NOMOR : B/ /K.WAS/III/LOG.4.14.1./2022/RESKUBURAYA
1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
UNTUK PENGADAAN JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI
Nomor : B/ /K.WAS/III/LOG.4.14.1./2022/Reskuburaya
Pagu Anggaran : Rp. 146.066.000,- (Seratus Empat Puluh Enam Juta Enam Puluh Enam
Ribu Rupiah).
2
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Untuk
1. Pendahuluan
a. Umum
1) Kabupaten Kubu Raya sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki potensi strategis baik
dari sumber daya alam yang dimiliki maupun letak geografinya serta kemampuan
Pemerintahannya dalam mengelola potensi daerah, sehingga kemajuan pembangunan di
daerah saat ini sudah mulai dapat dirasakan oleh segenap penduduk daerah setempat
pemerataannya baik dalam pembangunan infrastruktur/sarana dan prasarana, keamanan,
ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, budaya dan olah raga.Kondisi infrastruktur di
Kabupaten Kubu Raya saat ini masih sangat minim, sehingga dibutuhkan peningkatan
prasarana termasuk infrastruktur rumah Dinas. Dalam penyediaan infrastruktur tersebut
diperlukan manajemen dimana setiap bangunan Pemerintah harus dikelola secara optimal,
direncanakan secara seksama, sehingga mampu memenuhi secara maksimal akan fungsi
bangunan, efisien dalam pembiayaan serta dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan martabat lingkungannya sehingga menjadi perhatian Polres Kubu Raya
dalam memfasilitasi untuk Pembangunan Rumah Dinas Type 38/32 KK Polres Kubu Raya
Tahun Anggaran 2022 yang memadai sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya.
2) Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Kepolisian Negara Republik Indonesia
telah mengalokasikan dana melalui Surat Berharga Sariah Negara (SBSN) pada Satuan
Kerja Polres Kubu Raya Tahun Anggaran 2022 untuk Paket Pengadaan Jasa Konsultansi
Konstruksi Konsultan Pengawas Pembangunan Rumah Dinas Type 38/32 KK dan Fasum
3
Polres Kubu Raya T.A. 2022 ( Sumber Dana SBSN ) yang akan menjadi acuan dasar
dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan sesuai perencananan.
3) Pembangunan Rumah/Gedung Negara yang dilaksanakan oleh satuan kerja pada
kementerian/ lembaga maupun pemerintah daerah dilakukan melalui serangkaian proses
dimulai dari tahap persiapan diantaranya adalah penganggaran dan pengadaan
barang/jasa.
4) Dalam proses pengadaan barang/ jasa tugas yang terkait dengan pelaksanaan pengadaan
dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Pembangunan bangunan
Rumah/Gedung Negara merupakan bagian pekerjaan kontruksi yang memerlukan
kompetensi yang spesifik. Sedangkan penunjukan PPK tidak secara spesifik
memperhatikan aspek kompetensi teknis yang terkait dengan spesifikasi barang/ jasa yang
akan diadakan. Apabila terdapat pekerjaan pembangunan Rumah/Gedung Negara pada
satuan kerja yang bersangkutan, tentu menjadi tugas baru dengan beban kerja diluar
kompetensi PPK.
5) PPK dalam melaksanakan tanggung jawab yang telah didelegasikan oleh KPA guna
menyelenggarakan pembangunan perlu menunjuk dan berkontrak dengan penyedia jasa
konsultansi di antaranya adalah konsultan pengawas. Penyedia jasa konsultansi
pengawasan ini perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga dapat mewujudkan
pola pengawasan preventive yaitu meminimalkan kesalahan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi di lapangan yang dapat mengakibatkan pembongkaran dan pengulangan
pekerjaan yang tidak perlu karena kesalahan gambar ataupun mutu pekerjaan yang tidak
memenuhi ketentuan.
b. Latar Belakang.
1) Kabupaten Kubu Raya sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki potensi strategis baik
dari sumber daya alam yang dimiliki maupun letak geografinya serta kemampuan
Pemerintahannya dalam mengelola potensi daerah, sehingga kemajuan pembangunan di
daerah saat ini sudah mulai dapat dirasakan oleh segenap penduduk daerah setempat
pemerataannya baik dalam pembangunan infrastruktur/sarana dan prasarana, keamanan,
ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, budaya dan olah raga.Kondisi infrastruktur di
Kabupaten Kubu Raya saat ini masih sangat minim, sehingga dibutuhkan peningkatan
prasarana termasuk infrastruktur rumah Dinas. Dalam penyediaan infrastruktur tersebut
diperlukan manajemen dimana setiap bangunan Pemerintah harus dikelola secara optimal,
direncanakan secara seksama, sehingga mampu memenuhi secara maksimal akan fungsi
bangunan, efisien dalam pembiayaan serta dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan martabat lingkungannya sehingga menjadi perhatian Polres Kubu Raya
dalam memfasilitasi untuk Pembangunan Rumah Dinas Type 38/32 KK Polres Kubu Raya
Tahun Anggaran 2022 yang memadai sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya.
2) Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Polres Kubu Raya DIPA Nomor : SP
DIPA- 060.01.2.651380/2022 tanggal 17 November 2021, terdapat anggaran
Pembangunan Rumah Dinas Type 38/32 KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A. 2022
dengan sumber biaya melalui Surat Berharga Sariah Negara (SBSN)
3) Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi
Konsultan Konsultan Pengawas Pembangunan Rumah Dinas Type 38/32 KK Dan Fasum
4
Polres Kubu Raya T.A. 2022 dengan sumber biaya melalui Surat Berharga Sariah Negara
(SBSN)
3. Sasaran
Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan ini adalah tercapainya hasil pekerjaan sesuai dengan
Spesifikasi Teknis yang telah ditetapkan, sehingga Pembangunan Konstruksi Rumah Dinas Type 38/32
KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A. 2022 dengan sumber biaya melalui Surat Berharga Sariah
Negara (SBSN) dan tapat waktu serta sesuai dengan desain yang direncanakan. Disamping itu,
sebagian tugas PPK khususnya dalam hal menyangkut masalah penjaminan mutu pekerjaan,
administrasi teknis, progress keluaran pekerjaan dan pengendalian pekerjaan di lapangan dapat
dilimpahkan kepada Penyedia Jasa Konsultansi ini.
4. Lokasi Pekerjaan
5
Lokasi Pembangunan Konstruksi Rumah Dinas Type 38/32 KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A.
2022 dengan sumber biaya melalui Surat Berharga Sariah Negara (SBSN) bertempat di Lahan Mako
Polres Jalan Mayor Alianyang Desa Durian Kec. Sui. Ambawang Kab. Kubu Raya Kalimantan Barat.
5. Sumber Pendanaan
a. Biaya Pengawasan.
1) Untuk Pagu pengadaan jasa konsultansi Pengawasan Mako Polres Jalan Mayor Alianyang
Desa Durian Kec. Sui. Ambawang Kab. Kubu Raya.dengan nilai Rp. 146.066.000,-
(Seratus Empat Puluh Enam Juta Enam Puluh Enam Ribu Rupiah) untuk 1 (satu) Paket.
2) Biaya pekerjaan konsultan Pengawasan dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai
peraturan yang berlaku, yang meliputi:
A. Biaya Langsung Peronil:
A.1. Tenaga Ahli Nasional
A.2. Tenaga Pendukung
B. Biaya Langsung Non Personil :
B.1. Biaya Kantor dan peralatan
B.2. Biaya Pelaporan
B.3. Biaya Penerapan SMKK
C. Pajak-pajak yang berlaku.
3) Pembayaran biaya konsultan pengawasan dilakukan sebagai berikut:
a) Pengawasan tahap pelaksanaan konstruksi fisik sampai dengan serah terima pertama
(Provisional Hand Over) pekerjaan konstruksi paling banyak sebesar 95 % (sembilan
puluh lima per seratus) dari nilai kontrak;
b) Pengawasan konstruksi tahap pemeliharaan sampai dengan serah terima akhir (Final
Hand Over) pekerjaan konstruksi sebesar 5 % (Lima per seratus) dari nilai kontrak;
c) Pembayaran tersebut dilakukan dengan ketentuan:
c.1) Pembayaran biaya personel dilakukan dengan remunerasi sesuai dengan daftar
kuantitas dan harga berdasarkan volume penugasan aktual dan ketentuan
dalam kontrak; dan
c.2) Pembayaran biaya non personel dilakukan sesuai dengan daftar kuantitas dan
harga berdasarkan pelaksanaan aktual dan ketentuan dalam kontrak.
b. Sumber Dana.
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Polres Kubu Raya DIPA Nomor: NOMOR : SP DIPA-
060.01.2.651380/2022 tanggal 17 November 2021 (SBSN)
6
6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen
a. Pengguna Jasa adalah : KEPOLISIAN RESOR KUBU RAYA
b. Nama PPK : JERROLD H.Y. KUMONTOY, S.I.K., M.SI.
c. Pangkat/NRP : AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 79021181
d. Jabatan : Kepala Kepolisian Resor Kubu Raya Selaku Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) Bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK)
e. Alamat : Jalan Arteri Supadio Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya,
Kalimantan Barat.
Data Penunjang
7. Data Dasar
7
Konsultan pengawas mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan PPK untuk mendapatkan informasi
tentang data-data yang diperlukan sehubungan dengan Pembangunan Konstruksi Rumah Dinas Type
38/32 KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A. 2022 dengan sumber biaya melalui Surat Berharga Sariah
Negara (SBSN) sebelum melaksanakan pekerjaan, data tersebut antara lain:
a. Gambar rencana (shop drawing) perencanaan teknis;
b. Persyaratan umum, persyaratan administratif, persyaratan teknis termasuk spesifikasi teknis;
c. Rencana anggaran biaya termasuk daftar volume pekerjaan (bill of quantity);
d. Bar Chart dan S-Curve dari pekerjaan yang dibuat oleh kontraktor konstruksi.
8. Standar Teknis
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan pengawas seperti yang dimaksud pada KAK harus
memperhatikan persyaratan – persyaratan sebagai berikut :
a. Persyaratan Umum Pekerjaan.
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai
dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima oleh PPK. Kriteria yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan pengawasan adalah:
1) Objektif dan menghasilkan fakta tentang pelaksanaan pekerjaan;
2) Pengawasan berpedoman pada kebijaksanaan yang berlaku;
3) Preventif, mencegah sedini mungkin terjadinya kesalahan-kesalahan;
4) Efisien, bukan menghambat pekerjaan.
b. Persyaratan Objektif.
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan yang objektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang
menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar
pengawasan yang berlaku.
c. Persyaratan Fungsional.
Pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan
Pengawas yang secara fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja.
d. Persyaratan Prosedural.
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
e. Persyaratan Teknis Lainnya.
f. Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; dan
2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018,
tanggal 14 September 2018, tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
8
3) Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No.Pol : Skep/589/VIII/2005
tentang Prototipe Bangunan-Bangunan Polri;
9. Studi-Studi Terdahulu
Data / dokumen perencanaan oleh konsultan perencanaan.
9
15) Surat Keputusan Dewan Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Nomor:
22/SK.DPN/X/2020 tangggaL 14 Oktober 2020 perihal Pedoman Standar minimal
Remunerasi/Biaya Personil (Billing Rate) dan Biaya Langsung (Direct cost) untuk badan usaha
jasa konsutansi tahun 2021;
16) Standar Harga satuan dan Biaya di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Utara Tahun
Anggaran 2022.
17) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Polres Kubu Raya DIPA Nomor : SP DIPA-
060.01.2.651380/2022 tanggal 17 November 2021 (SBSN).
Ruang Lingkup
11. Lingkup Pekerjaan
a. Ruang lingkup pekerjaan 1 (Satu) Paket Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi Konsultan
Pengawas Pembangunan Rumah Dinas Type 38/32 KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A. 2022
dengan sumber biaya melalui Surat Berharga Sariah Negara (SBSN) terdiri dari:
10
1) Pembangunan Rumah Dinas Type 38/32 KK;
2) Pembangunan Fasum ;
b. Tahapan kegiatan jasa konsultan pengawas meliputi:
1) Persiapan Pelaksanaan Kontrak
a) Menyusun program/ rencana mutu pengawasan pekerjaan;
b) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan konstruksi, termasuk
pengendalian manajemen dan keselamatan lalu lintas serta SMK3 Konstruksi, dan
Dokumen Lingkungan;
c) Membantu PPK dalam pelaksanaan rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan / Pre
Construction Meeting (PCM) pekerjaan konstruksi dan memeriksa RMPK penyedia/
pelaksana pekerjaan konstruksi;
d) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan dituangkan dalam Berita Acara sebagai
dokumen kegiatan;
e) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
e.1) Laporan Harian;
e.2) Laporan Mingguan;
e.3) Laporan Bulanan;
e.4) Laporan Teknis (jika diperlukan);
e.5) Formulir Pengecekan kesesuaian desain dengan kondisi lapangan;
e.6) Laporan/ inspeksi yang digunakan dalam pengajuan SLF;
e.7) Rencana monitoring pelaksanaan pekerjaan dan verifikasi laporan kegiatan yang
disiapkan oleh penyedia / pelaksana pekerjaan konstruksi;
e.8) Penjaminan mutu pekerjaan termasuk kriteria pengujian dan penerimaan hasil
pekerjaan;
e.9) Bentuk perhitungan-perhitungan volume data dan sertifikat pembayaran;
e.10) Bentuk request penyedia untuk memulai pekerjaan dan pengujian bahan.
f) Menjelaskan struktur organisasi direksi teknis dan tugas dari masing-masing personel
direksi teknis kepada PPK;
g) Menjelaskan rencana kerja pengawasan pekerjaan konstruksi kepada PPK;
h) Menyampaikan dan mempresentasikan program mutu pekerjaan pengawasan kepada
PPK pada saat rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan;
2) Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
Melakukan pengawasan konstruksi pada tahapan persiapan pelaksanaan pekerjaan,
mobilisasi peralatan, tenaga kerja, dan bahan/ material bersamaan dengan pengukuran
bersama (mutual check 0/ MC 0) antara lain:
11
a) Membantu PPK dalam mengkaji rencana mutu kontrak (RMK) penyedia/ pelaksana
konstruksi;
b) Menyampaikan pemahaman pasal-pasal utama dalam kontrak terkait pelaksanaan
pekerjaan;
c) Menandatangani berita acara mobilisasi dan melaporkan pelaksanaan mobilisasi
kepada PPK;
d) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas dan kualitas serta
kelayakan peralatan, fasilitas, dan perlengkapan yang dimobilisasi penyedia/ pelaksana
konstruksi seperti SIO dan SILO / SIA;
e) Memeriksa masa berlaku kalibrasi peralatan yang akan digunakan oleh penyedia/
pelaksana konstruksi;
f) Menyampaikan rekomendasi kepada PPK tentang jumlah, mutu, dan kelaikan
peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi penyedia/ pelaksana konstruksi;
g) Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar kerja kepada PPK dan penyedia/
pelaksana konstruksi;
h) Mereviu volume/kuantitas pada daftar harga dan kuantitas pekerjaan konstruksi (BoQ);
i) Mereviu metode kerja/metode pelaksanaan yang diajukan oleh penyedia/ pelaksana
konstruksi;
3) Pelaksanaan Pekerjaan
a) Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan penyedia/ pelaksana konstruksi;
b) Membuat daftar kekurangan (defect and deficiencies) berdasarkan hasil pemeriksaan
lapangan;
c) Membantu PPK dalam pengecekan data administrasi dan teknis pekerjaan;
d) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan membantu memeriksa
shopdrawing yang disiapkan oleh penyedia jasa;
e) Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan konstruksi Pembangunan Rumah Dinas
Type 38/32 KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A. 2022 dengan sumber biaya melalui
Surat Berharga Sariah Negara (SBSN), secara profesional, efektif, dan efisien sesuai
dengan spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan konstruksi;
f) Memeriksa, menolak, dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan pekerjaan
konstruksi;
g) Mengevaluasi dan menyetujui Monthly Sertificate (MC);
h) Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan di lapangan dan membuat
rekomendasi setiap permasalahan yang timbul di lapangan kepada PPK.
i) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya perubahan kinerja
pekerjaan;
j) Melakukan inspeksi dan membuat laporan hasil inspeksi pekerjaan yang dilakukan oleh
penyedia pekerjaan konstruksi;
12
k) Penjaminan mutu pekerjaan di lapangan dengan menerapkan prosedur kerja dan uji
mutu pekerjaan sesuai dokumen kontrak;
l) Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan dan perhitungan volume pekerjaan
(backup data);
m) Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawing)
sebelum serah terima pertama;
n) Menyusun laporan secara periodik (rekapitulasi pelaksanaan pekerjaan dua mingguan
yang meliputi permasalahan/ kendala di lapangan dan resume pekerjaan) kepada PPK;
o) Melakukan verifikasi pemenuhan terhadap hal-hal yang diperlukan guna pengajuan
SLF;
p) Melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam proses 1 (Satu) Paket
Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi Konsultan Pengawas Pembangunan Rumah
Dinas Type 38/32 KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A. 2022 dengan sumber biaya
melalui Surat Berharga Sariah Negara (SBSN).
4) Pengendalian Pekerjaan Fisik
a) Konsultan Pengawas harus melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan konstruksi/
pekerjaan fisik secara terkendali yang meliputi :
(1) Menetapkan rencana pengawasan pekerjaan konstruksi;
(2) Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam rencana mutu unit kerja dan/atau rencana mutu pelaksanaan
kegiatan dan/ atau Rencana Mutu Kontrak (RMK);
(3) Memeriksa kesesuaian antara gambar kerja dan pekerjaan terpasang;
(4) Pemeriksaan dan pengujian (inspection and test plan/ ITP);
(5) Pengawasan pelaksana pekerjaan (main contractor/ sub contractor);
(6) Memeriksa kesesuaian pengajuan sampel material, spesifikasi material yang
diajukan, dengan persyaratan kontrak dan laporan hasil pengujian.
(7) Pengawasan terhadap material/ pemeriksaan ulang material di lapangan;
(8) Pengawasan pada kebutuhan perubahan di lapangan dengan memeriksa
kelengkapan dokumen permohonan perubahan kemudian melaksanakan
verifikasi bersama dilapangan dengan penyedia pelaksana konstruksi untuk
melihat kesesuaian permohonan perubahan dengan kondisi riil/ nyata
dilapangan
b) Konsultan Pengawas harus mempunyai petunjuk pelaksanaan yang merupakan
dokumen standar kerja guna memastikan pengendalian dilakukan secara efektif dan
efisien. Adapun petunjuk pelaksanaan tersebut sekurang-kurangnya:
(1) Halaman muka berisi:
(a) Judul dan Nomor identifikasi petunjuk pelaksanaan;
(b) Status validasi dan status perubahan;
13
(c) Kolom pengesahan petunjuk pelaksanaan.
(2) Riwayat perubahan;
(3) Maksud dan tujuan petunjuk pelaksanaan;
(4) Ruang lingkup penerapan;
(5) Referensi atau acuan yang digunakan;
(6) Definisi (penjelasan istilah-istilah) jika diperlukan;
(7) Tahapan proses atau kegiatan (dengan bagan alir jika perlu);
(8) Ketentuan umum (penjelasan tentang persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi dalam melaksanakan proses);
(9) Tanggung jawab dan wewenang;
(10) Kondisi khusus (penyimpangan dsb);
(11) Lampiran berupa contoh format rekaman/bukti kerja.
c) Untuk melaksanakan validasi terhadap proses pelaksanaan pekerjaan dalam
kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan dengan hasil kegiatan setelah selesai
dilaksanakan harus dapat dilakukan pada setiap tahap kegiatan, jika verifikasi tidak
dapat dilakukan secara langsung melalui monitoring atau pengukuran secara
berurutan. Validasi pada pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan ketentuan
berikut:
(1) Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk peninjauan dan persetujuan
proses;
(2) Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya tidak sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan, setelah dilakukan perbaikan atau penyempurnaan;
(3) Verifikasi kinerja hasil pekerjaan;
(4) Kriteria pengujian dan penerimaan hasil pekerjaan.
5) Monitoring dan Pengendalian Kegiatan
a) Monitoring dan pengendalian kegiatan merupakan suatu proses evaluasi yang harus
dilaksanakan untuk mengetahui kinerja hasil pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat
dilakukan pengukuran atau penilaian hasil dari produk penyedia jasa. Monitoring
merupakan bagian dari pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar semua hasil kegiatan
yang diserahkan dapat memenuhi persyaratan kriteria penerimaan pekerjaan. Hal-hal
yang harus diperhatikan oleh konsultan pengawasan dalam melaksanakan monitoring
antara lain :
(1) Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara memverifikasi bahwa
persyaratan telah dipenuhi;
(2) Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada tahapan yang sesuai
berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan;
(3) Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil kegiatan harus dipelihara
kedalam pengendalian rekaman/ bukti kerja;
14
b) Dalam upaya menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya
hasil pekerjaan yang tidak sesuai, diperlukan tindakan korektif dan tindakan
pencegahan yang diatur dalam program/ rencana mutu konsultan pengawasan.
Prosedur tindakan korektif minimal harus mencakup antara lain:
(1) Menguraikan ketidaksesuaian;
(2) Menentukan/melakukan kajian terhadap penyebab ketidaksesuaian;
(3) Menetapkan rencana penanganan untuk memastikan, bahwa ketidaksesuaian
tidak akan terulang dan jadwal waktu penanganan;
(4) Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak perbaikan;
(5) Mencatat hasil tindakan yang dilakukan;
(6) Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan.
c) Tindakan pencegahan ditetapkan dalam upaya meminimalkan potensi ketidaksesuaian
yang akan terjadi termasuk penyebabnya. Tindakan pencegahan harus
mempertimbangkan dampak potensialnya dan efek dari tindakan pencegahan kegiatan
yang lainnya. Untuk itu, Konsultan Pengawasan perlu mengidentifikasi potensi
ketidaksesuaian dan merencanakan kebutuhan tindakan untuk mencegah terjadinya
ketidaksesuaian serta melakukan verifikasi tindakan pencegahan yang telah
dilaksanakan.
6) Serah Terima Pekerjaan dan Pemeliharaan
a) Pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada tahapan serah terima pekerjaan
dan pemeliharaan yaitu melakukan pemeriksaan, pengujian, dan pelaporan. Dalam
persiapan serah terima pertama, Konsultan Pengawasan bertugas:
a.1) Memeriksa dan membandingkan kesesuaian kinerja secara keseluruhan dari
pekerjaan final yang telah selesai dengan seluruh persyaratan dalam kontrak
maupun kesesuaian desain/ gambar, sebagai contoh dimensi, ketinggian, dan
lain-lain;
a.2) Evaluasi dari semua dokumen terlaksana (as-built document) yang menunjukkan
bahwa seluruh pekerjaan telah sesuai dengan persyaratan pekerjaan dan
seluruh laporan ketidakesuaian (non-conformance reports/ NCR) telah
diselesaikan;
a.3) Mengevaluasi dokumentasi dari quality assurance (QA) penyedia pelaksana
pekerjaan konstruksi untuk menilai seluruh pekerjaan telah selesai sesuai
dengan persyaratan pekerjaan dan seluruh laporan ketidaksesuaian telah
diselesaikan;
a.4) Memeriksa hasil pengujian sampel random minimum;
b) Pada serah terima akhir dan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan pemeliharaan,
Konsultan Pengawas bertugas:
b.1) Memeriksa laporan uji mutu;
b.2) Memeriksa laporan desain mix formula dan job mix formula;
15
b.3) Memeriksa laporan uji mutu material;
b.4) Memeriksa dokumen penjaminan mutu dan pengendalian mutu;
b.5) Memeriksa gambar kerja (as-build drawing);
b.6) Penghitungan kuantitas/ volume;
b.7) Dokumen administrasi (dokumen kontrak dan dokumen lainnya) terkait serah
terima pekerjaan.
12. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawasan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah
lebih lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi:
a. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah, dan petunjuk penting dari PPK, penyedia
pelaksana konstruksi, dan konsultan pengawasan;
b. Laporan Pendahuluan
c. Laporan bulanan sebagai resume laporan mingguan;
d. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran;
e. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan pekerjaan tambah kurang;
f. Laporan rapat di lapangan (site meeting);
g. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time Schedule yang dibuat oleh kontraktor
pelaksana;
h. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawing);
i. Foto dokumentasi (0%, 50%, 100%);
j. Laporan akhir pekerjaan pengawasan.
17
i. Menyampaikan surat teguran kepada penyedia pelaksana kegiatan ketika terjadi keterlambatan
pekerjaan dan/atau ditemukan ketidaksesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan di
lapangan.
17. Metodologi
a. Persiapan
1) Membuat interpretasi secara detail terhadap KAK;
2) Mereview Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi kontraktor pelaksana termasuk time schedule
detail dan material schedule pelaksanaan konstruksi ;
3) Menyusun rencana kerja, metode pelaksanaan pengawasan;
4) Menyiapkan personil yang dibutuhkan berdasarkan kualifikasi yang disyaratkan, dan sesuai
dengan rencana kerja dan metode kerja yang telah disusun;
5) Menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan dalam kuantitas dan kualitas yang
memadai;
6) Menyiapkan formulir dan format standar untuk digunakan selama periode pengawasan;
7) Berkoordinasi dan berkonsultasi dengan ketua tim pengelola teknis dan tim pengelola
administrasi dan/atau PPK dan/atau staf pengawas tentang paket pekerjaan yang diawasi
serta hal-hal lain yang terkait;
b. Pengawasan/ Supervisi
1) Seluruh tenaga ahli/ profesional staf dan sub profesional melaksanakan briefing/ apel pagi
pada pukul 07.00 Wib setiap hari kerja masing-masing personil tersebut di titik kumpul pada
lokasi proyek/ pekerjaan dengan dipimpin oleh Supervision Engineer/ Team Leader;
2) Briefing yang dipimpin oleh Team Leader minimal membahas tentang evaluasi pekerjaan
pada hari sebelumnya, dan pekerjaan pada hari tersebut;
3) Melakukan pengukuran dan penentuan titik nol pekerjaan bersama dengan tim pengelola
teknis/ staf PPK dan kontraktor;
4) Melakukan pengawasan harian, mencatat material/ peralatan kerja yang digunakan dan
prestasi kerja kontraktor setiap harinya;
5) Memberikan masukan teknis ketua tim pengelola teknis dan/atau PPK dan kontraktor
terhadap pelaksanaan di lapangan;
6) Memberikan peringatan lisan dan tertulis kepada kontraktor, atau bila perlu menghentikan
pekerjaan di lapangan bila terjadi penyimpangan terhadap spesifikasi teknis yang
disyaratkan;
18
7) Melakukan penilaian terhadap hasil kerja kontraktor, mengeluarkan surat penolakan bila
hasil kerja tidak sesuai dengan spesifikasi dan melaporkan / mendiskusikannya dengan
dengan tim pengelola teknis dan/atau PPK;
8) Mengevaluasi realisasi jadwal rencana kerja kontraktor, melaporkan dan mendiskusikan
dengan ketua tim pengelola teknis dan/atau PPK tindakan yang perlu diambil bila terjadi
keterlambatan;
9) Melaporkan dan mendiskusikan dengan dengan ketua tim pengelola teknis dan/atau PPK
bila terdapat permasalahan di lapangan;
10) Mengukur prestasi kerja kontraktor - penagihan termin kontraktor dihitung sesuai dengan
prestasi kerja yang telah disetujui oleh konsultan pengawas;
11) Menyiapkan data penunjang sebagai bahan ketua ketua tim pengelola teknis dan/atau PPK
dalam mengeluarkan surat tanggapan bila ada permohonan perubahan dari kontraktor
pelaksana.
c. Pelaporan
1) Menuangkan hasil pengawasan harian, mingguan ke dalam laporan bulanan untuk
diperiksa dan diketahui oleh Core Team (jika ada) sebelum dilaporkan pada ketua tim
pengelola teknis dan/atau PPK;
2) Laporan bulanan menyertakan laporan atas kehadiran/ absensi yang diunduh dari mesin
absensi sidik jari yang berada di lokasi proyek sebagai kelengkapan pembayaran
remunerasi personil;
3) Memeriksa, menyetujui dan mengumpulkan As-Built Drawing pekerjaan yang diawasi;
4) Mengumpulkan dan mengarsipkan semua dokumen yang terkait dengan pekerjaan yang
diawasi, termasuk surat peringatan (bila ada) dan berita acara lapangan, untuk dilampirkan
dalam laporan bulanan;
5) Menyusun laporan akhir.
18. Personil
19
Jumlah Orang
Kualifikasi
Bulan
Posisi
Pendidi- Penga-
Jurusan Keahlian
kan laman
Tenaga Ahli/Proffesional Staff
Ahli Muda Teknik
1. Supervison Engineer/ Team 1 Orang/ 4
S1/D4 Teknik Sipil Bangunan Gedung 3 Tahun
Leader Bulan
(Kode 201)
Ahli Muda Arsitek 1 Orang/ 1
2. Inspection Engineer Arsitektur S1/D4 Arsitektur 2 Tahun
(Kode 101) Bulan
Ahli Muda Teknik 2 Tahun
3. Inspection Engineer 1 Orang/ 1
S1/D4 Teknik Elektro Tenaga Listrik
mekanikal Electrical Bulan
(Kode 401)
Ahli Muda K3
Teknik Sipil/ 1 Orang/ 4
4. Health Safety Engineering S1/D4 Konstruksi 2 Tahun
Arsitektur Bulan
(Kode 603)
Tenaga Pendukung
1. Tenaga Inspector 1 Orang/ 4
STM/SMK Bangunan Ijazah 3 Tahun
Bulan
2. Surveyor
STM/SMK Bangunan Ijazah 3 Tahun 1 Orang/ 1
3. Operator komputer 1 Orang/ 4
SMK/ SMA - Ijazah 3 Tahun
Bulan
21
16) Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian, laporan mingguan,
bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran pembayaran, gambar desain, laporan hasil
inspeksi lapangan, laporan pemenuhan tingkat layanan jalan dan lainnya.
b. Inspection Engineer (IE)
Merupakan pihak atau orang yang bertanggung jawab kepada Supervison Engineer (SE) dan
berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja. IE bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dan
pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan aspek desain, pengukuran volume bahan dan
pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan.
Tugas dan Kewajiban Inspection Engineer (IE) mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan;
2) Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan tentang keamanan dan
keselamatan kerja;
3) Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang dijalankan Pelaksana;
4) Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan dinilai tidak benar atau
membahayakan. Dalam segala hal, semua instruksi harus dicatat dalam buku harian (log
book) serta segera memberi tahu kepada Supervison Engineer;
5) Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan penyimpangan dari perencanaan
(pada lembar gambar Kemajuan Pekerjaan); dan
6) Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh Pelaksana.
23
14) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan oleh pelaksana konstruksi untuk memastikan
pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah mewakili kuantitas untuk pembayaran
sertifikat bulanan untuk pembayaran terakhir;
15) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan oleh pelaksana konstruksi untuk memastikan
pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang benar dan menjamin data yang diperoleh
akurat sesuai dengan kondisi lapangan untuk keperluan peninjauan desain atau detai
desain;
16) Bertanggung jawab atas kebenaran pelaksanaan pekerjaan sesuai shop drawing yang
ditandatanganinya.
e. Tenaga Surveyor
Tenaga terampil Surveyor merupakan tenaga pendukung yang dibutuhkan sebagai juru ukur dan
mengetahui dengan baik proses pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan pengukuran konstruksi
bangunan/ gedung.
Surveyor bertanggungjawab terutama atas pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan
pengukurn tata letak, elevasi dan pematokan setiap bagian pekerjaan sesuai mutu/ spesifikasi
sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana Konstruksi
berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang ditentukan dalam dokumen kontrak.
f. Operator Komputer
Tenaga pendukung administrasi harus mempunyai pengalaman dalam bidang pekerjaan yang
relevan dalam posisinya masing-masing 1 (satu) tahun.
Supporting staf minimal lulusan SMA/SMK atau yang setara dengan itu dengan keterampilan
menguasai Microsoft Office dan bertanggungjawab tidak terbatas hal-hal sebagai berikut:
1) Membantu Supervision Engineer dan Tenaga Inspector dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan;
2) Menyusun dan menyiapkan kelengkapan dokumen administrasi guna kelancaran proses
pembayaran Monthly Certificate (MC);
3) Menyiapkan dokumen yang diperlukan oleh Supervision Engineer dan Inspector;
4) Menginput data hasil pengawasan di lapangan (jika mendapat izin dari Supervision
Engineer dan Inspector);
5) Mencetak dan memperbanyak laporan mingguan, bulanan dan laporan akhir;
6) Menyiapkan bahan habis pakai seperti kertas, pena, buku dan sebagainya yang diperlukan
untuk kegiatan pengawasan;
7) Menyampaikan laporan kepada yang berhak menerima;
8) Merawat dan membersihkan fasilitas kantor.
24
16. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Bulan Ke-
No Kegiatan Personil
I II III IV V VI VII
1 Persiapan pelaksanaan kontrak 1. Supervision Engineer
pengawasan 2. HSE
3. Surveyor
4. Operator Komputer
2 Persiapan pekerjaan pengawasan: 1. Supervision Engineer
MC 0 2. Inspection Engineer
Mobilisasi: 3. Tenaga Inspector
Personil, peralatan, dan material 4. Operator Komputer
3 Pelaksanaan pekerjaan 1. Supervision Engineer
pengawasan: 2. Inspection Engineer
3. Quality Engineer
4. Quantity Engineer
5. HSE
6. Tenaga Inspector
7. Operator Komputer
4 Serah terima & Pemeliharaan 1. Supervision Engineer
2. Inspection Engineer
3. Quality Engineer
4. Quantity Engineer
5. HSE
6. Tenaga Inspector
7. Operator Komputer
Konsisten jadwal tahapan pengawasan pekerjaan konstruksi sangat ditentukan disiplin tenaga personil pengawas
konstruksi, sehingga dimungkinkan terjadi perbedaan jadwal dalam KAK dengan realisasi lapangan pekerjaan
konstruksi.
25
Laporan
20. Laporan Pendahuluan
Penyedia jasa pengawas konstruksi menyampaikan rencana/ program mutu kontrak atas rencana mutu
pekerjaan konstruksi (RMK) pelaksanaan konstruksi pada saat Rapat persiapan pelaksanaan kontrak,
dengan sistematika:
- Lembar pengesahan
- Riwayat dokumen
- Daftar isi
a. Umum
b. Informasi Kegiatan
c. Sasaran Mutu Kegiatan
d. Persyaratan Teknis dan Administrasi
e. Struktur Organisasi
f. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang
g. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan
h. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
i. Jadwal Peralatan dan Material
j. Jadwal Personil
k. Jadwal Arus Kas
l. Rencana & Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi, dan Pengujian & Kriteria
Penerimaannya
m. Jadwal Kriteria Penerimaan
n. Daftar Induk Dokumen
o. Daftar Induk Rekaman/ Bukti Kerja
p. Lampiran
27
Hal-Hal Lain
23. Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
28