Anda di halaman 1dari 18

FORUM LINTAS RW BINTARA

ANALISIS DOKUMEN

ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN


RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN
APARTEMEN “BINTARA RESIDENCE“
KELURAHAN BINTARA KECAMATAN BEKASI BARAT

2016

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

ANALISIS DOKUMEN
ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN
RENCANA KEGIATAN
PEMBANGUNAN APARTEMEN “ BINTARA RESIDENCE “
DI KELURAHAN BINTARA KECAMATAN BEKASI BARAT
PROPINSI JAWA BARAT
TAHUN 2016

1. Pernyataan kesanggupan dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dan


pemantauan lingkungan hidup oleh Direktur PT. JAKARTA CIPTA UTAMA Developer
yang beralamat kantor “ Sentra Latumenten “ Blok A 10 – 11 Jalan Prof Dr Latumenten
No. 50 Jakarta Barat. Dalam hal ini tidak menyebutkan saudara David susanto, Bsc, Mba
tidak menyebutkan sebagai direktur apa ?
Tanggapan :
Sebaiknya Pernyataan kesanggupan dalam rencana pengelolaan lingkungan hudup (RKL)
dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL). Sebaiknya menyebutkan sebagai
Direktur Teknik dijajaran direksi perusahaan. Hal ini, karena pada lampiran SIUP yang
dikeluarkan oleh Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta
Kota Administrasi Jakarta Barat tertanggal 11 Maret 2014 disebutkan Pemilik dan
Penanggung Jawab Perusahaan tersebut saudara IR. TEDDY BUDIANTO sebagai
Direktur Utama. Sebaiknya dokumen ini ditanda tangani oleh Direktur Utama apabila
dikuasakan pada direksi lain disebutkan sebagai direktur apa ? dan melampirkan surat
kuasa. Dalam dokumen perusahaan tidak ada yang menunjukkan perusahaan bergerak
dibidang Pengembang di bidang perumahan (Developper) tidak ada ada keanggotaan
assosiasi Perusahaan Pengembang misalnya REI (Real Estate Indonesia).

2. Dalam Berita Acara Rapat Komisi Penilai Amdal Kota Bekasi untuk Pembahasan Analisa
Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL – RPL) Rencana Kegiatan Pembangunan
Apartemen Bintara Residence oleh PT. JAKARTA CIPTA UTAMA terdapat Anggota
Komisi yang dihadiri oleh :
a. Anggota Komisi Amdal Kota Bekasi tidak terlampir daftar hadirnya

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [1]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

b. Tim Teknis Komisi Amdal Kota Bekasi tidak terlampir daftar hadirnya
c. Wakil dari Kelurahan Bintara tidak terlampir daftar hadirnya
d. Wakil dari Kecamatan Bekasi Barat tidak terlampir daftar hadirnya
e. Wakil dari Bappeda Kota Bekasi tidak terlampir daftar hadirnya
f. Wakil dari Dinas Tata Kota Bekasi tidak terlampir daftar hadornya
g. Wakil dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bekasi tidak terlampir daftar
hadirnya
h. Wakil dari Dinas Perhubungan Kota Bekasi tidak terlampir daftar hadirnya
i. Wakil dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi tidak terlampir daftar hadirnya
j. Tim Penyusun Andal, RKL – RPL PT. WIDYA CIPTA BUANA tidak terlampir
daftar hadirnya
Tanggapan:
Sebaiknya dilampirkan dalam dokumen Andal, RKL – RPL agar diketahui siapa – siapa
yang hadir apakah sudah benar dilaksanakan.
Apakah dokumen ini sudah dibahas oleh Tim Teknis Amdal Kota Bekasi untuk lebih baik
dan benar sistematika penyusunan dokumen Andal tersebut, yang dilengkapi dengan
Berita Acara yang dibuat oleh Tim Teknis. Tidak terlihat Tim Ahli Konsultan Penyusun
terlibat dalam sosialisasi rencana kegiatan pada masyarakat dilengkapi dengan daftar
hadirnya sebagai legalitasnya.
Kesepakatan yang dicapai dalam pembahasan dokumen Andal, RKL – RPL sebagai
berikut :
 Memperbaiki kata pengantar dan melengkapi penandatanagan kata pengantar
sebaiknya penanggung jawab perusahaan yaitu Direktur Utama.
 Memperjelas deskripsi rencana kegiatan terlihat belum rinci dan jelas
 Mekanisme perolehan lahan yang digunakan disini belum ada uraiannya.
 Sosialisasi rencana kegiatan kepada masyarakat sekitarnya masyarakat yang
terkena dampak yang hadir sangat minim, banyak yang tidak terwakili terlihat dari
daftar hadir belum mencukupi mewakili populasi. Tidak hadirnya pemuka
masyarakat, termasuk aparat daerah baik Lurah dan Camat.
 Kesesuaian lahan dengan pola ruang sesuai RTRW Kota Bekasi terlihat belum
jelas peruntukannya dalam peta.

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [2]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

 Penjelasan secara detail tentang jenis apartemen untuk lapisan masyarakat mana
juga belum ada, Jumlah tipe Unit tidak dijelaskan dengan rinci. Luas satuan tiap
unit hunian tidak jelas dirinci seolah dibuat samar – samar.
 Kegiatan pengerukan atau penggalian lahan dan penimbunan lahan tidak
dijelaskan secara rinci serta pengangkutan material tanah untuk penimbunan lahan
tidak jelas berapa volumenya dan dari mana sumbernya, apakah sumber material
tahah sudah memperoleh ijin galian C dan mempunyai dokumen lingkungan untuk
hal tersebut belum dijelaskan.
 Penyediaan air bersih melalui PDAM untuk kebutuhan Apartemen belum jelas
apakah terpenuhi atau tidak terpenuhi. Dengan memperhatikan antara kapasitas
PDAM dengan kebutuhan masyarakat sekitar yang membutuhkan ditambah
kebutuhan penghuni Apartemen dengan assumsi yang realistis. Perlu
diperhitungkan juga apabila musim kemarau supply air tidak cukup untuk
Apartemen apa yang akan dilakukan Apartemen.
 Pembuatan kolam retensi, biopori dan saluran drainase belum dihitung dengan
baik dan benar. Belum lagi mengingat tempat dan dimensi kurang memadai.
 Pembuatan lay bay belum detail, sarana ruang parkir belum cukup, jalan akses
keluar masuk Apartemen menggunakan Jalan Igusti Ngurah Rai belum dihitung
pada kondisi normal berapa LHR berdasarkan data primer, LHR jalan pada saat
peak hour berdasarkan data primer belum dilakukan ditambah beban yang
ditimbulkan apabila Apartemen terbangun dengan asumsi yang logis dan realistis,
apakah jalan Igusti Ngurah Rai masih mampu menerimanya harus dibuktikan
dengan baik dan benar.
 Penyediaan tenaga listrik dari PLN harus dihitung dengan baik dan benar dengan
mempperhitungkan kapasitas PLN di Bekasi ditambah dengan kebutuhan
Apartemen tidak hanya untuk hunian tapi juga untuk Areal Komersial yang
membutuhkan lebih banyak tenaga listrik. Selain itu perlu memperhitungkan
apabila terjadi pemadaman listrik dari PLN apakah tersedia Generator yang
memadai untuk pemukiman dan areal komersial.
 Kegiatan pemeliharaan bangunan dan fasilitas pendukung harus dihitung jumlah
tenaga kerja dan keterampilannya.
 Pembuatan jalur evakuasi dan titik kumpul belum terencana dengan
komperhensip, melalui tangga darurat dan jalur seluncur yang cepat dan aman.

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [3]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

 Meninjau dan melengkapi Rona Lingkungan Awal belum lengkap. Komponen


lingkungan terkena dampak belum logis dan jelas dasarnya. Wilayah yang terkena
dampak belum ada logikanya. Sebaran dampak belum logis karena belum
memperhatikan karakter komponen lingkungan. Data rona lingkungan belum yang
terbaru masih menggunakan data yang lama.
 Dampak penting potensial belum ada logikanya selain itu belum memasukkan
komentar masyarakat yang logis dan analisa yang wajar.
 Prakiraan dampak penting berdasarkan 7 (tujuh) kriteria dampak penting
justifikasinya tidak ada.
 Pendalaman gangguan lalulintas seperti kemacetan tidak berdasarkan data primer
antara lain traffic counting (jumlah kendaraan yang lewat tiap jam) selama sehari
dan selama seminggu serta penambahan beban lalulintas pada saat Konstruksi dan
Pasca Konstruksi.
 Pendalaman air larian (run off), peningkatan genangan air di jalan dan lokasi
sekitar yang terkena dampak harus berdasarkan curah hujan yang ada dengan
priode 50 tahunan. Mengingat lokasi merupakan daerah genangan air, tempat
pembuangan air hujan.
 Pendalaman keresahan masyarakat terkait keceerahan sinar matahari karena
berbatasan langsung dengan pemukiman dengan ketinggian rendah dibanding
ketinggian Apartemen. Yang berdampak pada kesehatan masyarakat yang terkena
dampak yang dapat menimbulkan penyakit paru – paru dll. Yang dapat
menimbulkan kemarahan Massa akibat berdirinya Apartemen.
 Melakukan sosialisasi dengan instansi terkait dan masyarakat setempat belum
dilakukan dengan baik dan benar.

3. Bab I Pendahuluan dalam dokumen Andal tersebut pembangunan Apartemen “Bintara


Residence“ untuk memenuhi permintaan akan kebutuhan pemukiman bagi golongan
ekonomi menengah. Hal ini seiringan dengan kebijakan pemerintah saat ini. Sesuai latar
belakangnya. Pembangunan pada lahan seluas 15.220 m2 dengan luas bangunan seluas
97.725 m2. Ijin prinsip dari Bappeda kota Bekasi No. 640/2056-Bappeda /IV/2004
tanggal 18 Juni 2014 dan ijin lokasi dari Walikota Bekasi No. 503/ Kep.359-
Tnh/VIII/2014 tanggal 15 Agustus 2014.

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [4]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

Dasar penyusunan dokumen Andal RKL RPL adalah Undang undang No. 32 tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan
Pemerintah no. 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan, Peraturan Menteri
Lingkungan No. 05 tahun 2012 tentang Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang
Wajib memiliki AMDAL. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2013
tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup.
Rencana kegiatan yang berlokasi dalam satu Kabupaten / Kota maka kewenangan
penilaian dokumen Andal berada pada Komisi Penilai Amdal Kabuapten / Kota. Dalam
hal ini adalah Walikota Bekasi.

Pemrakarsa Kegiatan : PT. JAKARTA CIPTA UTAMA


Alamat Kantor : Rumah Kantor (Rukan) Sentra Latumenten Blok A no. 10 –
11
Jl Latumenten No. 50 Jakarta Barat.
Telepon : 021 – 5605715, 5605815
Penanggung Jawab : David Sutanto, Bsc, MBA
Jabatan : Direktur Teknik
Ijin Usaha : SIUP 03982 – 03/PM/1.824.271

Pelaksana dan Penyusun Studi AMDAL


Perusahaan Konsultan : PT. WIDYA CIPTA BUANA
Alamat Kantor : Komplek Perkantoran Metro Jl Venus Barat Kav15
Margahayu Raya, Sukarno Hatta Bekasi
Telepon : 022- 7568445, 7509159, 750 9172
Ijin Usaha : ........................
No. Registrasi Kompetensi : 0002/LPJ/AMDAL=1/LRK/KLH
Penanggung Jawab : Iwan Setiawan
Jabatan : Direktur Utama

TIM PENYUSUN
Ketua Tim : Drs Azis Rahman
Wakil Ketua : Joko Edi Santoso, SE
Ahli Kimia Fisik
Teknik Lingkungan dan Kualitas Air : Arie Fitria Indrayana, ST

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [5]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

Ahli Kualitas Udara & Kebisingan : Drs Iwan Setiawan


Ahli Hayati (Biologi) : Dadan Ramdan S.Si
Ahli Sosekbud : Joko Edi Santoso, SE
Ahli Geologi : Ir. Jajin Prapto Raharjo
Ahli Planologi dan Transportasi : Ana Karina, ST
Ahli Kesehatan Masyarakat : Indri Apriliani, SKM

Lokasi rencana kegiatan : Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Propinsi Jawa
Barat
Lokasi pada koordinat : Longitude 106o 57’ 28,3” BT Latitude 06o 13’ 13” LS

Batas Proyek
Sebelah Utara : Jalan Igusti Ngurah Rai
Sebelah Selatan : Bintara Pertokoan
Sebelah Barat : Perdagangan dan Jasa
Sebelah Timur : Gerbang masuk Komplek Bintara dan PT. Indo Grosir

Tipologi Lingkungan
 Lokasi rencana kegiatan berbatasan langsung dengan Kompleks Perumahan Griya
Bintara Indah di bagian Selatan. Sebelah Barat merupakan Pertokoan. Sebelah
Utara oleh jalan Igusti Ngurah Rai
 Lokasi proyek dibatasi oleh saluran air drainase di sebelah Utara, Barat dan Timur
 Lokasi proyek dibatasi pagar setinggi 2 meter
 Lalulintas di Jalan Igusti Ngurah Rai sudah macet pada jam sibuk pagi dan sore
hari
 Radius 25 meter terdapat rel perlintasan kereta Api

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bekasi berdasarkan Perda No. 18 Tahun 2011
peruntukan lokasi proyek merupakan perumahan kepadatan tinggi,
perdagangan dan jasa.

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [6]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

Tanggapan:
 Latar belakang tidak menyebutkan rencana kegiatan diwajibkan menyusun AMDAL
oleh Instansi mana dan sebutkan besaran yang menyebtkan wajib membuat dokumen
AMDAL hal ini yang menjadi dasar perlunya dibuat dokumen AMDAL.
 Identitas Pemrakarsa selayaknya adalah Direktur Utama kecuali ada kuasa dari
Direktur Utama dan lampirkan Struktur Organisasi Kantor.
 Pemrakarsa tidak melampirkan TDP
 Konsultan Penyusun AMDAL tidak menampilkan Ijin Usaha yang dimiliki walaupun
menampilkan Registrasi kompetensi INTAKINDO.
 Penyusunan Tim Penyusun AMDAL tidak tersusun sistematis
 Anggota Tim berdasarkan penyusun Komponen Lingkungan Hidup terdiri : Tim
Kimia Fisik, Tim Hayati , Tim Sosekbud
 Susunan Tim tidak memiliki Ahli Tanah padahal ini penting terkait lapisan tanah yang
akan dibangun.
 CV Ketua Tim, sertifikat AMDAL A tertulis 1992 seharusnya 1991 dan AMDAL B
tertulis 1991 seharusnya 1992 tahun tidak sesuai, KTPA tertulis 2009 foto copynya
2012
 CV Tim Sosekbud tidak melampirkan Sertifikat 000670/SKPA/LSK-
INTAKINDO/VIII/2012 Agustus 2012
 CV Tim Kualitas Udara dan Kebisingan tidak melampirkan sertifikat Kursus
AMDAL DASAR
 CV Tim Geologi tidak memiliki sertifikat AMDAL sama sekali, belum layak
menjadi anggota Tim AMDAL
 CV Tim Planologi dan Transpoortasi tidak sesuai nama dan ijasahnya. Digantikan
oleh Andi Setiawan berlarlatar belakang pendidikan Teknik Sipil, ijasah belum
dilegalisir dari Kopertis karena Perguruan Tinggi Swasta tidak ada spesialisasi
Planologi dan Transportasi belum memiliki Sertifikat AMDAL. Belum layak
jadi anggota Tim AMDAL.
 CV tim Kesehatan Masyarakat belum memiliki sertifikat AMDAL sehingga belum
layak menjadi anggota Tim.
 Penyajian lokasi rencana kegiatan seharusnya memiliki titik koordinat sesuai dengan
bentuk sudut lahan yang dikuasai bukan satu titik.

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [7]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

 Dalam tipologi lingkungan sudah disebutkan terjadinya kemacetan pada jam jam
sibuk terutama pagi dan sore hari, mustinya sudah pasti menjadi dampak penting.
Apalagi rencana kegiatan sudah masuk wajib AMDAL dan ANDAL lalulintas
sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No. 75 Tahun 21015 tentang
Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalulintas pada Lampiran I yang
menyatakan Apartemen dengan 50 Unit sudah wajib Andal Lalin selayaknya
dikaji bersamaan AMDAL agar komprehensif.
 Dalam RTRW Kota Bekasi sudah disebutkan perumahan padat mustinya
memperhatikan koefisien – koefisien tata ruang yang ada. Sampai kepadatan
pemukiman seberapa besar (jumlah jiwa / km2) ini terkait ketinggian bangunan dan
beban jalan yang akan diterima Jalan Igusti Ngurah Rai yang sudah macet
ditambah dampak pencahayaan sinar matahari yang ada persis dibelakang
lokasi Apartemen hal ini untuk menghindari kemarahan masyarakat. Hal ini
penting tujuannya memperhatikan daya dukung lingkungan.
Tabel 1. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Bagian Wilayah Pusat Kota

Sumber: Dinas Tata Kota Bekasi, 2013


Tabel 2. Analisis Hitungan KDB dan KLB
Hitungan: Aktual Perijinan
2
Luas Lahan = 15.220 m
KDB maksimum = 40%
KDB terhitung = 40% (15.220) = 6.088 m2 KDB = 165 (27,5) = 4.537,5 m2 Masih diijinkan
KLB maksimum = 12
KLB terhitung = 12 (15.220) = 182.640 m2 KLB = 97.725 m2 Masih diijinkan
Jumlah Lantai = KLB/KDB = 30 Lantai Jumlah lantai 26 Masih diijinkan

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [8]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

 Pada rencana kegiatan terdapat 43 unit Ruko (Rumah dan Toko) berlantai 3 (tiga) hal
ini akan menambah bangkitan dan tarikan lalulintas yang akan terjadi yang
akan jadi beban Jalan Igusti Ngurah Rai. Yang akan berdatangan dari berbagai
penjuru daerah.
 Fasilitas parkir yang tidak memadai akan menambah kemarahan penduduk
sekitar apabila kendaraan sampai menggunakan badan jalan Igusti Ngurah Rai. Jalan
yang sudah macet akan bertambah macet yang menunjukkan daya dukung lingkungan
tidak mampu. Asumsi yang digunakan 5 unit hanya akan butuh sebuah lapangan
parkir kendaraan perhari itu salah, apalagi untuk penduduk ekonomi menengah. Yang
layak adalah 1 unit sama dengan 1 unit kendaraan satuan mobil penumpang (smp).
Unit SRP Rasio Resiko
Tower A : 748 unit Parkir Mobil : 512 SRP 1:5  Dampak Sosial internal pengguna
Tower B : 920 unit Apartemen, yang bisa berdampak
Tower C : 882 unit eksternal
Total : 2550 unit  Dampak Eksternal kekurangan
lahan parkir menyebabkan
terjadinya hambatan samping yang
bisa berakibat semakin macet
jalanan dan mengganggu
keamanan lingkungan, salah
satunya muncul Tukang Parkir
Liar, atau ormas yang menguasai
lahan.
Ruko : 43 unit Parkir Mobil : 90 SRP 2:1 Belum terhitung area bongkar muat
barang. Sehingga dapat mengganggu
aliran kendaraan di area parkir, dan
berdampak antrean kendaraan diluar
area apartemen dan ruko.

 Asumsi kebutuhan air yang dibutuhkan pada Apartemen perlu ditinjau lagi.
Terutama satu keluarga Indonesia tidak hanya Bapak, Ibu dan Anak 2 orang (4 orang)
bisa lebih apalagi pembantu, jadi 1 unit disi 3 orang asumsinya salah. Asumsi untuk 1
ruko berisi 2 orang itu salah tidak memperhitungkan pengunjung pada tokonya
apalagi kalau berdagang makanan, maka pengunjungnya sangat banyak, seiring
dengan kebutuhan air semakin banyak. Ini perlu diperhatikan jangan sampai
menimbulkan kecemburuan pelayanan air. Yang mengakibatkan kebutuhan air

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [9]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

perumahan yang ada disekitarnya menjadi berkurang. Yang akan menimbulkan


amarah masyarakat.
 Agar memperhatikan limbah padat yang dihasilkan Ruko sebanyak 43 Unit dan
pemukiman 2.550 Unit pemukiman. Agar dihitung dengan hati – hati sekali
kemampuan Dinas Kebersihan dengan armadanya, apalagi sampah domestik tidak
terangkut dalam satu hari saja akan menimbulkan bau kemana – mana. Yang juga
berpotensi menimbulkan kemarahan masyarakat disekitarnya.
 Perlu memperhitungkan kebutuhan tenaga listrik dari masing – masing Unit
pemukiman sebanyak 2.550 Unit dan Ruko sebanyak 43 Unit yang operasional
kemungkinan 24 jam. Kapasitas terpasang PLN sebesar 2.250.000 KVA perlu
ditinjau lagi yang diggunakan masyarakat sekitar berapa banyak, mengingat tidak
hanya untuk Apartemen Bintara Residen saja. Kapasitas
Genset 500.000 KVA berapa unit. Mengingat tenaga listrik tidak hanya untuk
pemukiman 2550 unit dn 43 unit ruko, tapi juga untuk fasilitas lain. Apabila supplay
listrik dari PLN terputus Genset harus mampu untuk memenuhi kebutuhan listrik Lift,
eskalator dan AC setiap Unit baik ruko dan pemukiman. Hal ini penting jangan
sampai mati lampu kemanan terganggu dengan masuknya pencuri dan rampok.
 Rencana kegiatan pada tahap konstruksi tidak rinci, walaupun tenaga ahli yang
digunakan ada yang berlatar belakang Teknik Sipil. Pada tahap konstruksi tidak
menampilkan berapa banyak kebutuhan volume material baik batu krikil atau split,
batu bata atau batako, semen, pasir dan air. Yang terlupakan ahli kebutuhan pondasi
apakah tiang pancang atau tiang Bor atau tiang lainnya. Yang harus diperhatikan juga
sumber material diambil dari mana terutama batu dan pasir harus yang mempunyai
konsesi galian C yang sudah memiliki ijin dokumen lingkungan.
 Rencana kegiatan pembangunan Apartemen harus sudah mempunyai Jadwal Rencana
Kegiatan Pembangunan yang pasti. Jadwalnya harus rinci.
 Batas – batas proyek, batas – batas Administrasi Pemerintahan Daerah, batas –
batas ekologis, batas – batas sosial dan batas – batas wilayah studi harus
berdasarkan formula yang benar dan sebaran dampak dari masing – masing
komponen lingkungan hidup. Dalam studi ini tidak terlihat argumentasinya
sesuai kaidah AMDAL pada layaknya.

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [10]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

4. Dalam Bab II Rona Lingkungan Awal dalam Dokumen Andal


Komponen Fisik Kimia terdapat parameter data Iklim untuk priode 2010 – 2014 dari
Stasiun BMKG Halim Perdana Kusumah, Curah hujan periode 2010 – 2014, kelembaban
udara, Temperatur Udara, Kecepatan Udara, Kualitas Fisik – Kimia Udara, Kebisingan,
Geologi, Profil lapisan Tanah, Muka Air Tanah, Hidrologi, Sistem Akuiver, Kualitas Air
Permukaan, Kualitas Air Tanah, Lalulintas, Tata Ruang.
Komponen Hayati terdapat Flora darat lokal, Fauna darat lokal, Biota Air Permukaan
terdiri dari Fitoplankton, Zooplankton, Bentos.
Komponen Sosekbud terdapat Demografi Penduduk yang terdiri Jumlah Penduduk dan
Luas Wilayah atau Luas Lahan, Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Jumlah
Rumah Tangga, Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompok Umur. Sosial Ekonomi terdiri
Pendapatan Daerah, Matapencaharian Penduduk. Sosial Budaya terdiri Sejarah Kota
Bekasi, Sistem Kebudayaan Masyarakat, Sistem Kebudayaan Masyarakat. Kondisi Sosial
Budaya Sistem Kepercayaan, Struktur Sosial, Kearifan Lokal, Kelembagaan Masyarakat,
Nilai – nilai Budaya Masyarakat Betawi. Kesehatan Masyarakat, Jumlah Tenaga
Kesehatan, Jumlah Fasilitas Kesehatan, Angka Kematian Angka Kesakitan, Penyakit
Menular. Status Gizi Masyarakat yang terdiri a. Bayi lahir dengan Berat Badan Kurang b.
Status Gizi Bayi. Keadaan Lingkungan, Sarana Kesehatan
Tanggapan:
Komponen Kimia Fisik tidak terdapat data Angin padahal diperlukan untuk menentukan
sebaran dampak akibat menurunnya Kualitas Udara dan Kebisingan. Komponen
Lingkungan selayaknya berbasis data tahun 2015. Diperlukan data Jumlah Penduduk
dalam Analisa Perkiraan Dampak Penting. Sebaran Dampak Lingkungan dari Kualitas
Air antara lain berupa kecepatan air larian untuk mengukur debit banjir atau genangan air.
Data arus saluran drainase pada musim hujan.
Komponen Hayati tidak terdapat kecepatan arus air permukaan untuk memprediksi
keaneka ragaman biota air permukaan.
Komponen Sosekbud tidak terdapat data primer tentang jumlah kendaraan yang
melintasi jalan tiap jamnya untuk memprediksi gangguan lalulintas di jalan Igusti Ngurah
Rai (INR). Tidak terdapat data arus lalulintas dan kecepatan kendaraan yang aktual untuk
mengukur sebaran dampak pada parameter kemacetan lalulintas akibat adanya rencana
kegiatan pembangunan dan operasional Apartemen. Ini memperlihatkan tidak adanya
Ahli Transportasi yang kompeten walaupun terdapat Ahli yang berlatar belakang
Teknik Sipil tapi bukan spesialis Transportasi. Tidak terdapat data debit dan

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [11]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

kecepatan arus untuk menentukan sebaran dampak penyakit menular yang melalui media
air permukaan. Diperlukan data penduduk berdasarkan usia untuk memprediksi angakatan
kerja. Tidak terdapat data penduduk berdasarkan pekerjaan dan lapangan usaha untuk
memprediksi dampak Peluang berusaha. Tidak terdapatnya data lapisan sosial masyarakat
untuk memprediksi dampak Keresahan Masyarakat ini menunjuk tidak terdapatnya
Ahli Sosiolog dalam Tim Ahli.

5. Dalam Bab III Prakiraan Dampak Penting berdasarkan 7 kriteria dampak penting antara
lain :
a. Jumlah penduduk yang akan terkena dampak
b. Sebaran Dampak
c. Luasnya wilayah yang terkena dampak
d. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
e. Komponen lingkungan lain yang terkena dampak
f. Sifat berbalik atau tidak berbaliknya dampak
g. Komulatip dampak dengan komponen lingkungan lainnya
Tanggapan:
 Jumlah penduduk yang terkena dampak tidak berdasarkan data terbaru pada Rona
Lingkungan Awal
 Sebaran dampak tidak berdasarkan media yang membawanya
 Luas wilayah terkena dampak tidak berdasarkan media yang membawanya
 Intensitas dan lamanya dampak tidak berdasarkan jangka waktu rencana kegiatan
yang rinci
 Komponen lingkungan lain yang terkena dampak tidak memperhitungkan turunan
dampak
 Sifat berbalik atau tidak berbaliknya dampak tidak memperhatikan karakteristik
dampak
 Komulatip atau tidak komulatip dampak tidak melihat berkelanjutan atau tidak
Sehingga Prakiraan Dampak Penting analisa tidak ada logisnya. Penyusun AMDAL
tidak terlihat kompetensinya.

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [12]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

6. Bab IV Evaluasi Dampak Penting berdasarkan Daya dukung lingkungan (DDL) dan Baku
Mutu Lingkungan (BML). Dampak Lingkungan mana yang perlu di kelola dan Dampak
Lingkungan mana yang perlu di Pantau. Sehingga akan menghasilkan RKL dan RPL.
Tanggapan:
Evaluasi Dampak Lingkungan tidak memperhatikan kemampuan lingkungan berupa Daya
Dukung Lingkungan yang ada dilokasi disekitar Rencana Kegiatan. Tidak memperhatikan
Baku Mutu Lingkungan yang masing – masing di keluarkan Pemerintah Daerah. Hal ini
meragukan kompetensi Penyusun Amdal.

7. Dokumen RKL dan RPL terdapat unsur sebagai berikut :


Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
 Dampak Lingkungan yang dikelola
 Sumber Dampak Indikator Keberhasilan Pengelolaan
 Bentuk Pendekatan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Priode Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Institusi Pengelola Lingkungan Hidup yang terdiri Pelaksana, Pengawas dan
Penerima Laporan.
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
 Dampak Lingkungan Hidup yang dipantau
 Parameter yang dipantau
 Sumber Dampak
 Metode Pemantauan dan Lokasi Pemantauan
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Waktu dan Frekuensi Pemantauan
 Institusi Pemantauan Lingkungan terdiri dari Pelaksana, Pelaksana dan Penerima
Laporan
Tanggapan:
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Dampak Persepsi dan Keresahan Masyarakat pada tahap Pra Konstruksi dari
survey lapangan dan penentuan lahan terlihat mengada – ada. Terdapat insitusi
pengawasan Dinas Perhubungan Kota Bekasi tidak ada relevansinya
seharusnya Muspida dan Pemuka Masyarakat.

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [13]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

 Dampak penurunan kualitas Air akibat peningkatan TSS pada Tahap


Konstruksi pada instansi pengawas perlu ditambahkan Dinas Kebersihan Kota
Bekasi.
 Pada Priode Pengelolaan Lingkungan Hidup tidak ada jangka waktu yang
disebutkan.
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
 Priode dan waktu pemantauan tidak disebutkan secara nyata
 Jenis dampak akibat meningkatnya air larian (run off) pada tahap Konstruksi
lokasi pemantauan harusnya pada daerah yang lebih rendah dari lokasi rencana
kegiatan dan daerah hilir dari aliran drainase.
 Penurunan kualitas meningkatnya TSS lokasi pemantauan hanya pada bagian
hilir aliran drainase dan Badan Air. Waktu pemantauan pada musim hujan
dengan Priode Pemantauan setiap hari selama musim hujan.
 Jenis Dampak timbulnya bangkitan transportasi pada masa konstruksi dengan
sumber dampak mobilisasi alat dan bahan material dengan priode pemantuan
hanya sekali selama masa Konstruksi seharusnya tiap hari selama masa
Konstruksi untuk menghindari Kemarahan Masyarakat.
 Jenis dampak keresahan masyarakat akibat kegiatan tahap konstruksi Waktu
dan Priode Pemantauan sebaiknya tiap minggu sebelum masyarakat merusak
fasilitas yang dibangun. Pengawas Muspika Kecamatan.
 Jenis dampak Gangguan Kesehatan pada tahap Konstruksi Waktu dan Priode
Pemantauan sebaiknya setiap bulan selama Masa Konstruksi.
 Jenis dampak Penurunan Kualitas udara akibat debu dan unsur kimia pada
Tahap Operasi sebaiknya Waktu dan Priode adalah tiap bulan selama masa
Operasi. Perlu ditambahkan instansi pengawas Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
 Jenis Dampak Gangguan Kesehatan pada tahap Operasi waktu dan Priode
Pemantauan sebaiknya setiap bulan selama masa Operasi.

Demikian disampaikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan kepada BPLHD Kota
Bekasi dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [14]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

Kritik dan Saran:


1. Perlunya dilakukan evaluasi terhadap BPLHD yang akan melakukan pembahasan
Dokumen Lingkungan berupa Amdal dengan perangkat kelengkapannya.
2. Apakah Kompetensi sudah layak diberikan Tim Penyusun yang tidak menguasai
sistematika penyusunan AMDAL
3. Apakah layak Anggota Tim Penyusun yang tidak mempunyai sertifikasi Dasar dan
Penyusun AMDAL melakukan kajian. Ini sebagai masukan Bagi Kemen LHK

Jakarta, 28 Oktober 2016


Analis dokumen ANDAL dan RKL RPL

Abdullah Wahid.

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [15]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

Lampiran:

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [16]


Analisis Dokumen Amdal Tim Teknis Antar RW

Tanggapan atas Dokumen Amdal PT. Jakarta Cipta Utama [17]

Anda mungkin juga menyukai