Anda di halaman 1dari 29

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KALIMANTAN BARAT


RESOR KUBU RAYA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Untuk

1 (SATU) PAKET PENGADAAN JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI


KONSULTAN PENGAWAS PEMBANGUNAN RUMAH DINAS TYPE 38/32 KK DAN FASUM
POLRES KUBU RAYA TAHUN ANGGARAN 2022
( SUMBER DANA SBSN )

NOMOR : B/ /K.WAS/III/LOG.4.14.1./2022/RESKUBURAYA

KEPOLISIAN RESOR KUBU RAYA


TAHUN ANGGARAN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
UNTUK PENGADAAN JASA KONSULTANSI

PA/KPA : JERROLD H.Y. KUMONTOY, S.I.K., M.SI.


PANGKAT/NRP : AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 79021181
JABATAN : KEPALA KEPOLISIAN RESOR KUBU RAYA SELAKU KUASA
PENGGUNA ANGGARAN (KPA) BERTINDAK SEBAGAI PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
SATKER : KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN BARAT RESOR KUBU RAYA
NAMA PPK : JERROLD H.Y. KUMONTOY, S.I.K., M.SI..
PANGKAT/NRP : AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 79021181
NAMA PEKERJAAN : 1 (SATU) PAKET PENGADAAN JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI
KONSULTAN PENGAWAS PEMBANGUNAN RUMAH DINAS TYPE
38/32 KK DAN FASUM POLRES KUBU RAYA T.A. 2022 ( SUMBER
DANA SBSN )
LOKASI : MAKO POLRES JALAN MAYOR ALIANYANG DESA DURIAN KEC.
SUI. AMBAWANG KAB. KUBU RAYA.

TAHUN ANGGARAN 2022

KEPOLISIAN NEGARA REPBULIK INDONESIA


DAERAH KALIMANTAN BARAT
RESOR KUBU RAYA

1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
UNTUK PENGADAAN JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI

Nomor : B/ /K.WAS/III/LOG.4.14.1./2022/Reskuburaya

I. Judul Kegiatan : 1 (SATU) PAKET PENGADAAN JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI


KONSULTAN PENGAWAS PEMBANGUNAN RUMAH DINAS TYPE
38/32 KK DAN FASUM POLRES KUBU RAYA T.A. 2022 ( SUMBER
DANA SBSN )

II. Penanggung Jawab Kegiatan


A. Nama : JERROLD H.Y. KUMONTOY, S.I.K., M.SI.
B. Pangkat/NRP : AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 79021181
C. Jabatan : Kepala Kepolisian Resor Kubu Raya Selaku Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) Bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

III. Waktu Pelaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender


Lokasi Kegiatan : Mako Polres Jalan Mayor Alianyang Desa Durian Kec. Sui. Ambawang
Kab. Kubu Raya.
IV. Sumber Pendanaan : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Polres Kubu Raya DIPA Nomor: NOMOR :
SP DIPA- 060.01.2.651380/2022 tanggal 17 November 2021 (SBSN)

Pagu Anggaran : Rp. 146.066.000,- (Seratus Empat Puluh Enam Juta Enam Puluh Enam
Ribu Rupiah).

MAK : 533111 Belanja Modal Gedung Kantor dan Bangunan


Kode RUP : 30489976

V. Status KAK : Awal

KEPALA KEPOLISIAN RESOR KUBU RAYA


Selaku
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
Bertindak Sebagai
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)

JERROLD H.Y. KUMONTOY, S.I.K., M.SI.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 79021181

KEPOLISIAN NEGARA REPBULIK INDONESIA


DAERAH KALIMANTAN BARAT
RESOR KUBU RAYA

2
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Untuk

1 (SATU) PAKET PENGADAAN JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI KONSULTAN PENGAWAS


PEMBANGUNAN RUMAH DINAS TYPE 38/32 KK DAN FASUM POLRES KUBU RAYA T.A. 2022
( SUMBER DANA SBSN )

Kementerian Negara/Lembaga : Kepolisian Negara Republik Indonesia


Unit Eselon I : Polda Kalimantan Barat
Satker : Polres Kubu Raya
Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri.
Hasil ( Outcome ) : Terdukungnya Tugas Pembinaan dan Operasional Polri Melalui
Ketersediaan Sarana dan Prasarana Materiil, Fasilitas dan Jasa Baik
Kualitas Maupun Kuantitas.
Kegiatan : Pengembangan Fasilitas dan Konstruksi Polri.
Indikator Kinerja Kegiatan : Pemenuhan Rumah Negara Polri.
Jenis Keluaran ( Output ) : Pembangunan Rumah Dinas.
Volume Keluaran ( OutPut ) : Type 38/1 Unit 25 KK = 1.216 M2
Satuan Ukur Keluaran ( Output ): 1 Paket
KODE RUP : 30489976

1. Pendahuluan
a. Umum
1) Kabupaten Kubu Raya sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki potensi strategis baik
dari sumber daya alam yang dimiliki maupun letak geografinya serta kemampuan
Pemerintahannya dalam mengelola potensi daerah, sehingga kemajuan pembangunan di
daerah saat ini sudah mulai dapat dirasakan oleh segenap penduduk daerah setempat
pemerataannya baik dalam pembangunan infrastruktur/sarana dan prasarana, keamanan,
ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, budaya dan olah raga.Kondisi infrastruktur di
Kabupaten Kubu Raya saat ini masih sangat minim, sehingga dibutuhkan peningkatan
prasarana termasuk infrastruktur rumah Dinas. Dalam penyediaan infrastruktur tersebut
diperlukan manajemen dimana setiap bangunan Pemerintah harus dikelola secara optimal,
direncanakan secara seksama, sehingga mampu memenuhi secara maksimal akan fungsi
bangunan, efisien dalam pembiayaan serta dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan martabat lingkungannya sehingga menjadi perhatian Polres Kubu Raya
dalam memfasilitasi untuk Pembangunan Rumah Dinas Type 38/32 KK Polres Kubu Raya
Tahun Anggaran 2022 yang memadai sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya.
2) Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Kepolisian Negara Republik Indonesia
telah mengalokasikan dana melalui Surat Berharga Sariah Negara (SBSN) pada Satuan
Kerja Polres Kubu Raya Tahun Anggaran 2022 untuk Paket Pengadaan Jasa Konsultansi
Konstruksi Konsultan Pengawas Pembangunan Rumah Dinas Type 38/32 KK dan Fasum

3
Polres Kubu Raya T.A. 2022 ( Sumber Dana SBSN ) yang akan menjadi acuan dasar
dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan sesuai perencananan.
3) Pembangunan Rumah/Gedung Negara yang dilaksanakan oleh satuan kerja pada
kementerian/ lembaga maupun pemerintah daerah dilakukan melalui serangkaian proses
dimulai dari tahap persiapan diantaranya adalah penganggaran dan pengadaan
barang/jasa.
4) Dalam proses pengadaan barang/ jasa tugas yang terkait dengan pelaksanaan pengadaan
dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Pembangunan bangunan
Rumah/Gedung Negara merupakan bagian pekerjaan kontruksi yang memerlukan
kompetensi yang spesifik. Sedangkan penunjukan PPK tidak secara spesifik
memperhatikan aspek kompetensi teknis yang terkait dengan spesifikasi barang/ jasa yang
akan diadakan. Apabila terdapat pekerjaan pembangunan Rumah/Gedung Negara pada
satuan kerja yang bersangkutan, tentu menjadi tugas baru dengan beban kerja diluar
kompetensi PPK.
5) PPK dalam melaksanakan tanggung jawab yang telah didelegasikan oleh KPA guna
menyelenggarakan pembangunan perlu menunjuk dan berkontrak dengan penyedia jasa
konsultansi di antaranya adalah konsultan pengawas. Penyedia jasa konsultansi
pengawasan ini perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga dapat mewujudkan
pola pengawasan preventive yaitu meminimalkan kesalahan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi di lapangan yang dapat mengakibatkan pembongkaran dan pengulangan
pekerjaan yang tidak perlu karena kesalahan gambar ataupun mutu pekerjaan yang tidak
memenuhi ketentuan.
b. Latar Belakang.
1) Kabupaten Kubu Raya sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki potensi strategis baik
dari sumber daya alam yang dimiliki maupun letak geografinya serta kemampuan
Pemerintahannya dalam mengelola potensi daerah, sehingga kemajuan pembangunan di
daerah saat ini sudah mulai dapat dirasakan oleh segenap penduduk daerah setempat
pemerataannya baik dalam pembangunan infrastruktur/sarana dan prasarana, keamanan,
ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, budaya dan olah raga.Kondisi infrastruktur di
Kabupaten Kubu Raya saat ini masih sangat minim, sehingga dibutuhkan peningkatan
prasarana termasuk infrastruktur rumah Dinas. Dalam penyediaan infrastruktur tersebut
diperlukan manajemen dimana setiap bangunan Pemerintah harus dikelola secara optimal,
direncanakan secara seksama, sehingga mampu memenuhi secara maksimal akan fungsi
bangunan, efisien dalam pembiayaan serta dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan martabat lingkungannya sehingga menjadi perhatian Polres Kubu Raya
dalam memfasilitasi untuk Pembangunan Rumah Dinas Type 38/32 KK Polres Kubu Raya
Tahun Anggaran 2022 yang memadai sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya.
2) Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Polres Kubu Raya DIPA Nomor : SP
DIPA- 060.01.2.651380/2022 tanggal 17 November 2021, terdapat anggaran
Pembangunan Rumah Dinas Type 38/32 KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A. 2022
dengan sumber biaya melalui Surat Berharga Sariah Negara (SBSN)
3) Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi
Konsultan Konsultan Pengawas Pembangunan Rumah Dinas Type 38/32 KK Dan Fasum
4
Polres Kubu Raya T.A. 2022 dengan sumber biaya melalui Surat Berharga Sariah Negara
(SBSN)

2. Maksud dan Tujuan


a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi calon pemberi jasa Konsultansi
pengawasan yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus
dipenuhi dan diperhatikan dalam pelaksanaan tugas Jasa Konsultan Pengawas dalam
mengawasi proses Pembangunan Konstruksi Rumah Dinas Type 38/32 KK Dan Fasum
Polres Kubu Raya T.A. 2022 dengan sumber biaya melalui Surat Berharga Sariah Negara
(SBSN), dalam penugasan ini diharapkan Konsultansi Pengawasan dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dalam membantu PPK dengan baik untuk menghasilkan keluaran
yang memadai sesuai spesifikasi dan standar teknis yang tercantum dalam KAK ini.
b. Tujuan pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi ini adalah:
1) Membantu PPK dalam melakukan pengawasan pekerjaan Pembangunan Konstruksi
Rumah Dinas Type 38/32 KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A. 2022 dengan sumber
biaya melalui Surat Berharga Sariah Negara (SBSN), terhadap tahap kegiatan persiapan,
pelaksanaan, hingga tahap pemeliharaan pekerjaan konstruksi sampai dengan serah
terima akhir oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi, berhubung adanya keterbatasan tenaga
pada Satuan Kerja yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun dari segi
kualifikasinya;
2) Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia pekerjaan
konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain yang memenuhi persyaratan
spesifikasinya;
3) Memberi kepastian dan jaminan kepada pengguna jasa dalam hal ini adalah PPK bahwa
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi telah memenuhi
persyaratan mutu teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak;
4) Membantu PPK dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan konstruksi, apabila terdapat
perbedaan interprestasi pasal-pasal pada dokumen kontrak dalam penerapan di lapangan;
5) Membantu menyelesaikan revisi desain/variasi kontrak, bilamana terdapat perbedaan
antara desain yang ada dengan kondisi di lapangan;
6) Melakukan verifikasi data yang dilaksanakan Penyedia Pekerjaan Konstruksi.

3. Sasaran
Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan ini adalah tercapainya hasil pekerjaan sesuai dengan
Spesifikasi Teknis yang telah ditetapkan, sehingga Pembangunan Konstruksi Rumah Dinas Type 38/32
KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A. 2022 dengan sumber biaya melalui Surat Berharga Sariah
Negara (SBSN) dan tapat waktu serta sesuai dengan desain yang direncanakan. Disamping itu,
sebagian tugas PPK khususnya dalam hal menyangkut masalah penjaminan mutu pekerjaan,
administrasi teknis, progress keluaran pekerjaan dan pengendalian pekerjaan di lapangan dapat
dilimpahkan kepada Penyedia Jasa Konsultansi ini.

4. Lokasi Pekerjaan

5
Lokasi Pembangunan Konstruksi Rumah Dinas Type 38/32 KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A.
2022 dengan sumber biaya melalui Surat Berharga Sariah Negara (SBSN) bertempat di Lahan Mako
Polres Jalan Mayor Alianyang Desa Durian Kec. Sui. Ambawang Kab. Kubu Raya Kalimantan Barat.

5. Sumber Pendanaan
a. Biaya Pengawasan.
1) Untuk Pagu pengadaan jasa konsultansi Pengawasan Mako Polres Jalan Mayor Alianyang
Desa Durian Kec. Sui. Ambawang Kab. Kubu Raya.dengan nilai Rp. 146.066.000,-
(Seratus Empat Puluh Enam Juta Enam Puluh Enam Ribu Rupiah) untuk 1 (satu) Paket.
2) Biaya pekerjaan konsultan Pengawasan dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai
peraturan yang berlaku, yang meliputi:
A. Biaya Langsung Peronil:
A.1. Tenaga Ahli Nasional
A.2. Tenaga Pendukung
B. Biaya Langsung Non Personil :
B.1. Biaya Kantor dan peralatan
B.2. Biaya Pelaporan
B.3. Biaya Penerapan SMKK
C. Pajak-pajak yang berlaku.
3) Pembayaran biaya konsultan pengawasan dilakukan sebagai berikut:
a) Pengawasan tahap pelaksanaan konstruksi fisik sampai dengan serah terima pertama
(Provisional Hand Over) pekerjaan konstruksi paling banyak sebesar 95 % (sembilan
puluh lima per seratus) dari nilai kontrak;
b) Pengawasan konstruksi tahap pemeliharaan sampai dengan serah terima akhir (Final
Hand Over) pekerjaan konstruksi sebesar 5 % (Lima per seratus) dari nilai kontrak;
c) Pembayaran tersebut dilakukan dengan ketentuan:
c.1) Pembayaran biaya personel dilakukan dengan remunerasi sesuai dengan daftar
kuantitas dan harga berdasarkan volume penugasan aktual dan ketentuan
dalam kontrak; dan
c.2) Pembayaran biaya non personel dilakukan sesuai dengan daftar kuantitas dan
harga berdasarkan pelaksanaan aktual dan ketentuan dalam kontrak.

b. Sumber Dana.
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Polres Kubu Raya DIPA Nomor: NOMOR : SP DIPA-
060.01.2.651380/2022 tanggal 17 November 2021 (SBSN)

6
6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen
a. Pengguna Jasa adalah : KEPOLISIAN RESOR KUBU RAYA
b. Nama PPK : JERROLD H.Y. KUMONTOY, S.I.K., M.SI.
c. Pangkat/NRP : AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 79021181
d. Jabatan : Kepala Kepolisian Resor Kubu Raya Selaku Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) Bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK)
e. Alamat : Jalan Arteri Supadio Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya,
Kalimantan Barat.

Data Penunjang
7. Data Dasar
7
Konsultan pengawas mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan PPK untuk mendapatkan informasi
tentang data-data yang diperlukan sehubungan dengan Pembangunan Konstruksi Rumah Dinas Type
38/32 KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A. 2022 dengan sumber biaya melalui Surat Berharga Sariah
Negara (SBSN) sebelum melaksanakan pekerjaan, data tersebut antara lain:
a. Gambar rencana (shop drawing) perencanaan teknis;
b. Persyaratan umum, persyaratan administratif, persyaratan teknis termasuk spesifikasi teknis;
c. Rencana anggaran biaya termasuk daftar volume pekerjaan (bill of quantity);
d. Bar Chart dan S-Curve dari pekerjaan yang dibuat oleh kontraktor konstruksi.

8. Standar Teknis
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan pengawas seperti yang dimaksud pada KAK harus
memperhatikan persyaratan – persyaratan sebagai berikut :
a. Persyaratan Umum Pekerjaan.
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai
dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima oleh PPK. Kriteria yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan pengawasan adalah:
1) Objektif dan menghasilkan fakta tentang pelaksanaan pekerjaan;
2) Pengawasan berpedoman pada kebijaksanaan yang berlaku;
3) Preventif, mencegah sedini mungkin terjadinya kesalahan-kesalahan;
4) Efisien, bukan menghambat pekerjaan.
b. Persyaratan Objektif.
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan yang objektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang
menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar
pengawasan yang berlaku.
c. Persyaratan Fungsional.
Pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan
Pengawas yang secara fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja.
d. Persyaratan Prosedural.
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
e. Persyaratan Teknis Lainnya.
f. Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; dan
2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018,
tanggal 14 September 2018, tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

8
3) Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No.Pol : Skep/589/VIII/2005
tentang Prototipe Bangunan-Bangunan Polri;

9. Studi-Studi Terdahulu
Data / dokumen perencanaan oleh konsultan perencanaan.

10. Referensi Hukum


1) Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tanggal 5 April 2003 tentang Keuangan Negara;
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah
Negara;
4) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan
Jasa Pemerintah beserta aturan turunannya;
5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:09/PRT/M/2013 tentang Persyaratan Kompetensi
Untuk Subkualifikasi Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil Bidang Jasa Konstruksi Menteri
Pekerjaan Umum;
6) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
07/PRT/M/2019 tanggal 25 Maret 2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalui Penyedia;
7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Kantor;
8) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2020 tentang Standar dan pedoman pengadaan jasa konstruksi melalui penyedia;
9) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor : 94/PMK/.02/2013 tentang petunjuk Penyusunan dan
penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/Lembaga;
10) Peraturan Kapolri Nomor : 23 Tahun 2010 Tanggal 28 tentang Susunan organisasi dan tata kerja
pada tingkat Polres dan Polsek;
11) Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No.Pol : Skep/589/VIII/2005
tentang Prototipe Bangunan-Bangunan Polri;
12) Surat edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
22/SE/M/2020 tentang persyaratan pemilihan dan evaluasi dokumen penawaran pengadaan jasa
konstruksi;
13) Surat edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
21/SE/M/2019 tentang Standar Susunan Tenaga Ahli Untuk Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
Melalui Penyedia Jasa;
14) Surat Edaran Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor: 08/SE/LPJK-N/XI/2020
tangggaL 27 November 2020 perihal latar belakang pendidikan pemohon SKA;

9
15) Surat Keputusan Dewan Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Nomor:
22/SK.DPN/X/2020 tangggaL 14 Oktober 2020 perihal Pedoman Standar minimal
Remunerasi/Biaya Personil (Billing Rate) dan Biaya Langsung (Direct cost) untuk badan usaha
jasa konsutansi tahun 2021;
16) Standar Harga satuan dan Biaya di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Utara Tahun
Anggaran 2022.
17) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Polres Kubu Raya DIPA Nomor : SP DIPA-
060.01.2.651380/2022 tanggal 17 November 2021 (SBSN).

Ruang Lingkup
11. Lingkup Pekerjaan
a. Ruang lingkup pekerjaan 1 (Satu) Paket Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi Konsultan
Pengawas Pembangunan Rumah Dinas Type 38/32 KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A. 2022
dengan sumber biaya melalui Surat Berharga Sariah Negara (SBSN) terdiri dari:
10
1) Pembangunan Rumah Dinas Type 38/32 KK;
2) Pembangunan Fasum ;
b. Tahapan kegiatan jasa konsultan pengawas meliputi:
1) Persiapan Pelaksanaan Kontrak
a) Menyusun program/ rencana mutu pengawasan pekerjaan;
b) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan konstruksi, termasuk
pengendalian manajemen dan keselamatan lalu lintas serta SMK3 Konstruksi, dan
Dokumen Lingkungan;
c) Membantu PPK dalam pelaksanaan rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan / Pre
Construction Meeting (PCM) pekerjaan konstruksi dan memeriksa RMPK penyedia/
pelaksana pekerjaan konstruksi;
d) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan dituangkan dalam Berita Acara sebagai
dokumen kegiatan;
e) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
e.1) Laporan Harian;
e.2) Laporan Mingguan;
e.3) Laporan Bulanan;
e.4) Laporan Teknis (jika diperlukan);
e.5) Formulir Pengecekan kesesuaian desain dengan kondisi lapangan;
e.6) Laporan/ inspeksi yang digunakan dalam pengajuan SLF;
e.7) Rencana monitoring pelaksanaan pekerjaan dan verifikasi laporan kegiatan yang
disiapkan oleh penyedia / pelaksana pekerjaan konstruksi;
e.8) Penjaminan mutu pekerjaan termasuk kriteria pengujian dan penerimaan hasil
pekerjaan;
e.9) Bentuk perhitungan-perhitungan volume data dan sertifikat pembayaran;
e.10) Bentuk request penyedia untuk memulai pekerjaan dan pengujian bahan.
f) Menjelaskan struktur organisasi direksi teknis dan tugas dari masing-masing personel
direksi teknis kepada PPK;
g) Menjelaskan rencana kerja pengawasan pekerjaan konstruksi kepada PPK;
h) Menyampaikan dan mempresentasikan program mutu pekerjaan pengawasan kepada
PPK pada saat rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan;
2) Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
Melakukan pengawasan konstruksi pada tahapan persiapan pelaksanaan pekerjaan,
mobilisasi peralatan, tenaga kerja, dan bahan/ material bersamaan dengan pengukuran
bersama (mutual check 0/ MC 0) antara lain:

11
a) Membantu PPK dalam mengkaji rencana mutu kontrak (RMK) penyedia/ pelaksana
konstruksi;
b) Menyampaikan pemahaman pasal-pasal utama dalam kontrak terkait pelaksanaan
pekerjaan;
c) Menandatangani berita acara mobilisasi dan melaporkan pelaksanaan mobilisasi
kepada PPK;
d) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas dan kualitas serta
kelayakan peralatan, fasilitas, dan perlengkapan yang dimobilisasi penyedia/ pelaksana
konstruksi seperti SIO dan SILO / SIA;
e) Memeriksa masa berlaku kalibrasi peralatan yang akan digunakan oleh penyedia/
pelaksana konstruksi;
f) Menyampaikan rekomendasi kepada PPK tentang jumlah, mutu, dan kelaikan
peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi penyedia/ pelaksana konstruksi;
g) Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar kerja kepada PPK dan penyedia/
pelaksana konstruksi;
h) Mereviu volume/kuantitas pada daftar harga dan kuantitas pekerjaan konstruksi (BoQ);
i) Mereviu metode kerja/metode pelaksanaan yang diajukan oleh penyedia/ pelaksana
konstruksi;
3) Pelaksanaan Pekerjaan
a) Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan penyedia/ pelaksana konstruksi;
b) Membuat daftar kekurangan (defect and deficiencies) berdasarkan hasil pemeriksaan
lapangan;
c) Membantu PPK dalam pengecekan data administrasi dan teknis pekerjaan;
d) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan membantu memeriksa
shopdrawing yang disiapkan oleh penyedia jasa;
e) Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan konstruksi Pembangunan Rumah Dinas
Type 38/32 KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A. 2022 dengan sumber biaya melalui
Surat Berharga Sariah Negara (SBSN), secara profesional, efektif, dan efisien sesuai
dengan spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan konstruksi;
f) Memeriksa, menolak, dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan pekerjaan
konstruksi;
g) Mengevaluasi dan menyetujui Monthly Sertificate (MC);
h) Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan di lapangan dan membuat
rekomendasi setiap permasalahan yang timbul di lapangan kepada PPK.
i) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya perubahan kinerja
pekerjaan;
j) Melakukan inspeksi dan membuat laporan hasil inspeksi pekerjaan yang dilakukan oleh
penyedia pekerjaan konstruksi;
12
k) Penjaminan mutu pekerjaan di lapangan dengan menerapkan prosedur kerja dan uji
mutu pekerjaan sesuai dokumen kontrak;
l) Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan dan perhitungan volume pekerjaan
(backup data);
m) Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawing)
sebelum serah terima pertama;
n) Menyusun laporan secara periodik (rekapitulasi pelaksanaan pekerjaan dua mingguan
yang meliputi permasalahan/ kendala di lapangan dan resume pekerjaan) kepada PPK;
o) Melakukan verifikasi pemenuhan terhadap hal-hal yang diperlukan guna pengajuan
SLF;
p) Melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam proses 1 (Satu) Paket
Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi Konsultan Pengawas Pembangunan Rumah
Dinas Type 38/32 KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A. 2022 dengan sumber biaya
melalui Surat Berharga Sariah Negara (SBSN).
4) Pengendalian Pekerjaan Fisik
a) Konsultan Pengawas harus melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan konstruksi/
pekerjaan fisik secara terkendali yang meliputi :
(1) Menetapkan rencana pengawasan pekerjaan konstruksi;
(2) Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam rencana mutu unit kerja dan/atau rencana mutu pelaksanaan
kegiatan dan/ atau Rencana Mutu Kontrak (RMK);
(3) Memeriksa kesesuaian antara gambar kerja dan pekerjaan terpasang;
(4) Pemeriksaan dan pengujian (inspection and test plan/ ITP);
(5) Pengawasan pelaksana pekerjaan (main contractor/ sub contractor);
(6) Memeriksa kesesuaian pengajuan sampel material, spesifikasi material yang
diajukan, dengan persyaratan kontrak dan laporan hasil pengujian.
(7) Pengawasan terhadap material/ pemeriksaan ulang material di lapangan;
(8) Pengawasan pada kebutuhan perubahan di lapangan dengan memeriksa
kelengkapan dokumen permohonan perubahan kemudian melaksanakan
verifikasi bersama dilapangan dengan penyedia pelaksana konstruksi untuk
melihat kesesuaian permohonan perubahan dengan kondisi riil/ nyata
dilapangan
b) Konsultan Pengawas harus mempunyai petunjuk pelaksanaan yang merupakan
dokumen standar kerja guna memastikan pengendalian dilakukan secara efektif dan
efisien. Adapun petunjuk pelaksanaan tersebut sekurang-kurangnya:
(1) Halaman muka berisi:
(a) Judul dan Nomor identifikasi petunjuk pelaksanaan;
(b) Status validasi dan status perubahan;
13
(c) Kolom pengesahan petunjuk pelaksanaan.
(2) Riwayat perubahan;
(3) Maksud dan tujuan petunjuk pelaksanaan;
(4) Ruang lingkup penerapan;
(5) Referensi atau acuan yang digunakan;
(6) Definisi (penjelasan istilah-istilah) jika diperlukan;
(7) Tahapan proses atau kegiatan (dengan bagan alir jika perlu);
(8) Ketentuan umum (penjelasan tentang persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi dalam melaksanakan proses);
(9) Tanggung jawab dan wewenang;
(10) Kondisi khusus (penyimpangan dsb);
(11) Lampiran berupa contoh format rekaman/bukti kerja.
c) Untuk melaksanakan validasi terhadap proses pelaksanaan pekerjaan dalam
kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan dengan hasil kegiatan setelah selesai
dilaksanakan harus dapat dilakukan pada setiap tahap kegiatan, jika verifikasi tidak
dapat dilakukan secara langsung melalui monitoring atau pengukuran secara
berurutan. Validasi pada pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan ketentuan
berikut:
(1) Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk peninjauan dan persetujuan
proses;
(2) Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya tidak sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan, setelah dilakukan perbaikan atau penyempurnaan;
(3) Verifikasi kinerja hasil pekerjaan;
(4) Kriteria pengujian dan penerimaan hasil pekerjaan.
5) Monitoring dan Pengendalian Kegiatan
a) Monitoring dan pengendalian kegiatan merupakan suatu proses evaluasi yang harus
dilaksanakan untuk mengetahui kinerja hasil pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat
dilakukan pengukuran atau penilaian hasil dari produk penyedia jasa. Monitoring
merupakan bagian dari pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar semua hasil kegiatan
yang diserahkan dapat memenuhi persyaratan kriteria penerimaan pekerjaan. Hal-hal
yang harus diperhatikan oleh konsultan pengawasan dalam melaksanakan monitoring
antara lain :
(1) Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara memverifikasi bahwa
persyaratan telah dipenuhi;
(2) Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada tahapan yang sesuai
berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan;
(3) Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil kegiatan harus dipelihara
kedalam pengendalian rekaman/ bukti kerja;
14
b) Dalam upaya menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya
hasil pekerjaan yang tidak sesuai, diperlukan tindakan korektif dan tindakan
pencegahan yang diatur dalam program/ rencana mutu konsultan pengawasan.
Prosedur tindakan korektif minimal harus mencakup antara lain:
(1) Menguraikan ketidaksesuaian;
(2) Menentukan/melakukan kajian terhadap penyebab ketidaksesuaian;
(3) Menetapkan rencana penanganan untuk memastikan, bahwa ketidaksesuaian
tidak akan terulang dan jadwal waktu penanganan;
(4) Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak perbaikan;
(5) Mencatat hasil tindakan yang dilakukan;
(6) Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan.
c) Tindakan pencegahan ditetapkan dalam upaya meminimalkan potensi ketidaksesuaian
yang akan terjadi termasuk penyebabnya. Tindakan pencegahan harus
mempertimbangkan dampak potensialnya dan efek dari tindakan pencegahan kegiatan
yang lainnya. Untuk itu, Konsultan Pengawasan perlu mengidentifikasi potensi
ketidaksesuaian dan merencanakan kebutuhan tindakan untuk mencegah terjadinya
ketidaksesuaian serta melakukan verifikasi tindakan pencegahan yang telah
dilaksanakan.
6) Serah Terima Pekerjaan dan Pemeliharaan
a) Pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada tahapan serah terima pekerjaan
dan pemeliharaan yaitu melakukan pemeriksaan, pengujian, dan pelaporan. Dalam
persiapan serah terima pertama, Konsultan Pengawasan bertugas:
a.1) Memeriksa dan membandingkan kesesuaian kinerja secara keseluruhan dari
pekerjaan final yang telah selesai dengan seluruh persyaratan dalam kontrak
maupun kesesuaian desain/ gambar, sebagai contoh dimensi, ketinggian, dan
lain-lain;
a.2) Evaluasi dari semua dokumen terlaksana (as-built document) yang menunjukkan
bahwa seluruh pekerjaan telah sesuai dengan persyaratan pekerjaan dan
seluruh laporan ketidakesuaian (non-conformance reports/ NCR) telah
diselesaikan;
a.3) Mengevaluasi dokumentasi dari quality assurance (QA) penyedia pelaksana
pekerjaan konstruksi untuk menilai seluruh pekerjaan telah selesai sesuai
dengan persyaratan pekerjaan dan seluruh laporan ketidaksesuaian telah
diselesaikan;
a.4) Memeriksa hasil pengujian sampel random minimum;
b) Pada serah terima akhir dan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan pemeliharaan,
Konsultan Pengawas bertugas:
b.1) Memeriksa laporan uji mutu;
b.2) Memeriksa laporan desain mix formula dan job mix formula;

15
b.3) Memeriksa laporan uji mutu material;
b.4) Memeriksa dokumen penjaminan mutu dan pengendalian mutu;
b.5) Memeriksa gambar kerja (as-build drawing);
b.6) Penghitungan kuantitas/ volume;
b.7) Dokumen administrasi (dokumen kontrak dan dokumen lainnya) terkait serah
terima pekerjaan.

12. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawasan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah
lebih lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi:
a. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah, dan petunjuk penting dari PPK, penyedia
pelaksana konstruksi, dan konsultan pengawasan;
b. Laporan Pendahuluan
c. Laporan bulanan sebagai resume laporan mingguan;
d. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran;
e. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan pekerjaan tambah kurang;
f. Laporan rapat di lapangan (site meeting);
g. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time Schedule yang dibuat oleh kontraktor
pelaksana;
h. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawing);
i. Foto dokumentasi (0%, 50%, 100%);
j. Laporan akhir pekerjaan pengawasan.

13. Peralatan, Material, Personil Pejabat Pembuat Komitmen


a. Staf Teknis Proyek untuk pendampingan pada saat survey dan Koordinasi
b. Penjelasan Teknis dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
c. Ruang Rapat untuk Koordinasi dan Asitensi Pekerjaan Pengawasan

14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


a. Penyedia Jasa/ Konsultan Pengawas harus memiliki/ menguasai ruang kantor baik milik sendiri
atau pun sewa yang berlokasi tidak jauh dari Mako Polres Jalan Mayor Alianyang Desa Durian
Kec. Sui. Ambawang Kab. Kubu Raya.
16
b. Peralatan
1) Computer Desk Top
2) Laptop;
3) Kamera;
4) Printer A4;
5) Printer A3;
6) Kendaraan roda 4;
7) Kendaraan roda 2;
8) Meteran tangan;
9) Meteran roll;
10) Jangka Sorong/ Caliper;
11) Concrete Hammer Test.
12) Total Station

15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Kewenangan Penyedia Jasa Konsultan Pengawasan dalam pekerjaan Pembangunan Rumah Dinas
Type 38/32 KK Dan Fasum Polres Kubu Raya T.A. 2022 dengan sumber biaya melalui Surat Berharga
Sariah Negara (SBSN) :
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar
pengawasan pekerjaan dilapangan;
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan, dan metoda pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian
volume/ realisasi fisik;
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama
proses pekerjaan konstruksi;
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan
bulanan pekerjaan pengawasan dengan memasukan hasil-hasil rapat lapangan, laporan harian,
mingguan, dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pelaksana konstruksi;
f. Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan, serah terima pertama dan
serah terima kedua pekerjaan konstruksi;
g. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawing) sebelum serah
terima pertama;
h. Menyusun daftar cacat/ kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi perbaikannya
pada masa pemeliharaan dan laporan akhir pekerjaan pengawasan;

17
i. Menyampaikan surat teguran kepada penyedia pelaksana kegiatan ketika terjadi keterlambatan
pekerjaan dan/atau ditemukan ketidaksesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan di
lapangan.

16. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


Rencana pelaksanaan Konsultan Pengawasan berdasarkan waktu aktual penugasan dan lamanya
pekerjaan konstruksi diperkirakan 4 (Empat) bulan atau 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kerja atau
(Sampai dengan Serah Terima Pertama (Provisional Hand Over) dan pengawasan tahap pemeliharaan
pekerjaan konstruksi sampai dengan serah terima akhir (Final Hand Over) pekerjaan konstruksi).

17. Metodologi
a. Persiapan
1) Membuat interpretasi secara detail terhadap KAK;
2) Mereview Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi kontraktor pelaksana termasuk time schedule
detail dan material schedule pelaksanaan konstruksi ;
3) Menyusun rencana kerja, metode pelaksanaan pengawasan;
4) Menyiapkan personil yang dibutuhkan berdasarkan kualifikasi yang disyaratkan, dan sesuai
dengan rencana kerja dan metode kerja yang telah disusun;
5) Menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan dalam kuantitas dan kualitas yang
memadai;
6) Menyiapkan formulir dan format standar untuk digunakan selama periode pengawasan;
7) Berkoordinasi dan berkonsultasi dengan ketua tim pengelola teknis dan tim pengelola
administrasi dan/atau PPK dan/atau staf pengawas tentang paket pekerjaan yang diawasi
serta hal-hal lain yang terkait;
b. Pengawasan/ Supervisi
1) Seluruh tenaga ahli/ profesional staf dan sub profesional melaksanakan briefing/ apel pagi
pada pukul 07.00 Wib setiap hari kerja masing-masing personil tersebut di titik kumpul pada
lokasi proyek/ pekerjaan dengan dipimpin oleh Supervision Engineer/ Team Leader;
2) Briefing yang dipimpin oleh Team Leader minimal membahas tentang evaluasi pekerjaan
pada hari sebelumnya, dan pekerjaan pada hari tersebut;
3) Melakukan pengukuran dan penentuan titik nol pekerjaan bersama dengan tim pengelola
teknis/ staf PPK dan kontraktor;
4) Melakukan pengawasan harian, mencatat material/ peralatan kerja yang digunakan dan
prestasi kerja kontraktor setiap harinya;
5) Memberikan masukan teknis ketua tim pengelola teknis dan/atau PPK dan kontraktor
terhadap pelaksanaan di lapangan;
6) Memberikan peringatan lisan dan tertulis kepada kontraktor, atau bila perlu menghentikan
pekerjaan di lapangan bila terjadi penyimpangan terhadap spesifikasi teknis yang
disyaratkan;

18
7) Melakukan penilaian terhadap hasil kerja kontraktor, mengeluarkan surat penolakan bila
hasil kerja tidak sesuai dengan spesifikasi dan melaporkan / mendiskusikannya dengan
dengan tim pengelola teknis dan/atau PPK;
8) Mengevaluasi realisasi jadwal rencana kerja kontraktor, melaporkan dan mendiskusikan
dengan ketua tim pengelola teknis dan/atau PPK tindakan yang perlu diambil bila terjadi
keterlambatan;
9) Melaporkan dan mendiskusikan dengan dengan ketua tim pengelola teknis dan/atau PPK
bila terdapat permasalahan di lapangan;
10) Mengukur prestasi kerja kontraktor - penagihan termin kontraktor dihitung sesuai dengan
prestasi kerja yang telah disetujui oleh konsultan pengawas;
11) Menyiapkan data penunjang sebagai bahan ketua ketua tim pengelola teknis dan/atau PPK
dalam mengeluarkan surat tanggapan bila ada permohonan perubahan dari kontraktor
pelaksana.
c. Pelaporan
1) Menuangkan hasil pengawasan harian, mingguan ke dalam laporan bulanan untuk
diperiksa dan diketahui oleh Core Team (jika ada) sebelum dilaporkan pada ketua tim
pengelola teknis dan/atau PPK;
2) Laporan bulanan menyertakan laporan atas kehadiran/ absensi yang diunduh dari mesin
absensi sidik jari yang berada di lokasi proyek sebagai kelengkapan pembayaran
remunerasi personil;
3) Memeriksa, menyetujui dan mengumpulkan As-Built Drawing pekerjaan yang diawasi;
4) Mengumpulkan dan mengarsipkan semua dokumen yang terkait dengan pekerjaan yang
diawasi, termasuk surat peringatan (bila ada) dan berita acara lapangan, untuk dilampirkan
dalam laporan bulanan;
5) Menyusun laporan akhir.

18. Personil

19
Jumlah Orang
Kualifikasi
Bulan
Posisi
Pendidi- Penga-
Jurusan Keahlian
kan laman
Tenaga Ahli/Proffesional Staff
Ahli Muda Teknik
1. Supervison Engineer/ Team 1 Orang/ 4
S1/D4 Teknik Sipil Bangunan Gedung 3 Tahun
Leader Bulan
(Kode 201)
Ahli Muda Arsitek 1 Orang/ 1
2. Inspection Engineer Arsitektur S1/D4 Arsitektur 2 Tahun
(Kode 101) Bulan
Ahli Muda Teknik 2 Tahun
3. Inspection Engineer 1 Orang/ 1
S1/D4 Teknik Elektro Tenaga Listrik
mekanikal Electrical Bulan
(Kode 401)
Ahli Muda K3
Teknik Sipil/ 1 Orang/ 4
4. Health Safety Engineering S1/D4 Konstruksi 2 Tahun
Arsitektur Bulan
(Kode 603)
Tenaga Pendukung
1. Tenaga Inspector 1 Orang/ 4
STM/SMK Bangunan Ijazah 3 Tahun
Bulan
2. Surveyor
STM/SMK Bangunan Ijazah 3 Tahun 1 Orang/ 1
3. Operator komputer 1 Orang/ 4
SMK/ SMA - Ijazah 3 Tahun
Bulan

19. Tugas dan Kualifikasi Personil


Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Pengawasan harus menyediakan tenaga yang memenuhi
ketentuan, baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas. Personil yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:
a. Supervison Engineer (SE)/ Team Leader
Supervison Engineer/ Team Leader merupakan orang yang bertugas memimpin, mengarahkan,
dan mengendalikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi terhadap berjalannya
pelaksanaan pekerjaan. Team Leader bertanggung jawab langsung terhadap Pengawasan Fisik
secara umum kepada PPK. Tenaga ahli yang dibutuhkan sebagai Supervison Engineer/ Team
Leader, Sarjana minimal S1, Teknik Sipil, dan memiliki Sertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung-
Madya (kode 201) dengan pengalaman 4 tahun efektif dalam bidang pengawasan konstruksi
bangunan/ gedung serta mengetahui dengan baik proses pelaksanaan dan pengawasan
pekerjaan bangunan / gedung.
Tugas dan Kewajiban Supervison Engineer (SE)/ Team Leader mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk setiap pelaksanaan
pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan Pelaksana dan menyampaikan laporan
kepada PPK sehingga dapat dilakukan dengan cepat keputusan-keputusan yang
diperlukan, termasuk untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor
mendahului pekerjaan utama serta rekayasa terperinci lainnya;
2) Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi secara teratur dan
memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi sedang
20
dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis kepada Pelaksana mengenai apa yang
sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara
umum;
3) Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara benar, melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan pelaksana menerapkan
teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai
macam kegiatan pekerjaan;
4) Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak pekerjaan dan material;
5) Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang dicapai Pelaksana
pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui;
6) Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan
melaporkannya segera/tepat waktu kepada PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat
sebagaimana tercantum pada buku Spesikasi Umum dan hal itu benar-benar berpengaruh
terhadap jadwal penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka Supervision
Engineer juga membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar
keterlambatan tersebut;
7) Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan yang telah
selesai yang disampaikan oleh Quantity Engineer;
8) Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan pekerjaan berikutnya,
maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak
harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
9) Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang telah
selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan Pelaksana;
10) Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa yang benar untuk bahan
PPK pada setiap lokasi pekerjaan;
11) Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya Terbangun/Terpasang (as-
built drawings) dan megupayakan agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan
sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO);
12) Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan analisa/perhitungan
konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh Pelaksana sebelum pelaksanaan;
13) Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan
dalam kontrak membuat laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi lapangan.
14) Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu dan keluaran hasil pekerjaan
serta pemenuhan tingkat layanan jalan terkait dengan usulan pembayaran yang diajukan
Pelaksana;
15) Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan fisik dan keuangan
proyek yang ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada PPK serta instansi lain
yang terkait tepat pada waktunya; dan

21
16) Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian, laporan mingguan,
bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran pembayaran, gambar desain, laporan hasil
inspeksi lapangan, laporan pemenuhan tingkat layanan jalan dan lainnya.
b. Inspection Engineer (IE)
Merupakan pihak atau orang yang bertanggung jawab kepada Supervison Engineer (SE) dan
berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja. IE bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dan
pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan aspek desain, pengukuran volume bahan dan
pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan.
Tugas dan Kewajiban Inspection Engineer (IE) mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan;
2) Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan tentang keamanan dan
keselamatan kerja;
3) Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang dijalankan Pelaksana;
4) Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan dinilai tidak benar atau
membahayakan. Dalam segala hal, semua instruksi harus dicatat dalam buku harian (log
book) serta segera memberi tahu kepada Supervison Engineer;
5) Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan penyimpangan dari perencanaan
(pada lembar gambar Kemajuan Pekerjaan); dan
6) Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh Pelaksana.

c. Health Safety Environment (HSE) Engineer


Health Safety Environment (HSE) Engineer berarti pihak atau orang yang bertugas memastikan
bahwa aspek Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, dan lingkungan sudah tersedia dan
diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Tugas dan kewajiban Health Safety Environment (HSE) Engineer terdiri atas:
1) Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan kerja.
Hal ini termasuk membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan kemungkinan
terjadinya bahaya tersebut (probability);
2) Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi upaya
preventif dan upaya korektif. Upaya preventif bertujuan untuk mengurangi terjadinya
bahaya atau kecelakaan di lingkungan kerja. Upaya korektif bertujuan untuk
menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja;
3) Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan kerja.
Dokumentasi yang baik termasuk faktor penting dalam mencegah dan menanggulangi
bahaya. Hal ini termasuk merancang prosedur baku dan memelihara barang atau catatan
terkait kesehatan dan keselamatan kerja; dan
4) Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta menganalisis akar masalah
termasuk tindakan preventif dan korektif yang diambil.
d. Tenaga Inspector
22
Tenaga terampil pengawas lapangan selaku inspector merupakan tenaga pendukung yang
dibutuhkan sebagai inspector dan mengetahui dengan baik proses pelaksanaan dan pengawasan
pekerjaan konstruksi bangunan/ gedung.
Inspector bertanggungjawab terutama atas pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan
desain, pengukuran volume bahan dan hasil pekerjaan sesuai mutu/ spesifikasi sebagai dasar
pembayaran prestasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana Konstruksi berdasarkan
ketentuan dan persyaratan yang ditentukan dalam dokumen kontrak.
Tugas dan tanggung jawab inspector akan mencakup, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai
berikut:
1) Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
kontraktor sesuai dengan desain yang ditentukan;
2) Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam dokumen
kontrak;
3) Menyiapkan data terperinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan variasi volume
kontrak;
4) Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan oleh kontraktor,
untuk dipakai sebagai dasar pembuatan pembayaran bulanan (monthly certificate);
5) Melaporkan segera kepada Supervision Engineer dan/ atau PPK apabila ternyata
pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
6) Membuat catatan lengkap tentang pembayaran kepada kontraktor, sehingga tidak terjadi
pembayaran berganda atau pembayaran lebih;
7) Mengawasi dan membuat pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan kepada
system pembayaran Day Work/ Pekerjaan Harian.
8) Memeriksa gambar kerja pelaksana konstruksi berdasarkan gambar rencana serta
memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan pelaksana konstruksi;
9) Mengawasi dan memberi pengarahan dan pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan
prosedur berdasarkan spesifikasi teknis;
10) Menerima dan menolak hasil pekerjaan pelaksana konstruksi berdasarkan
11) Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan pekerjaan, terdiri
dari cuaca, material yang datang (masuk), perubahan dan bentuk/ ukuran pekerjaan,
peralatan di lapangan, kuantitas dari pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran di
lapangan dan kejadian-kejadian khusus;
12) Memeriksa gambar terlaksana (as-built drawing);
13) Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang digunakan
dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi pekerjaan tambah
(extra);

23
14) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan oleh pelaksana konstruksi untuk memastikan
pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah mewakili kuantitas untuk pembayaran
sertifikat bulanan untuk pembayaran terakhir;
15) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan oleh pelaksana konstruksi untuk memastikan
pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang benar dan menjamin data yang diperoleh
akurat sesuai dengan kondisi lapangan untuk keperluan peninjauan desain atau detai
desain;
16) Bertanggung jawab atas kebenaran pelaksanaan pekerjaan sesuai shop drawing yang
ditandatanganinya.
e. Tenaga Surveyor
Tenaga terampil Surveyor merupakan tenaga pendukung yang dibutuhkan sebagai juru ukur dan
mengetahui dengan baik proses pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan pengukuran konstruksi
bangunan/ gedung.
Surveyor bertanggungjawab terutama atas pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan
pengukurn tata letak, elevasi dan pematokan setiap bagian pekerjaan sesuai mutu/ spesifikasi
sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana Konstruksi
berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang ditentukan dalam dokumen kontrak.
f. Operator Komputer
Tenaga pendukung administrasi harus mempunyai pengalaman dalam bidang pekerjaan yang
relevan dalam posisinya masing-masing 1 (satu) tahun.
Supporting staf minimal lulusan SMA/SMK atau yang setara dengan itu dengan keterampilan
menguasai Microsoft Office dan bertanggungjawab tidak terbatas hal-hal sebagai berikut:
1) Membantu Supervision Engineer dan Tenaga Inspector dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan;
2) Menyusun dan menyiapkan kelengkapan dokumen administrasi guna kelancaran proses
pembayaran Monthly Certificate (MC);
3) Menyiapkan dokumen yang diperlukan oleh Supervision Engineer dan Inspector;
4) Menginput data hasil pengawasan di lapangan (jika mendapat izin dari Supervision
Engineer dan Inspector);
5) Mencetak dan memperbanyak laporan mingguan, bulanan dan laporan akhir;
6) Menyiapkan bahan habis pakai seperti kertas, pena, buku dan sebagainya yang diperlukan
untuk kegiatan pengawasan;
7) Menyampaikan laporan kepada yang berhak menerima;
8) Merawat dan membersihkan fasilitas kantor.

24
16. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Bulan Ke-
No Kegiatan Personil
I II III IV V VI VII
1 Persiapan pelaksanaan kontrak 1. Supervision Engineer
pengawasan 2. HSE
3. Surveyor
4. Operator Komputer
2 Persiapan pekerjaan pengawasan: 1. Supervision Engineer
 MC 0 2. Inspection Engineer
 Mobilisasi: 3. Tenaga Inspector
Personil, peralatan, dan material 4. Operator Komputer
3 Pelaksanaan pekerjaan 1. Supervision Engineer
pengawasan: 2. Inspection Engineer
3. Quality Engineer
4. Quantity Engineer
5. HSE
6. Tenaga Inspector
7. Operator Komputer
4 Serah terima & Pemeliharaan 1. Supervision Engineer
2. Inspection Engineer
3. Quality Engineer
4. Quantity Engineer
5. HSE
6. Tenaga Inspector
7. Operator Komputer
Konsisten jadwal tahapan pengawasan pekerjaan konstruksi sangat ditentukan disiplin tenaga personil pengawas
konstruksi, sehingga dimungkinkan terjadi perbedaan jadwal dalam KAK dengan realisasi lapangan pekerjaan
konstruksi.

25
Laporan
20. Laporan Pendahuluan
Penyedia jasa pengawas konstruksi menyampaikan rencana/ program mutu kontrak atas rencana mutu
pekerjaan konstruksi (RMK) pelaksanaan konstruksi pada saat Rapat persiapan pelaksanaan kontrak,
dengan sistematika:
- Lembar pengesahan
- Riwayat dokumen
- Daftar isi
a. Umum
b. Informasi Kegiatan
c. Sasaran Mutu Kegiatan
d. Persyaratan Teknis dan Administrasi
e. Struktur Organisasi
f. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang
g. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan
h. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
i. Jadwal Peralatan dan Material
j. Jadwal Personil
k. Jadwal Arus Kas
l. Rencana & Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi, dan Pengujian & Kriteria
Penerimaannya
m. Jadwal Kriteria Penerimaan
n. Daftar Induk Dokumen
o. Daftar Induk Rekaman/ Bukti Kerja
p. Lampiran

21. Laporan Bulanan


Laporan Bulanan memuat laporan rencana dan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiap bulan,
mencakup:
a. Rekapitulasi absensi lapangan seluruh personil termasuk tenaga ahli dan tenaga pendukung yang
diunduh dari mesin absensi sidik jari yang berada di lokasi proyek;
b. Laporan rencana dan laporan realisasi kemajuan pekerjaan berdasarkan laporan harian dan
laporan mingguan;
c. Laporan rencana pekerjaan bulan berikutnya
d. Pemeriksaan-pemeriksaan dan pengujian material, Volume/Kuantitas.
26
Bentuk Laporan Bulanan tersusun sebagai berikut:
- Lembar pengantar
- Daftar isi
- Executive Summary Report
a. Pendahuluan
b. Data pekerjaan
c. Peta lokasi pekerjaan termasuk lokasi kantor kontraktor dan kantor direksi di lapangan
d. Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
 Struktur
 Personil
e. Rencana Kerja
 Bulan Yang Akan Datang
f. Kegiatan pekerjaan termasuk hambatan (bila ada) dan solusinya
g. Tingkat kemajuan pekerjaan, Lampiran Jadwal Pekerjaan, dan Kurva S
 Rencana
 Realisasi

22. Laporan Akhir


Laporan Akhir merangkum tanggapan dan perubahan yang disepakati, meliputi:
a. Kesimpulan dan saran (executive summary);
b. Bagian pokok yang memuat uraian dan hasil pelaksanaan pekerjaan;
c. Laporan ini juga harus mencakup fakta dan dokumentasi yang menggambarkan pendekatan dan
metodologi yang dipilih oleh konsultan dalam memberikan layanan/jasa;
d. Saran-saran dan estimasi pekerjaan yang diperlukan untuk penanganan paket pekerjaan lanjutan
secara rinci.

27
Hal-Hal Lain
23. Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. Persyaratan Kerja sama


Kerjasama diluar para pihak, PPK dan Penyedia Jasa Konsultan Pengawas wajib mendapatkan
persetujuan tertulis dari PPK Polres Kubu Raya

25. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan


Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
Mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen

26. Alih Pengetahuan


Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada p ersonil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR KUBU RAYA


Selaku
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
Bertindak Sebagai
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)

JERROLD H.Y. KUMONTOY, S.I.K., M.SI.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 79021181

28

Anda mungkin juga menyukai