Anda di halaman 1dari 12

BAB I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Menyadari dalam mendukung ketahanan pangan dan produktifitas perekonomian


negara salah satunya ialah bidang/sektor pertanian. Menurut Undang-undang nomor 11
tahun 1974 tentang Pengairan, dinyatakan bahwa fungsi irigasi adalah untuk
mendukung produktifitas petanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan
kesejahteraan masyarakat khususnya kepada para petani. Terlebih lagi untuk
mensukseskan program pemerintah Indonesia, dalam mengejar target surplus beras 10
juta ton pada tahun 2014 perlu didukung dengan berbagai upaya antara lain peningkatan
supply air baku untuk pertanian dengan pembangunan bendung atau dengan
meningkatkan kinerja suatu daerah jaringan irigasi.

Pengertian Irigasi sendiri ialah upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan
pertanian.Dalam dunia modern, saat ini telah banyak model irigasi yang dapat
dilakukan manusia. Sistem irigasi memiliki beberapa jenis irigasi ialah irigasi
permukaan, irigasi lokal, irigasi penyemprotan, irigasi tradisional, irigasi pompa air,
dan irigasi tanah kering dengan terasisasi.

Dalam rangka meningkatkan serta mempertahankan produksi tanaman pangan terutama


padi dan palawija, maka oleh pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat ataupun Dinas di Pemerintah kabupaten/ provinsi hingga
sekarang telah membangun prasarana irigasi. Kabupaten Gunungkidul sesuai Permen
PUPR nomor 14 tahun 2015 memiliki kewenangan sebanyak 239 Daerah Irigasi. Dari
sekian banyak Daerah Irigasi tersebut saat ini masih banyak yang hanya saluran dari
tanah dan bangunan utama/bendung bangunan lama (belum teknis).

Sebagai akibat adanya pertambahan penduduk, kebutuhan beras dari tahun ketahun
semakin meningkat pula. Guna mengatasi peningkatan kebutuhan tersebut perlu
peningkatan intensitas tanam dengan mengadakan rehabilitasi/pembangunan/
peningkatan jaringan irigasi yang ada.

I.2 Maksud dan Tujuan

1
I.2.1 Maksud
Perencanaan teknis pembangunan jaringan irigasi untuk mengetahui kondisi sistem
irigasi yang meliputi prasarana irigasi, air irigasi dan manajemen.
I.2.2 Tujuan
Mendapatkan detail desain rehabilitasi/peningkatan jaringan irigasi/ Bendung yang
handal dalam rangka mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi agar lebih optimal.
I.3 Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini adalah :


a. Tersedianya dokumen Perencanaan Detail Enginering Design (DED)/desain pada
Daerah Irigasi/Bendung secara utuh yang siap dilaksanakan baik untuk tender
maupun pelaksanaan lapangan.
b. Terciptanya pelaksanaan pekerjaan dengan baik dan benar, sesuai dengan ketentuan
yang ada, sejak dari tahap persiapan sampai paska konstruksinya.
I.4 Lokasi Pekerjaan

Lokasi kegiatan berada di DI Bd.Wonosadi dan DI Pompa Ngipak Kabupaten Gunungkidul


I.5 Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Barang dan Jasa Supartono, ST, MT. Kepala Bidang
Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Gunungkidul.

2
BAB II. SURVEY AWAL

II.1 Daerah Irigasi Bendung Wanasadi

II.1.1 Lokasi Bendung Wanasadi


Lokasi Bendung Wanasadi berada di Dusun Ngelo Lor Desa Beji Kecamatan Ngawen
Kabupaten Gunung Kidul pada koordinat -7.836433 LS, 110.672709 BT.
Berikut ini adalah posisi Bendung Wanasadi yang diambil dari Google Earth.

II.1.2 Kondisi Eksisting Bendung


Bendung Wanasadi dibangun pada tahun 1972, yang rencana pemanfaatannya untuk
mengairi baku sawah seluas 80 Ha.
Dari informasi yang diperoleh dari warga masyarakat sekitar bahwa kondisi air dari
bendung saat ini tidak bisa dimanfaatkan untuk irigasi pertanian. Hal ini disebabkan
sebagian besar saluran baik ruas kanan maupun kiri banyak sedimen dan longsoran
tanah yang masuk sehingga menghambat aliran air. Kondisi ini telah berlangsung
beberapa lama dan penyumbatan saluran ini berada mulai dari hulu sampai dengan hilir
saluran.
Kondisi saluran dapat dilihat pada gambar berikut ini.

3
4
II.1.3 Dokumentasi Bendung Wanasadi

5
6
II.2 Sumur Pompa Ngipak

II.2.1 Lokasi
Sumur pompa Ngipak berada di Sudimoro, Kelor, Kecamatan Karangmojo Kabupaten
Gunung Kidul. Lokasi sumur berada di koordinat -7.954092 LS 110.670238 BT dan
berlokasi di pekarangan yang telah dibebaskan.
Posisi lokasi di Google Earth seperti disajikan berikut ini.

II.2.2 Kondisi Sumur Bor Ngipak Saat ini


Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Pemerintah Desa setempat dan masyarakat
sekitar, sumur bor Ngipak dibangun pada tahun 2013. Namun keberadaannya sampai
saat ini belum pernah sekalipun dimanfaatkan. Debit air yang didapatkan dari sumur ini
sebesar 30 liter/detik, sehingga apabila dimanfaatkan dapat untuk mengairi sawah
seluas 25 Ha.
Berdasar potensi debit sumur yang seperti tersebut, warga dan pemerintah desa sangat
berharap adanya realisasi pembangunan jaringan irigasi air tanah.

7
II.2.3 Dokumentasi Sumur Ngipak

8
9
10
11
BAB III. KESIMPULAN AWAL

Berdasarkan hasil orientasi lapangan dan wawancara dengan masyarakat di Bendung


Wanasadi dan Sumur Pompa Ngipak dapat disimpulkan bahwa :
1. Masyarakat di Wanasadi dan Ngipak sangat berharap ada rehabilitasi saluran
Wanasadi dan pembangunan jaringan irigasi pompa Ngipak.
2. Pemanfaatan sumber air di Bendung Wanasadi dan Pompa Ngipak sangat potensial
untuk irigasi sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

12

Anda mungkin juga menyukai