun 2016. Secara geografi
wilayah Kota Jambi terletak di antara : 103o30’1,67” Bujur Timur sampai 103o40’0,22” Bujur
Timur 01o30’2,98” Lintang Selatan sampai 01o40’1,07” Lintang Selatan dengan luas wilayah
205,38 Km2 atau sekirar 0,38 persen dari luas Provinsi Jambi.
Wilayah Kota Jambi secara keseluruhan terdiri atas daratan dengan luas 20,538 ha atau
seluas 205,38 Km2. Topografi wilayah Kota Jambi terdiri atas wilayah datar dengan kemiringan
0 hingga 2%, bergelombang dengan kemiringan 2 hingga 15% dan curan dengan kemiringan 15
hingga 40%.Dari sisi iklim, Kota Jambi termasuk beriklim tropis.
Keadaan iklim rata-rata Kota Jambi dalam kurun waktu tahun 2008 – 2012 terlihat sangat
berfluktuasi. Suhu udara rata-rata terendah berkisar 22,70 C dan tertinggi berkisar 32,40 C.
Kelembaban udara rata-rata terendah berkisar 83,33 % dan tertinggi berkisar 84,00 %. Curah
hujan rata-rata terendah berkisar 143,50 mm/tahun dan tertinggi berkisar 231, 43 mm/tahun.
Sedangkan kecepatan angin rata-rata terendah berkisar 7,00 knot dan tertinggi berkisar 11,25
knot.
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua Orang yang
tinggal di daerah tersebut Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan
kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.Perumahan Villa Sentosa di Jambi
terletak di Provinsi Jambi,yang berada di Jl. Perumahan Gang Villa Sentosa, kota Jambi.
Perumahan Villa Sentosa memiliki 526 Pelanggan dan Jumlah penduduk di Perumahan Permata
Land Kota Jambi terhitung sejak tahun 2016 hingga tahun 2022 mengalami peningkatan jumlah
penduduk setiap tahun sekitar 40% dengan perkiraan setiap rumah ditempati 4 orang. Perumahan
Villa Sentosa Kota Jambi terdapat beberapa aktivitas rumah tangga seperti mandi, cuci kaskus
dan kegiatan lainnya yang dapat menimbulkan limbah domestik rumah tangga . Banyaknya
aktivitas ini menambah kebutuhan akan air bersih di Perumahan Villa Sentosa . hal ini harus di
imbangi dengan perbaikan sistem pengolaan air bersih yang baik, penyaluran distribusi yang
baik sehingga dapat merata dinikmati oleh masyarakat
Perumahan Villa Sentosa ini adalah perumahan ber type 36 dengan 526 pelanggan.
Perumahan Villa Sentosa ini tidak memiliki fasilitas umum di dalam kawasan Perumahan.
Masjid dan Fasilitas seperti taman terdapat di luar pemukiman Perumahan Villa Sentosa, Namun
dapat dinikmati oleh Masyarakat dalam Perumahan Villa Sentosa dikarenakan jaraknya
tergolong dekat.
Informasi mengenai kondisi pelayanan air minum di Perumahan permata Land dibahas
pada sub bab berikut.
Semakin banyak unit rumah pada suatu daerah maka semakin besar pula kebutuhan air
yang harus didistribusikan di daerah tersebut. Untuk mengetahui kebutuhan air di Perumahan
Villa Sentosa harus mendata atau menghitung jumlah unit rumah atau sambungan rumah (SR)
yang menjadi potensi pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Hasil pendataan yang telah
Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)
dilakukan pada tahap awal bahwasannya unit rumah atau sambungan rumah (SR) sebanyak 526
unit rumah atau sambungan rumah yang berpotensi menjadi pelanggan PDAM Tirta Mayang
Kota Jambi.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Unit Air Baku adalah sarana dan prasarana pengambilan dan/atau penyedia air baku,
meliputi bangunan penampungan air, bangunan pengambilan/penyadapan, peralatan
pengukuran dan pemantauan, sistem pemompaan,dan/atau bangunan pembawa serta
kelengkapannya.
B. Unit Produksi adalah sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah air
baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi, dan/atau biologi meliputi
bangunan pengolahan dan kelengkapannya, perangkat operasional, peralatan
pengukuran dan pemantauan, serta bangunan penampungan air minum.
C. Unit Distribusi adalah sarana untuk mengalirkan air minum dari pipa transmisi air
minum sampai ke unit pelayanan.
D. Unit Pelayanan adalah sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat
yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum, dan hidran kebakaran
Semakin padat jumlah penduduk dan semakin tinggi tingkat kegiatan akan menyebabkan
semakin besarnya tingkat kebutuhan air. Variabel yang menentukan besaran kebutuhan akan air
bersih antara lain adalah sebagai berikut:
Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)
1. Jumlah penduduk
2. Jenis Kegiatan
3. Standar konsumsi air untuk individu
4. Jumlah sambungan
Target pelayanan dapat merupakan potensi pasar atau mengacu pada kebijaksanaan nasional.
Asumsi-asumsi lain yang digunakan mengikuti kecenderungan data yang ada di lapangan serta
kriteria dan standar yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang, yaitu seperti:
1. Cakupan pelayanan
2. Jumlah pemakai untuk setiap jenis sambungan
3. Jenis sambungan
4. Tingkat kebutuhan konsumsi air
5. Perbandingan SR/HU
6. Kebutuhan Domestik dan Non Domestik
7. Angka kebocoran
8. Penanggulangan kebakaran
Perencanaan pengadaan sarana prasarana air bersih dilakukan dengan memperhitungkan jumlah
kebutuhan air yang diperlukan bagi daerah perencanaan.Proyeksi kebutuhan air dihitung dengan
menggunakan data proyeksi jumlah penduduk, standar kebutuhan air bersih, cakupan pelayanan,
koefisien kehilangan air, dan faktor puncak yang diperhitungkan untuk keamanan hitungan
perencanaan.
1. Kebutuhan air Rumah Tangga (domestik) adalah kebutuhan air minum untuk
pemenuhan kegiatan sehari-hari atau rumah tangga seperti untuk minum, memasak,
mandi, cuci dan lain-lain sehingga kebutuhan air domestik merupakan bagian terbesar
dalam perencanaan kebutuhan air. Pemerintah Indonesia telah menyusun program
pelayanan air bersih sesuai dengan kategori daerah yang dikelompokkan berdasarkan
jumlah penduduk.
Untuk mendistribusikan air minum dapat dipilih salah satu sistem diantara tiga sistem
pengaliran, yaitu :
Sistem ini digunakan bila elevasi sumber air baku atau pengolahan jauh berada diatas
elevasi daerah pelayanan dan sistem ini dapat memberikan energi potensial yang cukup
tinggi hingga pada daerah pelayanan terjauh. Sistem ini merupakan yang paling
menguntungkan karena pengoperasian dan pemeliharaannya mudah dilakukan.
B. SISTEM POMPA
Sistem ini digunakan bila beda elevasi antara sumber air atau instalasi dengan daerah
pelayanan tidak dapat memberikan tekanan air yang cukup, sehingga air yang akan
didistribusikan dipompa langsung ke jaringan distribusi. Kelemahan sistem ini yaitu
dalam hal biaya yang besar karena dibutuhkan pompa untuk pengalirannya.
C. SISTEM KOMBINASI
Sistem ini merupakan sistem pengaliran dimana air baku dari sumber air atau
instalasi pengolahan dialirkan ke jaringan pipa distribusi dengan menggunakan pompa
atau reservoir distribusi, baik dioperasikan secara bergantian ataupun bersama-sama
Dalam sistem ini, air minum yang ada akan disuplay dan didistribusikan kepada
konsumen secara terus menerus selama 24 jam. Sistem ini biasanya diterapkan bila pada
setiap waktu kuantitas air baku dapat mensuplay seluruh kebutuhan konsumen di daerah
tersebut.
Keuntungan :
Konsumen akan mendapatkan air setiap saat
Air minum yang diambil dari titik pengambilan di dalam jaringan pipa distribusi
selalu didapat dalam keadaan segar
Kerugian :
Pemakaian air cenderung lebih boros
Jika ada sedikit kebocoran maka jumlah air yang terbuang besar
B. INTERMITTEN SYTEM
Dalam sistem ini, air minum yang ada akan disuplay dan didistribusikan kepada
konsumen hanya selama beberapa jam dalam satu hari. Biasanya berkisar antara 2
hingga 4 jam untuk sore hari. Sistem ini biasanya diterapkan bila kuantitas dan tekanan
air yang cukup tidak tersedia.
Keuntungan :
Pemakaian air cenderung lebih hemat
Jika ada kebocoran maka jumlah air yang terbuang relatif kecil
Kerugian :
Bila terjadi kebakaran pada saat tidak beroperasi maka air untuk pemadam
kebakaran tidak dapat disediakan.
Setiap rumah perlu menyediakan tempat penyimpanan air yang cukup agar
kebutuhan air sehari-hari dapat terpenuhi
Dimensi pipa yang digunakan akan lebih besar karena kebutuhan air yang
disuplay dan didistribusikan dalam sehari hanya ditempuh dalam jangka waktu
yang pendek
Dari kedua sistem hidrolika distribusi diatas dapat diketahui bahwa sistem berkelanjutan
(Continous System) merupakan sistem distribusi air yang baik dan ideal.
Sistem jaringan induk distribusi yang digunakan dalam pendistribusian ada 2 macam,
yaitu :
Pada sistem ini, air hanya mengalir dari satu arah dan pada setiap ujung pipa akhir
daerah pelayanan terdapat titik akhir (dead end). Sistem ini biasanya digunakan pada
daerah dengan sifat-sifat sebagai berikut:
Pada sistem ini, jaringan pipa induk distribusi saling berhubungan satu dengan yang
lain membentuk lingkaran-lingkaran, sehingga pada pipa induk tidak ada titik mati
(dead end) dan air akan mengalir ke suatu titik yang dapat melalui beberapa arah.
Sistem ini biasa diterapkan pada :
3. Pelayanan Air
Jenis pelayanan air memberi pengaruh terhadap konsumsi air. Dikenal 2 kategori
fasilitas penyediaan air minum, yaitu :
1. Fasilitas perpipaan, meliputi :
Sambungan langsung
Pipa dan kran disediakan hingga ke bagian dalam rumah/bangunan
Sambungan umum
Berupa kran umum atau bak air yang dipakai bersama-sama oleh sekelompok
rumah/bangunan
2. Fasilitas non perpipaan, meliputi :
Sumur umum, mobil air atau mata air
Hidrolika adalah ilmu yang mepelajari perilaku air secara fisik dalam arti perilaku perilaku
yang ditelaah harus terukur secara fisik. Perilaku yang dipelajari meliputi hubungan antara debit
air yang mengalir dalam pipa dikaitkan dengan diameter pipanya sehingga dapat diketahui gejala
gejala yang timbul seperti tekanan, kehilangan energi dan gaya-gaya lainnya. Hubungan gejala
gejala akan dijelaskan dalam formulasi empiris yang lazim dipakai dalam praktek.
Pada dasarnya dalam menelaah aspek hidrolika dalam pipa kita selalu beranggapan atau
berasumsi bahwa air adalah fluida yang mempunyai sifat “incompresible” atau diasumsikan
tidak mengalami perubahan volume / isi apabila terjadi tekanan. Fluida yang bergerak di dalam
pipa dianggap dalam kondisi “steady state” atau air dianggap mempunyai kecepatan yang
konstan dari waktu ke waktu apabila melalui suatu pipa dengan diameter yang sama.
Fluida yang bergerak di dalam pipa juga dianggap dalam kondisi “uniform “atau air
dianggap mempunyai kecepatan yang seragam sepanjang pipa apabila melalui suatu pipa dengan
diameter yang sama .Pada kenyataannya dilapangan kondisi yang dijelaskan dalam asumsi ini
tidak selalu tercapai terutama kondisi steady flow dan uniform flow.Penyimpangan keadaan
tersebut disebut keadaan transient yang umum terjadi pada saat awal pembukaan dan penutupan
valve.efek yang timbul disebut sebagai water hammer yang terefleksi dengan kejadian
pengempisan pipa, pecahnya pipa atau dalam keadaan yang ringan adalah terdengarnya suara
ketukan ketukan palu dipipa besi.
Nilai kecepatan aliran dalam pipa yang diizinkan adalah 0.3 – 2.5 m/detik pada debit jam
puncak. Kecepatan yang terlalu kecil menyebabkan endapan yang ada dalam pipa tidak bisa
terdorong.Selain itu, pemborosan biaya karena diameter pipa yang besar. Sedangkan pada
kecepatan terlalu besar mengakibatkan pipa mudah aus dan mempunyai headloss yang tinggi,
sehingga biaya pembuantan elevated reservoir naik. Untuk menentukan kecepatan aliran dalam
pipa digunakan rumus :
1. Q = A.V
1
2. Q =
4
π.D².V
4.Q
3. V= π . D ²
4. dimana :
5. Q = debit aliran (m3/detik)
6. V = kecepatan aliran (m/detik)
7. D = diameter pipa (m)
Nilai sisa tekanan minimum pada setiap titik jaringan pipa induk yang direncanakan adalah
sebesar 10 meter kolom air.Hal ini dimaksudkan agar air dapat sampai di konsumen dengan
tekanan yang cukup. Untuk mendapatkan tekanan minimum ini dapat dengan cara antara lain
dengan menaikkan elevated reservoir, mengatur nilai kecepatan aliran dalam pipa serta headloss
total. Kehilangan tekanan air dalam pipa (Hf) terjadi akibat adanya friksi antara fluida dengan
fluida dan antara fluida dengan permukaan dalam pipa yang dilaluinya.Kehilangan tekanan
maksimum 10 m/km panjang pipa. Kehilangan tekanan ada dua macam, yaitu:
1. Mayor losses
Mayor losses adalah kehilangan tekanan sepanjang pipa lurus, dapat dihitung dengan
persamaan Hanzenwilliam:
Rumus:
1/ 0,54
Q
hf = [ ] .L
0,00155 . C . d 2,63
Keterangan:
2. Minor losses
Minor losses adalah kehilangan tekanan yang terjadi pada tempat-tempat yang
memungkinkan adanya perubahan karakteristik aliran, misalnya pada belokan, valve, dan
aksesoris lainnya. Persamaan yang digunakan.
2
h fm = K V
2. g
Keterangan:
Metode perhitungan dimensi pipa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu secara
manual dan dengan menggunakan program komputer.Penggunaan metode secara manual yaitu
dengan menggunakan persamaan Hardy-Cross.
Langkah-langkah perhitungan analisa jaringan pipa induk secara manual, yaitu sebagai berikut:
A. Mengasumsikan kecepatan aliran (min 0,3 m/s) dan debit yang mengalir pada setiap pipa
Merupakan kombinasi antara daya tahan terhadap korosi CIP dan sifat mekanik dari
pipa baja.
1. Gatevalve
Berfungsi untuk mengontrol aliran dalam pipa assesoris ini dapat menutup suplay air
jika diinginkan dan membagi aliran ke bagian lain.
2. Air releasevalve
Berfungsi untuk melepaskan udara yang ada di dalam aliran air. Dipasang pada setiap
jalur pipa tinggi dan mempunyai tekanan lebih dari 1 atm.
3. Blow offvalve
Adalah gate valve yang dipasang pada setiap dead end atau titik terendah dari setiap
jalur pipa
4. Check valve
Valve ini dipasang bila pengaliran di dalam pipa diinginkan satu arah. Alat ini dipasang
pada pipa tekan antara pompa dan gate valve. Tujuannya, bila pompa mati maka
pukulan akibat aliran balik tidak merusak pompa.
Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)
5. Firehydrant
Berfungsi untuk memberikan air bila terjadi kebakaran. Alat ini dipasang pada area
yang frekuensi kebakarannya cenderung tinggi dan tergantung pada:
Kepadatan penduduk danaktivitasnya
Luas daerahpelayanan
Setiap persimpangan jalan yang cukup padat sehingga memudahkan tugas
pemadamkebakaran
6. Mahhole / Valve Chamber
Sebagai tempat pemeriksaan atau perbaikan bila terjadi gangguan pada valve.
Penempatannya pada tempat assesoris yang penting dan pada jalur pipa setiap jarak
300-600 meter, terutama pada pipa berdiameter besar. Ukuran manhole ini biasanya ±
60cmx60cm
7. Bangunan perlintasan pipa
Diperlukan bila pipa harus memotong sungai, rel kereta api dan jalan agar keamanan
pipa dapat terjamin.8. Thrustblock
Diperlukan pada pipa yang mengalami beban hidrolik yang tidak seimbang, misalnya
pada pergantian diameter pipa, akhir pipa dan belokan. Gaya ini harus ditahan oleh
thrust block untuk menjaga agar fitting tidak bergerak. Umumnya lebih praktis
memasang thrust block ini setelah saluran ditimbun tanah dan dipadatkan, sehingga
menjamin mampu menahan getaran/gaya hidrolik atau bebam lain. Thrust block
hendaknya dipasang pada sisi parit, maka dari itu perlu untuk meratakan sisi parit atau
menggali sebuah lobang masuk ke dalam dinding parit untuk menahan gaya geser.
8. Metertekanan
Dipasang pada pompa agar dapat diketahui besarnya tekanan kerja pompa. Kontrol
perlu dilakukan untuk menjaga keamanan distribusi dari tekanan kerja pompa dan
menjaga kontinuitas aliran.
9. Meterair
Berfungsi untuk mengetahui besarnya jumlah pemakaian air dan juga sebagai alat
pendeteksi kebocoran. Meter air terpasang pada setiap sambungan yang dipasang secara
kontinu.
10. Sambungan pipa danperlengkapannya
Sambungan pipa dan perlengkapannya yang sering digunakan meliputi:
3.7 POMPA
Dalam memilih suatu pompa untuk jaringan distribusi air minum harus tersedia data-data
mengenai sistem pemompaan maupun data-data pompa yang ada di pasaran yang dapat
diperoleh dari brosur pompa. Data mengenai sistem pemompaan yang harus tersedia adalah
sebagai berikut:
Tugas Besar Perencanaan Penyaluran Air Minum (UBP 42537)
A. Kapasitas Sistem
Dalam menentukan kapasitas pompa, perlu diketahui kondisi sistem pemompaan.Pada
sistem distribusi air minum, kapasitas yang harus dialirkan tergantung dari kebutuhan air suatu
daerah pelayanan di mana kebutuhan air ini berfluktuasi tergantung dari pemakaiannya.Dalam
merencanakan sistem pompa distribusi dan menentukan kapasitas pompa distribusi diperlukan
data perkiraan kebutuhan air maksimum, kebutuhan air rata-rata dankebutuhan air minimum
sehingga diharapkan sistem dapat melayani kebutuhan air daerah pelayanan
B. Head Sistem Head
menunjukkan energi atau kemampuan untuk usaha persatuan massa. Dalam pompa head
adalah ukuran energi yang diberikan ke air pada kapasitas dan kecepatan operasi tertentu,
sehingga air dapat mengalir dari tempat rendah ke tempat tinggi. Dalam sistem pompa ada
beberapa macam head, yaitu:
- Head statik
- Head yang bekerja pada kedua permukaan zat cair
- Head kecepatan
- Head loss
Persamaan untuk head total pompa adalah:
Rumus:
v²
𝐻 = 𝐻𝑠 + 𝐻𝑓 + 𝐻𝑚 + ………………………Persamaan 3.
2g
Keterangan:
H = head total pompa
Hs = head statik
Hf = headloss pada pipa
Hm = headloss pada aksesoris pipa
c. Daya Pompa
Daya pompa yang diperlukan dapat dihitung menggunakan rumus berikut.
Rumus:
P = Q . . g . H …. . . . . . . . . . . . . . .Persamaan (3.19)
Keterangan :
P = Daya pompa
= Massa jenis
Bab IV
METODOLOGI PERENCANAAN
4.1 Umum
BAB V
Kebutuhan air minum domestik adalah kebutuhan air minum untuk pemenuhan
kegiatan sehari-hari atau rumah tangga seperti untuk minum, memasak, mandi, cuci dan
lain-lain.rata-rata pemakaian air minum di Perumahan Villa Sentosa adalah sebesar 170
L/orang/hari Adapun dalam standar pemakaian air minum domestik untuk wilayah Kota
adalah sebesar 170 L/orang/hari. Jumlah unit pada perumahan Villa Sentosa sebanyak
526 unit dan Berikut adalah contoh perhitungan kebutuhan air domestik
= 357,680 L/hari
= 357,68 m³/hari
=0,004139 m³/detik
Penentuan wilayah pelayanan SPAM pada perencanaan ini mempertimbangkan beberapa hal
seperti sebran penduduk,rencana tata ruang dan kondisi topografi serta kemudahan akses jalan
suatu wilayah.
20%.Pembagian Blok pelayanan dan debit pelayanan setiap blok berdasarkan hasil survey yakni
ada 19 blok yang dapat dilihat pada site plan pada lampiran.
Debit total air bersih adalah debit domestik dijumlahkan dengan debit non domestik, maka akan
didapat debit total air bersih pada suatu wilayah. Berdasarkan perhitungan sebelumnya, didapat
Qdomestik sebesar 357,68 m3/hari. Sedangkan untuk Qnon-domestik tidak ada dikarenakan tidak
memiliki fasilitas umum. Adapun perhitungan Q total adalah sebagai berikut.
=0,003576 m3/hari
Dalam menentukan kebutuhan harian puncak, hal yang perlu diketahui adalah faktor harian
puncak. Menurut PerMen PU No. 18/PRT/M/2007, faktor jam puncak adalah 1,15 sampai 3,0.
Adapun faktor jam puncak yang di pakai pada perencanaan ini adalah 1,5. Berikut adalah
perhitungan guna mendapatkan kebutuhan harian puncak.
= 0,0041124 m3/hari
=4,7025 m3/detik
Kebutuhan air rata - rata harian dapat dihitung dengan penjumlahan debit total dengan
debit yang hilang akibat kebocoran air. Kebutuhan air rata - rata harian dapat dilihat pada
perhitungan berikut.
=13,70m3/hari
Harga Satuan
Pekerjaan satuan Volume (Rp) Biaya (Rp)
Tabel 5.2 Biaya Pemasangan Pipa PVC TERSIER Diameter 1/2 inch
Harga Satuan
Pekerjaan Satuan Volume (Rp) Biaya(Rp)
Tabel 5.3 Pemasangan Pipa PVC Sekunder 2 inch dan Tersier ½ inch
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
1. Penyediaanairminummerupakanrangkaiankegiatanyangberkaitandenganupayameny
ediakan air dari sumber air yang berkaitan dengan upaya menyediakan air dari