DOSEN PENGAMPU:
TAKBIR, ST., MT.
DISUSUN OLEH :
MUH. RAJAB HAFID
NIM A219009
2022
Bab I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No 1 tahun 2011 tentang perumahan dan permukiman serta
memperhatikan PP No 12 Tahun 2021 , kawasan permukiman merupakan bagian dari lingkungan
hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan. Kawasan permukiman dapat dikelompokan sebagai kawasan yang
direncanakan dan tertata dengan baik, serta kawasan permukiman yang merupakan cikal bakal
tumbuhnya kawasan perkotaan dan terus berkembang mengikuti pertumbuhan penduduk dan
perkembangan kegiatannya Berkenaan dengan kedua jenis tersebut, dalam suatu wilayah atau
kota, perkembangan dari kawasan permukiman sangat rentan terhadap adanya perkembangan yang
tidak terkendali dan menyebabkan munculnya permukiman kumuh, yang seringkali berdampak lebih
lanjut pada meningkatnya kesenjangan masyarakat serta angka kriminalitas, dan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat.
PEMBAHASAN
Meninjau aspek standarisasi nasional Indonesia, Perencanaan Lingkungan Perumahan Menurut SNI
03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan, ada beberapa
kriteria yang harus diperhatikan diantaranya :
1. Lokasi Perumahan
Lokasi perumahan harus sesuai dengan rencana peruntukan lahanyang diatur dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat atau dokumen perencanaan lainnya yang ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.
2. Prasarana Lingkungan Perumahan
Dalam sebuah lingkungan perumahan harus diberikan prasarana untuk memberikan
kemudahan bagi para penghuni. Kenyataannya di berbagai tempat terutama pada lingkungan
perumahan baru menunjukkan banyak keluhan dari para penghuni yang menyangkut tidak
memadainya prasarana lingkungan. Prasarana yang harus disediakan adalah sebagai berikut
(Sastra dan Marlina, 2006):
o Jalan
o Air Minum
o Suatu lingkungan perumahan harus menyediakan sumber air bersih bagi
warganya. Sumber air bersih ini dapat saja disediakan per unit ataupun secara
sentral untuk seluruh area permukiman.
o Air Limbah
o Lingkungan perumahan yang baik harus mempunyai sarana pengolahan air
limbah. Karena fungsinya sebagai kawasan permukiman, sebagian air limbah
merupakan rumah tangga, yang pengelolaannya cukup untuk menyediakan
septictank dan sumur resapan.
o Pembuangan AirHujan
o Untuk pembuangan air hujan dapat disediakan sumur resapan diarea-area terbuka
di dalam kawasan perumahan ataupun berupa selokan yang dikendalikan bersama
untuk seluruh area perumahan. Untuk memenuhi persyaratan kesehatan, saluran
air hujan ini sebaiknya berupa saluran tertutup
o Pembuangan Sampah.
Sarana pembuangan sampah merupakan kelengkapan yang paling penting terkait
dengan persyaratan kesehatan lingkungan. Tempat pembuangan sampah rumah
tangga sebaiknya disediakan pada setiap unit hunian yang selanjutnya diangkut
ketempat pembuangan sementara (TPS).
o JaringanListrik
Sesuai tuntutan kebutuhan saat ini, listrik merupakan sarana penerangan yang
penting.
3. Sarana Lingkungan Perumahan
1. Jumlah Rumah/bangunan
128 Bangunan Eksisting, dan beberapa masih dalam proses pengerjaan.
2. Fasilitas Perumahan
Jalan Paving
Sarana Air Bersih
Jalur Kelistrikan PLN
II. Permasalahan
1. Konversi Kawasan
Berdasarkan RTRW Kota Kendari 2010 – 2030, Kawasan yang dimaksud, termasuk dalam
rencana Kawasan Industri Terbatas.
Genangan air sungai, terjadi karena jalur sungai yang di reklamasi sebagai jalan penghubung antar dua
kompleks di Perumahan Bris Town.
Meski telah dibuat saluran distribusi air genangan sungai, struktur tetap saja tidak mampu bertahan
lama, dikarenakan karakter tanah yang mudah bergerak (tidak solid).
2. Kerusakan sarana dan prasarana akibat ketidak cocokan tipikal karakteristik tanah untuk
struktur bangunan skala kecil.
Meski telah dibangun tanggul penahan tanah, aliran air hujan membawa endapan pasir.
Bab III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Terjadi konversi guna kawasan di daerah jalan boulevard oleh pemerintah daerah;
2. karakteristik tapak dan bangunan pemukiman relative tidak bertahan lama;
3. Pelanggaran Sempadan Sungai;
4. Tidak/belum terdapat sarana dan prasarana public untuk kompleks pemukiman ini.
5. Secara Standar dan pertimbangan aturan, Perumahan Bris Town adalah perumahan yang tidak
layak, secara Tipologi Kawasan, Karakteristik Tapak, adan juga Perancangan Master Plan.